DESA
(Studi Program Bank Sampah Mugi Barokah Desa Getassrabi Tahun 2019 – 2022)
Nur Latifah Sulistyaningrum1, Muhammad Ulil Albab2, Dwi Octtary3, Nor Laila Maghfiroh4,
Hassanatul Jannah5
1
Institut Agama Islam Negeri Kudus
2
Institut Agama Islam Negeri Kudus
3
Institut Agama Islam Negeri Kudus
4
Institut Agama Islam Negeri Kudus
5
Universitas Islam Negeri Surakarta
Alamat Korespondensi: Jl. Conge Ngembalrejo, Ngembal Rejo, Ngembalrejo, Kec. Bae, Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah 59322
Abstrak
Pengelolaan sampah melalui program bank sampah merupakan salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah desa Getassrabi dalam rangka mengelola limbah secara efektif dan
berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengelelolaan Bank Sampah Desa
Getassrabi dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipatif, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kepengurusan bank sampah di Desa
Getassrabi telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam pengelolaan limbah yang efektif
dan berkelanjutan. Melalui pengumpulan data observasi partisipatif, peneliti memberikan data
yang lebih mendalam tentang sistem kepengurusan bank sampah, pengelolaan bank sampah,
kendala yang dihadapi bank sampah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan
Sampah Desa Getassrabi, Identifikasi Masalah Bank Sampah Mugi Barokah, Upaya yang
Dilakukan oleh pengelola Bank Sampah Mugi Barokah Untuk Meningkatkan Kesejahtaraan
Masyarakat dan Dampak Positif dari Program Bank Sampah Desa Getassrabi. Selain itu,
Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan sistem pengelolaan
limbah di Desa Getassrabi dan menyediakan rekomendasi bagi pengelola Bank Sampah Desa
Getassrabi untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program mereka.
Kata kunci: bank sampah, berkelanjutan, pengelolaan limbah.
Abstract
Waste management through a waste bank program is one of the efforts made by the
government of Getassrabi Village to effectively and sustainably manage waste. This study aims to
describe the management of the Getassrabi Village Waste Bank using participatory observation,
interviews, and documentation as data collection techniques. The results of the study indicate that
the waste bank's management system in Getassrabi Village has experienced significant
development in effective and sustainable waste management. Through participatory observation
data collection, the researchers provide more in-depth data on the waste bank's management
system, waste management, challenges faced by the waste bank, factors influencing the
performance of waste management in Getassrabi Village, identification of issues in the Mugi
Barokah Waste Bank, efforts made by the management of the Mugi Barokah Waste Bank to
improve community welfare, positive impacts of the Getassrabi Village Waste Bank program, and
recommendations to improve the performance of the Getassrabi Village Waste Bank program.
Furthermore, this research provides valuable insights for the development of waste management
systems in Getassrabi Village and offers recommendations for the Getassrabi Village Waste Bank
management to enhance the effectiveness and sustainability of their program.
Keywords: waste bank, sustainability, waste management.
1. PENDAHULUAN
Situasi lingkungan saat ini sangat mengkhawatirkan karena kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh aktivitas ekonomi dan pembangunan yang tinggi, terutama di sektor
pertanian, industri, konsumsi energi, dan pembuangan limbah. Contoh yang sering kita lihat
seperti sampah kemasan plastik, kaleng, dan kertas menumpuk di jalan-jalan, lorong-lorong,
saluran drainase, sungai, dan laut. Sampah tersebut menjadi tempat hidup bagi hewan seperti
tikus, serangga, dan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika terus dibiarkan
berada di sekitar permukiman penduduk.(wegi trio putro, 2020)
Metode pengelolaan sampah yang melibatkan partisipasi masyarakat diantaranya
dengan mendirikan bank sampah. Bank Sampah sendiri beroperasi dengan prinsip yang serupa
dengan sistem bank konvensional, namun memiliki perbedaan pada jenis tabungan yang
diterima, yaitu sampah. Dalam Bank Sampah, tabungan sampah akan dikonversi menjadi
tabungan uang melalui proses yang disediakan oleh bank tersebut. (Subekti et al., 2018)
Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah yang telah dipilah serta
memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang di tabung bukan uang melainkan sampah.
Bank sampah muncul sebagai inisiatif masyarakat lokal dalam upaya partisipasi penanganan
permasalahan persampahan yang selama ini ada. Dengan strategi pengelolaan sampah 3R
(Reduce, Reuse, dan Recycle) berbasis masyarakat tersebut mampu mengubah imajinasi
lapangan. Penulis memperoleh dan mengumpulkan data dengan cara wawancara dan
pengamatan lapangan terhadap objek yang akan diteliti.
Penggunaan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan didasarkan
atas anggapan bahwa dengan metode penelitian deskriptif kualitatif ini peneliti dapat
menganalisis program Bank Sampah Mugi Barokah di desa Getassrabi sebagai upaya menjaga
kelestarian lingkungan. Selain itu, dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis
penelitian lapangan ini juga dimaksud supaya dalam menjawab rumusan masalah dapat
dilakukan langsung di lapangan.
Subjek penelitian ini adalah Bank Sampah Desa Getassrabi dan masyarakat yang
terlibat dalam pengelolaannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
mendalam dengan informan kunci, observasi partisipatif, dan analisis dokumen terkait .
Wawancara mendalam dilakukan dengan pengurus bank sampah, anggota bank
sampah, dan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan sampah. Wawancara dilakukan
untuk memahami pandangan mereka tentang bank sampah dan dampaknya bagi lingkungan
dan masyarakat sekitar.
Observasi partisipatif dilakukan dengan bergabung dalam kegiatan pengelolaan
sampah, seperti pemilahan sampah dan pengangkutan ke tempat pengolahan sampah.
Observasi dilakukan untuk memahami proses pengelolaan sampah dan interaksi antara
pengurus bank sampah dan masyarakat.Analisis dokumen dilakukan dengan mengumpulkan
data sekunder terkait bank sampah, seperti dokumen pengelolaan sampah, laporan keuangan
bank sampah, dan peraturan terkait pengelolaan sampah di desa Getassrabi.
Setelah data terkumpul, dilakukan analisis data dengan teknik analisis isi. Data
dianalisis dengan mencari tema-tema utama yang muncul dari wawancara, observasi, dan
dokumen terkait. Tema-tema ini kemudian diinterpretasikan untuk memahami bagaimana
bank sampah berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah di lingkungan dan memberikan
manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dalam kesimpulannya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk
memahami bagaimana bank sampah di desa Getassrabi berkontribusi dalam mengurangi
jumlah sampah di lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat
sekitar. Wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen digunakan sebagai
teknik pengumpulan data. Data dianalisis dengan teknik analisis isi untuk mencari tema-tema
dan pola-pola yang muncul dalam wawancara dan dokumen yang dianalisis.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Berdirinya Bank Sampah di Desa Getassrabi berawal dari sosialisasi tentang
lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh Dinas PKPLH Ibu Wendi pada tahun 2019, dimana
Bank sampah merupakan salah satu alternatif mengajak warga peduli dengan sampah dan
Bank Sampah di Desa Getassrabi berdiri pada tahun 2019 sebagai salah satu alternatif
untuk mengajak masyarakat peduli dengan sampah dan lingkungan. Bank sampah ini berbasis
rumah tangga, di mana masyarakat memilah-milah sampah yang layak dijual untuk ditukar
dengan uang, sedangkan yang tidak bisa dijual disetorkan ke Bumdes untuk dijadikan sebagai
pupuk. Selain itu, Pemerintah Desa Getassrabi menargetkan dengan adanya program bank
sampah di desa ini, tidak ada lagi tempat pembuangan sampah sembarangan yang
menyebabkan polusi, lingkungan kurang nyaman dan tidak sehat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bank sampah di desa Getassrabi memiliki
kontribusi yang signifikan dalam mengurangi jumlah sampah di lingkungan dan memberikan
manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Bank sampah mampu mengurangi jumlah sampah
di desa dengan cara memilah dan mengolah sampah menjadi barang yang berguna kembali.
Selain itu, bank sampah juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dengan
memberikan penghasilan tambahan dari penjualan sampah yang dikumpulkan.
5 Ruqoyyah Bendahara
Dari hasil wawancara kepada ketua Bank Sampah Getassrabi dijelaskan bahwa
Setiap tahun, Bank Sampah Desa Getassrabi menghadapi kendala yang hampir sama,
seperti pola pikir masyarakat yang masih statis dan sulit untuk menghilangkan
kebiasaan buruk dalam membuang sampah, kurangnya perhatian khusus dari
pemerintah desa, ketidakseimbangan penjualan dengan pembagian hasil, ketidak
seimbangan peran posisi kepengurusan dalam bank sampah antara laki-laki dengan
perempuan, keterbatasan tenaga dalam pemilahan sampah yang bisa dijual dan yang
tidak bisa dijual, minimnya perhatian situasi bank sampah itu sendiri dari pihak
pengelola, kurangnya sosialisasi dari pihak pengelola bank sampah kepada masyarakat,
sehingga banyak masyarakat yang belum tahu terkait adanya program bank sampah, dan
tidak adanya laporan evaluasi setiap tahunnya dari pihak pengurus kepada pemerintah
desa sehingga pemerintah desa minim informasi terkait masalah-masalah yang terjadi
dari pengelolaan bank sampah.
3.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan Sampah Desa Getassrabi
Pengelolaan sampah Desa Getassrabi belum bisa disebut maksimal. Hal ini
dipengaruhi oleh masyarakat yang sudah melekat akan kebiasaan membuang sampah
sembarangan. Pola pikir masyarakat yang seperti inilah yang membuat kinerja
pengelolaan sampah di Desa Getassrabi menjadi kurang maksimal. Pemerintah desa
belum sepenuhnya mendukung dan memperhatikan pengelolaan bank sampah, dilihat
dari fasilitas bank sampah yang masih kurang memadai. Selain itu penjualan dan
pembagian hasil dari pengelolaan sampah yang tidak seimbang membuat masyarakat
kurang antusias terhadap program bank sampah ini.
Bank sampah Desa Getassrabi memiliki tenaga pegelola yang begitu terbatas.
Sampah yang sudah masuk ke bank sampah harus dipilah menjadi dua bagian, yaitu
sapah layak jual dan tidak layak jual. Namun dengan adanya keterbatasan tenaga sangat
mempengaruhi kinerja dalam pemilahan sampah ini. Dari pihak pengelola sendiri juga
kurang memperhatikan situasi bank sampah. Padahal keberhasilan program bank
sampah juga didukung oleh pihak pengelolanya. Sosialisasi dari pihak pengelola bank
sampah kepada masyarakat belum banyak dilakukan, sehingga masyarakat pun banyak
yang tidak ikut berpartisipasi karena belum tahu terkait adanya program bank sampah
Desa Getassrabi ini.
3.5. Identifikasi Masalah Bank Sampah Mugi Barokah
Dari hasil wawancara dengan ketua pengurus Bank Sampah Mugi Barokah Desa
Getassrabi pada tanggal 30 Mei 2022 terdapat beberapa permasalahan dalam
pelaksanaan Bank Sampah diantaranya yaitu Kurang nya kesadaran Masyaraat untuk
menjaga Lingkungan, Ketidakseimbangan Peran antara laki laki dengan perempuan
desa dapat mersakan berkurangnya tumpukan sampah yang sebelum ini kurang menarik
untuk dilihat, dengan adanya dank sampah mugi barokah adalah secara tidak langsung
dapat dilihat berdasarkan:
a. Jumlah tenaga kerja yang terserap
b. Bank Sampah Mugi Barokah ini mampu melibatkan warga desa getassrabi
dengan penyerapan tenaga kerja yang diserap, program bank sampah mugi
barokah ini memberikan manfaat dengan keuntungan dan dapat menghasilkan
uang saku dan ini menjadi kesempatan bagi berbagai kalangan untuk
beregabung menjadi pekerja
c. Persepsi warga Desa Getassrabi serta dapat dilihatnya perubahan dari perilaku
warga dalam penanganan sampah
d. Adanya Bank Sampah Mugi Barokah ini dapat diakui sebagian besar warga
Desa Getassrabi beranggapan bahwa bank sampah ini telah memberikan
perbaikan dan pelayanan sampah yang dapat dibuktikan dari bank sampah yang
sudah memberikan fasilitias yang memudahkan warga dalam memilah sampah
e. Keberadaan Bank Sampah Mugi Barokah ini juga secara tidak langsung dapat
memberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah untuk warga
Desa Getassrabi ini.
3.8. Saran untuk Meningkatkan Kinerja Program Bank Sampah Desa Getassrabi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang diberikan guna
meningkatkan kinerja program bank sampah Desa Getassrabi. Pada Bank Sampah Desa
Getassrabi diperlukan adanya peningkatan sosialisasi untuk membangun kesadaran dan
pengetahuan dari pihak Bank Sampah terhadap masyarakat, hal ini dimaksudkan supaya
masyarakat lebih mengetahui peran dari Bank Sampah dalam meningkatkan ekonomi
dan fungsi dari Bank Sampah di Desa Getassrabi itu sendiri. Peningkatan mutu
pelayanan perlu dilakukan kepada nasabah supaya mempermudah nasabah dalam
melakukan transaksi. Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk pengambilan sampah dari
nasabah ke Bank Sampah maupun peningkatan fasilitas tempat sampah. Hal ini supaya
masyarakat lebih tertarik untuk mengelola sampahnya di Bank Sampah Desa Getassrabi
karena pelayanan mudah yang diberikan dari program bank sampah.
Pemerintah desa harus lebih memperhatikan program bank sampah ini, terutama
dengan memberikan fasilitas yang layak terhadap pengelolaan bank sampah. Untuk
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pengelola dan tokoh masyarakat akan
pengelolaan bank sampah yang kreatif serta inovatif, kegiatan khusus pada Bank
Sampah perlu dilakukan secara terjadwal dan berkelanjutan. Kreativitas dan inovasi
diperlukan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengelola sampahnya
dalam penggalangan dana, pemasaran produk daur ulang, dan peningkatan kesadaran
masyarakat. Pengembangan masyarakat Bank Sampah Mugi Barokah menjadi inisiatif yang
bertujuan untuk mempromosikan praktik pengelolaan sampah masyarakat yang ada di Desa
Getassrabi. Bank Sampah Mugi Barokah bertindak sebagai lembaga yang mengumpulkan,
mengelola, dan memanfaatkan sampah menjadi sumber daya yang bernilai, oleh karena itu
masyarakat Getassrabi harus terus memperhatikan potensi bank sampah mugi barokah ini.