Penjelasan & Pendidikan Dokter kepada Pasien yang ada di dalam paket rekam medik dan
ditandatangani oleh dokter dan pasien/ keluarga pasien.
Prinsip Prinsip Etik Keperawatan
Prinsip bahwa etika adalah menghargai hak dan martabat manusia, tidak akan pernah berubah.
Prinsip ini juga diterapkan baik dalam bidang pendidikan maupun pekerjaan. Juga dalam hakhaknya memperoleh pelayanan kesehatan. Ketika mengambil keputusan klinis, perawat
seringkali mengandalkan pertimbangan mereka dengan menggunakan kedua konsekuensi dan
prinsip dan kewajiban moral yang universal. Hal yang paling fundamental dari prinsip ini adalah
penghargaan atas sesama.Empat prinsip dasar lainnya bermula dari prinsip dasar ini yang
menghargai otonomi kedermawanan maleficience dan keadilan
Macam-macam Prinsip etika keperawatan
Prinsip-prinsip etika keperawatan terdiri dari:
Autonomy (Otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip otonomi ini
adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa
dan bertindak secara rasional.Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Praktek profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat menghargai
hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
Beneficience (Berbuat Baik)
Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Kadang-kadang dalam situasi pelayanan
kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.
Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan . Nilai ini direfleksikan dalam praktek
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan .
Non Maleficience (tidak merugiakan)
Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak menimbulkan bahaya / cedera
secara fisik dan psikologik.
Veracity (kejujuran)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa
pasien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran.
Fidelity (loyalty/ketaatan)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang
lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien.
Ketaatan, kesetiaan adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang
dibuatnya.
Kesetiaan itu menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa
tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
Confidentiality (kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga privasinya. Apa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam
rangka pengobatan klien. Tak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali
jika diijin kan oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan
lain harus dicegah.
Akuntabilitas (accountability)
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung jawab pasti pada
setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain. Akuntabilitas merupakan standar
pasti yang mana tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali.
Moral Right
a. Advokasi
Advokasi adalah memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak hak pasien.
Hal tersebut merupakan suatu kewajiban moral bagi perawat dalam mempraktekan keperawatan
profesional
b. Responsibilitas ( tanggung jawab )
Eksekusi terhadap tugas tugas yang berhubungan dengan peran tertentu dari perawat. Misalnya
pada saat memberikan obat, perawat bertanggung jawab untuk mengkaji kebutuhan klien dengan
memberikannya dengan aman dan benar.
c. Loyalitas
Suatu konsep yang melewati simpati, peduli, dan hubungan timbal balik terhadap pihak yang
secara profesional berhubungan dengan perawat.
Nilai ( Value )
Keyakinan(beliefs) mengenai arti dari suatu ide, sikap, objek, perilaku, dll yang menjadi standar
dan mempengaruhi prilaku seseorang.
Nilai menggambarkan cita-cita dan harapan- harapan ideal dalam praktik keperawatan
Nilai dalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang.
Nilai yang sangat diperlukan bagi perawat adalah :
1. kejujuran
2. Lemah Lembut
3. Ketepatan
4. Menghargai Orang lain
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH
Pengertian : Tata cara melakukan trasfusi darah pada pasien yang membutuhkan.
Tujuan
: Terlaksana proses tranfusi darah yang aman,bebas dari infeksi atau komplikasi lainnya.
ijakan
: RS bekerja sama dengan PMI dalam penyediaan darah untuk keperluan transfusi darah. Pelaksana
pemberian transfusi darah adalah perawat terlatih internal RS yang diberi wewenang untuk
melakukan Pemberian transfusi darah .
Prosedur
:
1. Dokter mengintruksikan transfusi darah,tertulis lengkap dan jelas dalam lembaran rekam medik
atau secara lisan.Bila ada yang kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yang
mengintruksikan.
2. Segera diambil contoh darah pasien.
3. Isi formulir permohonan darah sesuai petunjuk pelaksanaan,kirim ke PMI bersama sample
darah.
4. Bila pasien belum dipasang infuse,segera pasang infuse,beri larutan NaCL 0,9 % atau larutan
RL
5. Bila permintaan darah sudah dipenuhi,cek ulang kesesuaian no labu identitas antara surat
permintaan dengan label yang tertera pada labu darah. Cek ulang waktukadaluwarsa darah.
6. Segera hangatkan darah sedekat mungkin dengan suhu tubuh pasien caranya dengan didekap
oleh tubuh pasien.
7. Bila sudah siap segera pindahkan selang infuse kedalam labu darah.
8. Buka saluran infuse,sesuaikan tetesan dengan kebutuhan.
9. Perhatikan reaksi pasien,bila ada komplikasi segera stop dulu pemberian transfusi.
Konsultasikan dengan Dokter yang mengintruksikan untuk langkah selanjutnya.
10. Selesai transfusi selang infuse dihubungkan kembali dengan botol larutan infuse.
11. Bila kadar Hb sudah terpenuhi dan Dokter menyatakan tidak perlu transfusi lagi ,maka
pemasangan infuse bisa distop dan dilepaskan sesuai SOP .
12. Bila pemasangan infuse masih diperlukan,transfusion set diganti dengan yang baru.
13. Segala tindakan pemasangan infuse dan darah dicatat dalam berita acara infuse secara lengkap.