detikcom - Jakarta, Pimpinan mahasiswa yang mendemo Gus Dur tidak begitu
mempedulikan adanya tuduhan, bahwa mereka digunakan oleh kekuatan politik. Bagi
mereka Gus Dur telah gagal menjalankan agenda reformasi. Itulah sebabnya mereka tetap
menjalin alinasi dengan kelompok manapun yang konsern pada masalah ini.
Martin Manurung, mantan aktivis KBUI, kini giat dalam lintas gerakan
Ada dua kelompok besar gerakan mahasiswa. Meski tidak berlawanan atau
berseberangan, mereka sama-sama menghadapi permasalahan ketidakmampuan bangsa
dalam membersihkan perilaku sistem lembaga hukum. Perspektif bisa berbeda, tetapi
harus sama-sama memikirkan langkah politik dalam bertindak agar tidak memberi
keuntungan politik kelompok tertentu.
Mengkritisi pemerintah adalah keharusan, tetapi menekankan hanya pada isu
Buloggate dan Bruneigate saja, berarti melupakan kondisi obyektif parlemen yang
dikuasai elemen masa lalu. Itu yang harus jadi kekhawatiran bersama agar tidak
memberikan peluang bagi kekuatan lama kembali berkuasa.
Menurut saya, BEM-BEM yang ikut-ikutan masuk pada wilayah konflik elit
politik itu bodoh. Mereka terjebak, apalagi memakai elemen resmi kemahasiswaan.
Tanpa berburuk sangka, mereka jelas memiliki agenda terencana secara sadar. Kalau
agenda yang mereka bawakan berafiliasi ke kelompok mereka, saya pikir itu justru
memencengkan gerakan mahasiswa sendiri