Anda di halaman 1dari 77

BAHASA INDONESIA

Oleh: Khusnul Fatonah, M.Pd.


Mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah yang
ditekankan pada keterampilan menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara dan bahasa nasional secara baik dan
benar untuk menguasai, menerapkan, dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai perwujudan kecintaan
dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia yang berfokus
pada menulis akademik.
Konsep bahasa Indonesia I (Arti bahasa, Fungsi bahasa,
Tata bahasa, Ragam Bahasa, EYD/ PUEBI)

Kata bahasa dalam bahasa Indonesia


memiliki lebih dari satu makna.
PERHATIKAN CONTOH PEMAKAIAN KATA
BAHASA DALAM KALIMAT-KALIMAT BERIKUT.

1. Rahman belajar bahasa Inggris, sedangkan Nurul belajar bahasa Jepang.


2. Manusia mempunyai bahasa, sedangkan binatang tidak.
3. Hati-hati bergaul dengan anak yang tidak tahu bahasa itu.
4. Dalam kasus itu, ternyata lurah dan camat tidak mempunyai bahasa yang
sama.
5. Katakanlah dengan bahasa bunga!
6. Pertikaian itu tidak bisa diselesaikan dengan bahasa militer.
7. Kalau dia memberi kuliah, bahasanya penuh dengan kata daripada dan
akhiran –ken.
8. Kabarnya, Nabi Sulaiman mengerti bahasa semut.
KETERANGAN
Kata bahasa pada kalimat:
1) Menunjuk pada bahasa tertentu  langue (de Saussure)
2) Menunjuk pada bahasa pada umumnya  langange
3) Bahasa berarti ‘sopan santun’
4) Bahasa berarti ‘kebijakan dalam bertindak’
5) Bahasa berarti ‘maksud-maksud dengan bunga sebagai
lambang’
6) Bahasa berarti ‘cara’
7) Bahasa berarti ‘ujarannya’  parole
8) Bahasa berarti ‘hipotesis’
HAKIKAT BAHASA
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja
sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.

SIFAT/ CIRI BAHASA


• Unik
• Sistem
• Universal
• Lambang
• Produktif
• Bunyi • Bervariasi
• Arbitrer • Dinamis
• Bermakna • Alat interaksi sosial
• Konvensional • Identitas penuturnya
FUNGSI UMUM BAHASA

1. Alat komunikasi  menyampaikan informasi


2. Alat ekspresi  menyampaikan perasaan
3. Alat berpikir  penulisan hasil penelitian, bahasa dalam
buku-buku ilmu pengetahuan, bahasa dalam seminar, dsb.
FUNGSI BAHASA MENURUT HALLIDAY
• Tindakan komunikatif yang menghasilkan kondisi
1. Fungsi tertentu
Instrumental • Contoh: “cepat kumpulkan tugasnya!”

• Bertindak untuk mengawasi/ mengendalikan


2. Fungsi regulasi peristiwa-peristiwa atau seseorang.
• “kalau kamu mencuri, maka kamu akan dihukum”

• Untuk menjamin serta memantapkan ketahanan


3. Fungsi dan kelangsungan komunikasi, interaksi sosial.
Interaksional • “selamat pagi, Pak”… “Wah bajumu bagus”

• Memberi kesempatan pada seseorang untuk


mengekspresikan perasaan, emosi pribadi serta
4. Fungsi Personal reaksi-reaksinya yang mendalam.
• “Bu, ini aku datang” … “Bu, kakak nakal”
• Digunakan untuk memperoleh dan menggali ilmu
pengetahuan, mempelajari seluk beluk lingkungan.
5. Fungsi Heuristik • Contoh: “mengapa adik lahir?’ … “mengapa
matahari panas?”

• Memberikan kesempatan pada seseorang untuk


berekpresi melalui penciptaan sistem-sistem atau
6. Fungsi imajinatif gagasan-gagasan yang bersifat imajinatif.
• Mengisahkan dongeng, menciptakan lelucon dan
menulis novel atau cerpen

• Membuat pernyataan, menyampaikan fakta dan


pengetahuan, menginformasikan, menjelaskan atau
7. Fungsi informasional melaporkan realitas yang sebenarnya
atau representasional • “garam itu asin”… “matahari itu panas”… “bapak
Gubernur membuka lokakarya dengan itu dengan
membuka pidato penghargaan”
SETELAH SUMPAH PEMUDA DAN UUD 1945, FUNGSI
DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA MENJADI:

A. Bahasa
B. Bahasa Negara
Nasional
• Fungsi • Fungsi
• Sebagai lambang kebanggaan • Sebagai bahasa resmi
kebangsaan kenegaraan.
• Sebagai lambang identitas • Sebagai bahasa pengantar
nasional dalam dunia pendidikan.
• Alat perhubungan antara • Alat perencaan pembangunan
daerah, antarbudaya, nasional
• Alat pemersatu antar suku di • Alat pengembangan IPTEK
Indonesia
PEDOMAN BAHASA INDONESIA
PEDOMAN UMUM EJAAN
BAHASA INDONESIA (PUEBI)
Hal-hal yang dipelajari dalam
PUEBI

1.Pemakaian Huruf
2.Penulisan Kata
3.Pemakaian Tanda Baca
4.Penulisan Unsur Serapan
1. PENULISAN HURUF
KAPITAL
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

Nama
orang Nama bulan

Nama hari
Nama hari raya

Huruf
Nama kota pertama
kata
Nama
geografi Pulau, gunung,
selat, laut, pantai,
CONTOH
danau.dll

1.Saya pergi ke pantai.


2.Saya pergi ke Pantai Ancol.

3.Ia hobi mendaki gunung.


4.Pemandangan di Gunung
Tangkuban Perahu sangat
indah.
Nama gelar atau jabatan yang
diikuti nama orang, instansi,
atau nama tempat

1. Ayah Ridho seorang lurah.


CONTOH 2. Ayah Ridho seorang Lurah Cipayung.

3. Siapa gubernur yang baru dilantik itu?


4. Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik
menjadi mayor jenderal.
Huruf pertama nama bangsa,
suku bangsa, dan bahasa

CONTOH
1.Togar berasal dari suku Batak.
2. Togar berasal dari Suku Batak.

1. Lulu pandai menggunakan bahasa


Jawa
2. Lulu pandai menggunakan Bahasa
Jawa
CONTOH
Judul penelitian :
Pengaruh Pokemon Go Terhadap Perilaku Masyarakat Penggila Game Online

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Pemikiran
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
Bab II Kerangka (Kajian) Teori, Kerangka Berpikir, dan Kerangka
Hipotesis
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Perilaku Masyarakat Penggila Game Online
2.1.2 Pokemon Go
2.2 Kerangka Berpikir
2.2.1 Perilaku Positif dan Perilaku Negatif
2.2.2 Pokemon Go Jenis permainan...
PENULISAN NAMA LEMBAGA, NAMA NEGARA, DOKUMEN RESMI

Akademi Keperawatan Muhammadiyah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Manakah penggunaan huruf kapital
yang benar???

1. Adik senang makan jeruk bali


2. Adik senang makan jeruk Bali
3. Adik senang makan Jeruk Bali

4. Paman membawa kunci Inggris


5. Paman membawa Kunci Inggris
6. Paman membawa kunci inggris
PENGGUNAAN HURUF MIRING
Menuliskan nama buku, majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan

Saya membeli majalah Bahasa dan Kesusastraan


Ayah membaca buku Negarakertagama karangan
Prapanca
surat kabar Kedaulatan Rakyat
Menegaskan atau mengkhususkan huruf
, bagian kata, kata, atau kelompok kata

Dia bukan menipu tetapi ditipu


Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital
Buatlah kalimat dengan berlepas tangan
Menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing yang belum disesuaikan
ejaannya.

Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana


Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini
PENGGUNAAN
HURUF TEBAL
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian
tulisan yang sudah ditulis miring. Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak
terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia. Kata
et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.

2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan


bagian- bagian karangan, seperti judul buku,
bab, atau subbab.
PENULISAN KATA
Bertepuk tangan Idulfitri
Bertepuktangan Idul Fitri

Garisbawahi Pascasarjana
Garis bawahi Pasca sarjana

Menggarisbawahi Maha Kuasa


Menggaris bawahi Mahakuasa

Menyebar luaskan Mahapengasih


Menyebarluaskan Maha Pengasih
SINGKATAN DAN AKRONIM

IPA IPS
ABRI DLLAJR
puskemas dst.
tilang Yth.
Unpad kg
Penulisan Angka-
Lambang Bilangan
dan Penggunaan
Tanda Baca
MANAKAH PENULISAN LAMBANG BILANGAN
YANG BENAR!

• Paku Buwono ke-X • Tahun 50an


• Paku Buwono 10
• Tahun ’50an
• Paku Buwono X
• Tahun ‘50-an
• Bab ke-2 • Tahun 50-an
• Bab II
• Bab ke-II
MANAKAH PENULISAN LAMBANG BILANGAN
YANG BENAR!

• 3 pemain mendapatkan kartu kuning


• Tiga pemain mendapatkan kartu kuning

• Pak Darma mengundang 250 orang tamu


• Pak Darma mengundang dua ratus lima puluh orang tamu

• Kantor kami mempunyai 20 orang pegawai


• Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai
• Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai
MANAKAH PENULISAN LAMBANG BILANGAN
YANG BENAR!

• Di antara 72 orang yang hadir, 52 orang setuju,


15 orang tidak setuju, dan 5 orang golput.
• Di antara 72 orang yang hadir, 52 orang setuju,
lima belas orang tidak setuju, dan lima orang
golput.

• Harga pakaian itu Rp. 150.000,00


• Harga pakaian itu Rp150.000,00
PENULISAN TANDA BACA

Titik Hubung

Koma Pisah
Titik
Petik
dua
MANAKAH PENULISAN TANDA BACA
YANG BENAR!

• Pukul 1.35.20 saya pulang ke rumah


• Pukul 1:35:20 saya pulang ke rumah

• Saya membeli baju, celana dan sepatu.


• Saya membeli baju, celana, dan sepatu.

• Artikel “Bangkitnya Sastra Anak” ditulis oleh Riris


Sarumpaet.
• Artikel Bangkitnya Sastra Anak ditulis oleh Riris Sarumpaet.
MANAKAH PENULISAN TANDA BACA
YANG BENAR!

• Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan yaitu: hidup atau
mati.
• Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan : hidup atau mati.

• Rahman Alkindi, S.Pd


• Rahman Alkindi, S.Pd.
• Rahman Alkindi SPd.
• Rahman Alkindi, SPd.

• Rani d.k.k sedang membuat proposal


• Rani dkk. sedang membuat proposal
MANAKAH PENULISAN TANDA BACA
YANG BENAR!

• Acara itu dimulai dari pukul 08.00-10.00 WIB.


• Acara itu dimulai dari pukul 08.00—10.00 WIB.

• Anak-anak itu terlihat sangat bahagia.


• Anak--anak itu terlihat sangat bahagia.
• Anak—anak itu terlihat sangat bahagia.

• Saya ingin datang tetapi hujan turun.


• Saya ingin datang, tetapi hujan turun.
• Saya ingin datang tetapi, hujan turun.
RAGAM BAHASA INDONESIA
Penyebab Terjadinya
Variasi Bahasa:
A. Pemakai B. Pemakaian
• idiolek • Fungsiolek ;
• dialek • - resmi X tidak resmi
• sosiolek • - tulisan X lisan
• kronolek • - Baku X Beku X tidak
baku
A. PEMAKAI
• Ciri bahasa yang diperlihatkan seseorang dalam
1. Idiolek berbahasa.

• Ragam daerah/ ciri bahasa yang diperlihatkan


2. Dialek (siapa, sekelompok masyarakat.
• Bahasa Jawa dialek Banyumas, dialek Surabaya,
di mana, kapan) dialek Pekalongan  Jawa
• Ciri bahasa yang diperlihatkan sekelompok
3. Sosiolek/ masyarakat tertentu yang dipengaruhi oleh status
sosialnya.
dialek sosial • Dialek remaja, wanita, kaum terpelajar, pedagang,
dsb.
• Ciri bahasa yang diperlihatkan kelompok
masyarakat pada masa tertentu.
4. Kronolek • Dialek Melayu zaman Sriwijaya dan zaman
Abdullah
B. PEMAKAIANNYA
Fungsiolek  Penggunaan/ pemakaian
Ragam/ register: sastra, pertanian, pendidikan,
dsb

Jenis variasi bahasa yang termasuk dalam


fungsiolek :

1. Keformalan:
Ragam beku, baku/ resmi, konsultatif/ usaha,
santai/ kasual/, akrab/ intim

2. Sarana penyampaian:
Ragam tulis x ragam lisan
RAGAM BAKU X RAGAM BEKU
Ragam baku
Ciri umum
-Kemantapan dinamis sesuai kaidah bahasa
-Cendekia  dipakai di tempat-tempat resmi
-Seragam  penyeragaman kebakuan bahasa 
bahasa baku dan standar (PUEBI, KBBI, TBBBI)

Ragam beku
Ciri Umum
-Tidak dapat diubah(beku)
-Bernilai hukum
-Bahasa baku
PERBEDAAN RAGAM TULIS DAN LISAN

Ragam tulis Ragam Lisan

• Tidak perlu berhadapan • Perlu berhadapan


• Unsur gramatikal harus • Terikat konteks (situasi,
lengkap kondisi, ruang, waktu)
• Terikat teks • Memerlukan lafal,
• Memerlukan tanda intonasi, kosakata
baca/ kaidah (baku-tidak baku)
kebahasaan tulis • Penyusunan kalimat
agak longgar (baku-
tidak baku)
CONTOH RAGAM TULIS X
RAGAM LISAN
Ragam tulis Ragam lisan

Fotokopi ijazah harus Fotokopi ijasah harus dilegalisir


dilegalisisasi terlebih dahulu dulu oleh Dekan.
oleh Dekan. Saya sudah kasih tahu tentang
Saya sudah memberi tahu hal itu.
tentang hal itu. Ayah ke Bogor.
Ayah pergi ke Bogor. Dia nulis surat
Dia menulis surat
KATA BAKU DAN NONBAKU

DIKSI

KALIMAT DAN PARAGRAF

PENALARAN KARANGAN

PERENCANAAN KARANGAN
TENTUKAN KATA BAKUNYA
Analisis Frekwensi Respons
Analisa Frekuensi Respon
Diagnosa Saraf Elite
Diagnosis Syaraf Elit
Netralisasi Syarat Kaidah
Netralisir Sarat Kaedah
Minimalisasi Stress Aktifitas
Minimalisir Stres Aktivitas
Kokoh Nasihat Mengubah
Kukuh Nasehat Merubah
Sopir Andal Hierarki
Supir handal Hirarki
 Ilmu semantik (makna
DIKSI (PILIHAN
kata)  KBBI
 Perhatikan kesesuaian dan
ketepatan
KATA)
 Hal-hal terkait diksi:
1. Kaidah makna
2. Kaidah kalimat
3. Kaidah sosial
4. Kaidah karang-mengarang
5. Definisi
PANDUAN MEMILIH KATA
1. Apakah kata yang dipilih telah mencerminkan
gagasan atau perasaan yang ingin saya sampaikan.
2. Apakah kata yang dipilih sudah cukup lengkap untuk
mendukung maksud saya atau masih memerlukan
penjelasan tambahan?
3. Apakah kata yang digunakan sesuai dengan
konteks atau topik tulisan saya?
4. Apakah kata yang dipilih dapat dipahami atau tidak
akan disalahtafsirkan oleh pembaca?
5. Apakah saya tidak menggunakan kata-kata secara
berulang sehingga membosankan pembaca?
KAIDAH MAKNA
1.Sinonim- antonim
2.Denotasi- konotasi
3.Polisemi
4.Homograf
5.Homonim
6.Homofon
7.Kata abstrak-konkret
8.Kata umum-khusus
9.Kata populer- kajian
10.Perubahan makna (penyempitan, perluasan,
ameliorasi, peyorasi, sinestesia, asosiasi, eufemisme, keadaan
sosial)
11.Kata serapan
12.Kata asing
PERHATIKAN CONTOH BERIKUT!
Kelompok, rombongan, kawanan, gerombolan
Meninggal, mati, gugur, tewas, mangkat, menghadap Tuhan
Dilihat, dilirik, ditatap
Kesukaan, kesenangan, kegembiraan

Dia makan lahap sekali.


Honor anak buahnya, dia makan juga/

Sepuluh tahun dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di


Arab Saudi.
Sepuluh tahun dia bekerja sebagai pramuwisma di Arab Saudi

Kaki (kaki meja, kaki langit, kaki seribu, dll)


Kepala (kepala sekolah, kepala paku, kepala suku, dsb)
Sumber (sumber sir, sumber masalah, dsb)

Apel-apel, masa-massa Roti, mangga, pisang


Bisa-bisa, kali-kali Keadilan, pertahanan,
Bang-bank, sanksi-sangsi kemanusiaan
Pojok- sudut
Alamiah- natural
Berbahaya- riskan
Kencing manis- diabetes melitus

Air – H2O
Zat hijau daun- klorofil
Tenaga- energi
Garis tengah- diameter

Ustaz  guru guru agama; sarjana; bapak; putri; berlayar


Bini- istri, ramalan- prakiraan; gerombolan, oknum, kampung
Mukanya manis; kata-katanya pahit
Amplop  “amplop” ‘ lintah darat
Miskin kurang mampu; bodoh  kurang pintar
Pasar harga pasar; petani berdasi’ petani penggarap
KAIDAH KALIMAT

Para guru-guru SD hadir dalam pertemuan itu.


Kita harus bekerja keras agar supaya dapat mencapai cita-cita.
Seluruh warga saling bergotong-royong membersihkan
selokan.
Kursi ini terbuat daripada kayu  KONTEKS
Ia sering berkunjung ke Yogya di mana dulu ia mengikuti kuliah.
Mari kita mensukseskan Asian Games 2018
1. Penggunaan bentuk gramatikal  Sampai jumpa lagi pada
kesempatan yang lain.
2. Penggunaan idiom  Orang tua itu sampai membanting
tulang untuk membiayai kedua anaknya.
3. Penggunaan ungkapan idiomatisn  sesuai dengan, terdiri
atas, sehubungan dengan, bergantung pada, tergantung
pada, berkaitan dengan
4. Penggunaan majas
5. Penggunaan kata yang lazim  Jalan, jaksa, guru (raya,
besar, agung, akbar)
FAKTOR NONKEBAHASAAN

1. Situasi pembicara
2. Mitra bicara/ lawan bicara
3. Sarana bicara
4. Kelayakan geografis
5. Kelayakan temporal
KAIDAH KARANG-MENGARANG

DEFINSI/ BATASAN/ TAKRIF


1. Definisi nominal  siswa ialah murid; etimologi
2. Definisi formal/ terminologis/ logis  ialah, adalah  khas
dan spesifik
3. Definisi operasional  penelitian  pedoman  apa yang
harus dilakukan dan bagaimana melakukannya
4. Definisi luas  ensiklopedi
KALIMAT DAN PARAGRAF
RUANG LINGKUP KALIMAT
1. Unsur kalimat (SPOPelK)
2. Tujuh pola kalimat dasar
3. Jenis-jenis kalimat
Jumlah klausa: Kalimat tunggal- majemuk
Fungsi:Kalimat berita, tanya, perintah, seru
Posisi subjek: Kalimat aktif- pasif
Kaidah: Kalimat efektif, kalimat baku

Syarat-syarat kalimat
efektif:

 Kesepadanan  S-P
 Kehematan
 Kesejajaran
 Kecermatan
 Kelogisan
Subjek dan
KESEPADANAN 
Predikat jelas
•Kepada yang tidak
berkepentingan dilarang
masuk.

•Yang tidak berkepentingan


dilarang masuk.
KEHEMATAN
Hemat menggunakan kata,
frasa, atau bentuk lain
yang dianggap tidak perlu
CONTOH:
•Dia datang hanya sendiri
saja.

•Dia datang sendiri saja.


Kesamaan bentuk
KESEJAJARAN kata yang digunakan

•Mencegah lebih baik


daripada pengobatan.

•Mencegah lebih baik


daripada mengobati.
Tidak menimbulkan
KECERMATAN tafsiran ganda

Adik membawa dua karung
beras.

• Adik membawa dua lembar


karung beras.
• Adik membawa beras
sebanyak dua karung.
Ide kalimatnya dapat diterim
KELOGISAN oleh akal

• Untuk mempersingkat waktu, kita


teruskan acara ini.

• Untuk menghemat waktu, kita


teruskan acara ini.
UNSUR-UNSUR PARAGRAF
1. Gagasan utama- Gagasan penjelas
2. Kalimat utama- Kalimat penjelas

Kalimat utama Kalimat Penjelas

a. Hanya satu kalimat a. ≥1 kalimat


b. Inti paragraf b. Menjelaskan KU
c. Umum c. Khusus/ spesifik

 Paragraf harus memperhatikan kesatuan (kohesi)


dan kepaduan (koherensi)
 Paragraf berdasarkan urutan  pembuka, isi,
penutup
Kohesi  Konjungsi

Di banyak kota besar, kemacetan lalu lintas di jalan


raya menjadi persoalan yang pelik. Sebenarnya, ini
merupakan yang tidak aneh. Meskipun demikian,
kemacetan lalu lintas merupakaan keadaan yang
menjengkelkan kita sebagai pengguna jalan.

Kohesi  Pengacuan

Manusia bisa lebih mudah melakukan segala upaya


untuk memperlancar segala urusan dan aktivitasnya.
Namun, kita juga harus mengetahui bahwa dari
berbagai aspek positif yang dihasilkan dari
perkembangan teknologi ponsel murah terdapat pula
aspek negative yang muncul akibat dari hal tersebut.
Contoh paragraf yang tidak padu

Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah


jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka
cakrawala seseorang. Dibandingkan dengan media
pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu
mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-
anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan
simbol dengan makna. Saat ini, banyak toko buku yang
menjual banyak jenis buku. Namun demikian, minat dan
kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara
otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan.
Menciptakan generasi literat membutuhkan proses dan
sarana yang kondusif.
POLA PENALARAN PARAGRAF
Deduktif (silogisme), Induktif (generalisasi, analogi,
kausalitas), Campuran, Naratif/ deskriptif
Demam berdarah dengue masih menjadi ancaman di seluruh
belahan dunia. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah
korban tiap tahun. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh curah hujan
yang sangat tinggi terutama di daerah Asia Timur dan Asia
Selatan. Jumlah penderitanya setiap tahun selalu mengalami
peningkatan dan 95% penderitanya adalah anak-anak di bawah
15 tahun.

Panas atau demam yang tinggi selama beberapa hari dapat


dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yang menderita
demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung
atau mimisan. Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada
tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan sehingga
jika terjadi gejala-gejala tersebut, penderita bisa ditolong dan
ditangani dokter.
Salah satu kerinduan ibu saya adalah melihat kami, anak-
anaknya, dapat menyelesaikan pendidikan dan mendapat
pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan kami masing-
masing. Di atas semua kerinduan itu, ia menanamkan kepada
kami sikap yang takut akan Tuhan dan hati yang mengandalkan
Tuhan dalam segala hal. Ibu selalu mengajarkan. "Kalau bukan
Tuhan yang menyertai dan memberkati usaha yang kita lakukan,
maka semua usaha dan kekuatan yang kita kerahkan akan sia-
sia. Karena itu, berdoalah untuk setiap hal yang sudah kita
rencanakan dan mintalah tuntunan serta campur tangan-Nya.

Sejak beberapa hari dihujam ombak besar, para


nelayan tidak ada yang berani melaut. Selain karena
khawatir, mereka juga tahu pergi melaut tidak ada
gunanya. Nelayan yang mencoba pergi biasanya
pulang dengan tangan kosong. Kalaupun ada hasilnya,
itu sedikit. Inilah yang menjadikan harga ikan akhir-
akhir ini mahal.
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam
yang sangat melimpah. Dengan wilayah yang terdiri
dari banyak sekali pulau besar dan kecil, sudah pasti
Indonesia mempunyai wilayah lautan yang tidak
sedikit. Begitu pula dengan daratannya, dengan
kombinasi antara dataran rendah dan tingginya yang
saling menyambung semakin memperluas cakupan
kekayaan hayati tanah air.
...

Semuanya merupakan kombinasi yang tepat mengisi


khazanah negeri ini. Melihat semua potensi tersebut,
tidak diragukan lagi memang Indonesia merupakan
negara yang sangat kaya.
BENTUK WACANA PARAGRAF

Eksposisi, Argumentasi, Persuasi,


Narasi, Deskripsi
Rumah bercat hijau itu sangat besar. Di dalamnya terdapat 1
ruang tamu, 5 kamar tidur beserta kamar mandinya, 2 dapur, 1
ruang keluarga, dan 2 ruang untuk ibadah. Di belakang rumahnya
terdapat kolam renang besar, beranda, dan taman bunga. Di
depan rumahnya terdapat pagarnya yang terbuat dari besi
setinggi 5 m. Jika dilihat dari luar seperti istana kerajaan.

Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara


sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiri tepat arahnya dan
keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper lawan.
Bola seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan
kijang. Lawan sukar mengambil bola dari kakinya. Operan
bolanya tepat dan terarah. Amir benar-benar pemain bola
jempolan.
Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan
riak-riak kecil tak membuatnya bergeming. Hembusan hawa
pantai nan panas, tak membuat matanya beralih dari laut. Air
pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak
mengisiki telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia benci laut!
Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya
meninggal.

Mencangkok bukanlah pekerjaan yang sukar. Satu menit saja kita


belajar, kita sudah dapat berpraktik dan hasilnya kita tunggu satu,
dua bulan caranya sebagai berikut ….

Marilah kita lestarikan budaya Indonesia agar tidak diambil


bangsa lain!

Produk ini dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Oleh


karena itu, belilah sekarang juga!
PENGEMBANGAN PARAGRAF

 Kronologi
 Sebab-akibat
 Ilustrasi
 Pembatas satu per satu/ contoh
 Definisi
 Repetisi
 Analogi
 Kombinasi
 Perbandingan

Keindahan Pantai Bunaken ibarat kilauan berlian di antara batu


permata lainnya. Pantai yang bersih dan air yang jernih membuat
orang senang mengunjunginya. Begitu pula batu berlian yang
indah akan memancarkan sinar yang kemilau membuat orang
ingin memilikinya. Dari perahu yang di bagian tengahnya
dipasangi kaca akan terlihat ikan yang berwarna-warni dari
ukuran terkecil sampai ikan yang panjangnya satu meter.
Dalam riset medis, para peneliti mengamati berbagai efek dari
bermacam bahan melalui eksperimen binatang seperti tikus dan
kera, yang dalam beberapa hal memiliki kesamaan karakter
anatomis dengan manusia. Dari kajian itu, akan ditarik simpulan
bahwa efek bahan-bahan uji coba yang ditemukan pada binatang
juga akan terjadi pada manusia. (Analogi)
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat
pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, Banten, pemerintah membuat
cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu,
sejumlah undang-undang dibuat untuk melindungi hewan langka
dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan
pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.
(Generalisasi)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Gambir, kepadatan
penumpang kereta pada arus mudik semakin hari semakin
meningkat. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3
Lebaran. Menurut Kepala Stasiun Gambir, tujuan pemudik yang
memanfaatkan moda transportasi kereta adalah.... . Untuk
mengantisipasi lonjakan penumpang, PT KA telah menambah
rangaian gerbong kereta. Selain itu, PT KA juga akan
mengoperasikan kereta sapu jagat. (Ilustrasi)
Contoh silogisme

PU : Semua penderita penyakit gula tidak boleh banyak makan tepung-


tepungan

PK : Pak Budi penderita penyakit gula

K : .................................................

PU : Muslim yang baik selalu memuliakan tamunya

PK : Irsyad adalah muslim yang baik

K:
PENULISAN KUTIPAN
DAN DAFTAR PUSTAKA
Kutipan langsung  panjang dan pendek

Contoh 1:
Drama adalah salah satu jenis sastra yang ditampilkan dan dipentaskan dengan
dialog antartokoh. Sejalan dengan pendapat Abrams (2012: 2) yang
menuturkan “Drama sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog yang
dimaksudkan untuk pertunjukkan di atas pentas”.

Contoh 2:
Variasi bahasa dapat ditinjau dari sudut pemakai bahasa. Sehubungan
dengan itu, Kridalaksana (1996: 2) mengatakan
Variasi bahasa berdasarkan pemakai............................................................
......................................................................................................................
......
......................................................................................................................
......
......................................................................................................................
......
Kutipan tidak langsung  panjang dan pendek

Contoh:
Kecerdasan emosional menurut Goleman (2009: 45) adalah
kemampuan mengelola emosi, di antaranya dapat
mengendalikan diri, memiliki daya tahan saat menghadapi
masalah, serta mampu memotivasi diri, mampu mengatur
suasana hati, kemampuan berempati, dan membina hubungan
dengan orang lain.

Naskah aslinya sebagai berikut

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan emosi yang


meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki daya
tahan ketika menghadapi suatu masalah, mampu
mengendalikan implus, memotivasi diri, mampu mengatur
suasana hati, kemampuan berempati, dan membina hubungan
dengan orang lain (Goleman, 2009: 45).
Contoh penulisan sumber acuan:

1. Menurut Moeliono (2010: 15) “Ragam bahasa dibedakan


atas............”
2. Moeliono (2010: 15) menyatakan bahwa ragam bahasa dibedakan
atas........”
3. ...................... dengan lima ragam bahasa Indonesia (Moeliono,
2010: 15)

Contoh penulisan sumber pustaka (APA):


Damono, S. D. (2018). Alih Wahana. PT Gramedia Pustaka Utama.
Alwi, Hasan dkk . (2009). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Ermanto dan Atmaja Desri. (2019). Bahasa Indonesia untuk Pemula.
Jakarta: Gramedia.
Lukitaningsih, A. (2013). “Iklan yang Efektif sebagai Strategi
Komunikasi Pemasaran”. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan,
13(2), 116—129.
Suseno, S. (2019). Alih Wahana Hujan Bulan Juni. Jurnal Sastra
Indonesia, 7(3), 212–220.
https://doi.org/https://doi.org/10.15294/jsi.v7i3.29847
Supratman, Agung. (2010). “Manfaat Internet terhadap Bisnis”.
www.manajemen.go.id/articles/keuangan.html (diakses tanggal ...)
TERIMA KASIH….

Anda mungkin juga menyukai