Anda di halaman 1dari 6

Abu bakar jubah putih

Umar jubah coklat


Usman jubah hijau
Ali jubah merah

Narator: "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan // Rasulullah SAW


diberikan tugas oleh Allah SWT sebagai perantara hidayah // untuk
umat-umatnya agar mereka menyembah Allah SWT. Dalam sebuah
haji wada' yang diikuti oleh sekitar 100.000 bahkan lebih orang
muslim // sampai tahun terus berganti // tanggal atau di tahun 11 H
rasulullah menderita sakit panas // sakit akibat diracuni oleh seorang
wanita yahudi ditahun 7 H pada saat perang khaibar”

Narator: "saat itu matahari kian meninggi // tapi pintu rasulullah tetap
tertutup // sedangkan di dalamnya rasulullah sedang berbaring lemah
di pangkuan aisyah // dan pada saat itu fatimah datang ke rumah
aisyah dan fatimah biasanya disambut oleh rasul dan dicium fatimah
biasanya // namun apa yang terjadi // pada saat itu rasulullah SAW
dalam keadaan lemah dan tak sanggup untuk menyambut kedatangan
fatimah // maka fatimah pun memandang ayahnya dengan keningnya
yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas
tidurnya // tiba-tiba dari luar pintu terdengar seseorang yang
mengucapkan salam"
Sahabat nabi: “Assalamu’alaikum”
Narator: “ seraya fatimah bangkit dari duduknya dan membukakan
pintu, seraya menjawab”
Fatimah: “wa’alaikumussalam”
Narator: “lalu abu bakar pun bertanya”
Ali bin bi thalib: “wahai fatimah, bolehkah kami masuk?”
Narator: “lalu fatimah mengizinkan para sahabat untuk masuk,
kemudian rasulullah memandang para sahabat dengan pandangan
yang tenang, terlihat abu bakar membalas pandangan itu dengan mata
yang berkaca-kaca, usman bin affan menghela nafas sepanjang-
panjangnya melihat Rasulullah SAW, ali bin abi thalib pun
menundukkan kepala sedalam dalamnya, isyarat bahwa waktu itu
telah datang, saat perpisahan sudha tiba dengan rasulullah SAW"

Abu bakar: "rasulullah akan meninggalkan kita, manusia termulia itu


sudah hampir selesai tugasnya di dunia"
Narator: “tak lama setelah itu terdengar kembali ketukan, lalu fatimah
menghampiri dan membuka pintu”
Malaikat maut: "Assalamu'alaikum // bolehkah saya masuk?"

Narator: "lalu fatimah membuka pintu seraya berkata"

Fatimah: "wa'alaikumussalam // maafkanlah aku // ayahku sedang


demam"

Narator: "lantas fatimah membalikkan badannya dan menutup pintu //


rasulullah SAW mendengar jawaban fatimah // seraya beliau
bertanya"

Rasulullah SAW: "siapakah yang datang itu wahai putriku?”

Fatimah: "tidak tahu wahai ayah // tak pernah aku lihat orang itu
sebelumnya"

Narator: "lalu rasulullah SAW menatap putrinya itu dengan


pandangan yang menggetarkan // satu-satu bagian wajah mereka
seolah hendak dikenal, orang-orang yang berada di samping beliau
dipandangnya dengan pandangan yang begitu tenang // rasulullah pun
berkata"

Rasulullah SAW: "ketahuilah wahai putriku // dialah yang


memisahkan kenikmatan dunia // ia adalah malakul maut"
Narator: "maka fatimah pun meledakkan tangisnya di depan
ayahnya // mengetahui ajal ayahnya sudah dekat // lalu malaikat izrail
dan jibril datang menghampiri rasulullah SAW // akan tetapi jibril
tidak mau mendekat kepada rasulullah // jibril hanya menunggu di
belakanng malaikat izrail // lantas rasulullah bertanya dengan penuh
kelemahan"

Rasulullah SAW: "wahai jibril // jelaskan apa hakku di hadapan Allah


SWT"

Narator: "lantas malaikat jibril pun berkata"

Malaikat jibril: "ya rasulullah // pintu-pintu langit telah terbuka // para


malaikat telah menanti kedatanganmu // semua pintu surga telah
terbuka lebar menanti kedatanganmu wahai kekasihku"

Narator: "namun perkataan jibril tidak membuat tenang sang baginda


rasul // mata rasulullah pun masih penuh dengan kecemasan //
kemudian jibril berkata"

Malaikat jibril: "apakah engkau tidak senang mendengar kabar ini ya


rasulullah?"

Narator: "kemudian rasul pun berkata"

Rasulullah: "kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak wahai


jibril"

Malaikat jibril: "jangan khawatir ya rasulullah // aku telah


mendengar // Allah telah berfirman kepadaku // kuharamkan surga
bagi siapa saja // kecuali umat muhammad telah berada di
dalamnya"

Narator: "detik-detik wafat rasulullah semakin mendekat // dan tibalah


saatnya malaikat izrail menjalankan tugasnya // perlahan lahan ruh
rasulullah SAW ditarik dari tubuhnya // tampak seluruh tubuh
rasulullah bersimbah peluh // urat-urat leher baginda rasul menegang
pada saat itu // manusia termulia merasakan sakratul maut // perlahan
lahan rasulullah pun meringis merasakan sakit itu // dan rasulullah
berkata"

Rasulullah: "wahai jibril betapa sakitnya sakratul maut ini"

Narator: "rasul berkata dengan begitu lirih // fatimah pun


memejamkan matanya tak sanggup memandang ayahnya // sedangkan
ali di sampingnya menundukkan pandangan semakin dalam // dan
ternyata jibril pun mengalihkan mukanya tak mampu memandang
rasulullah SAW // lantas rasulullah pun berkata"

Rasulullah: "ya jibril // jijik kah engkau melihatku hingga kau


palingkan wajahmu dariku wahai jibril"

Narator: "lantas jibril pun menjawab"

Malaikat jibril: "siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah


direnggut ajalnya ya Rasulullah"

Narator: "sesaat kemudian terdengar rasulullah SAW memekik karena


rasa sakit yang tak tertahankan // lalu rasul pun berkata"

Rasulullah SAW: "ya Allah // dahsyatnya sakratul mau ini ya rabb //


limpahkan seluruh siksamu ini kepadaku atas umatku // jangan pada
umatku ya Allah"

Narator: "rasulullah memperjuangkan kita // badan rasulullah mulai


dingin dan melemah // kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi
pada saat itu // menegang seluruh urat-urat beliau // bibirnya bergetar
sekaan hendak membisikkan sesuatu // maka bergegaslah ali
mendekatkan telinganya ke bibir rasulullah SAW // lalu rasulullah
membisikkan"
Rasulullah: "Uushiikum bis-shalaah 3x // wamaa malakat
aimaanukum // peliharalah shalat // aku wasiatkan kepada kalian agar
kalian menjaga sholat // jagalah sholat oleh kalian dan pelihara lah
orang-orang yang lemah di sekeliling kalian"

Narator: " rasulullah masih mengingat kita // lalu rasulullah


melanjutkan perkataannya”

Rasulullah: "Ummati // Ummati // Ummati kayfa li Ummati //


Ummatku // Ummatku // Ummatku bagaimana kelak kabar umatku"

Narator: "dan kemudian rasulullah pun semakin menderita kesakitan


yang sangat parah seperti dicacah oleh pedang rasa sakratul maut
tersebut // dan apa yang dilakukan oleh rasulullah // rasul mengatakan
ingin kembali kepada Allah // tangannya kemudian ditunjukkan ke
atas dan mengatakan"

Rasulullah: "laa ilaa haa illallah3x"

Narator: "dan itulah akhir hidup dari rasulullah SAW

// aisyah bingung // asiyah merasa bersedih // kemudian ia berlari di


depan pintu rumahnya dan mengatkan"

Aisyah: "Rasulullah telah wafat // rasulullah hari ini telah


meninggalkan kita semua"

Narator: "umar yang mendengar kabar bahwa rasulullah telah wafat


tidak terima // lalu umar mengatakan"

Umar bin khattab: "tidak!! Rasulullah tidak meninggal // rasulullah


tidak wafat // rasulullah hanya seperti nabi musa AS yang datang
kepada Allah dan kemudian kembali terhadap kita // rasul tidak
meninggalkan kita"

Narator: "kemudian umar mengambil pedangnya dan mengatakan"

Umar bin khattab: "siapa pun yang mengatakan rasulullah wafat //


siapa pun yang mengatakan Rasulullah meninggal // maka akan aku
penggal kepalanya!"

Narator: "hari itu menjadi hari kesedihan yang luar biasa bagi seluruh
penduduk madinah // hari itu menjadi hari yang luar biasa kesedihan
yang tak tiada terbendung // semua orang menangis // bagaimana
dengan kita? Ketika rasulullah sangat merindukan dan mencintai
kita // bagaimana dengan lisan kita? Apakah senantiasa bershalawat
kepada rasul? bagaimana dengan perbuatan kita? apakah senantiasa
menjalankan sunnah-sunnah rasul? bagi kita yang mengaku mencinta
terhadap rasulullah tenang // kita akan kembali bertemu dengan
rasulullah karena rasul senantiasa menunggu kita di telaganya Allah //
di surganya Allah // rasul merindukan kita // mencintai kita // dan
rasul berharap kita mengikuti semua sunnah sunnahnya agar kita bisa
kembali kepada orang yang paling kita cintai yaitu rasulullah”

Anda mungkin juga menyukai