KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
Nomor : 001/SK/PMKP/DIR/RSUKI/I/2022
Tentang
PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI TIM PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi RSU Kasih Ibu serta
dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan rumah sakit yang
berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, maka diperlukan
pembentukan Struktur Organisasi Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
b. Bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi RS U Kasih Ibu serta
dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan rumah sakit yang
berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, maka diperlukan
pembentukan TIM Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
c. Bahwa berdasarkan point a dan b diatas perlu di tetapkan dalam surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak penetapan dan apabila di kemudian hari didapatkan
kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lhokseumawe,
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr.Zulfitriadi)
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
Sekretaris PMKP
Ns Sirvia Nuriana Putri,S.Kep
b. Sekretaris PMKP
1. Mengatur rapat dan jadwal rapat Komite PMKP
2. Menyiapkan ruangan rapat dan perlengkapan yang diperlukan
3. Membantu meminta laporan indikator kepada unit kerja terkait
4. Menganalisis data PMKP bersama ketua dan anggota Komite PMKP
5. Mendokumentasikan hasil pencapaian indikator area klinis, manajerial dan indikator
sasaran keselamatan pasien
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
c. Pelaksana Mutu
1. Melaksanakan kegiatan program peningkatan mutu di RSU Kasih Ibu
2. Menyusun panduan indikator mutu
3. Membuat metode pemantauan indikator mutu klinis dan manajerial
4. Menyusun formulir pemantauan indikator mutu
5. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraan pemantauan indikator mutu
dan pelaksanaan clinical pathway
6. Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu
7. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator mutu
8. Melakukan perbandingan hasil pemantauan indikator mutu secara periodik dengan
standar nasional serta rumah sakit lain yang sejenis
9. Melaksanakan komunikasi secara internal dan eksternal tentang pencapaian mutu dan
pelaksanaan clinical pathway kepada unit kerja di lingkunagn dan pihak luar melalui
surat tertulis, email dan telepon
10. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program PMKP
11. Menyusun panduan pelaksanaan validasi data internal khusus indikator mutu
12. Membuat alat ukur validasi khusus indikator mutu
13. Menyelenggarakan kegiatan validasi hasil pencapaian indikator mutu berkoordinasi
dengan unit terkait
14. Melaksanakan analisis komparatif hasil validasi internal dengan data unit terkit
15. Membuat laporan hasil validasi internal khusus indikator mutu
16. Berkoordinasi dengan Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi dalam mengunggah
hasil pencapaian indikator mutu yang telah dinyatakan valid dan direkomendasikan
oleh Direktur
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
Ditetapkan di : Lhokseumawe,
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr.Zulfitriadi)
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
MEMUTUSKAN
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkanya surat keputusan ini dibebankan
kepada anggaran belanja Rumah Sakit Umum Kasih Ibu;
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan perbaikan kembali
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lhokseumawe
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr.Zulfitriadi)
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
SURAT KEPUTUSAN
RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
Nomor : 011/SK/PMKP/DIR/RSUKI/I/2022
Tentang
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi RSU Kasih Ibu
serta dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan Rumah Sakit
yang berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, maka
diperlukan Kebijakan Manajemen Risiko;
b. Sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dalam suatu keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Kasih Ibu;
Mengingat :
1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1438 / MENKES /
PER / IX / 2010 tentang Standar pelayanan Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691 / MENKES /
PER / VIII / 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 / Menkes / SK / XII /
1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 / Menkes / SK / II /
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lhokseumawe
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr.Zulfitriadi)
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
MANAJEMEN RISIKO
DI RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
A. Pendahuluan
Manajemen Risiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di rumah
sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan
medik. Risiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klsik yang diberikan
kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya “medical error”, “adverse events”, dan “harms” pada
pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian finansial bagi rumah sakit dan
dokte).
C. Sasaran
Seluruh unit terkait
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien ( Patient
Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk meneliminasi atau
menurunkan risiko.
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
H. Penutup
Demikian keputusan ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Risiko Klinis di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu.
Ditetapkan Oleh,
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr.Zulfitriadi)
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
SURAT KEPUTUSAN
RUMAH SAKIT UMUM Kasih Ibu
NOMOR : 010/SK/PMKP/DIR/RSUKI/I/2022
Tentang
MENIMBANG:
1 Bahwa Rumah Sakit selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
. sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dan harapan masyarakat;
2 Bahwa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Kasih
Ibu merupakan upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui pendekatan
komprehensif terhadap pemenuhan indikator mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit;
3 Bahwa di dalam upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit
sangat diperlukan suatu panduan yang menjadi acuan agar terwujud kelancaran,
ketertiban, efektivitas dan efisiensi pelayanan sehingga dapat berdayaguna bagi
tenaga kesehatan dan memberikan kepuasan bagi masyarakat;
4 Bahwa sehubungan dengan pertimbangan di atas, dipandang perlu diberlakukan
Panduan Manajemen Risiko di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu dengan Keputusan
Direktur.
MENGINGAT:
1 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2 Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
4 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan
Pasien;
MEMUTUSKAN
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
Ditetapkan di : Lhokseumawe
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr.Zulfitriadi)
SURAT KEPUTUSAN
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
MENIMBANG :
a. bahwa rumah sakit membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit Kasih Ibu sebagai acuan dalam melayani pasien;
b. bahwa setiap rumah sakit wajib menerapkan standard keselamatan pasien;
c. bahwa untuk mengoptimalkan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(PMKP) sebagaimana tersebut diatas perlu menyempurnakan kebijakan Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di RSU Kasih Ibu yang sudah ada
sebelumnya;
d. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur
Rumah Umum Sakit Kasih Ibu.
MENGINGAT :
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KASIH
IBU TENTANG PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN (PMKP) RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU;
Pertama : Menyempurnakan Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) Rumah Sakit Umum Kasih Ibu berdasarkan uraian kebijakan
sebagaimana terlampir dalam Peraturan ini;
Kedua : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan perbaikan
kembali sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lhokseumawe
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr.Zulfitriadi)
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
I. Kebijakan Umum
1. Pelayanan di unit kerja RS harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien;
2. Setiap unit/ urusan/ bagian di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu wajib melaksanakan
program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien;
3. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien;
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja);
6. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan;
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali;
5. Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu melaporkan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada pemilik rumah sakit;
6. Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu melaporkan program peningkatan mutu &
keselamatan pasien kepada pengelola (governance);
7. Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu berpartisipasi dalam melaksanakan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
8. Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu berkolaborasi dalam melaksanakan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
9. Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu menetapkan proses yang dijadikan prioritas
untuk dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
yang harus dilaksanakan;
10. Direktur rumah sakit menerima laporan secara regular tentang pelaksanaan program
perbaikan mutu dan keselamatan pasien.
11. Kabid Pelayanan dan Kabag beserta jajarannya berpartisipasi dalam proses terkait
peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
12. Staf keperawatan, Staf professional kesehatan lainnya dan staf non medis berpartisipasi
dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit;
13. Ada evaluasi praktek profesional terus-menerus terhadap kualitas dan
keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf medis yang
direview dan dikomunikasikan kepada setiap anggota staf medis sekurang-kurangnya
setahun sekali sekali;
14. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien meliputi seluruh organisasi;
15. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien meliputi :
a. Peran sistem rancang dan rancang ulang dalam proses peningkatan;
b. Pendekatan multidisiplin dengan semua bagian dan unit kerja pelayanan di
Rumah Sakit Umum Kasih Ibu;
c. Koordinasi dengan berbagai unit kerja rumah sakit terkait dengan mutu
dan keselamatan pasien;
d. Pendekatan sitemik dalam hal aplikasi proses dan pengetahuan yang seragam
dalam melaksanakan semua kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
16. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien di informasikan ke staf;
17. Setiap staf diberi pelatihan untuk ikut serta dalam program peningkatan mutu.
18. Pimpinan RS bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
19. Pimpinan RS menetapkan kebijakan, program dan pedoman peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
20. Pimpinan rumah sakit melaporkan program peningkatan mutu prioritas dan keselamatan
pasien kepada pemilik setiap 3 bulan.
21. Pimpinan rumah sakit mendukung pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
22. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien meliputi seluruh unit di rumah sakit.
23. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien terdiri dari sistem pelaporan unit,
rancangan sistem, rancang ulang/evaluasi dari kegiatan pengukuran dan pengendalian
mutu.
24. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien menerapkan pendekatan sistemik.
25. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dan menetapkan indikator prioritas/kunci, area
prioritas dan pelayanan prioritas.
26. Pimpinan rumah sakit menetapkan definisi dari kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC), kejadian tidak cedera (KTC)
dan kondisi potensial cedera (KPCS).
27. Pimpinan rumah sakit menetapkan komite mutu dan keselamatan pasien.
28. Sasaran keselamatan pasien merupakan salah satu prioritas yang ditetapkan oleh
pimpinan rumah sakit.
29. Data dan informasi yang dikumpulkan untuk pengukuran mutu baik klinis maupun
manajemen, dianalisis dan dibandingkan dengan rumah sakit lain.
30. Pimpinan rumah sakit memfasilitasi penggunaan teknologi untuk analisa data hasil
evaluasi
31. Pimpinan rumah sakit menetapkan sistem informasi manajemen berbasis web tentang
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
32. Informasi mengenai peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus disebarkan kepada
seluruh staf.
33. Informasi disampaikan melalui sistem komputerisasi (billing system), media buletin,
rapat staf dan kegiatan lain yang terkait.
34. Informasi yang disampaikan terdiri dari laporan kegiatan, pelaksanaan program serta
isu-isu terkait peningkatan mutu dan keselamatan pasien, proyek baru atau proyek baru
yang diselesaikan dan kemajuan sasaran keselamatan pasien.
35. Direktur menetapkan waktu pelatihan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
untuk staf, baik unsur pimpinan, tim/komite nutu serta petugas Person In Charge (PIC).
36. Pimpinan rumah sakit menetapkan 5 (lima) kompetensi dasar setiap pegawai
untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien yaitu mencuci tangan, penggunaan
APAR, bantuan hidup dasar, evakuasi dan komunikasi efektif.
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
37. Direktur menetapkan pedoman praktik klinis/alur asuhan klinis (PPK dan CP)
38. Direktur menetapkan 10 indikator mutu kunci untuk dilaksanakan pada tahun 2022.
39. Direktur menetapkan indikator kunci/prioritas masing-masing unit dan RS berdasarkan
resiko tinggi, sering terjadi, biaya tinggi dan kemungkinan menimbulkan masalah.
40. Indikator-indikator mutu Prioritas RS dibagi menjadi 3 area yaitu :
a. Indikator mutu area klinis
b. Indikator mutu area manajemen
c. Indikator mutu sasaran keselamatan pasien
41. Indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP-RS) mencakup :
a. Indikator sasaran keselamatan
b. Indikator pelayanan klinis
c. Indikator sesuai tujuan strategis Rumah Sakit (KPI)
d. Indikator terkait perbaikan system
e. Indikator terkait manajemen resiko
42. Pelaksanaan dari indikator-indikator mutu pelayanan tersebut akan dievaluasi tahunan
pada akhir tahun
43. Direktur menetapkan indikator unit pelayanan.
44. Direktur menetapkan perbaikan mutu dengan metode Plan-Do-Study-Action (PDSA)
45. Pimpinan RS dan Komite PMKP menjamin keamanan dan kerahasiaan tetap
terjaga saat berkontribusi pada database eksternal
46. Pimpinan RS bertanggung jawab atas validitas dan kualitas data serta hasil yang
dipublikasikan
47. Pimpinan RS menetapkan mekanisme pemantauan dan koordinasi program pmkp
melalui rapat bersama ketua PMKP secara rutin yang akan dievaluasi setiap 3 (tiga)
bulan sekali.
48. Pengukuran prioritas perbaikan tingkat rumah sakit mencakup:
a. Sasaran Keselamatan Pasien meliputi enam sasaran keselamatan pasien (SKP)
b. Pelayanan klinis prioritas untuk dilakukan perbaikan misalnya pada pelayanannya
berisiko tinggi dan terdapat masalah dalam pelayanan tersebut, seperti pada
pelayanan hemodialisa serta pelayanan kemoterapi. Pemilihan pelayanan klinis
prioritas dapat menggunakan kriteria pemilihan prioritas pengukuran dan perbaikan.
c. Tujuan strategis rumah sakit misalnya rumah sakit ingin menjadi rumah sakit rujukan
untuk pasien kanker. Maka prioritas perbaikannya dapat dalam bentuk Key
Performance indicator (KPI) dapat berupa peningkatkan efisiensi, mengurangi angka
readmisi, mengurangi masalah alur pasien di IGD atau memantau mutu layanan
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
insiden/kejadian/kecelakaan di RS)
17. Unit pelayanan setiap bulan melakukan pengumpulan data dari masing-masing indikator
yang telah ditentukan.
18. Hasil pengumpulan data indikator dari masing-masing unit tersebut dievaluasi dan
dianalisa setaip 3 bulan sekali dengan metode statistik sederhana (deskriptif) dan dilaporkan
ke Komite PMKP yang kemudian akan dipresentasikan dan dilaporkan ke Direktur.
19. Hasil pencapaian indikator yang telah dievaluasi serta dianalisa dan dipresentasikan
akan mendapatkan rencana tindak lanjut.
20. Komite PMKP melaporkan data mutu dan keselamatan pasien ke eksternal sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan meliputi :
a. Pelaporan indikator mutu nasional (INM) ke Kementrian Kesehatan melalui aplikasi
mutu fasilitas pelayanan kesehtan
b. Pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) ke KNKP melalui aplikasi e-report
b. Menggunakan sample statistik sahih dari catatan, kasus dan data lain. Sample 100%
hanya dibutuhkan jika jumlah pencatatan, kasus atau data lainnya sangat kecil
jumlahnya;
c. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan kembali;
d. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan dengan
total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Untuk benchmark yang baik
akurasi levelnya 90%;
e. Jika data yang diketemukan ternyata tidak sama, tidak diketahui sebabnya
(seperti data tidak jelas definisinya) dan tidak dilakukan koreksi;
f. Koleksi sample baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat yang diharapkan.
5. Ketentuan data yang harus divalidasi yaitu :
a. Pengukuran Indikator mutu baru
b. Bila data akan dipublikasikan ke masyarakat baik melalui website rumah sakit atau
media lain
c. Ada perubahan pengukuran yang selama ini sudah dilakukan, misalnya perubahan
profil indikator, instrumen pengumpulan data, proses agregasi data, atau perubahan
staf pengumpul data atau validator
d. Bila terdapat perubahan hasil pengukuran tanpa diketahui sebabnya
e. Bila terdapat perubahan sumber data, misalnya terdapat perubahan sistem
pencatatan pasien dari manual ke elektronik
f. Bila terdapat subyek data seperti perubahan protokol riset, panduan praktik
klinik baru diberlakukab, serta adanya teknologi dan metodologi pengobatan baru
g. Bila data akan dilaporkan ke Direktur dan dewan pengawas secara reguler setiap 3
(tiga) bulan
6. Validasi data dilakukan oleh Sub Komite Mutu bersama dengan unit kerja terkait
7. Direktur Rumah Sakit Umum Rahamd Hidayah bertanggung jawab bahwa data yang
disampaikan ke publik dapat di pertanggungjawabkan dari segi mutu dan hasilnya
(outcome);
8. Data yang disampaikan kepada publik telah dievaluasi dari segi validitas dan
reliabilitasnya;
b. Perilaku di mana para individu dapat melaporkan kesalahan dan insiden tanpa
takut dikenakan sanksi atau teguran dan diperlakuan secara adil (just culture)
c. Kerja sama tim dan koordinasi untuk menyelesaikan masalah keselamatan pasien.
d. Komitmen pimpinan rumah sakit dalam mendukung staf sepertiwaktu kerja
para staf, pendidikan, metode yang aman untuk melaporkan masalah dan hal lainnya
untuk menyelesaikan masalah keselamatan.
e. Identifikasi dan mengenali masalah akibat perilaku yang tidak diinginkan (perilaku
sembrono).
f. Evaluasi budaya secara berkala dengan metode seperti kelompok fokus diskusi
(FGD), wawancara dengan staf, dan analisis data.
g. Mendorong kerja sama dan membangun sistem, dalam mengembangkan budaya
perilaku yang aman.
h. Menanggapi perilaku yang tidak diinginkan pada semua staf pada semua jenjang di
rumah sakit, termasuk manajemen, staf administrasi, staf klinis dan nonklinis, dokter
praktisi mandiri, representasi pemilik dan anggota Dewan pengawas.
2. Pimpinan rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan menyediakan informasi
(kepustakaan dan laporan) terkait budaya keselamatan bagi semua staf yang bekerja di
rumah sakit.
3. Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya untuk mendukung dan
mendorong budaya keselamatan di rumah sakit.
4. Pimpinan rumah sakit mengembangkan sistem yang rahasia, sederhana dan mudah
diakses bagi staf untuk mengidentifikasi dan melaporkan perilaku yang tidak diinginkan
dan menindaklanjutinya.
5. Pimpinan rumah sakit melakukan pengukuran untuk mengevaluasi dan
memantau budaya keselamatan di rumah sakit serta hasil yang diperoleh dipergunakan
untuk perbaikan penerapannya di rumah sakit dengan kegiatan survey dan ronde
keselamatan.
6. Survey budaya keselamatan dilaksanakan 1 tahun sekali
7. Ronde keselamatan pasien dilaksanakan 3 bulan sekali
8. Pimpinan rumah sakit menerapkan budaya adil (just culture) terhadap staf yang terkait
laporan budaya keselamatan tersebut.
1. Kategori risiko yang harus diidentifikasi meliputi beberapa hal sebagai berikut :
a. Operasional adalah risiko yang terjadi saat rumah sakit memberikan pelayanan
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
Ditetapkan di : Lhokseumawe,
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr. Zulfitriadi)
SURAT KEPUTUSAN
RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
NOMOR : 016/SK/PMKP/DIR/RSUKI/I/2022
Tentang
KEBIJAKAN SISTEM MANAJEMEN DATA
MENIMBANG:
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Kasih Ibu, maka diperlukan penyelenggaraan Upaya Peningkatan Mutu
Rumah Sakit yang terkoordinasi dengan baik melalui Sistem manajemen
Data
b. Bahwa agar Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit di Rumah
Sakit Umum Kasih Ibu a dapat terlaksana dan terkoordinasi dengan baik,
perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu sebagai
landasan bagi penyelenggaraan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
Rumah Sakit melalui Sistem manajemen Data di Rumah Sakit Umum
Kasih Ibu.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
MENGINGAT:
a. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
d. Keputusan Menteri Kesehatan No 496/MENKES/SK/IV/2005 tentang
Pedoman Audit Medis
e. Keputusan Menteri Kesehatan No 129/MENKES/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
f. Peraturan Menteri Kesehatan No 1438/MENKES/PER/IX/2010 Tentang
Standar Pelayanan Kedokteran
g. Peraturan Menteri Kesehatan No 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Tentang Kebijakan Upaya
Peningkatan Mutu Pelayanan melalui Sistem manajemen Data Rumah Sakit Umum
Kasih Ibu
Kedua : Kebijakan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit melalui Sistem manajemen
Data, Rumah Sakit Umum Kasih Ibu sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
Rumah Sakit melalui Sistem manajemen Data, Rumah Sakit Umum Kasih Ibu
dilaksanakan oleh Komite Mutu/ Tim PMKP dengan berkoordinasi dengan semua unit
layanan di Rumah Sakit dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lhokseumawe,
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
(dr. Zulfitriadi)
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
NOMOR : 017/SK/PMKP/DIR/RSUKI/I/2022
Tentang
MENIMBANG :
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit terhadap tuntutan masyarakat
akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu ditentukan prioritas pengukuran Indikator
mutu, perlu ditentukan indikator-indikator pelayanan klinis, manajemen dan sasaran keselamatan
pasien yang mencerminkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Keluarga Desa
b. Bahwa untuk maksud tersebut pada butir di atas perlu diberlakukan prioritas pengukuran mutu
pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Keluarga Desa yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur di Rumah Sakit Ibu dan Anak Keluarga Desa
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
MENGINGAT :
MEMUTUSKAN
Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Tentang Kebijakan Upaya Peningkatan
Mutu Pelayanan melalui Penetapan Staf Pengukuran Indikator Mutu Teknik Statistik di
Rumah Sakit Umum Kasih Ibu
Kedua : Kebijakan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit melalui Penetapan Staf Pengukuran
Indikator Mutu Teknik Statistik di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
RUMAH SAKIT UMUM
KASIH IBU
JL. MERDEKA NO.17. LHOKSEUMAWE
No Hp : 0852 9666 6740
E-mail : rski_lsm@yahoo.com
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lhokseumawe,
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr. Zulfitriadi)
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KASIH IBU
Nomor : 006/SK/PMKP/DIR/RSUKI/I/2022
Tentang
MENIMBANG :
c. Bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi RSU Kasih Ibu
serta dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan Rumah Sakit
yang berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, maka
diperlukan Kriteria Pemilihan Indikator Mutu Unit;
MENGINGAT :
MEMUTUSKAN
Pertama : Peraturan Direktur RSU Kasih Ibu tentang Kriteria Pemilihan Indikator
Mutu Unit
Kedua : Kriteria Pemilihan Indikator Mutu Unit dimaksud dalam Diktum Pertama
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Ditetapkan di : Lhokseumawe,
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSU Kasih Ibu
(dr. Zulfitriadi)