Anda di halaman 1dari 13

PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DESA

(Studi Program Bank Sampah Mugi Barokah Desa Getassrabi Tahun 2019 – 2022)

Nur Latifah Sulistyaningrum1, Muhammad Ulil Albab2, Dwi Octtary3, Nor Laila Maghfiroh4,
Hassanatul Jannah5
1
Institut Agama Islam Negeri Kudus
2
Institut Agama Islam Negeri Kudus
3
Institut Agama Islam Negeri Kudus
4
Institut Agama Islam Negeri Kudus
5
Universitas Islam Negeri Surakarta

Alamat Korespondensi: Jl. Conge Ngembalrejo, Ngembal Rejo, Ngembalrejo, Kec. Bae, Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah 59322

E-mail: 1)nurlatifahs101202@gmail.com ,2)ulila399@gmail.com ,3)dwiocttary818@gmail.com ,4)


lailahermanto2011@gmail.com ,5)h4s.jannah@gmail.com

Abstrak
Pengelolaan sampah melalui program bank sampah merupakan salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah desa Getassrabi dalam rangka mengelola limbah secara efektif dan
berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengelelolaan Bank Sampah Desa
Getassrabi dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipatif, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kepengurusan bank sampah di Desa
Getassrabi telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam pengelolaan limbah yang efektif
dan berkelanjutan. Melalui pengumpulan data observasi partisipatif, peneliti memberikan data
yang lebih mendalam tentang sistem kepengurusan bank sampah, pengelolaan bank sampah,
kendala yang dihadapi bank sampah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan
Sampah Desa Getassrabi, Identifikasi Masalah Bank Sampah Mugi Barokah, Upaya yang
Dilakukan oleh pengelola Bank Sampah Mugi Barokah Untuk Meningkatkan Kesejahtaraan
Masyarakat dan Dampak Positif dari Program Bank Sampah Desa Getassrabi. Selain itu,
Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan sistem pengelolaan
limbah di Desa Getassrabi dan menyediakan rekomendasi bagi pengelola Bank Sampah Desa
Getassrabi untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program mereka.
Kata kunci: bank sampah, berkelanjutan, pengelolaan limbah.

Abstract

Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume … 1


Nomor….
Nama Penulis

Waste management through a waste bank program is one of the efforts made by the
government of Getassrabi Village to effectively and sustainably manage waste. This study aims to
describe the management of the Getassrabi Village Waste Bank using participatory observation,
interviews, and documentation as data collection techniques. The results of the study indicate that
the waste bank's management system in Getassrabi Village has experienced significant
development in effective and sustainable waste management. Through participatory observation
data collection, the researchers provide more in-depth data on the waste bank's management
system, waste management, challenges faced by the waste bank, factors influencing the
performance of waste management in Getassrabi Village, identification of issues in the Mugi
Barokah Waste Bank, efforts made by the management of the Mugi Barokah Waste Bank to
improve community welfare, positive impacts of the Getassrabi Village Waste Bank program, and
recommendations to improve the performance of the Getassrabi Village Waste Bank program.
Furthermore, this research provides valuable insights for the development of waste management
systems in Getassrabi Village and offers recommendations for the Getassrabi Village Waste Bank
management to enhance the effectiveness and sustainability of their program.
Keywords: waste bank, sustainability, waste management.

1. PENDAHULUAN
Situasi lingkungan saat ini sangat mengkhawatirkan karena kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh aktivitas ekonomi dan pembangunan yang tinggi, terutama di sektor
pertanian, industri, konsumsi energi, dan pembuangan limbah. Contoh yang sering kita lihat
seperti sampah kemasan plastik, kaleng, dan kertas menumpuk di jalan-jalan, lorong-lorong,
saluran drainase, sungai, dan laut. Sampah tersebut menjadi tempat hidup bagi hewan seperti
tikus, serangga, dan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika terus dibiarkan
berada di sekitar permukiman penduduk.(wegi trio putro, 2020)
Metode pengelolaan sampah yang melibatkan partisipasi masyarakat diantaranya
dengan mendirikan bank sampah. Bank Sampah sendiri beroperasi dengan prinsip yang serupa
dengan sistem bank konvensional, namun memiliki perbedaan pada jenis tabungan yang
diterima, yaitu sampah. Dalam Bank Sampah, tabungan sampah akan dikonversi menjadi
tabungan uang melalui proses yang disediakan oleh bank tersebut. (Subekti et al., 2018)
Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah yang telah dipilah serta
memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang di tabung bukan uang melainkan sampah.
Bank sampah muncul sebagai inisiatif masyarakat lokal dalam upaya partisipasi penanganan
permasalahan persampahan yang selama ini ada. Dengan strategi pengelolaan sampah 3R
(Reduce, Reuse, dan Recycle) berbasis masyarakat tersebut mampu mengubah imajinasi

2 Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume ….


Nomor …
sebagian banyak orang terhadap sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi.(Asteria &
Heruman, 2016)
Inovasi pengolahan sampah di bawah program bank sampah menjadi inovasi di tingkat
akar rumput yang juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Solusi untuk masalah ini
dapat dilakukan melalui keterlibatan masyarakat secara langsung dalam program bank
sampah. implementasi strategi bank sampah ini tidak hanya berfokus pada masyarakat sebagai
aktor utama dalam pengelolaan sampah, tetapi juga melibatkan pemerintah dalam rangka
menciptakan tata kelola lingkungan yang berbasis masyarakat. Program bank sampah sebagai
pemerintah lingkungan berbasis masyarakat memberdayakan masyarakat dan memunculkan
kesadaran mereka untuk memilah, mendaur ulang dan memanfaatkan sampah secara bijak
guna mengurangi sampah di lingkungan.(Setyaningrum1, 2015)
Dalam hal ini pemerintah desa harus dilibatkan full dalam mendampingi masyarakat
atau bank sampah dalam proses mengelola sampah dengan memfasilitasi serta melakukan
monitoring serta evaluasi mengenai program bank sampah di desa Getassrabi, Pelaksanaan
bank sampah ini bisa menghasilkan output bagi masyarakat. Bank sampah ini mengarah pada
penyelamatan lingkungan hingga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pada pengelolaan bank sampah kegiatan sosial dilibatkan didalamnya dari masyarakat
masyarakat yang mempunyai kesadaran dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya serta
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tetap
dijunjung tinggi. Maka pengelolaan bank sampah ini adalah bagaimana cara menjalankan
sistem bank sampah secara baik dan teratur sesuai target yang sudah ditetapkan.
Program Bank Sampah ini sudah pasti merupakan upaya yang baik dalam
penanggulangan serta pengelolaan sampah di desa Getassrabi. Oleh karena itu penelitian ini
menarik untuk diteliti karena membahas tentang peran Bank Sampah dalam kebersihan dan
kesejahteraan masyarakat. Utamanya dengan konsep Bank Sampah Mugi Barokah ini yang
melibatkan masyarakat secara langsung pada proses pelaksanaannya dan menjadikan
masyarakat sebagai subjek utama dalam program tersebut. Diharapkan dengan adanya
program Bank Sampah ini masyarakat di desa Getassrabi akan lebih peduli kebersihan
lingkungan. Pada program Bank Sampah Mugi Barokah ini juga mengharapkan masyarakat
supaya lebih memahami bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik dan benar serta
diharap dapat merubah mindset masyarakat tentang sampah.
2. METODE PELAKSANAAN
Pada suatu penelitian, peneliti harus tepat dalam menentukan jenis penelitian. Hal ini
supaya peneliti memperolah gambaran terkait permasalahan yang akan diteliti serta
mengetahui langkah apa saja yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian
ini metode yang digunakan merupakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian

Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume … 3


Nomor….
Nama Penulis

lapangan. Penulis memperoleh dan mengumpulkan data dengan cara wawancara dan
pengamatan lapangan terhadap objek yang akan diteliti.
Penggunaan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan didasarkan
atas anggapan bahwa dengan metode penelitian deskriptif kualitatif ini peneliti dapat
menganalisis program Bank Sampah Mugi Barokah di desa Getassrabi sebagai upaya menjaga
kelestarian lingkungan. Selain itu, dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis
penelitian lapangan ini juga dimaksud supaya dalam menjawab rumusan masalah dapat
dilakukan langsung di lapangan.
Subjek penelitian ini adalah Bank Sampah Desa Getassrabi dan masyarakat yang
terlibat dalam pengelolaannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
mendalam dengan informan kunci, observasi partisipatif, dan analisis dokumen terkait .
Wawancara mendalam dilakukan dengan pengurus bank sampah, anggota bank
sampah, dan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan sampah. Wawancara dilakukan
untuk memahami pandangan mereka tentang bank sampah dan dampaknya bagi lingkungan
dan masyarakat sekitar.
Observasi partisipatif dilakukan dengan bergabung dalam kegiatan pengelolaan
sampah, seperti pemilahan sampah dan pengangkutan ke tempat pengolahan sampah.
Observasi dilakukan untuk memahami proses pengelolaan sampah dan interaksi antara
pengurus bank sampah dan masyarakat.Analisis dokumen dilakukan dengan mengumpulkan
data sekunder terkait bank sampah, seperti dokumen pengelolaan sampah, laporan keuangan
bank sampah, dan peraturan terkait pengelolaan sampah di desa Getassrabi.
Setelah data terkumpul, dilakukan analisis data dengan teknik analisis isi. Data
dianalisis dengan mencari tema-tema utama yang muncul dari wawancara, observasi, dan
dokumen terkait. Tema-tema ini kemudian diinterpretasikan untuk memahami bagaimana
bank sampah berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah di lingkungan dan memberikan
manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dalam kesimpulannya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk
memahami bagaimana bank sampah di desa Getassrabi berkontribusi dalam mengurangi
jumlah sampah di lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat
sekitar. Wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen digunakan sebagai
teknik pengumpulan data. Data dianalisis dengan teknik analisis isi untuk mencari tema-tema
dan pola-pola yang muncul dalam wawancara dan dokumen yang dianalisis.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Berdirinya Bank Sampah di Desa Getassrabi berawal dari sosialisasi tentang
lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh Dinas PKPLH Ibu Wendi pada tahun 2019, dimana
Bank sampah merupakan salah satu alternatif mengajak warga peduli dengan sampah dan

4 Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume ….


Nomor …
peduli dengan lingkungan. Sistem pengelolaan bank sampah sendiri berbasis rumah
tangga,dimana masyarakat memilah milah sampah yang layak dijual untuk ditukar dengan
uang, sedangkan yang tidak bisa dijual disetokan ke Bumdes ( Badan Usaha Milik Desa )
untuk dijadikan sebagai pupuk.
Pemerintah Desa sendiri mentargetkan dengan adanya program bank sampah di Desa
Getasrabi ini supaya tidak ada lagi tempat pembungan sampah sembarangan yang
menyebabkan polusi, lingkungan kurang nyaman dan tidak sehat. Sejak awal berdirinya bank
sampah di Getassrabi sampai sekarang kendala kendala yang dihadapi setiap tahun nya hampir
sama, diantaranya Pola Pikir Masyarakat yang masih statis, dimana masih sulit untuk
menghilangkan kebiasaan yang sudah melekat setiap harinya, selain itu juga
ketidakseimbangan peran antara laki laki dengan perempuan dimana hampir semua pengurus
bank sampah Desa Getassrabi di pegang oleh perempuan terutama ibu-ibu yang menimbulkan
beban ganda sehingga pengelolaan pengelolan bank sampah belum optimal sesuai standar
pengelolaan Bank Sampah.
Table 1. Profil Bank Sampah Desa Getassrabi
No Kategori Keterangan

1 Nama Bank Sampah Mugi Barokah


2 Alamat Jl. Truno Joyo Rt 06 Rw
01 Getassrabi Gebog
59333 Kudus

3 Tahun Berdiri 2019

4 Nama Ketua Nur Hayati

Bank Sampah di Desa Getassrabi berdiri pada tahun 2019 sebagai salah satu alternatif
untuk mengajak masyarakat peduli dengan sampah dan lingkungan. Bank sampah ini berbasis
rumah tangga, di mana masyarakat memilah-milah sampah yang layak dijual untuk ditukar
dengan uang, sedangkan yang tidak bisa dijual disetorkan ke Bumdes untuk dijadikan sebagai
pupuk. Selain itu, Pemerintah Desa Getassrabi menargetkan dengan adanya program bank
sampah di desa ini, tidak ada lagi tempat pembuangan sampah sembarangan yang
menyebabkan polusi, lingkungan kurang nyaman dan tidak sehat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bank sampah di desa Getassrabi memiliki
kontribusi yang signifikan dalam mengurangi jumlah sampah di lingkungan dan memberikan
manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Bank sampah mampu mengurangi jumlah sampah
di desa dengan cara memilah dan mengolah sampah menjadi barang yang berguna kembali.
Selain itu, bank sampah juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dengan
memberikan penghasilan tambahan dari penjualan sampah yang dikumpulkan.

Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume … 5


Nomor….
Nama Penulis

Kemudian juga menggunakan Teori Partisipasi Masyarakat yang menekankan


pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan
yang berdampak pada kehidupan mereka. Dalam konteks bank sampah, partisipasi masyarakat
meliputi kesadaran, pemilahan sampah, dan penyerahan sampah ke bank sampah. Dengan
melibatkan masyarakat secara aktif, bank sampah dapat menjadi upaya bersama dalam
mengelola sampah secara efektif. Wangari Maathai, sebagai aktivis lingkungan, Berpendapat
pentingnya bank sampah dalam pelestarian lingkungan. Ia menganggap bank sampah sebagai
solusi yang efektif untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan mempromosikan daur ulang
serta pengelolaan limbah yang lebih baik.
3.1. Sistem Kepegurusan Bank Sampah Mugi Barokah
Berdasarkan kepada Surat Keputusan Kepala Desa Getassrabi Nomor: 04/
01/2020 tentang Pembentukan Bank Sampah Mugi Barokah Desa Getassrabi,
kecamatan Gebog Kabupaten Kudus dengan susunan pengurus atau pengelola bank
sampah unit adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Struktur Kepengurusan Bank Sampah Mugi Barokah
No Nama Jabatan

1 H. Badrus Kepala Desa


2 Dyah Wendy Hastati, ST Pembimbing

3 Nur Hayati Ketua

4 Nur Faizah Sekretaris

5 Ruqoyyah Bendahara

6 Rifatus Sa’diyah Penimbang

7 Sirrotun Nafi’ah Penjualan

Program Bank sampah Mugi Barokah sendiri sepenuhnya murni swadaya


masyarakat, Realisasi peran semua pengurus dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya sudah sesuai dengan manajemen pengelolaan bank sampah, tapi
belum sepenuhnya optimal, hal ini terjadi dipicu karena beberapa faktor diantara faktor
utamanya adalah kurangnya dana operasional dan belum regenerasi penerus, pihak
pengelola bank sampah mugi barokah desa getassrabi terus berupaya mememajukan
program bank sampah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan
mencontohkan mulai dari pengurus Pengelola Bank sampah itu sendiri.
3.2. Pengelolaan Bank Sampah Mugi Barokah Desa Getassrabi
Pengelolaan sampah dimulai dari pemilahan dan pewadahan. Pewadahan
terpilah antara sampah anorganik dan sampah organik dilakukan oleh nasabah bank
sampah pengurus bank sampah, Proses selanjutnya setelah pewadahan adalah

6 Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume ….


Nomor …
pengumpulan yang dilakukan anggota bank sampah dengan menyetor sampah
anorganiknya ke bank sampah yang berlokasi lapangan desa Getassrabi, selanjutnya di
bank sampah adalah penyetoran sampah oleh nasabah. Nasabah datang ke bank sampah
kemudian proses penimbangan sampah. Setelah dilakukan penimbangan, nasabah akan
mendapat catatan yang berisi jumlah sampah yang disetor. Catatan tersebut digunakan
untuk proses perhitungan harga sampah. Pencatatan dilakukan manual di buku besar
nasabah oleh pengurus bank sampah.

Bagan 1. Skema Pengumpulan sampah

Nasabah Penimbangan Pencatatan Pembayaran

Setelah nasabah mengumpulkan sampahnya langkah selanjutnya petugas dari


Bank Sampah melakukan penyortiran terhadap sampah yang telah di kumpulkan oleh
para nasabah. Pemilahan sampah memperhatikan beberapa hal, seperti mengurangi
(Reduce). Prinsip ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan
dengan menghindari pembelian barang-barang yang tidak perlu, mengurangi
penggunaan kemasan sekali pakai, dan melakukan pemilihan produk yang ramah
lingkungan.Selanjutnya ada menggunakan kembali (Reuse). Prinsip ini mendorong
penggunaan kembali barang atau bahan yang masih dapat digunakan sebelum akhirnya
menjadi sampah. Dan yang terakhir mendaur ulang (Recycle). Prinsip ini melibatkan
proses pengolahan sampah untuk menghasilkan bahan baku atau produk baru. Sampah
yang dapat didaur ulang seperti kertas, plastik, logam, atau kaca diolah kembali menjadi
bahan baku yang dapat digunakan dalam pembuatan produk baru. Melalui proses daur
ulang, sampah dapat dikurangi dan sumber daya alam dapat lebih efisien dimanfaatkan.

Gambar 1. Proses pengumpulan dan penimbangan sampah


3.3. Kendala-kendala yang Dihadapi Bank Sampah Desa Getassrabi

Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume … 7


Nomor….
Nama Penulis

Dari hasil wawancara kepada ketua Bank Sampah Getassrabi dijelaskan bahwa
Setiap tahun, Bank Sampah Desa Getassrabi menghadapi kendala yang hampir sama,
seperti pola pikir masyarakat yang masih statis dan sulit untuk menghilangkan
kebiasaan buruk dalam membuang sampah, kurangnya perhatian khusus dari
pemerintah desa, ketidakseimbangan penjualan dengan pembagian hasil, ketidak
seimbangan peran posisi kepengurusan dalam bank sampah antara laki-laki dengan
perempuan, keterbatasan tenaga dalam pemilahan sampah yang bisa dijual dan yang
tidak bisa dijual, minimnya perhatian situasi bank sampah itu sendiri dari pihak
pengelola, kurangnya sosialisasi dari pihak pengelola bank sampah kepada masyarakat,
sehingga banyak masyarakat yang belum tahu terkait adanya program bank sampah, dan
tidak adanya laporan evaluasi setiap tahunnya dari pihak pengurus kepada pemerintah
desa sehingga pemerintah desa minim informasi terkait masalah-masalah yang terjadi
dari pengelolaan bank sampah.
3.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan Sampah Desa Getassrabi
Pengelolaan sampah Desa Getassrabi belum bisa disebut maksimal. Hal ini
dipengaruhi oleh masyarakat yang sudah melekat akan kebiasaan membuang sampah
sembarangan. Pola pikir masyarakat yang seperti inilah yang membuat kinerja
pengelolaan sampah di Desa Getassrabi menjadi kurang maksimal. Pemerintah desa
belum sepenuhnya mendukung dan memperhatikan pengelolaan bank sampah, dilihat
dari fasilitas bank sampah yang masih kurang memadai. Selain itu penjualan dan
pembagian hasil dari pengelolaan sampah yang tidak seimbang membuat masyarakat
kurang antusias terhadap program bank sampah ini.
Bank sampah Desa Getassrabi memiliki tenaga pegelola yang begitu terbatas.
Sampah yang sudah masuk ke bank sampah harus dipilah menjadi dua bagian, yaitu
sapah layak jual dan tidak layak jual. Namun dengan adanya keterbatasan tenaga sangat
mempengaruhi kinerja dalam pemilahan sampah ini. Dari pihak pengelola sendiri juga
kurang memperhatikan situasi bank sampah. Padahal keberhasilan program bank
sampah juga didukung oleh pihak pengelolanya. Sosialisasi dari pihak pengelola bank
sampah kepada masyarakat belum banyak dilakukan, sehingga masyarakat pun banyak
yang tidak ikut berpartisipasi karena belum tahu terkait adanya program bank sampah
Desa Getassrabi ini.
3.5. Identifikasi Masalah Bank Sampah Mugi Barokah
Dari hasil wawancara dengan ketua pengurus Bank Sampah Mugi Barokah Desa
Getassrabi pada tanggal 30 Mei 2022 terdapat beberapa permasalahan dalam
pelaksanaan Bank Sampah diantaranya yaitu Kurang nya kesadaran Masyaraat untuk
menjaga Lingkungan, Ketidakseimbangan Peran antara laki laki dengan perempuan

8 Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume ….


Nomor …
dalam pengelolaan bank sampah dimana kepengurusan Bank sampah di Desa
Getassrabi hampir di dominasi oleh perempuan, kurangnya perhatian dari pemerintah
desa sehingga struktur kelembagaan dan operasional dari Bank sampah Getassrabi
masih sederhana belum struktur dengan Rapi, minimnya Anggaran Dana untuk
operasioanl bank sampah, Fasilitas yang berada di Bank Sampah belum memadai, tidak
ada sarana dan prasarana untuk mengangkut sampah. Pengelolaan sampah hanya
dilakukan pemilahan dan pemisahan untuk mengelompokan sampah yang sejenis dan
kemudian akan diambil oleh pengepul Bank Sampah yang sudah resmi mempunyai
kerja sama dengan pelaksana Bank Sampah.
Berdasarkan identifikasi masalah, terdapat masalah penerapan manajemen
pelaksanaan Bank Sampah oleh pelaksana Bank Sampah di Desa Getasrabi belum
sesuai dengan manajemen standar yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2012 yaitu pada pelaksana
Bank Sampah, pengelolaan sampah di Bank Sampah, mekanisme kerja Bank Sampah,
sumber pendanaan Bank Sampah, sarana dan prasarana Bank Sampah, dan peran
pelaksana dalam memanajemen nasabah Bank Sampah. Untuk itu diperlukan kajian
tentang evaluasi bagaimana pelaksana Bank Sampah dalam menerapkan manajemen
Bank Sampah di Desa Getasrabi.
3.6. Upaya yang Dilakukan oleh pengelola Bank Sampah Mugi Barokah Untuk
Meningkatkan Kesejahtaraan Masyarakat
Bank Sampah Desa Getassrabi melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan
kinerja pengelolaan sampah di desa, antara lain:
a. Melakukan sosialisasi secara rutin kepada masyarakat mengenai pentingnya
memilah sampah dan mengolah sampah.
b. Meningkatkan peran perempuan dalam kepengurusan bank sampah untuk
mencapai keseimbangan gender.
c. Mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang ada untuk memudahkan
pengelolaan sampah.
d. Melakukan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat untuk membantu
dalam pemilahan sampah dan mengolah sampah.
e. Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti Bumdes dan pihak
swasta, untuk meningkatkan pemasaran produk dari sampah.
f. Meningkatkan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk mengetahui kinerja
pengelolaan sampah dan menemukan solusi atas kendala yang dihadapi.
3.7. Dampak Positif dari Program Bank Sampah Desa Getassrabi
Adapun dampak bersifat positif bagi warga Desa Getassrabi terhadap
lingkungan yaitu dengan membuat lingkungan desar menjadi lebih bersih hingga warga
Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume … 9
Nomor….
Nama Penulis

desa dapat mersakan berkurangnya tumpukan sampah yang sebelum ini kurang menarik
untuk dilihat, dengan adanya dank sampah mugi barokah adalah secara tidak langsung
dapat dilihat berdasarkan:
a. Jumlah tenaga kerja yang terserap
b. Bank Sampah Mugi Barokah ini mampu melibatkan warga desa getassrabi
dengan penyerapan tenaga kerja yang diserap, program bank sampah mugi
barokah ini memberikan manfaat dengan keuntungan dan dapat menghasilkan
uang saku dan ini menjadi kesempatan bagi berbagai kalangan untuk
beregabung menjadi pekerja
c. Persepsi warga Desa Getassrabi serta dapat dilihatnya perubahan dari perilaku
warga dalam penanganan sampah
d. Adanya Bank Sampah Mugi Barokah ini dapat diakui sebagian besar warga
Desa Getassrabi beranggapan bahwa bank sampah ini telah memberikan
perbaikan dan pelayanan sampah yang dapat dibuktikan dari bank sampah yang
sudah memberikan fasilitias yang memudahkan warga dalam memilah sampah
e. Keberadaan Bank Sampah Mugi Barokah ini juga secara tidak langsung dapat
memberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah untuk warga
Desa Getassrabi ini.
3.8. Saran untuk Meningkatkan Kinerja Program Bank Sampah Desa Getassrabi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang diberikan guna
meningkatkan kinerja program bank sampah Desa Getassrabi. Pada Bank Sampah Desa
Getassrabi diperlukan adanya peningkatan sosialisasi untuk membangun kesadaran dan
pengetahuan dari pihak Bank Sampah terhadap masyarakat, hal ini dimaksudkan supaya
masyarakat lebih mengetahui peran dari Bank Sampah dalam meningkatkan ekonomi
dan fungsi dari Bank Sampah di Desa Getassrabi itu sendiri. Peningkatan mutu
pelayanan perlu dilakukan kepada nasabah supaya mempermudah nasabah dalam
melakukan transaksi. Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk pengambilan sampah dari
nasabah ke Bank Sampah maupun peningkatan fasilitas tempat sampah. Hal ini supaya
masyarakat lebih tertarik untuk mengelola sampahnya di Bank Sampah Desa Getassrabi
karena pelayanan mudah yang diberikan dari program bank sampah.
Pemerintah desa harus lebih memperhatikan program bank sampah ini, terutama
dengan memberikan fasilitas yang layak terhadap pengelolaan bank sampah. Untuk
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pengelola dan tokoh masyarakat akan
pengelolaan bank sampah yang kreatif serta inovatif, kegiatan khusus pada Bank
Sampah perlu dilakukan secara terjadwal dan berkelanjutan. Kreativitas dan inovasi
diperlukan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengelola sampahnya

10 Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume ….


Nomor …
bersama Bank Sampah Desa Getassrabi. Seperti contoh dengan membina suatu
kelompok di masyarakat terkait pengelolaan sampah dengan membuat jadwal tetap
untuk pelaksanaan pembinaan kelompok tersebut.
Bank sampah Desa Getasssrabi diharapkan bisa menjadi wadah untuk
memasarkan hasil daur ulang sampah oleh masyarakat, seperti melakukan pemasaran
hasil daur ulang sampah organik dan anorganik yang kreatif pada saat ada event pasar
rakyat atau acara car free day. Bank Sampah Mugi Barokah juga harus bisa menjadi
wadah bagi para ibu rumah tangga dan masyarakat Desa Getassrabi untuk menjaga
kelestarian lingkungan dan juga untuk menambah penghasilan. Kemudian Bank
Sampah Desa Getassrabi hendaknya berusaha untuk bekerjasama dengan perusahaan
terutama PT. Djarum untuk memberikan peluang masyarakat dalam meningkatkan
ekonomi keluarga.
4. KESIMPULAN
Pada kesimpulan ini, Bank Sampah belum bisa menjadi model pengelolaan sampah
yang efektif dan berpotensi memberikan dampak positif terhadap lingkungan, ekonomi, dan
sosial. Bank Sampah Mugi Barokah adalah lembaga keuangan yang berfokus pada
pengelolaan limbah dan upaya daur ulang, akan tetapi masih banyak yang perlu di evaluasi.
Bank Sampah Mugi Barokah menerima dan memproses berbagai jenis limbah seperti plastik,
kertas, logam, dan barang bekas lainnya untuk dijual kembali atau didaur ulang, akan tetapi
hal itu belum bisa berjalan secara terus menerus. Dengan adanya bank sampah Mugi Barokah
ini masyarakat Desa Getassrabi diharapkan dapat mengurangi volume sampah, mengurangi
penggunaan sumber daya baru, menghasilkan produk yang bernilai ekonomi, serta
memberdayakan masyarakat Desa Getassrabi secara sosial dan ekonomi.
Program Bank sampah merupakan salah satu rencana solusi yang seharusnya efektif
dalam mengelola sampah dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Dengan
adanya bank sampah, diharapkan masyarakat Desa Getassrabi dapat memilah dan mendaur
ulang sampah secara efisien dengan memberikan imbalan berupa uang atau barang, juga dapat
memberikan pelatihan dan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar. Selain itu, Bank Sampah
Mugi Barokah juga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara
pengelolaan sampah yang benar dan cara mengolah sampah menjadi produk yang bernilai. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya
pengurangan sampah dan perlindungan lingkungan.
5. SARAN
Kerjasama dengan pemerintah setempat, organisasi lingkungan, dan sektor swasta
dapat memperkuat upaya pengembangan masyarakat Bank Sampah Mugi Barokah.
Pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan, bantuan teknis, dan sumber daya lainnya.
Sementara itu, kerjasama dengan organisasi lingkungan dan sektor swasta dapat membantu
Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume … 11
Nomor….
Nama Penulis

dalam penggalangan dana, pemasaran produk daur ulang, dan peningkatan kesadaran
masyarakat. Pengembangan masyarakat Bank Sampah Mugi Barokah menjadi inisiatif yang
bertujuan untuk mempromosikan praktik pengelolaan sampah masyarakat yang ada di Desa
Getassrabi. Bank Sampah Mugi Barokah bertindak sebagai lembaga yang mengumpulkan,
mengelola, dan memanfaatkan sampah menjadi sumber daya yang bernilai, oleh karena itu
masyarakat Getassrabi harus terus memperhatikan potensi bank sampah mugi barokah ini.

12 Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume ….


Nomor …
DAFTAR PUSTAKA
Asteria, D., & Heruman, H. (2016). Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah
Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(1), 8.
Setyaningrum1, I. (2015). Karakteristik Peningkatan Pengelolaan Sampah Oleh Masyarakat Melalui
Bank Sampah. Jurnal Teknik PWK, 4(2), 2015. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
Subekti, P., Setianti, Y., & Hafiar, H. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan
Hidup Di Desa Margalaksana Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Kawistara, 8(2), 148.
https://doi.org/10.22146/kawistara.30379
wegi trio putro, I. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah
PENDAHULUAN Proses pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan nonformal
sebenarnya merupakan upaya memberdayakan masyarakat untuk memperkuat seluruh
eksistensinya . Menitikberatkan pada kegiatan yang seharu. Jambura Journal of Community
Empowerment (JJCE), 1(2), 69–78.

Community Development: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume … 13


Nomor….

Anda mungkin juga menyukai