DASAR
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/07/M.PAN/4/2008 tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka
Kreditnya;
4. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 26 Tahun 2008 dan Nomor 1113/MENKES/PB/XII/2003 tentang
Petunjuk Pelaksanaan jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya;
PENGERTIAN PNS
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat menjadi PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil
Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
JENIS JABATAN PNS MELIPUTI:
1. Jabatan Administrasi yang selanjutnya disingkat JA adalah sekelompok
Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta
administrasi pemerintah dan pembangunan. Jenjang JA dari yang paling tinggi
ke yang paling rendah terdiri atas :
a. Jabatan Administrator (Eselon III): bertanggung jawab memimpin
pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan. contoh: Camat, Kepala Bidang, Sekretaris
Dinas.
b. Jabatan Pengawas(Eselon IV): bertanggung jawab mengendalikan
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana. contoh :
Lurah, Kasi di Kecamatan, Kasi pada Dinas, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub
Bidang.
c. Jabatan Pelaksana: bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelaksanaan
publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
2. Jabatan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF adalah sekelompok Jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. contoh : Apoteker,
Apoteker, Perawat, Bidan, Dosen, Pustakawan, Widyaiswara dll.
Kategori Jabatan Fungsional meliputi :
a. Jabatan Fungsional Keahlian Berijazah minimal D.IV/S-1, terdiri atas:
- Ahli Utama
- Ahli Madya
- Ahli Muda
- Ahli Pertama
b. Jabatan Fungsional Keterampilan Berijazah minimal SLTA, terdiri atas :
- Penyelia
- Mahir/Pelaksana Lanjutan
- Terampil/Pelaksana
- Pemula
3. Jabatan Pimpinan Tinggi yang selanjutnya disingkat JPT adalah sekelompok
Jabatan tinggi pada instansi pemerintah yang berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap Pegawai ASN pada Instansi Pemerintah. contoh: Sekda,
Inspektur, Kepala Dinas Penidikan dan Kebudayaan, Kepala Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan. Jenjang JPT terdiri atas :
a. JPT Utama
b. JPT Madya
c. JPT Pratama (Sekda, Kepala Dinas, Kepala Badan Eselon Iia dan IIb)
Seorang PNS yang mendaftar CPNS dalam Formasi APOTEKER dan dinyatakan
LOLOS TEST dan diangkat menjadi CPNS ada beberapa tahapan administrasi
kepegawaian yang harus dilewati:
1. LULUS Latihan Dasar Bagi CPNS;
2. Sehat Jasmani dan Rohani;
3. Pengangkatan menjadi PNS;
4. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional.
Apoteker WAJIB menyusun Daftar Usul Penilaian Angka kredit (DUPAK) untuk
dinilai tim PAK dan selanjutnya ditetapkan dalam PAK oleh Pejabat yang
berwenang menandatangani PAK, SETIAP TAHUN. Tidak dibenarkan PAK
rapelan (beberapa tahun masa penilaian baru dinilai dalam satu PAK).
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Apoteker Pertama samapai dengan Apoteker
Madya.
Untuk kenaikan Jabatan minimal 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
Untuk kenaikan pangkat minimal 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
Apoteker yang bisa diusulkan kenaikan jabatan sampai dengan Apoteker Utama
Harus bekerja pada Rumah Sakit.
Apoteker yang diusulkan kenaikan jabatan sampai dengan Apoteker Utama
tetapi bekerja pada UPTD Puskesmas, maka usul kenaikan Jabatan tersebut
belum bisa dipertimbangkan oleh BKN.