Anda di halaman 1dari 14

KAMPUNG PULO

ARSITEKTUR NUSANTARA (AT-311)


TEKNIK ARSITEKTUR UPI 2014
BANDUNG, 2016
Anggota Kelompok Kp. Pulo:
1. Galuh Kresnadian T. (1405953);
2. Husni Syifaul Millah (1405275);
3. M. Miftah Fauzan (1406383);
4. M. Yudistira S. (1405614);
5. Riad Diharja (1406415).
Sejarah Kampung Pulo
Masyarakat
Arif Muhammad Menetap di
memeluk agama
dari kerajaan Kampung Pulo,
animisme,
mataram menyerang bersembunyi dan
dinamisme dan
VOC di Batavia. menyebarkan Islam.
hindu.

6 buah rumah dan 1


Kampung saat ini Wafat, meninggalkan
mesjid, mewakili 6
yang masih terjaga 7 orang anak, 1 laki-
anak perempuan
tradisi dan laki dan 6
dan 1 anak laki-laki
arsitekturnya. perempuan.
sebagai Masjid.
Letak Geografis
Terletak di sebuah pulau ditengah kawasan Situ Cangkuang.
Terletak di Desa Cangkuang, Kampung Cijakar, Kecamatan Leles, Kabupaten
Garut, Provinsi Jawa Barat.
Luas kampung pulo sekitar 16,5 ha dan berada pada ketinggian 700 mdpl.
Berjarak 2 km dari Kecamatan Leles, 17 km dari Kota Garut, atau 46 km dari
Kota Bandung.
Letak Geografis
Adapun batas-batas geografis Kampung Pulo, yaitu:
Utara : Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora.
Selatan : Desa Margaluyu dan Desa Sukarame, Kecamatan Leles.
Timur : Desa Karang Anyar dan Desa Tambak Sari, Kecamatan
Leuwigoong.
Barat : Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora dan Desa Leles
Kecamatan Leles.
Penduduk Kampung Pulo
Terdapat 6 kepala keluarga. Mereka adalah keturunan ke-9 dari Mbah Dalem Arif
Muhammad, diantaranya:
1. Bapak Tatang (61) [Kuncen],
2. Bapak Umar,
3. Bapak Dirman,
4. Bapak Iri,
5. Bapak Uju,
6. Ibu Ijah (Janda).
Penduduk Kampung Pulo
Menurut kuncen Kampung Adat Pulo (Pa Tatang), terdapat 23 jiwa penghuni
Kampung Adat Pulo.
Mereka bekerja sebagai petani dan pencari ikan.
Setelah Kampung Pulo menjadi objek wisata, 95% perempuan penduduk
Kampung Pulo menjadi pedagang.
Tidak terdapat lapisan-lapisan masyarakat dalam struktur sosial di Kampung
Pulo.
Agama dan Pendidikan di Kp. Pulo
Agama yang dianut oleh masyarakat Kampung Adat Pulo adalah Islam.

Masih mempercayai adanya roh-roh para leluhur.


Kepercayaan mereka pada roh leluhur tersebut berpengaruh kepada adat
istiadat yang hingga kini masih dijalankan oleh masyarakatnya.
Sebagian besar masyarakat Kampung Adat Pulo memiliki penghasilan yang
memadai dari bertani dan berdagang.
Keluarga di Kampung Pulo mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga
perguruan tinggi.
Sosial dan Kemasyakatan
Hubungan sosial antar masyarakat Kampung Adat Pulo terjalin dengan baik
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya acara khusus ataupun
upacara yang masih di lakukan secara bersama-sama atau bergotong royong.
Masyarakat ini juga terbuka dan menerima kehadiran orang lain di luar
kampung adat.
Arsitektur Kampung Adat Pulo
Kampung Adat Pulo merupakan kampung adat yang besifat profan.
Terdapat 6 bangunan rumah dan 1 bangunan masjid yang dari 6 rumah
tersebut, diantaranya adalah 1 rumah kuncen dan 5 rumah masyarakat.
Rumah di Kampung Adat Pulo semuanya merupakan rumah panggung dengan
menggunakan atap jolopong.
Satu rumah yang merupakan rumah kuncen adalah bangunan asli Kampung
Adat Pulo dan 5 rumah lainnya sudah melewati proses pemugaran.
Arsitektur (Denah Situasi)
Arsitektur (Gambar 3D)
Arsitektur Kampung Adat Pulo
Berdasarkan jenis kampung masyarakat Sunda, Kampung Adat Pulo termasuk pada
kampung pegunungan karena terletak di sebuah pulau ditengah kawasan Situ
Cangkuang.
Berdasarkan pola kampung masyarakat Sunda, Kampung Adat Pulo dapat digolongkan
kedalam pola kampung linier karena susunan rumah-rumahnya yang berbaris saling
berhadapan satu sama lain mengikuti alur jalan.
Berdasarkan luasnya, Kampung Adat Pulo termasuk pada kampung gede, karena
Kampung Adat Pulo hanya terdiri dari satu kampung dan tidak tersebar dimanapun.
Berdasarkan arah mata angin, Kampung Adat Pulo merupakan kampung kidul, karena
terletak di sebelah selatan.

Anda mungkin juga menyukai