0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
87 tayangan3 halaman
SOP ini menjelaskan prosedur visite mandiri apoteker ke pasien rawat inap untuk menilai kondisi pasien, memantau terapi obat, dan memberikan informasi obat kepada tenaga medis dan pasien. Prosedur ini meliputi persiapan, pelaksanaan visite, dokumentasi, dan rujukan ke instalasi terkait. Tujuannya adalah memastikan pasien menerima obat sesuai indikasi dengan risiko efek samping minimal.
SOP ini menjelaskan prosedur visite mandiri apoteker ke pasien rawat inap untuk menilai kondisi pasien, memantau terapi obat, dan memberikan informasi obat kepada tenaga medis dan pasien. Prosedur ini meliputi persiapan, pelaksanaan visite, dokumentasi, dan rujukan ke instalasi terkait. Tujuannya adalah memastikan pasien menerima obat sesuai indikasi dengan risiko efek samping minimal.
SOP ini menjelaskan prosedur visite mandiri apoteker ke pasien rawat inap untuk menilai kondisi pasien, memantau terapi obat, dan memberikan informasi obat kepada tenaga medis dan pasien. Prosedur ini meliputi persiapan, pelaksanaan visite, dokumentasi, dan rujukan ke instalasi terkait. Tujuannya adalah memastikan pasien menerima obat sesuai indikasi dengan risiko efek samping minimal.
Telp. 6652207 Fax : 6652170 Halaman Ditetapkan di Tangerang SPO Kepala Rumah Sakit Aminah (STANDAR PROSEDUR 1 dari 3 OPERASIONAL)
dr. Basuki, Sp. PD
PENGERTIAN Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap
yang dilakukan apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), meningkatkan terapi obat yang rasional, dan menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta profesional kesehatan lainnya. TUJUAN Pelaksanaan praktek apoteker ke ruang perawatan bertujuan : 1. Pasien mendapatkan obat sesuai rejimen (indikasi, bentuk sediaan, dosis, rute, frekuensi, waktu, durasi) 2. Pasien mendapatkan terapi obat secara efektif dengan risiko minimal (efek samping, medication errors) KEBIJAKAN Sebagai pedoman apoteker untuk melaksanakan visite mandiri PROSEDUR I. Persiapan 1. Seleksi pasien: diprioritaskan untuk pasien dengan kriteria sebagai berikut : - Pasien dalam perawatan intensif, - Pasien yang mengalami penurunan fungsi organ terutama hati dan ginjal - Pasien yang hasil pemeriksaan laboratoriumnya mencapai nilai SOP VISITE MANDIRI APOTEKER PADA PASIEN RAWAT INAP
No. Kode No. Revisi Tanggal terbit
123123 22/03/2018
Jl Melati No.24 Tangerang
Telp. 6652207 Fax : 6652170 Halaman Ditetapkan di Tangerang SPO Kepala Rumah Sakit Aminah (STANDAR PROSEDUR 2 dari 3 OPERASIONAL)
dr. Basuki, Sp. PD
- Pasien yang mendapatkan obat yang mempunyai indeks
terapetik sempit, berpotensi menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD) yang fatal 2. Pengumpulan informasi penggunan obat antara lain ; data pasien, keluhan utama, riwayat penyakit saat ini, riwayat sosial, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat penggunan obat, riwayat alergi atau ROTD, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan diagnostik, masalah medis, catatan penggunaan obat saat ini dan catatan perkembangan pasien. 3. Pengkajian masalah terkait obat : efektivitas terapi dan efek samping obat. 4. Formulir pemantauan terapi obat (PTO) dan referensi dapat berupa buku atau media elektronik. II. Pelaksanaan 1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya 2. Dengarkan respon yang disampaikan oleh pasien dan identifikasi masalah 3. Berikan rekomendasi berbasis bukti berkaitan dengan masalah terkait penggunaan obat kepada pasien 4. Lakukan pemantauan implementasi rekomendasi SOP VISITE MANDIRI APOTEKER PADA PASIEN RAWAT INAP
No. Kode No. Revisi Tanggal terbit
123123 22/03/2018
Jl Melati No.24 Tangerang
Telp. 6652207 Fax : 6652170 Halaman Ditetapkan di Tangerang SPO Kepala Rumah Sakit Aminah (STANDAR PROSEDUR 3 dari 3 OPERASIONAL)
dr. Basuki, Sp. PD
5. Lakukan pemantauan efektivitas dan keamanan terkait
penggunaan obat dengan menggunakan metode Subject Object Assesment Plan (SOAP). 6. Mendokumentasikan kegiatan visite meliputi informasi penggunaan obat, perubahan terapi, catatan kajian penggunaan obat (masalah terkait penggunaan obat, rekomendasi dan hasil terapi) 7. Simpanan dokumen, susun berdasarkan nama pasien dan tanggal lahir serta nomor rekam medik INSTALASI TERKAIT 1. Instalasi Farmasi 2. Instalasi Rawat Inap REFERENSI - Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit - Pedoman Visite Kementrian Kesehatan RI 2011