TUGAS VIKTIMOLOGI
“Undang-Undang No 23 Tahun 2004
Tentang
PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA”
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Artikel skripsi.
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keduduan Saksi Dan Korban Dalam
Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Letak Kedudukan Saksi Dan Korban Dalam
Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pasal 18
Pasal 21
Pasal 23
5
objektif dan lengkap memeparkan kekerasan dalam rumah tangga yang
dialaminya
c. Mendengarkan secara empati segala penuturan korban sehingga korban
merasa aman didampingi dan;
d. Memebrikan dengan aktif pengaturan secara psikologis dan fisik kepada
korban.
Pasal 24
Pasal 26
Pasal 29
6
Pasal 30
2
Learning.hukumonline.com
7
Perlindungan Dan Kedudukan Korban Dalam Tindak Kekerasan Dalam
Rumah Tangga
Menurut Undang-Undang No 23 Tahun 2004
Alasan
3
J.J.von Schmid, Ahli-ahli Pikir Besar.
8
Alasan kami memilih beberapa pasal diatas mengenai hak dan
perlindungan tentang kedudukan saksi dan korban dalam tindak
kekerasan dalam rumah tangga karena menurut kami sendiri pasal-pasal
tersebut diatas sudah memiliki tujuan yang bisa menjamin dan
memberikan perlindungan yang aman terhadap korbanyang mengalami
tindak kekerasan dalam rumah tangga.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa terhadap rumusan masalah diatas. Maka
dapat disimpulkan secara umum masih tingginya jumlah KDRT,
menunjukan tingkat pemahaman terhadap UU No. 23 Tahun 2004
tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga masih belum
dikenal luas,perlindungan hukuim secara normatif telah cukup dalam
undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga tetapi
nyatanya penghapusan sebagia satu kunci dalam undang-undang
tersebut, masih jauh dari memadai.
Maka demikian diperlukan langkah-langkah kongkrit untuik
memberikan perlindungan hukum khusunya kepada para korban
KDRT. Agar masyarakat mengenal substansi undang-undang
penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Maka diperlukan
pengenalan yang lebih mendalam terhadap aspek-aspek seperti
pengertian KDRT, bentuk-bentuk KDRT,pembuktian kewajiban
masyarakat, hak-hak korban KDRT, bentuk perlindungan atau
pelayanan kepada korban KDRT, dan sanksi Pidana.
10
Daftar pustaka
Nursyahbani Katjasungkana, 2002, Keadilan Untuk
Perempouan Korban Kekerasan, Jurnal Perempuan
Nomor 26, Yayasan Jurnal Perempuan, Jakarta, hlm.
161.
Arif Gosita, 1993, Korban Kejahatan. Akademika
Presindo, Jakarta, hlm. 63.
Repository.uksw.edu
11