MERCHANT INTERNET
NOMOR: (NOMOR DOKUMEN DUITKU)
MERCHANT: PT GOWJEK BERINDA INDONESIA
Perjanjian Kerjasama Merchant Internet (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat dan
ditandatangani pada hari ______, __ ______ ____ oleh dan antara:
(A) PT. Kharisma Catur Mandala, berkedudukan di Jakarta Barat dan berkantor pusat di Graha Handaya Unit
R S T, Jl. Pejuangan No. 12A, RT.1/RW.7, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, dalam hal ini diwakili oleh
Rheza Gunawan Budiono dalam kedudukannya selaku Direktur Utama, oleh karenanya berhak bertindak
untuk dan atas nama PT. Kharisma Catur Mandala (selanjutnya disebut “ PAYMENT GATEWAY”).
(B) PT Gowjek Berinda Indonesia, berkedudukan di Sorong, berkantor pusat di JL Baru Pariwisata KM 20,
Desa/Kelurahan Malawili, Kec. Aimas, Kab. Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Kode Pos: 90444 , dalam hal
ini diwakili oleh Indah Riwayati dalam kedudukannya selaku Pemilik Usaha dari dan oleh karenanya sah
dan berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Gowjek Berinda Indonesia, yang selanjutnya disebut
“MERCHANT”.
PAYMENT GATEWAY dan MERCHANT secara bersama-sama akan disebut “Para Pihak” dan sendiri-sendiri
disebut “Pihak”.
1. Bahwa MERCHANT adalah pemberi jasa yang menawarkan produk barang dan/atau jasa melalui situs:
http://gowjek.com ; https://play.google.com/store/apps/details?id=id.gowjek.customer.
2. Bahwa PAYMENT GATEWAY adalah badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia yang bergerak sebagai penyedia layanan SISTEM PEMBAYARAN INTERNET.
3. Bahwa PARA PIHAK bersedia untuk menggunakan layanan SISTEM PEMBAYARAN INTERNET yang dikelola
oleh PAYMENT GATEWAY sesuai dengan syarat dan ketentuan di dalam Perjanjian ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat untuk menandatangani dan mengadakan Perjanjian
ini, dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. ISTILAH
1.1. BANK adalah badan hukum yang bergerak di bidang perbankan dan didirikan berdasarkan hukum
Indonesia, yang dalam hal ini memiliki fungsi sebagai berikut:
1.1.1. Pengelolaan TRANSAKSI KARTU melalui PRINCIPAL;
1.1.2. Penyedia jasa INTERNET BANKING; atau
1.1.3. Penyedia jasa VIRTUAL ACCOUNT.
Daftar nama BANK serta jenis LAYANAN PEMBAYARAN yang digunakan akan dicantumkan di dalam
Lampiran 1 Perjanjian ini.
1.2. BIAYA TRANSAKSI adalah biaya yang dikenakan oleh PAYMENT GATEWAY kepada MERCHANT untuk
setiap TRANSAKSI INTERNET berhasil, yang perhitungannya diatur di dalam Lampiran 2 Perjanjian ini.
1.3. CHARGEBACK adalah pembayaran kembali oleh MERCHANT kepada PAYMENT GATEWAY atau BANK,
atas tagihan MERCHANT yang telah dibayarkan oleh PAYMENT GATEWAY atau BANK.
1.4. FRAUD adalah TRANSAKSI INTERNET yang dianggap tidak sah karena unsur penipuan yang dilakukan
oleh PELANGGAN maupun MERCHANT.
1.5. FRAUD TO SALES RATIO adalah rasio perbandingan antara volume TRANSAKSI yang telah
dikonfirmasi sebagai FRAUD oleh BANK atau PRINCIPAL dengan volume TRANSAKSI yang berhasil
selama kurun waktu yang ditentukan oleh BANK.
2
1.6. HARI KERJA adalah hari selain Sabtu, Minggu dan hari libur nasional, di mana bank-bank di Indonesia
buka dan operasional untuk kegiatan sehari-hari.
1.7. INTERNET BANKING adalah layanan TRANSAKSI INTERNET yang disediakan oleh BANK, di mana
PELANGGAN, yang merupakan nasabah BANK tersebut, dapat melakukan pembayaran dengan
menyediakan nomor kartu atau rekening nasabah dan Personal Identification Number (PIN) token.
1.8. LAYANAN PEMBAYARAN adalah jenis-jenis metode pembayaran yang tersedia di SISTEM
PEMBAYARAN INTERNET. Metode ini termasuk namun tidak terbatas ke:
1.8.1. RETAIL
1.8.2. E-Wallet
1.9. PELANGGAN adalah pelaku TRANSAKSI INTERNET di situs MERCHANT, melalui SISTEM PEMBAYARAN
INTERNET.
1.11. REFUND adalah pengembalian dana TRANSAKSI INTERNET kepada PELANGGAN karena pembatalan
atas TRANSAKSI INTERNET tersebut.
1.12. SISTEM PEMBAYARAN INTERNET adalah sistem pembayaran yang dimiliki dan dikelola oleh
PAYMENT GATEWAY, yang menghubungkan antara BANK/SERVICE PROVIDER, PAYMENT GATEWAY,
dan MERCHANT
1.13. SERVICE PROVIDER adalah penyedia jasa metode pembayaran selain BANK, yang memiliki kerjasama
dan telah terhubung dengan PAYMENT GATEWAY. Daftar nama SERVICE PROVIDER serta LAYANAN
PEMBAYARAN yang digunakan akan dicantum di dalam Lampiran 1 Perjanjian ini.
1.14. TRANSAKSI INTERNET adalah transaksi melalui media elektronik yang dilakukan oleh PELANGGAN di
situs MERCHANT, dan diproses oleh SISTEM PEMBAYARAN INTERNET.
1.15. VIRTUAL ACCOUNT adalah layanan TRANSAKSI INTERNET yang disediakan oleh BANK, di mana
PELANGGAN dapat melakukan transfer ke nomor rekening identitas unik yang dimiliki oleh
MERCHANT, melalui jaringan BANK atau jaringan elektronik bank lain.
2. RUANG LINGKUP
3.1. MERCHANT setuju untuk memberikan persyaratan administratif berupa dokumen-dokumen resmi
yang daftarnya dicantum di Lampiran 4 Perjanjian ini, yang kemudian akan diverifikasi oleh PAYMENT
GATEWAY, BANK dan/atau SERVICE PROVIDER.
3.2. MERCHANT menyatakan bahwa seluruh persyaratan administratif sesuai pasal 3.1 di atas asli dan
masih berlaku sesuai hukum yang berlaku.
3
3.3. TRANSAKSI INTERNET hanya dapat dilakukan melalui situs MERCHANT, dengan alamat URL:
http://gowjek.com ; https://play.google.com/store/apps/details?id=id.gowjek.customer
3.4. PAYMENT GATEWAY berhak untuk menolak melayani MERCHANT apabila MERCHANT masuk ke
dalam Daftar Hitam atau Daftar Alert Merchant Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), Bank
Indonesia, atau PRINCIPAL.
3.5. MERCHANT tidak akan menjual barang atau jasa sebagai berikut:
3.5.1. Barang atau jasa yang melanggar hukum/peraturan perundang-undangan/ketertiban umum;
atau
3.5.2. Barang atau jasa yang secara spesifik dilarang oleh PAYMENT GATEWAY, BANK atau SERVICE
PROVIDER, sebagai contoh:
3.5.2.1. senjata tajam dan/atau api;
3.5.2.2. materi pornografi;
3.5.2.3. barang atau jasa yang melanggar ketentuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI); dan
3.5.2.4. lain-lain
3.6. PAYMENT GATEWAY dapat menolak memberikan layanan kepada MERCHANT dengan kategori
sebagai berikut:
3.6.1. terlibat tindakan kriminal atau melanggar hukum;
3.6.2. melanggar norma sosial, agama dan moral; atau
3.6.3. terlibat dalam kelompok atau organisasi terlarang;
3.6.4. melakukan transaksi yang terbukti sebagai Fraud.
3.7. MERCHANT wajib memberikan pemberitahuan tertulis kepada PAYMENT GATEWAY apabila
MERCHANT merubah jenis usaha dan/atau jenis barang atau jasa yang ditawarkan melalui situs
MERCHANT, sekurang-kurangnya 14 (empat belas) HARI KERJA sebelum perubahan tersebut
dilakukan.
3.8. MERCHANT wajib memberikan pemberitahuan tertulis kepada PAYMENT GATEWAY apabila terjadi
perubahan dalam susunan kepemilikan dan/atau direksi di sisi MERCHANT, sekurang-kurangnya 14
(empat belas) HARI KERJA sebelum perubahan tersebut dilakukan.
3.9. Apabila diminta oleh BANK atau PRINCIPAL, PAYMENT GATEWAY dapat melakukan kunjungan
kepada MERCHANT, dengan pemberitahuan terlebih dahulu, untuk melakukan hal-hal sebagai
berikut:
3.9.1. memeriksa aktifitas operasional MERCHANT;
3.9.2. memeriksa keadaan usaha MERCHANT;
3.9.3. memeriksa keadaan keamanan (security) MERCHANT berkaitan dengan data TRANSAKSI
INTERNET dan PELANGGAN; atau
3.9.4. hal-hal lainnya yang dianggap perlu oleh BANK atau PRINCIPAL.
4.1. Hak PAYMENT GATEWAY, selain hak-hak yang telah dinyatakan dalam pasal-pasal lain Perjanjian ini
adalah menerima pembayaran BIAYA TRANSAKSI untuk setiap TRANSAKSI INTERNET yang berhasil,
yang perhitungannya akan diatur di dalam Lampiran 2 Perjanjian ini.
4.2. Kewajiban PAYMENT GATEWAY, selain kewajiban-kewajiban yang telah dinyatakan dalam pasal-pasal
lain Perjanjian ini adalah:
4.2.1. mengelola dan merawat SISTEM PEMBAYARAN INTERNET agar tetap lancar dan operasional;
4.2.2. menyediakan rekonsiliasi data TRANSAKSI INTERNET untuk MERCHANT;
4.2.3. memberikan informasi kepada MERCHANT akan status TRANSAKSI INTERNET;
4.2.4. menjaga kerahasiaan data atau informasi TRANSAKSI INTERNET;
4.2.5. memberikan dukungan teknis atau operasional kepada MERCHANT apabila diperlukan;
4
4.2.6. menyiapkan Prosedur Operasi Standar (Standard Operating Procedure) untuk kebutuhan
operasional layanan SISTEM PEMBAYARAN INTERNET antara MERCHANT dan PAYMENT
GATEWAY; dan
4.2.7. menjaga serta mendukung MERCHANT agar FRAUD TO SALES RATIO untuk TRANSAKSI berada
pada tingkat sesuai dengan ketentuan dari BANK.
4.3. Hak MERCHANT, selain hak-hak yang telah dinyatakan dalam pasal-pasal lain Perjanjian ini adalah:
4.3.1. menerima informasi status TRANSAKSI INTERNET; dan
4.3.2. menerima edukasi terkait akan penyelenggaraan layanan SISTEM PEMBAYARAN INTERNET.
4.4. Kewajiban MERCHANT, selain kewajiban-kewajiban yang telah dinyatakan dalam pasal-pasal lain
Perjanjian ini adalah:
4.4.1. melakukan pembayaran kepada PAYMENT GATEWAY atas BIAYA TRANSAKSI sebagaimana
diatur di dalam Lampiran 2 Perjanjian ini;
4.4.2. menjaga kerahasiaan data atau informasi TRANSAKSI INTERNET;
4.4.3. menampilkan ketentuan bertransaksi sebagai panduan bagi PELANGGAN;
4.4.4. menyimpan bukti TRANSAKSI INTERNET selama sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat)
bulan setelah tanggal terjadinya TRANSAKSI INTERNET;
4.4.5. memiliki kebijakan pengembalian dana TRANSAKSI INTERNET atau REFUND;
4.4.6. menjaga dan mendukung PAYMENT GATEWAY agar FRAUD TO SALES RATIO untuk TRANSAKSI
berada pada tingkat sesuai ketentuan dari BANK.
5.1. MERCHANT wajib membayar BIAYA TRANSAKSI kepada PAYMENT GATEWAY untuk setiap TRANSAKSI
INTERNET yang berhasil.
5.2. MERCHANT tidak dikenakan biaya apapun selain biaya yang telah tercantum di Lampiran 2 Perjanjian
ini.
5.3. Pengaturan pembayaran BIAYA TRANSAKSI dan/atau tagihan lainnya akan diatur lebih lanjut di dalam
Lampiran 2 Perjanjian ini.
6. REFUND
6.1. PAYMENT GATEWAY tidak akan mengenakan biaya tambahan untuk REFUND.
6.2. MERCHANT wajib memiliki kebijakan REFUND.
6.3. Untuk setiap REFUND, MERCHANT akan dikurangi dana sebesar TRANSAKSI yang terkait dengan
REFUND tersebut dari dana nilai TRANSAKSI INTERNET yang dicairkan ke MERCHANT.
7.1. PAYMENT GATEWAY dapat setiap saat menghentikan/mematikan SISTEM PEMBAYARAN INTERNET
untuk sementara waktu dengan pemberitahuan selambat-lambatnya 1 (satu) HARI KERJA terlebih
dahulu kepada MERCHANT.
7.2. PAYMENT GATEWAY tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan/atau kerugian yang timbul akibat
penghentian sebagaimana dimaksud di dalam pasal 7.1 sebagaimanapun juga adanya penutupan
permanen layanan kepada MERCHANT.
7.3. Penghentian layanan SISTEM PEMBAYARAN INTERNET dapat disebabkan oleh alasan-alasan sebagai
berikut:
7.3.1. inspeksi, perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan sistem;
7.3.2. kegagalan komputer/sambungan telekomunikasi (koneksi internet);
7.3.3. adanya alasan tertentu berupa melindungi hak-hak dan/atau kepentingan Para Pihak; atau
7.3.4. alasan lain yang ditentukan oleh PAYMENT GATEWAY atau BANK.
5
8. KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN INFORMASI
8.1. PAYMENT GATEWAY wajib memiliki sistem dan jaringan yang aman guna melindungi informasi yang
bersifat sensitif, termasuk namun tidak terbatas kepada:
8.1.1. informasi TRANSAKSI INTERNET (nomor kartu, user id PELANGGAN, dan lain-lain);
8.1.2. informasi PELANGGAN (data pribadi, alamat, dan lain-lain); dan
8.1.3. informasi lainnya yang dianggap sensitif oleh Para Pihak.
8.2. PAYMENT GATEWAY menyediakan sistem pendeteksian atau pencegahan FRAUD yang terhubung
dengan SISTEM PEMBAYARAN INTERNET.
8.3. PAYMENT GATEWAY akan menyimpan dan melindungi data TRANSAKSI INTERNET selama 24 (dua
puluh empat) bulan setelah tanggal terjadinya TRANSAKSI INTERNET tersebut.
8.4. MERCHANT menjamin bahwa MERCHANT tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
8.4.1. melakukan upaya pemecahan kode (reverse engineering) terhadap SISTEM PEMBAYARAN
INTERNET;
8.4.2. melakukan hal-hal yang mengakibatkan kerusakan terhadap SISTEM PEMBAYARAN INTERNET
dengan sengaja; atau
8.4.3. melakukan hal-hal yang bertujuan untuk mencuri data TRANSAKSI INTERNET dan PELANGGAN;
8.4.4. melakukan hal-hal yang dikategorikan sebagai Fraud atau penipuan
9.1. Perjanjian ini mulai berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini dan
akan dianggap diperpanjang langsung apabila tidak ada pemberitahuan sekurang-kurangnya 30 (tiga
puluh) hari kalendar sebelum tanggal berakhirnya Perjanjian.
9.2. Para Pihak berhak untuk sewaktu-waktu mengakhiri Perjanjian ini apabila terjadi salah satu dari hal-
hal sebagai berikut:
9.2.1. Salah satu Pihak melanggar salah satu ketentuan di Perjanjian ini, dan pelanggaran tersebut
tidak dapat diperbaiki;
9.2.2. Salah satu Pihak melanggar salah satu ketentuan di Perjanjian ini, dan pelanggaran tersebut
dapat diperbaiki, namun Pihak yang melanggar tidak mampu memperbaiki pelanggaran
tersebut dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalendar sejak tanggal terjadinya pelanggaran
tersebut termasuk apabila pihak MERCHANT terbukti melakukan fraud dalam transaksinya;
atau
9.2.3. Salah satu Pihak pailit, menghentikan layanan serta kegiatan operasionalnya dan izin usahanya
dicabut baik sebagian atau secara keseluruhan, dan oleh karena itu tidak mampu melanjutkan
kegiatan usahanya;
9.3. Pengakhiran Perjanjian ini tidak melepaskan salah satu Pihak dari kewajibannya masing-masing yang
timbul sebelum dan/atau pada saat pengakhiran Perjanjian ini. Para Pihak wajib menyelesaikan
kewajiban dimaksud dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 7 (tujuh) HARI KERJA setelah tanggal
efektif berakhirnya Perjanjian ini.
9.4. Dalam pelaksanaan pengakhiran Perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan
ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Indonesia.
10.1. Dalam hal terjadi kegagalan, penundaan atau keterlambatan oleh salah satu Pihak dalam
melaksanakan haknya atau menuntut pemenuhan kewajiban dari Pihak lainnya berdasarkan
Perjanjian ini, maka kegagalan, penundaan atau keterlambatan tersebut bukan merupakan
pelepasan hak oleh pihak tersebut untuk dikemudian hari melaksanakan haknya atau menuntut
pemenuhan kewajiban pihak lainnya berdasarkan Perjanjian ini.
6
11. PERNYATAAN DAN JAMINAN
11.1. Pihak MERCHANT adalah badan usaha yang didirikan secara sah berdasarkan hukum yang berlaku di
wilayah Republik Indonesia dan telah memiliki seluruh persetujuan, ijin serta pendaftaran yang
dipersyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, serta tidak sedang dicabut kewenangan
bertindaknya menurut hukum yang berlaku untuk menjalankan usahanya, termasuk namun tidak
terbatas kepada pembuatan, penandatanganan serta pelaksanaan Perjanjian ini dan dokumen lain
yang terkait dengan Perjanjian ini.
11.2. Para Pihak menjamin bahwa dokumen yang diberikan kepada pihak lainnya adalah merupakan yang
resmi, asli, sah, masih berlaku dan setiap informasi yang tercantum dalam dokumen tersebut adalah
benar, sesuai dengan keadaan sebenarnya dan bukan merupakan rekayasa maupun tipu muslihat
atau kebohongan.
11.3. Masing-masing Pihak, termasuk segenap karyawannya yang terlibat dalam Perjanjian ini, wajib
menjaga dan memelihara segenap informasi dan rahasia yang terkait dengan Perjanjian ini beserta
segenap turunannya.
11.4. Masing-masing Pihak tidak sedang dalam keadaan lalai dan atau melakukan pelanggaran dan atau
dinyatakan dalam keadaan wanprestasi.
11.5. Para Pihak dengan ini dan untuk seterusnya dikemudian hari membebaskan dan melepaskan Pihak
lainnya dari segala gugatan, tuntutan atau tagihan dari siapapun yangtidak langsung berhubungan
dengan Perjanjian ini
12.1. Perjanjian ini diatur dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12.2. Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian ini terjadi perbedaan pendapat dan/atau penafsiran maupun
terjadi perselisihan diantara Para Pihak dalam Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat untuk
senantiasa menempuh penyelesaian secara musyawarah dengan itikad baik untuk mencapai
mufakat.
12.3. Apabila Para Pihak tidak dapat menyelesaikan perselisihan melalui musyawarah mufakat
sebagaimana disebut di dalam Pasal 12.2 di atas, maka Para Pihak sepakat memilih tempat
kedudukan hukum yang tetap dan seumumnya di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di
Jakarta sebagai sarana penyelesaian perselisihan tersebut.
13. KELALAIAN
13.1. Para Pihak dapat dinyatakan lalai atau wanprestasi berdasarkan Perjanjian ini, dalam hal melanggar
salah satu atau lebih ketentuan-ketentuan Perjanjian ini dan/atau jika tidak melaksanakan
ketentuan-ketentuan atau kewajiban sesuai yang diatur dalam Perjanjian ini.
13.2. Pihak yang dianggap lalai dapat dikenakan sanksi sesuai dengan kesepakatan Para Pihak.
14. KERAHASIAAN
14.1. Para Pihak sepakat bahwa pertukaran informasi yang muncul karena Perjanjian ini dikategorikan
sebagai rahasia dan untuk itu Para Pihak sepakat untuk saling menjaga kerahasiaan informasi
tersebut kecuali telah mendapatkan izin tertulis dari salah satu pihak lainnya dan/atau informasi
tersebut telah berlaku dan diketahui secara umum.
14.2. Selama Perjanjian ini berlaku maupun setelah berakhirnya Perjanjian ini, Para Pihak dan semua pihak
yang bekerja pada/untuk Para Pihak berikut afiliasinya wajib menjaga kerahasiaan data dan/atau
7
informasi dalam bentuk apapun mengenai PELANGGAN baik yang diperoleh dari pihak lainnya
maupun dari TRANSAKSI INTERNET melalui SISTEM PEMBAYARAN INTERNET baik yang termasuk
sebagai rahasia BANK dan/atau Para Pihak, ataupun hal-hal yang wajib dan sepatutnya dirahasiakan
kepada siapapun.
15.1. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah suatu peristiwa atau keadaan yang terjadi di luar
kekuasaan atau kemampuan salah satu atau Para Pihak, yang mengakibatkan salah satu atau Para
Pihak tidak dapat melaksanakan hak-hak dan/atau kewajiban-kewajiban sesuai dengan ketentuan-
ketentuandi dalam Perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas kepada kebakaran, tidak
berfungsinya tenaga listrik untuk jangka waktu lama, putusnya koneksi internet, bencana alam,
peperangan, aksi militer, huru-hara, malapetaka, pemogokan, epidemi, dan kebijaksanaan maupun
peraturan Pemerintah atau penguasa setempat yang secara langsung dapat mempengaruhi
pemenuhan pelaksanaan Perjanjian ini.
15.2. Dalam hal terjadi Force Majeure, Pihak yang mengalami peristiwa yang dikategorikan sebagai Force
Majeure wajib memberikan pemberitahuan secara tertulis tentang hal tersebut kepada Pihak
lainnya, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure
tersebut.
15.3. Segala permasalahan yang timbul sebagai akibat dari terjadinya Force Majeure tersebut akan
diselesaikan secara musyawarah oleh Para Pihak.
15.4. Force Majeure tidak menyebabkan Pihak yang mengalami dianggap melakukan kelalaian dalam
pelaksanaan Perjanjian ini.
8
16. KORESPONDENSI
16.1. Untuk kelancaran pelaksanaan perjanjian ini,segala surat menyurat atau korespondensi lainnya
antara Para Pihak ditetapkan dengan menggunakan alamat pos, fax atau email dan telpon sebagai
berikut:
JL Baru Pariwisata KM 20, Desa/Kelurahan Malawili, Kec. Aimas, Kab. Sorong, Provinsi Papua Barat
Daya, Kode Pos: 90444
Telepon : 081344486008
Fax :-
U.P : Indah Riwayati
16.2. Untuk perubahan penggunaan alamat ataupun telepon, masing-masing Pihak harus memberitahukan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) HARI KERJA sebelum dilakukannya perubahan termaksud dan berlaku
selambat-lambatnya 3 (tiga) HARI KERJA sejak diterimanya pemberitahuan oleh Pihak lainnya
sehingga segala keterlambatan pemberitahuan dimaksud menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari
Pihak yang memberitahukan perubahan dimaksud.
Terhadap hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dan karenanya perlu dilakukan perubahan
ataupun penambahan ketentuan dalam perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat untuk menuangkannya
dalam suatu perubahan perjanjian (Addendum) yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat rangkap dua beserta lampiran-lampirannya ditandatangani di atas meterai
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
9
LAMPIRAN 1: DAFTAR NAMA BANK DAN/ATAU SERVICE PROVIDER
BANK:
1. Bank BCA : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
2. Bank Mandiri : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
3. Bank BRI : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
4. Bank BNI : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
5. Bank Maybank : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
6. Bank Permata : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
7. Bank CIMB : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
8. Bank Neo Commerce : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
9. ATM Bersama : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
10. Bank Artha Graha : BANK TRANSFER (VIRTUAL ACCOUNT)
11. Alfamart : RETAIL
12. POS Indonesia : RETAIL
13. Pegadaian : RETAIL
14. Indomaret : RETAIL
15. OVO : E WALLET
16. QRIS via ShopeePay : E WALLET
17. ShopeePay Applink : E WALLET
18. LinkAja : E WALLET
19. DANA : E WALLET
20. Indodana : PEMBAYARAN KREDIT
21. Atome : PEMBAYARAN KREDIT
10
LAMPIRAN 2: BIAYA TRANSAKSI
11
LAMPIRAN 3: TATA CARA PEMBAYARAN
12
LAMPIRAN 4: DAFTAR PERSYARATAN ADMINISTRASI MERCHANT
1. Untuk mendukung operasional layanan SISTEM PEMBAYARAN INTERNET, Para Pihak sepakat untuk
mengumpulkan beberapa dokumen untuk proses legalitas di Bank, seperti:
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Izin Usaha
c. Nomor Induk Berusaha (NIB)
d. Izin Lokasi
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
f. Akta Pendirian & Perubahan
g. Surat keputusan mentri (SK Menkeh)
h. Surat sewa lokasi
i. Foto Lokasi
j. Perjanjian Kerjasama (DUITKU)
2. Dokumen legal wajib dikumpulkan ke PT. Kharisma Catur Mandala sesuai model bisnis kerjasama yang
disepakati.
13
LAMPIRAN 5: KOMITMEN TINGKAT LAYANAN (SERVICE LEVEL AGREEMENT)
Untuk mendukung operasional layanan SISTEM PEMBAYARAN INTERNET, Para Pihak sepakat untuk
menyediakan layanan bantuan dengan detil sebagai berikut:
PAYMENT GATEWAY:
MERCHANT:
14
LAMPIRAN 6: STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
15