Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Academic Writing dengan judul : Fenomena
Citayem Fashion Week Yang Merebak Di Masyarakat Terutama Dikalagan Anak
Muda.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga karya ilmiah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapka segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang mebangun dari
berfungsi pihak. Akhirnya kami berharap semoga ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Surakarta, 13 September 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
LATAR BELAKANG .........................................................................................1
RUMUSAN MASALAH .....................................................................................1
TUJUAN ..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
PENGERTIAN.....................................................................................................3
KONSEP...............................................................................................................3
PENYEBAB.........................................................................................................3
DAMPAK.............................................................................................................4
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................5
KESIMPULAN ....................................................................................................5
SARAN ................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................6

II
III
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Citayam Fashion Week merupakan sebuah fenomena trend subkultur baru yang
berkembang di masyarakat khususnya para remaja. Dimana trend ini mempresentasikan
kreativitas anak muda khususnya dibidang fashion atau outfit. Para remaja ini melakukan
catwalk di jalan citayam layaknya seolah model profesional. Fenomena ini berawal dari
sekelompok remaja yang berkumpul di kawasan sudirman, Jakarta Pusat. Awalnya para
remaja hanya sekedar nongkrong, jalan-jalan sambil mencari hiburan dengan mengenakan
outfit yang nyentrik serta unik. Hingga berkembanglah menjadi ajang adu outfit. Di tengah
perkembangan teknologi informasi sekarang, Para remaja ini membuat konten-konten kreatif
di media sosial seperti: tiktok, instagram untuk mengepresikan subkultur baru ini.

Kreativitas remaja ini perlu kita apresiasi selama tidak melanggar hukum serta masih
bersifat positif. Trend ini juga sukses menarik perhatian dari berbagai kalangan, seperti:
selebgram, konten kreator, serta model profesional juga turut melakukan catwalk di tengah
jalan Sudirman untuk meramaikan trend Citayam Fashion Week tersebut. Bahkan pemerintah
pun juga turut ikut mengapresiasi trend ini.

Sebagian masyarakat khususnya anak muda, trend ini dibuat mereka untuk
mengapresiasikan dirinya melalui fashion. Tapi sebagian masyarakat lainnya menilai bahwa
trend tersebut hanya menggangu aktivitas jalan dan membuat kawasan sudirman dan
sekitarnya menjadi kotor dan kumuh.

Rumusan Masalah

1. Mengapa Citayam Fashin Week bisa merebak di kalangan masyarakat?

2. Bagimana dampak yang terjadi akibat adanya fenomena Citayem Fashion Week?

1
Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi dan memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Academic Writing. Selain itu kami berharap agar kami maupun
pembaca mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai fenomena Citayem Fashion
Week yang ramai diperbincangkan oleh masyarakat terutama dikalangan remaja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Belakangan ini, kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat tepatnya di SCBD sedang
ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi sorotan hampir seluruh kalangan
masyarakat di Indonesia terutama di kalangan remaja. Sudirman Central Business Distric
atau biasa disebut SCBD merupakan kawasan bisnis yang tergolong elit dengan banyaknya
gedung pencakar langit dan biasanya banyak pekerja kantoran yang mendominasi kawasan
ini dengan gaya penampilannya yang keren dan modis. Akan tetapi, akhir-akhir ini banyak
remaja atau anak muda yang berkumpul di kawasan Sudirman Jakarta Pusat hanya untuk
nongkrong dan mencari hiburan dengan mengenakan fashion atau outfit yang unik dan
nyentrik. Hingga konsep catwalk ala model professional terealisasikan untuk memenuhi
kebutuhan konten di sosial media.

Istilah Citayam Fashion Week muncul karena kebanyakan para remaja yang
mendominasi kawasan tersebut berasal dari daerah pinggiran kota Jakarta, seperti Citayam,
Bojong Gede, dan Depok. Fashion week sendiri terinspirasi dari gaya para remaja yang unik
layaknya seorang model di acara fashion show. Bahkan fenomena Citayem Fashion Week
berhasil menarik perhatian para konten creator, model professional, bahkan kalangan
pemerintah Indonesia sendiri seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, hingga Sandiaga Uno
yang berencana menawarkan beasiswa kepada para remaja tersebut.

Penyebab fenomena Citayam Fashion Week dapat merebak di kalangan masyarakat

Fenomena Citayam Fashion Week sendiri sampai saat ini masih menjadi
perbincangan hangat di kalangan pengguna sosial media bahkan menarik minat media
internasional seperti Tokyo Fashion. Ada beberapa faktor yang membuat fenomena Citayam
Fashion Week menjadi terkenal dan meluas di kalangan masyarakat yaitu karena adanya
naluri manusia untuk bersosialisasi. Menurut Kepala Program Studi (Kaprodi) Sosiologi
UMM, komunitas ini terbentuk oleh beberapa anak muda yang tinggal di daerah Sudirman,
Citayam, Bojong Gede, dan Depok. Sehingga dapat dikatakan bahwa fenomena ini
merupakan suatu hal yang wajar karena didasarkan pada naluri manusia sebagai makhluk
sosial untuk membentuk kelompok sesuai karakteristik dan tujuan tertentu.

Sebagai daerah penyangga ibu kota para anak muda memiliki kreativitas yang tinggi
di bidang fashion. Menjalarnya fenomena ini di sejumlah daerah tidak lain juga disebabkan

3
fungsi fashion itu sendiri. Melalui fashion orang bisa mengaktualisasikan diri dan mendapat
pengakuan dari orang lain. Fashion sebenarnya berfungsi untuk memunculkan identitas yang
mana berkaitan dengan kebutuhan untuk diakui.

Selain karena perkembangan tren fashion, perkembangan teknologi informasi dan


komunikasi seperti sosial media juga sangat mempengaruhi keberadaan fenomena ini.
Banyak para remaja menggunakan sosial media utamanya seperti Instagram dan tiktok untuk
menjadi terkenal dan bisa mengasilkan uang. Maraknya kegiatan Citayam Fashion Week di
sejumlah daerah merupakan bentuk demonstration effect. Dengan harapan, lewat keberadaan
CFW ini orang bisa memperoleh kepopuleran serupa karena mereka meniru apa yang sudah
popular dengan harapan mendapat kepopuleran dan kesuksesan juga.

Dampak dari adanya fenomena Citayam Fashion Week

Kepopuleran fenomena Citayam Fashion Week banyak menuai pro dan kontra.
Sebagian masyarakat mengapresiasi cara kreatif para anak muda dalam mengekspresikan diri
melalui fashion. Namun disisi lain, ada juga yang menilai bahwa aksi para remaja ini
mengganggu dan membuat kumuh kawasan Sudirman.

Dilihat dari dampak positifnya, keberadaan Citayam Fashion Week ini merupakan
sebuah sarana para remaja untuk mengungkapkan ataupun mengekspresikan diri mereka
secara jujur melalui sebuah fashion, para remaja juga lebih memahami kehidupan bersosial,
meningkatnya kreativitas para remaja sebagai konten kreator di media sosial, dan
meningkatkan penghasilan para Pedagang Kali Lima (PKL) yang berada di sekitar Sudirman.
Selain itu, keberadaan Citayam Fashion Week ini juga dapat menambah keuntungan Jakarta
dalam sektor pariwisata.

Selain dampak positif, tentu saja adanya fenomena ini juga menimbulkan beberapa
dampak negatif seperti kumuhnya lingkungan akibat sampah berserakan. Semakin viralnya
fenomena Citayam Fashion Week ini, banyak masyarakat dari berbagai daerah dan kalangan
yang penasaran untuk datang langsung menyaksikan Citayam Fashion Week ini. Akan tetapi,
banyak masyarakat yang ternyata masih membuang sampah sembarangan di kawasan
tersebut sehingga dapat membuat lingkungan menjadi kumuh dan kotor. Beberapa dampak
negatif lainnya yaitu mengagnggu pengguna jalan, rawan tindak kejahatan, dan banyaknya
anak dibawah umur yang tidak mendapat pengawasan langsung dari orang tuanya.

4
5
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dan saran

Kemampuan para remaja dalam memaksimalkan saran dan prasarana menjadikan


mereka tidak sekedar pasif terhadap lingkungan sekitar, namun membuat mereka aktif dan
mengekspresikan diri untuk memilih ruang ruang publik sebagai kontes fashion yang mereka
pakai. Hal itu menunjukan anak remaja dinamis untuk beradaptasi dan berekspresi setelah
terjadi kejenuhan terhadap pandemik selama bertahun-tahun. Ruang-ruang perkotaan yang
masih beragam menjadi andalan anak muda untuk mengeskpresikan seni dan kreativitas
karena akan banyak penonton dan masyarakat untuk mempublikasikan mereka di media
sosial. Maka dari itu, lembaga yang memiliki kewenangan penuh terhadap tempat dapat
membuka akses dan ruang untuk para remaja agar mereka menyalurkan kreativitas sesuai
tempatnya, seperti renovasi dan pembangunan gedung kesenian, dan juga mengadakan
program pelatihan fashion show untuk para remaja yang ingin mengembangkan bakat dan
mengekspresikan diri, hal ini diharapkan agar fashion show tidak dilakukan ditengah jalan
raya yang dapat menggangu kenyamanan publik dan orang yang sedang berkendara.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, M. J. 2022. Fenomena Citayam Fasion Week Wujud Eksistensi Remaja di Ibu Kota.
Jakarta. Radiordk.
Humas. (2022). Ramai Fenomena Citayam Fashion Week, Sosiolog UMM Beri Tanggapan.
Jakarta. Kompas.com
Maulana, A. (2022). Citayam Fashion Week dan kolaborasi Kreativitas Berkelanjutan.
Bandung.
Purnomo, K. (2022). Sisi Positif dan Negatif Adanya Citayam Fashion Week. Jakarta.
Kompas.com
Wahyuni, T.R., Nugraha, D.F. (2022). CITAYAM FASHION WEEK: EKSISTENSI REMAJA
PERI URBAN JAKARTA. Yogyakarta. Egsaugm.
Fauzan, A. (2022). Citayam Fashion Week Bentuk Artikulasi Kultural dan Identitas Fashion
Anak Muda. Surabaya. PUSAT KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK (PKIP).
Simanjuntak, A.T., /et/ (2022) Analisis Wacana Kritis Model Teun A. van Dijk pada Surat
Kabar E-Paper Harian Analisa dengan Tajuk “Citayam Fashion Week Kaum Muda
Pinggiran, Duta Local Pride. Vol 2.
Pratiwi, S. R. (2022). Remaja Citayam Fashion Week Ditunggangi demi Popularitas? Ini
Kata Sosiolog UI. Jakarta. Kompas.com

Anda mungkin juga menyukai