Anda di halaman 1dari 174

PANDUAN PENYUSUNAN

BERBASIS ELEKTRONIK

OOS
SPP
E--K
E K

Jenjang SMA,
SMK dan SLB
Provinsi Jawa Tengah

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2023
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR : 420/07553

TENTANG

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN


BERBASIS ELEKTRONIK (E-KOSP) PADA SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH ATAS, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, DAN SEKOLAH LUAR
BIASA DI PROVINSI JAWA TENGAH

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas dokumen, layanan


pengesahan, efektivitas dan efisiensi proses pengesahan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di Provinsi
Jawa Tengah.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf
a, perlu ditetapkan Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan dengan Berbasis Elektronik (e-KOSP)
Jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan
dan Sekolah Luar Biasa di Provinsi Jawa Tengah dengan
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara
Tahun 1950 hal. 8692);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6178);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tetang Standar
Nasional Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembar Negara Republik
Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembar Negara Republik
Indonesia Nomor 6762);
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 106);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32
Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal
Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1687);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36
Tahun 2018 tentang perubahan atas Permendikbud Nomor 59
Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 SMA/MA;
10. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang
Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 48);
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 49);
16. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 temtang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, Dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran;
17. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum
Merdeka;
18. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen,
dan Suplemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum
Merdeka;
19. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah Nomor 423.5/04678 tentang Pedoman Kurikulum
19. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah Nomor 423.5/04678 tentang Pedoman
Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah Di Provinsi Jawa Tengah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi


Jawa Tengah Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (E-KOSP)
Jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan
Sekolah Luar Biasa di Provinsi Jawa Tengah;

KEDUA : Panduan Penyusunan Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam


diktum KESATU tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini;

KETIGA : Lampiran sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA terdiri


dari:
a. LAMPIRAN I : Panduan Penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan
Berbasis Elektronik (E-KOSP) Pada
Sekolah Menengah Atas Di Provinsi
Jawa Tengah.

b. LAMPIRAN II : Panduan Penyusunan Kurikulum


Operasional Satuan Pendidikan
Berbasis Elektronik (E-KOSP) Pada
Sekolah Menengah Kejuruan di
Provinsi Jawa Tengah.

c. LAMPIRAN III : Panduan Penyusunan Kurikulum


Operasional Satuan Pendidikan
Berbasis Elektronik (E-KOSP) Pada
Sekolah Luar Biasa di Provinsi Jawa
Tengah.

d. LAMPIRAN IV : Panduan Pengisian Aplikasi E-


KOSP Jenjang Sekolah Menengah
Atas, Sekolah Menengah Kejuruan
dan Sekolah Luar Biasa di Provinsi
Jawa Tengah.
KEEMPAT Pada saat Keputusan ini mulai berlaku maka Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor
420115244 Tahun 2022 tentang Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (E-KTSP dan E-
KOSP) Pada Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Menengah Atas,
Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa di Provinsi
Jawa Tengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KELIMA Keputusan ditetapkan, dan apabila di


kemudian akan dilakukan perbaikan

Ditetapkan di Semarang
Padatanggal 16 Juni 2021

KEPALA DAN
GAH
t\

US

1.
2.

4.
5. ah I - KII,
6. Pengawas Dan

7.

pASEIrq SAltIr BHA1IIl PfiA"J


U 111t A
Lampiran I Keputusan Kepala Dinas
Nomor : 420/07553
Tanggal : 16 Juni 2023
Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan Berbasis
Elektronik (E-KOSP) Pada Sekolah Menengah
Atas Di Provinsi Jawa Tengah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional


yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang mengimplementasikan
kurikulum 2013, sedangkan Kurikulum Operasional Tingkat Satuan Pendidikan
(KOSP) dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka. KTSP dan KOSP berfungsi sebagai acuan yang mengarahkan
seluruh pemangku kepentingan untuk fokus pada pencapaian tujuan, dengan
menerapkan aturan, prosedur, dan program, serta proses kegiatan di satuan
pendidikan. KTSP dan KOSP dikembangkan bersama oleh Kepala satuan pendidikan
dengan melibatkan Guru, Komite Pembelajaran, Tim Pengembang Kurikulum,
Tenaga Kependidikan, komite sekolah, siswa, dan masyarakat. Dokumen KTSP dan
KOSP ditetapkan oleh Kepala satuan pendidikan dan komite sekolah, diverifikasi
oleh pengawas guna mendapatkan rekomendasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah untuk selanjutnya disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum operasional yang
digunakan di satuan pendidikan dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan
dengan mengacu kepada Struktur Kurikulum dan harus menunjukkan kesesuaian
dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.
Penyusunan KTSP dan KOSP perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum. Prinsip pengembangan ini bertujuan untuk membantu proses berpikir
dalam menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum operasional di

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 1


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
satuan pendidikan dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi kurikulum.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen KTSP dan KOSP Tahun
Pelajaran 2022/2023 serta kajian terhadap regulasi tentang dokumen kurikulum
jenjang sekolah menengah atas (SMA), diambil kebijakan satuan pendidikan SMA
hanya menyusun satu dokumen kurikulum yaitu kurikulum operasional satuan
pendidikan (KOSP). Dokumen KOSP ini berlaku bagi satuan pendidikan yang masih
mengimplementasikan Kurikulum 2013, atau satuan pendidikan yang
mengimplementasikan kurikulum merdeka (IKM) mandiri belajar, mandiri berubah,
maupun mandiri berbagi.
Menyadari pentingnya KOSP bagi satuan pendidikan pada jenjang SMA,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah perlu menyusun Panduan
Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) pada jenjang
SMA. Panduan pengembangan ini dibuat untuk membantu satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasional yang kontekstual dan relevan bagi satuan
pendidikan, terutama bagi peserta didik untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila,
Kompetensi Dasar, dan Capaian Pembelajaran, yang mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan SMA, serta menjadi panduan bagi satuan pendidikan dalam
memahami prosedur pengesahan dokumen kurikulum.
Pengembangan dokumen kurikulum (KTSP) dalam bentuk e-KTSP pada
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sudah dilakukan sejak
tahun 2020, sedangkan pada tahun 2021 selain e-KTSP, juga dimulai pengembangan
dokumen KOSP menjadi e-KOSP. Pengembangan dokumen dan prosedur
pengesahan kurikulum terus dilakukan penyesuaian hingga saat ini. Melalui e-KOSP
ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dokumen kurikulum yang dihasilkan
oleh satuan pendidikan dan efisiensi layanan pengesahan KOSP.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah;

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 2


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
3. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 16
Tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 21
Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;
8. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sub elemen Profil Pelajar
Pancasila pada Kurikulum Merdeka;
9. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Nomor
033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Pendidikan Dasar,
dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka;
10. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, oleh Badan Standar, Kurikulum dan
Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi RI Tahun 2022;
11. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor 423.5/04678 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal
Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Di Provinsi
Jawa Tengah.
12. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor 420/06310 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun
Ajaran 2023/2024.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 3
KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
13. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, oleh Badan Standar, Kurikulum dan
Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi RI Tahun 2022;
14. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan oleh
Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Tahun 2022;
15. Panduan Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan di SMA/MA/Bentuk lain yang
Sederajat oleh Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Tahun 2022.

C. Tujuan

Tujuan diterbitkannya panduan penyusunan Kurikulum Operasional Satuan


Pendidikan Jenjang Sekolah Menengah Atas berbasis elektronik (e-KOSP) ini,
sebagai panduan :
1. pengembangan dokumen KOSP dalam bentuk e-KOSP;
2. percepatan penyusunan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Jenjang SMA;
3. peningkatan kualitas layanan pengesahan KOSP Jenjang SMA;
4. peningkatan efektifitas proses pengesahan KOSP Jenjang SMA.

D. Ruang Lingkup

Panduan ini mencakup lima kegiatan yaitu:


1. Penyusunan dokumen KOSP oleh satuan pendidikan yang terdiri atas
penyusunan KOSP beserta perangkat lainnya (ATP/Silabus dan RPP/Modul
Ajar).
2. Verifikasi dan penilaian dokumen KOSP oleh kepala satuan pendidikan.
3. Verifikasi dan validasi dokumen KOSP oleh pengawas Satuan Pendidikan.
4. Validasi KOSP sebagai dasar pemberian rekomendasi dokumen KOSP oleh
Cabang Dinas Pendidikan.
5. Review KOSP sebagai dasar pengesahan dokumen KOSP oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 4


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
BAB II
PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN
PENDIDIKAN JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS

A. Acuan Konseptual
Acuan konseptual merupakan kerangka berpikir yang terkait dengan cakupan
muatan materi yang harus dijadikan sebagai panduan dalam proses penyusunan
kurikulum. Adapun acuan konseptual pengembangan kurikulum meliputi :
1. peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
2. toleransi dan kerukunan umat beragama;
3. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
4. peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik;
5. kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
6. kebutuhan kompetensi masa depan;
7. tuntutan dunia kerja menuntut siswa bernalar kritis dan kreatif;
8. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
9. keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
10. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
11. dinamika perkembangan global;
12. kondisi sosial budaya masyarakat setempat; dan
13. karakteristik satuan pendidikan;
14. Rapor Pendidikan.

B. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum adalah landasan yang dijadikan pijakan
dalam proses pengembangan kurikulum. Prinsip ini tidak tersurat dalam dokumen
kurikulum, tetapi tersirat dalam keseluruhan isi dan implementasi kurikulum. Prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum, mencakup :
1. Berpusat pada peserta didik yaitu pembelajaran harus memenuhi potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang serta merujuk pada
terwujudnya Profil Pelajar Pancasila;

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 5


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
2. Kontekstual artinya kurikulum harus menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan
karakteristik sekolah, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan
industri;
3. Esensial artinya semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para
pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di sekolah dapat
diperoleh dalam dokumen tersebut. Bahasa yang digunakan harus lugas, mudah
dipahami dan tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain;
4. Akuntabel artinya dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual;
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan artinya pengembangan kurikulum
melibatkan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam dunia pendidikan seperti
komite sekolah, orang tua, organisasi yang relevan, berbagai sentra pendidikan,
di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan.

C. Prosedur Operasional
Prosedur operasional meliputi:
1. Analisis yang meliputi: (a) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai kurikulum; (b) analisis kebutuhan peserta didik, aturan pendidikan, dan
lingkungan; dan (c) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2. Penyusunan yang mencakup kegiatan (a) perumusan visi, misi, dan tujuan
pendidikan; (b) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; (c)
pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
(d) penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan; (e) penyusunan alur
tujuan pembelajaran / silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan (f)
penyusunan modul ajar / rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
3. Penetapan yang dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
4. Pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah. Satuan pendidikan mendapatkan pengesahan melalui tahapan :
a. Verifikasi dan validasi dari pengawas;
b. Verifikasi, validasi dan rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan;

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 6


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
c. Review dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

D. Tata Kelola
1. Unsur-Unsur yang terlibat
Proses penyusunan dokumen KOSP merupakan kegiatan kolaboratif yang
melibatkan warga sekolah. Pelibatan warga sekolah dalam menyusun dokumen
KOSP bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah terhadap
kurikulum yang akan digunakan oleh sekolah sehingga seluruh warga sekolah
akan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kurikulum yang
digunakan. Unsur-unsur yang terlibat dalam penyusunan dokumen KOSP adalah:
a. Kepala Sekolah;
b. Komite Sekolah;
c. TPMPS (Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah) dan TPK (Tim
Pengembang Kurikulum), Guru, Tenaga Kependidikan, serta Komite
Pembelajaran;
d. Orang tua;
e. Siswa;
f. Pengawas Satuan Pendidikan;
g. Cabang Dinas Pendidikan;
h. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan atau;
i. Pemangku kepentingan lainya.

2. Prosedur Penyusunan KOSP


Prosedur penyusunan KOSP adalah sebagai berikut :
a. satuan pendidikan menetapkan TPK dan Komite Pembelajaran beserta uraian
tugasnya (dilampiri SK Kepala Sekolah).
b. TPK dan Komite pembelajaran melakukan review dan analisis pemenuhan
8 SNP berdasarkan nilai rapor pendidikan.
c. TPK dan Komite Pembelajaran menyusun program kerja pengembangan
KOSP.
d. TPK dan Komite Pembelajaran melakukan analisis konteks, meliputi:
1) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
2) analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
3) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 7
KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
e. Menyusun draft dokumen KOSP (bila satuan pendidikan belum pernah
menyusun), atau melakukan review dan revisi (bila satuan pendidikan sudah
memiliki dokumen KOSP tahun sebelumnya). Kegiatan dilakukan dalam
bentuk workshop atau semacamnya.
f. Finalisasi dokumen.
g. Penetapan.
h. Pengesahan.

E. Aspek Muatan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan


1. Karakteristik Satuan Pendidikan
Karakteristik satuan pendidikan diperoleh dari analisis kondisi satuan pendidikan
yang mencakup kondisi riil satuan pendidikan termasuk keunikan sekolah dalam
hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan, serta hasil rapor
pendidikan.
2. Visi, Misi dan Tujuan
a) Visi
1) adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan
pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga
satuan pendidikan.
2) merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan
pendidikan;
3) dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi bagi warga sekolah;
4) realistis, kredibel, atraktif, mudah dipahami, relatif singkat, ideal, dan
berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan;
5) mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat
mencapai Profil Pelajar Pancasila.
b) Misi
1) Merupakan pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi;
2) Menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah,
dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga
satuan pendidikan;
3) Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 8


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
c) Tujuan
1) Tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta
didik.
2) Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras
dengan misi.
3) Strategi sekolah mencapai tujuan pendidikannya.
4) Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut
dan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.

F. Pengorganisasian Pembelajaran
Pengorganisasian pembelajaran merupakan aktifitas satuan pendidikan dalam
mengatur muatan kurikulum, beban belajar dan pengelolaan pembelajaran dalam satu
rentang waktu, untuk mendukung pencapaian Capaian Pembelajaran dan Profil
Pelajar Pancasila (misal: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).
1. Kurikulum Merdeka
Pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan pada Pelaksana
kurikulum merdeka didasarkan atas Kerangka Kurikulum Merdeka yang telah
disiapkan oleh pemerintah meliputi: a. Struktur Kurikulum, Jabaran mata
pelajaran beserta alokasi jam pembelajaran; b. Profil Pelajar Pancasila,
kompetensi dan karakter yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai
penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem
pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen; c. Capaian
Pembelajaran, kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu; dan d. Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen, berfungsi sebagai nilai-nilai yang mendasari pelaksanaan
pembelajaran dan asesmen.
Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua) fase yaitu: 1) Fase E untuk
kelas X; dan 2) Fase F untuk kelas XI dan kelas XII. Struktur kurikulum untuk
SMA terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: 1) pembelajaran intrakurikuler; dan 2)
projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 30% (tiga
puluh persen) dari total JP per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu
pelaksanaannya. Secara muatan, projek profil pelajar Pancasila harus mengacu

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 9


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak
harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada suatu mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah
alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

Struktur Kurikulum SMA adalah sebagai berikut:


Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X

Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP


Intrakurikuler Per Penguatan Profil Per Tahun
Tahun (Minggu) Pelajar Pancasila Per
Tahun

Pendidikan Agama dan Budi 72 (2) 36 108


Pekerti*

Pendidikan Pancasila 54 (2) 18 72

Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144

Matematika 108 (3) 36 144

Ilmu Pengetahuan Alam : 216 (6) 108 324


Fisika, Kimia, Biologi

Ilmu Pengetahuan Sosial : 288 (8) 144 432


Sosiologi, Ekonomi, Sejarah,
Geografi

Bahasa Inggris 54 (2) 18 72

Pendidikan Jasmani Olahraga 72 (2) 36 108


dan Kesehatan

Informatika 72 (2) 36 108

Seni dan Prakarya **: 54 (2) 18 72


1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
5. Prakarya dan
Kewirausahaan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 10


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Bahasa Jawa 72 (2) - 72

Total 1170 (34) 486 1656

Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan
prakarya. Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni dan prakarya.

Kurikulum Merdeka di SMA mengalami perubahan yang cukup


signifikan dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Di fase E (Kelas) peserta
didik akan mengikuti mata pelajaran yang sama dengan di SMP yaitu mata
pelajaran umum. Sedangkan di fase F, mulai Kelas XI, peserta didik sudah
menentukan mata pelajaran pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya. Dasar
pemilihan mata pelajaran berdasarkan daya dukung, seperti dalam tabel
berikut:

Tabel 2. Data Pendukung

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 11


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Struktur kurikulum, secara umum:
a. Muatan lokal Bahasa Jawa kelas XI / Fase F dan kelas XII / Fase F dengan
alokasi 2 JP per minggu / 72 JP per tahun.
b. Satuan pendidikan wajib membuka kelompok mata pelajaran umum serta
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) mata pelajaran pilihan.
c. Setiap peserta didik wajib mengikuti: a) seluruh mata pelajaran dalam
kelompok mata pelajaran umum; b) memilih 4 (empat) sampai dengan 5
(lima) mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran pilihan yang
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 12
KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
diselenggarakan oleh satuan pendidikan, disesuaikan dengan minat, bakat,
dan kemampuan peserta didik kelas X / Fase E.
c. Peserta didik dapat mengganti mata pelajaran pilihan pada kelas XI / Fase
F semester 2 (dua) berdasarkan penilaian ulang satuan pendidikan
terhadap minat, bakat, dan kemampuan peserta didik. Namun ada hal
yang perlu dipertimbangkan oleh satuan pendidikan dalam penggantian
mata pelajaran pilihan sebagai berikut:
1) Mempertimbangkan perkembangan informasi yang ada pada Data
Pokok Pendidikan (Dapodik) terkait pergantian mata pelajaran
pilihan.
2) Memberikan informasi kepada peserta didik dan juga orang tua akan
konsekuensi yang akan dihadapi saat dilakukan pergantian mata
pelajaran pilihan. Misalnya, peserta didik harus mengejar
ketertinggalan capaian pembelajaran atau dampak-dampak lainnya,
termasuk perencanaan ulang rencana kelanjutan studi atau karier lain
peserta didik di kemudian hari.
d. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai layanan pendidikan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SMA
menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai kondisi peserta
didik.
f. Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan SKS dilaksanakan
sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai SKS.
g. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan
kemampuan peserta didik dilakukan oleh guru yang dikoordinasikan oleh
guru BK. Jika ketersediaan guru BK belum mencukupi, maka koordinasi
dilakukan oleh guru lain.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 13


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
2. Kurikulum 2013
a. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SMA pada setiap tingkat kelas. Rumusan kompetensi
inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMA dapat dilihat pada Tabel
berikut:

Tabel 3: Kompetensi Inti SMA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII

1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan


mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan


mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, (gotong royong, kerjasama, (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, toleran, damai), santun, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan responsif dan pro-aktif dan responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai menunjukkan sikap sebagai menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan berbagai permasalahan berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 14


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII

efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan


sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai menempatkan diri sebagai menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam cerminan bangsa dalam cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. pergaulan dunia pergaulan dunia

b. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu


Struktur Kurikulum terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A,
mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik
kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C
dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan
mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 15


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Tabel 4 : Struktur Kurikulum SMA

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
X XI XII

KELOMPOK A (UMUM)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2


Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Matematika 4 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2 2

KELOMPOK B (UMUM)

7. Seni Budaya 2 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 3


Kesehatan

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2 2

Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B 26 26 26


per minggu

KELOMPOK C (PEMINATAN)

Mata pelajaran peminatan akademik 9 atau 12 12 atau 16 12 atau 16

Mata pelajaran pilihan 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8

Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan 44 46 46


C per minggu
Keterangan :
• Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 16


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
• Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal yaitu Bahasa Jawa.
• Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
• Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah
maksimal 2 (dua) jam/minggu.
• Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek
dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.Matematika
• Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing- masing satuan pendidikan.

1) Mata Pelajaran Umum


Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan seni.
2) Mata Pelajaran Peminatan Akademik
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 17


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat,
bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.

Tabel 5: Mata Pelajaran Peminatan Akademik


KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Matematika
1 3 4 4
1
Biologi 2 3 4 4
3Fisika 3 4 4
4Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
Geografi1 3 4 4
Sejarah 2 3 4 4
Sosiologi3 3 4 4
Ekonomi4 3 4 4

III. Peminatan Bahasa dan Budaya


Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
Bahasa dan Sastra Asing Lain
(Arab, 3 4 4
Mandarin, Jepang, Korea, Jerman,
Perancis)
Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan *)

Lintas minat dan/atau Pendalaman minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8


dan/atau Informatika

3) Mata Pelajaran Pilihan


Mata Pelajaran Pilihan merupakan mata pelajaran yang dikembangkan
berdasarkan kebutuhan dan perkembangan keilmuan, teknologi, dan seni yang
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 18
KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
memiliki tingkat urgensi yang tinggi dan memiliki manfaat jangka panjang bagi
bangsa Indonesia.
Kurikulum SMA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk belajar berdasarkan minat mereka. Peserta didik diperkenankan
memilih Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dan/atau Mata
Pelajaran Informatika.
a) Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat
Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada SMA
berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs atau yang
sederajat, rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs
atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar
di SMA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog.
Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat pada awal
semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung peminatan baru masih
tersedia, berdasarkan hasil pembelajaran berjalan pada semester pertama dan
rekomendasi guru bimbingan dan konseling, peserta didik yang pindah
peminatan wajib mengikuti dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang belum
dipelajari sebelum pembelajaran pada peminatan baru dimulai.
Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4 mata
pelajaran yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata pelajaran yang tidak
diambil beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat. Selain
mengikuti mata pelajaran di peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik
harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman
minat. Bila peserta didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan yang
dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas
minat sebanyak 9 jam pelajaran (3 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 8
jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII. Sedangkan bila peserta
didik mengambil 4 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta
didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam
pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata
pelajaran) di Kelas XI dan XII.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 19


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas minatnya
harus diluar peminatan yang dipilihnya. Sedangkan peserta didik yang
mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil mata pelajaran
lintas minat: (1) di luar; (2) di dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian
di luar, peminatan yang dipilihnya. Mata pelajaran lintas minat yang dipilih
sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.
Sebagai contoh, peserta didik Kelas X yang memilih Peminatan Bahasa
dan Budaya, dapat mengambil 3 mata pelajaran yaitu Bahasa dan Sastra
Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, dan Antropologi. Lintas minatnya dapat
mengambil mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan Kimia; (2) Geografi, Sejarah,
dan Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan Bahasa Jerman; atau (4) Bahasa
Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa Jepang. Alternatif (1), (2), dan (3)
merupakan contoh lintas minat di luar peminatan yang dipilihnya, sedangkan
alternatif (4) merupakan contoh lintas minat di dalam peminatan yang
dipilihnya. Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-masing, sesuai
dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA. SMA yang tidak memiliki Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat
menyediakan pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam kelompok
Bahasa Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat
diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, sesuai dengan sumber daya
(ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimilikinya.
Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai satu mata
pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu, dianjurkan untuk memilih
mata pelajaran yang sama sejak Kelas X sampai Kelas XII. Dianjurkan setiap
SMA memiliki ketiga peminatan.
Peserta didik di SMA Kelas XII dapat mengambil mata kuliah pilihan di
perguruan tinggi yang akan diakui sebagai kredit dalam kurikulum perguruan
tinggi yang bersangkutan. Pilihan ini tersedia bagi peserta didik SMA yang
memiliki kerjasama dengan perguruan tinggi terkait.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 20


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam peminatan dapat
diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan
tinggi di kelas XII.
b) Mata Pelajaran Informatika
Informatika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berfungsi
memberikan kemampuan berpikir manusia dalam mengatasi persoalan-
persoalan yang semakin kompleks agar dapat bersaing di Abad ke-21. Teknologi
Informasi dan Komunikasi sebagai salah satu bagian dari Informatika
merupakan kebutuhan dasar peserta didik agar dapat mengembangkan
kemampuannya pada era digital. Mata Pelajaran Informatika merupakan mata
pelajaran pilihan yang diselenggarakan berdasarkan ketersediaan guru sesuai
dengan kualifikasi akademik dan kompetensi, serta sarana prasarana pada satuan
pendidikan. Alokasi waktu untuk Mata Pelajaran Informatika di Kelas X
sebanyak 3 Jam Pelajaran; Kelas XI dan XII masing-masing sebanyak 4 Jam
Pelajaran.

G. Profil Pelajar Pancasila


Pada Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter yang dapat dipelajari
lintas disiplin ilmu tertuang dalam 6 dimensi. Setiap dimensi memiliki beberapa
elemen yang menggambarkan lebih jelas kompetensi dan karakter yang dimaksud.
Selaras dengan tahap perkembangan peserta didik serta sebagai acuan bagi
pembelajaran dan asesmen, indikator kinerja pada setiap elemen dipetakan dalam
setiap fase. Secara umum 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila beserta elemen di
dalamnya adalah sebagai berikut:
1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,dan berakhlak mulia: (a) akhlak
beragama; (b) akhlakpribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam;
dan (e) akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan Global
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 21
KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan
tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan
budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan
refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong- royong, yaitu kemampuan
untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari
bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen
dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses
berpikir, dan mengambil keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif adalah pelajar yang mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci
kreatif : menghasilkan gagasan yang orisinal, menghargai karya dan tindakan
yang orisinal.
Kompetensi dan karakter yang dijabarkan dalam Profil Pelajar Pancasila
dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta
didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan
Profil Pelajar Pancasila, maupun ekstrakurikuler. Struktur kurikulum menjadi

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 22


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
dasar perancangan pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Sementara itu, kegiatan ekstrakurikuler dan budaya sekolah
dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik.

H. Capaian Pembelajaran atau Kompetensi Dasar


Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran
pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang
disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi, menyesuaikan tahap
perkembangan peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia
(kelas X SMA di Fase E, sedangkan Kelas XI, XII di Fase F). Capaian pembelajaran
digunakan untuk tingkatan kelas yang sudah menggunakan kurikulum merdeka.
Sedangkan untuk tingkatan kelas yang masih menggunakan Kurikulum 2013
menggunakan Kompetensi Dasar. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan
dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata
pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada Kompetensi
Inti.

I. Pembelajaran dan Asesmen


Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, berfungsi sebagai nilai-nilai yang
mendasari pelaksanaan pembelajaran dan asesmen. Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama dalam
merancang struktur kurikulum satuan pendidikan. Asesmen di awal pembelajaran
dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya
digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta
didik. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan
kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran,
konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik. Satuan pendidikan dan
pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen,

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 23


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau
membuat modul ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka
pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan
pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk
memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.

Tabel 4 Prinsip Pembelajaran dan Asesmen sederhanakan

Prinsip Pembelajaran Contoh pelaksanaan prinsip pembelajaran

a. Pembelajaran dirancang • Pada awal tahun ajaran, pendidik berusaha mencari tahu
dengan kesiapan belajar peserta didik dan pencapaian
mempertimbangkan tahap sebelumnya.
perkembangan dan tingkat Misalnya, melalui dialog dengan peserta didik, sesi
pencapaian peserta didik diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian
saat ini, sesuai dengan survei/angket, dan/ atau metode lainnya yang sesuai.
kebutuhan belajar, serta • endidik merancang atau memilih alur tujuan
mencerminkan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta
karakteristik dan didik, atau pada tahap awal. Pendidik dapat
perkembangan peserta menggunakan atau mengadaptasi contoh tujuan
didik yang beragam pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul ajar
sehingga pembelajaran yang disediakan oleh Kemendikbudristek.
menjadi bermakna dan • Pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan
menyenangkan; agar peserta didik mengalami proses belajar sebagai
pengalaman yang menimbulkan emosi positif.

b. Pembelajaran dirancang • Pendidik mendorong peserta didik untuk melakukan


dan dilaksanakan untuk • refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang
membangun kapasitas perlu
untuk menjadi pembelajar • dikembangkan.
sepanjang hayat; • Pendidik senantiasa memberikan umpan balik langsung
• yang mendorong kemampuan peserta didik untuk terus
• belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.
• Pendidik menggunakan pertanyaan terbuka yang
• menstimulasi pemikiran yang mendalam.
• Pendidik memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif agar terbangun sikap pembelajar mandiri.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 24


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
• Pendidik memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
• kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, dan
• perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
• Pendidik memberikan tugas atau pekerjaan rumah
• ditujukan untuk mendorong pembelajaran yang mandiri
dan untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan
mempertimbangkan beban belajar peserta didik.
• Pendidik merancang pembelajaran untuk mendorong
peserta didik terus meningkatkan kompetensinya melalui
tugas dan aktivitas dengan tingkat kesulitan yang tepat.

c. Proses pembelajaran • Pendidik menggunakan berbagai metode pembelajaran


mendukung yang bervariasi dan untuk membantu peserta didik
perkembangan kompetensi mengembangkan kompetensi, misalnya belajar berbasis
dan karakter peserta didik inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, dan
secara holistik; pembelajaran terdiferensiasi.
• Pendidik merefleksikan proses dan sikapnya untuk
memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi
peserta didik.
• Pendidik merujuk pada profil pelajar Pancasila dalam
memberikan umpan balik (apresiasi maupun koreksi)

d. pembelajaran yang • Pendidik menyelenggarakan pembelajaran sesuai


relevan, yaitu kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan,
pembelajaran yang dan budaya yang menarik minat peserta didik.
dirancang sesuai konteks, • Pendidik merancang pembelajaran interaktif untuk
lingkungan, dan budaya memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur,
peserta didik, serta terpadu, dan produktif antara pendidik dengan peserta
melibatkan orang tua dan didik, sesama peserta didik, serta antara peserta didik dan
komunitas sebagai mitra; materi belajar.
• Pendidik memberdayakan masyarakat sekitar, komunitas,
organisasi, ahli dari berbagai profesi sebagai narasumber
untuk memperkaya dan mendorong pembelajaran yang
relevan.
• Pendidik melibatkan orang tua dalam proses belajar
dengan komunikasi dua arah dan saling memberikan
umpan balik.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 25


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
e. pembelajaran berorientasi • Pendidik berupaya untuk mengintegrasikan kehidupan
pada masa depan yang keberlanjutan (sustainable living) pada berbagai kegiatan
berkelanjutan. pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan
perilaku yang menunjukkan kepedulian terhadap
lingkungan dan masa depan bumi, misalnya
menggunakan sumber daya secara bijak (hemat air,
listrik, dll.), mengurangi sampah, dsb.
• Pendidik memotivasi peserta didik untuk menyadari
bahwa masa depan adalah milik mereka dan mereka perlu
mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan
mereka.
• Pendidik melibatkan peserta didik dalam mencari solusi
solusi permasalahan di keseharian yang sesuai dengan
tahapan belajarnya.
• Pendidik memanfaatkan projek penguatan profil pelajar
Pancasila untuk membangun karakter dan kompetensi
peserta didik sebagai warga dunia masa depan

Prinsip Asesmen Contoh Pelaksanaan Prinsip Asesmen

a. Asesmen merupakan • Pendidik menguatkan asesmen di awal pembelajaran


bagian terpadu dari proses yang digunakan untuk merancang pembelajaran sesuai
pembelajaran, fasilitasi dengan kesiapan peserta didik.
pembelajaran, dan • Pendidik merencanakan pembelajaran dengan merujuk
penyediaan informasi yang pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan umpan
holistik, sebagai umpan balik agar peserta didik dapat menentukan langkah untuk
balik untuk pendidik, perbaikan kedepannya.
peserta didik, dan orang • Pendidik memberikan umpan balik berupa kalimat
tua/wali agar dapat dukungan untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh.
memandu mereka dalam • Pendidik melibatkan peserta didik dalam melakukan
menentukan strategi asesmen, melalui penilaian diri, penilaian antar teman,
pembelajaran selanjutnya; refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman.
• Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berefleksi tentang kemampuan mereka, serta
bagaimana meningkatkan kemampuan tersebut
berdasarkan hasil asesmen.
• Pendidik merancang asesmen untuk mendorong peserta
didik terus meningkatkan kompetensinya melalui
asesmen dengan tingkat kesulitan yang tepat dan umpan
balik yang membangun.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 26


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
b. asesmen dirancang dan • Pendidik memikirkan tujuan pembelajaran pada saat
dilakukan sesuai dengan merencanakan asesmen dan memberikan kejelasan pada
fungsi asesmen tersebut, peserta didik mengenai tujuan asesmen di awal
dengan keleluasaan untuk pembelajaran.
menentukan teknik dan • Pendidik menggunakan teknik asesmen yang beragam
waktu pelaksanaan sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari
asesmen agar efektif asesmen formatif digunakan untuk umpan balik
mencapai tujuan pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif
pembelajaran; digunakan untuk pelaporan hasil belajar.

c. asesmen dirancang secara • Pendidik menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar
adil, proporsional, valid, asesmen menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan
dan dapat dipercaya hanya untuk kepentingan menguji.
(reliable) untuk kemajuan • Pendidik menentukan kriteria sukses dan
belajar,menentukan menyampaikannya pada peserta didik, sehingga mereka
keputusan tentang langkah memahami ekspektasi yang perlu dicapai.
dan sebagai dasar untuk • Pendidik berkolaborasi dalam merancang asesmen
menyusun program sehingga dapat menggunakan kriteria yang serupa dan
pembelajaran yang sesuai sesuai dengan tujuan asesmen.
selanjutnya; • Pendidik menggunakan hasil asesmen untuk menentukan
tindak lanjut pembelajaran.

d. laporan kemajuan belajar • Pendidik menyusun laporan kemajuan belajar secara


dan pencapaian peserta ringkas, mengutamakan informasi yang paling penting
didik bersifat sederhana untuk dipahami oleh peserta didik dan orang tua.
dan informatif, emberikan • Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
informasi yang ermanfaat peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya
tentang karakter dan bersama sama beserta orang tua.
kompetensi yang dicapai,
serta strategi tindak lanjut;

e. hasil asesmen digunakan • Pendidik menyediakan waktu bagi guru untuk membaca,
oleh peserta didik, menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
pendidik, tenaga • Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan
kependidikan, dan orang diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan
tua/wali sebagai bahan baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan
refleksi untuk memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai
meningkatkan mutu refleksi oleh peserta didik, pendidik, tenaga
pembelajaran. kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
• Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya
bersama sama orang tua.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 27


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
J. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran, meliputi perencanaan pembelajaran untuk ruang
lingkup satuan pendidikan dan perencanaan pembelajaran dalam ruang lingkup
kelas. Perencanaan pembelajaran dalam ruang lingkup satuan pendidikan
menggambarkan rencana pembelajaran selama setahun pelajaran, seperti
penyusunan Capaian pembelajaran oleh pemerintah, alur tujuan pembelajaran
lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup
kegiatan intrakurikuler, penguatan Profil Pelajar Pancasila dan dan perencanaan
program prioritas satuan pendidikan. Sedangkan rencana pembelajaran untuk ruang
lingkup kelas, meliputi perencanaan pembelajaran, perangkat ajar atau rencana
kegiatan lainnya.
1. Perencanaan Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka
Perencanaan Pembelajaran bagi Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum
Merdeka meliputi perencanaan pembelajaran untuk ruang lingkup satuan
pendidikan dan perencanaan pembelajaran dalam ruang lingkup kelas.
a. Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan
tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan
satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasi, dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
b. Dalam ruang lingkup kelas perencanaan pembelajaran berisi penyusunan
modul ajar atau rencana pelaksanaan pembelajaran. Satuan pendidikan dapat
menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang
disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan
yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
2. Perencanaaan Pembelajaran pada Kurikulum 2013
Perencanaan Pembelajaran pada Kurikulum 2013 berisi ketentuan tentang silabus
dan RPP.
a. Silabus
Memuat tentang ketentuan yang mengatur prosedur penyusunan silabus yang
dilaksanakan di satuan pendidikan mencakup siapa yang menyusun,

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 28


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
bagaimana menyusunnya, apa saja komponennya, kapan silabus disusun,
kepada siapa silabus dikumpulkan, siapa penjamin mutunya dsb.
b. RPP
Memuat tentang ketentuan yang mengatur prosedur penyusunan RPP yang
dilaksanakan di satuan pendidikan mencakup siapa yang menyusun,
bagaimana menyusunnya, apa saja komponennya, kapan disusun, kepada
siapa dikumpulkan, siapa penjamin mutunya, dan sebagainya.

K. Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan Profesional


Evaluasi KOSP dilaksanakan secara mandiri dan berkala sesuai dengan
konteks, kebutuhan dan kemampuan satuan pendidikan. Pendampingan dan
pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan
diri bagi pendidik serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur.

1. Evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan dilakukan secara mandiri


dan berkala oleh satuan pendidikan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur
keberhasilan kepala satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan
seluruh program pendidikan yang direncanakan dengan tujuan untuk
memahami apakah visi, misi dan tujuan satuan pendidikan telah tercapai.
Evaluasi KOSP dilakukan secara berkala (Per hari, per unit belajar, per
semester, per tahun) dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan. Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa
penyusunan dan pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai
dengan kesiapan dan kondisi masing-masing satuan pendidikan. Satuan
pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat
menentukan pilihan yang tepat dalam menyusun dan melaksanakan
kurikulum operasional

2. Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip


reflektif dan pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan alat
penilaian yang jelas dan terukur. Kepala satuan pendidikan merancang dan
melakukan proses pendampingan dan pengembangan profesional sesuai

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 29


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi dengan
melibatkan pengawas, misalnya melalui coaching, mentoring, dan pelatihan.

L. Lampiran
1. Contoh-contoh perencanaan pembelajaran dalam ruang lingkup satuan
pendidikan dan ruang lingkup kelas, diantaranya silabus, RPP (kurikulum 2013),
dan CP, ATP, TP dan Modul Ajar (kurikulum merdeka) masing-masing 1 (satu)
buah untuk setiap mata pelajaran.

2. Satu contoh Perencanaan Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


(P5) yang dituangkan dalam Modul Projek sesuai pilihan tema dan isu spesifik
pada tahun pelajaran tersebut, bagi pelaksana Kurikulum Merdeka.

M. Alur/Tahapan Penyusunan KOSP


1. Menganalisis karakteristik satuan pendidikan.
2. Merumuskan visi, misi dan tujuan.
3. Menentukan pengorganisasian pembelajaran.
4. Menyusun perencanaan pembelajaran.
5. Merancang pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.

N. Linimasa

No. Kegiatan Waktu

1. a. Penyusunan draft KOSP oleh Tim Minggu ke-4, Bulan Mei 2023
Pengembang Kurikulum (TPK) dan
Komite Pembelajaran
b. Penyusunan dokumen perencanaan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum.

2. Verifikasi dan Validasi Dokumen KOSP, Minggu ke- 4 bulan Mei s.d.
ATP, Modul Ajar atau Silabus, RPP oleh minggu ke-2 bulan Juni
Kepala Sekolah/Pengawas

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 30


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
3. Sekolah Mengunggah Dokumen KOSP pada Minggu ke-4 bulan Mei s.d.
Aplikasi E-KOSP minggu ke-2 bulan Juni

4. Verval & Rekomendasi Dokumen KOSP Minggu ke-1 s.d. minggu ke-2
oleh Cabang Dinas Pendidikan bulan Juni

5. Review dan Pengesahan Dokumen KOSP Minggu ke-1 bulan Juni s.d.
minggu ke-1 bulan Juli

6. Penggunaan KOSP Awal Tahun Pelajaran

O. Dokumen I (KOSP)

Sistematika Dokumen I

Bagian Awal terdiri atas


HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PENETAPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bagian Isi terdiri atas
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Karakteristik Satuan Pendidikan
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
1. Struktur kurikulum
2. Capaian Pembelajaran dan atau Kompetensi Dasar

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 31


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
3. Pembelajaran dan Penilaian
4. Pemilihan mata pelajaran
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Pelaksana Kurikulum
Merdeka)
C. Pengembangan Diri
1. Bimbingan Konseling
2. Ekstrakurikuler
D. Program Unggulan
E. Layanan Inklusi
F. Kalender Pendidikan
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Perencanaan Pembelajaran ruang lingkup sekolah
B. Perencanaan pembelajaran ruang lingkup kelas
BAB V EVALUASI, PENDAMPINGAN, DAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL
BAB VIPENUTUP
Bagian Akhir terdiri atau Lampiran :
1. Contoh Perencanaan Pembelajaran
2. Contoh Perencanaan P5
3. Peraturan Akademik
4. SK Tim Pengembang Kurikulum

P. Dokumen II (Silabus dan atau Dokumen ATP lengkap)


Q. Dokumen III (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan atau Modul Ajar
lengkap)

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 32


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
BAB III
PROSEDUR PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP

A. Akun Sekolah

Sekolah mengisi aplikasi E-KOSP dengan mengikuti urutan sebagai berikut:


1. Membuka laman dengan alamat tautan (link) https://kur.pdkjateng.go.id
2. Melakukan login dengan akun sekolah masing-masing dengan username NPSN
dan password sesuai Tahun Pelajaran sebelumnya.
3. Melakukan tarik data, edit, hapus data sekolah dan data guru.
4. Menginput struktur kurikulum.
5. Mengisi link instrumen.
a. Instrumen sekolah
b. Instrumen guru
6. Upload dokumen sekolah.
a. Pernyataan pengembangan KOSP (kepala sekolah dan komite)
b. Berita acara validasi KOSP oleh pengawas
c. Dokumen pendukung KOSP
d. Rekomendasi Cabang Dinas
7. Cetak rekomendasi dan pengesahan.

B. Akun Kepala Sekolah

Kepala sekolah dalam melaksanakan verifikasi dan penilaian mengikuti


aturan berikut:
1. Membuka laman dengan alamat tautan (link) https://kur.pdkjateng.go.id
2. Pilih login Kepala sekolah.
3. Masuk ke menu verifikasi dan penilaian dokumen KOSP, Silabus/ Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), dan RPP / Modul Ajar (MA).
4. Memberikan nilai hasil penilaian dokumen Silabus/ ATP dan RPP/ MA.
5. Memverifikasi struktur kurikulum.

C. Akun Pengawas
1. Membuka alamat (link) https://kur.pdkjateng.go.id
2. Pilih login Pengawas.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 33


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
3. Masuk ke menu Validasi dokumen KOSP, Silabus / AlurTujuan Pembelajaran
(ATP), dan RPP / Modul Ajar (MA).
4. Validasi struktur kurikulum.

D. Akun Cabang Dinas Pendidikan


1. Membuka alamat (link) https://kur.pdkjateng.go.id
2. Pilih login Cabang Dinas Pendidikan (pilih menu SMA).
3. Masuk ke menu validasi dokumen KOSP, Silabus / ATP, RPP / MA
4. Memberikan rekomendasi guna Pengesahan KOSP dengan masuk ke menu
instrumen sekolah.

Catatan:
Mohon folder di google drive agar dibuka akses sharenya untuk diverifikasi dan
direview oleh pengawas serta Cabang Dinas Pendidikan Wilayah maupun Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 34


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Dinos Pendidikon don Kebudoyoon
{afa Provinsi Jowo Tengoh

BAB IV
PENUTUP

Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah serta pihak-pihak

yang terlibaf dalam proses penyusunan sampai dengan pengesahan dokumen


Kurikulum Operasional Sekolah Meneneah Atas di Provinsi Jawa Tengah sehingga
tercapai kesamaan persepsi d6n "gar dapal dipedomani.

Ketercapaian kurikulum operasional satuan pendidikan dapat dilihat berdasar

indikator-indikator antara lain (l) Proses pemb€lajaran dan penilaian (2) Capaian
Profil Pelajar Pancasila, (3) Peraturan akademik sekolah, ( ) Program Unggulan
Sekolah, (5) Inovmi Pembelajaran di Sekolah. Keercapaian target pembelajaran di

satuan peadidikan dapat dilakukan d€agan mdihat (I ) Presasi (Alademik dan Non-
Akademik) Peserta Didik, (2) Kamkter hofil Pelajar Pancasila peserta didik, (3)

Kejuaaar/Pengtnrgaan Kompetisi Siswdcunr/lsekolah, (4) Rapor pendidikan, (5)

Tamatan SMA melanju&an ke Perguruan Tinggi.

Semoga penduan peflyu$man hi dapat fireningkatkan kualitas dokumen


KOSP SMA, menkgkatkan kualias layanan pengesahan KOSP SMA dan

meningkatkan keefektifan ssa efisirzrsi proses pengesahm KOSP SMA.

KEPALA DAN
KEBUDAYAAN PR JAWA TENGAH

US

Paru*rut Penytswun Kurihiwt OPeruional Satuan Penitiililan Berbasis Elelaron* (e-


KAnfl pada &kolah Menengah Atas
LAMPIRAN

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 36


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
contoh Sampul

KURIKULUM OPERASIONAL SMA NEGERI 1 KENDAL


KABUPATEN KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KENDAL
Jl. Soekarno Hatta Barat Kendal
Telepon (0294) 381157 Fax: (0294) 381089

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 37


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
PROSES RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

IDENTIFIKASI CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Analisis Capaian Pembelajaran


Analisis pembelajaran penting dilakukan untuk memastikan tujuan
pembelajaran tercapai secara maksimal. Capaian Pembelajaran yang telah
ditetapkan oleh pemerintah masih bersifat umum dan terpadu memerlukan analisis
kaitannya dengan Identifikasi Kompetensi dan Konten. Identifikasi Kompetensi
adalah identifikasi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan
peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Sementara Identifikasi
Konten adalah ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di
akhir satu unit pembelajaran. Perlunya Identifikasi Kompetensi dan Konten
ditujukan untuk menjabarkan secara rinci kompetensi-kompetensi apa yang penting
dan paling utama dicapai dan konten esensial apa saja yang akan diajarkan.

2. Alur Tujuan Pembelajaran


Dalam perencanaan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran perlu dibuat oleh
guru karena setelah mengidentifikasi kompetensi dan konten yang terkandung
dalam capaian pembelajaran perlu adanya langkah-langkah konkret untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran pada kurikulum merdeka
dibuat dengan memperhatikan tingkatan berpikir yang hirarki, prosedural maupun
kombinasi keduanya. Alur Tujuan Pembelajaran menjadi beragam dan bervariasi
bergantung pada karakteristik dan ruang lingkup mata pelajaran sekaligus kondisi
lingkungan sekolah masing-masing.

3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa
dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis
berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat
menuju Capaian Pembelajaran (CP).

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 38


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan kognitif
(mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta)
dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, metakognitif) tetapi juga
mengikutsertakan perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif) serta profil pelajar Pancasila (Beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan global, Bergotong-royong, Kreatif,
Bernalar kritis, dan Mandiri).

PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL AJAR

Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan
pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan
implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian
Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran Modul ajar disusun sesuai
dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan
dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Prosedur penyusunan Modul Ajar :
1. Analisis kondisi dan kebutuhan guru, peserta didik dan sekolah.
2. Identifikasi dimensi dan profil pelajar pancasila
3. Analisis Capaian Pembelajaran, tentukan tujuan Pembelajaran dan susun menjadi alur
pembelajaran
4. Susun modul ajar dengan komponen minimal identitas, tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan asesmen
5. Melengkapi dengan perangkat ajar (media, model, metode, sumber)

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan aktivitas peserta didik
dalam belajar bermakna sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Peserta didik melaksanakan projek sesuai tema-tema atau isu penting seperti
perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan
kehidupan berdemokrasi. sehingga peserta didik bisa melakukan aksi nyata dalam
menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 39


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan
dampak bagi lingkungan sekitarnya.
Komponen Tim Projek Profil Pancasila
1. Kepala Sekolah
2. Tim Komite Pembelajaran
3. Tim Fasilitasi Projek
4. Pembimbing projek
5. Narasumber internal/eksternal
6. Instansi pemerintah lainnya
Prosedur pelaksanaan
1. menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dikembangkan
2. menentukan elemen dan sub elemen projek yang akan dicapai dan menyusun modul
projek
3. koordinasi dengan guru fasilitator pembimbing projek
4. koordinasi dengan siswa/kelompok projek
2. penyusunan rencana projek oleh siswa didampingi fasilitator
3. pelaksanaan projek
4. unjuk hasil projek
5. pelaporan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 40


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Nama Sekolah : ................................................................


Nama Kepala Sekolah : …………………………………..................
Alamat Sekolah : …………………………………….………..
Kabupaten/Kota : …………………………………..…............

Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

BAGIAN AWAL

1 HALAMAN JUDUL
● Memuat Judul, Tahun Ajaran,
Logo Sekolah dan atau
Yayasan Penyelenggara, Nama
Sekolah, Alamat Sekolah.

2 HALAMAN IDENTITAS
SATUAN PENDIDIKAN
● Memuat identitas sekolah
secara lengkap meliputi:
NPSN, nama sekolah, alamat,
kepala sekolah, komite
sekolah, dll.

3 HALAMAN
PENETAPAN
● Memuat rumusan kalimat
penetapan kurikulum,
ditandatangani Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah disertai
cap/stempel

4 HALAMAN PENGESAHAN
● Rumusan/lembar pengesahan
secara elektronik diunduh
secara online.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 41


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

5 KATA PENGANTAR
● Memuat pengantar yang ditulis
untuk mengantarkan pembaca
memahami naskah dokumen
KOSP
● dilengkapi ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang
berkontribusi dalam
penyelesaian dokumen KOSP.
● Ucapan terimakasih disusun
berdasarkan tingkat
kontribusinya dalam
penyusunan KOSP.

6 HALAMAN DAFTAR ISI


● Memuat daftar isi seluruh
komponen yang tersaji dalam
dokumen.

BAGIAN ISI

BAB I
PENDAHULUAN

7 A. Latar Belakang
● Memuat penjelasan tentang
latar belakang mengapa
kurikulum dikembangkan.

8 B. Dasar Hukum
● Memuat dasar hukum dasar
hukum yang berlaku

9 C. Karakteristik Satuan
Pendidikan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 42


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

● Menggambarkan kondisi
karakteristik/keunikan sekolah,
dalam hal peserta didik, guru,
tenaga kependidikan, budaya,
dan sosial, baik sekolahnya.

BAB II.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
SATUAN PENDIDIKAN

10 A. VISI
● Menggambarkan bagaimana
peserta didik menjadi subjek
dalam tujuan jangka panjang
sekolah dan nilai-nilai yang
dituju.
● Nilai-nilai yang mendasari
penyelenggaraan pembelajaran
agar peserta didik dapat
mencapai Profil Pelajar
Pancasila.

11 B. MISI
● Menjawab bagaimana sekolah
mencapai visi, memberikan
arah dalam mewujudkan visi
sekolah sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 43


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

12 C. TUJUAN
● Tujuan akhir dari kurikulum
sekolah yang berdampak pada
peserta didik.
● Tujuan menggambarkan
pokok-pokok penting dan
selaras dengan misi.
● Strategi sekolah untuk
mencapai tujuan
pendidikannya.
● Kompetensi karakteristik yang
menjadi kekhasan lulusan
sekolah tersebut dan selaras
dengan Profil Pelajar
Pancasila.

BAB III.
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN

A. Intrakurikuler

13 1. Struktur kurikulum
● Mengatur muatan
kurikulum sesuai
dengan Keputusan
Mendkbudristek
No.262/M/2022, atau
permendikbud no. 36
tahun 2018
● Memuat struktur
kurikulum dari
intrakurikuler dan
kokurikuler.
● Memuat alokasi waktu
per mata pelajaran
sesuai struktur
kurikulum yang berlaku
baik yang di regular
maupun sistem blok.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 44


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

14 2. Capaian
Pembelajaran/Kompetensi
Dasar
● Memuat deskripsi
CP/KD mata pelajaran
kelompok umum.
● Memuat deskripsi CP
/KD mata pelajaran
kelompok pilihan.
● Memuat deskripsi
CP/KD mata pelajaran
Projek Penguatan
Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja.
● Memuat deskripsi
CP/KD mata pelajaran
muatan lokal

15 3. Pembelajaran dan Penilaian


● Menjelaskan proses
pembelajaran yang akan
dilaksanakan
● Menjelaskan tentang
penilaian dalam
pembelajaran termasuk
kriteria ketuntasan
tujuan pembelajaran
(KKTP)

16 4. Pemilihan Mata Pelajaran


● Menjelaskan tentang
bagaimana pemilihan
mata pelajaran
dilakukan.

B. Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila
(Pelaksana Kurikulum
Merdeka)

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 45


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

17 ● Memuat tema dan


uraian tentang rencana
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila yang
akan diaksanakan oleh
satuan pendidikan.
● Memuat pengaturan
model kegiatan Projek
Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.

C. Pengembangan Diri

18 1. Bimbingan dan Konseling


● Memuat layanan
bimbingan dan
konseling dalam
pengembangan diri
peserta didik

19 2. Ekstrakurikuler
● Memuat pengaturan
pelaksanaan
ekstrakurikuler pada
satuan pendidikan
(memuat uraian tentang
ekstrakurikuler wajib
dan pilihan). Memuat
jenis, tujuan, maupun
pelaksanaan
ekstrakurikuler.

20 D. Program Unggulan
● Menjelaskan program
unggulan yang
dikembangkan atau
dimiliki sekolah

21 E. Layanan Inklusi

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 46


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

● Menjelaskan layanan
inklusi yang
diselenggarakan sekolah

22 F. Kalender Pendidikan
● Memuat akademik yang
menjelaskan kegiatan
pembelajaran kelas X,
XI dan XII selama 1
tahun pelajaran.

BAB IV
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN

23 ● Menggambarkan
rencana pembelajaran
selama satu tahun
pelajaran.
● Berisi alur pembelajaran
(untuk satuan
pendidikan yang sudah
menjalankan
pembelajaran secara
integrasi), dan program
prioritas satuan
pendidikan.

24 A. Alur Tujuan
Pembelajaran/silabus
● Rencana pembelajaran
dimulai dari analisis CP
/KD menjadi tujuan-
tujuan pembelajaran
yang dipetakan berupa
Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)/
silabus yang sistematis
dan logis.
● ATP/silabus dijabarkan
lebih lanjut dalam
bentuk modul ajar/RPP

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 47


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

25 B. Modul Ajar/RPP
● Uraian tentang deskripsi
dan penyusunan modul
ajar/RPP

BAB V
EVALUASI,
PENDAMPINGAN, DAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL

A. Evaluasi

26 ● Evaluasi terhadap
program pembelajaran
di satuan pendidikan.

B. Pendampingan

27 • Aspek pedagogik
Pendampingan untuk
mengembangkan kompetensi
pedagogik guru dilakukan
oleh pimpinan satuan
pendidikan melalui kegiatan
supervisi akademik dan
supervisi klinis.

C. Pengembangan Profesional

28 • Program peningkatan
profesional guru
direncanakan oleh pimpinan
satuan pendidikan
berdasarkan rencana
pengembangan satuan
pendidikan(Sertifikasi Guru,
Pelatihan Kompetensi

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 48


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

Pedagogik dan Profesional,


dll

BAB VI PENUTUP

29 ● Menutup isi buku dan


disertai harapan ke
depan

Bagian Akhir (Lampiran)

30 • Capaian Pembelajaran/KD

31 • Alur Tujuan
Pembelajaran/Silabus

32 • Modul Ajar/RPP

33 C. Peraturan Akademik
• Peraturan akademik memuat
asesmen, kriteria kenaikan
kelas, dan kriteria kelulusan.

34 • Contoh Projek Penguatan


Profil Pelajar Pancasila
penjabaan pilihan tema dan
isu spesifik yang menjadi
projek pada tahun pelajaran
tersebut (deskripsi singkat
tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan
dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kebutuhan
peserta didik, tidak perlu
sampai rincian
pembelajarannya

Jumlah Skor

NILAI

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 49


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator Catatan
Tidak Kurang Cukup Baik Amat Revisi
ada baik

0 1 2 3 4

Peringkat

Rekomendasi Pengawas Pembina untuk Buku 1 :


.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................

….………., ..........................20…
Verifikator

Nama Pengawas Pembina


NIP.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 50


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) / SILABUS
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Nama Sekolah : ………………………………………………..
Mata Pelajaran : ………………………………………………..
Nama Guru : ………………………………………………..
Kelas / Fase : ………………………………………………..

Hasil Telaah

Tidak Kurang Cukup Baik Amat


No Komponen/Indikator Ada baik Catatan
Revisi
0 1 2 3 4

I Identitas

1 ATP/Silabus memuat nama


sekolah, nama mata
pelajaran, kelas/ fase

II Capaian
Pembelajaran/KD

2 Memuat Capaian
Pembelajaran secara
lengkap sesuai dengan
Keputusan Kepala
BSKAP No.
008/KR/2022, KD sesuai
Permendikbud Nomor 24
tahun 2016

III Tujuan Pembelajaran

3 Tujuan pembelajaran
memuat kompetensi
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dan
memuat konten sesuai
dengan capaian
pembelajaran.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 51


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
IV Alokasi waktu

4 Memuat alokasi waktu


dengan jumlah sama
dengan jumlah jam
intrakurikuler per tahun

V Materi Pembelajaran

5 Memuat materi
pembelajaran yang
esensial sesuai dengan
capaian pembelajaran

VI Lain-lain

6 Memuat metode/ model


pembelajaran
Penilaian/asesmen yang
dapat menilai sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan.
Sumber belajar
Glosarium
Jumlah Skor

NILAI =

Peringkat

Rekomendasi untuk Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) :


.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
........................

….………., ..........................20…
Verifikator

(…Nama Kepala Sekolah……..)


NIP. …

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 52


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI MODUL AJAR / RPP
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Nama Sekolah : …………………………………………………..


Mata Pelajaran : …………………………………………………..
Nama Guru : …………………………………………………..
Kelas / Fase : …………………………………………………..

Hasil Telaah
No Komponen/Indikator
Tidak Kurang Cukup Baik Amat
Ada baik Catatan
Revisi
0 1 2 3 4

I Identitas

1 Memuat nama sekolah,


nama mata pelajaran,
kelas/ fase

II Tujuan Pembelajaran

2 Memuat Tujuan
pembelajaran sesuai
yang ada di
ATP/Silabus

III Kegiatan
Pembelajaran

3 A. Pendahuluan
Berisi kegiatan
untuk
mengkondisikan
siswa agar siap
mengikuti
pembelajaran,
termasuk adanya
pertanyaan pemantik

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 53


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator
Tidak Kurang Cukup Baik Amat
Ada baik Catatan
Revisi
0 1 2 3 4

4 B. Kegiatan Inti
Kegaiatan
pembelajaran
memperhatikan
kesiapan, minat, dan
karakter belajar
siswa (pembelajaran
berdiferensiasi),
pembelajaran
berpusat pada siswa
dengan
menggunakan
metode atau model
yang merangsang
siswa untuk
memiliki
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi (HOTS dan
4C),
mengembangkan
literasi dan
numerasi,
menguatkan profil
pelajar Pancasila.

C.Kegiatan Penutup
Ada kegiatan refleksi
oleh siswa dan guru.

IV Asesmen
5 Ada kegiatan
asesmen awal,
asesmen formatif,
asesmen sumatif.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 54


KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Hasil Telaah
No Komponen/Indikator
Tidak Kurang Cukup Baik Amat
Ada baik Catatan
Revisi
0 1 2 3 4

Kegiatan asesmen
memuat kompetensi
sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Ada kegiatan
remedial dan
pengayaan

V Lampiran

6 Memuat materi
pembelajaran dan
contoh asesmen,
remedial, dan
pengayaan.

Jumlah Skor

NILAI =

Peringkat

Rekomendasi untuk Modul Ajar:

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
........................

….………., ..........................20…
Verifikator

(Nama Kepala Sekolah)


NIP. …
Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e- 55
KOSP) pada Sekolah Menengah Atas
Lampiran II
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor : 420/07553
Tanggal : 16 Juni 2023
Tentang Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dengan Berbasis Elektronik (E-KTSP) Pada Jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan Di Provinsi Jawa Tengah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah dokumen penting di sekolah, dan
berfungsi sebagai blueprint penyelenggaran pendidikan dan pembelajaran di sekolah. KTSP
merupakan kurikulum yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan sebagai bagian dari
perencanaan dan menjadi pedoman bagi seluruh warga sekolah dalam melaksanakan aktivitas
pembelajaran. Oleh karena itu KTSP harus dikembangkan dengan prosedur yang benar, melibatkan
seluruh pihak yang berkepentingan, waktu yang tepat, dan isi yang sesuai.

Kebutuhan dan tuntutan masa depan yang semakin kompleks menuntut KTSP yang lebih
dinamis, sehingga KTSP menjadi salah satu pemicu percepatan peningkatan kualitas pembelajaran
di sekolah. Oleh karena itu, konten KTSP juga perlu ditingkatkan lagi sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman warga sekolah secara operasional untuk menyelenggarakan pembelajaran yang
berkualitas sesuai dengan kebutuhan pendidikan untuk masa depan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 menyebutkan


bahwa KTSP Sekolah Menengah Kejuruan disahkan oleh dinas pendidikan provinsi. Seiring
dengan perkembangan teknologi, proses pengesahan dokumen KTSP SMK di Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sudah dilaksanakan secara elektronik, atau lebih dikenal
sebagai E-KTSP sejak tahun pelajaran 2019/2020. Dalam rangka peningkatan efektivitas dan
efisiensi, mekanisme pengesahan KTSP secara elektronik atau E-KTSP pada tahun 2023 lebih

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
1
disempurnakan lagi, seiring dengan menyempurnakan mekanisme dan sistem atau aplikasi yang
digunakan.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaiman
diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;

3. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014
tentang Peyusunan KTSP;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Ujian Yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional;
7. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019
tentang Penyederhanaan RPP;
8. Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 033/H/KR/2022, tentang Perubahan Atas
Kepurusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah pada Kurikulum Merdeka.
C. Tujuan
Tujuan diterbitkannya buku panduan penyusunan dan pengesahan dokumen KTSP SMK berbasis
elektronik (e-KTSP) ini adalah :

1. Meningkatkan kualitas dokumen KTSP SMK.


2. Meningkatkan kualitas layanan pengesahan KTSP.
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pengesahan KTSP.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
2
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini mencakup
1. Prosedur Penyusunan Dokumen KTSP oleh Satuan Pendidikan yang terdiri dari penyusunan
dokumen I KTSP, dokumen II (silabus) dan dokumen III (RPP).
2. Prosedur Pengesahan KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.

E. Pengguna Pedoman
Pengguna panduan penyusunan dan pengesahan dokumen KTSP SMK berbasis elektronik (e-
KTSP) adalah

1. Kepala Cabang Dinas Pendidikan


2. Pengawas Sekolah
3. Kepala Sekolah
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
5. Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
6. Guru.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
3
BAB II
PENYUSUNAN DOKUMEN

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di Satuan Pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Untuk menjadi lebih bermakna, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan memiliki
kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.

A. Prosedur Operasional Standar (POS) Penyusunan dan Pengesahan Dokumen I E-KTSP


Untuk menghasilkan dokumen KOSP yang berkualitas maka dalam keseluruhan proses
penyusunan KOSP, Tim Pengembang Kurikulum harus memperhatikan :
1. Prinsip Pengembangan;
2. Komponen KOSP;
3. Prosedur Operasional;
4. Sistematika Dokumen KOSP.

1. Prinsip Pengembangan

Prinsip pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan:

a. Berpusat pada peserta didik yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar
Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan;
b. Kontekstual menunjukkan kekhasan, dan sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri;
c. Esensial yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di Satuan Pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami;
d. Akuntabel dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual;

e. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum Satuan Pendidikan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
4
melibatkan komite Satuan Pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, organisasi berbagai sentra, serta industri dan DUDIKA, di bawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Kementerian Agama.

2. Komponen KOSP

a. Karakteristik Satuan Pendidikan dan Program Keahlian

Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang melingkupi Satuan Pendidikan
dan Program Keahliannya, menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik,
sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.

b. Visi, Misi, dan Tujuan yang menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan
prioritas Satuan Pendidikan.

Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga Satuan Pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga Satuan Pendidikan.

Misi adalah pernyataan bagaimana Satuan Pendidikan mencapai visi, yang ditetapkan untuk
menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang,
dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga Satuan Pendidikan.

Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap
Satuan Pendidikan atau Program Keahlian dengan mengacu pada karakteristik dan/atau
keunikan setiap Satuan Pendidikan atau Program Keahlian sesuai dengan prinsip yang sudah
ditetapkan

c. Pengorganisasian pembelajaran

Cara Satuan Pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang
waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur
kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses
pembelajaran.

Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam mengorganisasikan


pembelajaran. Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada Satuan Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran dan
merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban belajar.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
5
Dalam Kurikulum Merdeka pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu
pembelajaran intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Praktik Kerja
Lapangan (PKL) termasuk ke dalam pembelajaran intrakurikuler sedangkan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kurikuler. Selain itu, Satuan
Pendidikan dapat menyusun kegiatan ekstrakurikuler.

Pengorganisasian pembelajaran meliputi:

1. Intrakurikuler

Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
(mulok), penetapan mata pelajaran pilihan, penetapan konsentrasi keahlian, dan Praktik
Kerja Lapangan (PKL). Kegiatan pembelajar intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran
dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian
pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud No.50 tahun 2020, PKL bertujuan untuk
menumbuh kembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan
kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan kerja serta menyiapkan
kemandirian peserta didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.

2. Kurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan Satuan
Pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran projek tidak
harus dikaitkan dengan tujuan materi pelajaran intrakurikuler, namun demikian satuan
Pendidikan wajib menyusun Modul Projek.

3. Ekstrakurikuler

Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan
pengawasan Satuan Pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional

d. Perencanaan Pembelajaran
1. Ruang lingkup Satuan Pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
6
Dalam ruang lingkup Satuan Pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan Satuan
Pendidikandalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis,
konsisten, dan terukur;
2. Ruang lingkup kelas - penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, Satuan
Pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah.

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan secara kolaboratif oleh Satuan Pendidikan dan
mitra dunia kerja. Satuan Pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan
kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks
satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik. Dalam merancang pembelajaran, Satuan
Pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang harus
digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama dalam merancang struktur
kurikulum Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan dapat menggunakan Panduan
Pembelajaran dan Asesmen sebagai acuan yang lebih mendetail. Proses perancangan
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik Satuan Pendidikan, kebutuhan peserta didik,
serta kesiapan Satuan Pendidikan.

e. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional

Pendampingan dan pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran


merupakan salah satu tindak lanjut dari evaluasi. Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan
pemberian umpan balik dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar
penting dilakukan oleh pendidik. Pendidik dapat melakukan refleksi mandiri terhadap
kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, Capaian Pembelajaran, profil
pelajar Pancasila). Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan meliputi evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum operasional
Satuan Pendidikan dilakukan secara mandiri dan berkala oleh Satuan Pendidikan :

1. Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur keberhasilan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
7
pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran.
2. Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan bertujuan untuk mengukur
keberhasilan kepala Satuan Pendidikan dan pendidik dalam menjalankan seluruh
program pendidikan yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami apakah visi,
misi dan tujuan Satuan Pendidikan telah tercapai. Evaluasi pembelajaran menjadi salah
satu bagian penting dari evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.

Kedua proses ini saling berkaitan, tetapi mempunyai sasaran evaluasi yang berbeda.
Sasaran langsung dari evaluasi pembelajaran adalah peserta didik dan pendidik, sedangkan
sasaran utama evaluasi kurikulum operasional Satuan Pendidikan adalah Kepala Satuan
Pendidikan dan pendidik, dimana peserta didik menjadi sasaran tidak langsung. Proses ini
dikelola oleh para Kepala Satuan Pendidikan. Pendampingan dan pengembangan
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan
alat penilaian yang jelas dan terukur. Kepala Satuan Pendidikan merancang dan melakukan
proses pendampingan dan pengembangan sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil
pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan Pengawas. Kepala Satuan Pendidikan dan
Pengawas dapat memainkan peran dalam berbagai contoh pendampingan dan
pengembangan yang bisa dilakukan di Satuan Pendidikan seperti Coaching yaitu proses
pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran seseorang
terhadap suatu masalah.

Mentoring yaitu proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/ pengetahuan


untuk mengatasi suatu kendala. Pelatihan yaitu proses pendampingan dengan menguatkan
pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal
atau eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan Satuan Pendidikan).

a. Pendampingan

Bentuk Pendampingan pengembangan professional guru oleh sekolah dan dunia kerja,
yaitu :

1) Aspek Pedagogis

Pendampingan untuk pegembangan kompetensi pedagogis guru dilakukan oleh


pimpinan Satuan Pendidikan melalui kegiatan akademis dan klinis;

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
8
2) Aspek Vokasional

Pendampingan untuk Pengembangan vokasional guru dilakukan oleh Dunia kerja.


Pendampingan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang
dinamika DUDIKA, standar-standar di DUDIKA, dan bagaimana menurunkan
pemahaman tersebut dalam kegiatan-kegiatan di dalam kelas.

b. Evaluasi

Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru dalam


memfasilitasi pembelajaran.

1) Evaluasi terhadap program pembelajaran di Satuan Pendidikan;


2) Evaluasi terhadap program pembelajaran yang berlangsung di mitra dunia kerja.
Oleh karena itu keterlibatan dunia kerja menjadi penting dalam perencanaan dan
pelaksanaan evaluasi.
c. Pengembangan profesional
1) Program peningkatan profesional guru direncanakan oleh pimpinan Satuan
Pendidikan berdasarkan Rencana Pengembangan Satuan Pendidikan dan masukan
dari dunia kerja;
2) Program-program yang dapat disertakan dalam rencana ini antara lain: Sertifikasi
guru, Sertifikat kompetensi, Magang Industri, Pelatihan kompetensi pedagogis,
dan professional, Pelatihan upskilling dan reskilling, dll.

3. Prosedur Operasional Penyusunan KOSP


a. Unsur-unsur yang telibat

Proses penyusunan KOSP merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan warga Satuan
Pendidikan. Pelibatan warga Satuan Pendidikan dalam menyusun dokumen KOSP bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman warga Satuan Pendidikan terhadap kurikulum yang akan
digunakan oleh Satuan Pendidikan sehingga seluruh warga Satuan Pendidikan akan merasa
memiliki dan bertanggung jawab terhadap kurikulum yang digunakan. Pihak atau unsur-
unsur yang perlu dilibatkan dalam pengembangan KOSP antara lain :

1. Komite Satuan Pendidikan


2. Tim Pengembang Satuan Pendidikan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
9
3. Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja
4. Pengawas Satuan Pendidikan
5. Cabang Dinas Pendidikan
6. Unsur lain yang relevan
b. Prosedur Penyusunan KOSP
1. Bagi Satuan Pendidikan yang belum pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan

2. Bagi Satuan Pendidikan yang sudah pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
10
Penyusunan KOSP dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila,
SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran
dan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja terkait. Bagi yang sudah memiliki
dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, dapat langsung melakukan peninjauan
dan revisi. Seluruh kegiatan tersebut di atas harus dilakukan secara konsisten dan dibawah
supervisi Pengawas Pembina.

4. Sistematika Dokumen KOSP

Sistematika dokumen KOSP dibuat menjadi 3 yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

a. Bagian awal

1. Halaman Judul

2. Halaman Identitas Satuan Pendidikan

3. Halaman Penetapan

4. Halaman Pengesahan

5. Kata Pengantar

6. Halaman Daftar Isi


b. Bagian Isi

Satuan Pendidikan diberikan otonomi/kewenangan/kemerdekaan sepenuhnya untuk


mengembangkan bagian isi menjadi berapa bab dengan mengacu pada komponen yang harus
ada, yaitu:

1. Karakteristik Satuan Pendidikan dan program keahlian

2. Visi, Misi dan Tujuan

3. Pengorganisasian pembelajaran

4. Rencana pembelajaran

5. Pendampingan, evaluasi dan pengembangan professional

c. Bagian Akhir

Lampiran

1. Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar;


2. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu
spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
11
yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan
peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya);
3. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik
Satuan Pendidikan, dll;
4. SK Tim Pengembang Kurikulum;
5. Berita Acara pelaksanaan Sinkronisasi Kurikulum bersama dunia kerja;
6. Analisis konteks;
7. Dokumen-dokumen workshop pengembangan kurikulum;
8. Dokumen refleksi dan tindak lanjut bagi yang sudah melaksanakan KOSP tahun ajaran
sebelumnya.
B. Prosedur Operasional Standar (POS) Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Prov Jateng

Untuk menyusun rencana pembelajaran, jabaran kompetensi pada capaian pembelajaran


perlu dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan perangkat ajar.

Alur tujuan pembelajaran disusun untuk membantu peserta didik mencapai Capaian
Pembelajaran (CP) secara bertahap. Alur dibuat dengan mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran
sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alurtujuan
pembelajaran yang diperlukan memenuhi kriteria :

1. Kriteria tujuan pembelajaran, idealnya terdiri dari 2 komponen, yaitu:

a. Kompetensi, yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
dapat didemonstrasikan oleh peserta didik;

b. Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu
unit pembelajaran
2. Kriteria alur tujuan pembelajaran:

a. Menggambarkan urutan pegembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik;

b. ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari
awal hingga akhir fase;
c. ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan antar fase dan jenjang.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
12
3. Prinsip penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran:
a. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian
(goals, bukan objectives);
b. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase,
c. ATP tidak perlu lintas fase dan tidak terpotong di tengah jalan;
d. ATP perlu dikembangkan secara kolaboratif; sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap mata pelajaran;
e. ATP dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata
pelajaran;
f. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana
ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran, pendekatan
pembelajaran yang digunakan;
g. Tampilan diawali dengan alur tujuan pembelajaran (infografis), baru proses berpikirnya
sebagai lampiran agar lebih sederhana & langsung ke intinya untuk guru;
h. Alur tujuan pembelajaran bernomor/huruf(untuk menunjukkan urutan dan tuntas
penyelesaiannya dalam satu fase);
i. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU ATP, tidak bercabang (tidak meminta guru
untuk memilih). Bila urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan
pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan
penyusun;
j. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan P3 dan tidak perlu dilengkapi
dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).

Illustrasi Pemetaan ATP

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
13
C. Penyusunan Modul Ajar (MA) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Prov Jateng

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran,
serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Modul ajar merupakan implementasi dari ATP yang dikembangkan dari CP dengan Profil
Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar disusun sesuai fase dan perkembangan peserta
didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis
perkembangan jangka panjang. Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk
mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar
peserta didik.

1. Komponen minimum Modul Ajar

a. Tujuan pembelajaran;

b. Langkah /kegiatan pembelajaran, meliputi:


- Kegiatan Awal
- Kegiatan Inti
- Kegiatan Penutup

c. Asesmen, meliputi:
- Asesmen awal
- Asesmen proses
- Esesmen akhir

d. Lampiran

D. Prosedur Penetapan Dan Pengesahan Dokumen KOSP


1. Penetapan Dokumen KOSP

Penetapan dokumen KOSP dilakukan oleh kepala sekolah dan komite sekolah
dengan menandatangani dokumen final setelah dokumen tersebut direview dan direvisi
berdasarkan masukan warga satuan pendidikan dan telah diverifikasi dan divalidasi oleh
pengawas pembina dengan nilai minimal baik. Format penetapan dokumen KOSP
terlampir.

2. Pengesahan Dokumen KOSP


Pengesahan dokumen KOSP SMK dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang didelegasikan kepada Kepala Bidang
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
14
3. Pengesahan Dokumen KOSP Secara Elektronik
1. Diagram Alur

Pengawas pembina Kepala Sekolah melakukan Dokumen KOSP, ATP dan MA


melakukan pembinaan dan verifikasi dokumen KOSP, yang telah diverifikasi beserta

pembimbingan lampirannya diunggah ke


ATP, dan MA
aplikasi kemudian dinilai dan
pengembangan KOSP di menggunakan instrumen
review oleh kepala sekolah
satuan pendidikan binaan. veriifikasi.
sesuai dengan hasil temuan.

Sekolah mengunggah Pengawas pembina


Cabang dinas memberikan
dokumen-dokumen KOSP melakukan validasi secara
rekomendasi secara elektronik.
sesuai dengan yang elektronik dokumen KOSP
tercantum pada aplikasi beserta lampirannya.

Dinas Pendidikan dan


Sekolah mendapat
Rekomendasi dari
Kebudayaan Provinsi Jawa
notifikasi untuk
Tengah memberikan Cabang Dinas diunggah
mengunduh dan mencetak
pengesahan secara ke dalam aplikasi
lembar pengesahan
elektronik

2. Deskripsi

a. Pengawas pembina melakukan pembinaan dan bimbingan pengembangan


KOSP di satuan pendidikan binaan;
b. Kepala Sekolah melakukan verifikasi dokumen KOSP, ATP, dan MA
menggunakan instrumen veriifikasi;
c. Dokumen KOSP, ATP dan MA yang telah diverifikasi beserta lampirannya
diunggah ke dalam aplikasi, kemudian dilakukan pengisian nilai dan review
sesuai dengan hasil temuan;
d. Pengawas pembina melakukan validasi secara elektronik dokumen KOSP,
ATP, dan MA besertalampirannya;
e. Sekolah melakukan upload dokumen KOSP berupa: SK tim pengembang
kurikulum, rekap nilai verifikasi KOSP, rekap nilai verifikasi ATP dan modul

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
15
ajar, sinkronisasi kurikulum, pernyataan pengembangan KOSP, penetapan
pemberlakukan KOSP dan berita acara validasi KOSP ke dalam aplikasi;
f. Cabang dinas memberikan rekomendasi secara elektronik;
g. Rekomendasi dari Cabang Dinas diunggah ke dalam aplikasi;

h. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan


pengesahan secara elektronik;
i. Sekolah mendapat notifikasi untuk mengunduh dan mencetak lembar
pengesahan.

4. Jadwal Kegiatan
Agenda Tanggal
No
Pengembangan dokumen kurikulum di Sekolah 2 Mei s.d 31 Mei 2023
1
a. Verifikasi dokumen secara manual oleh Kepala 1 Mei s.d 30 Juni 2023
2
Sekolah
b. Unggah dokumen kurikulum KOSP dan bukti proses
pengembangan
c. Verifikasi kelengkapan dokumen yang diunggah oleh
sekolah secara online divalidasi oleh Pengawas
Pembina
d. Unduh Blanko Surat Pernyataan yang selanjutnya
dimintakan tanda tangan PengawasPembina dan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
a. Unggah Surat Pernyataan asli yang telah ditanda 5 Juni s.d 17 Juli 2023
3
tangani Pengawas Pembina danKepala Cabang Dinas
Pendidikan
b. Persetujuan Pengawas Pembina secara online
c. Unggah semua dokumen KOSP, sesuai aplikasi
d. Unduh rekomendasi Ka Cabdin, kemudian upload ke
aplikasi
e. Sekolah mengunduh lembar pengesahan setelah ada
notifikasi dari Dinas Pendidikandan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah
Penutupan Sistem online pengesahan dokumen kurikulum 17 Juli 2023
4
secara otomatis

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
16
5. Tutorial Penggunaan Aplikasi E-KOSP
Tutorial penggunaan aplikasi mencakup 3 macam tutorial, yaitu :
a. Tutorial untuk Sekolah;
b. Tutorial untuk Guru;
c. Tutorial untuk Pengawas

Adapun penjelasan lengkappenggunaan aplikasi/ tutorial dalam petunjuk tersendiri.

Hal-hal terkait dengan kelengkapan dokumen dan proses pengesahan KOSP


berbasis elektronikini dapat diunduh pada laman https://neraca.pdkjateng.go.id/ekosp

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
17
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan


1. Struktur Kurikulum
Memuat struktur Kurikulum berdasarkan Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor
07/D.D5/KK/2018 dengan restrukturisasi struktur kurikulum sesuai dengan tuntutan
IDUKA sebagai struktur kurikulum implementatif.
2. Area Kompetensi, Standar Kompetensi Lulusan dan Sub Standar Kompetensi
Lulusan Mencantumkan Area Kompetensi, Standar Kompetensi Lulusan dan Sub
Standar Kompetensi Lulusan mengacu pada permendikbud no. 34 tahun 2018
lampiran 2.
3. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktunya.

Memuat jabaran mata pelajaran per tingkat/semester sesuai dengan kompetensi


keahliannya berdasarkan Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018
dengan restrukturisasi struktur kurikulum sesuai dengan tuntutan IDUKA sebagai
struktur kurikulum implementatif.

B. Muatan Lokal
1. Mencantumkan deskripsi pengertian muatan lokal
2. Mencantumkan muatan lokal wajib mata pelajaran Bahasa Jawa, dan dapat
menambah mata pelajaran pilihan sesuai dengan pilihan keunggulan/branding satuan
pendidikan,
3. Mencantumkan strategi pelaksanaan mutan lokal
4. Mencantumkan KI dan KD untuk mata pelajaran Bahasa Jawa.
5. Mencantumkan Area Kompetensi, Standar Kompetensi Lulusan dan Sub Standar
Kompetensi Lulusan untuk mata pelajaran muatan local lainnya.

C. Pengembangan Diri

1. Layanan Bimbingan Konseling

Mencantumkan Deskripsi dan jenis-jenis bidang layanan konseling di satuan


pendidikan.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
18
2. Pembinaan Minat dan Bakat
a. Ekstra kurikuler Wajib (Pramuka)
Mencantumkan Deskripsi kegiatan Pramuka dan pola pelaksanaannya
b. Ekstrakurikuler Pilihan
Mencantumkan jenis-jenis ekstrakurikuler pilihan dan penjadwalannya
3. Program Pembiasaan

Mencantumkan jenis-jenis kegiatan pembiasaan di satuan Pendidikan yang mengacu


pada budaya IDUKA dan strategi implementasinya yang meliputi penanaman nilai-
nilai (value), pembiasaan dan keteladanan serta penciptaan lingkungan.

D. Pengaturan Beban Belajar Siswa dan Beban Kerja Pendidik


1. Beban Belajar Siswa
Memuat tentang ketentuan waktu satu jam pelajaran, jumlah tambahan jam belajar,
jumlah hari sekolah dan ketentuan tentang bobot prosentase penugasan, mengacu
standar isi dan standar proses (lampiran 2 dan 3 permendikbud no. 34 tahun 2018).

2. Beban Kerja Pendidik


a. Memuat tentang ketentuan waktu jam kerja pendidik per mingggu untuk
pelaksanaan tugas pokok
b. Memuat jenis-jenis tugas tambahan
c. Beban kerja pendidik mengacu Permendikbud nomor 15 Tahun 2018 minimal 24
(dua puluh empat) jam Tatap Muka per minggu dan paling banyak 40 (empat
puluh) jam Tatap Muka per minggu.

E. Penguatan Pendidikan Karakter

Memuat deskripsi program penguatan pendidikan karakter berdasarkan Perpres No. 87


Tahun 2016, profil pelajar Pancasila sesuai Permendikbud No. 22 Tahun 2020 dan
budaya kerja IDUKA yang dilakukan oleh satuan pendidikan meliputi:

1. Pengertian PPK
2. Tujuan PPK
3. Program PPK dan implementasi:
a. Berbasis Kelas,
b. Berbasis Budaya Sekolah, dan
c. Berbasis masyarakat dan IDUKA

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
19
4. Strategi Pelaksanaan PPK

5. Rencana Penilaian

F. Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan Literasi Sekolah bertujuan untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah dalam kehidupan.

Memuat deskripsi Gerakan Literasi Sekolah yang dilakukan oleh satuan


pendidikan, antara lain :

1. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah


2. Jenis Kegiatan Literasi:
a. Literasi baca dan tulis
b. Literasi Numerasi
c. Literasi Sains
d. Literasi digital
e. Literasi finansial
f. Literasi Budaya dan Kewargaan
3. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
4. Strategi implementasi, evaluasi dan tindaklanjut

G. Gerakan Sekolah Sehat

Gerakan sekolah sehat bertujuan untuk menciptakan budaya sehat dari sisi preventif,
kuraktif dan promotive di satuan pendidikan sesuai dengan tuntutan IDUKA dan
masyarakat serta kebiasaan baru (new normal).

Memuat deskripsi program pembinaan sekolah sehat yang dilakukan oleh satuan
pendidikan yaitu :.

1. Pengertian Sekolah Sehat

2. Tujuan Sekolah Sehat

3. Program Pembinaan sekolah sehat

4. Strategi implementasi, evaluasi dan tindaklanjut

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
20
H. Pembelajaran Abad 21

Pembelajaran abad 21 merupakan upaya untuk membekali peserta didik agar mampu
mengikuti dan mengantisipasi perubahan yang terjadi (disrupsi inovasi).

Memuat langkah dan strategi yang akan dilakukan sekolah untuk melaksanakan
pembelajaran sesuai kebutuhan Era Revolusi Industri 4.0. Selain itu juga
mencantumkan program sekolah untuk meningkatkan kompetensi siswa sesuai dengan
kemampuan sekolah, misalnya penerapan smart school, internet of things, e-commerce,
augmented reality, virtual reality, 3D printing dan sebagainya, meliputi:

1. Pengertian Pembelajaran Abad 21;


2. Tujuan Pembelajaran Abad 21;
3. Implementasi kompetensi Abad 21:
a. Critical thinking and problem solving
b. Creative and innovative
c. Communication;

d. Collaboration;

4. Strategi implementasi, evaluasi dan tindaklanjut.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
21
BAB IV
PENGATURAN PERENCANAAN, PELAKSANAAAN, DAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN

A. Penyelarasan Kurikulum
1. Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum dilakukan melalui Penyelarasan Kurikulum yang bertujuan


agar KK memiliki kurikulum implementatif yang selaras dengan kebutuhan IDUKA
terkait kompetensi dan budaya kerja.

Memuat kegiatan penyelarasan kurikulum yang dilakukan di satuan Pendidikan


bersama IDUKA, baik proses maupun hasil kegiatannya meliputi penyepakatan:

a. kompetensi yang dibutuhkan oleh IDUKA;


b. pembelajaran sistem blok;
c. pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL);
d. sertifikasi kompetensi peserta didik oleh IDUKA;
e. magang guru dan sertifikasinya;
f. pelaksanaan model pembelajaran (project based learning, teaching factory,
problem based learning, dll);
g. pelaksanaan pembelajaran berbasis kewirausahaan;
h. budaya kerja;
2. Perencanaan Pembelajaran
a. Analisis Pembelajaran Sistem Blok
b. Penyusunan Silabus
c. Penyusunan RPP
d. Perencanaan Remedial dan Pengayaan

B. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran di satuan Pendidikan dilaksanakan dengan mengatur:

1. pembelajaran sistem blok;


2. pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL);
3. pelaksanaan model pembelajaran (project based learning, teaching factory, problem
based learning, dll);
4. pelaksanaan pembelajaran berbasis kewirausahaan;
5. pelaksanaan budaya kerja.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
22
C. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Hasil Belajar
a. Berbasis project based learning, teaching factory, problem based learning, dll
b. Berbasis kewirausahaan

2. Penilaian PKL

Penilaian yang dilakukan oleh IDUKA berdasarkan hasil kegiatan PKL peserta
didik.
3. Penilaian Uji Paket Kompetensi
Penilaian terhadap pencapaian beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk
satu skema sertifikasi okupasi dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi
dan/atau lembaga sertifikasi profesi.
4. Ujian Kompetensi Keahlian
Penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI
dilaksanakan di akhir masa studi oleh lembaga sertifikasi profesi atau satuan
pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri dengan memperhatikan
paspor keterampilan dan/atau portofolio.
5. Sertifikasi Kompetensi
Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan
objektif melalui uji kompetensi sesuai SKKNI, standar internasional, dan/atau
standar khusus.
6. Penilaian Akhir Semester
7. Penilaian Akhir Tahun
8. Uji Kompetensi Keahlian
9. Ujian Sekolah
10. Pengaturan Skor Ketuntasan Minimal di sekolah
a. Mencantumkan prosedur penentuan SKM
b. Mencantumkan SKM seluruh mata pelajaran
11. Pengaturan Ketentuan Remidial dan Pengayaan di sekolah
a. Mencantumkan ketentuan dan prosedur pelaksanaan remidial
b. Mencantumkan ketentuan dan prosedur pelaksanaan pengayaan
12. Pengaturan Pengolahan Hasil Penilaian di sekolah
a. Mencantumkan prosedur pengolahan nilai sikap
b. Mencantumkan prosedur pengolahan nilai pengetahuan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
23
c. Mencantumkan prosedur pengolahan nilai keterampilan
d. Mencantumkan prosedur pengolahan nilai non akademik
13. Kriteria Kenaikan Kelas
Memuat tentang ketentuan-ketentuan kenaikan yang terdiri seluruh hasil penilaian
untuk semua mata pelajaran yang diperoleh peserta didik baik sikap, pengetahuan,
maupun keterampilan.
14. Kriteria Kelulusan
Memuat tentang ketentuan-ketentuan kelulusan sesuai dengan peraturan/ketentuan
yang berlaku
15. Sistem Penjaminan Mutu Penilaian
Memuat pengaturan tentang mekanisme dan penjaminan mutu penilaian yang
dilakukan oleh sekolah.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
24
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

A. Prosedur Penyusunan Kaldik Satuan Pendidikan


B. Kegiatan Awal Tahun Pelajaran
C. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
D. Pengaturan Waktu Libur
E. Tabel Matrik Jadwal Kegiatan Sekolah

Bagian Akhir

Lampiran

1. SK Tim Pengembang Kurikulum


2. Hasil Anaisis
3. Dokumen Hasil Penyelarasan Kurikulum
4. Hasil Verifikasi dan Validasi Pengawas
5. Rekomendasi Kepala Dinas

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
25
BAB VI
PENGEMBANGAN SILABUS

Dokumen II (Silabus) dikembangkan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
baik di luar atau di dalam Satuan Pendidikan melalui workshop penyusunan KTSP. Dalam
worshop penyusunan KTSP yang dilaksanakan oleh satuan Pendidikan, guru melaksanakan
pengembangan Silabus sesuai kebutuhan satuan pendidikan.

A. Prosedur Pengembangan Silabus


1. Diagram Alur

Menganalisis Mengidentifikasi Merancang


materi pokok/materi kegiatan
SKL, KI,
pembelajaran pembelajaran untuk
dan KD mencapai KD

Menentukan Menentukan alokasi Merancang


sumber belajar waktu jenis penilaian

Gambar 4. Diagram Alur Pengembangan Silabus

2. Deskripsi

Sebelum mengembangkan silabus, guru atau kelompok guru mata pelajaran di sekolah
menulis identitas sekolah dan mata pelajaran.

No Deskripsi Kegiatan Outut

1 a. Menganalisis SKL, KI, dan KD yang bersumber a. Hasil analisis


dari Permendikbud No 34 tahun 2018 dan SKL/KI/KD
Perdirjen Dikdasmen nomor 464/D.D5/KR/2018 b. Rumusan IPK
b. Menyusun Indikator Pencapaian Kompetensi dengan
ketentuan setiap KD minimal disusun 2 IPK

2 Menuliskan pokok-pokok materi yang mengandung 4 Materi pembelajaran


dimensi pengetahuan; faktual, konseptual, prosedural
dan metakognitif

3 Menentukan pendekatan model/metode/sesuai Kegiatan


dengan KD untuk melaksanakan pembelajaran pembelajaran

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
26
4 Menuliskan teknik penilaian yang dipilih Teknik penilaian

5 Menuliskan alokasi waktu Alokasi waktu

6 Mencantumkan sumber belajar (buku, jurnal, laman, Sumber belajar


dll)

Gambar 5. Deskripsi Pengembangan Silabus

B. Komponen
2) Silabus
Komponen silabus meliputi, (a) Identitas Silabus, (d) Kompetensi inti, (c) Kompetensi
dasar, (d) Indikator Pencapaian Kompetensi, (e) Materi Pmbelajaran, (f) Kegiatan
Pembelajaran, (g) Penilaian, (h) Alokasi waktu, (i) Sumber belajar.

C. Penjelasan Isi dan Penulisan Silabus


1. Identitas Mata Pelajaran
Memuat nama mata pelajaran dan tingkat/kelas.
2. Identitas Sekolah
Memuat nama sekolah.
3. Kompetensi Inti
Merujuk Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Nomor 018/H/KR/2020 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah
Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus
4. Kompetensi Dasar (KD)
Merujuk pada Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Nomor 018/H/KR/2020 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah
Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus;
5. Indikator Pencapaian Kompetensi
Memuat deskripsi penanda ketercapaian kompetensi yang dirumuskan dalam bentuk
kalimat dengan kata kerja operasional yang sesuai dengan tingkat kompetensi pada KD.
6. Materi Pembelajaran
Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan pada KD dari KI 1 sampai KD dari
KI 4 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PAPB) dan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan mata pelajaran selain PAPB dan PPKn

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
27
KD dari KI 3 dan/atau KD dari KI 4, serta memperhatikan KD-1 dan KD-2 sebagai
dampak penggiring (nurturant effects) hasil belajar peserta didik. Materi pokok
dikembangakan menjadi materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan
buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk
pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
7. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan keseluruhan proses yang menggambarkan lintasan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi melalui yang berorientasi pada
student centered learning (SCL) yang mengembangkan kemampuan 4C (critical
thinking, creativity, collaboration, communication), dan literasi serta penguatan
pendidikan karakter Kegiatan pembelajaran mengacu pada standar proses sesuai
dengan Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016.
8. Alokasi Waktu
a) Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
b) Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata
untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
9. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai kaidah yang berlaku
dalam Bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan pada KI dan KD serta
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
28
BAB VII
PENYUSUNAN RPP

Guru atau kelompok guru dalam satuan pendidikan membuat dan mengembangkan
perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dan/atau perangkat pembelajaran lain yang
mengacu kepada silabus yang telah dikembangkan melalui workshop penyusunan KTSP.

A. Prosedur Penyusunan RPP


1. Diagram alur

Menuliskan Identitas Menuliskan Tujuan Menliskan Langkah-


Sekolah dan Mata Pembelajaran Langkah
Pelajaran Pembelajaran

Menuliskan Lampiran Menuliskan

Gambar 6. Diagram Alur Penyusunan RPP

2. Deskripsi

No Deskripsi Kegiatan Output

1. Menuliskan nama sekolah, nama mata Identitas RPP


pelajaran,kelas/semester, dan jumlah jam tatap muka

2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang meliputi Tujuan pembelajaran


ABCD

3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran menggunakan Kegiatan pembelajaran


model, metode, pendekatan sesuai karakteristik KD

4. Menentukan jenis penilaian yang tepat berdasar tujuan Penilaian pembelajaran


dan kegiatan pembelajaran

5. Mengembangkan lampiran-lampiran sebagai bagian Lampiran


tak terpisahkan dari RPP

Gambar 7. Deskripsi Penyusunan RPP

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
29
B. Komponen RPP

Komponen RPP minimal, yaitu :

1. Identitas;
2. Tujuan Pembelajaran;
3. Kegiatan pembelajaran;
4. Penilaian.

D. Penjelasan Isi dan Penulisan RPP

1. Identitas RPP
Mendeskripsikan identitas RPP yang menjadi acuan guru dalam mengembangkan
perencanaan pembelajaran

2. Tujuan pembelajaran
a. Menggambarkan dimensi kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
b. Memperhatikan aspek ABCD (audience, behavior, condition, degree).
c. Menggunakan kata kerja operasional
3. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan

Memuat kegiatan yang memastikan peserta didik siap dan termotivasi memasuki
proses pembelajaran melalui berbagai kegiatan pengkondisian (mengungkap
pengetahuan awal, tujuan pembelajaran, kompetensi yang akan dibelajarkan,
penilaian, pengalaman belajar yang akan difasilitasikan, atau bentuk motivasi
lainnya)

b. Kegiatan Inti
1) Memuat kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan, strategi,
metode, atau model yang memastikan peserta didik mendapatkan pengalaman
belajar dalam rangka pencapaian kompetensi meliputi “penguasaan materi”,
meningkatkan inisiatif , kreativitas, komunikasi, pemecahan masalah, berpikir
kritis, kolaborasi, literasi, dan pengembangan karakter serta menginspirasi.
2) Memuat kegiatan yang memastikan terjadinya pengembangan sikap dan
karakter sebagai dampak pengiring (nurturant effect) selama proses
pembelajaran (dapat dilihat dari jenis kegiatan yang direncanakan).

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
30
3) Mengacu pada prinsip pembelajaran khusus SMK, terutama untuk kelompok
mata pelajaran C (kejuruan).
c. Kegiatan Penutup
1) Memuat kegiatan refleksi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran, hasil dan
manfaat yang diperoleh;
2) Memuat kegiatan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut;
4) Menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
4. Penilaian

a. Mencantumkan teknik, bentuk dan jenis penilaian

b. Melampirkan perangkat penilai.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
31
BAB VIII
PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN KTSP

A. Penetapan KTSP

Penetapan dokumen KTSP dilakukan oleh kepala sekolah dan komite sekolah
dengan menandatangani dokumen final setelah dokumen tersebut direview dan direvisi
berdasarkan masukan warga sekolah dan telah diverifikasi dan divalidasi oleh pengawas
sekolah dengan nilai minimal baik. Format penetapan dokumen KTSP terlampir.

B. Pengesahan KTSP

Pengesahan dokumen KTSP SMK dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang didelegasikan kepada Kepala Bidang Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.

C. Pengesahan KTSP Secara Elektronik

1. Diagram Alur

Pengawas Sekolah Dokumen KTSP yang


Pengawas Sekolah
melakukan pembinaan telah diverifikasi
melakukan verifikasi
dan pembimbingan beserta lampirannya
KTSP Dokumen 1, 2,
KTSP di sekolah diunggah ke dalam
3
binaan aplikasi

Dinas Pendidikan Cabang Dinas Pengawas sekolah


Provinsi Jawa Tengah memberikan melakukan validasi
memberikan Rekomendasi secara secara elektronik
Pengesahan secara elektronik dokumen KTSP
elektronik beserta lampirannya

Sekolah menerima
notifikasi untuk
mengunduh dan
mencetak Lembar
Pengesahan

Gambar 8. Alur Pengesahan Dokumen e-KTSP

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
32
2. Deskripsi
a. Pengawas sekolah melakukan pembinaan dan pembimbingan pengembangan KTSP
di sekolah binaan.
b. Pengawas sekolah melakukan verifikasi dokumen KTSP, meliputi dokumen 1,
silabus, dan RPP menggunakan instrumen veriifikasi.
c. Dokumen KTSP yang telah diverifikasi beserta lampirannya diunggah ke dalam
aplikasi.
d. Pengawas sekolah melakukan validasi secara elektronik dokumen KTSP beserta
lampirannya.
e. Cabang dinas memberikan rekomendasi secara elektronik.
f. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan pengesahan
secara elektronik.
g. Sekolah mendapat notifikasi untuk mengunduh dan mencetak lembar pengesahan.

D. Tutorial Penggunaan Aplikasi E-KTSP

Tutorial penggunaan aplikasi mencakup 3 macam tutorial yaitu (1) Tutorial untuk
Sekolah, (2) Tutorial untuk Guru dan (3) Tutorial untuk Pengawas. Adapun penjelasan
lengkap penggunaan aplikasi/ tutorial dalam petunjuk tersendiri.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
33
Dinos Pendidikon don Kebudoyoon
Provinsi Jowo Tengoh

BAB IX
PENUTUP

Panduan Penyusunar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikm dengan berbasis


elektonik (e-KTSP) Pada Sekolatr Menengah Kejuruan di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dibuat agar dapat dipedomani bagi sekolah serta pihak
pihak yang terlibat dalam Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah
Menengah Kejuruan di Jawa Tengah.

Penyusunan Kurikulum Thgkat Satuan Pendidikan dengan berbasis elektonik (e-


KTSP) akan berjalan lancar apabila setiap unsur terkait seperti warga sekolah dan para
panangku kepentingur secara konsisten dan berkelanjutan ikut berperan aktif dan bekerja
keras.

Semoga Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan

berbasis elektonik (e-KTSP) dapat menjadi pedoman warga sekolah secara operasional
untuk menyelenggarakan pembelajaran yang berkualita.s sesuai dengan kebutuhan
pendidikan untuk masa depan.

Hal-hal terkait dengan kelengkapan dokumen dan proses pengesahan KTSP


berbasis elektronik ini dapat diunduh pada laman https://kur.pdhiatens.so-id

KEPALA DIN AS PENDIDII(AN DAN


KEBUDAYAAN JAWA TENGAH

Pembina Utama Muda


NIP. 19760730 200112 2 003
LAMPIRAN

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
35
Lampiran 1.

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN


PENDIDIKAN (KOSP)

Nama Sekolah : ……………………………………………….


Nama Kepala Sekolah : ………………………………………………
Alamat Sekolah : ……………………………………………….
Sko
r
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk Lengkap lengkap/ Catatan
.Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai

0 1 2
A BAGIAN AWAL
1 HALAMAN JUDUL
Memuat Judul, Tahun Pelajaran, Logo
Sekolah, Bidang Keahlian, Program
Keahlian, Alamat Sekolah
2 IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN
Memuat identitas sekolah secara lengkap
meliputi nama sekolah, alamat, NPSN,
BidangKeahlian, Program Keahlian, Kepala
Sekolah, dll
3 LEMBAR PENETAPAN
Memuat rumusan kalimat penetapan
kurikulum, ditandatangani Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah, beserta cap/stempel.
4 LEMBAR PENGESAHAN
Memuat pernyataan pengesahan dari
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
dilengkapi dengan stempel elektronik
5 KATA PENGANTAR
Memuat ucapan rasa syukur kepada Allah
YME, dan ucapan terima kasih kesemua pihak
yang telah berkontribusi dan harapan
6 DAFTAR ISI
Memuat daftar isi dari seluruh komponen
yang tersaji dalam dokumen
B BAGIAN ISI / KOMPONEN
1 KARAKTERISTIK SATUAN
PENDIDIKAN
Mampu menggambarkan kondisi keunikan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
36
Sko
r
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk Lengkap lengkap/ Catatan
. Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai

0 1 2
sekolah dalam hal peserta didik, guru, tenaga
kependidikan, budaya, dan social
satuan pendidikan dan program keahliannya
berdasarkan Analisis Konteks/SWOT
2 VISI, MISI, DAN TUJUAN
a. Visi
Menggambarkan masa depan yang ingin
dicapai oleh satuan Pendidikan
Memberikan panduan/arahan serta motivasi
Realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya
mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan
berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap
pemangku kepentingan
B. Misi
Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh satuan Pendidikan
Dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan
keadaan sebagaimana pada rumusan visi
Antara indikator visi dengan rumusan misi
ada keterkaitan atau terdapat benang
merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan
misi.
Menggambarkan upaya bersama yang
berorientasi kepada peserta didik.
c. Tujuan
Serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-
nilai satuan pendidikan.
Fokus pada hasil yang diinginkan
padapeserta didik
Spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka
waktu tertentu (SMART). Untuk mengetahui
pencapaian tujuan pendidikan, satuan
pendidikan dapat melakukan evaluasi.
3 PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
a. Intrakurikuler
1) Struktur Kurikulum
Memuat Struktur Kurikulum berdasar

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
37
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk Lengkap lengkap/
No Komponen/Indikator . Sesuai / Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai

0 1 2
Kepmendikburistek No. 262/M/2022
Model struktur kurikulum sesuai dengan
kondisi dan tujuan masing-masing satuan
Pendidikan
2) Konsentrasi Keahlian
Memilih konsentrasi keahlian berdasar
Keputusan Kepala BSKAP No
24/H/2022
3) Penetapan Mata Pelajaran Pilihan
Memuat nama mata pelajaran disesuaikan
dengan kondisi satuan pendidikan (SDM dan
letak geografis)
4) Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Memuat uraian tentang rencana Praktek
Kerja Lapangan yang akan dilaksanan
olehSatuan Pendidikan
Memuat Pengaturan Model Kegiatan Praktek
Kerja Lapangan
5) Pengaturan Kegiatan Pembelajaran
Menjelaskan pengaturan cara penghantaran
(per mata pelajaran, tematik integratif, unit
inkuiri, dll.)
b. Kurikuler (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila)
Menjelaskan pengelolaan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila pada tahun pelajaran yang
dirancang terpisah dari intrakurikuler
Di kelas X merancang minimal 3 (tiga) projek yang
meliputi 1 (satu) tema wajib (kebekerjaan) dan 2
(dua) tema pilihan.
Di kelas XI merancang minimal 2 (dua) projek yang
meliputi 1 (satu) tema wajib (kebekerjaan) dan 1
(satu) tema pilihan.
Di kelas XII merancang minimal 1 (satu) projek
yang meliputi 1 (satu) tema wajib (kebekerjaan)
Melaksanakan secara terpadu berkolaborasi
dengan mitra dunia kerja, atau dengan
komunitas/organisasi serta masyarakat.
Memuat Modul Pembelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang akan
dilaksanakan.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
38
Sko
r
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk Lengkap lengkap/ Catatan
.Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai

0 1 2
d. Ekstrakurikuler.
Memuat Pengaturan Pelaksanaan
Ekstrakurikuler di sekolah (memuat uraian
tentang ekstrakurikuler wajib dan pilihan).
Memuat jenis, tujuan, maupun pelaksanaan
ekstra kurikuler.
5 RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana pembelajaran meliputi ruang lingkup
satuan pendidikan (penyusunan silabus atau
ATP) dan ruang lingkup kelas (penyusunan
perencanaan pembelajaran/RPPatau MA)
a. Capaian Pembelajaran
Memuat deskripsi CP Mata Pelajaran
Kelompok Umum.
Memuat deskripsi CP Mata Pelajaran
Kelompok Kejuruan.
Memuat deskripsi Mata Pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Memuat deskripsi CP Mata Pelajaran Muatan
Lokal.
b. Alur Tujuan Pembelajaran
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran
yang disusun secara logis menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu
fase
Disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari
hari ke hari. Prinsip penyusunan ATP:
esensial, berkesinambungan, kontekstual,
sederhana.
c. Modul Ajar
Memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, langkah kegiatan, asesmen untuk
memeriksa apakah tujuan pembelajaran dicapai
siswa, dan lampiran pendukung
d. Peraturan Akademik
Memuat asesmen yang dilakukan,
Memuat pelaksanaan Layanan Konseling
(BK), Memuat kriteria kenaikan kelas/fase

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
39
Sko
r
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk Lengkap lengkap/ Catatan
.Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai

0 1 2
Memuat kriteria kelulusan, dll.
e. Kalender Akademik
Menjelaskan kegiatan pembelajaran kelas
X, XI dan XII selama 1 tahun pelajaran.
6 Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional.
a. Pendampingan
Aspek Pedagogis. Pendampingan untuk
pegembangan kompetensi pedagogis guru
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan
melalui kegiatan supervisi akademis dan
supervisi klinis.
Aspek Vokasional. Pendampingan untuk
Pengembangan vokasional guru dilakukan
oleh Dunia kerja.
b. Evaluasi
Evaluasi terhadap program pembelajaran
di satuan pendidikan. Evaluasi terhadap
program pembelajaran yang berlangsung
di mitra dunia kerja.
c. Pengembangan Profesional
Program peningkatan profesional
guru direncanakan oleh pimpinan
satuan pendidikan berdasarkan
Rencana Pengembangan satuan
pendidikan dan masukan dunia
kerja.
Program-program yang dapat disertakan
dalam rencana ini antara lain: Sertifikasi guru,
Sertifikat kompetensi, Magang industry,
Pelatihan kompetensi pedagogis, dan
professional, Pelatihan upskilling dan
reskilling, dll.
C BAGIAN AKHIR / LAMPIRAN
1 Capaian Pembelajaran
2 Contoh Pengaturan Waktu belajar yang
menggambarkan rencana pembelajaran per
mata pelajaran, tematik integratif, unit

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
40
Sko
r
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk Lengkap lengkap/ Catatan
.Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai

0 1 2
inkuiri, dll.) yang akan mempengaruhi sekolah
dalam mengelola waktu (penjadwalan)
3 Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang
menjadiprojek pada tahun ajaran tersebut.
(deskripsi singkat tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu
sampai rincian pembelajarannya).
4 Referensi landasan hukum atau landasan lain
yang kontekstual dengan karakteristik satuan
pendidikan, dll.
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:

Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik

KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
………………, …. Juni 2023
Verifikator

NIP.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
41
Lampiran 2.

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) SMK

Nama Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase :
PK/KK :
Tahun Ajaran :

Skor
Kurang Sudah
Tidak
Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Ada Catatan
Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
A BAGIAN AWAL
1 IDENTITAS
Memuat identitas meliputi nama
sekolah,nama guru, nama mata
pelajaran, fase , kelas, program keahlian,
konsentrasi keahlian, tahun ajaran
2 Alur tujuan pembelajaran dalam bentuk
infografis
B BAGIAN ISI / KOMPONEN
1 Elemen
Memuat elemen yang terdapat pada Capaian
Pembelajaran
2 CP elemen
Memuat Capaian pembelajaran per elemen
sesuai pada elemen yang ada pada kolom
sebelumnya
3 Tujuan Pembelajaran
Merupakan tujuan yang lebih umum bukan tujuan
pembelajaran harian (goals, bukan objectives)
4 ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Menggambarkan urutan pegembangan
kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik, tersusun secara berkesinambungan dan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
42
Skor
Kurang Sudah
Tidak
Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Ada Catatan
Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
urut
secara berjenjang dengan arah yang jelas.
( dilihat hasil diagram ATP )
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:
Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen ATP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik

KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
………………, …. Juni 2023
Verifikator

NIP.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
43
Lampiran 3.
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
MODUL AJAR (MA) SMK

Nama Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
PK/KK :
Tahun Ajaran :

Skor
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Td Lengkap lengkap/ Catatan
k. Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
A INFORMASI UMUM
1 Memuat identitas satuan Pendidikan meliputi
nama sekolah, nama guru, nama mata
pelajaran, kelas/program keahlian, alokasi
Waktu, kompetensi awal, Profil Pelajar
Pancasila, Sarana dan prasarana, Target peserta
didik, Model pembelajaran yang digunakan.
B KOMPONEN INTI
1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Memuat tujuan pembelajaran sesuai dengan
alur tujuan pembelajaran (ATP).
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
Memuat (1) kegiatan awal, meliputi:
Asesmen awal dan pemberian apersepsi, (2)
kegiatan inti, yang memuat pembelajaran
dengan berbagai model, Profil pelajar
Pancasila yang dikembangkan, media/alat
pembelajaran, serta rancangan asesmen
proses dan (3) kegiatan akhir/penutup, yang
meliputi kegiatan refleksi, umpan balik dan
rancangan asesmen akhir.
3 ASESMEN
Memuat jenis asesmen yang dilaksanakan
yaitu asesmen formatif yang meliputi
asesmen awal dan proses, serta asesmen
sumatif berupa asesmen akhir.
Menerapkan prinsip asesmen, jenis dan
Teknik penilaian yang sesuai dan relevan
dengan tujuan pembelajaran yang

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
44
Skor
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Td Lengkap lengkap/ Catatan
k. Sesuai / Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
ditetapkan.
Menggunakan perangkat asesmen yang
sesuai dengan jenis dan teknik asesmen yang
dilakukan dilengkapi dengan rubrik.
C LAMPIRAN
Meliputi Lembar kerja peserta didik, ringkasan
materi, glosarium, dan daftar pustaka
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:

Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik

KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:

..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
………………, …. Juni 2023
Verifikator

NIP.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KSP) pada Sekolah Menengah Kejuruan
45
Lampiran III
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi JawaTengah
Nomor : 420/07553
Tanggal : 16 Juni 2023
Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan Berbasis
Elektronik (e-KOSP) Pada Satuan Pendidikan
Sekolah Luar Biasa (SLB) Di Provinsi Jawa
Tengah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang


disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang mengimplementasikan kurikulum 2013,
sedangkan Kurikulum Operasional Tingkat Satuan Pendidikan (KOSP) dilaksanakan oleh satuan
pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. KTSP dan KOSP berfungsi
sebagai acuan yang mengarahkan seluruh pemangku kepentingan untuk fokus pada pencapaian
tujuan, dengan menerapkan aturan, prosedur, dan program, serta proses kegiatan di satuan
pendidikan. KTSP dan KOSP dikembangkan bersama oleh Kepala satuan pendidikan dengan
melibatkan Guru, Komite Pembelajaran, Tim Pengembang Kurikulum, Tenaga Kependidikan,
komite sekolah, siswa, dan masyarakat. Dokumen KTSP dan KOSP ditetapkan oleh Kepala
satuan pendidikan dan komite sekolah, diverifikasi oleh pengawas guna mendapatkan
rekomendasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah untuk selanjutnya disahkan oleh Kepala
Dinas Pendidikan dan KebudayaanProvinsi Jawa Tengah.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum operasional yang digunakan di satuan
pendidikan dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Struktur Kurikulum dan harus menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Penyusunan KTSP dan KOSP perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip pengembangan ini bertujuan
untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
kurikulum operasional di satuan pendidikan dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi kurikulum.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 1
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen KTSP dan KOSP Tahun Pelajaran 2022/2023
serta kajian terhadap regulasi tentang dokumen kurikulum jenjang Sekolah Luar Biasa (SLB),
diambil kebijakan satuan pendidikan SLB hanya menyusun satu dokumen kurikulum yaitu
kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP). Dokumen KOSP ini berlaku bagi satuan
pendidikan yang masih mengimplementasikan Kurikulum 2013, atau satuan pendidikan yang
mengimplementasikan kurikulum merdeka (IKM) mandiri belajar, mandiri berubah, maupun
mandiri berbagi.
Menyadari pentingnya KOSP bagi satuan pendidikan pada jenjang SLB, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah perlu menyusun Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) pada jenjang SLB. Panduan pengembangan
ini dibuat untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional
yang kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan, terutama bagi peserta didik untuk
mencapai Profil Pelajar Pancasila, Kompetensi Dasar, dan Capaian Pembelajaran, yang
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan SLB, serta menjadi panduan bagi satuan pendidikan
dalam memahami prosedur pengesahan dokumen kurikulum.
Pengembangan dokumen kurikulum (KTSP) dalam bentuk e-KTSP pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sudah dilakukan sejak tahun 2020,
sedangkan pada tahun 2021 selain e-KTSP, juga dimulai pengembangan dokumen KOSP
menjadi e-KOSP. Pengembangan dokumen dan prosedur pengesahan kurikulum terus dilakukan
penyesuaian hingga saat ini. Melalui e-KOSP ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
dokumen kurikulum yang dihasilkan oleh satuan pendidikan dan efisiensi layanan pengesahan
KOSP.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


sebagaiman diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar


Kepala Sekolah/Madrasah;

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 2
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar


Pengelolaan Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar


Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar


Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 35 Tahun 2010 tentang


Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Peyusunan KTSP;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2014 tentang Muatan Lokal;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 157 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Pendidikan Khusus;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 05
Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 07
Tahun 2022 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 3
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada K13 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah;
23. Keputusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 033/H/KR/2022, tentang Perubahan
Atas Kepurusan BSKAP Kemdikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.

C. Tujuan

Tujuan diterbitkannya panduan penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan


Jenjang Sekolah Luar Biasa berbasis elektronik (e-KOSP) ini,sebagai panduan :
1. Pengembangan dokumen KOSP dalam bentuk e-KOSP;
2. Percepatan penyusunan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan pada SLB;
3. Peningkatan kualitas layanan pengesahan KOSP pada SLB;
4. Peningkatan efektifitas proses pengesahan KOSP pada SLB.

D. Ruang Lingkup

Panduan ini mencakup lima kegiatan yaitu:


1. Penyusunan dokumen KOSP oleh satuan pendidikan yang terdiri atas penyusunan KOSP
beserta perangkat lainnya (ATP/Silabus dan RPP/Modul Ajar).
2. Verifikasi dan penilaian dokumen KOSP oleh kepala satuan pendidikan.
3. Verifikasi dan validasi dokumen KOSP oleh pengawas Satuan Pendidikan.
4. Validasi KOSP sebagai dasar pemberian rekomendasi dokumen KOSP oleh Cabang Dinas
Pendidikan.
5. Review KOSP sebagai dasar pengesahan dokumen KOSP oleh Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 4
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYUSUNAN DOKUMEN KOSP
SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PROV JATENG

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar


yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama
selaras dengan tujuan utama dari kurikulum operasional satuan pendidikan.
Untuk menghasilkan dokumen KOSP yang berkualitas maka dalam keseluruhan proses
penyusunan KOSP, Tim Pengembang Kurikulum harus memperhatikan : (1) Prinsip
Pengembangan, (2) Komponen, dan (3) Prosedur Operasional.

A. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil
Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum
operasional satuan pendidikan.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan, dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri .
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami.
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja, di bawah koordinasi
dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 5
B. Komponen KOSP
1. Karakteristik Satuan Pendidikan dan Program Keahlian
Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang melingkupi satuan
pendidikan dan program keahliannya, menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta
didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. Visi dan misi dan tujuan Visi, misi,
dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan prioritas satuan
pendidikan.
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan Pendidikan
Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi, yang ditetapkan untuk
menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang,
dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap
satuan pendidikan atau program keahlian dengan mengacu pada karakteristik dan/atau
keunikan setiap satuan Pendidikan atau Program Keahlian sesuai dengan prinsip yang sudah
ditetapkan.

2. Pengorganisasian Pembelajaran
Cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang
waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur
kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses
pembelajaran. Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam
mengorganisasikan pembelajaran. Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran dan merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban
belajar. Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan
utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pengorganisasian pembelajaran meliputi:
a) Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
(mulok) dan penetapan konsentrasi. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap
mata pelajaran dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam
capaian pembelajaran.

b) Kokurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,


Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan
Pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 6
3. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
a. Ruang lingkup satuan Pendidikan -penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus.
Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam
merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan
sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
b. Ruang lingkup kelas- penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan
pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang
disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari
rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki
keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik. Dalam
merancang pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran dan asesmen yang harus digunakan secara terintegrasi sebagai
pertimbangan utama dalam merancang struktur kurikulum satuan pendidikan. Satuan
pendidikan dapat menggunakanPanduan Pembelajaran dan Asesmen sebagai acuan yang
lebih mendetail. Proses perancangan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik
satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, serta kesiapan satuan pendidikan.
a. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
Pendampingan dan pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran
merupakan salah satu tindak lanjut dari evaluasi.Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan
pemberian umpan balik dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar
mengajar penting dilakukan oleh pendidik. Pendidik dapat melakukan refleksi mandiri
terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (Tujuan belajar, Capaian Pembelajaran,
Profil pelajar Pancasila). Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan meliputi evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum
operasional satuan pendidikan dilakukan secara mandiri dan berkala oleh satuan
pendidikan

1. Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur keberhasilan


pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran.
2. Evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikanbertujuan untuk mengukur keberhasilan
kepala satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan seluruh program pendidikan
yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami apakah visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan telah tercapai. Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu bagian penting dari
evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan. Kedua proses ini saling berkaitan,

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 7
tetapi mempunyai sasaran evaluasi yang berbeda. Sasaran langsung dari evaluasi
pembelajaran adalah peserta didik dan pendidik, sedangkan sasaran utama evaluasi
kurikulum operasional satuan pendidikan adalah kepala satuan pendidikan dan pendidik,
dimana peserta didik menjadi sasaran tidak langsung. Proses ini dikelola oleh para kepala
sat uan Pendidikan. Pendampingan dan pengembangan ditekankan pada prinsip reflektif
dan pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan
terukur. Kepala satuan pendidikan merancang dan melakukan proses pendampingan dan
pengembangan sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi
dengan melibatkan pengawas. Kepala satuan dan pengawas dapat memainkan peran
dalam berbagai contoh pendampingan dan pengembangan yang bisa dilakukan di satuan
seperti:
Coaching : proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-
pemikiran seseorang terhadap suatu masalah.
Mentoring : proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk
mengatasi suatu kendala
Pelatihan : proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan
dengan kemampuan satuan pendidikan).
a) Pendampingan
Bentuk Pendampingan pengembangan professional guru oleh sekolah dan dunia kerja
• Aspek Pedagogis. Pendampingan untuk pengembangan kompetensi pedagogis guru
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan melalui kegiatan akademis dan klinis.
• Aspek Vokasional. Pendampingan untuk Pengembangan vokasional guru dilakukan oleh
Dunia kerja. Pendampingan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tetang
dinamika dunia kerja, standar-standar di dunia kerja, dan bagaimana menurunkan
pemahaman tersebut dalam kegiatan-kegiatan di dalam kelas.
b) Evaluasi
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru dalam memfasilitasi
pembelajaran.
• evaluasi terhadap program pembelajaran di satuan pendidikan
• evaluasi terhadap program pembelajaran yang berlangsung di mitra dunia kerja. Oleh
karena itu keterlibatan dunia kerja menjadi penting dalam perencanaan dan pelaksanaan
evaluasi.
c) Pengembangan profesional
• Program peningkatan profesional guru direncanakan oleh pimpinan satuan pendidikan
berdasarkan rencana pengembangan satuan pendidikan dan masukan dunia kerja.
• Program-program yang dapat disertakan dalam rencana ini antara lain:Sertifikasi guru,
Sertifikat kompetensi, Magang industry, Pelatihan kompetensi pedagogis, dan
professional, Pelatihan upskilling dan reskilling, dll

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 8
C. Prosedur Operasional Penyusunan KOSP
1. Unsur-unsur yang telibat
Proses penyusunan KOSP merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan warga satuan
pendidikan. Pelibatan warga satuan pendidikan dalam menyusun dokumen KOSP
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga satuan pendidikan terhadap kurikulum
yang akan digunakan oleh satuan pendidikan sehingga seluruh warga satuan pendidikan
akan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kurikulum yang digunakan. Pihak
atau unsur-unsur yang perlu dilibatkan dalam pengembangan KOSP antara lain :
a) Komite Satuan Pendidikan;
b) Dunia Kerja;
c) Pengawas Satuan Pendidikan;
d) Cabang Dinas Pendidikan;
e) Unsur lain yang relevan.
f)

2. Prosedur Penyusunan KOSP


Bagi satuan Pendidikan yang belum pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 9
Bagi satuan Pendidikan yang sudah pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan

Penyusunan KOSP dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila,
SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran dan
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja terkait. Bagi yang sudah memiliki dokumen
kurikulum operasional satuan pendidikan, dapat langsung melakukan peninjauan dan
revisi.Seluruh kegiatan tersebut di atas harus dilakukan secara konsisten dan dibawah supervisi
pengawas pembina.

D. Sistematika Dokumen KOSP


Sistematika dokumen KOSP dibuat menjadi 3 yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Bagian awal
1. Halaman Judul
2. Halaman Identitas satuan pendidikan
3. Halaman Penetapan
4. Halaman Pengesahan
5. Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 10
Bagian Isi
Satuan pendidikan diberikanotonomi/kewenangan/kemerdekaan sepenuhnya untuk
mengembangkan bagian isi menjadi beberapa bab dengan mengacu pada komponen yang
harus ada, yaitu:
1. Karakteristik satuan pendidikan dan program keahlian;
2. Visi, misi dan tujuan;
3. Pengorganisasian pembelajaran;
4. Rencana pembelajaran;
5. Pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional.

Bagian Akhir
Lampiran
1. Capaian pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar;
2. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana
pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah
menjalankan pembelajaran secara integrasi);
3. Contoh Penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang
menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dankebutuhan peserta didik, tidak
perlu sampai rincian pembelajarannya);
4. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik satuan
pendidikan, dll.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 11
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)
PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

Untuk menyusun rencana pembelajaran, jabaran kompetensi pada capaian pembelajaran


perlu dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan perangkat ajar. Alur
tujuan pembelajaran disusun untuk membantu peserta didik mencapai Capaian Pembelajaran
(CP) secara bertahap. Alur dibuat dengan mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai
kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang diperlukan memenuhi kriteria:
1. Kriteria tujuan pembelajaran, idealnya terdiri dari 2 komponen, yaitu:
a. Kompetensi, yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
dapat didemonstrasikan oleh peserta didik.
b. Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu
unit pembelajaran.
2. Kriteria alur tujuan pembelajaran:
a. Menggambarkan urutan pegembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik,
b. ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari
awal hingga akhir fase,
c. ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan antar fase dan jenjang.

Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran :


1. Esensial, ada penjabaran konsep, ketrampilan dan konten inti yang diperlukan untuk mencapai
capaian pembelajaran
2. Berkesinambungan, tujuan-tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara
berkesinambungan dan urut secara berjenjang dengan arah yang jelas
3. Kontekstual, tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik
4. Sederhana, tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 12
A. Prosedur Pengembangan ATP

B. Komponen ATP
Komponen ATP dikembangkan oleh pendidik dan satuan pendidikan, minimal memuat,
capaian pembelajaran, unit kompetensi dan tujuan pembelajaran.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 13
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYUSUNAN MODUL AJAR (MA)
SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman
yang dirancang secara sistematik dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari ATP
yang dikembangkan dari CP dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar
disusun sesuai fase dan perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan
dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis perkembangan jangka panjang
A. Komponen Modul Ajar
1. Identitas Satuan Pendidikan;
2. Profil Pelajar Pancasila;
3. Resume asesmen diagnostik;
4. Tujuan Pembelajaran;
5. Kegiatan Pembelajaran;
6. Asesmen.

Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar
sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.Modul ajar dilengkapi
dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan Komponen modul ajar dalam
panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar bisa
ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 14
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)
PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KOSP

A. Penetapan Dokumen KOSP


Penetapan dokumen KOSP dilakukan oleh kepala sekolah dan komite sekolah dengan
menandatangani dokumen final setelah dokumen tersebut direview dan direvisi berdasarkan
masukan warga satuan pendidikan dan telah diverifikasi dan divalidasi oleh pengawas
pembina dengan nilai minimal baik.Format penetapan dokumen KOSP terlampir.

B. Pengesahan Dokumen KOSP


Pengesahan dokumen KOSP SLB dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang didelegasikan kepada Kepala Bidang Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.

C. Pengesahan Dokumen KOSP Secara Elektronik


1. Diagram Alur

2. Deskripsi
a. Pengawas pembina melakukan pembinaan dan pembimbingan pengembangan KOSP
di satuan pendidikan binaan.
b. Pengawas pembina melakukan verifikasi dokumen KOSP, ATP, dan MA
menggunakan instrumen veriifikasi.
c. Dokumen KOSP yang telah diverifikasi beserta lampirannya diunggah ke dalam
aplikasi.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 15
d. Pengawas pembina melakukan validasi secara elektronik dokumen KOSP beserta
lampirannya.
e. Cabang dinas memberikan rekomendasi secara elektronik.
f. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan pengesahan
secara elektronik.
g. Sekolah mendapat notifikasi untuk mengunduh dan mencetak lembar pengesahan

D. Jadwal Kegiatan
1. Tanggal 06 s.d 31 Mei 2023
a) Pengembangan dokumen kurikulum di sekolah
2. Tanggal 05 Juni s.d 12 Juli 2023
a) Verifikasi dokumen secara manual oleh Pengawas
b) Unggah dokumen kurikulum KOSP dan bukti proses pengembangan
c) Verifikasi kelengkapan dokumen yang diunggah oleh sekolah secara on line oleh
Pengawas Pembina
d) Unduh Blanko Surat Pernyataan yang selanjutnya dimintakan tanda tangan
Pengawas Pembina dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
3. Tanggal 05 Juni s.d 12 Juli 2023
a) Unggah Surat Pernyataan asli yang telah ditanda tangani Pengawas Pembina dan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
a. Persetujuan Pengawas Pembina secara online.
b. Sekolah mengunduh lembar pengesahan setelah ada notifikasi dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
4. Tanggal 13 Juli 2023
a) Penutupan Sistem online pengesahan dokumen kurikulum secara otomatis.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 16
,ulL Dinos Pendidikon don Kctnrdoyoon
Provinsi Jowq Tengoh

PENUTUP

Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah serta pihak-pihak yang
terlibat dalam proses penyusunan sampai dengan pengesahan dokumen Kurikulum
Operasional Sekolah Luar Biasa (SLB) di Provinsi Jawa Tengah sehingga tercapai

kesamaan persepsi dan agar dapat dipedomani'

Ketercapaian kurikulum operasional satuan pendidikan dapat dilihat berdasar

indikator-indikator arrfiara lain (l) Proses pembelajaran dan penilaian (2) Capaian Profil

pelajar Pancasila, (3) Peraturan akademik sekolah, (4) Program Unggulan Sekolah, (5)

Inovasi pembelajaran di Sekotah. Ketercapaian target pembelajaran di satuan pendidikan

dapat dilakukan dengan melihat (1) Prestasi (Akademik danNon-Akademik) Peserta


Didik,

(2) Karakter profil Pelajar Pancasila peserta didik, (3) Kejuaraan/Penghargaan Kompetisi

Siswa/Gum/Sekolah, dan (4) Rapor pendidikan,

Semoga panduan penyusunan ini dapat meningkatkan kualitas dokumen KOSP

SMA, meningkatkan kualitas layanan pengesahan KOSP SLB dan meningkatkan


keefektifan serta efisiensi proses pengesahan KOSP SLB'

KEPALA DAN KEBUDAYAAN


TENGAH
fl
u

PembinaUtama Muda
NIP. 19760730200112 2 003

Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 23


PanduanPenyusunanKurihllumoperasionalsatuanPendidilron
LAMPIRAN

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 18
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI
DOKUMEN I KTSP

NAMA SEKOLAH : ...........................................


ALAMAT : ...........................................
NAMA KEPALA SEKOLAH : ...........................................
TANGGAL VALIDASI/VERIFIKASI : ...........................................
PETUGAS VALIDASI/VERIFIKASI :...........................................
JABATAN PETUGAS VALIDASI/VERIFIKASI : ...........................................

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2023

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 19
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN I KTSP

Nama Sekolah : ...........................................


Nama Kepala Sekolah : ...........................................
Alamat Sekolah : ...........................................
Kabupaten/Kota : ...........................................

No Komponen KTSP/Indikator Ada Catatan


COVER/HALAMAN JUDUL
1. Logo sekolah dan atau daerah
2. Judul: Kurikulum SLB ............
3. Tahun pelajaran
4. Alamat sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
1. Rumusan kalimat pengesahan
2. Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap
sekolah
3. Tanda tangan ketua komite sekolah dan
stempel/cap Komite Sekolah
4. Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat dinas
pendidikan provinsi
DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman
BABI PENDAHULUAN
A Rasional
1. Latar belakang memuat:
- kondisi nyata di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
- kondisi ideal yang diinginkan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan.
- Potensi dan karakteristik satuan pendidikan
2. Mencantumkan dasar hukum yang relevan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Atas PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan.
PP No. 19 tahun 2017 tentang Perubahan PP
No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala sekolah/madrasah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 20
No Komponen KTSP/Indikator Ada Catatan
Permendiknas Nomor 32 Tahun 2008
tentang Kualifikasi Akademik dan Standar
Kompetensi Guru Pend. Khusus
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun
2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelanggaraan Pendidikan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Permendikbud 35 tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014 Ekstra
Kurikuler Wajib Pramuka
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Menengah
Permendikbud Nomor 23 tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Permendikbud Nomor 05 tahun 2022
Tentang Standar Kompetensi lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud Nomor 07 Tahun 2022


Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud Nomor 16 Tahun 2022
Tentang Standar Proses pendidikan Dasar
dan Menengah.
Permendikbud Nomor 21 Tahun 2022
Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 21
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Permendikbud Nomor 157 Tahun 2014
tentang Kurikulum Pend. Khusus
Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor
10/D/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum KI,
KD, dan pedoman Implementasi K13
Surat Edaran Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Penyederhanaan RPP
Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dan Menengah 2017.
B. Landasan Hukum untuk Mulok Bahasa Jawa Provinsi
Jawa Tengah

Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 9 tahun


2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara
Jawa.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57
tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perda No. 9 tahun 2012
Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah No. 424/13242 tgl 23 Juli 2013
tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa
pada Kurikulum 2013.
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah Nomor 423.5/14995 tanggal 4
Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran
Mulok Bahasa Jawa untuk jenjang
pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts,
SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK Negeri dan
Swasta di Provinsi Jawa Tengah.
Mulok untuk satuan pendidikan (kalau ada)
Regulasi lain terkait dengan Kurikulum ...
(kalau ada dan belum tercantum di atas).

BAB Visi, Misi, Tujuan dan Profil lulusan Satuan


II Pendidikan

A. Visi Satuan Pendidikan


1. Ringkas dan mudah dipahami
Mengacu pada tujuan pendidikan menengah
yaitu untuk meningkatkan kecerdasan,
2. pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Mengacu tuntutan SKL Sekolah Luar BIasa

Berorientasi pada potensi, perkembangan,


4.
kebutuhan dan kepentingan peserta didik .

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 22
Berorientasi pada kepentingan daerah,
5.
nasional dan internasional.
Berorientasi pada perkembangan ilmu
6.
pengetahuan, teknologi, seni, kemandirian
Memberi inspirasi dan tantangan dalam
7. meningkatkan prestasi secara berkelanjutan
untuk mencapai keunggulan
Mendorong semangat dan komitmen seluruh
warga satuan pendidikan untuk
8.
meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan
Mengarahkan langkah-langkah strategis yang
9. konsisten dengan penjabaran misi satuan
pendidikan.
B.Misi Satuan Pendidikan
Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan
yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala
prioritas:
1. Uraian misi mencakup seluruh indikator visi
2. Mudah dipahami
C.Tujuan Satuan Pendidikan
Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk
pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai
dengan skala prioritas, mencakup:
1. Seluruh indikator misi
2 Bahasa yang mudah dipahami

D. Profil lulusan yang akan dihasilkan satuan pendidikan


yang bersangkutan.
Mencerminkan Tujuan Pendidikan Nasional
1.
dan Standar Kompetensi Lulusan.
2. Mencerminkan visi satuan pendidikan.
3. Menggambarkan kompetensi masa depan.
Mencakup dimensi sikap, pengetahuan, dan
4.
keterampilan.
Bab STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT
III SATUAN PENDIDIKAN
A. Standar Kompetensi Lulusan
Mencantumkan SKL dimensi sikap,
1.
pengetahuan, keterampilan.
B. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan
Daftar mata pelajaran yang meliputi Muatan
1. Nasional, Muatan Lokal, dan Program
Khusus.
Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran
disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan
2.
peserta didik dan sekolah dengan total
waktu sesuai dengan standar proses.
C. Kompetensi Mata Pelajaran

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 23
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan
1
Nasional
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran
2
Kemandirian
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Program
3
Khusus
Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan
4
Lokal
5 Deskripsi Ekstra kurikuler
Deskripsi GLS
Deskripsi PPK
Deskripsi 4C
Deskripsi HOTs
D.Program Muatan Lokal, mencantumkan:
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
1. yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
daerah.
2. Tujuan pelaksanaan muatan lokal.
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
3. yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan karakteristik sekolah.
Daftar KD Muatan Lokal yang dikembangkan
4.
oleh sekolah.
5. Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan serta penilaian program
muatan local.
E.Kegiatan Pengembangan Diri/Kemandirian, mencantumkan:
1. Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program kemandirian dan atau
layanan akademik/belajar, sosial dan
pengembangan peserta didik
2. Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program pengembangan bakat,
minat dan prestasi peserta didik.
F.Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan:
1. Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan
tambahan jam pelajaran per minggu
2. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah
jam pelajaran per minggu, jumlah minggu
efektif per tahun pelajaran, jumlah jam
pelajaran per tahun.
3. Uraian tentang pelaksanaan program
percepatan bagi siswa yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa (bila ada).
G.Ketuntasan Belajar, mencantumkan:
1. Daftar kriteria ketuntasan minimal (KKM)
. untuk semua mata pelajaran pada setiap
tingkatan kelas.
2. Uraian tentang mekanisme dan prosedur
penentuan KKM

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 24
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam
meningkatkan KKM untuk mencapai KKM
ideal.

H.Mekanisme penialaian
1 Mencantumkan penilaian yang dilaksanakan
di di satuan pendidikan (oleh pendidik dan
satuan pendidikan).
2 Mencantumkan mekanisme remedial dan
pengayaan oleh pendidik.
I. Kriteria Kenaikan Kelas, mencantumkan
1. Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikandengan
mempertimbangkan ketentuan yang berlaku.
2. Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa, sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan
dan peraturan lainnya.
3. Uraian tentang mekanisme dan prosedur
pelaporan hasil belajar peserta didik.
J. Kriteria Kelulusan, mencantumkan

1. Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan


yang berlaku.
2. Uraian tentang pelaksanaan ujian nasional
dan ujian sekolah
3. Target kelulusan yang akan dicapai oleh
satuan pendidikan.
4. Uraian tentang program-program satuan
pendidikan dalam meningkatkan kualitas
lulusan.
K. Pendidikan Kecakapan Hidup/Ketrampilan dan Pendidikan Berbasis Keunggulan
Lokal dan Global, mencantumkan:
1. Uraian tentang penerapan pendidikan
kecakapan hidup.
2. Uraian tentang penyelenggaraan pendidikan
berbasis keunggulan lokal
3. Uraian tentang upaya satuan pendidikan
dalam menuju pendidikan berwawasan
global.
L. KALENDER PENDIDIKAN, mencantumkan:
1. Pengaturan tentang permulaan tahun
pelajaran.
2. Jumlah minggu efektif belajar satu tahun
pelajaran
3. Jadwal waktu libur (jeda tengah semester,
antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
libur keagamaan, hari libur nasional dan hari
libur khusus)
BAB
PENUTUP
IV

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 25
PROSES PENYUSUSUNAN*)

1. Dilakukan analisis regulasi, analisis


kebutuhan (siswa, satuan pendidikan dan
lingkungan), dan analisis ketersediaan
sumber daya.
2. Melibatkan seluruh unsur sesuai dengan
Permendikbud No. 61 tahun 2014 dan
Instrumen Akreditasi sekolah terbaru (2017)
3. Melalui proses sesuai dengan dengan
Permen 61 tahun 2014.
Jumlah Skor

A. Catatan
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

B. Rekomendasi:
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Keterangan:
1. Nilai : (skor perolehan:skor maksimal)
x100
2. Predikat:
Nilai 91 – 100 : Amat Baik
Nilai 81 -90 :Baik ........................................, ..............2023
Nilai 71 –80 : Cukup Verifikator,
Nilai <_70 :Kurang
3. Dokumen KTSP dapat
ditetapkan/disahkan apabila mendapat
nilai Baik
.............................................
NIP.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 26
Lampiran 2
CONTOH INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI SILABUS

Sekolah :........................................................
NamaGuru : ........................................................
MataPelajaran : ........................................................
Kelas/Tingkat : ........................................................

Skor Catatan
No. Komponen Silabus 2 Revisi
1 3

A Identitas Silabus Tidak Kurang Sudah


ada/ Lengkap/ Lengkap
tidak Sesuai /sesuai
sesuai sebagian semua
1. Terdapat: Nama satuan pendidikan,
tingkat/kelas, semesster, tahun
pelajaran, mata pelajaran, kompetensi
keahlian

B Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

2. Kompetensi Inti*)

3. Kompetensi Dasar

C. Perumusan Indikator

4. Kesesuaian dan ketepatan penggunaan


kata kerja operasional aspek pengetahuan
dengan Kompetensi Dasar

5. Kecukupan jumlah instrumen aspek


pengetahuan

6. Kesesuaian dan ketepatan penggunaan


kata kerja operasional aspek ketrampilan
dengan KI-KD

7. Kecukupan jumlah instrumen aspek


ketrampilan

D Pemilihan Materi Ajar

8. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 27
9. Kesesuaian dengan karakteristik peserta
didik

10. Keruntutan urutan materi ajar

E Pengembangan Kegiatan pembelajaran

11. Kesesuaian dengan IPK

12. Kesesuaian dengan karakteristik peserta


didik

F Pengalokasian Waktu

13. Kesesuaian dengan jumlah jam pelajaran


dalam struktur kurikulum

14. Kesesuaian dengan kebutuhan waktu


menyampaikan materi pembelajaran

15. Kesesuaian dengan kebutuhan


melaksanakan kegiatanpembelajaran

16. Kesesuaian dengan kebutuhan waktu


melaksanakan penilaian

G Rancangan Penilaian Pembelajaran

17. Kesesuaian dengan bentuk, teknik


instrumen penilaian indikator
pencapaian kompetensipengetahuan

18. Kesesuaian bentuk, teknik, dan jenis


instrumen penilaian dengan indikator
pencapaian kompetensi sikap*)

19. Kesesuaian bentuk, teknik, dan jenis


indtrumen penilaian dengan indikator
pencapaian kompetensi ketrampilan

H Pemilihan Sumber Belajar

20. Kesesuaian dengan indikator


pencapaian kompetensi dan tujuan

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 28
pembelajaran

21. Kesesuaian dengan materi pembelajaran

22. Kesesuaian dengan pendekatan dan


modelpembelajaran

23. Kesesuaian dengan karakteristik peserta


didik

JUMLAH SKOR

NILAI = skor perolehan : skor maksimal x100


PREDIKAT:

Keterangan
1. Predikat:
Nilai 91 – 100 : Amat Baik
Nilai 81 – 90 :Baik
Nilai 71– 80 : Cukup
Nilai<_ 70 :Kurang
2. Dokumen Silabus dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai Baik

KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

........................................, ..................2023
Verifikator,

.............................................
NIP.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 29
Lampiran 3
CONTOH INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI RPP

Sekolah : ....................................................
NamaGuru :....................................................
Kelas :....................................................
Semester : ....................................................
Matapelajaran :....................................................
Topik/Sub Topik :....................................................

Skor Catatan
No Komponen RPP Revisi
1 2 3
Tidak Kurang Sudah
A Identitas RPP
ada/ Lengkap Lengkap/
Tidak /Kurang Sudah
sesuai Sesuai Sesuai

1. Mencantumkan identitas RPP yang jelas


memuat antara lain nama sekola, nama
mata pelajaran, kelas/semester,KD

B Tujuan Pembelajaran

2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang


operasional dan terukur yang mengandung
unsur kompetensi, konten dan variasi
sesuai dengan KD

C Kegiatan Pembelajaran

3. Mencantumkan rangkaian kegiatan


pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik menguasai kompetensi yang harus
dikuasai

4. Mencantumkan rencana aktivitas


pembelajaran untuk penguasaan 4C,
pendidikan karakter, dan literasi secara
terirat maupun tersurat

D Penilaian Pembelajaran

5. Mencantumkan bentuk dan teknik penilaian


beserta jenis instrumen penilaian

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 30
6. Mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan

E Komponen Pendukung

7. Mencantumkan berbagai hal yang


membantu berlangsungnya proses
pembelajaran yang berkualitas misalnya
penggunaan media, pemanfaatan sumber
belajar dan sebagainya, secara tersirat
maupun tersurat.

F Lampiran

8. Melampirkan instrumen penilaian, bahan


lembar kerja/jobsheet*)

Jumlah Skor

Nilai = (skor perolehan : skor maksimal) x 100


Predikat=

Keterangan
1. Predikat:
Nilai 91 – 100 : Amat Baik
Nilai 81 – 90 :Baik
Nilai 71– 80 : Cukup
Nilai<_ 70 :Kurang
2. Dokumen RPP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai Baik

KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
........................................, ..................2023
Verifikator,

.............................................
NIP.

Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Berbasis Elektronik (e-KOSP) pada SLB 31
Lampiran fV Keputusan Kepala Dinas
Nomor : aZO/0755)
Tanggal: 16 Juni, 2O2J
Tentang : Panduan Pengisian E-KOSP
Tahun 2023/2024

PANIII"JAN PIrIN(;ISIAN II-I(OSP


'I'AHUN PF]LAJAIIAN Z(12:T I 2021
+)e I or
t n klik sun€t t

"h'ttpg':"/ y'{<u r, pd ki rq tr 1 t I
i'i ., 4ll KAtil: tu f'f N(]AWA:i/(:An{ )tN

Hak Akses I
r'*T- t ITT:1
1, $ekolah
I

J
ru
a ,& I g
t
ofrro*oKaffisft/ttHF r SISWA DITERII,IA PT
..::: $Glomat Datang - Unr

;.GIFPen vva$ ? Jrr{rry O sMA

4. fi[ra.r, Pensesahan Belum Rekomendasi I Belum pengesahan


I

alurtEl
t-''l

5 !C
Ct
%
€,
N

:t
(t, rn

sdt ..
(\
o
PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN E-KOSP

Tampilan awal setelah berhasil Login Sekolah (Grafik akan muncul jika sudah mengisi data sekolah dan
instrumen sekolah, Menu KOSP akan muncul jika di edit account untuk sekolah penggerak adalah Ya).
1. EDIT ACCOUNT

Lengkapi dan input data nilai KKM sekolah rubah status penggerak ya jika termasuk sekolah penggerak dan
tidak jika tidak.
4. DATA SEKOLAH KTSP

Reload data untuk mengambil data isian tahun lalu jadi tidak perlu mengisi satu persatu
4. DATA SEKOLAH KTSP

Klik add kemudian isi form, setelah lengkap klik simpan (jika tidak memakai tombol reload).
5. DATA SEKOLAH KOSP
Reload data untuk mengambil data isian tahun lalu jika belum ada maka klik add untuk menambahkan satu
persatu
5. DATA SEKOLAH KOSP

Klik add kemudian isi form, setelah lengkap klik simpan (jika tidak memakai tombol reload).
6. DATA GURU KTSP

Klik add untuk menambah data, Apabila setelah cari berdasarkan nama tidak ada, maka di input manual.
7. DATA GURU KOSP

Klik add untuk menambah data, Apabila setelah cari berdasarkan nama tidak ada, maka di input manual.
8. UPLOAD DOKUMEN KTSP

Pastikan dokumen yang di upload sesuai dengan kategori.


9. UPLOAD DOKUMEN KOSP

Pastikan dokumen yang di upload sesuai dengan kategori.


10. LULUSAN KTSP

Reload data untuk menambahkan baris isian berdasarkan tahun lulusan


11. LULUSAN KOSP

Reload data untuk menambahkan baris isian berdasarkan tahun lulusan


12. KERJASAMA SEKOLAH KTSP

Reload data untuk menambahkan baris isian berdasarkan tahun


Klik Add untuk menambahkan data kerjasama sekolah.
13. KERJASAMA SEKOLAH KOSP

Reload data untuk menambahkan baris isian berdasarkan tahun


Klik Add untuk menambahkan data kerjasama sekolah.
E-KOSP

• Data sekolah harus lengkap dan benar.


• Pastikan nip pengawas diisi tanpa spasi dan
sama dengan nip pengawas agar muncul di menu
pengawas.
• Tambahkan data guru apabila masih belum ada
di tombol tambah.
• Input link google drive baru dapat dilakukan
apabila telah mengisi dan melengkapi data
sekolah serta data guru.
• Upload dokumen dilakukan apabila sudah
ditandatangani kepala Cabdin dan di stempel
basah.
14. INSTRUMEN SEKOLAH KTSP

Tombol reload digunakan untuk memunculkan isian link instrumen yang berasal dari data sekolah.
15. INSTRUMEN SEKOLAH KOSP

Tombol reload digunakan untuk memunculkan isian link instrumen yang berasal dari data sekolah.
16. INSTRUMEN GURU KTSP (ATP dan Modul Ajar)

Tombol reload digunakan untuk memunculkan isian link instrumen yang berasal dari data guru.
17. INSTRUMEN GURU KOSP (ATP dan Modul Ajar)

Tombol reload digunakan untuk memunculkan isian link instrumen yang berasal dari data guru.
E-KOSP

• Instrumen sekolah berdasarkan pada tahun


kurikulum dan peminatan sedangkan
instrumen guru berdasarkan pada jumlah
kelas dan mapel yang diampu.
• Kolom Link diisi dengan link alamat google
drive sesuai dengan istrumen.
• Berikan nilai di kolom nilai sebelah kanan.
• Warna merah menandakan bahwa status
belum disetujui oleh pengawas dan warna
hijau berarti telah disetujui.
E-KOSP

• Lembar rekomendasi bisa di download


setelah input data sekolah, guru, link
instrumen sekolah. Link instrumen guru,
upload dokumen, lulusan , dan kerjasama
telah disetujui oleh pengawas atau cabang
dinas.
• Lembar pengesahan bisa di download
setelah input data sekolah, guru, link
instrumen sekolah. Link instrumen guru,
upload dokumen rekomendasi telah
disetujui oleh pengawas atau cabang dinas.
18. CETAK PENETAPAN KTSP

Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload.
19. CETAK PENETAPAN KOSP

Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload.
20. CETAK PERNYATAAN KTSP

Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload
21. CETAK PERNYATAAN KOSP

Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload
22. CETAK BERITA ACARA VALIDASI KTSP

Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload
23. CETAK BERITA ACARA VALIDASI KOSP

Cetak kemudian diberi ttd dan cap basah scan kemudian upload
PANDUAN PENGISIAN E-KOSP
B
MENU AKSES KEPALA SEKOLAH

Akun KASEK dibuatkan oleh pengawas atau


cabdin jika belum ada dengan username: NPSN

(Reset password dapat melalui akun pengawas


atau akun cabdin)
PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN KOSP

Tampilan awal setelah berhasil Login Kepala Sekolah.


1. PENILAIAN INSTRUMEN SEKOLAH KOSP

Klik menu Verifikasi / Validasi kemudian klik npsn untuk menampilkan menu penilaian.
1. PENILAIAN INSTRUMEN SEKOLAH KOSP

Dobel klik di kolom berwarna merah kolom pada kolom nilai dan review.
1. PENILAIAN INSTRUMEN GURU KOSP

Klik menu Verifikasi / Validasi kemudian klik npsn untuk menampilkan menu penilaian.
1. PENILAIAN INSTRUMEN GURU KOSP

Dobel klik di kolom berwarna merah kolom pada kolom nilai dan review.
PANDUAN PENGISIAN E-KOSP
C MENU AKSES PENGAWAS

Login Pengawas:
USER: NIP

PASSWORD=test123
(Jika belum diganti dan apabila lupa password
dapat reset password bisa melalui cabdin)
PANDUAN PENGISIAN E-KOSP
D MENU AKSES CABDIN

Login Cabang Dinas:


USER: cabdin1 s/d cabdin13

PASSWORD: cabdin1 s/d cabdin13


(Reset Password bisa melalui provinsi)

Anda mungkin juga menyukai