Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan dan
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah penelitian sosiologi yang berjudul “Pemberdayaan Limbah Rumah
Tangga Oleh Masyarakat Perumahan Lemigas Depok, Jawa Barat ”. Tugas ini
bertujuan agar semua masyarakat dapat peduli terhadap lingkungan sekitar.
Tugas ini dilakukan untuk mendapatkan nilai yang diharapkan dari mata pelajaran
Soiologi yang di ajarkan oleh Ibu Sri Irlandarini, S.Sos di SMAN 6 Depok.Kami
menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian tugas ini tidak hanya hasil dari tugas
sendiri melainkan berkat kerjasama teman sekelompok dan dorongan dari
berbagai pihak baik secara material maupun spiritual.
Oleh Karena itu dengan segala hormat kami ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Tuhan YME
2. Teman sekelompok
3. Narasumber yang dengan senang hati memberi tanggapan dan menjawab
saat wawancara.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh
karena itu, dengan kerendahan dan ketulusan hati kami berharap akan adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan tugas ini sehingga
hasil tugas ini dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas dan
mutu pendidikan.
Semoga segala bimbingan dan dukungan dari semua pihak mendapat balasan dari
Allah SWT.
PENDAHULUAN
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah
tangga yang berasal dari dapur, kamar mandi dan limbah bekas industri rumah
tangga seperti sisa-sisa sayuran, kertas, kardus atau karton. Limbah ini berpotensi
merusak kelestarian alam dan lingkungan apabila jumlahnya tidak terkendali dan
tidak ada upaya untuk mengendalikannya.
Jika dilihat dari latar belakang masalah di atas, dapat dibuat pertanyaan
rumusan masalah sebagai berikut:
Manfaat penelitian
Penelitian ini dibuat dengan harapan dapat memberi manfaat bagi
penulis maupun pembaca tentang pentingnya membuat lingkungan
menjadi lebih bersih dan menyadarkanmasyarakat akan pentingnya
kebersihan. Pengetahuan dan wawasan kepada para pembaca yaitu agar
lebih peduli dengan lingkungan sekitar dengan mengetahui keberadaan
bank sampah. Manfaat bagi pemerintah ialah agar pemerintah dapat
memberikan dukungan dan perhatian terhadap bank sampah, seperti
bantuan dana dan fasilitas. Sedangkan untuk masyarakat sendiri ialah agar
masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih asri dan nyaman
serta mendorong kerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Pengelolaan sampah berbasis komunitas dapat dicapai dengan cara
memperhatikan pengenalan terhadap jenis-jenis sampah dan cara
pengolahannya, bagaimana tingkat kesadaran masyarakat tentang
kebersihan lingkungan, serta kontribusi pemerintah dan kelurahan dalam
mendukung kegiatan tersebut.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang penulis lakukan adalah dengan
pendekatan kualitatif.Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang
kegiatannya meneliti informan (subjek penelitian) dalam lingkungan
hidup.Oleh karena itu, penulis harus berinteraksi langsung dengan
informan untuk mengenal secara dekat kehidupan subjek penelitian.
3. Metode Pengumpulan Data
Penulis melakukan tiga macam metode dalam pengambilan data,
yaitu:
a. Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan
dengan sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial untuk
kemudian dilakukan pencatatan.Dengan metode ini, penulis
langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan untuk
menemukan dan mendapatkan data yang berkaitan dengan fokus
penelitian.
b. Wawancara
Dalam metode ini, penulis menggali informasi lebih dalam
terkait objek penelitian dengan menanyakan pertanyaan-
pertanyaan yang telah disiapkansecara langsung kepada
narasumber.
c. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan
melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literatur, catatan,
serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin
dipecahkan.Penulis menggunakan metode ini untuk memperkaya
informasi yang tidak didapat di objek penelitian maupun jawaban
dari narasumber.
LANDASAN TEORI
Dari penelitian ini dapat dijelaskan berbagai landasan teori sebagai berikut:
A. Selain saya (Ibu Aminah) ada juga yang membantu yang berasal
dari struktur kepengurusan bank sampah ini. Karena kita
membentuk bank sampah juga tidak sembarang bikin, ada surat SK
juga, ada ketua, pembina pengawas, sekretaris anggota, sehingga
bisa diketahui juga oleh ketua RT(suami Ibu Aminah) yang juga
merupakan penanggung jawab bank sampah ini.
C. Kalau ibu dari rumah sudah dipilah, dipisahkan plastik, kertas, dan
kardus.
B. Plastik, botol bekas, gelas bekas, plastik bekas minyak, sabun, dll.
Diitungnya dengan cara ditimbang.
C. Iya banyak.
8. Apakahada masyarakat yang tidak setuju dengan adanya bank sampah ini?
C. Sejauh ini sih ibu liat masyarakat sangat senang dengan bank
sampah ini.
11. Apakah ada hasil sampah yang dikelola dari bank sampah ini?
12. Apakah bank sampah ini memiliki keinginan untuk membentuk kerajinan
sampah juga?
15. Untuk pengambilan tabungan hasil dari bank sampah ini biasanya
dilakukan kapan? Apakah mingguan, bulanan atau tahunan?
C. Kalau ibu pas mau lebaran. Tapi ada juga yang bulanan terserah
masing-masing orang.
BAB IV
Ide untuk membangun bank sampah ini pun segera terealisasikan dengan
mengadakan sosialisasi tentang bank sampah dalam kegiatan arisan dan
pengajian mingguan warga Komplek Lemigas untuk mengingatkan pada
seluruh warga tentang manfaat bank sampah. Dari kegiatan sosialisasi
tersebut, warga Komplek Lemigas mulai tersentuh dan sadar akanpentingnya
kebersihan dan keindahan Komplek Lemigas terlebih dengan adanya
penambahan penghasilan bagi nasabah bank sampah yang menabung
sampahnya. Kemudian, para warga mulai mendapat masukan dan bimbingan
dari pengalaman bank sampah wilayah lain serta dari pemerintah daerah agar
pengelolaan sampah yang sudah ada dapat dikembangkan lebih luas lagi
menjadi bank sampah, dan akhirnya terbentuklah “Bank Sampah Patra
Lemigas”.
Bank Sampah Patra Lemigas membagi satu jenis kegiatan dari bank
sampah. Pertama, menerima semua jenis tabungan sampah yang memiliki nilai
jual, misalkan: kertas koran, kardus, kertas buku (putih), kertas buram, kertas
campur, kardus, plastik mineral, plastik ember, besi, kuningan, dan
alumunium. Harga beli beragam tersebut disesuaikan dengan jenis
sampahnya.Nasabah yang menabung di Bank Sampah Patra Lemigas berasal
dari lingkungan RW 09 Komplek Lemigas dan sekitarnya.
B. Tujuan dan Struktur Organisasi
a. Tujuan
1) Agar dapat berperan aktif membantu masyarakat dan kami
tujukan untuk kebutuhan anggota dll.
2) Membantu Pemerintah Kota Depok dalam mengatasi
mnegurangi sampah di Kota Depok.
3) Mengaktifkan peran serta masyarakat mulai dari level bawah
RT/RW untuk mengurangi sampah dan menjadikan sampah
tersebut bermanfaat dari aspek sosial dan ekonomi.
4) Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat/rumah
tangga.
5) Membangun kesadaran di masyarakat tentang pentingnya
memilah, mengelola sampah dan menjadikannya sebagai
barang yang bernilai ekonomis guna memberikan tambahan
penghasilan.
b. Susunan Kepengurusan
Penanggung jawab : Agus Budiyanta (Ketua RT02/09)
Ketua : Aminah
Sekretaris : Wiwik
Bendahara : Iskandar S
Bagian Perlengkapan : Surono
Bagian Umum : Ujang
c. Visi
a. Menjadikan lingkungan sehat dan bersih.
b. Ikut membantu program Pemerintah Kota Depok dalam
kebersihan lingkungan.
d. Misi
a. Peduli dan bermanfaat bagi masyarakat.
b. Mengelola sampah hingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi
bagi masyarakat.
D. Sasaran
Sasaran kegiatan meningkatkan pelayanan, kenyamanan,
kebersihan dan kerukunan warga adalah sebagai berikut:
1. Mendukung program-program yang dicanangkan pemerintah
daerah
2. Mendukung program-program yang dicanangkan ketua rukun
warga RT.09
3. Melaksanakan program-progam yang sudah direncanakan pengurus
rukun tetangga RT.09/02
4. Membina silahturahmi dan kerukunan antar tetangga
5. Membantu meningkatkan kebersihan lingkungan
6. Sebagai forum interaksi sesama warga
2. Plastik :
Gelas bersih (gelas mineral yang sudah dibersihkan dan
penutup sudah dirobek bersih)
Gelas kotor (penutup belum dirobek)
Botol bersih (botol dalam keadaan sudah dicuci)
Botol kotor (botol yang masih terdapat minuman bekasnya)
Emberan ( cat ember bekas, perabotan plastik tebal )
Kresek
3. Karet
Karpet
Kabel :
Kabel tebal (lebih mahal karena diambil
tembaganya yang mahal lalu dipisah dengan
karetnya juga).
Kabel tipis (langsung disatukan dengan karetnya).
4. Logam :
Besi
Kaleng
Alumunium
Tembaga
Kabin
5. Kaca : beling
6. Lain-lain : duplek
F. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pendirian Bank Sampah
Keberadaan sampah beling dan plastik yang tidak dapat terurai setelah
ratusan tahun lamanya mendorong masyarakat untuk mendaur ulang sebisa
mungkin. Dari bekas “emberan”yang didaur ulang itu kadang ada yang
menjualnya lagi lewat para pedagang perabotan dan itu dapat terlihat
perbedaannya mana barang bekas dan yang asli lewat wanginya apakah itu daur
ulang atau tidak .Untuk limbah kabel biasanya kabel berukuran besar dan kecil
dipisah karena kabel yang besar akan diambil tembaganya karena masih memiliki
nilai jual. Bank sampah ini juga menerima kaca walaupun harganya sangat murah
tetapi mereka masih menerimanya, karena tujuannya untuk peduli lingkungan
dengan mendaur ulang asal masih memiliki nilai guna.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dipaparkan tersebut sehingga dapat ditarik
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Permasalahan limbah rumah tangga di kota Depok menjadi salah satu
permasalahan serius dimana setiap harinya terdapat 100 ton limbah rumah
tangga yang mendominasi kota. Permasalahan inilah yang melatar
belakangi masyarakat di kota Depok untuk melakukan pengelolaan
sampah berkelanjutan yaitu dengan mendirikan bank sampah. Keberadaan
bank sampah ini pun disambut baik oleh sebagian masyarakat karena dapat
mengurangi jumlah limbah dan berpotensi menghasilkan keuntungan
apabila diolah dengan baik.
2. Bank Sampah Patra di perumahan Lemigas didirikan oleh Ibu Aminah
pada 05 Oktober 2015 guna menjadikan lingkungan bersih, sehat dan asri
di lingkungan Komplek Lemigas. Nasabah bank sampah ini adalah ibu-
ibu rumah tangga di Perumahan Lemigas. Kebanyakan nasabahnya bahkan
menjadi pengelola dan pekerja pada bank sampah.
3. Bank sampah “Patra Lemigas” membagi satu jenis kegiatan dari bank
sampah, pertama menerima sampah untuk kegiatan menerima semua jenis
tabungan sampah. Asalkan memiliki nilai jual misalkan kertas koran,
kardus, kertas buku, kertas buram, kertas campur, kardus, plastik mineral,
plastik ember, besi, kuningan, dan alumunium. Dengan harga beli beragam
disesuaikan dengan sampahnya.Nasabah bank sampah berasal dari
lingkungan RW 09 Komplek Lemigas dan sekitarnya.
4. Bagi masyarakat, pendirian bank sampah ini sangatlah menguntungkan.
Hal ini dikarenakan masyarakat komplek lemigas mendapat uang atau
upah setelah mengumpulkan sampah dan menyerahkannya pada bank
sampah. Tabungan dari bank sampah ”Patra Lemigas” ini biasanya
dilakukan selama setahun sekali saat lebaran. Nasabah bank dapat
mengambil hasil tabungannya 1 tahun sekali namun bila ada yang ingin
mengambilnya sebelum bulan pengambilan (karena butuh) itu juga bisa
dilakukan. Hasil tabungan bank sampah selama setahun bisa mencapai
Rp.1.000.000 Bahkan mereka akan mendapatkan upah tambahan apabila
turut serta dalam mendaur ulang sampah sehingga sampah-sampah yang
mereka kumpulkan masih memiliki nilai guna dan nilai jual.
5. Sampai saat ini, pemerintah turut serta dalam membantu program
pendirian bank sampah dengan memberikan buku-buku
pengarahan/panduan tentang bank sampah. Pemerintah Kota Depok juga
memberikan SK pada bank sampah di Kompek lemigas sebagai kelompok
penggiat sampah se-kota Depok dibawah naungan kementrian sehingga
bank sampah ini memiliki pelindung dan pembinanya bahkan Dari rapat
yang didatangi oleh pengurus bank sampah di lemigas dapat diketahui
bahwa di kota Depok terutama Limo merupakan kota dengan Bank
sampah terbesar dan terbanyak se-Indonesia bahkan di tingkat dunia.
Namun dalam hal ini pemerintah masih belum memberikan dukungan
berua fasilitas ataupun dana bantuan dalam kegiatan bank sampah ini.
B. Saran
Menurut hasil riset penelitian, tanggapan dan partisipasi masyarakat
terhadap bank sampah Patra Lemigas sudah sangat baik. Tetapi hal itu masih ada
beberapa hambatan dalam kegiatan bank sampah ini, diantaranya adalah masih
banyaknya warga yang malas untuk melaksanakan kegiatan rutin bank sampah
dan juga masih kurangnya edukasi tentang pemilahan bank sampah tersebut.
Sebaiknya sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai bank sampah
harus sering di lakukan. Tidak hanya di acara arisan saja, tapi bisa juga melalui
media sosial sebagai media sosialisasi. Pada era modernisasi ini sudah banyak
warga yang sudah memiliki gawai pintar masing-masing. Dengan dibuatnya
akun resmi bank sampah di media sosial, informasi-informasi seperti kegiatan
bank sampah maupun pemberdayaannya dapat tersampaikan dengan mudah
tanpa harus mengumpulkan warga dalam suatu acara maupun mengingatkannya
ke rumah yang satu dengan rumah yang lain.
Selama ini kegiatan bank sampah hanya dipartisipasi oleh ibu-ibu rumah
tangga perumahan lemigas dan para pekerja saja. Dengan dibuatnya akun bank
sampah di sosial media diharapkan dapat menarik perhatian di kalangangan
pemuda juga. Pemuda-pemuda di lingkungan komplek lemigaspun dapat
berpartisipasi dalam kegiatan bank sampah tidak hanya para pekerja ataupun
orang tua saja.
LAMPIRAN
A. Pertanyaan Penelitian