Anda di halaman 1dari 6

ADINDA ANDINI

(2131.0025.008)

TUGAS
MANAJEMEN
FARMASI
STUDI KASUS 1
Pembelian obat secara tidak resmi, seperti tanpa izin yang diperlukan atau melalui
saluran ilegal, dapat melanggar ketentuan hukum terkait peredaran obat yang
ditetapkan dalam UU Kesehatan No. 36 tahun 2009. UU ini mengatur berbagai
aspek terkait obat, termasuk perizinan, pengadaan, penyimpanan, distribusi, dan
penjualan obat. Jika sebuah apotek terlibat dalam pembelian obat secara tidak
resmi, mereka dapat menghadapi sanksi administratif, pidana, atau kedua-duanya
sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Pada tingkat peraturan pemerintah, PP No. 72 tahun 1998 memberikan petunjuk
pelaksanaan terkait penyelenggaraan apotek dan praktek farmasi di Indonesia. PP
ini menegaskan bahwa apotek harus mengikuti peraturan yang ditetapkan dalam
UU Kesehatan dan peraturan pemerintah terkait.
Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan
tersebut dapat menyebabkan sanksi
administratif, seperti peringatan, teguran
tertulis, denda, pencabutan izin, atau penutupan
apotek.
Namun, penting untuk dicatat bahwa
konsekuensi hukum yang sebenarnya akan
tergantung pada berbagai faktor, termasuk
keadaan spesifik kasus, peraturan yang berlaku,
dan interpretasi hukum yang dilakukan oleh
otoritas yang berwenang.
Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang
biasanya digunakan dalam industri tekstil
dan makanan. Penggunaan Rhodamin B
dalam kosmetik dianggap tidak aman

STUDI
karena memiliki potensi efek samping dan
risiko kesehatan. Dalam Undang-Undang
Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dan

KASUS 2
Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 1998,
tidak ada ketentuan khusus yang
menyebutkan Rhodamin B dalam konteks
kosmetik. Namun, peraturan tersebut
mengatur tentang keselamatan bahan-
bahan kosmetik secara umum
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 memberikan wewenang kepada Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia untuk mengawasi dan mengatur bahan-bahan yang
digunakan dalam produk kosmetik. BPOM bertugas memastikan bahwa produk kosmetik yang
beredar aman bagi kesehatan konsumen. Jika sebuah produsen menambahkan Rhodamin B ke
dalam kosmetik, dan BPOM menemukan pelanggaran tersebut, produsen tersebut dapat dikenai
sanksi administratif, hukuman pidana, atau tindakan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sanksi yang mungkin diberlakukan tergantung pada berbagai faktor, seperti tingkat pelanggaran,

risiko kesehatan yang ditimbulkan, dan kepatuhan produsen terhadap peraturan. Sanksi
administratif yang umum meliputi peringatan, penarikan produk dari peredaran, pembekuan izin
produksi, hingga pencabutan izin usaha. Sanksi pidana dapat berupa denda atau bahkan hukuman
penjara, tergantung pada tingkat pelanggaran dan dampak yang ditimbulkan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai