Anda di halaman 1dari 97

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb. Puji dan Syukur selalu kami


panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan Novel ‘Derrick :
The Whitecapel Merderer’. Novel yang menceritakan kisah
seorang pria yang bertransmigrasi ke era Ratu Victoria dan
menjadi polisi disana untuk menyelesaikan kasus
pembunuhan berantai, yang dikenal sebagai Jack The
Ripper.

Dalam menulis novel tersebut, saya menyadari bahwa saya


tidak akan menyelesaikannya tanpa ada bantuan dari
berbagai pihak yang telah menyumbangkan energi dan
pikirannya dalam penyusunan novel sehingga memiliki alur
seperti sekarang.

Saya menyadarinya jika novel yang saya buat masih jauh jika
disebut karya yang sempurna, baik dari tata Bahasa maupun
Teknik penulisan tersebut. Maka saya akan meminta
masukkan yang membangun agar saya dapat termotivasi
dan menjadi lebih baik.

Bogor, 06 Januari 2023

Penulis
BAGIAN 1

Siang hari yang panas, membuat semua orang yang


berada di Akademi Pelatihan Kepolisian London berkeringat
deras. Semua orang di lapangan sedang berlatih untuk
menembak, butir-butir keringat mengalir dari dahi hingga ke
leher lalu menghilang melewati kerah seragam kadet
mereka.

Derrick Barley seorang Pemuda dari latar belakang keluarga


bangsawan terkenal yang juga seorang transmigrator, kali
ini memilih untuk masuk kedalam Akademi Kepolisian
London daripada terus tinggal di Dukedom Barley. Karena
dia atau lebih tepatnya tubuh yang ditempatinya kali ini
adalah anak haram dari keluarga Barley.

Ayahnya adalah anak kedua dari duke Barley dan ayahnya


juga menjadi salah satu calon pewaris duke Barley.

Seharusnya tahta duke Barley akan diberikan kepada anak


pertama, tetapi anak pertama dari duke Barley bisa dibilang
bajingan yang hanya tahu tentang minum dan bermain,
itulah kenapa duke Barley belum memutuskan untuk
memilih pewarisnya. Banyak yang bilang duke Barley akan
memilih anaknya yang kedua, yang memiliki nama baik
dalam bidang politiknya dan juga dikenal sebagai orang
ramah. Namun tidak sampai seorang wanita malam pergi ke
kediaman duke dengan membawa anak dan mengatakan
anak itu adalah anak dari tuan muda kedua.

Sang kepala keluarga yang mendengar itu pun langsung naik


darahnya, jelas jika itu merupakan aib bagi keluarga Barley.

1
Bahkan jika anak pertama adalah pemborosan dia tidak akan
pernah bermain dengan wanita sembarangan. Anak kedua
yang kehilangan reputasinya itu pun marah dan membenci
anak haramnya itu.

Hal itu membuat Derrick tidak disukai di keluarga Barley.


Duke Barley hanya memberinya nama keluarganya dan juga
memberikan uang saku pertahun tanpa memperhatikannya,
yang membuat para pelayan yang melayani Derrick menjadi
berani mengacuhkannya bahkan mengkorupsi setengah
uang tahunannya.

Hidup tanpa kasih sayang membuat Derrick menjadi


pemuda yang pendiam dan sering menundukkan kepalanya,
dia juga menjadi bahan ejekan oleh saudara dari ibu yang
berbeda, hingga sampai jiwa orang yang juga bernama
Derrick merasuki tubuhnya.

Derrick seorang transmigrator pun meninggalkan dukedom


Barley dan memilih masuk ke Akademi Pelatihan Kepolisian
London.

Tubuh aslinya bercita-cita menjadi seorang yang melayani


negaranya seperti kakeknya, bisa dibilang tubuh aslinya
ingin menjadi tantara, hanya saja sang transmigrator tidak
menginginkan sesuatu yang merepotkan seperti itu. Jadi
Derrick memilih menjadi polisi, toh menurutnya itu sama-
sama melayani negara.

"Senior!" Panggilan dari seorang berseragam kadet


menggangggu konsentrasi Derrick.

"Ada apa?" Tanya Derrick dengan senyum lembutnya, yang


membuat kadet tersebut merinding.

2
"I-itu Kapten memanggilmu, dia bilang ada yang ingin
dikatakan olehnya." Tatapan Derrick membuat pemuda itu
tidak nyaman bahkan Ketika Derrick tersenyum lembut.

"Baiklah terima kasih sudah memberitahunya, berlatihlah


lebih keras lagi, bahumu kurang tegap." Ucap Derrick sambil
menepuk bahu pemuda itu.

"B-baik! Senior!" Jawab pemuda itu dengan memberi


hormat.

Setelah itu Derrick pergi menemui sang Kapten yang


memanggilnya. Ketika dia memasuki pintu ruang kerja
Kapten, dia melihat kaptennya itu sedang merenungkan
sesuatu.

"Kau sudah datang Derrick? Duduklah." Ucap sang Kapten


tanpa melihat ke arah pintunya.

Derrick hanya diam saja, dia tahu apa yang ingin dibicarakan
oleh Kaptennya.

"Mengapa kau tidak duduk? Cepatlah aku ingin


membicarakan sesuatu denganmu." Melihat Derrick tidak
bergerak sang Kapten yang memiliki nama Volt Weber itu
mendesaknya.

"Tidak kapten aku akan berbicara disini saja." Derrick


menggelengkan kepalanya.

"Bukankah tidak sopan jika kau berdiri seperti itu." Ucap


Volt sambil menatap tajam kearah Derrick.

Derrick pun dengan enggan duduk di kursi berhadapan


dengan sang kapten.

3
"Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah bergaul dengan benar
dengan kadet lainnya? Kutebak pasti belum bukan?"

Pertanyaan itu hanya dijawab dengan keheningan.

"Derrick bukankah sudah kubilang agar kau berhenti


bermain-main, sebentar lagi kau lulus bagaimana jika semua
Cabang menolak untuk mempekerjakanmu? Kau ingin
dipekerjakan di Whitecapel? Kau tahu sendiri bukan jika
tempat itu adalah tempat yang penuh dengan kejahatan.
Sampai sekarang Kasus kriminal yang ada disana semakin
meningkat tiap tahunnya, kau ingin ditempatkan disana?"
Volt berkata dengan Panjang lebar.

Derrick cemberut dan ingin membantahnya, "Kapten kau


juga tahu sendiri jika pemimpin wilayah disana adalah
bajingan yang mudah disuap, hanya karena dia adalah
kerabat Ratu-"

"Derrick! Kau tahu jika dia adalah kerabat Ratu jadi jangan
bicara omong kosong! Bagaiman jika ada yang
mendengarnya? Kau akan dilaporkan dan dihukum mati
karenanya." Potong Volt sebelum Derrick mengatakan
semuanya, karena itu adalah salah satu hal yang dilarang
untuk dikatakan.

Ratu yang sekarang yaitu Ratu Victoria memiliki kerabat jauh


dari ibunya yang berperilaku buruk, kerabat itu sekarang
memimpin wilayah Whitecapel yang merupakan kawasan
padat penduduk.

Mereka meminta kepada Ratu Victoria untuk diberi sebuah


wilayah, kebetulan saat itu Whitecapel belum memiliki
pemimpin wilayah. Lalu Ratu pun memberikan wilayah itu

4
pada mereka sebagai pemimpin wilayah tersebut, banyak
bangsawan yang tidak setuju dengan keputusan itu, karena
bagaimanapun juga mereke hanyalah kerabat jauh Ratu
Victoria. Namun Ratu Victoria tetap memberikan wilayah itu
kepada mereka, sampai sekarang mereka memimpin
wilayah tersebut dengan diberi gelar Count. Kepala
keluarganya yang sekarang adalah Anthonio Rihert,
dikatakan jika dia adalah orang yang serakah.

Seiring berjalannya waktu banyak sumber daya yang berada


di Whitecapel terungkap, banyak bangsawan yang gila harta
menaruh tangannya di Whitecapel. Namun, sebelum
rencana orang-orang itu berhasil mendapatkannya, rencana
mereka perlahan terungkap. Mereka pun dihukum karena
menginginkan harta seseorang.

Rumor yang beredar pun mengatakkan jika ada orang yang


ingin membuat keluarga Rihert menderita, maka mereka
akan mendapatkan hukuman mati. Tetapi ada alasan
mengapa rumor ini menyebar.

Hal itu berawal di suatu perjamuan bangsawan tingkat


tinggi, ada seorang bangsawan yang mengejek Anthonio
yang datang ke perjamuan dengan menggunakan koneksi
Ratu. Anthonio saat itu hanya tersenyum, tetapi di pagi
harinya tersebar kabar bahwa bangsawan tersebut
meninggal karena serangan jantung.

Hal itu menyebabkan banyak diskusi di kalangan


bangsawan, banyak rumor yang mengatakan jika
bangsawan tersebut meninggal karena dibunuh oleh
Anthonio, semakin lama semua orang menjadi yakin dengan
rumor tersebut.

5
Derrick mengetahui rumor tersebut ketika dia masih berada
di kediaman Barley, tapi dia tidak percaya dengan rumor
tesebut. Karena dia tidak berpikir Anthonio memiliki
kekuasaan untuk secara diam-diam membunuh bangsawan
yang berpangkat tinggi, kecuali pihak Ratu membantunya
untuk melakukan itu.

Namun dari sudut pandang Derrick, Ratu Victoria tidak


mungkin melakukan hal seperti itu, Ratu Victoria adalah
Ratu yang mencintai perdamaian. Mungkin saja ini berkaitan
dengan kisah di masa lalu, ketika Derrick juga pindah ke
dunia ini. Waktu itu dia menjadi seorang penasihat di sisi
Raja sebelumnya kerajaan Britania Raya.

"Aku heran mengapa Ratu Victoria mengabaikan tingkah


laku Anthonio di Whitecapel."

"Hei! bukankah sudah kubilang jangan membicarakan itu


lagi."

Volt benar-benar kesal dengan Derrick yang berprilaku


sembarangan.

"Terlebih lagi ada beberapa hal yang ingin kubicarakan


denganmu."

Tubuh Derrick menegang, hal yang dibicarakan selanjutnya


pasti akan panjang dengan ceramahan kaptennya.

"Aku mendengar jika kau berselisih dengan kakak tirimu


ketika kau mendapatkan misi melindungi pangeran di area
berburu. Apakah itu benar, Derrick?"

Setelah hening sejenak, Derrick berdiri dengan cepat dan


ingin kabur. Namun dalam sekejap dia langsung

6
dilumpuhkan dengan kedua tangan terkunci dibelakang, hal
itu hanya terjadi dalam beberapa detik.

Dia tertangkap, Derrick merasa merinding ketika tatapan


tajam jatuh dari belakang kepalanya.

“T-tunggu! Kapten aku tidak akan melakukan- Aah!”


Sebelum menyelesaikan perkataannya, Volt
mengencangkan kuncian tangannya yang membuat Derrick
meringis kesakitan.

“Sebenarnya ada lagi yang ingin aku katakan padamu, tapi


sepertinya kita akan meewatkannya terlebih dahulu.”

Setelah itu terdengarlah jeritan kesakitan yang diselingi


dengan celotehan yang keluar dari ruangan itu, pada
akhirnya Derrick harus menanggung ceramahan dari sang
kaptennya.

Para prajurit yang melewati ruangannya sudah terbiasa


dengan hal tersebut, mereka terus mengerjakan apa yang
mereka lakukan, seperti tidak terjadi apa-apa.

7
BAGIAN 2

Whitecapel, London 1888.

Sebuah kereta Kuda yang memiliki lambang Kepolisian


milik negara melewati Kawasan kumuh berjalan lurus
menuju masuk ke pedalaman Hutan.

Kereta tersebut berhenti di sebuah Mansion Kuno yang


tidak terawat, bahkan mungkin warga tidak tahu jika di
pedalaman Hutan Daerah Utara Whitecapel terdapat
sebuah Mansion Kuno.

Pintu kereta terbuka, terpaparlah sosok pria tampan dengan


rambut coklat pendek berkilaunya, dengan mata yang
memiliki iris berwarna hijau serta kemalasan terpancar di
dalamnya.

Pria itu tentu saja adalah Derrick, setelah kelulusannya, dia


segera mendapatkan tugas dari atasannya untuk menuju
Whitecapel untuk menjadi Kepala Inspektur di sana.

Karena dia memiliki pertemanan yang 'spesial’ dengan


beberapa bangsawan dalam hal tertentu, dia ditempatkan
ke Whitecapel oleh atasannya dengan alasan karena dia
adalah lulusan terbaik akademi itu.

Derrick tahu ini adalah usulan dari saudara tirinya karena


tidak mungkin Kepolisian London menyia-nyiakan bakat
yang sempurna seperti dirinya, tapi sangat disayangkan
saudara tirinya adalah calon pewaris Duke Barley yang
menguasai pasukan militer milik Britania Raya.

8
Kaptennya ingin menentang keputusan itu dan menjadikan
Derrick asistennya, tetapi Derrick menolaknya, entah apa
yang dipikirkannya.

Setelah Volt mendengar tentang keputusannya, dia segera


menuju ke rumah Derrick untuk membujuk dan
menasihatinya. Tapi sayangnya setelah tiba di rumah
Derrick, Volt menemukan bahwa rumahnya telah kosong
dan hanya meninggalkan sepucuk surat yang mengatakan
bahwa Derrick sudah menuju ke Whitepalace untuk
memenuhi tugas dari atasannya, Volt menjadi geram dan
pergi dengan merobek suratnya.

Dan disinilah Derrick, dia berada di kediaman yang diberikan


oleh pihak atasannya.

“Hmm.. Benarkah ini kediaman yang diberikan oleh


atasanku? Kau tidak menipuku kan? Lalu membunuhku dan
membuatnya sebagai kecelakaan transportasi, atau kau
akan membakarku di kediaman ini karena jika dilihat tempat
ini sangat terpencil, jika kau melakukan itu pasti tidak akan
mudah diketahui, jadi beritahu aku sekarang, siapa yang
menyuruhmu melakukannya?”

Petugas yang mengantarkan Derrick tercengang dengan


pola pikirnya, sebelumya atasannya juga pernah berkata jika
derrick mengatakan omong kosong dia harus
mengabaikannya. Saat itu dia tidak mengerti dengan
Perkataan atasannnya itu, sekarang dia mengerti, dia harus
mengabaikan orang yang aneh ini.

“Ini adalah pengaturan dari pihak atasan, kau bisa


membacanya dengan teliti. Jika ada sesuatu kau bisa
mengirim surat kepada kami, kalau begitu sampai jumpa.”

9
Petugas itu segera kabur dengan kereta kuda dan
memacunya dengan kencang.

“Hei Tunggu! Ah sial!”

Derrick yang terlambat mencegah perwira itu pun


menggerutu kesal, “Hahh, padahal aku ingin mengucapkan
salam untuk Kapten, sudahlah aku akan mengirim surat
untuknya nanti, mungkin Kapten sedang menyumpahiku
sekarang.” Sebenarnya dia merasa bersalah karena pergi
tanpa memberitahu Kaptennya itu, tapi itu pasti akan
menyusahkan jika memberitahu Kaptennya terlebih dahulu
yang akan berakhir dengan ocehan yang tak henti-hentinya
dari Kaptennya itu.

Dengan lesu Derrick menyeret kopernya ke dalam Mansion


itu, walaupun di luar terlihat tidak terawat, ternyata di dalam
Mansionnya terlihat rapi dan tidak berantakan, dan
sepertinya Mansionnya baru saja dibereskan. Perabotnya
juga terlihat baru, dia tidak tau siapa yang melakukannya,
atasannya tidak mungkin untuk memperdulikan hal seperti
ini, yang terpenting sekarang dia tidak perlu
membersihkannya.

Setelah membereskan barang yang dibawanya, Derrick


berbaring dikasurnya sambil memikirkan beberapa
pengaturan yang akan dia buat di markas Kepolisian
Whitecapel.

Ada alasan mengapa Derrick menerima usulan atasannya


dengan ditugaskan di Whitecapel, yang pertama adalah jika
berada di Ibu Kota dia akan ditempatkan dibawah pimpinan
seseorang.

10
Yang kedua dia tidak ingin berurusan dengan keluarga
Barley terutama ibunya yang sekarang diangkat menjadi istri
sah ayahnya, karena ibunya itu hanya memikirkan tentang
merawat kecantikannya untuk terus menarik perhatian dari
ayahnya, tidak pernah sekalipun memikirkan anaknya. Dia
hanya menemui anaknya ketika dia sedang membutuhkan
taktik untuk mengejar suaminya dari anaknya, hal itu yang
membuat Derrick risih dengan ibu kandungnya itu. Terakhir
kali dia mendengar berita bahwa ibunya terus menangis dan
mogok makan karena ayahnya membawa selir yang lebih
muda dan cantik daripada dia.

Ayahnya itu, ketika aibnya terbongkar dia bahkan menjadi


semakin berani untuk bermain dengan wanita, yang
membuat Duke Barley sakit kepala. Hal ini membuatnya
tergeser dari calon pewaris Barley yang sekarang digantikan
oleh anak sulungnya.

Derrick harus berterima kasih kepada saudara tirinya yang


membuatnya ditugaskan di Whitecapel, jika tidak dia akan
merasa kesal dengan keluhan ibunya.

Dan alasan yang terakhir adalah seseorang yang


membuatnya penasaran, ‘Jack The Ripper’.

Jack adalah pembunuh yang mencabik-cabik mangsanya,


dia mendengar kasus pembunuhan Jack tiga hari yang lalu,
inilah alasan utama mengapa dia menerima ditugaskan
sebagai kepala Inspektur di Whitecapel.

Sebagai seorang Transmigrator abad 21, tentu saja dia tidak


asing dengan nama ‘Jack The Ripper’, karena nama itu
adalah sebuah misteri yang bahkan tidak bisa dipecahkan
sampai bertahun-tahun kemudian. Banyak teori-teori yang

11
mengemukakan kasus tersebut, namun sayangnya kasus
tersebut masih menjadi misteri.

Pada tanggal 31 Agustus, seorang wanita malam bernama


Mary Ann Nicholas meninggal dengan keadaan dimutilasi,
inilah awal mula Jack The Ripper terkenal.

Setelah memikirkannya Derrick merasa mengantuk, lama-


kelamaan matanya menutup dan dia pun terlelap kedalam
mimpi.

Berbeda dengan keadaan di Mansion Derrick yang damai, di


Kantor Kepolisian Whitecapel yang merupakan tempat
Derrick ditugaskan sedang dalam keadaan yang bisa
dikatakan ricuh.

Seorang polisi kecil sedang melaporkan sesuatu kepada


atasannya.

“Pak, Ini adalah beberapa petunjuk dengan dari hasil


penyelidikkan tempat berlangsungnya pembunuhan, hasil
tes darah menunjukkan tidak ada racun didalam tubuhnya.
Namun anehnya, lidah korban berwarna kehitaman. Korban
terbunuh dalam keadaan mabuk, dan dilihat dari sayatan
tubuh pelaku melakukan mutilasi menggunakan pisau
dengan terampil karena hasil potongannya terlihat rapi.”

“Bagaimana dengan hasil introgasi dengan suami korban?”

“Ah, tentang hal itu suami korban terus bersikeras tidak


tahu mengenai kejadian ini, beliau mengatakan bahwa
mereka sudah bercerai. Namun kami telah menyelidiki jika
mereka berdua belum bercerai, tetapi banyak tetangganya
mengatakan jika sang korban tidak tinggal lagi di rumah
suaminya. Kadang sang korban menginap di Hotel atau di

12
rumah orang tuanya, banyak rumor yang menyebutkan jika
dia adalah seorang wanita penghibur.”
“Apakah latar belakang suaminya sudah diperiksa?”
“Ya Pak, suaminya adalah seorang buruh pabrik, korban
sangat suka minum dan berjudi. Yang membuat suaminya
kesal adalah korban selalu membawa pulang pria setiap
harinya, hal itu dilakukan setelah korban bertengkar dengan
suaminya.”
Sambil memilah-milah berkas, ketua penyidik saat ini
bergumam kebingungan dengan informasi yang
diterimanya, korban dipotong-potong rapi dengan
menggunakan pisau bedah, sang suami korban yang
seharusnya menjadi tersangka utama tidak memiliki latar
belakang sekolah kedokteran, tidak mungkin suami korban
menggunakan pembunuh bayaran, karena gajinya tidak
mungkin cukup untuk membayarnya.
“Apakah ada tersangka lain?”
“Ya Pak, tapi kemungkinan mereka menjadi pelaku
peluangnya sangat kecil.”
“Tidak peduli seberapa kecil peluangnya, kau tetap harus
menyelidikinya!”
“Baik Pak!” Dengan hormat perwira itu berbalik dan pergi
melanjutkan penyelidikannya.
Setelah melakukan tugasnya ketua penyidik kasus , Alban
Brown, yang melakukan penyelidikan tentang kasus
terbunuhnya Mary Ann, merasakan sakit kepala yang tidak
ada habisnya.
Dia mendengar bahwa Kepala Inspektur baru adalah
seorang lulusan terbaik dari Akademi Kepolisian pusat, dia

13
hanya berharap jika kepala Inspektur yang baru akan
menemukan beberapa petunjuk tentang kasus ini.
Pagi harinya, Derrick bangun dari tempat tidurnya dengan
kepala yang berdenyut-denyut karena terlalu banyak tidur.
Sejak dia tertidur kemarin sore sampai dia bangun
keesokkan paginya, itu adalah tidur terpanjang Derrick sejak
dia menempati tubuhnya ini.
Setelah mengumpulkan jiwanya, Derrick pun bergegas ke
kamar mandi dan memakai baju tugasnya. Seragamnya
benar-benar pas di pakai tubuhnya yang berotot tapi tidak
berlebihan itu.
Derrick turun kebawah setelah memakai seragamnya
dengan rapi untuk memasak makanan, tapi kebiasaannya
membuat dia lupa jika dia baru saja sampai kemarin dan
belum sempat mengisi stok bahan masakan.
Dengan kesal Derrick pergi ke garasi dan melihat hanya ada
sebuah mobil mesin uap beroda tiga.
“Mengapa mereka tidak memberiku kereta kuda dan
supirnya saja sih seperti kemarin, ini menyebalkan.” Setelah
berusaha menghidupkan mobilnya dengan susah payah,
akhirnya Derrick pergi meninggalkan Mansion nya dan
meninggalkan hutan sambi menggerutu.
Hal yang tidak diketahui oleh Derrick adalah tidak ada yang
ingin menjadi pengemudi nya karena sifatnya yang
membuat orang geleng-geleng kepala, sehingga atasan
memberikannya mobil itu.
Mungkin di Kepolisian Whitecapel memiliki seseorang yang
dengan sukarela menjadi supirnya.

14
Kantor Kepolisian Whitecapel.
Sama seperti sebelumnya Kantor Kepolisian Whitecapel
dalam keadaan gaduh, bedanya adalah penyebab
kegaduhannya. Kegaduhan ini disebabkan oleh seorang
pemuda tampan yang mengaku sebagai kepala Inspektur
baru Kepolisian mereka.
Ya, ia adalah Derrick Barley, dia sedikit tersesat ketika dia
ingin pergi dari Hutan, untung saja tadi ada orang yang
lewat. Setalah itu dia juga mencari sarapan, ketika dia sudah
selesai memakan sarapannya, dia langsung menuju Kantor
Kepolisian dengan alamt yang diberikan oleh atasannya.
Namun sepertinya atasannya lupa dengan kebutaan derrick
terhadap arah yang membuatnya terlambat datang ke
kantornya.
Kedatangannya membuat para polisi yang sedang bertugas
kaget, betapa mudanya Derrick yang membuat semua
orang tidak percaya jika dia adalah kepala Inspektur baru
mereka.
“Mengapa hanya menatapku saja? Cepat lanjutkan bekerja!
Berikan aku data-data tentang kasus yang baru-baru ini
terjadi!” Setelah mengatakan itu Derrick menarik salah satu
polisi untuk menunjukkan jalan menuju kantornya.
Alban yang diangkat sebagai asistennya dengan cepat
mengikuti kepala Inspektur baru dengan membawa hasil
dari penyidikannya, dia tidak menyangka kedatangan Kepala
Inspektur baru akan langsung bekerja ketika awal masuk.
Memasuki kantor Kepala Inspektur Derrick melihat
bersihnya kator ini, sepertinya seseorang baru-baru ini
membersihkannya.

15
Melihat Derrick duduk di kursinya, Alban dengan cepat
menyerahkan data tentang kasus-kasus yang terjadi di
Whitecapel.
“Akhir-akhir ini semua warga resah dengan kasus
pembunuhan Ann Mary, mereka semua meminta kami
untuk segera menangkapnya sesegera mungkin, bukti yang
terkumpulkan tidak cukup untuk menyimpulkan siapa
pelakunya-“
“Cukup, apakah ada diantara tersangka yang merupakan
seorang dokter”
“Ya pak, ada seorang dokter yang sering menjadi pelanggan
Ny. Mary, namun dia tidak mengunjunginya sebulan yang
lalu, minggu kemarin dia melakukan perjalanan bisnis. Jadi
kami mengeluarkannya dari daftar tersangka untuk
sementara, ada juga seorang magang rumah sakit yang
menjadi pelanggan baru korban. Namun menurut
keterangan rekannyakemampuannya dalam membedah
sangat kurang. Kami sebenarnya ingin menyelidikinya
namun dia terus menghindarinya, dia bilang jika dia memiliki
tunangan, dia tidak ingin tunangannya tahu jika dia sering
pergi untuk bersenang-senang.” Jelas Panjang lebar Alban.
“Dia memiliki tunangan namun dia masih melakukannya
dengan orang lain, apakah hormonnya tidak bisa dikontrol?
Dan lagi mengapa dia pergi ke pusat kota untuk mencari
mangsa?” Tanya Derrick entah kepada siapa.
Alban yang mendengarnya terdiam, dia bertanya-tanya
siapa yang bisa membendungnya jika seseorang tidak tahan.
Sepertinya Kepala Inspektur baru adalah seorang yang
belum menyentuh hal yang duniawi. Alban tidak tahu jika
Derrick sudah merasakan berbagai macam kenikmatan
duniawi ketika dia bertransmigrasi melewati berbagai

16
zaman dan dimensi. Dia hanya bosan, itulah kenapa dia tidak
peduli lagi tentang hal-hal duniawi lagi.
“Hei, antarkan aku ke jalan Hanbury” Kata Derrick dengan
santai berjalan keluar ruangan.
Alban dengan cepat mengikutinya, setelah keluar dia meliat
mobil mesin uap yang langka, dia baru pertama kali
melihatnya. Sangat jarang atau bahkan tidak ada orang yang
menggunakan alat transportasi ini apalagi di Whitecapel
yang merupakan Kawasan miskin, bahkan count Rihert
mungkin tidak memilikinya. Mesin uap ini baru dibuat
beberapa, yang semuanya dimiliki oleh pihak kerajaan, dia
tidak tahu dari mana Inspektur mendapatkannya.
Melihat Alban terus menatap mobil uapnya, Derrick segera
berkata, “Kita tidak akan memakai itu, pakailah kereta kuda,
itu menimbulkan polusi udara dan baunya tidak
menyenangkan.”
Ketika mengingat transmigrasinya ke duniadimana polusi
ada dimana-mana dia membencinya, karena dia harus
memakai masker khusus yang benar-benar tidak nyaman
untuknya, bahkan jika dia adalah orang yang tidak peduli
pada kehidupan, dia akan lebih peduli pada lingkungannya.
Melewati berbagai kehidupan membuatnya lebih
menyayangi tempat dia hidup, mau itu di Bumi ataupun di
dunia lain. Mesin uap ini sedikit mengganggunya karena
mengingatkannya dengan hal itu.
Alban yang mendengarnya tertegun, sayang sekali dia tidak
bisa mengendarainya. Dengan cemberut dia berjalan
menuju kendang kuda untuk menyiapkan kereta kuda nya.
Derrick yang melihatnya menggelengkan kepalanya, ini
adalah pertama kalinya mereka bertemu tapi orang itu

17
sudah memperlihatkan wajah aslinya, apakah dia seorang
polisi? Sayangnya tidak ada yang bisa menjawab apa yang
dia tanyakan.
Dia sengaja ingin pergi ke jalan Hanbury, karena target
pembunuhan selanjutnya ada disana, besok 8 September
tepatnya jam 6 pagi, ditemukannya mayat seorang wanita
penghibur bernama Annie Chapman, dia tidak tahu kapan
waktu pasti pembunuhunnya terjadi, bisa saja malam ini.
Kereta siap, Derrick dan Alban, dua kombinasi tampan dan
imut ini menuju ke jalan Hanbury.
Setelah sampai di jalan Hanbury yang jaraknya lumayan jauh
dari kantor kepolisian, Derrick segera memerintahkan Alban
untuk mencari penginapan dan dia pergi untuk berkeliling di
Jalan Hanbury sambil menikmati jajanannya.
Sedangkan Alban yang mencari penginapan benar-benar
kesal dengannya, mengapa dia ingin menginap disini. Dia
mengira jika Inspektur akan menyelidiki dokter magang
yang menjadi tersangka karena tempat tinggalnya berada di
Jalan Hanbury.
Ketika dia sedang menanyakan tentang penginapan kepada
orang lewat, ada seseorang yang menabrak bahunya.
Barang-barang yang dibawa orang itu jatuh berserakan di
jalan, segera dia membantunya.
“Kau tidak apa-apa? Maafkan aku, aku tidak melihatmu”
“Tidak, aku baik-baik saja, ini bukan salahmu, aku yang
menabrakmu. Maafkan aku, aku sedang terburu-buru.”
Ketika mendengar suaranya, Alban terdiam, entah mengapa
itu membuatnya merinding, sama ketika dia pertama kali
melihat Derrick, aura yang dikeluarkan oleh Derrick

18
membuatnya merinding, sama seperti pemuda yang ada di
depannya sekarang,
Pemuda itu memakai jubah dengan tudung yang menutupi
wajahnya, bibirnya yang sedikit terangkat terlihat di balik
tudungnya, yang bahkan lebih menakutkan.
Ketika tersadar, Alban mengetahui jika sikapnya sedikit
kasar dengan memperhatikan orang lain. Dia segera
menundukkan kepalanya dan tidak sengaja melihat tangan
pemuda yang Kembali mengambil barang-barang yang
terjatuh dijalan, tangannya terlihat kasar dan memiliki
kepalan tangan yang dimiliki seorang ahli pedang. Namun
jika dilihat Kembali, barang yang jatuh adalah barang aneh
yang bahkan dia tidak tahu apa fungsinya, ini adalah
pertama kalinya dia melihatnya, tapi dia yakin barang ini
tidak ada hubungannya dengan pedang.
Setelah berterimakasih pada Alban, pemuda itu langsung
pergi meninggalkan Alban yang masih termenung entah apa
yang dipikirkannya.
Kesadarannya telah Kembali, Alban melanjutkan Kembali
tujuan awalnya. Dia berpikir jika mungkin dia tidak akan
melihat pemuda itu lagi, jadi jangan memikirkannya.
Sesudah menemukan penginapan, Alban pergi untuk
mencari Inspekturnya. Ketika menemukannya, dia melihat
jika Inspekturnya sedang didekati oleh seorang wanita
cantik yang entah dari mana munculnya.
“Ayolah Derrick~ sekali saja turuti permintaanku, oke?”
Oh, sepertinya wanita itu dan Inspekturnya saling mengenal,
dan nama Inspektur ternyata adalah Derrick. Inspektur
bahkan belum memperkenalkan Namanya kepada mereka,
dia langsung ingin pergi melakukan penyelidikkan.

19
“Tidak Elena, aku membencinya.”
“Ayah juga ingin bertemu denganmu Ayolah~”
Sial, gaya ini benar-benar menjijikan. Alban memalingkan
wajahnya, Inspekturnya benar-benar berurusan dengan
Wanita seperti itu.
“Tidak, aku lebih tidak ingin jika bertemu dengan count
Rihert.”
“Mengapa kamu tidak ingin bertemu dengannya? Ingatlah
jika dia akan menjadi mertuamu, kamu harus sering bertemu
dengannya. Dimasa depan kamu akan selalu disini bukan
karena pekerjaanmu, jadi kamu harus akrab dengan ayah
mertuamu. Sekalian kita membahas kapan kita akan
menikah, aku sangat menantikannya~”
Tidak ingin terus mendengarnya lagi, Alban dengan cepat
melarikan diri. Tapi sayangnya ketika dia akan berbalik, dia
bertemu dengan mata Inspekturnya yang tajam. Seolah
menerima sinyal dari mata itu, dia menyela mereka berdua.
“Ah! Ekhem.. Maaf mengganggumu Inspektur, ada
beberapa hal yang ingin saya laporkan. Jika bisa bolehkah
saya meminta waktunya?” Dengan keringat dingin yang
menetes di punggungnya Alban berusaha mengeluarkan
kata-katanya.
“Kau dengar? Aku sibuk. Aku sedang memiliki pekerjaan, jadi
jangan menggangguku.” Dengan acuh Derrick menyeret
Alban dan meninggalkan Elina sendirian.
“Tunggu! Derrick!” Elina terus berteriak seolah-olah dia akan
ditinggalkan selamanya oleh Derrick, hal itu dilihat oleh
orang-orang yang lewat, mereka mengasihani wanita cantik
yang malang ini.

20
“Nona ini benar-benar malang, dia tidinggalkan kekasihnya
hanya karna pria lain”
“itu benar, lihatlah itu, bahkan ketika nona ini menangis, pria
itu tidak pernah melihat ke belakang.”
“Dia terus menggenggam tangan selingkuhannya dengan
mesra, tanpa rasa iba kepada nona ini.”
“…”
“…”
Bisikan-bisikan itu didengar oleh Alban dengan jelas, hei bibi,
dia bukan seorang pria yang ingin ditekan oleh pria lain. Dan
kakak akapah kau tidak melihat jika tangannya diseret
dengan paksa, juga siapa yang ingin menjadi selingkuhan
orang gila ini.
Perasaan Alban benar-benar campur aduk, dia tidak tahu
harus tertawa atau menangis dengan kejadian yang lucu dan
menyebalkan ini.
Sesampainya di penginapan Alban tidak tahan untuk
bertanya.
“Inspektur, apakah ini tidak apa? Meninggalkan kekasihmu
seperti itu.” Tanya Alban sedikit ragu.
“Pertama, dia bukan kekasihku. Kedua, aku ingin segera
mandi karena mungkin banyak bakteri yang berkumpul
ketika aku bertemu orang lain. Dan yang terakhir, dia hanya
berakting untuk menarik perhatian orang untuk
mengasihaninya , yang membuatku tidak bisa
meningglkannya. Ingalah ini, wanita itu licik. Tidak semua
wanita itu polos.” Derrick juga sedikit kesal dengan
situasinya, dia dijodohkan oleh ayahnya tanpa memikirkan
idenya. Ibunya juga selalu menuruti perkataan ayahnya.

21
“Yaa.. Aku tidak mengerti. Kau memiliki tunangan yang
cantik, tapi kau mengacuhkannya. Jika aku ingat dengan
benar, dia adalah putri Count Riher. Kau tidak takut?
Tentang rumor yang beredar di luar”
“Untuk apa aku takut? Dia hanyalah putri seorang Count,
bukan putri kerajaan.”
“tapi aku mendengar jika Count Rihert memiliki hubungan
dekat dengan ratu.”
“Sudahlah, bahkan jika pernikahan ini diberkati oleh ratu,
aku masih tidak akan menerimanya.”
Alban terdiam, orang ini benar-benar aneh. Padahal orang
lain akan senang jika pernikahannya diberkati oleh ratu.
“Bagaimanapun itu bukan urusan ku, lalu, apa tujuan kita
disini, apakah kita akan menyelidiki dokter magang? Dia
tinggal dekat dengan penginapan ini.”
“Tidak, kita tidak akan menemuinya untuk introgasi, kita
akan melakukan hal lain. Lebih baik kau juga mandi terlebih
dulu, setelah itu ikuti aku ke suatu tempat.”
“Eh? Apakah itu hal yang penting?”
“Ya, sangat penting untuk kemajuan kasus ini.”
“kalau begitu mengapa tidak sekarang saja?”
“Kau bau.”
Dengan meninggalkan kalimat yang menohok Derrick pergi
menuju ke kamar mandi.
“Anak ini… Setidaknya aku adalah seniornya bukan?
Mengapa tidak meninggalkan wajah untukku sama sekali?”
Dengan kesal Alban pergi menuju kamar mandi yang lainnya.

22
Waktu yang dibutuhkan keduanya untuk mandi sangat
sebentar, mungkin karena mereka berdua adalah laki-laki.
Derrick terburu-buru datang kemari, jadi mereka berdua
hanya memakai baju yang sederhana saja. Keduanya pun
sudah siap untuk melakukan penyelidikkan kasus ini.
Alban sangat bersemangat dengan penyelidikkan ini, tidak
sampai dia melihat kemana Inspekturnya membawanya. Dia
mengira jika Derrick akan mengajaknya untuk menggerebuk
ke tempat seperti Gudang atau Gedung kosong yang
biasanya dipakai untuk pertemuan para penjahat,
harapannya sia-sia ketika dia melihat dimana tempat Derrick
membawanya.
Dia tidak habis pikir Derrick yang mencibir dokter magang
yang tidak bisa menahan hormonnya mengajaknya ke
tempat ini, Bar Hanbury. Bar yang terkenal dengan
pelayanannya yang luar biasa terutama di tempat tertentu.
“Jangan melihatku seperti itu, aku tahu apa yang kau
pikirkan. Tapi sayangnya kita kesini bukan untuk menikmati
layanan tempat ini.”
Perkataan Derrick membuat pikiran Alban yang melantur
terhenti, dia melihat Derrick berjalan ke arah Bartender dan
duduk di depannya, Alban pun mengikutinya duduk disana.
“Aku ingin Gorzalka.”
Alban maupun Bartender itu bingung, apa itu Gorzalka?
Mereka belum pernah mendengar minuman dengan nama
itu.
“Aku minta maaf tuan, disini tidak tersedia minuman
tersebut.” Bartender itu berkata dengan senyum sopan.

23
“Ah... Kalau begitu minuman yang difermentasi dari buah.”
Derrick lupa jika ini bukan abad 15, yang merupakan dunia
yang didatanginya sebelum ke dunia ini.
“Kebetulan ada minuman yang baru di kirim dari luar,
Namanya adalah Vodka. Akhir-akhir ini minuman itu sangat
disukai, karena kandungan alkoholnya yang bisa membuat
orang mabuk hanya dengan 2 gelas.”
“Beri aku satu gelas.”
“Berikan aku satu gelas juga, kita tidak boleh mabuk.” Alban
memesan, pelayan itu segera membuat minumannya.
“Inspektur, untuk apa kita kemari?”
“Aku kesini untuk mencari seseorang.”
“Oh, apakah kau sudah menemukan orangnya?”
“Aku tidak mengetahui rupanya.”
Bibir Alban berkedut, bagaimana kau mencari seseorang jika
kau bahkan tidak tahu wajahnya. Sebenarnya jangan
menyalahkan Derrick karena tidak mengetahui wajahnya,
sudah beribu-ribu tahun yang telah dia lalui. Mana mungkin
dia mengingat wajah seseorang yang bahkan dia sendiri
tidak bertemu, dia mengetahui Namanya hanya karena dia
menyukai cerita misteri, seperti Sherlock Holmes yang
ditulis oleh Arthur Conan Doyle. Jack The Ripper sudah
menjadi legenda karena tidak satupun yang mengetahui
siapa dia, itu membuatnya penasaran.
Ketika mereka mengobrol Bartender itu sudah membuat
minuman untuk mereka.
“Apakah kalian disini untuk menemukan seseorang? Kalian
bisa bertanya padaku siapa Namanya, aku adalah orang

24
yang selalu berhubungan dengan banyak orang.” Bartender
itu sudah memperhatikan kedua pria ini ketika mereka
masuk ke bar, pakaian kedua pria ini tidak seperti pekerja
buruh yang datang kesini untuk mabuk-mabukan. Walaupun
pakaian mereka tidak mewah, itu terlihat rapi seperti tidak
pernah menyentuh pekerjaan yang kasar.
“Aku tidak akan berbasa-basi kalau begitu, apakah kau
mengetahui Annie Chapman? Jika tidak salah dia adalah
seorang janda.”
Bartender itu tertegun sejenak, dia tersenyum dan berkata
“Aku mengetahuinya, dia sangat terkenal di sini. Walaupun
dia adalah janda berumur 45 tahun dia masih tetap memiliki
kecantikan yang membuat laki-laki tidak bisa berpaling.
Namun sayangnya tidak ada pria yang bisa menaklukannya,
tapi… “ Bertender itu ragu-ragu sejenak, “Kalian jangan
berhubungan dengannya, banyak yang bilang jika dia
memakai sesuatu yang membuat banyak pria tergila-gila.
Bahkan putra bungsu Count Rihert sering mengunjunginya
dan ini bukan rumor.”
Derrick merenung sejenak, sedangkan Alban sudah ketar-
ketir. Inspektur itu... dia tidak jatuh cinta dengan seorang
janda kan.
Tidak menyadari pikiran kecil asistennya, Derrick bertanya
lagi.
“Apa kau tau dimana dia sekarang?”
“Dia berada disini tadi untuk mengantarkan sapu tangan
hasil sulamannya, biasanya dia sering menetap dan
menggoda pria disini, Tapi tadi seorang pria yang mengajak
dia untuk berbicara, kemudian mereka pergi. Aku

25
melihatnya wajah Annie benar-benar merah, dia terlihat
seperti gadis yang masih polos.”
Setelah mendengar ini, Derrick berlari keluar dengan cepat,
Alban yang melihatnya pergi segera menysulnya, tidak lupa
untuk berterima kasih dan memberi uang kepada bartender
itu,
Setelah menyusulnya Alban melihat jika Derrick berbelok
menuju gang sempit, dia berpikir Inspekturnya sudah tamat.
Derrick menolak seorang gadis sungguhan unyuk seorang
gadis gadungan? Inspekturnya sangat aneh.
Kepala Alban terasa pusing karena minuman tadi, namun
orang di depannya tidak berhenti.
Derrick terus berlari menuju gang sempit, sore tadi dia
memeriksa tempat-tempat yang cocok untuk melakukan
pembunuhan, dimana tempat tersebut harus benar-benar
sepi, karena jalan Hanbury selalu ramai bahkan pada malam
hari di gang-gang sempit.
Langkah Derrick tiba-tiba berhenti.
Alban terus mengikuti Derrick di belakang, ketika dia melihat
Derrick berhenti dia ingin bertanya mengapa. Namun
bibirnya terbuka tapi tidak bisa mengeluarkan kata-kata
ketika dia melihat hal di depannya.
Di depan mereka terbujur tubuh seorang wanita, tidak bisa
dikatakan tubuh, karena hal itu sudah tidak berbentuk lagi,
Tapi disamping mayat tersebut masih ada seorang laki-laki
yang sedang jongkok seolah sedang memeriksa mayat
tersebut.
“Kalian terlambat.”

26
Suara dingin dan berat pria tersebut membuat Alban
tersadar, dia melihat pria itu, apakah mungkin pria ini
pembunuhnya.
“Pembunuhnya sudah melarikan diri, kalian terlambat.”
Seolah tidak didengar pria itu mengatakannya dengan
tenang lagi.
Tenang? Sial, pria ini bahkan mengatakan hal itu dengan
dengan polos. Dimana-mana ketika menemukan seorang
mayat dengan seseorang yang berdiri disampingngnya
orang-orang akan langsung curiga jika dia adalah pelakunya.
Namun orang ini benar-benar tenang dan mengatakan hal
tersebut dengan polos.
“Kau berjongkok di depan mayat sambil memandanginya,
apa kau piker kami akan percaya? Bahkan jika kau bukan
pelakunya, kami akan tetap menangkapmu sebagai
tersangka.”
“Hentikan Alban.”
Derrick yang sedari tadi diam menghentikan Alban.
“Tapi Inspektur dia adalah tersangka!” Alban dengan tegas
tidak mau melepaskannya.
Mengabaikan Alban, Derrick menatap pria itu dengan tajam.
“Mengapa kau ada disini?” Tanya Derrick dengan nada yang
dingin, tidak seperti dirinya.
“Mulai sekarang aku akan ditempatkan di Kepolisian
Whitecapel sebagai asisten sekaligus ajudanmu.” Kata pria
itu tak kalah dingin.
“Hah! Sebagai Kepala Staf Kepolisian Pusat London kau
benar-benar mengirim dirimu ke Kawasan kumuh seperti ini.

27
Apa tujuanmu sebenarnya?” Dengan nada sarkas, Derrick
mengeluarkan kata-kata mencemoohnya kepada pria itu.
Alban saat ini sedang tercengang di tempatnya, Kepala Staf
Kepolisian London adalah pangkat yang tinggi di Kepolisian
setelah Inspektur Kepolisian London. Pria didepannya
sangat muda, hanya satu orang yang memenuhi kriteria itu.
Leon Forfar, lulusan akademi Kepolisian peringkat pertama
yang terkenal itu. Tapi sepertinya mereka tidak memiliki
hubungan yang baik.
Leon Forfar, seorang bangsawan yang rela meninggalkan
rumah emasnya yang nyaman untuk menjadi seorang polisi.
Pertama kali dia masuk ke akademi dia mendapatkan cibiran
dimana-mana, banyak orang mengatakan dia tidak akan
bertahan lama dikepolisian. Namun hasilnya membuat
orang tercengang, bukan hanya dia berhasil melewati
semua ujian di Kepolisian, dia bahkan lulus peringkat
pertama dengan nilai skor terbaik. Banyak Wanita yang ingin
menikah dengannya.
Hal itu juga yang membuat Derrick sedikit memusuhinya,
dengan latar belakang yang sama sekaligus berbeda. Dia
selalu menjadi perbandingan dengan Leon, terutama lagi dia
tidak bisa mengungguli Leon. Dia selalu berada di peringkat
kedua, kemudian dia meminta cuti sekolah setahun sampai
Leon lulus dia akhirnya menjadi peringkat pertama, namun
Derrick tidak puas.
Di mata Derrick dia menganggap Leon sebagai Rivalnya, tapi
Leon, orang ini tidak menganggap dirinya apa-apa.
Sebenarnya Derrick sangat terkejut ketika Leon akan
menjadi asistennya. Jujur saja, di beberapa dunia hanya
Leon yang membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa.
Walaupun dia suka membaca berbagai novel misteri di dunia

28
dan sudah ahli dalam melakukan penyelidikan, dia tidak akan
pernah bisa melawan bakat yang sesungguhnya.
Tidak tau apa yang dipikirkan Leon ketika dia berdiri dan
mencondongkan tubuhnya ke arah Derrick lalu mengendus
tubuhnya.
“Bau alcohol.” Ucapnya datar dan berjalan meninggalkan
gang sempit itu, meninggalkan Alban dengan Derrick yang
aura suramnya sudah menyebar di gang sempit.
Hari itu, malam di bar terkenal Hanbury menjadi ramai
karena datangnya banyak polisi. Awalnya para pelanggan
takut akan digrebek, namun ternyata itu adalah kasus
pembunuhan yang menyebabkan mereka bahkan lebih
takut dan ketakutan itu menyebar kemana-mana di jalan
Hanbury.

29
BAGIAN 3

Di kantor Kepolisian Whitecapel, tepatnya diruangan


kepala Inspektur. Derrick sedang duduk di kursinya dengan
kedua tangannya yang sibuk membolak-balikan kertas yang
berisi data tentang kasus sebelumnya.
Pintu ruangan tiba-tiba terbuka, seorang pemuda tampan
dan perawakannya yang tinggi berdiri di balik pintu tersebut
dan memasuki ruangan.
“kau harus mengetuk pintu terlebih dahulu, itu tidak sopan,
Leon.” Mata tajam Derrick melesat ke arah pemuda tampan
itu.
Seolah-olah tidak mendengarnya, Leon berjalan menuju ke
arah lemari tempat berkas-berkas disimpan dan melihat-
lihat berkas tersebut.
“Kau bersikap seenaknya lagi, ingatlah ini bukan Kepolisian
London!”
“Aku tahu, Inspektur.” Leon bersikap tenang, tangannya
bergerak dan mengambil berkas yang terlihat tua.
Tangannya membalikkan kertas tersebut, kemudian
berhenti. Leon melihat dengan seksama ke arah berkas
tersebut, matanya yang dingin mengarah ke Derrick yang
tengah duduk dengan tangan terlipat di depan dadanya.
“Apa kau tahu Inspektur, kasus seperti ini pernah terjadi
dulu, namun itu terjadi di ibu kota, bukan disini.” Leon
perlahan-lahan berjalan menuju Derrick.

30
“Ya, aku tahu. Itu terjadi pada para bangsawan bukan? Hal
seperti ini selalu terjadi ketika pergantian kekuasaan.
Namun dulu selalu terjadi pada bangsawan, entah kenapa
sekarang itu terjadi pada rakyat jelata. Walaupun berbeda
korban, ada satu kesamaan yang membuat ini menjadi kasus
yang sama seperti dulu. Itu adalah… Terdapatnya simbol
berupa pola di setiap tempat kejadian. Aku benar bukan,
Leon?” Dengan tampilannya yang sudah kembali menjadi
pria acuh, Derrick mengatakan itu dengan mengangkat satu
sudut bibirnya.
“Padahal pihak kerajaan sudah menyembunyikan fakta
tentang kematian bangsawan itu dengan susah payah,
bahkan para Menteri juga tidak mengetahui tentang jejadian
ini. Aku tidak tahu jika kau bisa mengetahui tentang ini.”
Leon tidak tahu jika sebelumnya Derrick pernah terlahir di
London pada tahun-tahun lalu, saat itu Derrick menjadi
penasihat sang raja, dia juga melihat bangsawan yang mati
dengan cara yang aneh, dia juga yang mengurus kerahasian
kasus tersebut, sebelumnya dia tidak tahu sangkut pautnya
kasus sekarang dengan kasus pembunuhan dengan simbol
dulu, dia mengetahuinya ketika melihat tempat kejadiannya
minggu kemarin saat terjadinya kasus tersebut. Namun
anehnya, Alban yang bersamanya tidak menyadari simbol
yang berada dekat dengan korban tersebut, pantas saja
kasus ini tidak pernah terungkap, jelas sekali jika kasus ini
bukan lagi kasus pembunuhan biasa.
“Aku mengetahuinya itu bukan urusanmu, yang paling aku
ingin tahu sekarang adalah… Mengapa aku juga bisa
melihat simbol tersebut?” Mata sayunya berkedip perlahan
saat dia bertanya, senyum lembutnya juga ikut
mengembang. Ekspresinya saat ini terlihat seperti dia

31
sedang memandang kekasihnya, ketika dia memandang
berkas di tangannya.
Leon mengerutkan keningnya, pemuda ini tidak pernah
berubah, dia selalu dengan mudah mengubah ekspresinya.
Leon tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya, saat mereka
pertama kali bertemu, pria ini juga memandangnya seperti
ini tapi dengan cepat mengubahnya menjadi wajah yang
dingin.
“Aku juga tidak terlalu tau tantang hal itu, aku datang kesini
untuk menyelidiki kasus ini juga. Hanya keluarga kami yang
bisa melihat simbol itu. Awalnya kakek ku merasa aneh
karena saat ratu Victoria menjabat, tidak ada kejadian
pembunuhan bangsawan seperti dulu. Tapi ketika terdengar
kasus pembunuhan wanita malam disini, kakek ku
menugaskan aku kemari untuk menjadi kepala Inspektur
yang baru menggantikan Inspektur yang lama karena masa
pensiunnya. Namun aku tidak menyangka jika kau sudah
ditempatkan disini untuk menjadi kepala Inspektur, jadi aku
tidak memiliki pilihan lain selain menjadi asistenmu.” Jelas
Leon Panjang lebar dengan wajah lurusnya.
“Itu mengejutkan, atau jangan-jangan aku adalah anak
haram keluarga Forfar. Itu sangat memungkinkan bukan?
Kau tahu ibuku adalah wanita yang memiliki banyak kekasih,
tidak tahu jika ketika mengandungku dan datang ke
keluarga Barley. Jika dipikirkan lagi itu sangat mungkin
kan?” Derrick terkekeh seolah-olah lelucon yang dibuatnya
lucu, sedangkan wajah Leon menjadi muram.
“Jangan bicara omong kosong, di keluarga ku hanya
keturunan langsung saja yang bisa melihat simbol ini. Kakek
ku hanya memiliki satu anak yaitu ayahku, dan ayahku tidak

32
mungkin Bersama ibumu!” Wajah Leon yang selalu lurus
menjadi merah karena marah.
“Hei tenanglah, aku hanya bercanda. Kau benar-benar
sangat mencintai keluargamu ya? Lagipula aku juga tahu,
ibuku tidak akan pernah tertarik dengan seorang duda
berwajah dingin seperti ayahmu. Lebih baik kita
membicarakan kasus minggu kemarin, oke?” Dengan
senyumnya yang lembut Derrick Kembali melihat kertas
berisi data-data kasus itu.
Leon Kembali menenangkan dirinya sendiri, raut mukanya
sudah Kembali seperti sebelumnya. Bahkan dulu Derrick
selalu mengikutinya sambil menceritakan lelucon yang
membuatnya kesal, dia tahu jika Derrick sering menunjukkan
kebenciannya, tapi Derrick juga selalu menempel kepadanya
tidak tahu apa yang diinginkan orang ini.
“Lalu bagaimana kau bisa berada di tempat kejadian minggu
kemarin? Waktunya benar-benar sangat pas.” Derrick
bertanya lagi.
Sebelum Leon ingin mengucapkan sesuatu, pintu ruangan
terbuka dengan keras dan Alban dengan wajah yang pucat
menuju ke meja tempat Derrick duduk.
“Ada apa denganmu? Kau ingin mengikuti sikap Leon?”
Derrick bertanya dengan ekspresi nakal.
“Ini bukan saatnya untuk bercanda Pak! Baru saja ketika aku
akan memeriksa kotak pos, aku menumakan surat tanpa
nama dengan sebuah kotak. Saat membacanya suratnya,
orang dalam surat ini mengaku sebagai pembunuh Annie
Chapman. Saat itu aku tidak percaya, tapi aku terkejut
setelah melihat isi kotak tersebut, diadalam kotak
tersebut… berisi wadah yang didalamnya terdapat organ

33
dalam dengan sebuah cairan didalamnya, di luar wadah
tersebut terdapat tulisan ‘Jack The Ripper’.” Alban berkata
dengan pucat, wajahnya benar-benar ketakutan seolah-olah
dia telah melihat hantu.
“…Tenanglah, katakan kepada pengurus mayat agar
mereka menunda mengkremasikan tubuh Annie Chapman.
Kita akan mencoba mencocokkan organ tersebut dengan
tubuh korban.” Setelah mengatakan itu, Derrick berdiri dari
kursinya dan segera membereskan barangnya. Jelas sekali,
dia akan pulang.
“Inspektur! Kau akan pulang duluan lagi?” Alban buru-buru
mengejar Derrick yang sudah meninggalkan ruangannya.
Sedangkan Leon ditinggalkan sendiri, dia berjalan menuju
meja milik Derrick dan membuka laci yang ada di meja
tersebut. Dia sepertinya sedang mencari sesuatu, tidak
hanya di laci, dia menggeledah di semua tempat yang bisa
dijadikan tempat menyembunyikan sesuatu. Tapi hasilnya
adalah kerutan di keningnya, dia tidak menemukan apa yang
di cari. Setelah membereskan semuanya ke keadaan semula,
dia meninggalkan kantor itu dengan sedikit kecewa.
Tidak lama setelah Leon meninggalkan kantor, pintu kantor
Kembali terbuka.
Seorang pria berjubah hitam masuk ke dalam ruangan,
kemudian pria itu meraba-raba tembok dan sampai pada
tembok yang memiliki struktur berbeda dengan yang
lainnya. Tidak ragu pria berjubah itu menekannya, dalam
sekejap sesuatu terjadi pada tembok itu, dan terlihatlah
sebuah kotak hitam dengan simbol aneh di atasnya. Jika
Derrick dan Leon masih ada mereka akan mengenali simbol
tersebut, itu adalah simbol yang baru mereka bicarakan.

34
Setelah mendapatkan apa yang ia mau, pria itu menghilang
begitu saja meninggalkan ruangan sepi tanpa tanda ada
orang yang baru saja masuk.
Kini Derrick berada di mobil mesin uap yang diberikan atasan
padanya dengan Alban sebagai kusirnya, jujur saja mobil
mesin uap memang lebih nyaman dibanding dengan kereta
kuda. Namun bunyinya benar-benar berisik, berbeda
dengan Derrick yang risih dengan bunyinya. Alban malah
menikmatinya. Ketika Derrick akan pulang dia mengikutinya
dengan dalih untuk membicarakan pekerjaan. Namun
Derrick menolaknya karena dia sudah muak dengan yang
disebut pekerjaan bahkan Derrick merasa menyesal masuk
Kepolisian karena rasa penasarannya. Alban tidak punya
pilihan lain sehingga dia mengatakan keinginannya yang
sebenarnya jika dia ingin mengendarai mobil uap, akhirnya
diizinkan oleh Derrick yang sangat malas mengendarai mobil
uap itu.
Dalam perjalanan, Alban terus mengoceh dan tersenyum
konyol, hingga akhirnya dia tidak tahan lagi dan
menanyakan lokasi tempat tinggalnya karena dari tadi
Derrick terus mengarahkannya berkeliling ke hutan.
Derrick, dia tidak berencana membunuhnya bukan?
“Terus saja mengikuti arahanku.” Ucap Derrick.
“Kita terus menerus berkeliling hutan ini, apa kau tidak lihat
waktunya sudah larut malam?”
“Tunggu sebentar lagi, sekarang waktunya anak itu muncul
disini.” Derrick berkata sambil melirik jam sakunya.
“Anak mana yang kau bicarakan, aku menanyakan tentang
arah rumahmu pak.” Alban berkata dengan kesal.

35
“Itu dia.” Ucap Derrick sambil menunjuk ke suatu arah.
Alban pun mengikuti arah yang ditunjuk oleh Derrick.
Terlihatlah sosok perempuan kecil dengan jubah merah
gelap dengan rambut kepang sambil membawa keranjang
berisi jamur.
Alban merasa dingin, pemandangan itu cukup seram. Itu
terasa seperti Lily yang tersesat di dalam hutan.
“Paman, apakah kau tersesat lagi?” Suara anak-anak yang
imut dengan aksen yang suram terdengar dari mulut gadis
yang tengah cemberut itu.
“Hai Elvn! Kebetulan sekali kita bertemu lagi.” Sapa Derrick
dengan seyum malasnya.
Alban memutar matanya, jelas sekali jika Derrick
menyuruhnya berkeliling sambil menunggu gadis itu.
Ngomong-ngomong nama Elvn ini sangat aneh, tidak
pernah terdengar sebelumnya.
“Paman kau benar-benar aneh, mengapa kau bisa tersesat
terus menerus?” Gadis bernama Elvn itu berbicara sambil
berjalan lurus menuju kedalaman hutan.
Derrick menyuruh Alban untuk mengikutinya dan Alban pun
mengikuti gadis itu mengemudikan mobil itu dengan pelan.
Gadis itu sangat kecil, dia takut menggilingnya denan roda
mobil.
Malam gelap di dalam hutan yang seharusnya sunyi kini
terdengar suara yang hanya dihasilkan oleh mobil uap itu,
suara gemerisik yang terdengar di semak-semak pun
mengikuti suara dari mobiluap tersebut. Tidak ada diantara
orang yang menaiki mobil uap tersebut menyadarinya,

36
hanya gadis yang sedang memimpin jalan saja yang
menyadarinya, tapi mengabaikannya.
Ketika sampai, Alban tertegun dengan Mansion yang ada
didepannya. Walaupun rumah tersebut tua dan temboknya
ditumbuhi lumut, hal tersebut tidak mempengaruhi rumah
tersebut untuk terlihat megah, justru itu membuat rumah
tersebut tampak misterius.
Derrick memandang mulut Alban yang sedikit terbuka, pria
ini benar-benar tidak bisa menyembunyikan ekspresi
wajahnya. Kemudian Derrick menarik kerah pria yang
sedang tertegun tersebut masuk ke rumah, tidak lupa dia
berterima kasih kepada gadis tersebut dan menawarkannya
untuk tinggal satu malam. Gadis itu awalnya tidak mau,
tetapi Derrick akan memberinya coklat panas jika dia ikut
dengannya. Dengan keterampilan menculik anak, eh tidak,
dengan kelembutan Derrick dan juga tawaran coklat panas
itu membuat gadis kecil mengangguk mengiyakan.
Lalu Derrick pun menggandeng tangan gadis kecil dan juga
menarik kerah Alban berjalan masuk ke dalam.
Mansion yang Derrick tinggali memiliki beberapa kamar,
Alban yang tersadar memilih kamar yang berada di dekat
kamar Derrick. Mansion ini terlalu besar yang memberikan
aura tidak menyenangkan, itu yang dipikirkan Alban.
Berbeda dengan Alban gadis kecil lebih memilih kamar yang
berada paling ujung di lantai dua, kamar tersebut memiliki
jendela yang berhadapan langsung dengan pohon lebat.
Alban sempat melarangnya, dia juga mendengar rumor
tentang hutan ini. Konon katanya di kedalaman hutan
terdapat banyak binatang, itu salah satu alasan yang
membuatnya ragu mengendarai mobil uap kemari. Dengan
mengatakan rumor yang sedang itu, dia berharap gadis itu

37
akan takut tapi gadis itu tetap kukuh ingin tidur di kamar itu.
Ketika akan menceritakan rumor lainnya Derrick
menghentikannya, Alban ingin berdebat tapi Derrick
mengatakan walaupun ada binatang buas mereka tidak
akan pernah datang kemari karena ini adalah lantai dua jadi
Alban tidak perlu khawatir. Karena hal itu Alban pun pergi ke
kamarnya dan mandi, lalu dia meminjam baju milik Derrick.
Niatnya dia haya ingin mengendarai mobil uap, dia tidak
menyangka rumah inspekturnya berada di dalam hutan dan
Derrick sendiri tidak ingat dimana letak rumahnya yang
membuat waktu terbuang banyak.
Setelah mandi Alban berbaring terlentang memikirkan
beberapa minggu ini ketika dia bekerja dengan inspekturnya
hal-hal yang dia kira masalah sepele menjadi besar,
contohnya adalah pembunuhan kali ini. Dia mengira ini
adalah kasus pembunuhan biasa yang sedikit sulit, walaupun
jarang kasus pembunuhan di Whitecapel bukan berarti tidak
ada. Dan lagi wilayah whitecapel memiliki tingkat criminal
yang tinggi, tapi hal yang tidak dia duga adalah ini
merupakan kasus pembunuhan berantai.
Setelah dipikir-pikir, bagaimana bisa inspektur kebetulan
berada dekat dengan tempat kejadian pembunuhan kedua
itu. Juga asisten inspektur bisa langsung berada di tempat
kejadian pembunuhan itu, dan ketika inspektur langsung
berlari ke arah gang sempit ketika bartender di bar itu
mengatakan jika korban di bawa oleh seorang pria.
Hahh... Orang jenius memang benar-benar luar biasa.
Tapi Kasur di rumah ini sangat nyaman, Alban memikirkan
tentang gadis kecil yang memilih kamar di bagian pojok
lantai dua. Gadis itu benar benar aneh, dia berada di hutan
malam hari berjalan sendirian dengan membawa keranjang

38
berisi jamur, apakah dia tidak memiliki orang tua? Karena
keadaan lingkungan Banyak sekali anak yatim piatu yang
tidak masuk ke panti asuhan sering ke hutan untuk memetik
sayuran liar, tapi walaupun begitu bagaimana bisa ada anak
yang berani berkeliaran di tengah malam. Terlebih lagi gadis
itu sepertinya terbiasa dengan hutan ini, tiba-tiba terklibat
pikiran tentang banyak rumor yang tersebar di kota tentang
hutan ini. Yang salah satunya dikatakan jika ada seorang
gadis kecil bertudung merah penunggu hutan ini dan sering
berkeliaran di malam hari bersama serigalanya untuk
mencari bahan untuk membuat ramuan untuk neneknya
yang tertidur, dikatakan salah satu bahannya adalah darah
segar dari pria yang masih perjaka.
Itu tidak mungkin gadis itu kan?
Alban langsung menyingkirkan pikiran itu, gadis itu berjalan
sendiri di hutan tanpa ditemani serigala. Lagi pula gadis itu
tidak memakai tudung merah, hanya jubah merah. Dengan
begitu Alban menjadi lega, begitu sederhananya pikiran pria
ini.
Ketika Alban tertidur, dia tidak tahu di pojok kamarnya ada
bayangan samar seekor binatang. Binatang yang baru saja
dipikirkannya, namun bayangan itu tetap diam dan tidak
bergerak, dan terus menatap orang yang tidur di atas Kasur.
Sang pemilik bayangan tersebut kini sedang duduk di ruang
makan lantai bawah dengan kedua tangan mungilnya
memegang cangkir yang berisi coklat panas, uap panas di
atasnya menandakan bahwa coklat itu baru saja di buat.
Bersebrangan dengan tempat gadis itu duduk, terdapat juga
seorang pemuda dengan gaun tidurnya duduk di kursi
dengan tatapan malasnya menatap gadis tersebut. Setelah

39
diam terlalu lama akhirnya gadis kecil itu meletakkan cangkir
di tangannya ke atas meja dan mulai berbicara.
“Jadi, apa yang paman inginkan dariku?” Dengan nada polos
gadis itu bertanya.
“Tidak Elvn, aku hanya ingin bernostalgia saja.”
“Berhenti memanggilku seperti itu, nama itu adalah nama
yang ingin kulupakan.” Tidak seperti nadanya yang polos
beberapa waktu lalu, kali ini nadanya diiringi dengan
kekesalan walaupun masih dalam suara anak-anak.
“Dan jangan memanggilku paman Elvn, kau lebih tua dariku.
Lagi pula mengapa kau ada disini, banyak rumor tentangmu
di dunia ini. Ketika aku pertama kali bertemu denganmu, aku
kaget. Bagaimana bisa aura peri yang berada di dunia
sebelumnya berada di tubuh gadis kecil, aku tidak
menyangka jika itu benar-benar peri di dunia itu.” Ucap
Derrick dengan siku diatas meja dan tangan menampung
wajahnya yang tampan itu.
“Ini bukan urusanmu, aku disini memiliki misi yang harus aku
kerjakan, kau tidak tahu jika aku di dunia peri itu juga bukan
aku yang sebenarnya.”
“Ya, kalian para bajak laut dari dunia antarbintang bukan?”
“Bagaimana kau bisa tahu tentang itu!” Dengan teriakan
cemprengnya Elvn kaget.
“Aku pernah pergi ke dunia antarbintang, seluruh universe
juga sering membicarakan kalian.”
“Oh jadi kau termasuk orang universe itu.”
“Tidak, kau salah. Aku bukan orang-orang dari universe.”

40
“Terserah apa yang kau katakan, dunia antarbintang tidak
hanya ada satu, ada banyak dunia antarbintang. Sedangkan
aku kemari untuk menebus beberapa sejarah yang hilang
dari bumi, di antarbintang pengetahuan tentang bumi
sangat penting jadi nilainya sangat besar untuk bajak laut
seperti kami, walaupun kami harus membayar banyak harga
untuk semuanya, aahh… Lupakan saja, intinya adalah aku
sedang mencari sesuatu yang penting di dunia ini sekarang.”
“Oh, apa itu?”
“Aku tidak ingin memberitahumu, di dunia peri kau bahkan
mencuri item yang kami ingin dapatkan.”
“Tentu saja karena aku yang mendapatkannya terlebih
dahulu, bukankah akan mudah jika kau memberitahunya
padaku? Mungkin yang kau inginkan adalah barang yang
aneh, aku sebagai polisi adalah orang yang mungkin
berurusan dengan hal-hal aneh, benar bukan?”
Ketika Elvn mendengarnya dia sedikit ragu, pria di depannya
adalah orang licik yang tersembunyi karena sikap malasnya.
Ngomong-ngomong orang ini juga aneh, dia bisa ke dunia
manapun tanpa alat dan energi spiritual.
Elvn mengeluarkan sesuatu di saku jubahnya dan
memperlihatkannya kepada Derrick.
“Hmm… Ini menarik, sepertinya kita memiliki takdir ya.”
Derrick mengangkat alisnya sedikit terkejut dengan benda
itu.
“Apa maksudmu? Hei, jangan bilang kau mengincarnya
juga” Elvn terlihat waspada.
“Tidak, jika kau memberitahuku tentang kegunaannya aku
mungkin bisa memberimu petunjuk tentang benda itu.”

41
Derrick memberikan penawaran yang membuat Elvn
tergoda, namun dia sedikit ragu, tapi Derrick tidak mungkin
menginginkan benda ini ketika mengetahui kegunaannya.
“Aku tidak terlalu tau tentang kegunaannya, tapi rumor
yang menyebar mengatakan jika benda ini adalah sebuah
benda kutukan yang dibuat oleh seorang pendiri klan di
antarbintang. Kau mungkin tidak akan mengetahuinya, tapi
konon orang itu seorang alkemis yang hebat. Benda ini
dikatakan dibuat dengan mengorbankan hati dan jantung
orang itu, dan untuk kegunaannya ada yang menyebutkan
jika benda ini bisa membuat orang mati, nama benda ini
adalah Keiji. Benda ini dinamai dengan nama klan tersebut.”
Jelas Panjang lebar Elvn, dengan ragu-ragu sambil melihat
ke arah Derrick untuk melihat reaksinya.
Raut wajah Derrick tidak pernah berubah sama sekali,
seolah-olah benda tersebut terjual banyak dipasaran, Elvn
sedikit lega melihatnya.
“Ini menarik… Mengapa benda itu ada di dunia bawah?”
“Apa maksudmu dengan dunia bawah? Aku tidak tahu, tapi
majikanku ingin kami untuk mencari pasangan benda ini dan
ahirnya akulah yang kalah taruhan harus melakukannya
sendiri! Oh ya, majikanku bilang jika dia ingin menggunakan
benda ini pada dirinya sendiri. Padahal benda kutukan yang
dibuat dengan spiritual milik tuannya akan membuat orang
yang terkena kehilangan jiwanya, benar-benar gila!”
Sepertinya Elvn benar-benar kesal dengan keluarga yang
dibicarakannya, dia bahkan tidak melihat perubahan dari
mata Derrick saat mendengar kalimat terakhir yang
dikatakannya, tapi hal itu tidak bertahan lama karena
matanya kembali menjadi malas lagi.

42
Elvn yang malang, kali ini pun benda yang dia cari akan dicuri
lagi oleh pria malas itu.
“Ah benar, katakan petunjuk apa yang kau temukan tentang
benda ini.” Elvn kemudian tersadar dan menagih janji yang
dikatakan Derrick.
“Aku mengatakan ‘mungkin’ bukan berarti aku akan
mengatakannya kepadamu.” Sambil mengucapkan kata-
kata itu, matanya menyipit seperti sedang menggoda
kucing.
“Sialan! Kau membohongiku lagi!”
Dengan kesal, Elvn berdiri di atas kursinya dan berjalan di
atas meja bersiap untuk menendang Derrick, tetapi Derrick
dengan sigap menghindarinya.
“Tenang Elvn, aku hanya bercanda.”
Kemudian Elvn kembali duduk dengan manis di kursinnya,
untung saja coklat panasnya tidak tumpah saat dia naik atas
meja tadi, jadi dengan senang hati dia meminum coklat yang
sudah sedikit dingin itu untuk menenangkan dirinya sendiri.
Derrick bahkan lebih santai, dia kemudian menyesap tehnya,
kebiasaan minum tehnya tidak pernah berubah bahkan jika
banyaknya waktu telah berlalu.
“Aku sedang menyelidiki kasus pembunuhan.” Ucap Derrick
dengan santai.
“Ooh... Lalu? Apakah itu urusanku?” Elvn mencibir.
“Tentu saja, bukankah kau sedang menyelidiki benda yang
kau cari? Sebenarnya ketika para polisi menyelidiki tempat
kejadian ada sebuah simbol aneh, itu mirip dengan simbol di
atas benda yang ada ditanganmu. Hanya saja simbol itu

43
hanya bisa dilihat olehku dan keturunan kepala keluarga
Forfar, tapi sepertinya tuan muda Forfar itu pun mencari
sesuatu seperti benda ini.”
“Sialan seharusnya kau memberitahuku dari tadi! Tapi...
Yang kucari bukanlah benda pembunuhan, ini aneh
majikanku tidak mungkin berbohong.” Elvn terlihat bingung
dengan sesuatu sehingga dia menggigit kuku jarinya.
“Ada apa?” Derrick bingung, Elvn di depannya dengan
wujud anak-anak sedang menggigit kuku jarinya sendiri itu
sebuah pemandangan yang sangat suram.
“Begini… Aku tadi bilang bukan jika benda kutukan
membunuh seseorang maka jiwa orang tersebutpun akan
hilang. Sebenarnya benda itu sudah kami dapatkan, kau lihat
yang ada ditanganku?” Elvn sedikit menghela nafas dan
melanjutkan.
“Ini adalah benda itu, namun orang itu memberitahuku
secara rahasia jika dia mencari benda yang bisa memurnikan
sesuatu. Benda itu adalah benda yang bisa memurnikan
kutukan, benda itu memiliki simbol yang hampir mirip
dengan benda yang ada ditanganku. Kedua benda itu juga di
buat oleh orang yang sama, kudengar dari orang itu jika
benda ini digunakan pada saat yang bersamaan itu akan
mengakibatkan kematian palsu kepada orang tersebut, aku
sepertinya mengerti mengapa majikanku menginginkan
benda ini.” Di akhir ucapannya Elvn merendahkan suaranya,
namun jelas Derrick masih mendengarnya.
Siapa ‘orang itu’ yang disebutkan oleh Elvn, membuat
Derrick sedikit penasaran.
“Ingin menyelidikinya bersama?” Derrick tersenyum dan
bertanya.

44
“Terima kasih, tapi aku tidak mau. Aku paling membenci
untuk menembak sesuatu.”
“Kau bisa mengikutiku, untuk urusan memecahkan masalah.
Bawahanku bisa melakukannya, kau bisa tenang.” Setelah
meninggalkan kata-kata itu Derrick bangkit dan pergi ke
lantai dua menuju kamarnya.
Elvn yang ditinggalkan sendiri menyelesaikan coklat
panasnya duduk disana tampak memikirkan sesuatu. Dan
tidak lama setelahnya sosok bayangan perlahan muncul di
bawah meja ruang makan dan mulai membentuk wujud, itu
adalah serigala.
“Mengapa kau selalu takut ketika berada di dekat Derrick?”
Serigala itu mendengus pelan seolah menjawab pertanyaan
orang di depannya.
“Kau adalah serigala milik calon kepala keluarga Stanley, kau
benar-benar takut kepada manusia biasa, ya… Dia tidak bisa
disebut biasa. Tapi tetap saja kau ingin jika Cyan malu karena
kau takut dengan pria itu?” Elvn menghela nafas.
Dia meminjam hewan peliharaan milik majikannya untuk
menyelesaikan misinya sebagai jaminan keselamatannya,
namun dia tidak menyangka ketika dia bertemu dengan
Derrick yang sedang tersesat di tengah hutan, serigala itu
malah bersembunyi. Dia merasakannya bahwa serigala itu
tidak sepenuhnya takut, juag ada rasa ingin mendekati di
mata serigala itu, yang umumnya perasaan itu hanya
ditunjukkan serigala itu kepada tuannya.
Ya.. Itu juga bukan urusannya.

45
BAGIAN 4

Pagi adalah waktu yang tepat untuk pergi bekerja, hal itu
juga berlaku untuk Derrick dan Alban. Pagi-pagi sekali
mereka bangun untuk bersiap pergi bekerja, kali ini Derrick
tidak perlu pergi ke toko roti untuk membeli sarapannya
karena Alban sudah menyiapkan sarapannya. Kali ini juga
Derrick tidak akan kesiangan karena kebutaannya terhadap
arah, Alban selalu siap untuk menyetir mobil uap itu.
Pemandangan di pagi hari tidak ada yang berubah sama
sekali, kecuali kalli ini ada dua orang yang menemani Derrick
untuk berangkat bekerja. Ya, dua orang. Orang yang
mengikuti Derrick satu lagi adalah Elvn. Karena percakapan
mereka semalam, dia ikut Derrick untuk melihat sendiri bukti
tintang enda kutukan itu.
Hal itu dilihat oleh beberapa polisi yang sedang bertugas
Ketika mereka baru saja sampai. Mereka tidak akan bingung
Ketika melihat Alban, tapi anak kecil yang mengikutinya
membuat pikiran para polisi itu berkeliaran.
Mereka mengira gadis itu adalah anak dari Inspektur, gadis
itu benar-benar lucu.
Elvn, orang dewasa yang terjebak di tubuh gadis kecil tidak
bisa berkata-kata saat melihat semua pandangan dengan
sedikit merah mencurigakan di pipi orang dewasa itu
mengarah padanya.
Itu menyebalkan, jika saja dia tidak berada di tubuh anak
kecil, dia pasti akan menendang wajah mereka satu peratu.
Kemudian Derrick membawa Elvn ke ruangannya, yang
membuat polisi di luar mendesah kecewa.

46
Derrick menuju ke mejanya dan Elvn yang mengekorinya di
belakang melihat sekeliling dengan rasa ingin tahu,
kemudian tatapannya tertuju pada satu sosok yang kini
tengah duduk di kursi sofa dengan berkas ditangan kanan
dan teh di tangan kirinya.
Merasa sepasang mata menatapnya, Leon yang sedari tadi
sedang fokus dengan berkas yang ada ditangannya pun
teralihkan. Leon melihat sepasang mata bundar yang tepat
dihadapannya, Elvn kini tepat dihadapannya dengan wajah
yang bertumpu di lengannya yang membuat orang ingin
mencubit pipi yang mencuat itu.
Mungkin orang lain akan merasa gemas Ketika melihatnya,
tapi orang ini adalah Leon, orang dengan muka lurus seperti
tembok. Leon tidak mengerti mengapa ada anak kecil di
kantor inspektur, melirik inspekturnya yang sedang duduk di
mejanya. Perlahan wajahnya tenggelam dalam pikiran dan
Kembali melihat berkas ditangannya Kembali.
Melihat orang di depannya mengabaikannya, Elvn kesal. Dia
pun pergi ke sisi Derrick.
“Hei! Mana bukti yang kau bicarakan Derrick.”
Derrick terdiam, anak ini sepertinya tidak ingin menutupi
identitasnya. Pendengaran Leon yang menangkap kata
’bukti’ pun mengalihkan pandangannya pada Derrick.
“Bukti apa?” Tanya pria bersurai hitam itu kepada Derrick.
“Gadis kecil ini, dia sedang mencari hal yang mirip dengan
simbol yang ada di kasus pembunuhan minggu kemarin, jadi
aku membawanya kemari untuk melihat barang bukti.”
Jelas dari Derrick yang membuat suasana di ruangan aneh.

47
Ketika Leon ingin berbicara suaranya diiintrupsi oleh suara
ketukan di pintu.
“Masuk!”
“Lapor pak! Mohon maaf atas intrupsinya, saya ingin
meloporkan sesuatu pak.” Ucap petugas itu Ketika masuk,
napasnya sedikit tidak teratur Ketika berbicara yang
sepertinya dia berlari untuk menuju ke kantor Derrick.
“Laporkan.”
“Baik pak! Baru tadi, kami menerima telegram dari kediaman
Count Rihert bahwa terjadi pembunuhan di kediaman
mereka. Kolonel Brown berkata untuk melaporkannya
kepada Inspektur, sedangkan beliau pergi terlebih dahulu ke
kediaman Count Rihert.” Perwira itu berkata dengan tegas.
Kolonel Brown yang dibicarakannya adalah Alban, nama
belakangnya adalah Brown.
“Laporan diterima, segera siapkan kereta kuda untukku, dan
Leon…”
“Ya, aku akan ikut denganmu Inspektur.”
“Itu dia.”
“Baik pak!” Ucap perwira itu dengan tegas.
Setelah persiapan, akhirnya Derrick dan Leon berangkat
menuju kediaman count Rihert. Derrick merasakan sebuah
firasat yang tidak menyenangkan di hatinya, dia terus
memikirkan beberapa kemungkinan terburuk yang akan
terjadi.
“Derrick, aku mengerti mengapa kau ingin membawaku.
Tapi mengapa anak kecil ini ikut di bawa?”

48
Sebuah suara menyela pikiran Derrick, dia melihat Leon yang
sedang mengernyitkan dahinya menatap Elvn yang ada
disebelahnya.
“Ah... Aku sedikit terbawa suasana tadi sehingga tanpa
sadar membawanya.” Jawab Derrick dengan santai.
“Lagipula, siapa anak ini? Anakmu?”
“Bukankah sudah kubilang, dia kemari karena ingin mencari
sebuah benda. Elvn berikanlah benda itu.” Derrick meminta
Elvn memperlihatkan benda kutukan yang dibawanya.
Dengan cemberut Elvn mengambil benda yang ada dibalik
jubahnya, dan memperlihatkannya di depan Leon.
Mata Leon memperlihatkan keterkejutannya walaupun
hanya sebentar, benda yang ada dihadapannya adalah
benda dengan simbol di atasnya yang mirip dengan yang
ada di tempat kejadian pembunuhan itu. Jika tidak adanya
perbedaan bentuk simbol, Leon akan mengira benda
didepannya adalah kutukan pembunuhan kalangan
bangsawan sejak dulu.
Tatapan Leon beralih melihat gadis kecil itu.
“Bagaimana anak kecil sepertimu memiliki benda seperti
itu?” Leon bertanya dengan dingin.
“Tentu saja ini adalah benda milikku, dasar remaja yang baru
saja memasuki masa puber.” Elvn berkata dengan tengil.
“Remaja? Apa yang kau maksud dengan perkataanmu?! Aku
ini sudah dewasa!” Urat nadi di kepala Leon melonjak Ketika
seorang anak kecil menyebut jika dia seorang remaja, jelas
sekali dia sudah dewasa dengan tinggi yang melibihi pria
rata-rata pada umumnya. Tapi anak ini malah menyebutnya

49
remaja, dan apa itu puber? Tidak ada yang menjawab
kebingungannya dengan kata puber.
“Ayo kita turun, keretanya sudah sampai.” Pengingat
Derrick membuat Leon berhenti Ketika ingin berkata lagi.
Ketika Leon sendiri yang belum turun, Derrick berkata, “Kau
tidak perlu marah tentang omongan anak itu, karena
menurut umur anak itu saja kau memang pantas disebut
remaja dalam masa puber. Apalagi kau gampang sekali
emosian dengan wajah datarmu itu.”
Kemudian Derrick pergi meninggalkan Leon dengan lebih
banyak kebingungan akan kata puber, tapi dia memang
sedikit curiga dengan anak itu semenjak mereka berada di
kereta kuda.
Setibanya mereka di kediaman utama Count Rihert mereka
disambut tangisan kencang Wanita yang membuat telinga
mereka berdengung.
“MENGAPA?!Mengapa hal ini terjadi kepada anakku?! Ooh
anakku yang malang betapa kejamnya kediaman ini
kepadamu.”
Wanita berseragam pelayan itu menoleh ketika seseorang
datang dari pintu, melihat orang yang baru saja datang
adalah dua orang pria dengan seragam resmi kepolisian
wanita itu seperti melihat air minum di padang pasir,
matanya berbinar melihat Derrick dan Leon yang masuk.
“Pak! Apakah kau disini untuk menangkap pembunuhnya?
Tolong bawa gadis Elena itu! Dialah yang membunuh
putriku! Berilah keadilan untuk putriku… “ Di akhir
kalimatnya tangisan wanita paruh baya tersebut semakin
rendah, seolah-olah sangat terpukul dan tidak bisa berkata-
kata lagi.

50
Elena yang sedari tadi diam disamping Ayahnya mendengar
hal itu, kemarahan tampak diwajahnya namun itu hanya
sesaat sebelum orang lain melihatnya. Namun hal itu tidak
lepas dari perhatian Leon, kemudian Elena menghampiri
Derrick dan menggandeng tangannya.
“Derrick~ Wanita itu terus menerus menuduhku, padalah
aku tidak pernah kemana-mana. Aku selalu berada di
kamarku menunggu perjamuan ulang tahun ayahku dimulai,
kau tidak lupa bukan aku mengirimmu surat undangan dan
juga setelan yang sepasang denganku. Aku di kamar terus
menunggu perjamuannya karena aku tidak sabar menunggu
untuk bertemu denganmu.” Elena dengan berbicara dengan
nada manja yang khasnya.
Namun alih-alih Derrick menghiburnya, dia malah
mengalihkan pandangannya kepada Alban yang sedari tadi
terdiam.
Alban merasakan pandangan Derrick yang meminta
penjelasan langsung berjalan menuju Derrick dan
memberikan kejelasan tentang situasi disini, Derrick juga
tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk melepaskan diri
dari cengkraman binatang buas yang berjelma Wanita
tersebut.
Elena yang melihat Tindakan itu pun kesal, tapi dia terus
memasang wajah polos itu.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Alban, akhirnya
Derrick mengerti situasinya.
Pembunuhan ini terjadi begitu tiba-tiba sehingga Derrick
sedikit tidak siap, tapi dia mengerti keseluruhannya.
Korban bernama Anna, dia merupakan anak dari seorang
koki dapur kediaman Count Rihert. Anna juga merupakan

51
pelayan pribadi milik Elena Rihert, bahkan mereka berdua
adalah tumbuh Bersama-sama dari kecil. Hanya saja Elena
tetaplah Elena dia hanya menganggap Anna sebagai
pelayannya, tidak ada perasaan persahabatan diantara
mereka. Namun Anna sangat menghormti Elena, dia rela
melakukan apa saja untuk nona mudanya.
Menurut para saksi, banyak yang melihat Anna masih dalam
keadaan baik-baik saja ketika sedang membantu ibunya di
dapur Bersama dengan pelayan lain di pagi yang buta, lalu
Anna dipanggil oleh Elena untuk membantunya menyiapkan
gaun, setelah itu tidak ada yang melihatnya lagi.
Namun mayatnya ditemukan di dekat sumur oleh pelayan
yang akan mencuci pakaian dalam keadaan telanjang bulat
dan tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap.
Setelah terjadinya pembunuhan, count Rihert langsung
menutup seluruh rumah dengan ketat tidak membiarkan
seseorang pergi dari kediaman Rihert dan kemudian dia
meminta seseorang untuk mengirim telegram ke kantor
kepolisian, itu merupakan Langkah yang cerdas.
Tidak ada yang melihat kemana Anna pergi adalah masalah
utamanya, karena tidak mungkin Anna pergi berteleportasi
begitu saja.
Setelah mendengar kesaksian beberapa orang, memang
benar jika Elena merupakan tersangka, namun Elena selalu
berada di kamar tidurnya bersama dengan pelayan yang
melayaninya.
Dengan begitu Derrick pergi menuju tempat kejadian
pembunuhan, melihat Inspektur mereka sudah datang polisi
yang sedang melakukan penyidikkan di dekat mayat segera
bergegas menjelaskan keadaan mayat.

52
Pada pukul 5 pagi, korban sedang membantu persiapan
dapur, setelah itu korban pergi untuk membantu Elena
dengan gaunnya. Elena berkata jika Anna meninggalkan
ruangan untuk membawa kue untuknya, setelah itu mayat
Anna ditemukan di dekat sumur. Jarak halaman belakang
dan juga dapur memang tidak terlalu jauh namun harus
menghabiskan beberapa waktu untuk menuju halaman
belakang dari dapur, dari pihak dapur mengatakan mereka
tidak melihat Anna datang ke dapur. Jika dilihat dari situasi
tubuhnya korban mati selang beberapa menit sejak dia
meninggalkan kamar Elina, korban tidak pernah ke dapur
dan langsung pergi menuju halaman balakang.
Pertanyaannya adalah apa yang membuat Anna pergi ke
halaman belakang.
Melihat dari mayatnya itu memang seperti perbuatan Jack
The Ripper, bukan seperti tapi memang benar-benar
perbuatannya dengan simbol yang tertempel di pohon
dekat dengan sumur yang sekarang sedang diteliti oleh Elvn
dan Leon sambil membicarakan sesuatu, ngomong-
ngomong sejak kapan mereka menjadi dekat.
“Lepaskan aku! Aku tidak tahu apa-apa! Lepaskan!”
Pikirannya disela tiba-tiba oleh suara yang berisik, terlihat
seorang polisi yang sedang menahan seorang pelayan dan
membawanya mendekat.
“Apa yang terjadi?” Derrick mengangkat alisnya terheran
dengan hal yang begitu tiba-tiba.
“Lapor pak! Kami baru saja mendapatkan saksi dari seorang
pelayan jika beberapa waktu sebelum kejadian itu terjadi,
pelayan itu melihat korban sedang berbicara dengan orang
ini.” Jawab polisi tersebut.

53
“Tunggu... Mungkinkah ada sedikit kesalahpahaman,
mungkin saja dia hanya menyapa Anna bukan?” Sebelum
Derrick menjawab, pria tua yang sedari tadi diam berdiri di
sampingnya ketika dia sedang menylidiki berbicara.
“Paman, bagaimana bisa kau mengatakan hal itu?
Bagaimana pun juga dia akan dianggap sebagai tersangka
untuk saat ini.” Derrick mengangkat alisnya ke arah pria
yang merupakan calon mertuanya, Anthonio Rihert.
“Tapi Derrick tidak mungkin orang ini melakukan hal itu.”
Pria yang dulu sering tersenyum itu mengernyitkan dahinya.
“Aku penasaran, siapa pelayan ini paman?” Tanya Derrick
dengan sedikit melengkungkan bibirnya.
“Dia… dia adalah pelayan pribadi Alex, dia adalah orang
yang jujur, dia tidak mungkin melakukan hal itu.”
“Itu benar, tidak mungkin aku melakukan hal itu.” Balas pria
itu dengan tergesa-gesa.
“Hmm… kalau begitu mari kita bicarakan dengan baik, apa
yang kau bicarakan dengan korban tuan Luis?” Derrick
melayangkan senyum yang lembut, yang membuat lawan
bicaranya bergidik.
“Tidak aku benar-benar tidak tahu apa-apa!” Ucap pria yang
bernama Luis tersebut, dia sedikit panik ketika polisi di
depannya mengetahui Namanya.
“Inspektur kami hanya bertanya apa yang kau bicarakan
dengan korban, dia tidak bertanya kepadamu tentang siapa
pelakunya, jadi jawablah sebelum aku membuat salah satu
kakimu patah.”
Leon yang tidak tahu kapan menyimak percakapan menyela
Luis.

54
Seketika raut wajah Luis menjadi pucat ketika melihat Leon
yang tengah bermain dengan kepalan tangannya.
“Aku benar-benar tidak tahu apa-apa, dia bilang… dia bilang
aku biasa memiliki Anna untuk selamanya jika… jika aku
mengantar Anna ke halaman belakang dan menunggunya di
kandang kuda… aku tidak tahu hal-hal akan menjadi seperti
ini.” Perlahan-lahan air keluar dari mata dan hidungnya.
“Aku… tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh orang itu
pada Anna, aku hanya tergoda dengan tawarannya untuk
membuat Anna menjadi milikku. Aku tidak memiliki pilihan
lain, karena aku mencintainya. Ak-aku sangat mencintainya
tapi dia tidak pernah melihatku, dia hanya melihat tuan
muda… YA! Ini semua adalah salah tuan muda! Jika saja dia
tidak memberi harapan pada Anna dan membuat Anna
tergila-gila kepadanya, aku tidak akan terpaksa mengikuti
perkataan orang itu!” Tiba-tiba Luis menjadi gila, dia terus
memberontak pada perwira yang menahannya.
Ketika lepas dari perwira tersebut, dia berlari ke arah Leon
dan menubruknya yang membuat semua orang panik.
Tiba-tiba diserang membuat Leon yang belum siap menjadi
terdorong oleh dorangan Luis, untung saja Leon memiliki
tubuh yang terlatih jika tidak dia akan tersungkur jatuh ke
tanah. Namun sebelum bisa menahan Luis, pria itu
mengambil pisau dipinggang Leon dan menusukan ke dalam
dadanya sendiri.
Kejadian tersebut hanya berselang beberapa detik, yang
membuat semua orang tidak beraksi ketika Luis jatuh ke
tanah dengan pisau menancap dadanya, bahkan Elvn pun
sedikit kaget.

55
Derrick sedikit menyesal, mereka belum tahu siapa orang
yang menyuruhnya melakukan itu.
Setelah keheningan yang Panjang, akhirnya Derrick
menyuruh bawahannya yang lain membereskan hal ini, lalu
dia melanjutkan penyelidikannya seolah-olah hal terebut
tidak pernah terjadi.
Selanjutnya, dia mulai berjalan ke arah dapur dengan
membawa Leon dan Elvn bersamanya, tidak lupa dia juga
memanggil Alban untuk data para pelayan di kediaman ini.
Sedangkan Count Rihert yang memiliki hati rapuh karena
umurnya, pingsan melihat adegan bunuh diri langsung di
depan matanya, sepertinya orang tua ini dibesarkan dengan
baik.
Ada beberapa kejanggalan yang membuat Derrick gelisah,
jelas sekali pembunuhan ini dilakukan oleh Jack The Ripper,
namun kasusnya tidak tercatat dalam sejarah atau mungkin
karena korban tidak termasuk kriteria target Jack, tetapi
simbol yang ditemukannya adalah bukti terkuat jika
pembunuhnya adalah Jack.
Derrick memikirkannya sambil melamun dan tidak sadar
menabrak seseorang, sebuah karung yang dibawa oleh
orang tersebut jatuh dan barang-barang yang ada di
dalamnya juga sedikit keluar. Derrick mengangkat alisnya
sejenak kemudian dia meminta maaf kepada pelayan
tersebut.
“Ada yang ingin aku periksa di dapur, Leon kumpulkanlah
pelayan yang bertugas di dapur, dan Alban kemarilah…”
Derrick membisikkan sesuatu kepada Alban yang membuat
raut wajah Alban kebingungan, tapi Alban pergi sepertinya
untuk menjalankan tugas yng diberi oleh Derrick.

56
Setelah berkumpulnya para pelayan yang bekerja di dapur
termasuk ibu dari korban yang terlihat kuyu dan lemah,
derrick mulai memeriksa tubuh mereka satu-persatu.
Dia berhenti ketika tengah memeriksa seorang pria dengan
tangan penuh bekas kepalan tangan orang yang sering
memegang pisau.
“Apakah kau tukang daging?” Derrick bertanya dengan
santai.
“Tidak pak, tapi aku merupakan koki disini, jadi luka ini di
dapatkan dari memasak.” Jawab pria tersebut dengan
santai.
“Ooh.. lalu berapa daging yang sudah kau potong?” Tanya
Derrick dengan senyum malasnya yang khas.
“Jika yang kau maksud sudah berapa kali aku memegang
pisau tentu saja jawabannya adalah sering, karena aku
adalah seorang koki.” Lagi-lagi pria tersebut menjawab
dengan tenang.
Derrick tetap mempertahankan senyumannya ketika dia
sedang memikirkan sesuatu, pintu dapur terbuka,
terpampang sosok Alban dengan sebuah karung di
tangannya. Dalam waktu singkat mata koki tersebut
memiliki riak yang tidak diketahui di dalamnya, tidak ada
yang memperhatikannya kecualli Derrick yang tatapannya
terus menuju koki tersebut bahkan ketika alban memasuki
ruangan.
“Jadi.. kepala koki apakah kau tahu apa yang ada di dalam
karung tersebut?” Senyum Derrick menjadi sedikit halus
ketika dia bertanya pertanyaan yang dia sendiri tahu
jawabannya.

57
“Bukankah itu adalah karung yang berisi bahan sisa
pembuatan makanan? Mengapa inspektur mengambilnya
Kembali?” Koki tersebut malah bertanya balik kepada
inspektur yang ada di depannya.
“Hmm.. mengapa ya? Mungkin untuk barang bukti? Aku
tidak tahu, mengapa kepala koki tidak menjelaskannya saja
di pengadilan?” Nada bicara Deric sedikit dikecilkan dengan
sandungan yang genit.
“HAHAHA! Aku tidak menyangka Inspektur baru sangat
pintar dibandingkan dengan yang lama, bagaimana kau
mengetahuinya, Inspektur?”
Derrick menurunkan senyumnya, tidak seperti penjahat
yang baru saja terungkap, orang ini benar-benar psycho.
Leon dan yang lainnya tercengang, apalagi Alban yang baru
saja menyelesaikan tugas yang diberi inspekturnya tadi
mematung di pintu masuk ruangan.
“Itu karena pisau yang menusuk perut korban, itu tebal tidak
seperti pisau biasanya, yang memiliki pisau tersebut
hanyalah orang di dapur, alasan mengapa aku langsung
menuduhmu adalah karena kau memiliki sedikit bercak
darah terselip di antara kukumu, itu tidak mungkin lukamu,
karena tidak ada luka sayatan yang baru tertinggal, kau
ceroboh. Dan lagi kau seorang koki bukan? Potonglah
kukumu jika kau ingin memasak, membuatku tidak bernafsu
saja. Ya, itu saja tidak cukup sebagai barang bukti bukan?
Sisanya hanyalah intuisiku, aku hanya penasaran mengapa
kau bisa memotong lidah korban dengan pisau sebersar
itu.” Jelas Panjang lebar Derrick, sejujurnya adanya simbol
organisasi bawah tanah yang sudah di bubarkan olehnya
berada di lengannya yang membuat Derrick dengan tegas

58
menuduhnya. Karena organisasi tersebut adalah organisasi
penjual organ.
“Intuisi sialan! Aku tau kau mirip dengan pria itu, begitu aku
melihatmu. Untuk memotong lidahnya itu adalah hal
tergampang daripada memotong kakinya, si jalang itu aku
menggodanya sedikit dan dia benar-benar memakan
umpannya. Sayang sekali dia seorang perawan,
menciumnya sedikit sudah membuatnya lengah, aku
memotong lidahnya dengan gigiku sendiri, ahh.. kau tidak
tahu betapa indahnya ekspresinya saat lidahnya
terpotong.”
Ucapan gila dari seorang psychopath membuat semua
orang di ruangan merinding, orang-orang dulu memang
jarang bertemu dengan orang gila seperti ini.
Kemudian setelah berbicara tentang hal keji yang dilakukan
pria itu kepada korbannya, Derrick menyuruh Leon untuk
memborgolnya dan pria itu tidak melawan, pria itu hanya
menatap Derrick dengan mata membara.
Setelah penangkapan selesai, Derrick mulai membereskan
semua barang bukti di tempat kejadian. Ibu korban tampak
histeris setelah mendengar keseluruhan cerita, akhirnya
petugas Wanita membantunya tetap tenang dan
mengantarkannya ke rumahnya.
Dalam perjalanan menuju kantor polisi. Derrick, Elvn dan
juga Alban berada di kereta yang sama, sedangkan Leon
bersama dengan pembunuh itu berada di kereta kuda yang
berada di belakang mereka.
Namun di tengah perjalanan Derrick merasakan perasaan
yang tidak nyaman begitu juga dengan Elvn, jalanan yang

59
mereka lalui terlalu sepi dan tidak ada tanda-tanda pejalan
kaki seperti di pagi.
Dan benar saja perasaan itu semakin kuat ketika kereta kuda
tiba-tiba berhenti.
Mengetuk jendela kereta, Alban berkata dengan keras, “Ada
apa pak? Mengapa tiba-tiba berhenti ditengah jalan?”
Namun sayangnya tidak ada jawaban.
Derrick mengernyitkan keningnya lalu turun dengan Alban
dibuntuti oleh Elvn di belakang mereka, Derrick berjalan
menuju kusirnya dan melihat jika kusir itu sudah terlelap
tidur dengan posisi sedang duduk. Ditambah dengan wajah
senyum konyolnya dan wajahnya yang memerah, entah apa
yang ada di dalam mimpinya itu membuat Derrick
memperlihatkan tatapan menjijikan.
Bukan hanya kusir kereta mereka saja, sepertinya semua
perwira termasuk pelaku sedang tertidur nyenyak kecuali
mereka dan juga Leon yang baru saja turun.
Melihat sosok yang mencegat kereta mereka dengan
pakaian berjubah, Derrick dengan cepat memahami
sesuatu.
“Aku penasaran mengapa kau menyerahkan diri begitu
cepat, mengapa begitu buru-buru?” Derrick berjalan pelan
ke arah pria itu.
Melihat secara seksama dari atas ke bawah, Derrick
merasakan aura familiar yang dikeluarkan oleh pria ini, tapi
dia lupa dimana itu.
Alban melihat ke arah pria itu dan terkejut, itu adalah pria
yang dia temui di jalan Hanbury dengan peralatan aneh yang
dibawanya, dia tidak menyangka akan melihat pria ini lagi.

60
Namun Elvn yang melihat pria berjubah hitam tersebut
sedikit mengernyit.
“Derrick, ikutlah denganku.” Ucap pria tersebut dengan
suara yang sangat dalam.
“Paman kita baru saja bertemu, mengapa kau sangat lugas,
paman kau benar-benar nakal.” Dengan nada genit, Derrick
masih sempat bercanda.
“Aku serius Derrick, dan jangan memanggilku paman, kau
lebih tua dariku. Aku akan membawamu secara paksa jika
kau tidak mau.” Ucap pria itu dengan nada sedikit
mengancam.
“Oh~ Ya ampun, paman kau sangat menakutkan.” Ucap
Derrick sambal berlari ke belakang Leon yang juga turun
untuk melihat situasi, Leon sedikit mengernyit melihat
buntalan daging bersembunyi di belakang punggungnya.
Kini di belakangnya ada dua buntalan daging, satu yang lain
sudah menyelinap terlebih dahulu dan kedua buntalan
daging itu pun sedikit memiringkan tubuh secara
berlawanan mengintip menghadap depan, ukuran tubuh
Leon bisa menyembunyikanDerrick dan Elvn benar-benar
luar biasa.
“Kau adalah orang yang memiliki benda kutukan yang
disebutkan oleh Elvn, kau juga orang yang sudah membantu
pembunuh itu untuk menyembunyikan segala perbuatan
pembunuh itu. Namun sebagai gantinya kau melahap jiwa
sang korban untuk mendapatkan kekuatan, bukan?” Sarka
Leon kepada orang di depannya.
“Bocah kecil, itu adalah penalaran yang bagus, tetapi aku
melakukannya bukan untuk kekuatan. Ngomong-ngomong

61
aku hanya ingin membawa orang di belakangmu.” Sambil
berbicara pria itu mengeluarkan sesuatu dari jubahnya.
Elvn yang berada dibelakang tubuh Leon Bersama Derrick
mengintip, lalu tertegun melihat benda itu, benda itu sama
persis dengan benda kutukan yang dibawanya.
“Sebenarnya benda ini aku temukan di ruang rahasia milik
keluarga kerajaan, ini disegel dengan sangat ketat, aku
harus mengorbankan seluruh artefakku untuk membuka
segelnya. Aku tahu kau adalah orang yang menyegelnya
bukan? Masih tercium bau jiwamu disini.” Pria itu berhenti
sejenak sebelum melanjutkan dan mengeluarkan benda
yang ada di saku jubahnya di sisi lain. “Dan kau tahu, ketika
aku pergi ke kantormu untuk melihat-lihat, aku secara tidak
sengaja menekan mekanisme dan menemukan benda ini,
apa kau tau apa kegunaannya?”
“Tidak sengaja? Kau yakin paman~? Aku masih bisa loh
merasakan jejak dari sisa jiwa yang menyisir seluruh ruangan
kantorku…Bukanakah itu karena paman sedang mencari
sesuatu di kantorku?” Nada yang Derrick ucapkan di akhir
kalimatnya berubah dari nada genit menjadi nada rendah
yang suram.
“Derrick aku sedang tidak ingin membunuh seseorang,
ikutlah denganku untuk membuka segel yang ada di benda
ini.” Tangannya mengangkat memperlihatkan dengan jelas
benda yang sedang dicari oleh Elvn dan ternyata ditemukan
di kantornya itu.
Namun Leon menatap benda itu dan teringat sesuatu. Itu
adalah benda yang kakeknya cari, dia mencarinya kemana-
mana di ruangan Derrick dan tidak menemukannya, tapi
ternyata benda itu berada ditangan pria berjubah di
hadapannya.

62
“Ahh~ Aku sangat takut~ Bagaimana ini Leon? Aku kan tidak
ingin meninggalkanmu~” Dengan tidak tahu malunya,
Derrick memegang erat tangan Leon dengan sedikit
memajukan bibir bawahnya.
“Itu benar kakak~ Aku juga tidak ingin berpisah dengan
paman Derrick~” Elvn juga mengikuti tidakan Derrick
dengan tangan Leon yang lain.
Dengan begitu sekarang ada dua cacing kepanasan yang
bergelendotan di kedua sisi Leon, yang membuat tiga
pesimpangan di dahinya menonjol.
Kemudian Leon dengan paksa melepaskan kedua orang itu
di tangannya. Setelah berhasil, Leon berjalan maju lebih
dekat dengan pria berjubah itu, sampai tersisa tiga meter
jaraknya dia berhenti.
“Sebaiknya kau menyerahkan kedua benda itu, itu adalah
property milik kerajaan!” Leon berkata dengan tegas.
“Hmm.. Mengapa aku harus melakukannya? Ini sudah
menjadi milikku sekarang.” Dengan berkata begitu, pria itu
memasukkan kedua benda itu ke dalam saku jubahnya, tidak
peduli seberapa kecil ukuran benda kutukan tersebut
bentuknya adalah segitiga sama sisi, seharusnya akan
membuat jubahnya menonjol, namun tidak tahu trik apa
yang digunakan pria itu membuat bajunya tetap datar.
Alban berusaha untuk mencerna apa yang sedang mereka
bicarakan, pria berjubah itu sangat keras kepala ingin
membawa Derrick. Sedangkan Derrick bertindak seperti
gadis yang baru menikah dan tidak ingin pisah dengan orang
tuanya, Elvn juga sangat mendalami perannya seperti adik
yang tidak ingin kehilangan kakaknya, mereka berdua
bertingkah dengan muka tebal mereka yang mungkin bisa

63
membangun sebuah rumah, untungnya Alban sudah
terbiasa dengan Derrick yang tiba-tiba bertingkah, dan
kebetulan ini adalah waktunya Derrick kambuh, biasanya itu
bisa diredakan dengan teh, namun siapa yang ingin
membuatnya disini, bertambah satu orang yang melakukan
tingkah aneh tidaklah masalah.
Di sisi lainnya, Leon menginginkan benda itu dan membuat
suasana mencekam.
Alban merasa Lelah, di sisi kirinya panas dengan tingkah duo
cacing. Sedangkan di sisi yang lainnya dingin karena
pertempuran mata kedua pria besar. Jadi Alban
memutuskan berjalan ke tengah dan duduk di tanah, lalu dia
mengeluarkan popcorn yang entah dari mana dia
mendapatkannya dan memakannya menonton adegan live
yang sedang berlangsung di depannya.
“Jika kau tidak ingin menyerahkannya, maka aku terpaksa
menggunakan kekerasan untuk memaksamu!”
Karena terlalu perih bertatap-tatapan dengan pria itu dan
hampir kalah ingin berkedip, Leon bergegas ke depan
dengan rapier ditangannya. Namun seolah-olah
memprediksinya, pria itu menghindar dari tebasan Leon,
melihat serangannya tidak kena Leon terus-menerus
mengayunkan pedangnya ke arah pria itu.
Melihat di sisi Leon adegan sedang memanas, Derrick dan
Elvn menghentikan kegiatan mereka dan bergabung
dengan Alban untuk menonton perkelahian itu.
“Menurut kalian siapa yang menang?” Tanya Derrick lalu
menyomot popcorn milik Alban, raut muka Alban juga tetap
datar dan terus menonton perkelahian di depannya.

64
“Menurutku yang menang adalah kakakku, lihatlah
walaupun pria itu berhasil menghindar dari serangan
kakakku, dia sepertinya tidak memiliki kesempatan untuk
menyerang balik.” Elvn juga mengambil popcorn Alban dan
memakannya.
“Hmm.. .Sejak kapan kau akrab dengan Leon? Bahkan
memanggilnya kakak, sedangkan kau memanggilku
paman.” Walaupun kata-katanya menyindir, tangannya
tidak pernah mengurang kecepatannya untuk memakan
popcorn Alban bahkan matanya tidak pernah lepas dari
perkelahian yang ada di depan mereka.
“Kau iri bukan karena aku bisa memanggil Leon dengan
sebutan kakak.” Tangan Elvn dan matanya juga
disinkronkan dengan Derrick, yang membuat perilaku
mereka terlihat seperti ayah dan anak, namun orang yang
ada di tengah mereka sudah mulai kehilangan kesabaran.
“Aku tidak iri denganmu tau, aku tidak ingin memanggil
Leon kakak, aku yang ingin dia memanggilk—Ah!”
Ucapannya disela oleh wadah popcorn yang didorong ke
pipinya dengan keras, dan pelakunya tentu saja Alban kita
yang malang.
“Bisakah kalian diam! Aku tidak bisa fokus melihat mereka
berkelahi, huh! Padahal ini adalah bagian terserunya.” Alban
kemudian menutup mulut mereka berdua dengan sekepal
popcorn.
“Uhuk!.. Uhuk! Hahh… Ini gawat Elvn sepertinya pria itu
ingin kabur!” Derrick yang di mulutnya masih memiliki
popcorn terbatuk karena berbicara.

65
Dan benar saja apa yang dikatakan Derrick, pria itu bersiap
untuk melarikan diri ketika Leon lengah, dan tentu saja Elvn
segera mengejarnya.
Leon terengah-engah, dia sepertinya sudah kehabisan
tenaganya dan terjatuh duduk di tanah.
Setelah beberapa saat pria itu melarikan diri dengan dikejar
oleh Elvn, tiba-tiba jalanan disekitar mereka yang tadinya
sepi mulai terlihat banyak penduduk sedang berjalan dan
kereta kuda berlalu Lalang.
“Ternyata benar sebuah ilusi, dengan tingkat yang tidak bisa
ditembus olehku sepertinya hanya satu orang yang bisa
melakukannya, lain kali aku akan berkunjung ke ruang
peristirahatan dimensi.” Derrick dengan linglung bergumam
memikirkan sesuatu di jalan dan hampir tertabrak kereta
kuda yang lewat, menyebabkan kusir kereta tersebut
mengomelinya, tapi Derrick sepertinya tidak
memperhatikannya.
Banyak pejalan kaki yang bingung mengapa ada kereta kuda
yang berdiam di jalanan, untung saja penggunaan
transportasi kereta kuda sangat jarang di Whitecapel
sehingga tidak ada kemacetan di jalan.
Alban yang melihat Derrick melamun segera meneriakinya
untuk membantunya membawa Leon yang kelelahan, tubuh
Leon yang besar menutupi Alban dan keduanya hampir
terjatuh, untungnya Derrick segera tersadar dan membantu
Alban menuju ke kereta kudanya.
Semua orang di kereta kuda termasuk kusirnya sudah
bangun mereka dengan cepat melanjutkan perjalanannya,
banyak pejalan kaki yang berlewatan di jalan. Karena Leon
kelelahan, Derrick menyuruh Alban untuk berada di kereta

66
milik pembunuh. Walaupun sedikit enggan, dia tetap
pindah. Baik Alban dan Leon tidak bertanya apa yang terjadi
dengan Elvn, mereka memperlakukannya seolah-olah tidak
terjadi apapun. Hanya para petugas saja yang bingung
ketika mereka bangun dari tidur nyenyak mereka.
Beralih kepada Elvn yang kini sedang bertarung dengan pria
berjubah itu, ketika dia mengejarnya mereka sudah sampai
hutan. Pria itu berbalik dan langsung menyerangnya. Tidak
seperti bertarung dengan Leon, pria itu kini menyerang Elvn
dengan sangat ganas dan Elvn terus menghindar, mereka
terus mengulangnya sampai malam pun tiba.
“Gion! Apa yang dilakukan bajak laut sepertimu di sini?!”
Elvn dengan lincah menghindari belati yang mengarah
kepadanya.
“Eh? Kau mengenalku? Ah- mengapa kau sangat kuat bocah
kecil?” Tudung pria itu tersingkap menampilkan wajah
tampannya yang tengah tersenyum.
Pria itu tersenyum sangat lembut, namun gerakannya tidak
melambat bahkan menjadi semakin cepat dengan ganas.
Elvn diam menggertakkan giginya dan terus menghindari
serangan Gion. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan
Gion, bajak laut antarbintang yang dijuluki dengan ‘ular yang
tersenyum’. Walaupun pria ini tersenyum, tetap saja dia
tidak bisa menyembunyikan keganasannya melalui matanya
yang dalam. Ah benar, dia mendengar gosipnya pria ini
menyukai putri dari kekaisaran. Bukan itu intinya, mengapa
dia memikirkan hal itu sekarang, bagaimana caranya dia bisa
mengalahkan orang ini. Jika melarikan diri percuma saja dia
pasti akan mati di tangan tuannya sendiri karena gagal
dengan misinya.

67
“Hmm…Sepertinya kau kesulitan mengurusnya Yui.” Suara
tenang seorang Wanita datang dari atas, Yui atau Elvn
melihat ke sumber suara itu dan binar dimatanya bahkan
mengalahkan bintang di malam hari.
“Nona! Bantu aku.” Dengan air mata mengalir, Yui
memohon kepada Wanita itu sambil menahan belati Gion
dengan pisau buah ditangannya yang selalu dia bawa
kemana-mana.
Gion segera mengalihkan pandangannya kearah Wanita
yang baru saja datang.
Malam yang gelap tidak menghalangi Wanita itu, cahaya
seolah-olah keluar dari wajahnya yang tegas itu. Matanya
memicing seperti serigala yang melihat kawanannya
diserang, pupil matanya yang berwarna hijau dan biru
bercampur terlihat seperti danau yang tenang. Tetapi
berlawanan dengan matanya yang tenang, rambut silvernya
tergerai dan tertiup angin bergemulai seperti ombak.
Jelas sekali orang ini juga bukan berasal dari dunia ini.
Gion mengernyitkan keningnya ketika melihat wanita itu,
wanita itu juga melihatnya dan mengedipkan sebelah
matanya dengan genit, senyum Gion yang selalu bertahan di
wajahnya kini terdistorsi.
Dengan begitu, wanita itu mulai menyerang dengan sebuah
pedang yang muncul dari udara tipis. Serangannya tidak
terlihat ganas namun sangat tajam, setiap tebasan
membuat Gion yang sedari tadi unggul dalam pertarungan
mulai kesusahan.
Kemudian Yui dengan pisau buahnya yang tumpul berhasil
menusuk dada bagian kirinya, tentu saja pisau itu sudah
dilapisi kekutan spiritual miliknya sehingga dapat

68
menembus tubuh seseorang, dan akhirnya Gion jatuh ke
tanah dengan pisau buah di dadanya lalu menutup matanya.
“Apakah dia mati?” Yui bertanya dengan terkejut, buronan
tingkat S bisa dibunuh dengan tangannya sendiri, dia akan
kaya jika mayatnya ke federasi.
“Tentu saja tidak, pria itu memiliki jantung di sebelah
kanannya, mungkin saja dia sedang koma atau berpura-pura
mati. Sudahlah, cepat periksa kantong luar angkasanya,
bendanya ada pada pria ini bukan?”
“Ah! Benar… Ngomong-ngomong apakah ada berita selama
aku meninggalkan antarbintang?” Sambil merogoh jubah
Gion, Yui bertanya dengan penasaran.
“Tidak ada, hanya ada gosip para bangsawan saja.” Wanita
itu memutar matanya dengan sedikit kesal.
“Ada apa Nona? Apakah mereka berbicara tentang dirimu
lagi?”
“Kau tahu Yui? Mereka bilang aku bukanlah wanita, aku
hanya menjadi wanita di hadapan orang kucintai saja.”
Wanita itu berkata dengan malas, sikapnya ini sangat mirip
dengan seseorang.
“Nona, kau memang tidak pernah bersikap seperti seorang
wanita bangsawan.” Yui meledeknya.
“Hanya aku satu-satunya wanita bangsawan yang lahir di
keluarga militer, kau tahu itu.”
“Setidanya kau harus berdandan dengan gaun atau menata
rambutmu, kau lihat penampilanmu sekarang… Eh! Tidak,
Ini curang. Mengapa kau memiliki wajah yang seperti itu
bahkan tanpa merawat diri?”

69
“Haha... Kau harus lahir di keluargaku, bukan?”
“Aahh!!”
“Hahaha….”
Percakapan mereka terdengar sampai mereka berdua
menghilang di kedalaman hutan.
Gion yang terbaring di tanah akhirnya membuka matanya,
hari ini adalah hari yang sangat sial, mengapa dia bisa
bertemu dengan Cyan.
Setelah Kembali ke tubuh aslinya, Yui segera pergi mengajak
Cyan berendam di pemandian air panas yang ada di kapal
luar angkasa lintas galaxy milik keluarga Stanley.
“Haahh… Akhirnya, aku benar benar Lelah. Energi
spiritualku hampir habis karena bertarung dengan orang
itu.” Yui mulai merilekskan tubuhnya ketika berendam di air
hangat.
“Dia sangat kuat, ketika seseorang pergi ke beberapa dunia
dengan tubuh asli, energi spiritual mereka akan di tekan
beberapa kali lipat, jika saja kita bentrok melawannya di
dunia antarbintang kau harus segera melarikan diri Yui, kau
akan mati ditangannya.” Dengan tubuhnya yang berendam,
Cyan sedang mengutak-atik benda kematiam milik Gion di
tangannya.
“Tapi kau juga Nona muda, kau juga melawannya dengan
tubuh aslimu.” Yui memejamkan matanya menikmati rasa
hangat yang menyerap ke dalam tubuhnya.
“Itu karena kami berdua memiliki spiritual tingkat S ganda,
dimana Silvy?”

70
“Hanya sedikit orang yang mengetahui jika Nona kami
memiliki spiritual S ganda. Serigala itu akhirnya tidak
tertekan lagi, jadi dia berlarian berkeliling kapal.”
“Silvy tertekan?”
“Oh! Aku lupa memberitahumu tentang penemuanku.”
Mata Yui terbuka berbinar.
“Ada apa?”
“Ketika aku di bumi, aku bertemu dengan kenalan lamaku
ketika aku berada di dunia peri. Aku mengira jika dia adalah
salah satu penumpang gelap yang ingin mencuri data bumi,
tapi aku tidak melihat tato organisasi di tubuhnya yang
terlihat. Aku curiga jika dia memiliki tato di anggota
tertutup. Oh benar! Dia juga yang membuat Serigala itu
ketakutan dan tertekan”
“Hmm.. Jika apa yang kau katakana benar, maka orang itu
adalah penumpang gelap. Namun, setiap penumpang gelap
kebanyakan dari mereka memiliki tato organisasinya di
belakang leher…Terlebih lagi tidak ada penumpang gelap
yang kita tahu bisa menekan Silvy. Kemungkinan kedua
adalah dia merupakan orang yang memiliki penyakit ‘Jiwa
mengembara’, namun biasanya orang yang memiliki
penyakit itu tidak akan hidup terlalu lama.” Di akhir
kalimatnya sorot matanya terlihat sedih, Yui segera
mengubah topik pembicaraan.
“Nona… kau benar-benar akan memakai benda itu?”
“Ya…”
“Bagaimana jika itu tidak berhasil?”

71
“Itu tidak akan terjadi, benda ini dibuat oleh Keiji, tidak
mungkin ada yang salah.” Cyan terlihat sangat gembira,
“Dengan ini aku akan memalsukan kematianku.”
“Tapi Nona.. “
“Itu tidak apa apa, ngomong-ngomong mengapa benda
kutukan ini tidak seperti yang kupunya?” Cyan bertanya
dengan heran, Yui, anak ini benar-benar ceroboh.
“Itu adalah benda tiruan, aku tidak tahu persis, tetapi Gion
mencuri benda itu di istana kerajaan. Dan benda Keiji yang
sebenarnya ada di sub-ruang milikku, sebentar…” Setelah
mengobrak abrik sub-ruang miliknya, wajah Yui perlahan-
lahan memucat.
“Yui…?” Cyan bertanya bingung meliat Yui terdiam.
Yui menoleh menatap ngeri pada Cyan, raungan kebencian
pun bergema di lautan antarbintang.
“DERRICK!!”
Orang yang diteriaki kini sedang bersin, Leon yang
mendengarnya langsung menjauh darinya.
“Apa inspektur kedinginan? Tapi suhu disini kurasa tidak
rendah. Sepertinya ada yang membicarakanmu, Inspektur.”
Alban yang berjalan melewati mereka, menyerahkan sapu
tangan kepada Derrick dan melanjutkan jalannya.
Derrick mengusap hidungnya, lalu dia mengeluarkan
sesuatu dari sakunya.
Itu adalah benda kutukan Keiji, ukurannya sudah diperkecil
sedemikian rupa agar muat dikantongnya, tidak tahu apa
trik apa yang digunakannya.

72
Sudut bibir Derrick terangkat setengah, bocah itu benar-
benar lengah. Ketika Elvn mengeluarkan benda ini untuk
diperlihatkan kepada Leon, Derrick mengalihkan pandangan
keduanya dengan alasan kereta sudah sampai, pada
akhirnya Derrick mengambil benda itu dari tangan Elvn,
untungnya bocah itu tidak menyadarinya.
“Kau mencurinya?” Suara Leon dating di sampingnya.
Derrick hanya tersenyum. “Ya, lagi pula Elvn pasti akan
mendapatkan kedua benda yang ada di tangan pria
berjubah itu.”
“Kau yakin? Aku sangat beruntung ketika dia melarikan diri.”
“Kita sangat beruntung, tapi Elvn bukan anak biasa. Dan
lagi… Dia memiliki punggung yang keras.”
“Terserah, lalu apa yang akan kau lakukan dengan benda
itu?” Leon mengangkat alisnya, sedikit tertarik.
“Tentu saja menyimpannya.” Setelah berbicara benda itu
menghilang dari tangannya,
Keterkejutan melintas di mata Leon, namun dia segera
tenang. Hal-hal sudah seperti ini, bahkan jika makhluk
seperti Naga melintas di depan rumahnya dia mungkin tidak
akan terkejut lagi.
“Ngomong-ngomong bagaimana dengan interogasi
pelaku?” Derrick bertanya.
“Dia mengakui dengan terang-terangan tanpa ragu, jadi aku
bosan untuk menanyainya, aku menyerahkannya kepada
yang lain. Alban sekarang mungkin sedang membawa
pelakunya ke ruang tahanan, kudengar dia adalah tukang
daging, membunuh hanya karena dia haus darah. Hanya
dengan memotong tubuh hewan tidak bisa menahan

73
nafsunya, dia ternyata bukan hanya membunuh Wanita saja.
Berbagai pembunuhan yang terjadi di Whitecapel dulu
kebanyakan merupakan ulahnya, dia menjadi mahir dengan
anatomi tubuh manusia karena banyaknya manusia yang
telah dia bunuh. Alasan dia membunuh Wanita sekarang
karena dia menyukai teriakan yang mereka buat, dia hanya
berani membunuh Wanita malam, karena tidak ada yang
peduli dengan mereka. Dan juga dia berkata jika Wanita
memiliki energi yin ditubuh mereka, aku tidak tahu apa yang
dipikirkannnya karena dia tidak mau menjelaskannya, ketika
ditanya tentang pria berjubah itu, pembunuh itu merasa
kebingungan, aku tidak tahu apa dia mencoba tutup mulut
tentang ppria itu atau dia kehilangan ingatan pria itu.” Jelas
Panjang lebar Leon.
Derrick menganga terkejut, bukan karena hasil interogasi
pelaku tersebut, dia terkejut karena Leon berbicara sangat
Panjang, ketika di Academy dulu Derrick tidak pernah
mendengarnya berbicara Panjang lebar seperti ini, yang
membuat Derrick terus menjahilinya ingin melihat Leon
mengoceh. Seperti yang diharapkan dari keteurunan Fofar
dari dulu selalu mementingkan pekerjaan mereka untuk
menjaga ketertiban di kerajaan Britania Raya.
Mereka terus berjalan sambil berbincang tentang beberapa
kasus lain yang pernah terjadi, namun samar-samar
terdengar keributan di belakang mereka.
“…”
“…”
“…”
“Tunggu! Berhenti itu berbahaya!”

74
“Tahanan yang disana berhenti! Hukumanmu akan di
tambah jika kau tidak mendengarkan petugas.”
“Letakkan pisau itu!”
Suara keributan menjadi jelas semakin mendekat di
belakang mereka.
“Awas!!” Teriakan Alban bergema di koridor kepolisian,
ketika Derrick dan Leon menoleh ke belakang, mereka
meliahat Jack si pembunuh berantai berlari ke arah mereka
dengan pisau di kedua tangannya yang diborgol dengan
seringai gila terpaut di wajahnya.
“HAHAHA! Matilah!!”
Pembunuh itu melesat menuju Leon dengan pisau di atas
kepalanya ingin menusuknya, Leon berusaha untuk
menggerakan tubuhnya, namun tubuhnya tidak bergerak
karena keterkejutannya.

Jleb…

Darah memercik ke seluruh lantai, teriakan panik terdengar


dimana-mana, para petugas segera menahan pembunuh itu,
Alban bergegas menuju tubuh yang tumbang itu.

“Inspektur!”

Mengapa Alban meneriaki nama inspekturnya, bukan Leon?

Karena yang tertusuk adalah inspekturnya, Derrick.

Pisau tertancap di dada bagian kirinya, nafasnya tidak


beraturan, wajahnya pucat karena rasa sakitnya. Ketika

75
pembunuh itu bergegas ke arah Leon, Derrick dengan tegas
menggunakan punggungnya sebagai tameng hingga pisau
itu menusuk dadanya.

Leon terkejut dengan kejadian yang hanya terjadi selang


beberapa detik, hingga Alban menangkup tubuh Derrick
yang jatuh dia akhirnya tersadar.

“Cepat! Panggil dokter kemari!” Seruannya membuat orang-


orang disana tersadar adanya profesi penyembuh, wajahnya
yang dulu selalu kaku kini dihiasi kepanikan yang tidak
terbendung.

“Mengapa kau menghadang pisau itu?!” Leon benar-benar


tidak tahu harus apa, melihat darah mengalir keluar di sela-
sela pisau tersebut.

“Haha… aku tidak tahu… kau ternyata bisa… hahh…


membuat wajah seperti itu…” Dengan nafas yang berat
Derrick berusaha untuk berbicara.

“Diam! Kau seharusnya tidak ceroboh, jika aku yang


tertusuk, aku hanya akan memiliki luka berat saja.” Leon
sangat panik dan kesal.

“Itu…akan membunuhmu… Alban…” Derrick memanggil


Alban.

“Inspektur…”

“Mengapa kau menangis…Aku hanya ingin… mengatakan.


Kalian… harus akur… dan urus kasus… dengan
benar…Alban kau tidak boleh tertidur di…” Nafas Derrick
kian menipis dan suaranya semakin rendah, tapi dia tetap

76
melanjutkannya, “Jam…kerjamu, jangan menyalahkan
dirimu sendiri…Leon kau sesekali haru tersenyum..
wajahmu itu… jangan terlalu kaku…agar kau
mendapatkan… istri. Aku melindungimu… karena kau
adalah… rivalku.” Derrick perlahan menutup mata, dia tidak
pernah menyesal karena melindungi Leon, karena dia sudah
terbiasa dengan ini, kemungkinannya dia akan pindah dunia
lagi, walaupun dia Lelah.

“Tidak inspektur! Kau harus tetap bangun.”

“Derrick! Dokter sebentar lagi datang, jangan menutup


matamu!”

Mereka berdua panik ketika Derrick menutup matanya.

“Diam.. Aku ingin…Tidur”

Keduanya terdiam, bagaimanapun juga pisau itu menancap


dada kiri Derrick, tepat dimana jantungnya berada. Bahkan
jika dokter sudah tiba datang untuk merawat lukanya,
Derrick tetap tidak akan bertahan.

Berat di mata Derrick semakin bertambah, hingga dia tidak


bisa membukanya lagi, untuk selamanya.

Nafas yang lemah kini telah berhenti sepenuhnya, air mata


Alban memenuhi rongga matanya Kembali, bahkan Leon
pun menundukan pandangannya dan bahunya kini bergetar.

Kini inspektur mereka yang tidak bisa ditebak dipikirannya


sudah tidak ada.

Kasus Jack Sang Pencabik selesai.

77
Side Story 1

Kehidupan bisa menjadi singkat maupun lama, Leon


adalah orang yang menghargai hidupnya. Setelah kejadian
beberapa tahun yang lalu dimana Inspekturnya
menyelamatkannya, dia menjadi lebih pendiam dari
biasanya, dia selalu fokus dengan pekerjaannya. Namun
benar apa yang dikatakan Derrick, wajahnya kaku. Dia
memiliki sifat yang tidak lembut, itulah kenapa dia melajang
sampai umur berkepala tiga. Lihat saja rekan kerjanya Alban,
dia memiliki anak yang sudah menjadi bawahannya sendiri.
Namun Leon tidak pernah tertarik dengan hubungan
emosional yang melibatkan hati manusia sejak dia kecil
hingga dewasa.

Dulu kakeknya pun sudah menyerah dengan perjodohan


yang dia buat dikarenakan dia selalu mendapatkan protes
dari orang tua perempuan tersebut karena Leon terlalu acuh
terhadap anak perempuan mereka sehingga perjodohan itu
pun selalu batal. Namun Leon tidak peduli, baginya jatuh
cinta tidak termasuk tujuan hidupnya. Untuk anak, dia bisa
mengadopsinya.

Ayahnya sudah menyusul kakeknya, kini Leon merasa


kesepian. Keluarga Forfar dari cabang utama hanya tersisa
dia seorang.

Bagi Leon hal yang paling emosional di hidupnya selai


keluarganya adalah bertemu dengan Derrick, pria misterius
yang suka mengekorinya ketika berada di akademi.

78
Ketika dia bertemu dengan Derrick, pria itu selalu
menatapnya dengan kebencian samar. Tapi dia selalu
bingung, pria itu terus mengikutinya.

Ketika dia lulus dari akademi, dia pikir tidak akan pernah
melihat Derrick lagi. Namun ternyata kakeknya malah
menyuruhnya untuk bertugas di kepolisian Whitecapel
untuk menemukan benda yang menjadi peninggalan dari
penyihir, dikatakan jika benda itu adalah benda yang bisa
membuat seseorang sembuh atau bisa dibangkitkan dari
kematiannya.

Setelah benda itu jatuh ke tangan pria berjubah hitam, Leon


tidak peduli misi yang diberikan kakeknya gagal. Namun
ketika melihat Derrick tertusuk pisau di dadanya, dia
menyesal. Jika saja dia memiliki benda itu.

Dia tidak memiliki rasa kasih sayang untuk pria itu, namun
rasa kehilangan tetap ada. Mungkin benar apa yang
dikatakan Derrick, jika mereka adalah rival. Ketika di
akademi mereka selalu berlomba untuk menyelesaikan
kasus pelatihan kadet mereka, bahkan ketika menjadi rekan
pun persaingan itu terus berjalan.

Memikirkan masa lalu membuat Leon menghela nafas


Panjang, dia berjalan mendekati laci di kamar, membukanya,
dan mengeluarkan benda yang ada di dalamnya. Benda itu
adalah benda bernuansa neon yang tidak mungkin berada di
abad ke-18 ini.

Benda itu adalah pemberian dari Elvn, gadis kecil dengan


jubah merah. Elvn bilang benda ini adalah alat untuk
membawanya ke suatu tempat dimana Elvn berada, dia

79
bilang benda ini sangat langka dan dia juga bilang rasanya
akan sakit.

Awalnya dia menerimanya karena rasa ingin tahu, tapi kini


dia ingin mencobanya. Derrick dan Elvn adalah manusia dari
jenis yang sama, dan juga pria berjubah itu. Leon penasaran
seperti apa dunia itu, Elvn berkata jika dunianya adalah dunia
yang tidak akan dimengerti olehnya.

Dia sekarang sudah siap untuk menggunakan benda ini. Dia


sudah mengangkat seorang pewaris dari keluarga cabang
untuk menjadi penerusnya, dan dia juga berkata jika dia
ingin pergi ke tempat jauh, agar penerusnya tidak
mencarinya.

Memegang erat-erat benda itu dan mengucapkan kata


untuk menggunakannya

Limit.

Kemudian sesuatu muncul di langit yang jauh menuju atap


kediamannya dan berhenti di balkon kamarnya berada.
Anehnya itu tidak mengganggu aktivitas para pelayan di
bawah, seperti mereka tidak pernah melihatnya.

Sesuatu itu membuat jantung Leon yang sudah tua


terguncang.

Sesuatu yang terbang itu sangat mirip dengan Naga,


binatang mitologi yang hanya ada dalam legenda. Walaupun
itu kulitnya berwarna seperti benda yang diberikan Elvn.

80
Benda itu adalah Mecha lintas dimensi yang langka dibuat
langsung oleh master Mecha nomor satu di antarbintang,
entah mengapa Elvn memberikannya kepada Leon.

Bentuknya memang Naga, namun ukurannya lebih kecil


daripada pesawat terbang modern.

Sesuatu sepertinya terbuka mengisyaratkan Leon untuk


masuk, setelah memasuki kabin Mecha yang kini berubah
menjadi kapal luar angkasa, Leon merasakan beban yang
berat.

Kapal itu terbang melesat menuju langit, Leon menatap


pemandangan lewat jendela yang ada di kabin dengan
kagum melihat Galaxy yang luas tersebar bintang dimana-
mana.

Yang tidak diperhatikan Leon adalah wajah dan tubuhnya


kini Kembali ke masa mudanya.

Namun tidak berlangsung lama, kapal itu bergoyang seperti


menabrak sesuatu, tidak sempat untuk melihat apa yang
ditabrak kapal ini, Leon merasakan rasa sakit yang luar biasa
menembus jiwanya, Elvn sudah memberitahunya jika itu
akan sakit , namun dia tidak tahu akan sesakit ini.

Hal ini disebabkan oleh penembusan batasan, semua orang


yang jiwanya bukan berasal dari dunia ini akan mengalami
sakit yang luar biasa, seperti sesuatu sedang mencuci bersih
jiwa mereka. Derrick setiap berpindah dunia akan
mengalami hal seperti ini, ini dilakukan untuk membuat
tubuh dan jiwa menjadi familiar dengan dunia tertentu.

81
Setelah melewati pembatasan, kapal itu membawa tubuh
Leon yang pingsan menuju suatu tempat yang ditentukan
oleh Elvn.

Karena itu adalah hal pertama untuk Leon, bangunnya dia


akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Setelah Leon bangun dia mungkin akan menemukan hal-hal


menarik yang akan membuat pikirannya luas, dia dijuluki
‘bayi yang baru lahir’ oleh semua orang.

82
SIDE STORY 2

Di ruangan yang bernuansa putih keperakan, sebuah


kabin medis berisi cairan diletakkan terdapat sosok manusia
yang sedang sedang berbaring mengambang menyerap
cairan tersebut. Kabin tersebut memiliki instrumen yang
rumit tertempel di sisi kabin tersebut.

Pria yang berada di dalamnya sedang menutup matanya,


rambut panjang pirangnya bergelombang hampir menutupi
tubuh telanjang pria itu.

Jari tangan pria itu berkedut sejenak, sebuah instrument


berbentuk layar hologram menampilkan sebuah data yang
baru muncul. Seorang pelayan pria yang sudah tua baru saja
masuk, melihat aktivitas data dar layar hologram tersebut.

Nama : Derick Stanley

Umur : 33Tahun Massa

Cahaya

Kemampuan : Data Limit

Tingkat Kemampuan : Lv. 0

Status Otak : Aktif

Tingkat Jiwa : ???

Sindrom : Mental Inactivy

83
Melihat Status otak yang awalnya tidak aktif menjadi aktif,
pelayan itu segera berjalan keluar dengan semangat.
Seorang pasien yang belum bangun hingga tiga puluh tahun
akhirnya memiliki peningkatan tentu saja dia gembira.

Mata yang indah perpaduan antara biru dan hijau seperti


danau terbuka setelah pelayan itu meninggalkan ruangan,
ketika sedang membiasakan diri dengan cahaya di ruangan,
samar-samar Derick merasa basah dengan cairan yang tidak
hangat maupun tidak dingin.

Ketika Derick mulai terbiasa dengan cahaya yang ada


diruangan, dia melihat jika dia ternyata sedang terbaring
atau lebih tepatnya mengambang dalam sebuah kabin
transparan. Setelah menyesuaikan data dunia yang baru saja
masuk, Derick sekarang tahu dunia mana dia berada.

Dunia ini adalah dunia atas antarbintang, jika tidak salah


ingat dia juga pernah pindah ke dunia ini, tapi dia tidak
mengingat dengan pasti kapan itu. Karena dulu dia berada
di dunia ini, dia mendapatkan sub-ruang kecil yang dapat
digunakan di dunia manapun.

Mengingat dunia sebelumnya, dia mati terlalu cepat. Setelah


dipikir-pikir di dunia antarbintang manusia memiliki rentang
umur yang Panjang, jika tidak kecelakaan manusia mungkin
bisa hidup sekitar 300 tahun lamanya.

Derick bangun membuka kabin medis, cairan yang ada


didalamnya secera otomatis terserap kedalam kabin
tersebut. Derick melihat data yang ada di dalam hologram,
Derick Stanley, itu Namanya. Namanya tidak berubah, hanya

84
nama belakangnya saja dan juga pengurangan huruf ‘R’
yang dikurangi.

Stanley… Nama yang tidak asing.

Ketika seorang dokter datang Bersama dengan pelayan tua


dan masuk, mereka melihat pemandangan ini. Seorang pria
sedang duduk disisi kabin medis dengan rambut Panjang
tergerai menutupu tubuh telanjang kini sedang menatap
layer hologram di sampingnya.

Menyadari ada seseorang yang masuk, pria itu Derrick


menghadap ke belakang. Tubuhnya yang tidak memiliki satu
benang pun terlihat sangat ramping, untungnya rambutnya
yang Panjang menutupi bagian-bagian tertentu. Walaupun
dia sehabis berendam di cairan tubuh pria itu tidak basah,
matanya yang indah menatap malas dua orang di depannya.

Pelayan itu dengan sigap memberikan jubah kepada Derick.

“Tuan muda kau akhirnya sadar, saudara-saudaramu akan


senang mendengarnya.” Pelayan yang sudah tua itu
menghapus air matanya yang mengalir.

“Aku minta maaf, tapi… siapa aku?” Suara Derick sangat


lembut, tidak seperti suaranya di dunia sebelumnya.

“Ah? Ada apa ini dokter? Mengapa tuan mudaku tidak


mengingat apa-apa?” Pelayan tua itu menoleh menatap
Dokter pria yang ada di sebelahnya.

Dokter itu membenarkan berdehem lalu menjawab,


“Sebenarnya itu wajar Kepala Pelayan, karena Tuan muda
tertidur ketika dia berumur 3 tahun. Tentu saja, dia tidak

85
akan mengingat apapun seperti bayi yang tidak mengingat
orang tuanya ketika tidak melihat mereka selama 4 bulan.”
Jawab dokter dengan sabar.

“Tuan muda kita yang malang, aku akan membimbingmu


dalam beberapa hari ini untuk membiasakanmu dengan
lingkungan sekitar.” Kepala pelayan itu terlihat sedih dan
juga senang. Dulu dia tidak bisa membimbing tuan muda
sendiri dengan tangannya ketika mereka masih kecil,
sekarang akhirnya dia bisa merasakannya, walaupun umur
tuan muda kedua sudah tumbuh tinggi, umurnya masih
belum dewasa.

Derick hanya mengikuti kepala pelayan itu selama beberapa


hari, dia mulai belajar cara menggunakan teknologi disini,
dan mengenal beberapa makhluk hidup yang tinggal di
galaxy. Sekarang manusia menempati beberapa planet di
galaxy ini, mereka dibagi menjadi beberapa bagian sejak
datang ke galaxy ini. Derick adalah penduduk Federasi,
sebuah negara yang memiliki banyak penduduk dengan
planet Bintang sebagai ibu kota nya. Derick juga tinggal di
ibu kota bintang Federasi.

Keluarga Stanley adalah keluarga bangsawan militer yang


memiliki pasukan pertama sebagai prajurit mereka, prajurit
mereka dikenal sebagai pasukan Naga api.

Derick juga mulai mempelajari beberapa ras, dia juga mulai


mempelajari berbagai pengetahuan dalam bidang akademik
dan seni. Kepala pelayan itu sangat bangga karena tuan
muda kedua sangat rajin, beberapa minggu kemudian derick
menjalani kehidupannya dengan santai.

86
Sampai suatu hari, kepala pelayan memanggilnya untuk
makan malam keluarga. Pria tua itu bilang jika semua
saudaranya sudah pulang untuk cuti tahunan sekolah, dia
dengar jika mereka berada di satu sekolah yang sama.
Sekolah yang wajib diikuti untuk setiap manusia yang
berumur di bawah 50 tahun di Federasi. Derick penasaran
dengan keluarga barunya kali ini.

Kepala pelayan itu membimbing Derick menuju ruang


makan keluarga besar. Disana sudah ada satu orang Wanita
paruh baya dan juga seorang Wanita muda duduk di kedua
kursi yang dekat dengan kursi utama.

Derick menarik kursi yang satu kursi jauhnya dari mereka,


lalu duduk dengan anggun disana.

“Kau benar-benar berani terlambat.” Wanita peruh baya


tersebut mencibir tepat setelah Derick duduk. Tidak perlu
mencari tahu siapa orang itu, karena Derick sudah tahu satu
kandidat yang cocok dengan Wanita tersebut. Wanita itu
pastilah nyonya besar keluarga Stanley, Silia Forest. dia
berani bersikap sombong bahkan kepada anak keturunan
langsung kepala keluarga Stanley.

Silia Forest tidak pernah melahirkan keturunan Stanley tapi


dia berani bersikap seperti itu, dia pasti memiliki latar
belakang yang kuat. Wanita itu masuk ke keluarga Stanley
dan menjadi nyonya rumah ketika tuan Stanley sudah
memiliki 4 orang anak yang tidak diketahui siapa ibunya.
Pernikahan mereka hanyalah pernikahan politik, dia dengar
tuan Stanley bahkan tidak pernah tidur Bersama dengannya.

87
Jika wanita tua itu adalah nyonya Stanley, Wanita muda
yang ada di seberangnya pastilah anak kandungnya, Celine
Forest. Membawa anaknya ke kediaman Stanley benar-
benar tidak tahu malu, Forest hanyalah keluarga bangsawan
tingkat tiga yang bahkan tidak sebanding dengan Stanley.
Saat itu Silia dengan muka nya yang tebal, yang bahkan bisa
membangun tembok perbatasan, meminta keluarga Stanley
untuk menulis nama Celine di pohon keluarga dan
mengganti nama belakangnya. Tentu saja para penatua
tidak menyetujuinya, jika saja Forest tidak memiliki keluarga
besan dari berbagai keluarga besar, penatua tidak akan
pernah memandang wajahnya dan membatalkan kontrak
pernikahan di antara kedua keluarga.

Keluarga Forest adalah keluarga dengan tingkat relasi


terbesar dengan keluarga bangsawan lainnya di karenakan
banyak menantu keluarga bangsawan yang asalnya dari
keluarga Forest..

Namun meski begitu derick tidak terlalu peduli, dia


mengabaikan sindiran dari Silia. Ketika Silia ingin
memarahinya, pintu ruang makan terbuka memperlihatkan
tiga pria dan satu orang Wanita yang semua wajahnya
terlihat identik. Silia kemudian terdiam menyingkirkan
penampilan garangnya dengan senyuman lembutnya.

“Tuan, ayo duduk. Para pelayan untungnya belum


menyajikan makanannya.” Derick sedikit merinding
mendengar suara yang tadi tajam melembut seketika.

“Tentu saja mereka belum menyajikan, majikannya saja kan


belum datang. Benar bukan, Yoril?” Wanita muda yang baru

88
saja masuk berkata kepada pemuda yang ada di dekatnya,
kemudian dia duduk di antara kursi Derrick dan Silia.

Pemuda yang memiliki wajah bayi itu hanya mendengus


duduk di kursi sebelah Celine, dan seorang pria yang dingin
duduk di sebelahnya, tentu saja tuan Stanley pun duduk di
kursi miliknya.

Senyum di bibir Silia berkedut dengan sindiran yang


dilontarkan Cyan. Ya, Wanita itu adalah Cyan Stanley,
pemilik benda yang dicuri oleh Derick, namu Derick tidak
tahu.

Cyan baru saja pulang dari perjalanan panjangnya di dunia


lain dalam keadaan murung karena benda Keiji miliknya
dicuri. Untungnya saja ada benda kutukan replika sebagai
pengganti, namun Cyan sedikit ragu untuk memakainya,
hinga dia mulai meneliti ulang benda itu. Benda itu memang
memiliki fungsi yang sama dengan benda aslinya, namun
ada beberapa efek samping dengan mencobanya. Cyan
tetap akan menggunakan benda itu untuk menjalankan
rencananya, hanya tinggal menunggu waktunya.

Jika saja dia tidak mendengar berita bahwa adiknya yang


tertidur sangat lama sudah terbangun, dia tidak akan pulang
ke rumah dan menghabiskan waktunya untuk Menyusun
rencananya yang lain.

Melihat pemuda yang duduk disebelahnya, Cyan merenung.


Pria yang mencuri benda itu memiliki nama yang sama
denagn adiknya, benar-benar mengesalkan. Derick memiliki
wajah yang lembut, dengan rambut pirang ciri khas milik
keluarga Stanley, rambutnya yang Panjang dipotong hanya

89
sampai bahunya kemudian dia mengikat kendur dan
membiarkannya menggantung di belakang. Warna mata itu
sama dengan milik Cyan juga merupakan ciri khas keluarga
Stanley dari generasi ke generasi. Tampilan ini tampak persis
seperti Tuan Stanley.

Tuan Stanley tidak terlalu tua untuk umurnya yang masih di


bawah 100 tahun, bahkan di generasinya banyak orang yang
masih belum memiliki anak. Kelahiran adalah hal yang
langka di seluruh antarbintang, bahkan banyak oaring dari
umur 200 tahun ke atas tidak memiliki anak.

Tetapi Tuan Stanley, pewaris pertama keluarganya.


Membawa tiga orang anak ke rumahnya di umur 30 tahun
tidak hanya menggemparkan seluruh galaxy, penatua
keluarga pun kaget dan juga senang dengan hal itu, namun
ada saja orang yang iri dengan hal tersebut di keluarganya
karena daya saing kepala kelarga saat itu menjadi semakin
sengit.

Saat itu ada insiden Tuan Stanley menghilang yang


membuat anak-anaknya tidak terjaga, penatua keluarga
juga tidak membantu anak-anak itu. Hingga Cyan, anak
tertua Tuan Stanley, melindungi adik-adiknya seperti induk
ayam. Diumurnya yang baru saja berumur 13 tahun,
tangannya sudah berlumuran darah.

Aaron Stanley, yang merupakan anak kedua. Disaat terdesak


membangkitkan kemampuannya di umur 10 tahun yang
membuat keadaan berbalik, dia membantai seluruh
keluarga Stanley yang melawan mereka saat itu. Namun

90
anak ketiga, Derick Stanley. Mengalami sindrom yang
membuatnya tertidur di umurnya yang masih 3 tahun.

Akhirnya persaingan itu selesai karena Tuan Stanley Kembali


dan menekan kerabat yang serakah itu. Dia juga Kembali
dengan membawa anak bungsunya. Kembalinya Tuan
Stanley menakuti penatua keluarga, mereka takut jika Tuan
Stanley akan marah karena tidak melindungi anaknya.

Namun ternyata Tuan Stanley marah dengan kepala


keluarga saat itu, karena ternyata kepala keluarga tersebut
yang membuatnya terjebak di dunia bawah, yang hampir
membuatnya meninggal.

Setelah itu Tuan Stanley merebut kekuasaan keluarga


Stanley dan merubah semua peraturan keluarga Stanley.
Tidak ada lagi orang yang bertingkah selepasnya.

Cerita itu juga diketahui oleh derick, dia bahkan kagum


dengan Cyan Stanley.

“Kak Cyan, kudengar kau mengejar senior Rei lagi?” Suara


genit membuyarkan suasana hening di meja makan.

Celine dengan muka polosnya berkata tanpa beban,


perkataannya yang tiba-tiba membuat suasana menjadi
berat.

“Jangan berbicara ketika makan, apa kau tidak


memperhatikan tata krama?” Aaron menjawabnya dengan
dingin.

Wajah Celine menjadi pucat, sejak saat kejadian itu


saudaranya menjadi dingin terhadapnya. Dia menggigit bibir

91
bawahnya dan ingin berskap manis, namun semua orang
tidak memperhatikannya dan terus makan dengan tenang,
bahkan ibunya menyenggol kakinya di bawah untuk
membuatnya diam.

Tata kram Derick sangat bagus, apalagi karena dia sudah


beberapa kali menjalani kehidupan sebagai anak
bangsawan, semua orang puas terhadapnya yang tidak
rendah hati dan juga tidak sombong.

Makan malam berlalu dengan sepi, setelah itu ayahnya


memintanya untuk pergi ke ruang kerja bersamanya.
Ayahnya kemudian menanyakan tentang keadaannya dan
juga memberikannya sebuah perangkat lunak otak, yang
fungsinya sama dengan Handphone, namun ini terhubung
langsung dengan otaknya. Ayahnya juga berkata jika dia
didaftarkan ke sekolah yang sama dengan kakaknya
Bersama dengan murid ajaran baru lainnya, adiknya juga
melompati kelas dan menjadi murid pada tahun ajaran yang
sama dengannya, masalah umur tidak apa-apa, karena
sekolah ini memakai system level untuk kelulusannya. Jika
sudah melebihin umur 50 maka akan diluluskan secara paksa
jika levelnya tidak memenuhi kelulussan. Dan derick tidak
mempermasalahkannya.

Setelah Kembali ke kamarnya, Derick berbaring di kasurnya,


dia sedang merenungkan tentang perpindahan dunianya,
tadinya dia ingin bunuh diri menggunakan benda Keiji untuk
menghancurkan jiwanya selamanya, tapi dia penasaran
dengan dunia ini, karena dunia ini memiliki banyak cerita.

Dan lagi…Itu tidak sakit.

92
Rasa sakit yang biasanya dia rasakan datang dari jiwanya
ketika dia berpindah dunia tidak datang, rasa nyaman dan
hangatlah yang menyelimutinya, seakan-akan dia Kembali
ke pelukan ibunya.

Hanya ada dua kemungkinan yang terjadi, yang pertama


adalah dunia ini lebih rendah dari dunia sebelumnya, yang
kedua adalah jika ini merupakan dunianya yang sebenarnya,
tubuh ini adalah tubuh aslinya. Jiwanya telah terikat dengan
dunia ini. Kemungkinan pertama tidak mungkin, karena dia
merasakan tingkat spiritual yang tinggi dibandingkan
dengan dunia lain. Sedangkan kemungkinan tersisa, Derick
akan memutuskan untuk memikirkannya setelah tidur
malam ini.

Intinya adalah Derick memutuskan untuk tinggal.

Matanya perlahan mulai menutup dan nafasnya menjadi


lembut.

Dalam mimpinya, dia bertemu dengan rekan-rekan lamanya.

TAMAT

93
IDENTITAS PENULIS

Cahya Rahmatunnisa

Lahir di Bogor, 05 Juni 2005. Jenjang Pendidikan MI A-


Hidayah, melanjutkan ke SMP Negri 2 Leuwisadeng, dan
sekarang sedang melanjutkan sekolah di SMA Negri 1
Leuwiliang.

Seorang penulis pemula yang baru menamatkan satu


novelnya. Keterikatannya dalam dunia fiksi sudah dimulai
sejak tahun 2017, ketika dia baru saja memulai menulis
semua inspirasinya dalam sebuah buku

Melalui karyanya, dia ingin berbagi kisah-kisah yang


menarik untuk kalian baca.

Untuk mengakrabkan diri dengan Cahya, kamu bisa


mengunjungi.

IG : @cchyrhm.sie

Wattpad : RumpuDiJalan/NOYour’sB/RedCombo

Twitter : @Sieichway

Email : cahyarahmatunnisa@gmail.com

94

Anda mungkin juga menyukai