Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Hasil Penelitian

Profil Kelurahan Watulea.

Kelurahan Watulea terletak di daratan bagian selatan Pulau Muna . Kelurahan Watulea

Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah sebagai daerah baru pemekaran dari kabupaten

Buton tahun 2014. Kelurahan Watulea terdiri dari 23 lingkungan dan masing-masing

lingkungan dikepalai seorang kepala lingkungan.

Batasan – batasan wilayah :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Oempu Kecamatan Tongkuno Kabupaten

Muna

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Lombe

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bombonawulu

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mone Kecamatan Lakudo

Luas Wilayah.

Luas Wilayah Kelurahan Watulea : 3.200 m²

Jumlah Kepala Keluarga

Jumlah Kepala Keluarga : 2.108 orang.

Jumlah penduduk seluruhnya : 7.506 jiwa. Dengan rincian :

Laki-laki : 3.630 jiwa

Perempuan : 3.836 jiwa.

Sarana dan Prasarana :

Mesjid sebanyak lima buah dan satu Musalah yaitu :

Mesjid Raya Al-Ihsan, mesjid Ar-Rahman, Mesjid Baital Maqdis, Mesjid Muslimin,dan

mesjid Luhur.dan musalah Kaliwu-Liwuto.


Sekolah sebanyak 10 buah dengan rincian sebagai berikut :

Jenjang SMA yaitu SMAN. 1 Gu.

Jenjang SMP yaitu : SMPN. I Gu dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta Watulea.

Jenjang SD yaitu : SDN. 4 Lombe, SDN. 5 Lombe, SDN. 6 Lombe, dan Madrasah Tsanawiah

Swasta Watulea.

Jenjang Taman Kanak- Kanak yaitu :

Taman Kanak-Kanak Watulea, Taman Kanak-Kanak Kaliwu-Liwuto, dan Raidhatul Atfal

Watulea.

Kehidupan masyarakat kelurahan Watulea yaitu:

petani, pedagang, nelayan, dan pegawai. Panitia mengelola kurban dengan memberikan

informasi kepada masyarakat Watulea melalui penyampain setiap selesai pelaksanaan shalat

Jum’at di mesjid. Cara Panitia mengelola kurban yaitu :

1.Daftar nama-nama yang mau berkurban

2. Panitia belum menerima uang harga sapi yang belum cukup yang sudah ditentukan perjiwa

untuk tujuh orang satu ekor sapi. Jumlah hewan kurban setiap tahun dengan rincian sebagai

berikut : Tahun 2013 sapi sebanyak 16 ekor, kambing 8 ekor. Tahun 2014 sapi 22 ekor,

kambing 8 ekor. Tahun 2015 sapi 32 ekor. Tahun 2016 sapi 32 ekor.

Masyarakat kelurahan Watulea 100% beragama Islam.Masyarakat yang melaksanakan

kurban adalah:1 masyarakat sederhana bukan level atas, 2. masyarakat yang masih ada harta

peninggalan orang tuanya yang telah meninggal.3.Panitia pertama yang melaksanakan kurban

setiap tahun.1

B. Pelaksanaan Ritual Qurban Masyarakat Watulea ditinjau dari Konsep Pendidikan Islam.

Menurut Marzuki sebelun kedatangan para ulama besar masyarakat Watulea sudah ada

yang memeluk agama Islam. Juga sudah melaksanakan ritual penyembelihan hewan Qurban,

1
Wawancara, Lurah Watulea, 26-7-2017 di kantor Lurah Watulea.
karena masyarakat Watulea sudah melaksanakan rukun Islam. KH. Syukur dalam menyiarkan

Ajaran agama Islam juga dapat meletakkan batu pertama pembangunan mesjid Al-Ihsan

Lombe kelurahan Watulea. Kedatangan para ulama di Lombe kelurahan Watulea sebagai

lanjutan ajaran agama masyarakat yang sudah menganut ajaran agama Islam sehingga dalam

menjalankan agama sesuai syariat Islam.2

Menurut penulis bahwa dalam pelaksanaan Ritual kurban tersebut sebelum kedatangan

para ulama tentu masih kurang nilai-nilai pendidikan Islamnya. Hal ini disebabkan karena

masih banyak masyarakat Watulea yang belum memahami hakikat dari kurban itu.

Setelah kedatangan empat orang Ulama , mereka ini sebenarnya adalah orang Buton yang

sudah lama hidup di Mekah yaitu : KH. Asy-Ary, KH. Abdul Syukur, KH. Ibrahim, dan KH.

Daud.

Kedatangan empat orang ulama tersebut secara ihlas mereka melakukan syiar Islam

dengan jalan Dakwah, maka mulailah masyarakat watulea melaksanakan ajaran agama Islam

secara sempurna. KH. Syukur dapat meletakkan batu pertama pembangunan mesjid di

kelurahan Watulea.3

Menurut penulis bahwa KH. Syukur tidak berlangsung lama hidup di Lombe kelurahan

Watulea karena KH Syukur di Lakudo kurang lebih 10 km. Jarak dari Watulea ke Lakudo

yang saat ini sama-sama masuk wilayah kabupaten Buton Tengah, pemekaran dari kabupaten

Buton.

Hasil wawancara dari Ilyas Basan, mengemukakan, bahwa Pelaksanaan Ritual kurban

diadakan setiap tahun pada pasca penyembelihan hewan kurban setelah selesai salat idul

Adha tanggal 10 Zulhijah sesuai dengan ketentuan Islam. Pendistribusian daging hewan

kurban kepada orang yang berhak menerimanya di kelurahan Watulea.

2
Wawancara, Marzuki, Tokoh Budaya SDN. 6 Lombe: 30-7-2017.
3
Wawancara, La Mane Tokoh Sejarah di rumah 29-7-2017
Hasil wawancara dari Jamuri, bahwa pengelolaan hewan kurban dilaksanakan sejak

dahulu, tetapi sempat berhenti. Tahun 2012 muncul kembali gagasan baru untuk

melaksanakan penyembelihan hewan kurban dengan jumlah anggota 16 orang pada saat itu,

dua orang gugur karena belum mencukupi untuk 3 ekor sapi. Tahun 2012 jumlah hewan

kurban sebanyak 2 ekor sapi. Tahun 2013 hewan kurban berjumlah 16 ekor sapi. Tahun 2014

hewan kurban berjumlah 22 ekor sapi. Tahun 2015 berjumlah 32 ekor sapi, dan tahun 2016

berjumlah 32 ekor sapi.4

C. Peran Mubaligh atau guru-guru agama Islam dalam memotifasi masyarakat untuk

melaksanakan kurban.

Peran mubaligh dan guru-guru agama Islam dalam memotifasi masyarakat untuk

melaksanakan Kurban dengan cara sosialisasi di masyarakat serta penyampaian –

penyampaian lewat mimbar ceramah di mesjid-mesjid.

4
Wawancara, Jamuri Tokoh Akademisi , 30 – 7 - 2017

Anda mungkin juga menyukai