DISUSUN OLEH:
Retno Ayu Wulandari
2131.0025.020
DOSEN PENGAMPU:
Apt, Masneli Masri, S. Farm, M, Farm
STUDI KHASUS 1
Menurut saya, kasus ini di mana sebuah apotik membeli obat dari
jalur yang tidak resmi merupakan pelanggaran hukum yang serius.
Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 di Indonesia, apotik harus
menjaga kualitas, keamanan, dan keaslian obat yang dijual kepada
masyarakat.
Apotik juga diharuskan memperoleh obat dari sumber yang sah, yaitu
distributor resmi yang memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM).
Dalam kasus kerjasama antara apoteker pengelola apotik (APA)
dengan pemilik sarana apotik (PSA) di mana obat dibeli dari jalur
yang tidak resmi, mereka melanggar ketentuan tersebut
STUDI KHASUS 1
Dalam kasus yang saya sebutkan, apotik A yang membeli obat dari
jalur yang tidak resmi kita dapat menghadapi sanksi administratif
berupa peringatan tertulis, pembekuan izin, atau bahkan pencabutan
izin apotek. Selain itu, pihak yang terlibat di dalam pelanggaran ini
juga dapat dituntut secara pidana sesuai dengan ketentuan UU
Kesehatan No. 36 Tahun 2009.
Kita penting untuk mencatat bahwa sanksi yang tepat dan proses
hukum yang berlaku dapat ditentukan oleh otoritas terkait yang
berwenang, seperti BPOM dan lembaga hukum yang berlaku di
Indonesia.
STUDI KHASUS 2
Jika Anda menemukan kasus ini dan memiliki kecurigaan terhadap produk
kosmetik yang mengandung Rhodamin B, tindakan yang disarankan adalah
sebagai berikut: