Anda di halaman 1dari 2

Nama: Evi Khofifah

Nim: 2103096082

Semester/kelas: 3B

SAMPAH BUKAN SEMBARANG SAMPAH

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat media sosial menjadi sangat
digandrungi oleh berbagai kalangan dari anak kecil apalagi anak muda dan orang dewasa, mulai
dari Instagram, Twitter, Facebook, hingga TikTok. Informasi dengan sangat mudah menyebar
disertai dengan munculnya wajah-wajah baru yang berperan sebagai kontent kreator. Hal itulah
yang menyebabkan terjadinya trending topik suatu fenomena yaitu fenomena “Citayam Fashion
Week” di SCBD (Sudirman Central Business District) tetapi dengan adanya keviralan ini anak-
anak tongkrongan CFW ini menamakan SCBD sebagai Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan
Depok. Fenomena tersebut viral karena terdapat banyak foto dan video yang diunggah aksi
remaja nongkrong di sekitar Sudirman, Jakarta Pusat. Fenomena ini banyak beredar dari sosial
media berupa video yang isinya para ABG yang mengenakan outfit ala mereka dan berjalan di
zebra cross dengan lenggak-lenggok dan di kerumuni oleh ABG lainnya layaknya fashion show
yang berhasil mencuri perhatian, acara ini juga di provokatori oleh Eka Satria Putra alias Bonge
dan Jasmine Laticia alias jeje slebew.

Pada fenomena ini tidak hanya anak tongkrongan CFW saja tetapi banyak kalangan konten
kreator terkenal hingga dari kalangan pemerintah seperti Ria ricis, Marshel widianto, Paula
verhoeven istri Baim wong, Anies baswedan dan Ridwan kamil yang mendatangi dan ikut
mencoba fashion show di zebra cross tersebut.

Viralnya anak tongkrongan citayam tersebut mengundang reaksi positif yaitu dimana si
bonge dan teman-temannya memanfatkan moment itu untuk memadukan dan menyepadankan
outfit murah dengan gaya anak-anak pinggiran kota dan melariskan pedagang sekitar. Tetapi hal
ini juga banyak mengundang reaksi negatif misalnya fashion show yang di lakukan di zebra cross
sangat mengganggu pengguna jalan untuk lewat, mereka juga dianggap lebay, mencari sensasi
agar viral dan memberi pengaruh buruk pada seorang cowok untuk berjalan lenggak-lenggok
seperti seorang cewek, citayem juga dikenal sebagai stasiun kereta api yang pada saat itu sangat
ramai dengan adanya anak CFW sehingga meyebabkan kemacetan.
Usut punya usut, menurut keterangan Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur
Jakarta. Fenomena ‘’Citayam Fashion Week’’ ini menimbulkan banyak dampak yang ditinjau dari
berbagai perspektif. Salah satunya yaitu perspektif lingkungan kerumunan di SCBD Jakarta
Selatan ini membuat lingkungan tersebut menjadi terkotori akibat limbah plastik kemasan
makanan dan minuman. Selain itu, kegiatan yang berlangsung pada malam hari menyisakan hal
yang ironi yang sempat viral di berbagai media sosial, yaitu terlantarnya anak-anak yang mengikuti
‘’Citayam Fashion Week’’ mereka tidur di kawasan taman Stasiun MRT Dukuh Atas dan di
sepanjang jembatan penyeberangan Stasiun MRT Dukuh Atas. Alasannya anak-anak tersebut
tertinggal kereta yang akan mengantarkan mereka pulang ke daerah asal mereka, yakni Bogor dan
Depok. Hal ini disebut juga sampah masyarakat karena yang tadinya SCBD itu adalah Kawasan
yang tergolong bisnis elit yang dicirikan dengan banyaknya gedung pencakar langit dan
didominasi oleh para pekerja kantoran dengan tampilan yang modis. Akan tetapi, akhir-akhir ini
malah banyak manusia-manusia yang tergeletak tidur dijalanan sehingga menjadikan kawasan
tersebut mengalami penurunan lingkungan dan kumuh.

Anda mungkin juga menyukai