Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT UMUM SPO VISITE MANDIRI APOTEKER PADA PASIEN RAWAT

DAERAH H. DAMANHURI INAP


BARABAI No. Dokumen: No. Revisi : Halaman :
1.3.6.6/PP017
445/ /RSUD/2022 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan


September 2022 Direktur
Jl. Murakata No.4
RSUD H. Damanhuri Barabai
Telp: 0811 5008080 Fax.(0517) 41287
Barabai 71314
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Nanda Sujud Andi Yudha Utama, Sp.B
NIP. 19840920 201001 1 007
PENGERTIAN Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang
dilakukan apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan
untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji
masalah terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak
dikehendaki (ROTD), meningkatkan terapi obat yang rasional, dan
menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta profesional
kesehatan lainnya.
TUJUAN Pelaksanaan praktek apoteker ke ruang perawatan bertujuan :
1. Pasien mendapatkan obat sesuai rejimen (indikasi, bentuk sediaan,
dosis, rute, frekuensi, waktu, durasi)
2. Pasien mendapatkan terapi obat secara efektif dengan risiko minimal
(efek samping, medication errors).

KEBIJAKAN Sebagai pedoman apoteker untuk melakukan visite mandiri.


PROSEDUR I. Persiapan
1. Seleksi pasien: diprioritaskan untuk pasien dengan
kriteria sebagai berikut :
- Pasien dalam perawatan intensif,
- Pasien yang mengalami penurunan fungsi organ
terutama hati dan ginjal
- Pasien yang hasil pemeriksaan laboratoriumnya
mencapai nilai.Pasien yang mendapatkan obat yang
mempunyai indeks terapetik sempit, berpotensi
menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan
(ROTD) yang fatal.
2. Pengumpulan informasi penggunan obat antara lain ; data
pasien, keluhan utama, riwayat penyakit saat ini, riwayat
sosial, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit
keluarga, riwayat penggunan obat, riwayat alergi atau
ROTD, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan diagnostik, masalah medis, catatan
penggunaan obat saat ini dan catatan perkembangan
pasien.
3. Pengkajian masalah terkait obat : efektivitas terapi dan
efek samping obat.
4. Formulir pemantauan terapi obat (PTO) dan referensi
dapat berupa buku atau media elektronik.

II. Pelaksanaan
1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya
2. Dengarkan respon yang disampaikan oleh pasien dan
identifikasi masalah
3. Berikan rekomendasi berbasis bukti berkaitan dengan
masalah terkait penggunaan obat kepada pasien
4. Lakukan pemantauan implementasi rekomendasi
5. Lakukan pemantauan efektivitas dan keamanan terkait
penggunaan obat dengan menggunakan metode Subject
Object Assesment Plan (SOAP).
6. Mendokumentasikan kegiatan visite meliputi informasi
penggunaan obat, perubahan terapi, catatan kajian
penggunaan obat (masalah terkait penggunaan obat,
rekomendasi dan hasil terapi).
7. Simpanan dokumen, susun berdasarkan nama pasien dan
tanggal lahir serta nomor rekam medik.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi
2. Apoteker Farmasi Klinik
3. Ruang Rawat Inap (Dokter, Perawat, Tenaga Kesehatan Lainnya,
serta pasien).

REFERENSI - Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 Tahun 2016 Tentang


Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.
- Pedoman Visite Kementrian Kesehatan RI 2011.

Anda mungkin juga menyukai