Bagian Ilmu Obstetri & Ginekologi: Fetal Macrosomia
Bagian Ilmu Obstetri & Ginekologi: Fetal Macrosomia
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FETAL MACROSOMIA
Disusun oleh :
105501108421
Dokter Pembimbing :
Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik pada Bagian Ilmu Obstetri &
Ginekologi
MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Dokter Pembimbing,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah,
kesehatan dan kesempatan-Nya sehingga referat dengan judul “FETAL
MACROSOMIA” ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Rasulullah SAW, sang pembelajar sejati yang memberikan
pedoman hidup yang sesungguhnya.
Pada kesempatan ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dosen pembimbing, dr. Deddy S
Razak, Sp.OG. yang telah memberikan petunjuk, arahan dan nasehat yang sangat
berharga dalam penyusunan sampai dengan selesainya referat ini.
Demikian, semoga refarat ini bermanfaat bagi pembaca secara umum dan
penulis secara khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I
PENDAHULUAN 1
BAB II
2.1. Definisi 2
2.2. Prevalensi2
2.3. Patogenesis 3
2.4. Faktor Resiko 4
2.5. Sindrom Terkait Makrosomia 5
2.6. Diagnosis 6
2.7. Screening 9
2.8. Tatalaksana 11
2.9. Pencegahan 12
BAB III
PENUTUP 13
DAFTAR PUSTAKA 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
2.2. Prevalensi
2
dengan persentase 13,5% dan terendah adalah di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dengan persentase 1,7% .10
2.3. Patogenesis
Patogenesis dari makrosomia itu sendiri terdiri dari dua jalur. Ada jalur
yang mempengaruhi secara langsung maupun secara tidak langsung. Dimulai dari
factor resiko dari makrosomia yang meliputi factor yang dapat dimodifikasi
termasuk diabetes maternal dan obesitas maternal serta factor yang tidak dapat
dipengaruhi seperti Riwayat kelahiran makrosomia sebelumnya, usia maternal,
paritas, jenis kelamin dari fetus itu sendiri.11
Untuk jalur direk, factor resiko tersebut akan membuat resisten insulin
yang berlebihan sehinga mengurangi fungsi dari insulin. Hal ini menyebabkan dua
hal. Yang pertama meningkatkan pemecahan dari simpanan lemak maternal yang
kemudian akan menimbulkan dislipidemia seperti peningkatan trigliserida, HDL,
dan juga kolesterol. Yang kedua yaitu mengakibatkan maternal hyperglycemia
sehingga glukosa darah meningkat yang dimana dislipidemia dan maternal
3
hyperglicemia ini mengakibatkan peningkatan nutrisi pada fetus. Peningkatan ini
mengakibatkan hyperinsulinemia pada fetus sehingga akan menyebabkan fetal
makrosomia.11
Faktor Maternal:
1. Usia Ibu
2. Paritas Ibu
3. Berat badan Ibu
4. Diabetes Melitus
5. Riwayat Makrosomia sebelumnya
6. Genetik
7. Usia kehamilan
Faktor Fetal:
1. Jenis kelamin
2. Penyakit kongenital
4
Sindrom terkait makrosomia dibagi menjadi 2 garis besar yaitu sindrom
yang berkaitan dengan maternal dan fetal
a. Maternal
1) Perdarahan Pasca Persalinan
Perdarahan pasca persalinan bisanya mengacu ke perdarahan yang
melebihi 500ml dengan persalinan pervaginam atau kehilangan
1000ml atau lebih darah dengan persalinan section cesarian.13
2) Trauma Jalan Lahir
3) Kala II memanjang
b. Fetal
1)Distosia Bahu
Distosia bahu adalah kegawatdaruratan obstetrik yang terjadi
selama persalinan pervaginam ketika bahu janin tidak dapat lahir dengan
sendirinya setelah kepala janin dilahirkan. Distosia bahu menurut Royale
College of Obstetricians & Gynecologists (RCOG) Distosia Bahu adalah
proses melahirkan yang memerlukan tambahan manuver obstetri setelah
kegagalan “gentle downward traction” pada kepala bayi untuk melahirkan
bahu. Dalam kebanyakan kasus, bahu dilahirkan dalam waktu 24 detik
setelah kepala dilahirkan; jika dibutuhkan lebih dari 60 detik, telah terjadi
distosia bahu.12
5
Akibat adanya distosia bahu ini, dapat menyebabkan munculnya
cedera saat proses melahirkan, diantaranya meliputi cedera plexus
brachialis, fraktur humerus, maupun fraktur klavikular.
2) Fetal Distress
3)Kelainan Congenital
4)Ketidakseimbangan elektrolit dan metabolic
5) Polisitemia
6) Hiperbilirubinemia
2.6. Diagnosis
a. Sonography
Ketika menilai berat fetus, standar yang digunakan sekarang adalah
perkiraan menggunakan ultrasound 2 dimensi. Metode yang paling sering
digunakan adalah Metode Hadlock, yang didalamnya termasuk mengukur
Biparietal Diameter (BPD), Abdominal Circumference (AC), dan Femur
Length (FL).
1) Biparietal Diameter
Telah diteliti bahwa setelah trisemester pertama, kombinasi dari
head circumference dan femur length memiliki nilai diagnostic yang
serupa dengan kombinasi parameter lain dalam memperkirakan umur
gestasi. Menambahkan parameter lain tidak memberikan kontribusi
terhadap keakuratan pengukuran.14
2) Head Circumference
6
Head Circumference janin digunakan secara rutin dalam
memperkirakan usia gestasi dan berat janin. Seperti BPD, Head
Circumference ini digunakan setelah minggu ke-14 kehamilan. Meskipun
BPD parameter biometric yang paling sering digunakan dalam estimasi
berat janin, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Head Circumference
merupakan parameter yang lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan
BPD. Namun beberapa penelitian tetap menyatakan BPD sebagai
parameter yang tidak dapat digantikan.14
3) Femur Length
Meskipun terkesan mudah, namun proses dari penentuan Femur
Length harus di observasi sesuai dengan aturan yang terstandarisasi
agar dapat mendapatkan pengukuran yang dapat dipercaya. Femur
Length lebih sering digunakan sebagai parameter biometric oleh klinisi
untuk memperkirakan usia gestasi , terutama pada kehamilan yang
tidak terkontrol. Variasi pada Femur Length, selain dari perbedaan ras
yang dapat diterima pada awal trisemester kedua, didasarkan pada
perbedaan biologic, dan telah diobservasi bahwa Femur Length
berkaitan dengan beberapa penyakit genetic dan malformasi.14
4) Abdominal Circumference
Abdominal Circumference adalah parameter biometric yang
jangkauannya luas, sehingga memiliki tingkat reabilitas yang lebih
tinggi dalam memperkirakan berat janin dibandingkan dengan usia
gestasi, terutama pada kasus diabetes dan kehamilan. Namun, perlu
tenaga yang ahli untuk menggunakan Abdominal Circumference
sebagai parameter karena struktur pada cross section yang irregular,
asimetrik, dan echogenitas yang kurang baik, menyebabkan parameter
ini sulit untuk diukur.14
7
b. Non Sonography
1) Anamnesis
Beberapa komponen penting yang harus ditanyakan dalam anamnesis
harus mencakup:
- Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
- Usia kehamilan
- Paritas
- Berat sebelum kehamilan
- Riw.Imunisasi
- Riw. Penyakit medis sebelumnya
- Riw. Kehamilan sebelumnya
2) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik secara mendetail termasuk memonitor tinggi badan
dan berat badan pasien setiap kunjungan antenatal untuk menilai
status gizi pasien sesuai dengan yang disarankan dengan U.S. Institute
of Medicine Guidelines (IOM) seperti berikut:
Peningkata berat badan 12-18 kg untuk pasien dengan IMT <18
kg/m2
Peningkata berat badan 11.5-16 kg untuk pasien dengan IMT
antara 18.5 - 24.9 kg/m2
Peningkata berat badan 7-11.5 kg untuk pasien dengan IMT
antara 25.0 – 29.9 kg/m2
Peningkata berat badan 5-9 kg untuk pasien dengan IMT >30
kg/m2
Ketika terdapat penyimpangan dari peningkatan berat badan pasien
maka perlu dilakukan pemeriksaan abdomen berupa pengukuran
tinggi fundus untuk memperkirakan usia kehamilan dan juga
pemeriksaan manuver leopold. Menurut American College Of
8
Obstetrics and Gynecology (ACOG), pengukuran berat badan bayi
setelah lahir adalah cara yang paling akurat untuk mendiagnosis
macrosomia dan tidak ada modalitas singular seperti leopold
manuver, pengukuran tinggi fundus, atau scan ultrasound yang bisa
secara efektif mendiagnosa macrosomia. Namun kombinasi dari
factor factor ini sudah bisa mengarah ke kecurigaan tinggi
terjadinya macrosomia13
2.7. Screening
Evaluasi Maternal
Hiperglikemia maternal merupakan salah satu penyebab dari fetal
macrosomia dan harus dilakukan penapisan terhadap hal berikut ini:
- One hour 50 gram glucose challenge test pada minggu 24-28
kehamilan yang bernilai lebih tinggi dari 140 mg/dL termasuk
abnormal
- Konfirmasi test dengan menggunakan 3 hour 100 gram glucose
tolerance test
Diabetes gestasional itu dikonfirmasikan Ketika salah satu dari kedua
pemeriksaan dibawah ini abnormal:
- Glukosa darah puasa diatas 95 mg/dL
- Level glukosa setelah satu jam diatas 180mg/dL
- Level glukosa setelah dua jam diatas 155 mg/dL
- Level glukosa setelah tiga jam diatas 140 mg/dL
9
- Profil Lipid
- Tes fungsi hati13
Evaluasi Fetal
Fetus dengan makrosomia beresiko untuk terjadi gangguan metabolic dan
harus dilakukan monitor secara dekat. Pengukuran laboratorium dari
beberapa hal dibawah ini harus segera dilakukan setelah kelahiran.
1) Tatalaksana medis
10
Induction of Labor (IOL) yang merupakan hal yang secara umum
direkomendasikan hingga belakangan ini, kurang disetujui karena kurangnya
bukti pasti sebagai manajemen tatalaksana pada macrosomia. Kehamilan dengan
penyulit fetal makrosomia pada pasien dengan diabetes atau gestasional diabetes
dengan control glikemik yang lebih baik menggunakan farmakologi yang
direkomendasikan dan intervensi lainnya akan mengurangi resiko komplikasi
perinatal. Sedangkan kehamilan dengan makrosomia tanpa penyulit diabetes
memiliki tantangan tersendiri. The American College Of Obstetric and
Gynecology (ACOG) merekomendasikan secaria elektif pada perempuan hamil
dengan penyulit makrosomia jika estimated fetal weight diatas 5000g dan tidak
ada intoleransi glukosa yang mendasari dan 4500g dengan intoleransi glukosa
yang mendasari. Assisted vaginal delivery seperti forceps atau vakum, harus
dilaksanakan dengan hati hati pada perempuan hamil dengan penyulit
macrosomia.
2.9. Pencegahan
11
1) Latihan fisik selama kehamilan
2) Diet glikemik rendah
Pada pasien dengan diabetes gestasional
3) Operasi bariatric pra kehamilan
Pada pasien dengan obesitas kelas 2 atau kelas 3
BAB III
12
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
13
1. Mohammadbeigi A, Farhadifar F, Zadeh NS, Mohammadsalehi N, Rezaiee M,
Aghaei M. 2018. Fetal macrosomia: Risk factors, Maternal and Perinatal outcome.
Ann Med Health Sci Res. 3:546-50.
2. Walsh JM, McAuliffe FM. 2017. Prediction and prevention of the macrosomic
fetus. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 162:125-30.
4.Zhang X, Decker A, Platt RW, Kramer MS. How big is too big? The perinatal
consequences of fetal macrosomia. Am J Obstet Gynecol. 2018;198(5):517. doi:
10.1016/j.ajog.2007.12.005
5.Boulet SL, Alexander GR, Salihu HM, Pass M. Macrosomic births in the United
States: determinants, outcomes, and proposed grades of risk. Am J Obstet
Gynecol. 2019;188(5):1372–1378. doi: 10.1067/mob.2003.302
11. Nahavandi, Sofia. Seah, Jasmine. Shub, Alexis. 2018. Biomarkers for
Macrosomia Prediction in Pregnancies Affected by Diabetes
12. Cuningham, F. G., Kenneth, J. & John, C. K., 2014. Williams Obstetrics. 24
penyunt. New York: The Mc Graw - Hill Companies.
14
14. Lovrić B, Šijanović S, Zmijanović I, Jurić G, Juras J. ULTRASOUND
DIAGNOSIS OF MACROSOMIA AMONG WOMEN WITH GESTATIONAL
DIABETES - REVIEW OF THE LITERATURE. Acta Clin Croat. 2022
Mar;61(1):95-106. doi: 10.20471/acc.2022.61.01.12. PMID: 36398082; PMCID:
PMC9616028.
15