FAKULTAS TARBIYAH PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM 2023 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Masjid Nurul Iman
Masjid merupakan sebuah tempat atau bangunan tertentu yang diperuntukkan bagi orang muslim untuk mengerjakan sholat, yang terdiri dari sholat wajib, sunnah, baik secara perorangan maupun berjamaah. Ia juga diperuntukkan untuk melaksanakan ibadah-ibadah lain dan melaksanakan sholat jum’at. Di Ujung Kota Pati terdapat masjid yang bernama Masjid Nurul Iman, lebih tepatnya masjid ini terletak di desa Jambean Kidul RT /RW . Masjid ini dibangun pada tahun 2011. Masih terbilang masih muda usianya. Masjid ini didirikan sendiri(perorangan) oleh Bapak Sugiyono yang awal mulanya beliau mendapat hibah tanah dari bapaknya. “Pada tahun 2011 saya berniat membangun masjid supaya orang tua saya mendapatkan barokahnya dari tanah yang dihibahkan ke saya” ucap bapak Sugiyono. Beliau membangun masjid ini dengan alasan yang sangat mulia. Pembangunan masjid ini juga melalui rapat dari warga setempat dan keluarga terdekat bapak Sugiyono. Setelah menerima kesepakatan dari berbagai pihak, masjid ini lalu dibangun dan diberi nama Masjid “Nurul Iman”. Nama tersebut merupakan inspirasi dari Bapak Sugiyono sendiri. Masjid Nurul Iman mempunyai karakteristik dari segi bangunannya. Di beberapa dari bagian bangunannya terdapat ukiran-ukiran yang terbuat dari kayu. Terdapat juga 2 jam lonceng yang besar di dalam masjidnya, lebih tepatnya di sebelah kanan dan kiri tempat imam. Bisa disimpulkan dari karakteristiknya, masjid ini dibuat seperti masjid tradisional dan terkesan elegan serta terlihat antik. Masjid ini juga mempunyai keunikan lainnya. Seperti bangunannya yang tidak mempunyai pintu atau dinding yang menutupi isi masjidnya. Seperti mempunyai arti yang sangat terbuka bagi semua orang untuk memakai atau menggukan masjid tersebut. Di Masjid Nurul Iman ini juga dibangun sebuah pendopo yang besar dan sangat megah serta cantik dengan disertai bunga-bunga disekelilingnya, lokasi tepatnya pendopo ini yaitu di sebelah utara masjid. Pendopo ini baru dibangun 2-3 tahun yang lalu. Tempat ini digunakan untuk kegiatan yang biasanya diadakan oleh pihak masjid, seperti pengajian. Sebelum adanya pendopo ini, dulunya pengajian digelar di halaman masjid. Tetapi halaman pendopo ini masih terhubung dengan halaman masjid. Jadi ketika pada saat digelarnya pengajian, jamaah yang hadir dan berjumlah sangat banyak ini sampai memenuhi halaman masjid juga.
B. Kegiatan Keagamaan Masjid Nurul Iman
Kegiatan masjid merupakan aktivitas yang rutin dilakukan di lingkungan masjid tersebut. Hampir semua masjid mempunyai kegiatan yang sama. Kegiatan-kegiatan masjid yaitu dibagi menjadi lima waktu, yaitu kegiatan harian, mingguan, bulanan, tahunan dan kegiatan bulan ramadhan. Adapun kegiatan-kegiatan yang ada di Masjid Nurul Iman sebagai berikut: 1. Harian Kegiatan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin setiap hari. Yaitu Sholat berjamaah. Seperti pada umumnya masjid pasti melakukan sholat jamaah pada jam sholat yang sudah ditentukan. 2. Mingguan Kegiatan mingguan adalah kegiatan yang dilakukan seperti satu kali dalam seminggu atau dua kali seminggu dan seterusnya, tidak rutin setiap hari a. Sholat Jum’at Sholat yang dilaksanakan pada hari Jum’at pada waktu dzuhur. b. Al-Barzanji Pembacaan Barzanji dalam berbagai kesempatan adalah tradisi yang baik (sunatan hasanah) untuk mengingatkan kita agar meneladani pribadi Rasulullah SAW. Kegiatan ini dibagi menjadi dua waktu. Yang pertama pada malam senin bagi jamaah laki-laki, dan yang kedua pada malam jum’at bagi jamaah perempuan. 3. Bulanan Kegiatan yang dilakukan satu atau beberapa bulan sekali, dan tanggalnya atau harinya tidak menentu. a. Mujahadah Kegiatan yang dilakukan setiap satu bulan sekali yang dilaksanakan oleh jamaah masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. b. Santunan Anak Yatim Piatu Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir bulan ramadhan dan pada tanggal 10 Muharram. 4. Tahunan Kegiatan yang dilakukan pertahunan atau bisa jadi beberapa bulan sekali. Biasanya kegiatan ini digelar sangat besar dan megah, serta diikuti jamaah yang banyak. Kegiatan tersebut adalah pengajian umum atau pengajian akbar yang sengaja diadakan oleh pihak masjid sendiri. Kegiatan tersebut mendatangkan banyak tokoh Kiyai dan ulama lainnya. Serta diiringi dengan grup rebana yang sangat meriah. Kegiatan seperti inilah yang biasanya digelar di pendopo masjid Nurul Iman. 5. Bulan Ramadhan Kegiatan pada bulan ramadhan bisa dikatakan kegiatan yang paling padat disbanding bulan-bulan lainnya. a. Solat Wajib berjamaah dan pada malam harinya Sholat Tarawih. b. Tadarus pagi, sore, dan malam setelah sholat tarawih Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh jamaah remaja masjid secara rutin setiap hari pada bulan ramadhan. c. Buka Bersama Kegiatan ini dilakukan sore hari, biasanya banyak anak-anak yang mengikuti buka bersama di masjid ini. Makanan yang di hidangkan untuk berbuka merupakan dari jamaah masjid (ibu-ibu setempat) yang sudah dijadwalkan untuk bergantian dalam menghidangkan makanan disetiap harinya. d. Sholat Tasbih Berjamaah Kegiatan ini dilakukan pada waktu 10 hari terakhir bulan ramadhan di tanggal ganjil. Setelah melakukan sholat tasbih ini biasanya disambung dengan sahur bersama di masjid. e. Zakat Kegiatan ini dilakukan pada akhir bulan ramadhan sampai menjelang sholat Idul Fitri f. Takbir Keliling Masjid Nurul Iman senantiasa ikut serta memeriahkan takbir keliling yang diadakan di desa. Selain jamaah dari masjid yang ikut keliling. Masjid juga mengikuti lomba yang diadakan perangkat desa guna memeriahkan malam takbir, seperti membuat karya pameran. Karya ini dibuat oleh remaja masjid.
C. Struktur Keorganisasian Masjid Nurul Iman
1. Pengurus Ta’mir Masjid Nurul Iman a. Pelindung : Kepala Desa b. Ketua : Eko Nuryanto c. Penasehat : Sugiyono, H. Sakiyono, H. Mintoro S.Pd.I d. Sekretaris : Khoirul e. Bendahara : Sodikin f. Se. Keagamaan : Kismanto g. Se. Pembangunan : Purwanto Dinul, Sumanto, Joko Lestari h. Se. Keamanan : Sutik Jamasri i. Se. Perlengkapan : Sudikan, Iin, Memet 2. Organisasi Ikatan Remaja Masjid a. Pelindung : Kepala Desa b. Ketua : Nicko Arasyid c. Penasehat : Sugiyono, H. Sakiyono, H. Mintoro S.Pd.I d. Sekretaris : Subagio e. Bendahara : Sodikin f. Anggota : Semua remaja masjid
D. Pengelolaan Keuangan Masjid Nurul Iman
Pengelolaan keuangan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan dana usaha. Kebijakan ini dilakukan agar sektor keuangan dapat dikelola dengan prinsip kehati- hatian serta mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk menghindari terjadinya krisis. Adapapun beberapa pemasukan keuangan yang ada di Masjid Nurul Iman: 1. Uang Jariyah atau sedekah jariyah Yaitu sedekah yang pahalanya bisa mengalir terus walau pemberi sedekah sudah tiada. Sedekah ini juga memiliki banyak keistimewaan. Meskipun seseorang sudah meninggal dunia, namun masih terdapat pahala yang masih terus mengalir. Pemasukan keuangan dari sedekah ini digunakan untuk pembangunan masjid. 2. Uang Kotak Infaq Uang ini dikelola untuk kemasyarakatan. 3. Usaha Mandiri Masjid Masjid Nurul Iman ini juga memberi wadah untuk anak-anak sekolah mengaji atau sering disebut TPQ. Disediakan sendiri bangunan khusus untuk TPQ ini, tepatnya di belakang Masjid Nurul Iman. Kegiatan belajar mengajar dimulai pada sore hari hingga menjelang magrib. Rutin setiap hari dan libur pada hari jum’at.
E. Dampak Bagi Masyarakat Setelah dibangunnya Masjid Nurul Iman
Dampak yang dihasilkan bagi masyarakat sekitar masjid sangat baik. Karena selain memudahkan masyarakat yang awalnya tidak ada tempat untuk sholat berjamaah sekarang sudah tersedia. Mempererat tali selaturahmi karena dengan adanya banyak kegiatan yang diadakan masjid, masyarakat sering berkumpul dengan tujuan yang positif, seperti kegiatan-kegiatan yang sudah dijelaskan diatas.
F. Lampiran
Masjid Nurul Iman
Struktur Pengurus dan Organisasi Masjid Nurul Iman