TRIMULYO KAYEN
Di susun Guna Untuk Memennuhi Tugas
Di susun oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
Usaha keras untuk mempunyai masjid yang berada di desa Trimulyo tidak
cukup hanya sampai situ. Masyrakat beserta pemerintah lalu bersepakat bahwa
pembangunan masjid akan dimulai pada tahun 1963 dan mengumpulkan dana
sebesar ,Rp. 6.0000.000,00. Dengan kesepakatan tersebut masyarakat tinggal
mengumpulkan dana yang akan digunakan untuk melakukan pembangunan masjid.
Selanjutnya pada tahu 1964, dana untuk membangun masjid sudah terkumpul
sesuai yang disepakati, oleh Karena itu pihak pemerintah desa dan masyarakat sepakat
untuk memukai pembangunan masjid, agar mimpi mempunyasi tempat iadah
terealisasikan. Tepat pada tangal 12 Februari 1964 , Peletakan batu pertama
dilakukan oleh Kepala desa Trimulyo. Warga berbondong bondong untuk ikut
menyaksikan peletakan pertama. Setelah peletakan batu pertama dilakukan warga
bergotong royong untuk membangun masjid yang dipimpin oleh bapak sumadi ,yang
merupakan tokoh masyarakat yang sudah professional di bidang pembangunan.
Setelah berjalan empat tahun pembangunan dilakukan akhirnya masjid sudah berdiri
kokoh dan siap digunakan ibadah. M asyrakat dan pemerintah desa kembali
bermusyawarah untuk pemberian nama dan meresmikan masjid desa Trimulyo.
Masjid Nurul Huda yang terletak di dusun Manyar , merupakan masjid yang
beridiri di tanah wakaf beliau bapak Trosiran yang berukuran panjang 20 meter dan
lebarnya 18 Meter. Masjid Nurul Huda berada di tengah tengah desa. Letak geografis
Masjid Nurul Huda ialah utara,: Jalan desa Trimulyo menuju desa pasuruhan, timur :
Bangunan rumah bapak Sodikin, Selatan: Lahan kosong milik bapak Junaedi dan
sebelah barat : Lahan kosong milik bapak sukenti.
Masjid Nurul Huda bentuk fisik saat awal pembangunan berukuran panjang
15 meter lebar 9 meter, termasuk tempat wudhu . pada saat itu merupakan ukuran
yang besar . Namun seiring berjalanya waktu dan bertambahnya penduduk maka
masjid tidak cukup untuk beribadah sholat jamaah jumat, oleh karena itu masyarakat
dan pemuda melakukan musyawarah untuk membangun masjid Nurul Huda menjadi
dua lantai. Maka pada tahun 2014 di bentuklah panitia pembangunan agar
pembanguna bisa berjalan dengan lancar. Setelah terbentuknya panitia dan
terkumpulnya dana dilaksanakanlah pembangunan . Setelah melalui proses
pembangunan yang berlangsung selama tiga tahun maka masjid Nurul Huda akan
masuk pada tahap finishing. Pada tahap menuju finishing ini panitia menglami
kendala dengan dana . karena dana yang diperkirakan ternyata belum cukup. Agar
masjid segera jadi sepenuhnya maka panitia membuat proposal yang disasarkan ke
DPR Sekabupaten Pati untuk meminta suntikan dana.
A. KEGIATAN KEAGAMAAN
a. KEGIATAN KEAGAMAAN HARIAN