EKOSP
EKOSP
BERBASIS ELEKTRONIK
OOS
SPP
E--K
E K
Jenjang SMA,
SMK dan SLB
Provinsi Jawa Tengah
NOMOR : 420/07553
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Semarang
Padatanggal 16 Juni 2021
KEPALA DAN
GAH
t\
US
1.
2.
4.
5. ah I - KII,
6. Pengawas Dan
7.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah;
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup
A. Acuan Konseptual
Acuan konseptual merupakan kerangka berpikir yang terkait dengan cakupan
muatan materi yang harus dijadikan sebagai panduan dalam proses penyusunan
kurikulum. Adapun acuan konseptual pengembangan kurikulum meliputi :
1. peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
2. toleransi dan kerukunan umat beragama;
3. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
4. peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik;
5. kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
6. kebutuhan kompetensi masa depan;
7. tuntutan dunia kerja menuntut siswa bernalar kritis dan kreatif;
8. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
9. keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
10. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
11. dinamika perkembangan global;
12. kondisi sosial budaya masyarakat setempat; dan
13. karakteristik satuan pendidikan;
14. Rapor Pendidikan.
B. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum adalah landasan yang dijadikan pijakan
dalam proses pengembangan kurikulum. Prinsip ini tidak tersurat dalam dokumen
kurikulum, tetapi tersirat dalam keseluruhan isi dan implementasi kurikulum. Prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum, mencakup :
1. Berpusat pada peserta didik yaitu pembelajaran harus memenuhi potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang serta merujuk pada
terwujudnya Profil Pelajar Pancasila;
C. Prosedur Operasional
Prosedur operasional meliputi:
1. Analisis yang meliputi: (a) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai kurikulum; (b) analisis kebutuhan peserta didik, aturan pendidikan, dan
lingkungan; dan (c) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2. Penyusunan yang mencakup kegiatan (a) perumusan visi, misi, dan tujuan
pendidikan; (b) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; (c)
pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
(d) penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan; (e) penyusunan alur
tujuan pembelajaran / silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan (f)
penyusunan modul ajar / rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
3. Penetapan yang dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
4. Pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah. Satuan pendidikan mendapatkan pengesahan melalui tahapan :
a. Verifikasi dan validasi dari pengawas;
b. Verifikasi, validasi dan rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan;
D. Tata Kelola
1. Unsur-Unsur yang terlibat
Proses penyusunan dokumen KOSP merupakan kegiatan kolaboratif yang
melibatkan warga sekolah. Pelibatan warga sekolah dalam menyusun dokumen
KOSP bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah terhadap
kurikulum yang akan digunakan oleh sekolah sehingga seluruh warga sekolah
akan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kurikulum yang
digunakan. Unsur-unsur yang terlibat dalam penyusunan dokumen KOSP adalah:
a. Kepala Sekolah;
b. Komite Sekolah;
c. TPMPS (Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah) dan TPK (Tim
Pengembang Kurikulum), Guru, Tenaga Kependidikan, serta Komite
Pembelajaran;
d. Orang tua;
e. Siswa;
f. Pengawas Satuan Pendidikan;
g. Cabang Dinas Pendidikan;
h. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan atau;
i. Pemangku kepentingan lainya.
F. Pengorganisasian Pembelajaran
Pengorganisasian pembelajaran merupakan aktifitas satuan pendidikan dalam
mengatur muatan kurikulum, beban belajar dan pengelolaan pembelajaran dalam satu
rentang waktu, untuk mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran dan Profil
Pelajar Pancasila (misal: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).
1. Kurikulum Merdeka
Pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan pada Pelaksana
kurikulum merdeka didasarkan atas Kerangka Kurikulum Merdeka yang telah
disiapkan oleh pemerintah meliputi: a. Struktur Kurikulum, Jabaran mata
pelajaran beserta alokasi jam pembelajaran; b. Profil Pelajar Pancasila,
kompetensi dan karakter yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai
penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem
pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen; c. Capaian
Pembelajaran, kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu; dan d. Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen, berfungsi sebagai nilai-nilai yang mendasari pelaksanaan
pembelajaran dan asesmen.
Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua) fase yaitu: 1) Fase E untuk
kelas X; dan 2) Fase F untuk kelas XI dan kelas XII. Struktur kurikulum untuk
SMA terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: 1) pembelajaran intrakurikuler; dan 2)
projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 30% (tiga
puluh persen) dari total JP per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu
pelaksanaannya. Secara muatan, projek profil pelajar Pancasila harus mengacu
Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan
prakarya. Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni dan prakarya.
KELOMPOK A (UMUM)
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2 2
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Matematika
1 3 4 4
1
Biologi 2 3 4 4
3Fisika 3 4 4
4Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
Geografi1 3 4 4
Sejarah 2 3 4 4
Sosiologi3 3 4 4
Ekonomi4 3 4 4
a. Pembelajaran dirancang • Pada awal tahun ajaran, pendidik berusaha mencari tahu
dengan kesiapan belajar peserta didik dan pencapaian
mempertimbangkan tahap sebelumnya.
perkembangan dan tingkat Misalnya, melalui dialog dengan peserta didik, sesi
pencapaian peserta didik diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian
saat ini, sesuai dengan survei/angket, dan/ atau metode lainnya yang sesuai.
kebutuhan belajar, serta • endidik merancang atau memilih alur tujuan
mencerminkan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta
karakteristik dan didik, atau pada tahap awal. Pendidik dapat
perkembangan peserta menggunakan atau mengadaptasi contoh tujuan
didik yang beragam pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul ajar
sehingga pembelajaran yang disediakan oleh Kemendikbudristek.
menjadi bermakna dan • Pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan
menyenangkan; agar peserta didik mengalami proses belajar sebagai
pengalaman yang menimbulkan emosi positif.
c. asesmen dirancang secara • Pendidik menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar
adil, proporsional, valid, asesmen menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan
dan dapat dipercaya hanya untuk kepentingan menguji.
(reliable) untuk kemajuan • Pendidik menentukan kriteria sukses dan
belajar,menentukan menyampaikannya pada peserta didik, sehingga mereka
keputusan tentang langkah memahami ekspektasi yang perlu dicapai.
dan sebagai dasar untuk • Pendidik berkolaborasi dalam merancang asesmen
menyusun program sehingga dapat menggunakan kriteria yang serupa dan
pembelajaran yang sesuai sesuai dengan tujuan asesmen.
selanjutnya; • Pendidik menggunakan hasil asesmen untuk menentukan
tindak lanjut pembelajaran.
e. hasil asesmen digunakan • Pendidik menyediakan waktu bagi guru untuk membaca,
oleh peserta didik, menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
pendidik, tenaga • Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan
kependidikan, dan orang diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan
tua/wali sebagai bahan baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan
refleksi untuk memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai
meningkatkan mutu refleksi oleh peserta didik, pendidik, tenaga
pembelajaran. kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
• Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya
bersama sama orang tua.
L. Lampiran
1. Contoh-contoh perencanaan pembelajaran dalam ruang lingkup satuan
pendidikan dan ruang lingkup kelas, diantaranya silabus, RPP (kurikulum 2013),
dan CP, ATP, TP dan Modul Ajar (kurikulum merdeka) masing-masing 1 (satu)
buah untuk setiap mata pelajaran.
N. Linimasa
1. a. Penyusunan draft KOSP oleh Tim Minggu ke-4, Bulan Mei 2023
Pengembang Kurikulum (TPK) dan
Komite Pembelajaran
b. Penyusunan dokumen perencanaan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum.
2. Verifikasi dan Validasi Dokumen KOSP, Minggu ke- 4 bulan Mei s.d.
ATP, Modul Ajar atau Silabus, RPP oleh minggu ke-2 bulan Juni
Kepala Sekolah/Pengawas
4. Verval & Rekomendasi Dokumen KOSP Minggu ke-1 s.d. minggu ke-2
oleh Cabang Dinas Pendidikan bulan Juni
5. Review dan Pengesahan Dokumen KOSP Minggu ke-1 bulan Juni s.d.
minggu ke-1 bulan Juli
O. Dokumen I (KOSP)
Sistematika Dokumen I
A. Akun Sekolah
C. Akun Pengawas
1. Membuka alamat (link) https://kur.pdkjateng.go.id
2. Pilih login Pengawas.
Catatan:
Mohon folder di google drive agar dibuka akses sharenya untuk diverifikasi dan
direview oleh pengawas serta Cabang Dinas Pendidikan Wilayah maupun Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
BAB IV
PENUTUP
Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah serta pihak-pihak
indikator-indikator antara lain (l) Proses pemb€lajaran dan penilaian (2) Capaian
Profil Pelajar Pancasila, (3) Peraturan akademik sekolah, ( ) Program Unggulan
Sekolah, (5) Inovmi Pembelajaran di Sekolah. Keercapaian target pembelajaran di
satuan peadidikan dapat dilakukan d€agan mdihat (I ) Presasi (Alademik dan Non-
Akademik) Peserta Didik, (2) Kamkter hofil Pelajar Pancasila peserta didik, (3)
KEPALA DAN
KEBUDAYAAN PR JAWA TENGAH
US
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa
dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis
berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat
menuju Capaian Pembelajaran (CP).
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan
pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan
implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian
Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran Modul ajar disusun sesuai
dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan
dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Prosedur penyusunan Modul Ajar :
1. Analisis kondisi dan kebutuhan guru, peserta didik dan sekolah.
2. Identifikasi dimensi dan profil pelajar pancasila
3. Analisis Capaian Pembelajaran, tentukan tujuan Pembelajaran dan susun menjadi alur
pembelajaran
4. Susun modul ajar dengan komponen minimal identitas, tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan asesmen
5. Melengkapi dengan perangkat ajar (media, model, metode, sumber)
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik
0 1 2 3 4
BAGIAN AWAL
1 HALAMAN JUDUL
● Memuat Judul, Tahun Ajaran,
Logo Sekolah dan atau
Yayasan Penyelenggara, Nama
Sekolah, Alamat Sekolah.
2 HALAMAN IDENTITAS
SATUAN PENDIDIKAN
● Memuat identitas sekolah
secara lengkap meliputi:
NPSN, nama sekolah, alamat,
kepala sekolah, komite
sekolah, dll.
3 HALAMAN
PENETAPAN
● Memuat rumusan kalimat
penetapan kurikulum,
ditandatangani Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah disertai
cap/stempel
4 HALAMAN PENGESAHAN
● Rumusan/lembar pengesahan
secara elektronik diunduh
secara online.
0 1 2 3 4
5 KATA PENGANTAR
● Memuat pengantar yang ditulis
untuk mengantarkan pembaca
memahami naskah dokumen
KOSP
● dilengkapi ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang
berkontribusi dalam
penyelesaian dokumen KOSP.
● Ucapan terimakasih disusun
berdasarkan tingkat
kontribusinya dalam
penyusunan KOSP.
BAGIAN ISI
BAB I
PENDAHULUAN
7 A. Latar Belakang
● Memuat penjelasan tentang
latar belakang mengapa
kurikulum dikembangkan.
8 B. Dasar Hukum
● Memuat dasar hukum dasar
hukum yang berlaku
9 C. Karakteristik Satuan
Pendidikan
0 1 2 3 4
● Menggambarkan kondisi
karakteristik/keunikan sekolah,
dalam hal peserta didik, guru,
tenaga kependidikan, budaya,
dan sosial, baik sekolahnya.
BAB II.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
SATUAN PENDIDIKAN
10 A. VISI
● Menggambarkan bagaimana
peserta didik menjadi subjek
dalam tujuan jangka panjang
sekolah dan nilai-nilai yang
dituju.
● Nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran
agar peserta didik dapat
mencapai Profil Pelajar
Pancasila.
11 B. MISI
● Menjawab bagaimana sekolah
mencapai visi, memberikan
arah dalam mewujudkan visi
sekolah sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
0 1 2 3 4
12 C. TUJUAN
● Tujuan akhir dari kurikulum
sekolah yang berdampak pada
peserta didik.
● Tujuan menggambarkan
pokok-pokok penting dan
selaras dengan misi.
● Strategi sekolah untuk
mencapai tujuan
pendidikannya.
● Kompetensi karakteristik yang
menjadi kekhasan lulusan
sekolah tersebut dan selaras
dengan Profil Pelajar
Pancasila.
BAB III.
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
13 1. Struktur kurikulum
● Mengatur muatan
kurikulum sesuai
dengan Keputusan
Mendkbudristek
No.262/M/2022, atau
permendikbud no. 36
tahun 2018
● Memuat struktur
kurikulum dari
intrakurikuler dan
kokurikuler.
● Memuat alokasi waktu
per mata pelajaran
sesuai struktur
kurikulum yang berlaku
baik yang di regular
maupun sistem blok.
0 1 2 3 4
14 2. Capaian
Pembelajaran/Kompetensi
Dasar
● Memuat deskripsi
CP/KD mata pelajaran
kelompok umum.
● Memuat deskripsi CP
/KD mata pelajaran
kelompok pilihan.
● Memuat deskripsi
CP/KD mata pelajaran
Projek Penguatan
Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja.
● Memuat deskripsi
CP/KD mata pelajaran
muatan lokal
0 1 2 3 4
C. Pengembangan Diri
19 2. Ekstrakurikuler
● Memuat pengaturan
pelaksanaan
ekstrakurikuler pada
satuan pendidikan
(memuat uraian tentang
ekstrakurikuler wajib
dan pilihan). Memuat
jenis, tujuan, maupun
pelaksanaan
ekstrakurikuler.
20 D. Program Unggulan
● Menjelaskan program
unggulan yang
dikembangkan atau
dimiliki sekolah
21 E. Layanan Inklusi
0 1 2 3 4
● Menjelaskan layanan
inklusi yang
diselenggarakan sekolah
22 F. Kalender Pendidikan
● Memuat akademik yang
menjelaskan kegiatan
pembelajaran kelas X,
XI dan XII selama 1
tahun pelajaran.
BAB IV
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
23 ● Menggambarkan
rencana pembelajaran
selama satu tahun
pelajaran.
● Berisi alur pembelajaran
(untuk satuan
pendidikan yang sudah
menjalankan
pembelajaran secara
integrasi), dan program
prioritas satuan
pendidikan.
24 A. Alur Tujuan
Pembelajaran/silabus
● Rencana pembelajaran
dimulai dari analisis CP
/KD menjadi tujuan-
tujuan pembelajaran
yang dipetakan berupa
Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)/
silabus yang sistematis
dan logis.
● ATP/silabus dijabarkan
lebih lanjut dalam
bentuk modul ajar/RPP
0 1 2 3 4
25 B. Modul Ajar/RPP
● Uraian tentang deskripsi
dan penyusunan modul
ajar/RPP
BAB V
EVALUASI,
PENDAMPINGAN, DAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
A. Evaluasi
26 ● Evaluasi terhadap
program pembelajaran
di satuan pendidikan.
B. Pendampingan
27 • Aspek pedagogik
Pendampingan untuk
mengembangkan kompetensi
pedagogik guru dilakukan
oleh pimpinan satuan
pendidikan melalui kegiatan
supervisi akademik dan
supervisi klinis.
C. Pengembangan Profesional
28 • Program peningkatan
profesional guru
direncanakan oleh pimpinan
satuan pendidikan
berdasarkan rencana
pengembangan satuan
pendidikan(Sertifikasi Guru,
Pelatihan Kompetensi
0 1 2 3 4
BAB VI PENUTUP
30 • Capaian Pembelajaran/KD
31 • Alur Tujuan
Pembelajaran/Silabus
32 • Modul Ajar/RPP
33 C. Peraturan Akademik
• Peraturan akademik memuat
asesmen, kriteria kenaikan
kelas, dan kriteria kelulusan.
Jumlah Skor
NILAI
0 1 2 3 4
Peringkat
….………., ..........................20…
Verifikator
Hasil Telaah
I Identitas
II Capaian
Pembelajaran/KD
2 Memuat Capaian
Pembelajaran secara
lengkap sesuai dengan
Keputusan Kepala
BSKAP No.
008/KR/2022, KD sesuai
Permendikbud Nomor 24
tahun 2016
3 Tujuan pembelajaran
memuat kompetensi
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dan
memuat konten sesuai
dengan capaian
pembelajaran.
V Materi Pembelajaran
5 Memuat materi
pembelajaran yang
esensial sesuai dengan
capaian pembelajaran
VI Lain-lain
NILAI =
Peringkat
….………., ..........................20…
Verifikator
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator
Tidak Kurang Cukup Baik Amat
Ada baik Catatan
Revisi
0 1 2 3 4
I Identitas
II Tujuan Pembelajaran
2 Memuat Tujuan
pembelajaran sesuai
yang ada di
ATP/Silabus
III Kegiatan
Pembelajaran
3 A. Pendahuluan
Berisi kegiatan
untuk
mengkondisikan
siswa agar siap
mengikuti
pembelajaran,
termasuk adanya
pertanyaan pemantik
4 B. Kegiatan Inti
Kegaiatan
pembelajaran
memperhatikan
kesiapan, minat, dan
karakter belajar
siswa (pembelajaran
berdiferensiasi),
pembelajaran
berpusat pada siswa
dengan
menggunakan
metode atau model
yang merangsang
siswa untuk
memiliki
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi (HOTS dan
4C),
mengembangkan
literasi dan
numerasi,
menguatkan profil
pelajar Pancasila.
C.Kegiatan Penutup
Ada kegiatan refleksi
oleh siswa dan guru.
IV Asesmen
5 Ada kegiatan
asesmen awal,
asesmen formatif,
asesmen sumatif.
Kegiatan asesmen
memuat kompetensi
sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Ada kegiatan
remedial dan
pengayaan
V Lampiran
6 Memuat materi
pembelajaran dan
contoh asesmen,
remedial, dan
pengayaan.
Jumlah Skor
NILAI =
Peringkat
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
........................
….………., ..........................20…
Verifikator
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah dokumen penting di sekolah, dan
berfungsi sebagai blueprint penyelenggaran pendidikan dan pembelajaran di sekolah. KTSP
merupakan kurikulum yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan sebagai bagian dari
perencanaan dan menjadi pedoman bagi seluruh warga sekolah dalam melaksanakan aktivitas
pembelajaran. Oleh karena itu KTSP harus dikembangkan dengan prosedur yang benar, melibatkan
seluruh pihak yang berkepentingan, waktu yang tepat, dan isi yang sesuai.
Kebutuhan dan tuntutan masa depan yang semakin kompleks menuntut KTSP yang lebih
dinamis, sehingga KTSP menjadi salah satu pemicu percepatan peningkatan kualitas pembelajaran
di sekolah. Oleh karena itu, konten KTSP juga perlu ditingkatkan lagi sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman warga sekolah secara operasional untuk menyelenggarakan pembelajaran yang
berkualitas sesuai dengan kebutuhan pendidikan untuk masa depan.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
1
disempurnakan lagi, seiring dengan menyempurnakan mekanisme dan sistem atau aplikasi yang
digunakan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaiman
diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014
tentang Peyusunan KTSP;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Ujian Yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional;
7. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019
tentang Penyederhanaan RPP;
8. Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 033/H/KR/2022, tentang Perubahan Atas
Kepurusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah pada Kurikulum Merdeka.
C. Tujuan
Tujuan diterbitkannya buku panduan penyusunan dan pengesahan dokumen KTSP SMK berbasis
elektronik (e-KTSP) ini adalah :
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
2
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini mencakup
1. Prosedur Penyusunan Dokumen KTSP oleh Satuan Pendidikan yang terdiri dari penyusunan
dokumen I KTSP, dokumen II (silabus) dan dokumen III (RPP).
2. Prosedur Pengesahan KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.
E. Pengguna Pedoman
Pengguna panduan penyusunan dan pengesahan dokumen KTSP SMK berbasis elektronik (e-
KTSP) adalah
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
3
BAB II
PENYUSUNAN DOKUMEN
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di Satuan Pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Untuk menjadi lebih bermakna, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan memiliki
kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
1. Prinsip Pengembangan
a. Berpusat pada peserta didik yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar
Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan;
b. Kontekstual menunjukkan kekhasan, dan sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri;
c. Esensial yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di Satuan Pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami;
d. Akuntabel dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual;
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
4
melibatkan komite Satuan Pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, organisasi berbagai sentra, serta industri dan DUDIKA, di bawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Kementerian Agama.
2. Komponen KOSP
Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang melingkupi Satuan Pendidikan
dan Program Keahliannya, menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik,
sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
b. Visi, Misi, dan Tujuan yang menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan
prioritas Satuan Pendidikan.
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga Satuan Pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga Satuan Pendidikan.
Misi adalah pernyataan bagaimana Satuan Pendidikan mencapai visi, yang ditetapkan untuk
menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang,
dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga Satuan Pendidikan.
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap
Satuan Pendidikan atau Program Keahlian dengan mengacu pada karakteristik dan/atau
keunikan setiap Satuan Pendidikan atau Program Keahlian sesuai dengan prinsip yang sudah
ditetapkan
c. Pengorganisasian pembelajaran
Cara Satuan Pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang
waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur
kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses
pembelajaran.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
5
Dalam Kurikulum Merdeka pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu
pembelajaran intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Praktik Kerja
Lapangan (PKL) termasuk ke dalam pembelajaran intrakurikuler sedangkan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kurikuler. Selain itu, Satuan
Pendidikan dapat menyusun kegiatan ekstrakurikuler.
1. Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
(mulok), penetapan mata pelajaran pilihan, penetapan konsentrasi keahlian, dan Praktik
Kerja Lapangan (PKL). Kegiatan pembelajar intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran
dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian
pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud No.50 tahun 2020, PKL bertujuan untuk
menumbuh kembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan
kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan kerja serta menyiapkan
kemandirian peserta didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.
Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan Satuan
Pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran projek tidak
harus dikaitkan dengan tujuan materi pelajaran intrakurikuler, namun demikian satuan
Pendidikan wajib menyusun Modul Projek.
3. Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan
pengawasan Satuan Pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional
d. Perencanaan Pembelajaran
1. Ruang lingkup Satuan Pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
6
Dalam ruang lingkup Satuan Pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan Satuan
Pendidikandalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis,
konsisten, dan terukur;
2. Ruang lingkup kelas - penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, Satuan
Pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan secara kolaboratif oleh Satuan Pendidikan dan
mitra dunia kerja. Satuan Pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan
kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks
satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik. Dalam merancang pembelajaran, Satuan
Pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang harus
digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama dalam merancang struktur
kurikulum Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan dapat menggunakan Panduan
Pembelajaran dan Asesmen sebagai acuan yang lebih mendetail. Proses perancangan
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik Satuan Pendidikan, kebutuhan peserta didik,
serta kesiapan Satuan Pendidikan.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
7
pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran.
2. Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan bertujuan untuk mengukur
keberhasilan kepala Satuan Pendidikan dan pendidik dalam menjalankan seluruh
program pendidikan yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami apakah visi,
misi dan tujuan Satuan Pendidikan telah tercapai. Evaluasi pembelajaran menjadi salah
satu bagian penting dari evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
Kedua proses ini saling berkaitan, tetapi mempunyai sasaran evaluasi yang berbeda.
Sasaran langsung dari evaluasi pembelajaran adalah peserta didik dan pendidik, sedangkan
sasaran utama evaluasi kurikulum operasional Satuan Pendidikan adalah Kepala Satuan
Pendidikan dan pendidik, dimana peserta didik menjadi sasaran tidak langsung. Proses ini
dikelola oleh para Kepala Satuan Pendidikan. Pendampingan dan pengembangan
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan
alat penilaian yang jelas dan terukur. Kepala Satuan Pendidikan merancang dan melakukan
proses pendampingan dan pengembangan sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil
pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan Pengawas. Kepala Satuan Pendidikan dan
Pengawas dapat memainkan peran dalam berbagai contoh pendampingan dan
pengembangan yang bisa dilakukan di Satuan Pendidikan seperti Coaching yaitu proses
pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran seseorang
terhadap suatu masalah.
a. Pendampingan
Bentuk Pendampingan pengembangan professional guru oleh sekolah dan dunia kerja,
yaitu :
1) Aspek Pedagogis
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
8
2) Aspek Vokasional
b. Evaluasi
Proses penyusunan KOSP merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan warga Satuan
Pendidikan. Pelibatan warga Satuan Pendidikan dalam menyusun dokumen KOSP bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman warga Satuan Pendidikan terhadap kurikulum yang akan
digunakan oleh Satuan Pendidikan sehingga seluruh warga Satuan Pendidikan akan merasa
memiliki dan bertanggung jawab terhadap kurikulum yang digunakan. Pihak atau unsur-
unsur yang perlu dilibatkan dalam pengembangan KOSP antara lain :
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
9
3. Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja
4. Pengawas Satuan Pendidikan
5. Cabang Dinas Pendidikan
6. Unsur lain yang relevan
b. Prosedur Penyusunan KOSP
1. Bagi Satuan Pendidikan yang belum pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
2. Bagi Satuan Pendidikan yang sudah pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
10
Penyusunan KOSP dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila,
SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran
dan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja terkait. Bagi yang sudah memiliki
dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, dapat langsung melakukan peninjauan
dan revisi. Seluruh kegiatan tersebut di atas harus dilakukan secara konsisten dan dibawah
supervisi Pengawas Pembina.
Sistematika dokumen KOSP dibuat menjadi 3 yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
a. Bagian awal
1. Halaman Judul
3. Halaman Penetapan
4. Halaman Pengesahan
5. Kata Pengantar
3. Pengorganisasian pembelajaran
4. Rencana pembelajaran
c. Bagian Akhir
Lampiran
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
11
yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan
peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya);
3. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik
Satuan Pendidikan, dll;
4. SK Tim Pengembang Kurikulum;
5. Berita Acara pelaksanaan Sinkronisasi Kurikulum bersama dunia kerja;
6. Analisis konteks;
7. Dokumen-dokumen workshop pengembangan kurikulum;
8. Dokumen refleksi dan tindak lanjut bagi yang sudah melaksanakan KOSP tahun ajaran
sebelumnya.
B. Prosedur Operasional Standar (POS) Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Prov Jateng
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk membantu peserta didik mencapai Capaian
Pembelajaran (CP) secara bertahap. Alur dibuat dengan mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran
sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alurtujuan
pembelajaran yang diperlukan memenuhi kriteria :
a. Kompetensi, yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
dapat didemonstrasikan oleh peserta didik;
b. Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu
unit pembelajaran
2. Kriteria alur tujuan pembelajaran:
b. ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari
awal hingga akhir fase;
c. ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan antar fase dan jenjang.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
12
3. Prinsip penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran:
a. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian
(goals, bukan objectives);
b. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase,
c. ATP tidak perlu lintas fase dan tidak terpotong di tengah jalan;
d. ATP perlu dikembangkan secara kolaboratif; sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap mata pelajaran;
e. ATP dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata
pelajaran;
f. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana
ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran, pendekatan
pembelajaran yang digunakan;
g. Tampilan diawali dengan alur tujuan pembelajaran (infografis), baru proses berpikirnya
sebagai lampiran agar lebih sederhana & langsung ke intinya untuk guru;
h. Alur tujuan pembelajaran bernomor/huruf(untuk menunjukkan urutan dan tuntas
penyelesaiannya dalam satu fase);
i. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU ATP, tidak bercabang (tidak meminta guru
untuk memilih). Bila urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan
pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan
penyusun;
j. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan P3 dan tidak perlu dilengkapi
dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
13
C. Penyusunan Modul Ajar (MA) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Prov Jateng
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran,
serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Modul ajar merupakan implementasi dari ATP yang dikembangkan dari CP dengan Profil
Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar disusun sesuai fase dan perkembangan peserta
didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis
perkembangan jangka panjang. Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk
mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar
peserta didik.
a. Tujuan pembelajaran;
c. Asesmen, meliputi:
- Asesmen awal
- Asesmen proses
- Esesmen akhir
d. Lampiran
Penetapan dokumen KOSP dilakukan oleh kepala sekolah dan komite sekolah
dengan menandatangani dokumen final setelah dokumen tersebut direview dan direvisi
berdasarkan masukan warga satuan pendidikan dan telah diverifikasi dan divalidasi oleh
pengawas pembina dengan nilai minimal baik. Format penetapan dokumen KOSP
terlampir.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
14
3. Pengesahan Dokumen KOSP Secara Elektronik
1. Diagram Alur
2. Deskripsi
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
15
ajar, sinkronisasi kurikulum, pernyataan pengembangan KOSP, penetapan
pemberlakukan KOSP dan berita acara validasi KOSP ke dalam aplikasi;
f. Cabang dinas memberikan rekomendasi secara elektronik;
g. Rekomendasi dari Cabang Dinas diunggah ke dalam aplikasi;
4. Jadwal Kegiatan
Agenda Tanggal
No
Pengembangan dokumen kurikulum di Sekolah 2 Mei s.d 31 Mei 2023
1
a. Verifikasi dokumen secara manual oleh Kepala 1 Mei s.d 30 Juni 2023
2
Sekolah
b. Unggah dokumen kurikulum KOSP dan bukti proses
pengembangan
c. Verifikasi kelengkapan dokumen yang diunggah oleh
sekolah secara online divalidasi oleh Pengawas
Pembina
d. Unduh Blanko Surat Pernyataan yang selanjutnya
dimintakan tanda tangan PengawasPembina dan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
a. Unggah Surat Pernyataan asli yang telah ditanda 5 Juni s.d 17 Juli 2023
3
tangani Pengawas Pembina danKepala Cabang Dinas
Pendidikan
b. Persetujuan Pengawas Pembina secara online
c. Unggah semua dokumen KOSP, sesuai aplikasi
d. Unduh rekomendasi Ka Cabdin, kemudian upload ke
aplikasi
e. Sekolah mengunduh lembar pengesahan setelah ada
notifikasi dari Dinas Pendidikandan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah
Penutupan Sistem online pengesahan dokumen kurikulum 17 Juli 2023
4
secara otomatis
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
16
5. Tutorial Penggunaan Aplikasi E-KOSP
Tutorial penggunaan aplikasi mencakup 3 macam tutorial, yaitu :
a. Tutorial untuk Sekolah;
b. Tutorial untuk Guru;
c. Tutorial untuk Pengawas
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
17
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
B. Muatan Lokal
1. Mencantumkan deskripsi pengertian muatan lokal
2. Mencantumkan muatan lokal wajib mata pelajaran Bahasa Jawa, dan dapat
menambah mata pelajaran pilihan sesuai dengan pilihan keunggulan/branding satuan
pendidikan,
3. Mencantumkan strategi pelaksanaan mutan lokal
4. Mencantumkan KI dan KD untuk mata pelajaran Bahasa Jawa.
5. Mencantumkan Area Kompetensi, Standar Kompetensi Lulusan dan Sub Standar
Kompetensi Lulusan untuk mata pelajaran muatan local lainnya.
C. Pengembangan Diri
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
18
2. Pembinaan Minat dan Bakat
a. Ekstra kurikuler Wajib (Pramuka)
Mencantumkan Deskripsi kegiatan Pramuka dan pola pelaksanaannya
b. Ekstrakurikuler Pilihan
Mencantumkan jenis-jenis ekstrakurikuler pilihan dan penjadwalannya
3. Program Pembiasaan
1. Pengertian PPK
2. Tujuan PPK
3. Program PPK dan implementasi:
a. Berbasis Kelas,
b. Berbasis Budaya Sekolah, dan
c. Berbasis masyarakat dan IDUKA
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
19
4. Strategi Pelaksanaan PPK
5. Rencana Penilaian
Gerakan Literasi Sekolah bertujuan untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah dalam kehidupan.
Gerakan sekolah sehat bertujuan untuk menciptakan budaya sehat dari sisi preventif,
kuraktif dan promotive di satuan pendidikan sesuai dengan tuntutan IDUKA dan
masyarakat serta kebiasaan baru (new normal).
Memuat deskripsi program pembinaan sekolah sehat yang dilakukan oleh satuan
pendidikan yaitu :.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
20
H. Pembelajaran Abad 21
Pembelajaran abad 21 merupakan upaya untuk membekali peserta didik agar mampu
mengikuti dan mengantisipasi perubahan yang terjadi (disrupsi inovasi).
Memuat langkah dan strategi yang akan dilakukan sekolah untuk melaksanakan
pembelajaran sesuai kebutuhan Era Revolusi Industri 4.0. Selain itu juga
mencantumkan program sekolah untuk meningkatkan kompetensi siswa sesuai dengan
kemampuan sekolah, misalnya penerapan smart school, internet of things, e-commerce,
augmented reality, virtual reality, 3D printing dan sebagainya, meliputi:
d. Collaboration;
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
21
BAB IV
PENGATURAN PERENCANAAN, PELAKSANAAAN, DAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN
A. Penyelarasan Kurikulum
1. Perencanaan Kurikulum
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
22
C. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Hasil Belajar
a. Berbasis project based learning, teaching factory, problem based learning, dll
b. Berbasis kewirausahaan
2. Penilaian PKL
Penilaian yang dilakukan oleh IDUKA berdasarkan hasil kegiatan PKL peserta
didik.
3. Penilaian Uji Paket Kompetensi
Penilaian terhadap pencapaian beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk
satu skema sertifikasi okupasi dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi
dan/atau lembaga sertifikasi profesi.
4. Ujian Kompetensi Keahlian
Penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI
dilaksanakan di akhir masa studi oleh lembaga sertifikasi profesi atau satuan
pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri dengan memperhatikan
paspor keterampilan dan/atau portofolio.
5. Sertifikasi Kompetensi
Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan
objektif melalui uji kompetensi sesuai SKKNI, standar internasional, dan/atau
standar khusus.
6. Penilaian Akhir Semester
7. Penilaian Akhir Tahun
8. Uji Kompetensi Keahlian
9. Ujian Sekolah
10. Pengaturan Skor Ketuntasan Minimal di sekolah
a. Mencantumkan prosedur penentuan SKM
b. Mencantumkan SKM seluruh mata pelajaran
11. Pengaturan Ketentuan Remidial dan Pengayaan di sekolah
a. Mencantumkan ketentuan dan prosedur pelaksanaan remidial
b. Mencantumkan ketentuan dan prosedur pelaksanaan pengayaan
12. Pengaturan Pengolahan Hasil Penilaian di sekolah
a. Mencantumkan prosedur pengolahan nilai sikap
b. Mencantumkan prosedur pengolahan nilai pengetahuan
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
23
c. Mencantumkan prosedur pengolahan nilai keterampilan
d. Mencantumkan prosedur pengolahan nilai non akademik
13. Kriteria Kenaikan Kelas
Memuat tentang ketentuan-ketentuan kenaikan yang terdiri seluruh hasil penilaian
untuk semua mata pelajaran yang diperoleh peserta didik baik sikap, pengetahuan,
maupun keterampilan.
14. Kriteria Kelulusan
Memuat tentang ketentuan-ketentuan kelulusan sesuai dengan peraturan/ketentuan
yang berlaku
15. Sistem Penjaminan Mutu Penilaian
Memuat pengaturan tentang mekanisme dan penjaminan mutu penilaian yang
dilakukan oleh sekolah.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
24
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Bagian Akhir
Lampiran
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
25
BAB VI
PENGEMBANGAN SILABUS
Dokumen II (Silabus) dikembangkan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
baik di luar atau di dalam Satuan Pendidikan melalui workshop penyusunan KTSP. Dalam
worshop penyusunan KTSP yang dilaksanakan oleh satuan Pendidikan, guru melaksanakan
pengembangan Silabus sesuai kebutuhan satuan pendidikan.
2. Deskripsi
Sebelum mengembangkan silabus, guru atau kelompok guru mata pelajaran di sekolah
menulis identitas sekolah dan mata pelajaran.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
26
4 Menuliskan teknik penilaian yang dipilih Teknik penilaian
B. Komponen
2) Silabus
Komponen silabus meliputi, (a) Identitas Silabus, (d) Kompetensi inti, (c) Kompetensi
dasar, (d) Indikator Pencapaian Kompetensi, (e) Materi Pmbelajaran, (f) Kegiatan
Pembelajaran, (g) Penilaian, (h) Alokasi waktu, (i) Sumber belajar.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
27
KD dari KI 3 dan/atau KD dari KI 4, serta memperhatikan KD-1 dan KD-2 sebagai
dampak penggiring (nurturant effects) hasil belajar peserta didik. Materi pokok
dikembangakan menjadi materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan
buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk
pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
7. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan keseluruhan proses yang menggambarkan lintasan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi melalui yang berorientasi pada
student centered learning (SCL) yang mengembangkan kemampuan 4C (critical
thinking, creativity, collaboration, communication), dan literasi serta penguatan
pendidikan karakter Kegiatan pembelajaran mengacu pada standar proses sesuai
dengan Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016.
8. Alokasi Waktu
a) Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
b) Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata
untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
9. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai kaidah yang berlaku
dalam Bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan pada KI dan KD serta
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
28
BAB VII
PENYUSUNAN RPP
Guru atau kelompok guru dalam satuan pendidikan membuat dan mengembangkan
perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dan/atau perangkat pembelajaran lain yang
mengacu kepada silabus yang telah dikembangkan melalui workshop penyusunan KTSP.
2. Deskripsi
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
29
B. Komponen RPP
1. Identitas;
2. Tujuan Pembelajaran;
3. Kegiatan pembelajaran;
4. Penilaian.
1. Identitas RPP
Mendeskripsikan identitas RPP yang menjadi acuan guru dalam mengembangkan
perencanaan pembelajaran
2. Tujuan pembelajaran
a. Menggambarkan dimensi kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
b. Memperhatikan aspek ABCD (audience, behavior, condition, degree).
c. Menggunakan kata kerja operasional
3. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Memuat kegiatan yang memastikan peserta didik siap dan termotivasi memasuki
proses pembelajaran melalui berbagai kegiatan pengkondisian (mengungkap
pengetahuan awal, tujuan pembelajaran, kompetensi yang akan dibelajarkan,
penilaian, pengalaman belajar yang akan difasilitasikan, atau bentuk motivasi
lainnya)
b. Kegiatan Inti
1) Memuat kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan, strategi,
metode, atau model yang memastikan peserta didik mendapatkan pengalaman
belajar dalam rangka pencapaian kompetensi meliputi “penguasaan materi”,
meningkatkan inisiatif , kreativitas, komunikasi, pemecahan masalah, berpikir
kritis, kolaborasi, literasi, dan pengembangan karakter serta menginspirasi.
2) Memuat kegiatan yang memastikan terjadinya pengembangan sikap dan
karakter sebagai dampak pengiring (nurturant effect) selama proses
pembelajaran (dapat dilihat dari jenis kegiatan yang direncanakan).
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
30
3) Mengacu pada prinsip pembelajaran khusus SMK, terutama untuk kelompok
mata pelajaran C (kejuruan).
c. Kegiatan Penutup
1) Memuat kegiatan refleksi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran, hasil dan
manfaat yang diperoleh;
2) Memuat kegiatan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut;
4) Menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
4. Penilaian
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
31
BAB VIII
PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN KTSP
A. Penetapan KTSP
Penetapan dokumen KTSP dilakukan oleh kepala sekolah dan komite sekolah
dengan menandatangani dokumen final setelah dokumen tersebut direview dan direvisi
berdasarkan masukan warga sekolah dan telah diverifikasi dan divalidasi oleh pengawas
sekolah dengan nilai minimal baik. Format penetapan dokumen KTSP terlampir.
B. Pengesahan KTSP
Pengesahan dokumen KTSP SMK dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang didelegasikan kepada Kepala Bidang Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
1. Diagram Alur
Sekolah menerima
notifikasi untuk
mengunduh dan
mencetak Lembar
Pengesahan
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
32
2. Deskripsi
a. Pengawas sekolah melakukan pembinaan dan pembimbingan pengembangan KTSP
di sekolah binaan.
b. Pengawas sekolah melakukan verifikasi dokumen KTSP, meliputi dokumen 1,
silabus, dan RPP menggunakan instrumen veriifikasi.
c. Dokumen KTSP yang telah diverifikasi beserta lampirannya diunggah ke dalam
aplikasi.
d. Pengawas sekolah melakukan validasi secara elektronik dokumen KTSP beserta
lampirannya.
e. Cabang dinas memberikan rekomendasi secara elektronik.
f. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan pengesahan
secara elektronik.
g. Sekolah mendapat notifikasi untuk mengunduh dan mencetak lembar pengesahan.
Tutorial penggunaan aplikasi mencakup 3 macam tutorial yaitu (1) Tutorial untuk
Sekolah, (2) Tutorial untuk Guru dan (3) Tutorial untuk Pengawas. Adapun penjelasan
lengkap penggunaan aplikasi/ tutorial dalam petunjuk tersendiri.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
33
Dinos Pendidikon don Kebudoyoon
Provinsi Jowo Tengoh
BAB IX
PENUTUP
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dibuat agar dapat dipedomani bagi sekolah serta pihak
pihak yang terlibat dalam Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah
Menengah Kejuruan di Jawa Tengah.
berbasis elektonik (e-KTSP) dapat menjadi pedoman warga sekolah secara operasional
untuk menyelenggarakan pembelajaran yang berkualita.s sesuai dengan kebutuhan
pendidikan untuk masa depan.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
35
Lampiran 1.
0 1 2
A BAGIAN AWAL
1 HALAMAN JUDUL
Memuat Judul, Tahun Pelajaran, Logo
Sekolah, Bidang Keahlian, Program
Keahlian, Alamat Sekolah
2 IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN
Memuat identitas sekolah secara lengkap
meliputi nama sekolah, alamat, NPSN,
BidangKeahlian, Program Keahlian, Kepala
Sekolah, dll
3 LEMBAR PENETAPAN
Memuat rumusan kalimat penetapan
kurikulum, ditandatangani Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah, beserta cap/stempel.
4 LEMBAR PENGESAHAN
Memuat pernyataan pengesahan dari
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
dilengkapi dengan stempel elektronik
5 KATA PENGANTAR
Memuat ucapan rasa syukur kepada Allah
YME, dan ucapan terima kasih kesemua pihak
yang telah berkontribusi dan harapan
6 DAFTAR ISI
Memuat daftar isi dari seluruh komponen
yang tersaji dalam dokumen
B BAGIAN ISI / KOMPONEN
1 KARAKTERISTIK SATUAN
PENDIDIKAN
Mampu menggambarkan kondisi keunikan
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
36
Sko
r
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk Lengkap lengkap/ Catatan
. Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
sekolah dalam hal peserta didik, guru, tenaga
kependidikan, budaya, dan social
satuan pendidikan dan program keahliannya
berdasarkan Analisis Konteks/SWOT
2 VISI, MISI, DAN TUJUAN
a. Visi
Menggambarkan masa depan yang ingin
dicapai oleh satuan Pendidikan
Memberikan panduan/arahan serta motivasi
Realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya
mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan
berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap
pemangku kepentingan
B. Misi
Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh satuan Pendidikan
Dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan
keadaan sebagaimana pada rumusan visi
Antara indikator visi dengan rumusan misi
ada keterkaitan atau terdapat benang
merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan
misi.
Menggambarkan upaya bersama yang
berorientasi kepada peserta didik.
c. Tujuan
Serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-
nilai satuan pendidikan.
Fokus pada hasil yang diinginkan
padapeserta didik
Spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka
waktu tertentu (SMART). Untuk mengetahui
pencapaian tujuan pendidikan, satuan
pendidikan dapat melakukan evaluasi.
3 PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
a. Intrakurikuler
1) Struktur Kurikulum
Memuat Struktur Kurikulum berdasar
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
37
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk Lengkap lengkap/
No Komponen/Indikator . Sesuai / Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
Kepmendikburistek No. 262/M/2022
Model struktur kurikulum sesuai dengan
kondisi dan tujuan masing-masing satuan
Pendidikan
2) Konsentrasi Keahlian
Memilih konsentrasi keahlian berdasar
Keputusan Kepala BSKAP No
24/H/2022
3) Penetapan Mata Pelajaran Pilihan
Memuat nama mata pelajaran disesuaikan
dengan kondisi satuan pendidikan (SDM dan
letak geografis)
4) Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Memuat uraian tentang rencana Praktek
Kerja Lapangan yang akan dilaksanan
olehSatuan Pendidikan
Memuat Pengaturan Model Kegiatan Praktek
Kerja Lapangan
5) Pengaturan Kegiatan Pembelajaran
Menjelaskan pengaturan cara penghantaran
(per mata pelajaran, tematik integratif, unit
inkuiri, dll.)
b. Kurikuler (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila)
Menjelaskan pengelolaan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila pada tahun pelajaran yang
dirancang terpisah dari intrakurikuler
Di kelas X merancang minimal 3 (tiga) projek yang
meliputi 1 (satu) tema wajib (kebekerjaan) dan 2
(dua) tema pilihan.
Di kelas XI merancang minimal 2 (dua) projek yang
meliputi 1 (satu) tema wajib (kebekerjaan) dan 1
(satu) tema pilihan.
Di kelas XII merancang minimal 1 (satu) projek
yang meliputi 1 (satu) tema wajib (kebekerjaan)
Melaksanakan secara terpadu berkolaborasi
dengan mitra dunia kerja, atau dengan
komunitas/organisasi serta masyarakat.
Memuat Modul Pembelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang akan
dilaksanakan.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
38
Sko
r
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk Lengkap lengkap/ Catatan
.Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
d. Ekstrakurikuler.
Memuat Pengaturan Pelaksanaan
Ekstrakurikuler di sekolah (memuat uraian
tentang ekstrakurikuler wajib dan pilihan).
Memuat jenis, tujuan, maupun pelaksanaan
ekstra kurikuler.
5 RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana pembelajaran meliputi ruang lingkup
satuan pendidikan (penyusunan silabus atau
ATP) dan ruang lingkup kelas (penyusunan
perencanaan pembelajaran/RPPatau MA)
a. Capaian Pembelajaran
Memuat deskripsi CP Mata Pelajaran
Kelompok Umum.
Memuat deskripsi CP Mata Pelajaran
Kelompok Kejuruan.
Memuat deskripsi Mata Pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Memuat deskripsi CP Mata Pelajaran Muatan
Lokal.
b. Alur Tujuan Pembelajaran
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran
yang disusun secara logis menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu
fase
Disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari
hari ke hari. Prinsip penyusunan ATP:
esensial, berkesinambungan, kontekstual,
sederhana.
c. Modul Ajar
Memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, langkah kegiatan, asesmen untuk
memeriksa apakah tujuan pembelajaran dicapai
siswa, dan lampiran pendukung
d. Peraturan Akademik
Memuat asesmen yang dilakukan,
Memuat pelaksanaan Layanan Konseling
(BK), Memuat kriteria kenaikan kelas/fase
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
39
Sko
r
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk Lengkap lengkap/ Catatan
.Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
Memuat kriteria kelulusan, dll.
e. Kalender Akademik
Menjelaskan kegiatan pembelajaran kelas
X, XI dan XII selama 1 tahun pelajaran.
6 Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional.
a. Pendampingan
Aspek Pedagogis. Pendampingan untuk
pegembangan kompetensi pedagogis guru
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan
melalui kegiatan supervisi akademis dan
supervisi klinis.
Aspek Vokasional. Pendampingan untuk
Pengembangan vokasional guru dilakukan
oleh Dunia kerja.
b. Evaluasi
Evaluasi terhadap program pembelajaran
di satuan pendidikan. Evaluasi terhadap
program pembelajaran yang berlangsung
di mitra dunia kerja.
c. Pengembangan Profesional
Program peningkatan profesional
guru direncanakan oleh pimpinan
satuan pendidikan berdasarkan
Rencana Pengembangan satuan
pendidikan dan masukan dunia
kerja.
Program-program yang dapat disertakan
dalam rencana ini antara lain: Sertifikasi guru,
Sertifikat kompetensi, Magang industry,
Pelatihan kompetensi pedagogis, dan
professional, Pelatihan upskilling dan
reskilling, dll.
C BAGIAN AKHIR / LAMPIRAN
1 Capaian Pembelajaran
2 Contoh Pengaturan Waktu belajar yang
menggambarkan rencana pembelajaran per
mata pelajaran, tematik integratif, unit
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
40
Sko
r
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk Lengkap lengkap/ Catatan
.Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
inkuiri, dll.) yang akan mempengaruhi sekolah
dalam mengelola waktu (penjadwalan)
3 Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang
menjadiprojek pada tahun ajaran tersebut.
(deskripsi singkat tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu
sampai rincian pembelajarannya).
4 Referensi landasan hukum atau landasan lain
yang kontekstual dengan karakteristik satuan
pendidikan, dll.
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:
Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik
KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
………………, …. Juni 2023
Verifikator
NIP.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
41
Lampiran 2.
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) SMK
Nama Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase :
PK/KK :
Tahun Ajaran :
Skor
Kurang Sudah
Tidak
Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Ada Catatan
Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
A BAGIAN AWAL
1 IDENTITAS
Memuat identitas meliputi nama
sekolah,nama guru, nama mata
pelajaran, fase , kelas, program keahlian,
konsentrasi keahlian, tahun ajaran
2 Alur tujuan pembelajaran dalam bentuk
infografis
B BAGIAN ISI / KOMPONEN
1 Elemen
Memuat elemen yang terdapat pada Capaian
Pembelajaran
2 CP elemen
Memuat Capaian pembelajaran per elemen
sesuai pada elemen yang ada pada kolom
sebelumnya
3 Tujuan Pembelajaran
Merupakan tujuan yang lebih umum bukan tujuan
pembelajaran harian (goals, bukan objectives)
4 ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Menggambarkan urutan pegembangan
kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik, tersusun secara berkesinambungan dan
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
42
Skor
Kurang Sudah
Tidak
Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Ada Catatan
Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
urut
secara berjenjang dengan arah yang jelas.
( dilihat hasil diagram ATP )
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:
Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen ATP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik
KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
………………, …. Juni 2023
Verifikator
NIP.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
43
Lampiran 3.
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
MODUL AJAR (MA) SMK
Nama Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
PK/KK :
Tahun Ajaran :
Skor
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Td Lengkap lengkap/ Catatan
k. Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
A INFORMASI UMUM
1 Memuat identitas satuan Pendidikan meliputi
nama sekolah, nama guru, nama mata
pelajaran, kelas/program keahlian, alokasi
Waktu, kompetensi awal, Profil Pelajar
Pancasila, Sarana dan prasarana, Target peserta
didik, Model pembelajaran yang digunakan.
B KOMPONEN INTI
1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Memuat tujuan pembelajaran sesuai dengan
alur tujuan pembelajaran (ATP).
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
Memuat (1) kegiatan awal, meliputi:
Asesmen awal dan pemberian apersepsi, (2)
kegiatan inti, yang memuat pembelajaran
dengan berbagai model, Profil pelajar
Pancasila yang dikembangkan, media/alat
pembelajaran, serta rancangan asesmen
proses dan (3) kegiatan akhir/penutup, yang
meliputi kegiatan refleksi, umpan balik dan
rancangan asesmen akhir.
3 ASESMEN
Memuat jenis asesmen yang dilaksanakan
yaitu asesmen formatif yang meliputi
asesmen awal dan proses, serta asesmen
sumatif berupa asesmen akhir.
Menerapkan prinsip asesmen, jenis dan
Teknik penilaian yang sesuai dan relevan
dengan tujuan pembelajaran yang
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
44
Skor
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Td Lengkap lengkap/ Catatan
k. Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
ditetapkan.
Menggunakan perangkat asesmen yang
sesuai dengan jenis dan teknik asesmen yang
dilakukan dilengkapi dengan rubrik.
C LAMPIRAN
Meliputi Lembar kerja peserta didik, ringkasan
materi, glosarium, dan daftar pustaka
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:
Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik
KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
………………, …. Juni 2023
Verifikator
NIP.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
45
Lampiran III
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi JawaTengah
Nomor : 420/07553
Tanggal : 16 Juni 2023
Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan Berbasis
Elektronik (e-KOSP) Pada Satuan Pendidikan
Sekolah Luar Biasa (SLB) Di Provinsi Jawa
Tengah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum operasional yang digunakan di satuan
pendidikan dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Struktur Kurikulum dan harus menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Penyusunan KTSP dan KOSP perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip pengembangan ini bertujuan
untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
kurikulum operasional di satuan pendidikan dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi kurikulum.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 1
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen KTSP dan KOSP Tahun Pelajaran 2022/2023
serta kajian terhadap regulasi tentang dokumen kurikulum jenjang Sekolah Luar Biasa (SLB),
diambil kebijakan satuan pendidikan SLB hanya menyusun satu dokumen kurikulum yaitu
kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP). Dokumen KOSP ini berlaku bagi satuan
pendidikan yang masih mengimplementasikan Kurikulum 2013, atau satuan pendidikan yang
mengimplementasikan kurikulum merdeka (IKM) mandiri belajar, mandiri berubah, maupun
mandiri berbagi.
Menyadari pentingnya KOSP bagi satuan pendidikan pada jenjang SLB, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah perlu menyusun Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) pada jenjang SLB. Panduan pengembangan
ini dibuat untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional
yang kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan, terutama bagi peserta didik untuk
mencapai Profil Pelajar Pancasila, Kompetensi Dasar, dan Capaian Pembelajaran, yang
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan SLB, serta menjadi panduan bagi satuan pendidikan
dalam memahami prosedur pengesahan dokumen kurikulum.
Pengembangan dokumen kurikulum (KTSP) dalam bentuk e-KTSP pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sudah dilakukan sejak tahun 2020,
sedangkan pada tahun 2021 selain e-KTSP, juga dimulai pengembangan dokumen KOSP
menjadi e-KOSP. Pengembangan dokumen dan prosedur pengesahan kurikulum terus dilakukan
penyesuaian hingga saat ini. Melalui e-KOSP ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
dokumen kurikulum yang dihasilkan oleh satuan pendidikan dan efisiensi layanan pengesahan
KOSP.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 2
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 3
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada K13 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah;
23. Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 033/H/KR/2022, tentang Perubahan
Atas Kepurusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 4
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYUSUNAN DOKUMEN KOSP
SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PROV JATENG
A. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil
Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum
operasional satuan pendidikan.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan, dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri .
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami.
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja, di bawah koordinasi
dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 5
B. Komponen KOSP
1. Karakteristik Satuan Pendidikan dan Program Keahlian
Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang melingkupi satuan
pendidikan dan program keahliannya, menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta
didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. Visi dan misi dan tujuan Visi, misi,
dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan prioritas satuan
pendidikan.
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan Pendidikan
Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi, yang ditetapkan untuk
menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang,
dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap
satuan pendidikan atau program keahlian dengan mengacu pada karakteristik dan/atau
keunikan setiap satuan Pendidikan atau Program Keahlian sesuai dengan prinsip yang sudah
ditetapkan.
2. Pengorganisasian Pembelajaran
Cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang
waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur
kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses
pembelajaran. Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam
mengorganisasikan pembelajaran. Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran dan merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban
belajar. Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan
utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pengorganisasian pembelajaran meliputi:
a) Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
(mulok) dan penetapan konsentrasi. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap
mata pelajaran dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam
capaian pembelajaran.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 6
3. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
a. Ruang lingkup satuan Pendidikan -penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus.
Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam
merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan
sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
b. Ruang lingkup kelas- penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan
pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang
disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari
rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki
keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik. Dalam
merancang pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran dan asesmen yang harus digunakan secara terintegrasi sebagai
pertimbangan utama dalam merancang struktur kurikulum satuan pendidikan. Satuan
pendidikan dapat menggunakanPanduan Pembelajaran dan Asesmen sebagai acuan yang
lebih mendetail. Proses perancangan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik
satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, serta kesiapan satuan pendidikan.
a. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
Pendampingan dan pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran
merupakan salah satu tindak lanjut dari evaluasi.Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan
pemberian umpan balik dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar
mengajar penting dilakukan oleh pendidik. Pendidik dapat melakukan refleksi mandiri
terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (Tujuan belajar, Capaian Pembelajaran,
Profil pelajar Pancasila). Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan meliputi evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum
operasional satuan pendidikan dilakukan secara mandiri dan berkala oleh satuan
pendidikan
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 7
tetapi mempunyai sasaran evaluasi yang berbeda. Sasaran langsung dari evaluasi
pembelajaran adalah peserta didik dan pendidik, sedangkan sasaran utama evaluasi
kurikulum operasional satuan pendidikan adalah kepala satuan pendidikan dan pendidik,
dimana peserta didik menjadi sasaran tidak langsung. Proses ini dikelola oleh para kepala
sat uan Pendidikan. Pendampingan dan pengembangan ditekankan pada prinsip reflektif
dan pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan
terukur. Kepala satuan pendidikan merancang dan melakukan proses pendampingan dan
pengembangan sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi
dengan melibatkan pengawas. Kepala satuan dan pengawas dapat memainkan peran
dalam berbagai contoh pendampingan dan pengembangan yang bisa dilakukan di satuan
seperti:
Coaching : proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-
pemikiran seseorang terhadap suatu masalah.
Mentoring : proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk
mengatasi suatu kendala
Pelatihan : proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan
dengan kemampuan satuan pendidikan).
a) Pendampingan
Bentuk Pendampingan pengembangan professional guru oleh sekolah dan dunia kerja
• Aspek Pedagogis. Pendampingan untuk pengembangan kompetensi pedagogis guru
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan melalui kegiatan akademis dan klinis.
• Aspek Vokasional. Pendampingan untuk Pengembangan vokasional guru dilakukan oleh
Dunia kerja. Pendampingan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tetang
dinamika dunia kerja, standar-standar di dunia kerja, dan bagaimana menurunkan
pemahaman tersebut dalam kegiatan-kegiatan di dalam kelas.
b) Evaluasi
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru dalam memfasilitasi
pembelajaran.
• evaluasi terhadap program pembelajaran di satuan pendidikan
• evaluasi terhadap program pembelajaran yang berlangsung di mitra dunia kerja. Oleh
karena itu keterlibatan dunia kerja menjadi penting dalam perencanaan dan pelaksanaan
evaluasi.
c) Pengembangan profesional
• Program peningkatan profesional guru direncanakan oleh pimpinan satuan pendidikan
berdasarkan rencana pengembangan satuan pendidikan dan masukan dunia kerja.
• Program-program yang dapat disertakan dalam rencana ini antara lain:Sertifikasi guru,
Sertifikat kompetensi, Magang industry, Pelatihan kompetensi pedagogis, dan
professional, Pelatihan upskilling dan reskilling, dll
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 8
C. Prosedur Operasional Penyusunan KOSP
1. Unsur-unsur yang telibat
Proses penyusunan KOSP merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan warga satuan
pendidikan. Pelibatan warga satuan pendidikan dalam menyusun dokumen KOSP
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga satuan pendidikan terhadap kurikulum
yang akan digunakan oleh satuan pendidikan sehingga seluruh warga satuan pendidikan
akan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kurikulum yang digunakan. Pihak
atau unsur-unsur yang perlu dilibatkan dalam pengembangan KOSP antara lain :
a) Komite Satuan Pendidikan;
b) Dunia Kerja;
c) Pengawas Satuan Pendidikan;
d) Cabang Dinas Pendidikan;
e) Unsur lain yang relevan.
f)
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 9
Bagi satuan Pendidikan yang sudah pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
Penyusunan KOSP dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila,
SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran dan
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja terkait. Bagi yang sudah memiliki dokumen
kurikulum operasional satuan pendidikan, dapat langsung melakukan peninjauan dan
revisi.Seluruh kegiatan tersebut di atas harus dilakukan secara konsisten dan dibawah supervisi
pengawas pembina.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 10
Bagian Isi
Satuan pendidikan diberikanotonomi/kewenangan/kemerdekaan sepenuhnya untuk
mengembangkan bagian isi menjadi beberapa bab dengan mengacu pada komponen yang
harus ada, yaitu:
1. Karakteristik satuan pendidikan dan program keahlian;
2. Visi, misi dan tujuan;
3. Pengorganisasian pembelajaran;
4. Rencana pembelajaran;
5. Pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional.
Bagian Akhir
Lampiran
1. Capaian pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar;
2. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana
pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah
menjalankan pembelajaran secara integrasi);
3. Contoh Penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang
menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dankebutuhan peserta didik, tidak
perlu sampai rincian pembelajarannya);
4. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik satuan
pendidikan, dll.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 11
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)
PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 12
A. Prosedur Pengembangan ATP
B. Komponen ATP
Komponen ATP dikembangkan oleh pendidik dan satuan pendidikan, minimal memuat,
capaian pembelajaran, unit kompetensi dan tujuan pembelajaran.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 13
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYUSUNAN MODUL AJAR (MA)
SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman
yang dirancang secara sistematik dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari ATP
yang dikembangkan dari CP dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar
disusun sesuai fase dan perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan
dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis perkembangan jangka panjang
A. Komponen Modul Ajar
1. Identitas Satuan Pendidikan;
2. Profil Pelajar Pancasila;
3. Resume asesmen diagnostik;
4. Tujuan Pembelajaran;
5. Kegiatan Pembelajaran;
6. Asesmen.
Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar
sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.Modul ajar dilengkapi
dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan Komponen modul ajar dalam
panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar bisa
ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 14
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)
PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KOSP
2. Deskripsi
a. Pengawas pembina melakukan pembinaan dan pembimbingan pengembangan KOSP
di satuan pendidikan binaan.
b. Pengawas pembina melakukan verifikasi dokumen KOSP, ATP, dan MA
menggunakan instrumen veriifikasi.
c. Dokumen KOSP yang telah diverifikasi beserta lampirannya diunggah ke dalam
aplikasi.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 15
d. Pengawas pembina melakukan validasi secara elektronik dokumen KOSP beserta
lampirannya.
e. Cabang dinas memberikan rekomendasi secara elektronik.
f. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan pengesahan
secara elektronik.
g. Sekolah mendapat notifikasi untuk mengunduh dan mencetak lembar pengesahan
D. Jadwal Kegiatan
1. Tanggal 06 s.d 31 Mei 2023
a) Pengembangan dokumen kurikulum di sekolah
2. Tanggal 05 Juni s.d 12 Juli 2023
a) Verifikasi dokumen secara manual oleh Pengawas
b) Unggah dokumen kurikulum KOSP dan bukti proses pengembangan
c) Verifikasi kelengkapan dokumen yang diunggah oleh sekolah secara on line oleh
Pengawas Pembina
d) Unduh Blanko Surat Pernyataan yang selanjutnya dimintakan tanda tangan
Pengawas Pembina dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
3. Tanggal 05 Juni s.d 12 Juli 2023
a) Unggah Surat Pernyataan asli yang telah ditanda tangani Pengawas Pembina dan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
a. Persetujuan Pengawas Pembina secara online.
b. Sekolah mengunduh lembar pengesahan setelah ada notifikasi dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
4. Tanggal 13 Juli 2023
a) Penutupan Sistem online pengesahan dokumen kurikulum secara otomatis.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 16
,ulL Dinos Pendidikon don Kctnrdoyoon
Provinsi Jowq Tengoh
PENUTUP
Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah serta pihak-pihak yang
terlibat dalam proses penyusunan sampai dengan pengesahan dokumen Kurikulum
Operasional Sekolah Luar Biasa (SLB) di Provinsi Jawa Tengah sehingga tercapai
indikator-indikator arrfiara lain (l) Proses pembelajaran dan penilaian (2) Capaian Profil
pelajar Pancasila, (3) Peraturan akademik sekolah, (4) Program Unggulan Sekolah, (5)
(2) Karakter profil Pelajar Pancasila peserta didik, (3) Kejuaraan/Penghargaan Kompetisi
PembinaUtama Muda
NIP. 19760730200112 2 003
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 18
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI
DOKUMEN I KTSP
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 19
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN I KTSP
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 20
No Komponen KTSP/Indikator Ada Catatan
Permendiknas Nomor 32 Tahun 2008
tentang Kualifikasi Akademik dan Standar
Kompetensi Guru Pend. Khusus
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun
2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelanggaraan Pendidikan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Permendikbud 35 tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014 Ekstra
Kurikuler Wajib Pramuka
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Menengah
Permendikbud Nomor 23 tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Permendikbud Nomor 05 tahun 2022
Tentang Standar Kompetensi lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 21
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Permendikbud Nomor 157 Tahun 2014
tentang Kurikulum Pend. Khusus
Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor
10/D/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum KI,
KD, dan pedoman Implementasi K13
Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Penyederhanaan RPP
Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dan Menengah 2017.
B. Landasan Hukum untuk Mulok Bahasa Jawa Provinsi
Jawa Tengah
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 22
Berorientasi pada kepentingan daerah,
5.
nasional dan internasional.
Berorientasi pada perkembangan ilmu
6.
pengetahuan, teknologi, seni, kemandirian
Memberi inspirasi dan tantangan dalam
7. meningkatkan prestasi secara berkelanjutan
untuk mencapai keunggulan
Mendorong semangat dan komitmen seluruh
warga satuan pendidikan untuk
8.
meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan
Mengarahkan langkah-langkah strategis yang
9. konsisten dengan penjabaran misi satuan
pendidikan.
B.Misi Satuan Pendidikan
Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan
yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala
prioritas:
1. Uraian misi mencakup seluruh indikator visi
2. Mudah dipahami
C.Tujuan Satuan Pendidikan
Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk
pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai
dengan skala prioritas, mencakup:
1. Seluruh indikator misi
2 Bahasa yang mudah dipahami
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 23
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan
1
Nasional
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran
2
Kemandirian
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Program
3
Khusus
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan
4
Lokal
5 Deskripsi Ekstra kurikuler
Deskripsi GLS
Deskripsi PPK
Deskripsi 4C
Deskripsi HOTs
D.Program Muatan Lokal, mencantumkan:
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
1. yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
daerah.
2. Tujuan pelaksanaan muatan lokal.
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
3. yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan karakteristik sekolah.
Daftar KD Muatan Lokal yang dikembangkan
4.
oleh sekolah.
5. Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan serta penilaian program
muatan local.
E.Kegiatan Pengembangan Diri/Kemandirian, mencantumkan:
1. Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program kemandirian dan atau
layanan akademik/belajar, sosial dan
pengembangan peserta didik
2. Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program pengembangan bakat,
minat dan prestasi peserta didik.
F.Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan:
1. Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan
tambahan jam pelajaran per minggu
2. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah
jam pelajaran per minggu, jumlah minggu
efektif per tahun pelajaran, jumlah jam
pelajaran per tahun.
3. Uraian tentang pelaksanaan program
percepatan bagi siswa yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa (bila ada).
G.Ketuntasan Belajar, mencantumkan:
1. Daftar kriteria ketuntasan minimal (KKM)
. untuk semua mata pelajaran pada setiap
tingkatan kelas.
2. Uraian tentang mekanisme dan prosedur
penentuan KKM
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 24
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam
meningkatkan KKM untuk mencapai KKM
ideal.
H.Mekanisme penialaian
1 Mencantumkan penilaian yang dilaksanakan
di di satuan pendidikan (oleh pendidik dan
satuan pendidikan).
2 Mencantumkan mekanisme remedial dan
pengayaan oleh pendidik.
I. Kriteria Kenaikan Kelas, mencantumkan
1. Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikandengan
mempertimbangkan ketentuan yang berlaku.
2. Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa, sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan
dan peraturan lainnya.
3. Uraian tentang mekanisme dan prosedur
pelaporan hasil belajar peserta didik.
J. Kriteria Kelulusan, mencantumkan
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 25
PROSES PENYUSUSUNAN*)
A. Catatan
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
B. Rekomendasi:
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Keterangan:
1. Nilai : (skor perolehan:skor maksimal)
x100
2. Predikat:
Nilai 91 – 100 : Amat Baik
Nilai 81 -90 :Baik ........................................, ..............2023
Nilai 71 –80 : Cukup Verifikator,
Nilai <_70 :Kurang
3. Dokumen KTSP dapat
ditetapkan/disahkan apabila mendapat
nilai Baik
.............................................
NIP.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 26
Lampiran 2
CONTOH INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI SILABUS
Sekolah :........................................................
NamaGuru : ........................................................
MataPelajaran : ........................................................
Kelas/Tingkat : ........................................................
Skor Catatan
No. Komponen Silabus 2 Revisi
1 3
2. Kompetensi Inti*)
3. Kompetensi Dasar
C. Perumusan Indikator
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 27
9. Kesesuaian dengan karakteristik peserta
didik
F Pengalokasian Waktu
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 28
pembelajaran
JUMLAH SKOR
Keterangan
1. Predikat:
Nilai 91 – 100 : Amat Baik
Nilai 81 – 90 :Baik
Nilai 71– 80 : Cukup
Nilai<_ 70 :Kurang
2. Dokumen Silabus dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai Baik
KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
........................................, ..................2023
Verifikator,
.............................................
NIP.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 29
Lampiran 3
CONTOH INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI RPP
Sekolah : ....................................................
NamaGuru :....................................................
Kelas :....................................................
Semester : ....................................................
Matapelajaran :....................................................
Topik/Sub Topik :....................................................
Skor Catatan
No Komponen RPP Revisi
1 2 3
Tidak Kurang Sudah
A Identitas RPP
ada/ Lengkap Lengkap/
Tidak /Kurang Sudah
sesuai Sesuai Sesuai
B Tujuan Pembelajaran
C Kegiatan Pembelajaran
D Penilaian Pembelajaran
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 30
6. Mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan
E Komponen Pendukung
F Lampiran
Jumlah Skor
Keterangan
1. Predikat:
Nilai 91 – 100 : Amat Baik
Nilai 81 – 90 :Baik
Nilai 71– 80 : Cukup
Nilai<_ 70 :Kurang
2. Dokumen RPP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai Baik
KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
........................................, ..................2023
Verifikator,
.............................................
NIP.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 31
Lampiran fV Keputusan Kepala Dinas
Nomor : aZO/0755)
Tanggal: 16 Juni, 2O2J
Tentang : Panduan Pengisian E-KOSP
Tahun 2023/2024
"h'ttpg':"/ y'{<u r, pd ki rq tr 1 t I
i'i ., 4ll KAtil: tu f'f N(]AWA:i/(:An{ )tN
Hak Akses I
r'*T- t ITT:1
1, $ekolah
I
J
ru
a ,& I g
t
ofrro*oKaffisft/ttHF r SISWA DITERII,IA PT
..::: $Glomat Datang - Unr
alurtEl
t-''l
5 !C
Ct
%
€,
N
:t
(t, rn
sdt ..
(\
o
PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN E-KOSP
Tampilan awal setelah berhasil Login Sekolah (Grafik akan muncul jika sudah mengisi data sekolah dan
instrumen sekolah, Menu KOSP akan muncul jika di edit account untuk sekolah penggerak adalah Ya).
1. EDIT ACCOUNT
Lengkapi dan input data nilai KKM sekolah rubah status penggerak ya jika termasuk sekolah penggerak dan
tidak jika tidak.
4. DATA SEKOLAH KTSP
Reload data untuk mengambil data isian tahun lalu jadi tidak perlu mengisi satu persatu
4. DATA SEKOLAH KTSP
Klik add kemudian isi form, setelah lengkap klik simpan (jika tidak memakai tombol reload).
5. DATA SEKOLAH KOSP
Reload data untuk mengambil data isian tahun lalu jika belum ada maka klik add untuk menambahkan satu
persatu
5. DATA SEKOLAH KOSP
Klik add kemudian isi form, setelah lengkap klik simpan (jika tidak memakai tombol reload).
6. DATA GURU KTSP
Klik add untuk menambah data, Apabila setelah cari berdasarkan nama tidak ada, maka di input manual.
7. DATA GURU KOSP
Klik add untuk menambah data, Apabila setelah cari berdasarkan nama tidak ada, maka di input manual.
8. UPLOAD DOKUMEN KTSP
Tombol reload digunakan untuk memunculkan isian link instrumen yang berasal dari data sekolah.
15. INSTRUMEN SEKOLAH KOSP
Tombol reload digunakan untuk memunculkan isian link instrumen yang berasal dari data sekolah.
16. INSTRUMEN GURU KTSP (ATP dan Modul Ajar)
Tombol reload digunakan untuk memunculkan isian link instrumen yang berasal dari data guru.
17. INSTRUMEN GURU KOSP (ATP dan Modul Ajar)
Tombol reload digunakan untuk memunculkan isian link instrumen yang berasal dari data guru.
E-KOSP
Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload.
19. CETAK PENETAPAN KOSP
Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload.
20. CETAK PERNYATAAN KTSP
Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload
21. CETAK PERNYATAAN KOSP
Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload
22. CETAK BERITA ACARA VALIDASI KTSP
Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload
23. CETAK BERITA ACARA VALIDASI KOSP
Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload
PANDUAN PENGISIAN E-KOSP
B
MENU AKSES KEPALA SEKOLAH
Klik menu Verifikasi / Validasi kemudian klik npsn untuk menampilkan menu penilaian.
1. PENILAIAN INSTRUMEN SEKOLAH KOSP
Dobel klik di kolom berwarna merah kolom pada kolom nilai dan review.
1. PENILAIAN INSTRUMEN GURU KOSP
Klik menu Verifikasi / Validasi kemudian klik npsn untuk menampilkan menu penilaian.
1. PENILAIAN INSTRUMEN GURU KOSP
Dobel klik di kolom berwarna merah kolom pada kolom nilai dan review.
PANDUAN PENGISIAN E-KOSP
C MENU AKSES PENGAWAS
Login Pengawas:
USER: NIP
PASSWORD=test123
(Jika belum diganti dan apabila lupa password
dapat reset password bisa melalui cabdin)
PANDUAN PENGISIAN E-KOSP
D MENU AKSES CABDIN