Anda di halaman 1dari 2

TUGAS.

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN


Dosen : Mu'adil Faizin

Nama : Made Yuda Pebriandana Putra


NIM : 048081096

Soal :

Contoh kasus:
Perusahaan Jamu Expres yang bergerak di bidang produksi minuman tradisional jamu tersebut
digugat oleh beberapa konsumen di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan alasan telah
menjual minuman jamu yang mengakibatkan puluhan orang mengalami keracunan minuman
setelah mengkonsumsi jamu kemasan tersebut. Permasalahan ini akhirnya berakhir ke meja
hijau.

Pertanyaan:
1. Menurut pandangan anda, berdasarkan kasus diatas siapa yang berhak melakukan
pengawasan terhadap konsumen? Jelaskan berlandaskan hukum!
2. Coba saudara berikan analisa hukum berdasarkan UUPK terkait penyelesaian kasus diatas
jika dilakukan diluar pengadilan ?
3. Berdasarkan kasus diatas, bagaimana proses dan keuntungan dari penyelesaian sengketa
konsumen di pengadilan? Jelaskan berlandaskan UUPK

Jawaban :

1. Menurut pandangan saya, berdasarkan kasus di atas, Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) berhak melakukan pengawasan terhadap konsumen. BPOM adalah lembaga
pemerintah yang bertanggung jawab atas pengawasan, pengendalian, dan pengawasan
terhadap obat, makanan, dan minuman di Indonesia. Tugas utama BPOM adalah melindungi
konsumen dari produk yang berbahaya atau tidak layak konsumsi. Dalam kasus ini, jika
terbukti bahwa minuman jamu yang dihasilkan oleh Perusahaan Jamu Expres
mengakibatkan keracunan pada puluhan orang, BPOM memiliki wewenang untuk melakukan
investigasi, mengumpulkan bukti, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi
konsumen. BPOM dapat melakukan pengujian terhadap produk jamu tersebut, memeriksa
fasilitas produksi, serta mengambil tindakan administratif seperti pencabutan izin produksi
atau penarikan produk dari peredaran jika ditemukan pelanggaran atau bahaya yang
signifikan bagi kesehatan konsumen.

2. Dalam hal penyelesaian kasus diluar pengadilan, pihak-pihak yang terlibat, yaitu Perusahaan
Jamu Expres dan konsumen yang mengalami keracunan, dapat mencoba menyelesaikan
sengketa tersebut melalui jalur mediasi atau negosiasi. Mediasi adalah proses penyelesaian
sengketa dengan melibatkan pihak ketiga netral yang membantu pihak-pihak yang
bersengketa untuk mencapai kesepakatan bersama. Negosiasi adalah proses tawar-
menawar antara pihak-pihak yang bersengketa untuk mencapai kesepakatan tanpa
melibatkan pihak ketiga. Namun, perlu dicatat bahwa penyelesaian di luar pengadilan tidak
dapat menggantikan atau menghilangkan tanggung jawab hukum Perusahaan Jamu Expres
terhadap konsumen yang mengalami keracunan. Jika sengketa tidak dapat diselesaikan
secara sukarela melalui mediasi atau negosiasi, konsumen yang merasa dirugikan masih
memiliki hak untuk mengajukan gugatan ke pengadilan. Berdasarkan Undang-Undang
Perlindungan Konsumen (UUPK), proses penyelesaian sengketa konsumen di pengadilan
memiliki beberapa tahapan. Pertama, konsumen dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan
Negeri setelah melakukan upaya penyelesaian di luar pengadilan. Pengadilan akan
mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak dan memberikan
putusan yang adil berdasarkan hukum yang berlaku.

3. Keuntungan dari penyelesaian sengketa konsumen di pengadilan adalah adanya jaminan


bahwa putusan akan dikeluarkan berdasarkan hukum yang berlaku. Pengadilan memiliki
wewenang untuk menetapkan sanksi atau kompensasi kepada pihak yang melakukan
pelanggaran atau merugikan konsumen. Selain itu, putusan pengadilan juga dapat menjadi
pres.

Anda mungkin juga menyukai