Anda di halaman 1dari 2

VISITE APOTEKER

BERSAMA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RSUD Indrasari Rengat
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Dr. M. SOBRI
NIP. 19660601 199603 1 001
PENGERTIAN Visite apoteker adalah kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan
apoteker bersama tim professional kesehatan lain untuk mengamati
kondisi pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait obat
(drug related problem) dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki
(ROTD), meningkatkan terapi obat yang rasional dan menyajikan
informasi obat kepada DPJP, pasien, serta professional kesehatan
lainnya.
TUJUAN 1. Pasien mendapatkan obat sesuai rejimen (indikasi, bentuk
sediaan, dosis, rute, frekuensi, waktu, durasi)
2. Pasien mendapatkan terapi obat secara efektif dengan risiko
minimal (efek samping, medication error)
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Indrasari Rengat Nomor :
123/Kpts/RSUD/II/2022 tentang Pedoman Pelayanan Kefarmasian dan
Penggunaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Indrasari Rengat
PROSEDUR 1. Seleksi pasien prioritas dengan kategori sebagai berikut:
a. Pasien baru (dalam 24 jam pertama);
b. Pasien dengan perawatan intensif;
c. Pasien yang menerima lebih dari 5 macam obat/polifarmasi;
d. Pasien dengan penurunan fungsi organ, terutama hati dan
ginjal;
e. Pasien dengan hasil pemeriksaan laboratorium mencapai
nilai kritis, misalnya ketidakseimbangan elektrolit, penurunan
kadar albumin;
f. Pasien yang mendapat obat dengan indeks terapi sempit,
berpotensi menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan
(ROTD) yang fatal. Contoh: digoxin, karbamazepin, teofilin
g. Pasien yang mempunyai riwayat alergi obat
2. Apoteker mengumpulkan informasi penggunaan obat antara lain
data pasien, keluhan utama, riwayat penyakit saat ini, riwayat
sosial, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga,
riwayat penggunaan obat, riwayat alergi atau ROTD, pemeriksaan
fisik, data laboratorium, catatan perkembangan pasien, dll.
3. Apoteker melakukan pencatatan dan pelaporan hasil visite,
mengisi formulir edukasi terintegrasi dan mendata pasien yang
telah diedukasi serta mengisi formulir catatan perkembangan
pasien terintegrasi di Rekam Medik
PELAKSANAAN 1. Apoteker dan tim mendatangi pasien di tempat tidurnya
2. Apoteker dan tim memperkenalkan diri dengan mengucapkan
salam kepada pasien/keluarga/care giver, menanyakan keadaan
pasien untuk menilai keadaan klinis dan hambatan komunikasi
(kesadaran dan kesulitan bicara, dll)
3. Apoteker mendengarkan respon yang disampaikan oleh pasien
4. Apoteker melakukan identifikasi masalah terkait obat (drug related
problem)
5. Apoteker memberikan saran/rekomendasi berbasis bukti kepada
DPJP baik dengan berdiskusi secara langsung maupun melalui
telepon ataupun whatsapp terkait terapi obat (penyesuaian dosis,
frekuensi, durasi, rute, pemilihan terapi/bentuk sediaan yang tepat,
pemilihan pelarut sediaan injeksi, dll), kebutuhan konseling,
edukasi, pendampingan cara penyiapan dan penggunaan obat
sesuai kondisi pasien
6. Apoteker melakukan pemantauan implementasi rekomendasi
7. Apoteker melakukan pemantauan efektivitas dan keamanan terkait
penggunaan obat dengan menggunakan metode Subject Object
Assessment Plan (SOAP)
8. Apoteker mendokumentasikan kegiatan visite meliputi informasi
penggunaan obat, perubahan terapi, catatan kajian penggunaan
obat (drug related problem, rekomendasi dan hasil terapi)
9. Apoteker merapikan dokumen, berdasarkan nama pasien dan
tanggal lahir serta nomor rekam medik
UNIT TERKAIT 10. DPJP
11. Ruang rawat inap

Anda mungkin juga menyukai