Anda di halaman 1dari 6

SPO

VISITE APOTEKER

RSUD
KABUPATEN No. Dokumen No. Revisi Halaman
DOMPU 440/ /PKPO/RSUD/2022 1 7/7

Diterbitkan

STANDAR Direktur
Tanggal Terbit RSUD Kab. Dompu
PROSEDUR
OPERASIONAL 01-07-2022

(SPO)
dr. H. Dias Indarko, MPPM
NIP. 19650809 199603 1 003

Kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan


apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga
kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara
langsung, dan mengkaji masalah terkait obat, memantau
Pengertian
terapi obat dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki
(ROTD), meningkatkan terapi obat yang rasional, dan
menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta
profesional kesehatan lainnya.

 Meningkatkan pemahaman mengenai riwayat


pengobatan pasien, perkembangan kondisi klinik dan
rencana terapi secara komprehensif.
 Memberikan informasi mengenai farmakologi,
farmakokinetika, bentuk sediaan obat, rejimen dosis
dan aspek lain terkait terapi obat pada pasien.
Tujuan
 Memberikan rekomendasi sebelum keputusan klinik
ditetapkan dalam hal pemilihan terapi, implementasi
dan monitoring terapi.
 Memberikan rekomendasi penyelesaian masalah terkait
penggunaan obat akibat keputusan klinik yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
SPO

VISITE APOTEKER

RSUD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KABUPATEN 440/ /PKPO/RSUD/2022 1 7/7
DOMPU
Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Dompu Nomor :
440/53/IFRS/RSUD/2022 tentang Kebijakan Pelayanan
Kebijakan
Kefarmasian dan Penggunaan Obat Di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Dompu

Prosedur Visite dapat dilakukan secara mandiri atau kolaborasi


dengan tenaga medis dan tenaga kesehatan lain.
Pelaksanaan visite sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan :
a. Melakukan seleksi pasien berdasarkan kriteria
yang sudah ditetapkan. Prioritas visite diberikan
kepada pasien dengan kriteria:
i. Pasien baru dalam 24 jam pertama
ii. Pasien dalam perawatan intensif
iii. Pasien yang menerima lebih dari 5 macam
obat
iv. Pasien yang mengalami penurunan fungsi
organ terutama hati dan ginjal
v. Pasien yang hasil pemeriksaan
laboratoriumnya mencapai nilai kritis (critical
value), misalnya: ketidak-seimbangan
elektrolit, penurunan kadar albumin.
vi. Pasien yang mendapatkan obat yang
mempunyai indeks terapetik sempit,
berpotenti menimbulkan Reaksi Obat yang
Tidak Diinginkan (ROTD) yang fatal. Contoh:
pasien yang mendapatkan terapi obat
digoksin, karbamazepin, teofilin, sitostatika.
b. Mengumpulkan informasi penggunaan obat dari
SPO

VISITE APOTEKER

RSUD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KABUPATEN 440/ /PKPO/RSUD/2022 1 7/7
DOMPU
catatan penggunaan obat, monitoring pengobatan
dan wawancara dengan pasien/keluarga.
Informasi tersebut meliputi:
i. Data pasien: nama, nomor rekam medis,
umur, jenis kelamin, berat badan (BB), tinggi
badan (TB), ruang rawat, nomor tempat
tidur, sumber pembiayaan.
ii. Keluhan utama: keluhan/kondisi pasien
yang menjadi alasan untuk dirawat.
iii. Riwayat penyakit saat ini (history of present
illness) merupakan riwayat keluhan/
keadaan pasien berkenaan dengan penyakit
yang dideritanya saat ini.
iv. Riwayat sosial: kondisi sosial (gaya hidup)
dan ekonomi pasien yang berhubungan
dengan penyakitnya. Contoh: pola makan,
merokok, minuman keras, perilaku seks
bebas, pengguna narkoba, tingkat
pendidikan, penghasilan.
v. Riwayat penyakit terdahulu: riwayat singkat
penyakit yang pernah diderita pasien,
tindakan dan perawatan yang pernah
diterimanya yang berhubungan dengan
penyakit pasien saat ini.
vi. Riwayat penyakit keluarga: adanya keluarga
yang menderita penyakit yang sama atau
berhubungan dengan penyakit yang sedang
dialami pasien. Contoh: hipertensi, diabetes,
SPO

VISITE APOTEKER

RSUD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KABUPATEN 440/ /PKPO/RSUD/2022 1 7/7
DOMPU
jantung, kelainan darah, kanker.
vii. Riwayat penggunaan obat: daftar obat yang
pernah digunakan pasien sebelum dirawat
(termasuk obat bebas, obat
tradisional/herbal medicine) dan lama
penggunaan obat.
viii. Riwayat alergi/ROTD daftar obat yang
pernah menimbulkan reaksi alergi atau
ROTD.
c. Mengumpulkan data berupa keluhan pasien,
hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnostik,
penilaian dokter melalui rekam medis dan catatan
pengobatan di ruang rawat.
i. Pemeriksaan fisik: tanda-tanda vital
(temperatur, tekanan darah, nadi, kecepatan
pernapasan), kajian sistem organ)
kardiovaskuler, ginjal, hati)
ii. Pemeriksaan laboratorium: data hasil
pemeriksaan laboratorium diperlukan
dengan tujuan:
 menilai apakah diperlukan terapi obat,
 penyesuaian dosis,
 menilai efek terapeutik obat,
 menilai adanya ROTD,
 mencegah terjadinya kesalahan dalam
menginterpretasikan hasil pemeriksaan
laboratorium, misalnya: akibat sampel
sudah rusak, kuantitas sampel tidak
SPO

VISITE APOTEKER

RSUD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KABUPATEN 440/ /PKPO/RSUD/2022 1 7/7
DOMPU
cukup, sampel diambil pada waktu yang
tidak tepat, prosedur tidak benar,
reagensia yang digunakan tidak tepat,
kesalahan teknis oleh petugas, interaksi
dengan makanan/obat.
iii. Pemeriksaan diagnostik: foto roentgen, USG,
CT Scan. Data hasil pemeriksaan diagnostik
diperlukan dengan tujuan:
 menunjang penegakan diagnosis,
 menilai hasil terapetik pengobatan,
 menilai adanya risiko pengobatan.
iv. Masalah medis meliputi gejala dan tanda
klinis, diagnosis utama dan penyerta.
v. Catatan penggunaan obat saat ini adalah
daftar obat yang sedang digunakan oleh
pasien.
vi. Catatan perkembangan pasien adalah
kondisi klinis pasien yang diamati dari hari
ke hari.
d. Mengkaji penggunaan obat meliputi ketepatan
indikasi, dosis, rute, interaksi, efek samping obat
dan biaya.
2. Melakukan visite secara mandiri atau kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan situasi
dan kondisi.
Visite Mandiri
a. Memperkenalkan diri kepada pasien
b. Mendengarkan respon yang disampaikan oleh
SPO

VISITE APOTEKER

RSUD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KABUPATEN 440/ /PKPO/RSUD/2022 1 7/7
DOMPU
pasien dan mengidentifikasi masalah
c. Memberikan rekomendasi berbasis bukti berkaitan
dengan masalah terkait penggunaan obat
d. Melakukan pemantauan implementasi
rekomendasi
e. Melakukan pemantauan efektifitas dan kemanan
terkait penggunaan obat
Visite kolaborasi bersama tim
a. Memperkenalkan diri kepada pasien dan/atau tim
b. Mengikuti dengan seksama presentasi kasus yang
disampaikan
c. Memberikan rekomendasi berbasis bukti
berkaitan dengan masalah terkait penggunaan
obat
d. Melakukan pemantauan implementasi
rekomendasi
e. Melakukan pemantauan efektifitas dan keamanan
terkait penggunaan obat.
1. Instalasi Farmasi
Unit Terkait 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai