Anda di halaman 1dari 4

Manuver Partai di Tengah Gagasan Tiga Periode

Andi Adam Faturahman

Koran Tempo, Kamis, 2 Februari 2023

Koalisi Perubahan dan KIB tak terpengaruh oleh gagasan perpanjangan masa jabatan presiden. Ada
manuver partai lintas koalisi.

Bakal Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan (kanan) di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat, 21 Januari 2023. ANTARA/Fakhri Hermansyah. tempo : 167529781269

JAKARTA – Agenda perpanjangan masa jabatan presiden yang kembali menggelinding tak
menyurutkan kesolidan Koalisi Perubahan—gabungan Partai Keadilan Sejahtera, NasDem, dan
Demokrat—untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Ketua Dewan Pimpinan
Pusat (DPP) PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan partainya bersama NasDem dan Demokrat justru
semakin solid mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Mardani yakin gagasan perpanjangan masa jabatan presiden sengaja diembuskan di tengah kesolidan
Koalisi Perubahan. Sebab, Undang-Undang 1945 sudah tegas mengatur masa jabatan presiden paling
lama dua periode. "Jangan merusak kesolidan Koalisi Perubahan dengan isu-isu seperti ini," kata
Mardani, Rabu, 1 Februari 2023.

Ia menuturkan, dalam waktu dekat, ketua umum ketiga partai dalam Koalisi Perubahan akan
menandatangani kesepakatan bersama untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden
2024. "Waktu deklarasi insya Allah pada Februari ini. Mohon doanya saja supaya cepat."  

Meski Koalisi sudah solid mengusung Anies, Mardani belum dapat memastikan nama calon wakil
presiden yang akan mendampingi mantan Menteri Pendidikan tersebut. Ia mengatakan ketiga partai
masih akan mendiskusikannya. "Kalau soal siapa calon wakil presidennya, nanti Koalisi yang akan
mengumumkan," ujar Mardani.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera. Dok/Man/DPR

NasDem, Demokrat, dan PKS sudah mengumumkan dukungan kepada Anies sebagai calon presiden.
Namun ketiga partai itu belum menyebut nama calon wakil presiden pendamping Anies.
Sebelumnya, Demokrat mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Demokrat, sebagai
calon wakil presiden. Sedangkan PKS menyodorkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Adapun NasDem disebut-sebut menghendaki figur calon wakil presiden yang dapat mendulang suara
signifikan di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan kalangan Nahdlatul Ulama.

Walaupun ketiga partai dalam Koalisi Perubahan sudah solid berkoalisi, terjadi manuver di antara
mereka. Yang teranyar, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Golkar
Airlangga Hartarto di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu
kemarin. Padahal Golkar saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai
Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional sejak 12 Mei 2022.

Surya, yang dimintai konfirmasi, membantah tudingan bahwa kunjungan tersebut mengindikasikan
Koalisi Perubahan tengah bermasalah. Surya justru menyebutkan dua kemungkinan dari safari
politiknya ke markas Golkar tersebut, yaitu NasDem yang akan bergabung ke KIB atau sebaliknya,
Golkar yang ikut dalam Koalisi Perubahan. "Kemungkinan itu masih terbuka," kata Surya di kantor
DPP Golkar, kemarin.

Di tempat yang sama, Airlangga juga mengisyaratkan adanya kemungkinan tersebut. Namun Menteri
Koordinator Perekonomian itu memastikan bahwa hingga saat ini Golkar tetap solid berkoalisi
dengan PPP dan PAN dalam KIB.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
memberikan keterangan setelah melakukan pertemuan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 1
Februari 2023. TEMPO/M. Taufan Rengganis

Airlangga menegaskan, hingga kini ketiga partai dalam KIB masih terus berkomunikasi untuk
memantapkan nama calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung pada piplres 2024. "KIB
masih terus berkomunikasi. Ihwal waktu deklarasi, akan ditentukan nanti," kata Airlangga. "Kami saat
ini bersepakat menghadapi hal-hal yang penting lebih dulu untuk negara."

Sekretaris Jenderal DPP Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menguatkan pernyataan Airlangga tersebut.
Ia mengatakan KIB terus mendiskusikan nama calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung
pada Pemilu 2024. Ia berdalih bahwa penentuan nama calon presiden dan wakil presiden tak bisa
dilakukan serampangan. "Kalau di lingkup internal Golkar, sudah jelas (yang diusung) Pak Airlangga.
Tapi PPP dan PAN punya kebijakan sendiri," ujar Lodewijk.

Wakil Ketua Umum Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menegaskan
bahwa partainya tak terpengaruh oleh pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan
Keamanan Mahfud Md. ihwal agenda perpanjangan masa jabatan presiden. Ia memastikan Golkar
hanya akan patuh pada konstitusi, yang saat ini mengatur masa jabatan presiden selama lima tahun
dalam satu periode. "Kami berpegang pada aturan dan ini sudah memasuki tahapan Pemilu 2024,"
kata Doli. 

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan KIB akan memantau lebih dulu nama pasangan calon
presiden dan wakil presiden yang akan diusung Partai Demokrat Indonesia Perjuangan, Koalisi
Perubahan, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya—koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan
Bangsa. Setelah mereka bersikap, KIB juga akan memutuskan nama calon presiden dan wakil
presiden yang akan diusung. "Kami belum mau terburu-buru, meski kami sudah
memenuhi presidential threshold," kata Arsul. 
ANDI ADAM FATURAHMAN

https://koran.tempo.co/read/berita-utama/480035/koalisi-dan-perpanjangan-masa-jabatan-
presiden

Anda mungkin juga menyukai