KELAS 4
SEMESTER 1
RANGKUMAN BAHASA INDONESIA
KELAS 4
CONTOH :
CONTOH :
Aku ingin pergi ke sekolah. Saat ini aku tidak dapat masuk sekolah karena korona.
Korona membuat kami bersekolah dari rumah. Pelajaran yang diberikan bapak ibu
disampaikan melalui youtube, zoom, atau google meet, dan sebagainya. Sekolah di
rumah 1 pf mengajarkan kami untuk lebih banyak bersyukur. Kami tidak akan kalah
dengan korona,
semangat kami tetap membara walau sekolah dan belajar dari rumah.
catatan : 1 pf = 1 paragraf
AWAL
AKHIR
A. PARAGRAF DEDUKTIF
PARAGRAF YANG LETAK KALIMAT UTAMA ATAU IDE POKOKNYA DI
DEPAN.
B. PARAGRAF INDUKTIF
Jika kalimat utama letaknya di awal paragraf, biasanya terdapat kata yang
diulang di kalimat kedua.
3. KATA RUJUKAN
Terdapat kata rujukan di kalimat kedua (kata tunjuk : ini, itu, tersebut, sekian,
demikian, berikut, begini)
4. KATA GANTI
Terdapat kata ganti orang (ia/dia, mereka, -nya)
Sasando merupakan alat musik tradisional khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Di
Pulau Rote, istilah Sasando sering disebut sasandu. Sasandu artinya alat yang bergetar
atau berbunyi. Cara memainkan alat musik ini dengan dipetik.
Di kutip dari buku Tema 1 Indahnya Kebersamaan halaman 14.
PEMBAHASAN :
Kalimat utama Sasando merupakan alat musik tradisional khas Pulau Rote, Nusa
Tenggara Timur. Di Pulau Rote, istilah Sasando sering disebut sasandu. Sasandu artinya alat
yang bergetar atau berbunyi. Cara memainkan alat musik ini dengan dipetik. Kalimat
penjelas
Cara menemukan ide pokok dari kalimat utama :
Kalimat utama :
Sasando merupakan alat musik tradisional khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Ide pokok :
C. MAKANAN KHAS
1. Jakarta : ketoprak, gado-gado, kerak telur.
2. Jawa Barat : peuyem, batagor, cilok
3. Sumatera Barat/Minangkabau : rendang, balado
4. Yogyakarta : gudeg, bakpia, tiwul, gaplek, getuk, gatot, geplak.
5. Jawa Timur : rujak cingur.
D. AGAMA
E. KESENIAN DAERAH
1. Sekaten : peringatan Maulid Nabi di Yogyakarta, Solo.
2. Ngaben : upacara pembakaran mayat di Bali.
3. Karapan Sapi : balapan sapi di Madura.
4. Tedak Siten : upacara bagi bayi yang pertama kali menginjakan kaki ke
tanah.
5. Kasada : uapacara sesembahan kepada Syang Hyang Widi di
Tengger.
PEMANTULAN BUNYI
Ketika bunyi merambat dan melalui benda yang keras maka bunyi itu akan dipantulkan.
- Contoh benda keras : batu, keramik, tembok, bukit, tebing.
- Bunyi pantul ada 2 macam, yaitu :
a. Gema :
Bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi asli
b. Gaung :
Bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli
PENYERAPAN BUNYI
- Selain dapat dipantulkan, bunyi juga dapat diserap.
- Benda-benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda yang permukaannya lunak.
- Benda yang dapat menyerap bunyi disebut juga peredam bunyi.
- Contoh peredam bunyi : karet, karpet, kertas, kain, busa, wool.
- Peredam bunyi biasa digunakan pada gedung pertemuan, gedung bioskop dan studio rekaman
untuk menghindari adanya gaung.
Macam-macam bunyi
1. Menurut keteraturannya :
a. Nada : bunyi yang frekuensinya teratur
b. Desah : bunyi yang frekuensinya tidak teratur
c. Dentum : bunyi yang sangat keras
2. Menurut frekuensinya :
Gendang telinga : menangkap gelombang bunyi pertama kali dan meneruskan ke tulang
pendengaran
Tulang pendengaran : menerima getaran bunyi dari gendan telinga dan melanjutkan ke
koklea.
3 saluran setengah lingkaran : menjaga keseimbangan tubuh dan posisi kepala tegak
Bentuk sajian tari yang disajikan oleh lebih dari dua orang penari termasuk ke dalam jenis tari
kelompok. Tari kelompok juga memiliki keunikan pada penggarapan komposisi pola lantai para
penarinya. Setiap pola lantai yang membentuk penari secara simetris atau asimetris akan
memberikan kesan berbeda.
Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan,
pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya
merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk
membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.
Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam pembuatan
pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola lantai, maksud atau makna
pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari. Dalam sebuah tarian
(terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan.
Berdasarkan jumlah penari sebuah tarian dapat dikelompokkan menjadi tari tunggal, tari
berpasangan dan tari kelompok.
1. Tari tunggal adalah kesenian dalam bentuk tarian yang diperagakan oleh satu orang penari.
Dalam jenis tarian ini para penari biasanya berperan menggambarkan atau menyampaikan
karakter seseorang atau makhluk hidup lain seperti binatang.
2. Tari berpasangan adalah kesenian tari yang diperankan/ diperagakan oleh sepasang penari.
Dengan kata lain tari berpasangan merupakan jenis tarian yang dimainkan oleh 2 orang
penari. Sementara dari sisi gerakan tarian para penari biasanya bergerak untuk saling
mengisi serta saling merespon antara gerakan penari yang satu dengan gerakan penari
pasangannya.
3. Tari kelompok adalah sebuah kesenian tari yang diperankan/ diperagakan oleh tiga penari
atau lebih. Gerakan penari yang satu dengan yang lain biasanya terlihat saling mendukung,
tak heran juka dalam pertunjukan tari kelompok ini kekompakan para pemain sangat
berpengaruh guna mewujudkan kesuksesan nya di atas panggung.
Pola Lantai Tarian
Pola lantai gerak tari, terdapat dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan
lengkung. Bentuk pola garis lengkung dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di
antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.
Bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya horizontal,
diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima. Ada beberapa macam
pola lantai pada tari kelompok, antara lain :
Pola Lantai
Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan,
pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini
sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai
berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian (terutama tari
kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain
:
Gerak Tari
Salah satu unsur utama dalam tarian adalah gerakan tubuh (gerak tari). Gerak tubuh dalam tari
berfungsi untuk mengekspresikan suasana dan tema dalam tari tersebut. Gerakan tari terdiri dari
gerakan kepala, gerakan tangan, dan gerakan kaki.
Gerakan dalam tari dapat disesuaikan dengan lagu atau musik pengiring. Fungsi musik pengiring
dalam tarian, yaitu:
1. Memberikan irama dan mengatur waktu.
2. Menselaraskan gerakan penari
3. Menggambarkan suasana tarian tersebut
4. Mempertegas ekspresi gerak penari
Kali ini anak-anak akan diperkenalkan salah satu tari tradisional dari daerah Aceh, yaitu Tari
Bungong Jeumpa. Sebenarnya Bungong Jeumpa adalah nama sebuah bunga kebanggaan rakyat
Aceh. Di Aceh, Bungong Jeumpa dikenal juga sebagai bunga Cempaka Kuning. Bungong Jeumpa
atau bunga Cempaka menjadi inspirasi dalam berbagai kebudayaan Aceh, mulai dari upacara adat
sampai ukiran bangunannya. Keharuman Bungong Jeumpa memiliki makna bahwa pemuda-
pemuda di Aceh yang pergi keluar Aceh diharapkan mampu menjadi benih jeumpa yang
mengharumkan nama Acceh.
Tarian Bungong Jeumpa ditarikan dalam dua kelompok gerakan, yaitu gerakan berdiri dan gerakan
duduk. Terdapat 5 jenis gerakan dalam posisi berdiri. Berikut gerakan tari Bungong Jeumpa dalam
posisi berdiri: