Anda di halaman 1dari 13

Nama Topik :

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP

PENDAPATAN PERKAPITA KOTA JAMBI

Akreditasi : SINTA 5

Link Jurnal : https://online-journal.unja.ac.id/pdpd/article/view/3953

1. Masalah / Fenomena Pada Jurnal Sinta 5 :

Isi masalah pada jurnal tersebut adalah analisis tentang pendapatan pajak lokal
(PAD) dan dampaknya terhadap pendapatan per kapita di kota Jambi, Indonesia.
Jurnal tersebut membahas komponen-komponen PAD dan hubungannya dengan
pendapatan per kapita, serta memberikan informasi latar belakang tentang keuangan
negara dan daerah. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan
analisis regresi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis penerimaan komponen
pajak daerah, pendapatan per kapita penduduk, dan pengaruh penerimaan pajak
daerah terhadap pendapatan per kapita penduduk di Kota Jambi.

2. Novelty / Keterbaruan Pada Jurnal Sinta 5 :

Novelty dari jurnal tersebut adalah analisis khusus tentang pendapatan pajak lokal
(PAD) dan dampaknya terhadap pendapatan per kapita di kota Jambi, Indonesia.
Jurnal tersebut memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah daerah dan
peneliti dalam memahami hubungan antara PAD dan pendapatan per kapita, serta
memberikan rekomendasi kebijakan yang dapat meningkatkan penerimaan PAD dan
pendapatan per kapita di kota Jambi. Selain itu, jurnal ini juga menggunakan metode
analisis regresi untuk menguji hipotesis dan memberikan hasil yang dapat dijadikan
acuan untuk penelitian selanjutnya.

3. Variabel Pada Jurnal Sinta 5 :


Variabel yang ada dalam jurnal tersebut adalah:

1. Penerimaan pajak daerah (PD): merupakan variabel independen yang diukur


dalam bentuk nilai rupiah dan mencakup semua jenis pajak daerah yang diterima
oleh pemerintah kota Jambi.

2. Pendapatan per kapita (PDRB/Kap): merupakan variabel dependen yang diukur


dalam bentuk nilai rupiah dan mencakup pendapatan per kapita penduduk kota
Jambi.

3. Komponen pajak daerah: merupakan variabel independen yang terdiri dari


beberapa jenis pajak daerah, seperti pajak penerangan jalan, pajak reklame, pajak
hotel, pajak restoran, dan lain-lain.

4. Populasi: merupakan variabel kontrol yang diukur dalam bentuk jumlah penduduk
kota Jambi.

5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB): merupakan variabel kontrol yang diukur
dalam bentuk nilai rupiah dan mencakup seluruh kegiatan ekonomi yang terjadi di
kota Jambi.

4. Model Pada Jurnal Sinta 5 :

Model yang digunakan dalam jurnal tersebut adalah model regresi linier sederhana
dengan variabel dependen (Y) adalah pendapatan per kapita (PDRB/Kap) dan
variabel independen (X) adalah penerimaan pajak daerah (PD). Persamaan regresi
yang digunakan adalah:

Log PDRB/Kap = α + β Log PD + μ

Di mana:
- Log PDRB/Kap = logaritma dari pendapatan per kapita
- α = konstanta
- β = koefisien regresi pajak daerah
- Log PD = logaritma dari penerimaan pajak daerah
- μ = standar error

Dalam analisis regresi, digunakan metode OLS (ordinary least square) untuk
mengestimasi koefisien regresi β. Selain itu, juga dilakukan pengujian hipotesis untuk
mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak.
5. Hasil Pada Jurnal Sinta 5 :

Hasil dari jurnal tersebut adalah bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan
positif antara pendapatan pajak lokal (PAD) dan pendapatan per kapita di kota Jambi,
Indonesia. Komponen pajak daerah yang paling berpengaruh terhadap pendapatan
per kapita adalah pajak penerangan jalan, sedangkan pajak ekskavasi memiliki
pengaruh yang paling kecil. Jurnal tersebut merekomendasikan agar pemerintah
meningkatkan penerimaan pajak daerah dari pajak penerangan jalan dan
meningkatkan kepatuhan pajak untuk meningkatkan penerimaan dari komponen
pajak lainnya. Selain itu, pemerintah juga diharapkan mendorong peningkatan
pendapatan pajak lokal untuk mendukung pembangunan regional dan meningkatkan
pendapatan per kapita.

Nama Topik :
PENGARUH BELANJA PEMERINTAH DAERAH DAN PENDAPATAN

PERKAPITA TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ( STUDI KASUS

DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH)

Akreditasi : SINTA 2
Link Jurnal : http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/fe/article/view/183

1. Masalah / Fenomena Pada jurnal sinta 2 :

Jurnal tersebut membahas tentang pengaruh belanja pemerintah daerah dan


pendapatan perkapita terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Masalah yang dibahas adalah bagaimana
pengaruh belanja pemerintah daerah dan pendapatan perkapita terhadap
peningkatan IPM di daerah tersebut.

2. Novelty / keterbaruan Pada jurnal Sinta 2 :

Novelty atau kebaruan dari jurnal ini adalah penggunaan metode Fixed Effect
Model (FEM) atau Least-Squares Dummy Variable (LSDV) model untuk menganalisis
pengaruh pengeluaran pemerintah dan pendapatan per kapita terhadap Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu,
jurnal ini juga menggunakan dummy wilayah untuk melihat perbedaan
perkembangan tingkat kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah selama tiga tahun
dengan periode penelitian tahun 2006-2008. Jurnal ini juga memberikan deskripsi
yang detail tentang Provinsi Jawa Tengah, termasuk letak geografis dan
astronomisnya.

3. Variabel Pada jurnal Sinta 2 :

Variabel dalam jurnal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel dependen (endogen): Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


2. Variabel independen (eksogen):
a. Belanja Pemerintah Daerah (BLJ)
b. Pendapatan Per Kapita (PPK)
3. Variabel dummy wilayah (D) untuk melihat perbedaan perkembangan tingkat
kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah selama tiga tahun dengan periode
penelitian tahun 2006-2008.

4. Model Pada Jurnal Sinta 2 :

Model dalam jurnal tersebut adalah sebagai berikut:

IPMit = α + αBLJ + αPPK + μit

Dimana:
- IPMit adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten/kota i pada tahun t
- BLJ adalah Belanja Pemerintah Daerah di kabupaten/kota i pada tahun t
- PPK adalah Pendapatan Per Kapita di kabupaten/kota i pada tahun t
- α, αBLJ, dan αPPK adalah koefisien regresi
- μit adalah error term

Model ini merupakan model ekonometrik panel dengan menggunakan Fixed Effect
Model (FEM) atau Least-Squares Dummy Variable (LSDV) model. Model ini digunakan
untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah dan pendapatan per kapita
terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten/kota di Provinsi Jawa
Tengah selama periode penelitian tahun 2006-2008.

5. Hasil Pada Jurnal Sinta 2 :

Hasil dari jurnal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengeluaran pemerintah daerah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.
2. Pendapatan per kapita tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.
3. Kabupaten Kudus memiliki Gross Regional Domestic Product (GRDP) per kapita
tertinggi di antara 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, diikuti oleh Kota Semarang
dan Kabupaten Cilacap, sedangkan Kabupaten Blora memiliki GRDP per kapita
terendah.
4. Kota Semarang memiliki jumlah pengeluaran tidak langsung (indirect spending)
tertinggi di antara Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008.
5. Penelitian ini menyarankan agar pemerintah daerah mengalokasikan lebih banyak
dana untuk program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam
mencapai tujuan ini.

Nama Topik :
DAMPAK PENERIMAAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP
PENDAPATAN PERKAPITA ANTAR KABUPATEN JAWA BARAT

Akreditasi : SINTA (3)


Link Jurnal : https://ejournal.upnvj.ac.id/ekobis/article/view/3474

1. Masalah/ Fenomena Pada jurnal sinta (3) :

Isi masalah dari jurnal tersebut adalah rendahnya kesejahteraan di Kabupaten Jawa
Barat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti penerimaan daerah yang
rendah, pengeluaran pemerintah yang tidak efektif, dan jumlah penduduk yang
besar. Jurnal tersebut juga membahas tentang pentingnya alokasi dana desa yang
efektif dan perencanaan belanja pemerintah yang baik untuk meningkatkan
kesejahteraan di daerah tersebut.

2. Novelty / Keterbaruan pada jurnal sinta (3):

Isi novelty dari jurnal tersebut adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kesejahteraan di
Kabupaten Jawa Barat dan mengeksplorasi pentingnya alokasi dana desa yang efektif
dan perencanaan belanja pemerintah yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan
di daerah tersebut. Penelitian ini juga menggunakan model Generalized Least Square
(GLS) untuk melakukan koreksi uji asumsi klasik seperti autokorelasi dan
heterokedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas
mempengaruhi signifikan terhadap pendapatan perkapita sebagai proksi dari
kesejahteraan, dan bahwa pemberian dana desa yang efektif dapat meningkatkan
kesejahteraan dan menurunkan kemiskinan.

3. variabel pada jurnal sinta (3) :

Variabel dalam jurnal tersebut adalah:

1. Variabel dependen: Pendapatan perkapita (PDRB Cap)


2. Variabel independen:
- Rasio dana desa terhadap PDRB (RASDES)
- Pendapatan asli daerah dalam bentuk logaritma natural (LnPAD)
- Belanja langsung pemerintah dalam bentuk logaritma natural (LnBL)
- Jumlah penduduk (POP)

Variabel dependen dan independen tersebut digunakan untuk mengidentifikasi


faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kesejahteraan di Kabupaten Jawa Barat
dan mengeksplorasi pentingnya alokasi dana desa yang efektif dan perencanaan
belanja pemerintah yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan di daerah tersebut.

4. Model Pada jurnal sinta (3) :

Model yang digunakan dalam jurnal tersebut adalah Generalized Least Square
(GLS). Model ini digunakan untuk menguji hubungan antara variabel dependen
(pendapatan perkapita) dengan variabel independen (rasio dana desa terhadap
PDRB, pendapatan asli daerah, belanja langsung pemerintah, dan jumlah penduduk)
dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kesejahteraan
di Kabupaten Jawa Barat dan mengeksplorasi pentingnya alokasi dana desa yang
efektif dan perencanaan belanja pemerintah yang baik untuk meningkatkan
kesejahteraan di daerah tersebut. Model ini juga digunakan untuk melakukan koreksi
uji asumsi klasik seperti autokorelasi dan heterokedastisitas. Hasil dari model ini
menunjukkan bahwa variabel bebas mempengaruhi signifikan terhadap pendapatan
perkapita sebagai proksi dari kesejahteraan.

5. Hasil Pada jurnal sinta (3) :

Hasil dari jurnal tersebut adalah :

Jurnal tersebut membahas tentang pengaruh pengeluaran dan penerimaan


pemerintah terhadap pendapatan per kapita di Jawa Barat. Studi ini menggunakan
metode data panel fixed effect dengan pendapatan per kapita sebagai variabel
dependen dan variabel independen seperti dana desa, pendapatan asli daerah,
belanja langsung pemerintah, dan jumlah penduduk. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dana desa, pendapatan asli daerah, dan belanja langsung pemerintah
memiliki dampak positif dan signifikan terhadap pendapatan per kapita, sementara
jumlah penduduk memiliki dampak negatif pada pendapatan per kapita. Studi ini
menyarankan bahwa pengelolaan anggaran pemerintah yang optimal dapat
berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan di daerah tersebut.

Selain itu, jurnal tersebut juga menyoroti pentingnya tata kelola yang baik dalam
meningkatkan pengeluaran pemerintah dan meningkatkan pendapatan daerah. Studi
ini menunjukkan bahwa rasio dana desa terhadap PDRB, pendapatan asli daerah,
belanja langsung pemerintah, dan jumlah penduduk memiliki dampak signifikan
pada pendapatan per kapita di Jawa Barat.
Jurnal tersebut juga menemukan bahwa alokasi dana desa perlu dipantau untuk
memastikan bahwa sesuai dengan program pemerintah. Pengeluaran pemerintah
lokal dan pendapatan daerah juga memiliki dampak signifikan pada pendapatan per
kapita. Studi ini menyoroti dampak negatif pertumbuhan penduduk pada
pendapatan per kapita.

Nama Topik :
PENGARUH PERIMBANGAN TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA MELALUI BELANJA
MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA
UTARA

Akreditasi : SINTA 3

Link Jurnal : https://owner.polgan.ac.id/index.php/owner/article/view/609

1. Masalah / Fenomena Pada Jurnal sinta 3 :

Jurnal tersebut membahas tentang pengaruh Dana Perimbangan terhadap


pendapatan perkapita melalui modal belanja sebagai variabel intervensi di
Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara. Masalah yang dihadapi adalah rendahnya
kualitas sumber daya manusia, rendahnya potensi sumber daya alam, keterbatasan
anggaran pembiayaan daerah, dan pengalokasian anggaran yang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan skala prioritas serta kurang mencerminkan aspek ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas. Dana perimbangan diharapkan dapat membantu pembiayaan daerah
dalam rangka menyelenggarakan pembangunan daerah pada berbagai bidang,
seperti pendidikan, kesehatan, sanitasi, ekonomi, dan berbagai sarana pra sarana
penunjang lainnya. Pembangunan daerah juga harus memperhatikan aspek
keberlanjutan sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita yang
berkelanjutan.

2. Novelty / keterbaruan pada jurnal sinta 3 :

Keterbaruan dari jurnal tersebut adalah penelitian ini mengkaji pengaruh Dana
Perimbangan terhadap pendapatan per kapita melalui modal belanja sebagai
variabel intervensi di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, penelitian
ini juga mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan perkapita di daerah,
seperti tingkat pendapatan asli daerah, modal belanja, dan pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini juga memberikan kontribusi dalam mengidentifikasi masalah-masalah
yang dihadapi daerah dalam mengelola anggaran dan mempengaruhi Dana
Perimbangan dalam meningkatkan pendapatan perkapita secara berkelanjutan.

3. Variabel Pada Jurnal Sinta 3 :

Variabel yang digunakan dalam jurnal ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen: Dana Perimbangan (X1)


2. Variabel intervensi: Belanja Modal (Z1)
3. Variabel dependen: Pendapatan Perkapita (Y) Variabel independen (X1) adalah
dana perimbangan yang diterima oleh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara
dari pusat pemerintah, yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi
Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH). Variabel intervensi (Z1) adalah modal
belanja yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan
menggunakan dana perimbangan yang diterima. Belanja modal ini mencakup
infrastruktur pembangunan, seperti jalan, jembatan, gedung, dan lain sebagainya.

4. Model Pada Jurnal Sinta 3 :

Model jurnal yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) untuk
menganalisis pengaruh Dana Perimbangan terhadap pendapatan perkapita melalui
modal belanja sebagai variabel intervensi di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera
Utara. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Analisis Model
Persamaan Struktural atau disebut dengan Structural Equation Modeling (SEM). SEM
adalah kumpulan teknik-statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian
hubungan secara simultan. Selanjutnya dalam pengolahan data penulis
menggunakan bantuan software AMOS V.21.
5. Hasil Pada Jurnal Sinta 3 :

Hasil dari jurnal ini adalah bahwa dana perimbangan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap modal belanja, namun modal belanja tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pendapatan perkapita. Namun, dana perimbangan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan per kapita melalui modal belanja
sebagai variabel intervensi. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya
alokasi dana perimbangan yang optimal dan prioritas modal belanja untuk
mendukung pengembangan infrastruktur dan layanan guna publik meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita.

Nama Topik :
ANALISIS HUBUNGAN PROPORSI KONSUMSI MAKANAN DENGAN BERBAGAI STRATIFIKASI
PENDAPATAN PERKAPITA DI PROVINSI JAWA TENGAH PADA TAHUN 2001

Akreditasi : SINTA (2)

Link Jurnal : https://journals.ums.ac.id/index.php/JEP/article/view/4034/2602

1. Masalah / fenomena pada jurnal sinta (2) :

1. Apakah ada keterkaitan antara PDRB (rendah,sedang,tinggi) dengan tingkat


konsumsi pangan di tiap tiap kabupaten dan kota di Jawa Tengah tahun 2001.

2. Seberapa besar keterkaitan antara PDRB ( rendah,sedang,tinggi) dengan tingkat


konsumsi pangan di tiap tiap kabupaten dan kota di Jawa Tengah tahun 2001.

2. Novelty / keterbaruan pada Jurnal sinta (2) :

Pengeluaran konsumsi masyarakat tidak semata mata ditentukan oleh besarnya


pendapatan yang diperoleh, tetapi ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi
konsumsi :
a) Distribusi Penghasilan
Tambahan penghasilan mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang
berpendapatan rendah. Bagi orang yang berpendapatan tinggi, tambahan
penghasilan ini akan lebih banyak digunakan untuk menambah tabungannya,
sedangkan bagi mereka yang berpendapatan rendah maka tambahan penghasilan
tersebut akan digunakan untuk menambah konsumsi.

b) Jumlah Penduduk
Besarnya jumlah penduduk akan berpengaruh pada pengeluaran konsumsi
masyarakat. Suatu perekonomian yang penduduknya relatif banyak, pengeluarannya
untuk konsumsi akan lebih besar dan sebaliknya.

c) Banyaknya kekayaan masyarakat yang berwujud Asset Liquid


Faktor lain yang mempunyai pengaruh terhadap konsumsi adalah banyaknya alat
liquit yang tersedia, misalnya : tabungan,uang tunai,obligasi,dll. Alat alat tersebut
dapat segera diuangkan untuk menambah konsumsi.

d) Banyaknya barang barang tahan lama dalam masyarakat


Seperti : rumah,mobil,televisi,dll yang dimiliki oleh masyarakat dapat menambah
pengeluaran konsumsi dan dapat juga mengurangi pengeluaran konsumsi.

e) Sikap masyarakat terhadap kehematan


Kebiasaan dan tingkah laku seseorang sangat mempengaruhi pengeluaran
konsumsi, mereka lebih memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk tabungan dan
asuransi dari pada membelanjakannya.

3. Variabel Pada jurnal sinta (2) :

Dalam penelitian tersebut menggunakan analisis Regresi Linier berganda dengan


variabel independen berupa ( pendapatan, jumlah anggota keluarga, jenis pekerjaan
dan tingkat pendidikan ) Variabel dependennya adalah pengeluaran konsumsi. Hasil
analisis menyebutkan bahwa keempat variabel tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan positif terhadap pengeluaran-pengeluaran konsumsi masyarakat di
kecamatan kebumen dan Kecamatan Bulu Pesantren pada a = 1%.
Ada beberapa variabel yang mempengaruhi konsumsi antara lain :
1. Selera
Konsumsi masing-masing individu berbeda meskipun individu tersebut
mempunyai umur dan pendapatan yang sama . Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan selera.
2. Faktor sosial ekonomi
Misalnya umur,pendidikan,pekerjaan dan keadaan keluarga itu juga mempunyai
pengaruh terhadap pengeluaran konsumsi.
3. Kekayaan
Kekayaan secara eksplisit maupun implisit, sering dimasukkan dalam fungsi
agregat sebagai faktor yang menentukan konsumsi.
4. Keuntungan / Kerugian kapital
Keuntungan kapital yaitu dengan naiknya hasil bersih dari kapital akan mendorong
tambahnya konsumsi. selebihnya dengan adanya kerugian kapital akan mengurangi
konsumsi.
5. Tingkat Bunga
Ahli ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari
tingkat bunga. Dikarenakan mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong
tabungan dan mengurangi konsumsi.
6. Tingkat Harga
Sejauh ini dianggap bahwa konsumsi riil merupakan fungsi dari pendapatan riil.
Oleh karena itu naiknya pendapatan nominal yang disertai dengan naiknya tingkat
harga dengan proporsi yang sama tidak akan merubah konsumsi riil.

4. Model Pada jurnal sinta (2) :

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Per kapita.
Rumus :
k = 1 +3,322 log n
R = xn - x1
i = R /k
Keterangan :
k : jumlah kelas
n : jumlah individu
R : Luas penyebaran (range)
Xn: Nilai pengamatan tertinggi
X1: Nilai pengamatan terendah
i : Interval kelas

5.Hasil Pada Jurnal sinta (2) :

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi maka data PDRB per kapita dengan
pengeluaran konsumsi penduduk ( jenis makanan ) dapat dikelompokkan
berdasarkan kelasnya seperti tabel 1.
Dari tabel 1 nampak bahwa daerah yang tergolong PDRB per kapita tinggi dengan
pengeluaran konsumsi pangan tinggi seperti (kabupaten sukoharjo,dan
karanganyar,kota Magelang,Surakarta,Salatiga,Semarang,
Pekalongan,dan Tegal).

sedangkan pada tabel 2 nampak bahwa ada ketidakseimbangan antara tingkat


pendapatan perkapita dengan tingkat pengeluaran konsumsi pangan di berbagai
kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Misalnya daerah yang PDRB per kapitanya
rendah ada 15, tetapi daerah yang tingkat pengeluaran konsumsinya rendah hanya 9
daerah.

Anda mungkin juga menyukai