Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI MONITORING USAHA PADA

BISNIS BUDIDAYA SARANG WALET


BERBASIS ANDROID

Sulistyo Anggara
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
Jl. Damai, Mudal, Sleman Yogyakarta
13523249@students.uii.ac.id

Abstrak—Perkembangan Teknologi menyasar hampir artinya dengan adanya kegiatan tersebut, pentingnya
keseluruh aspek, salah satunya adalah aspek Bisnis budidaya pengawasan untuk selalu dilakukan oleh pemilik agar seluruh
Saran Walet. Agar penyampaian dan penerimaan informas terkait karyawan bisa bekerja dengan maksimal dan pemilik bisa
bisnis yang dikerjakani bisa dilakukan dengan tepat dan cepat. mendapatkan seluruh informasi terkait hasil panen dan
Dengan adanya sistem informasi yang dibantu dengan hardware
dan software yang mempuni sehingga menghasilkan sistem yang
penjualan dari masing-masing gedung.
disebut aplikasi monitoring usaha. Aplikasi yang memberikan Proses monitoring dilakukan untuk memastikan seluruh
kemudahan dalam melakukan mobilitas dan yang terpenting kegiatan berjalan dengan semestinya dan hal ini menjadi
adalah bisa melakukan memonitoring bisnis yang memiliki banyak masalah tersendiri bagi pemilik, sulitnya mengumpulkan
cabang usaha sehingga proses penyampaian dan penerimaan informasi secara bersamaan dikarenakan banyaknya cabang
informasi bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Sistem yang usaha yang tersebar di berbagai lokasi sehingga prosedur yang
dibangun berbasis android ini dilakukan pengujian dengan ada memakan waktu sangat lama untuk bisa mengumpulkan
menguji fungsionalitas pada sistem dan pengujian terhadap informasi dari masing - masing cabang, proses monitoring
beberapa pengguna yang berkerja pada perusahaan yang berkaitan pada saat ini sangat tidak efisien yaitu dengan cara mendatangi
dengan dunia bisnis budidaya sarang walet.
satu persatu cabang yang mengakibatkan lamanya proses
Kata kunci—Andorid, Software, Monitoring Usaha, Aplikasi pengumpulan informasi dan menjadikan lambatnya proses
Sarang Walet penjualan sehingga berdampak terhadap penghasilan, hal ini
menjadi kekhawatiran pemilik apabila suatu saat tidak ada
I. PENDAHULUAN waktu yang bisa di sediakan untuk bepergian melakukan
monitoring.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki Dari permasalahan diatas, maka penulis ingin
sumberdaya alam hayati yang melimpah, apabila sumberdaya mengajukan sebuah judul “SISTEM INFORMASI
alam tersebut dikelola dengan baik maka akan membantu MONITORING USAHA PADA BISNIS BUDIDAYA
dalam menunjang pembangunan dan meningkatkan SARANG WALET BERBASIS ANDROID” agar monitoring
kesejahteraan masyarakat. Salah satu potensi sumberdaya menjadi lebih efektif dan efisien, sistem berbasis android
alam hayati tersebut adalah burung walet, burung walet dapat diperlukan untuk mempermudah dalam melakukan mobilitas
memberikan manfaat yang besar baik itu manfaat ekologi kerja yang dapat mengkontrol seluruh informasi terkait kinerja
maupun ekonomi. pada produksi dan penjualan dari seluruh cabang usaha CV.
Kalimantan adalah provinsi yang memiliki sumberdaya Walet Borneo. Sistem juga dapat melaporkan informasi terkait
alam hayati yang luar biasa, salah satunya adalah burung masalah atau kendala dari masing-masing cabang. Dengan
walet. Sarang walet merupakan hasil alami dari liur burung adanya aplikasi ini pemilik dengan mudah memperoleh
walet yang digunakan untuk menyimpan telur hingga menetas, informasi hasil panen tanpa harus datang langsung ke setiap
setelah itu sarang dipanen, diolah dan dijual. Harga sarang cabang. Aplikasi ini juga akan menyediakan fitur tren berupa
walet menjadi tinggi dikarenakan khasiat dari sarang tersebut statistik hasil panen agar pemilik lebih mudah dalam
sangat baik untuk kesehatan. mengetahui keputusan bisnis selanjutnya.
CV. Walet Borneo merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang bisnis budidaya sarang burung walet. Saat
ini CV. Walet Borneo memiliki sepuluh cabang usaha di II. LANDASAN TEORI
Kalimantan Utara dan empat cabang di Kalimantan Timur
yang digunakan untuk budidaya burung walet, masing-masing A. Bisnis Budidaya Sarang Walet
gedung memiliki beberapa karyawan yang bertanggung jawab Budidaya sarang walet adalah bisnis
untuk mengelola hasil produksi dan penjualan. Dalam mengembangbiakkan burung walet yang ikut serta mengambil
kegiatan setiap hari masing-masing gedung harus dilakukan keuntungan dengan menjual sarangnya. Salah satu syarat
pemanenan demi mendapatkan sarang yang lebih berkualitas keberhasilan dalam pembudidayaan burung walet adalah
sehingga akan mendapatkan nilai jual lebih tinggi, yang mengetahui habitat makro dari burung walet (Marzuki, 1999).
Habitat makro mempunyai peranan yang penting dalam dengan yang di harapkan, oleh karena itu monitoring usaha
pembudidayaan burung walet dan sangat mempengaruhi harus dilakukan secermat mungkin. Pemilik dapat menentukan
dalam pemilihan serta penentuan lokasi bangunan (Marzuki, dan memperhitungkan hasil produksi yang didapat mengalami
1999). peningkatan atau penurunan sehingga bisa memperhitungkan
Pemilihan bangunan rumah burung walet sangat penyebab dari maslah yang terjadi. Begitupula dengan
mendukung keberhasilan pengoperasian gedung burung walet. penjualan, pemilik bisa mengetahui bahwa cabang usaha mana
Dalam pemilihan lokasi, pemilik harus memperhatikan yang mengalami masalah atau bahkan peningkatan hasil panen
beberapa faktor lingkungan yang cocok untuk kehidupan dengan hanya menggunakan aplikasi.
burung walet, berdasarkan sifat dan secara alami disukai oleh Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen bisnis
burung walet (Alhaddad 2003). Bangunan yang digunakan budidaya sarang walet menjadi suatu solusi yang bertujuan
untuk budidaya sarang walet dibuat sedemikian rupa agar untuk menghasilkan informasi yang dapat memberikan
memiliki suasana mirip seperti yang ada didalam goa yaitu dukungan terhadap monitoring usaha pada bisnis ini.
gelap dan lembab. Setelah membuat bangunan maka
C. Android
dibutuhkan alat berupa tape recorder yang digunakan untuk
memanggil burung walet datang bersarang didalam bangunan. Menurut Nazarunddin ( 2012 : 1), Android merupakan
Burung walet berkembang biak setiap tahun, dimana sistem operasi untuk telpon seluler yang berbasis Linux.
proses berkembang biak burung walet tidak jauh berbeda Seperti yang diketahui Google merupakan pengembang
dengan burung lainnya. Sarang burung walet dibuat dalam dibalik keberhasilan android dalam melakukan inovasi yang
waktu 40-80 hari. Didalamnya terdapat telur burung walet begitu cepat. Google merupakan perusahaan yang mengakusisi
yang berjumlah 2 butir, telur-telur tersebut dierami selama 23- Android dan dibuatkan sebuah platform. Platform pada
24 hari. Burung walet biasanya mengeram dalam koloni atau android terdiri dari sistem operasi berbasis Linux, GUI
secara berpasangan. Tidak lama setelah telur menetas, anakan (Graphic User Interface) serta aplikasi pada web browser dan
walet langsung dipelihara oleh kedua induknya hingga bisa aplikasi pada mobile yang dalam di unduh serta membebaskan
terbang (Iswanto, 2002). Ketika sarang sudah ditinggalkan pengembang untuk ikut serta dalam membuat sebuah aplikasi
maka proses panen akan dilakukan. yang bisa digunakan oleh banyak orang.
Dalam melakukan panen ada cara khusus yang harus Selain Smartphone Perkembangan android sendiri
dilakukan untuk bisa mengambil sarang walet sehingga sudah mencakupi beberapa keluaran produk yang
dibutuhkan tenaga yang lebih berpengalaman bertujuan untuk dikembangkan oleh Google yaitu Android TV untuk televisi
memastikan kelayakan sarang apakah sudah siap dipanen atau pintar, Android auto untuk mobil serta Android Wear untuk
belum dan juga memastikan ketika panen sarang tersebut tidak jam tangan dan produk lainnya dengan menampilkan
mengalami kerusakan karna proses pemisahan sarang dari antarmuka yang khusus untuk masing-masing produk.
dinding gedung yang membutuhkan tenaga memungkinkan Android merupakan sistem operasi yang open source
bahwa sarang tersebut bisa saja patah ataupun hancur, hal yang berlisensi Apache yang bisa dikembangkan dan
tersebut harus sangat diperhatikan karena hasil panen akan didistribusikan secara luas dan bebas. Dengan memanfaatkan
diseleksi berdasarkan bentuk sarang, hal ini yang disebut open source membuat pengembang sistem bisa merancang dan
grade pada sarang walet sehingga hasil bentuk dari panen akan membuat sistem Android menggunakan software yang telah
sangat berpengaruh terhadap nilai jual. didukung oleh Android.
B. Monitoing Berbasis Android D. Metode Waterfall
Monitoring adalah proses pengawasan atau pemantaun Waterfall atau bisa diartikan dengan air terjun adalah
terhadap kinerja pada suatu sistem yang bertujuan untuk bisa sebuah metode pengembangan sistem yang dimana memiliki
mengukur dan mempertimbangkan apakah sebuah program beberapa fase dalam penyelesaianya yang harus dilakukan
telah berjalan sesuai rencana. Kegiatan monitoring secara berurutan. Dalam mengimplementasikan metode
lebih terfokus pada kegiatan yang akan dilaksanakan. waterfall ini sebuah fase atau langkah harus diselesaikan
Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke tahapan berikutnya.
mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator Menurut ian sommerville (2011), Metode waterfall
tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang memiliki beberapa tahapan utama dari waterfall model yang
sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur mencerminkan aktifitas pengembangan dasar, terdapat lima
yang telah disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi tahapan pada metode waterfall, yaitu analisis kebutuhan
aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan sistem, desain dan perancangan, implementasi, dan uji coba.
program. Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan E. Skala Likert
bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap
pada jalurnya. Juga memberikan informasi kepada pengelola Skala likert merupakan salah satu metode penghitungan
program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta terhadap penilaian, sikap, pendapat dan persepsi seseorang
sebagai masukan dalam melakukan evaluasi. dalam sebuah variabel penelitian. Variabel yang diukur
Sistem informasi monitoring budidaya sarang walet menjadi sebuah indikator yang kemudian dijadikan sebagai
merupakan suatu hal yang penting bagi pemilik usaha bisnis titik tolak untuk menyusun item instrument berupa pernyataan
untuk memastikan seluruh proses bisnis yang berjalan sesuai atau pertanyaan (Sugiyono, 2010).
Jawabannya mempunyai gradasi dari sangat positif 7. Pemilik bisnis melakukan monitoring pada panen dan
sampai sangat negatif kemudian dapat diberi skor, misalnya penjualan dengan mengakses aplikasi.
Sangat Setuju dengan skor 5, Setuju dengan skor 4, Ragu-ragu 8. Data panen dan penjualan yang telah diproses di
dengan Skor 3, Tidak Setuju dengan skor 2 dan Sangat Tidak database dan dikirimkan melalui aplikasi monitoring
Setuju dengan skor 1 (Sugiyono, 2010). usaha.

B. Use Case Diagram


III. METODE PENELITIAN
Use case Diagram adalah proses menggambarkan
Pada sistem informasi monitoring usaha dalam fungsionalitas pada sistem dengan interaksinya. Pada Gambar
pengembangan sistem menggunakan metode waterfall.
2 dibuat rancangan use case diagram seperti dibawah ini :
Metode waterfall adalah suatu proses pemodelan sistem secara
terstruktur dan berurutan dimulai dari analisis kebutuhan,
perancangan, implementasi dan pengujian sistem. Pemodelan
sistem dengan metode ini dipilih karna sangat cocok dilakukan
untuk kualitas sistem yang tetap terjaga karena
pengembangannya yang terstruktur dan sekuensial. Berikut
adalah tahapan mengenai tahapan tahapan siklus waterfall
pada sistem informasi monitoring usaha. Pengembangan mulai
dari analisis, dimana kebutuhan-kebutuhan sistem diperlukan
akan dijelaskan ditahapan ini. Tahap perancangan dan hasil
atau pembuatan, pengujian.
A. Alur Bisnis Aplikasi
Alur sistem bisnis pada aplikasi untuk mengetahui
bagaimana alur sistem ini bekerja ataupun runtutanya. Mulai
dari pengguna sistem, manajemen database, data yang
disajikan. Alur proses penggunaan sistem pengelolaan dan
aplikasi monitoring usaha mulai dari data panen, data
penjualan.

Gambar 2 Use Case Diagram


Pada Gambar 2 menjelaskan rancangan fungsi dari
sistem yang akan di implementasikan kedalam bab
selanjutnya. Dari gambar diatas dapat diketahui ada terdapat 3
aktor yang terlibat didalam sistem ini, yaitu pemilik dan
karyawan pengelola panen dan karyawan penjualan. Terdapat
10 proses pada sistem yaitu login, karyawan pengelola panen
memiliki proses input data panen, edit data panen dan laporan,
pada karyawan penjualan memiliki proses input penjualan dan
edit data penjualan, dan pemilik memiliki proses manajemen
laporan, manajemen karyawan, manajemen panen dan
manajemen penjualan. Seluruh proses dibutuhkan login
Gambar 1 Alur Bisnis Sistem Aplikasi terlebih dahulu untuk dapat mengakses sistem.
Keterangan dari Gambar 1, yaitu : C. Desain Database
1. Proses karyawan produksi melakukan panen pada Relasi antar tabel yang dibuat sesuai dengan analisa
gedung cabang. kebutuhan sistem, pada perancangan database pada sistem ini,
2. Karyawan memasukkan data panen ke aplikasi. terdapat 7 tabel yang memiliki relasi antar satu dengan yang
3. Data panen yang dimasukkan oleh karyawan akan lain yaitu tabel Building, User, Item, Order, Complain,
diproses oleh sistem untuk dimasukkan kedalam Role_user dan Type. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
database server. Gambar 3 dibawah:
4. Proses penjualan sarang antara karyawan dan pembeli.
5. Karyawan penjualan melakukan update hasil penjualan
pada aplikasi.
6. Data penjualan yang telah di update akan diproses oleh
sistem untuk dimasukkan kedalam database server.
2. Implementasi Manajemen Data Produksi
Pada sistem monitoring usaha terdapat halaman
manajemen produksi untuk memonitoring hasil panen setiap
cabang. Halaman manajemen produksi dapat dilihat pada
Gambar 5.

Gambar 3 Desain Relasi Antar Table Database

IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN


Pada tahap ini akan membahas mengenai implementasi Gambar 5 Manajemen Produksi
dan pengujian, untuk menjalankan penerapan pada rancangan Pada implementasi ini pemilik melakukan monitoring
yang telah di lakukan pada bab sebelumnya. Pembahasan terhadap hasil panen dari seluruh cabang usaha dengan
dilanjutkan dengan pengujian sistem yang telah dirancang dan mengakses menu produksi pada aplikasi. Dengan
diimplementasi untuk memastikan seluruh fungsi dari sistem menampilkan statistik pada halaman produksi, pemilik bisa
berjalan sesuai dengan rancangan dan juga tujuan dari sistem lebih mudah dalam mengambil keputusan apabila terjadi
ini sesuai dengan keinginan user. perubahan pada statistik.
A. Implementasi Sistem Monitoring Usaha
3. Implementasi Manajemen Data Penjualan
1. Implementasi Halaman Login
Pada sistem monitoring usaha terdapat halaman
Pada sistem monitoring usaha terdapat halaman
manajemen penjualan yang untuk memonitoring hasil
utama setelah berhasil dalam proses login. Halaman utama
penjualan setiap cabang. Halaman manajemen penjualan dapat
dapat dilihatpada Gambar 4.
dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Manajemen Data Penjualan


Gambar 4 Halaman Login Pada implementasi mengenai monitoring pada
Pada implementasi User melakukan login untuk penjualan, pemilik usaha akan mengakses menu penjualan
mengakses sistem, terdapat dua form yang akan di isi, yaitu pada aplikasi, menu ini akan menampilkan seluruh hasil
username dan password. penjualan pada setiap cabang.

4. Implementasi Halaman Manajemen Data Karyawan


Pada sistem monitoring usaha terdapat halaman
manajemen karyawan untuk mengelola data karyawan yang
bekerja pada perusahaan. Halaman manajemen penjualan
dapat dilihat pada Gambar 7.
maka karyawan dapat melaporkan melalui aplikasi dengan
melakukan klik pada floating button pada menu utama yang
dapat dilakukan setelah melakukan login.

7. Implementasi Halaman Karyawan Penjualan


Pada sistem monitoring usaha terdapat halaman
karyawan penjualan untuk memasukkan hasil penjualan pada
setiap cabang usaha. Halaman manajemen penjualan dapat
dilihat pada Gambar 10.

Gambar 7 Manajemen Data Karyawan


Pada implementasi mengenai input data karyawan,
terdapat tujuh form yang harus di isi untuk menyimpan data
karyawan, yaitu nama, alamat, nomor handphone, role,
gedung, username, password.

5. Implementasi Halaman Pengelolaan Laporan


Pada sistem monitoring usaha terdapat halaman
manajemen laporan untuk mengetahui apabila ada masalah
pada cabang usaha. Halaman manajemen penjualan dapat
Gambar 10 Halaman Karyawan Penjualan
dilihat pada Gambar 8.
Pada implementasi mengenai input data penjualan
oleh karyawan penjualan, menu ini dapat mengakses seluruh
penjualan dari setiap cabang, setelah melakukan login maka
data penjualan dapat di input dengan melakukan klik pada
floating button yang terdapat pada sisi kanan bawa aplikasi.
B. Hasil Pengujian
Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan
metodeblack-box testing. Metode ini digunakan untuk
melakukanpengujian yang berfokus pada keluaran yang
dihasilkandariproses masukan yang terjadi.Berikut ini
merupakanpenjelasndari tahapanpengujiansistem yang telah
Gambar 8 Halaman Manajemen Laporan dibuat. Pengujiandapat dilihat pada Tabel 1
Pada implementasi mengenai laporan yang Table 1 Pengujian Fungsi Menggunakan Black-box
No Fungsi Skenario Hasil yang Hasil
dikirimkan oleh karyawan pada setiap cabang, pemilik Proses Pengujian Diharapkan Pengujian
mengakses menu laporan dan melihat data laporan yang ada. 1 Login Masukka jika username Berhasil
nusername dan danpassword benar
6. Implementasi Halaman Karyawan Produksi password sesua maka user dapat
idengan data mengakse ssistem.
Pada sistem monitoring usaha terdapat halaman yang yan gtersimpan Tetapi jika username
diakses oleh karyawan produksi untuk memasukkan data hasil dalam database dan password salah
panen. Halaman manajemen penjualan dapat dilihat pada mak aakan
mengulang untuk
Gambar 9. mengisikan data
kembali

2 Manajemen Pemilik Data yang diubah Berhasil


Produksi melakukan edit atau dihapus
dan hapus data terkirim secara real-
panen time ke sistem
monitoring usaha
3 Manajemen Pemilik Data yang diubah Berhasil
Penjualan melakukan edit dan dihapus sesuai
dan hapus data dengan yang
penjualan diharapkan dan
terkirim ke database
server
4 Manajemen Pemilik Data yang ditambah, Berhasil
Gambar 9 Halaman Karyawan Produksi Karyawan menambah, diubah dan dihapus
mengubah dan sesuai dengan yang
Pada implementasi mengenai input pada data laporan menghapus data diharapkan dan
yang dilakukan oleh karyawan produksi ketika terjadi masalah karyawan terkirim ke database
terhadap cabang yang dikelola, ketika hal tersebut terjadi server
5 Manajemen Pemilik melihat Data laporan yang Berhasil Berdasarkan hasil kuesioner pengujian terhadap
Laporan dan menghapus dihapus sesuai
data laporan dengan yang
pengguna pada Tabel 4.19 diperoleh rata-rata skor dengan
diharapkan dan presentase 92,5%. Maka hasil pengujian sistem terhadap
terkirim ke database pengguna berada pada kategori Sangat setuju.
server
6 Karyawan Karyawan Data panen yang Berhasil
Mengirim produksi ditambah dan diubah
Data menambah dan sesuai dengan yang V. KESIMPULAN DAN SARAN
Panen mengubah data diharapkan dan
hasil panen terkirim ke database A. Simpulan
melalui sistem server
monitoring Kesimpulan yang dihasilkan berdasarkan penelitian
usaha dan pembahasan tugas akhir mengenai Sistem Informasi
7 Karyawan Karyawan Data laporan yang Berhasil
Mengirim produksi ditambah sesuai
Monitoring Usaha pada Bisnis Budidaya Sarang Walet
Data menambah data dengan yang Berbasis Android, disimpulkan bahwa:
Laporan laporan melalui diharapkan dan a. Pengembangan sistem monitoring usaha memiliki
sistem terkirim ke database
monitoring server
beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
usaha 1. Rancangan konsep harus sesuai dengan kebutuhan
8 Karyawan Karyawan Data penjualan Berhasil yang ada pada perusahaan
Mengirim penjualan yang ditambah dan
Data menambah dan diubah sesuai
2. Pentingnya komunikasi yang intens antara penulis
Penjualan mengubah data dengan yang dan pihak CV.Walet Borneo agar aplikasi
hasil penjualan diharapkan dan monitoring usaha bisa sesuai sasaran, efektif dan
melalui sistem terkirim ke database
monitoring server
efisien sesuai yang diharapkan.
usaha 3. Memberikan pemahaman kepada pihak CV.
Walet Borneo dalam menggunakan aplikasi.
b. Untuk mengingkatkan proses penyampaian dan
C. Pengujian Pengguna Sistem penerimaan informasi dibutuhkan sebuah sistem
Pengujian untuk memastikan sistem yang telah berjalan monitoring usaha yang sesuai dengan kebutuhan.
dengan semestinya dan bisa diaplikasikan oleh pengguna Dengan adanya pengujian yang dilakukan kepada
secara langsung dan diberikan kuisioner untuk mendapatkan pengguna sistem khususnya pemilik CV. Walet Borneo
respon dari pengguna. setuju bahwa aplikasi ini dapat meningkatkan
Dengan jawaban dari kuisoner pengujian, selanjutnya produktivitas pada bisnis budidaya sarang walet.
melakukan perhitungan dengan menggunakan skala Likert
yang bertujuan untuk menghitung tingkat keberhasilan sistem.
Tabel 2 Hasil Penggujian Pengguna Sistem B. Saran
Untuk pengembangan sistem lebih lanjut, diharapkan
No Pertanyaan Jawaban Presentase Sistem Informasi Monitoring Usaha pada Bisnis Budidaya
Skor
STS TS R S SS

1 Aplikasi memiliki 5 5 90%


Sarang Walet Berbasis Andorid ini kedepannya dapat
tampilan yang menarik. digunakan oleh perusahaan yang bergerak dibidang yang
sama. Selain itu perlu ditambahkan beberapa fitur pendukung
2 Aplikasi memiliki alur 6 4 88%
dan fungsionalitas yang
lainnya seperti notifikasi untuk seluruh pengguna,
mudah dipahami. penambahan basisdata pada grade sarang sesuai dengan daftar
3 Secara keseluruhan 3 7 94% grade keseluruhan yang ada, import dan export data penjualan
aplikasi berjalan dengan
baik tanpa adanya error.
kedalam Microsoft Excel.
4 Aplikasi sudah sesuai 3 7 94%
dengan kebutuhan
pengguna berdasarkan REFERENCES
kebutuhan perusahaan.
5 Aplikasi mampu 2 8 96%
membantu [1] Wibowo, S “Budidaya Sarang Walet, Surabaya” (1995)
menyampaikan informasi [2] Jogiyanto HM., MBA., Akt Ph.d, Analisis & Desain Sistem Informasi :
dengan lebih mudah dan “Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis” 2003
cepat
[3] O’Brian , James, “Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan
6 Aplikasi mampu 3 7 94%
Manajerial” 2005
mengelola data panen
dan penjualan dengan [4] Sigit, “Penerapan Metode Waterfall” 2018
baik. [5] Fachri Rivaldi, “Perancangan Aplikasi Mobile ‘Kamusku’ ” 2016
Rata-rata Presentase Skor 92.5% [6] Chrisantus Tristianto, “Penggunaan Metode Waterfall Untuk
Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pengembangan
Pedesaan” 2018

Anda mungkin juga menyukai