Anda di halaman 1dari 9

BAB II

STATISTIKA DESKRIPTIF

Data yang telah dikumpulkan dan diolah, selanjutnya ditata dan disajika secara
sistematik, rapi dan menarik sehingga dapat dengan mudah dimengerti. Statistika
deskriptif menggambarkan suatu data yang akan dibuat secara tunggal maupun secara
kelompok. Tujuan statistika deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematis data
yang faktual dan aktual mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang
diteliti.

A. Penyajian Data
Data mentah yang disajikan atau ditabelkan apa adanya seperti ketika
dikumpulkan akan sulit dipahami. Oleh sebab itu, supaya lebih mudah dipahami, perlu
disajikan dalam tabel yang mudah dibaca dan dimengerti, kemudian disajikan dalam
bentuk grafik (diagram). Dalam penyajian data, diagram yang biasa digunakan adalah
diagram batang, diagram lingkaran, diagram garis, diagram pencar, dan histogram.

Contoh :
Berikut adalah data berat ikan (dalam ton) yang diekspor dari Indonesia selama 6
tahun berturut-turut.
Tabel 2.1 Data Berat Ikan (dalam ton) Yang Diekspor dari Indonesia
Tahun Berat Kotor
2010 1008
2011 642
2012 889
2013 420
2014 528
2015 696
(Sumber : BPS, Jakarta, 2016)

Data yang disajikan pada Tabel 2.1 di atas, dapat divisualisasikan dalam bentuk
diagram batang (Gambar 2.1), diagram lingkaran (Gambar 2.2), diagram garis
(Gambar 2.3), dan diagram pencar (Gambar 2.4), dan histogram (Gambar 2.5),
seperti tampak di bawah ini.

Metode Statistika 9
Diagram Batang
1200

1000
1008
800 889
Berat Kotor

600 696
642
528
400
420
200

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tahun

Gambar 2.1 Diagram Batang Berat Ikan yang Diekspor dari Indonesia

Berikutnya, akan disajikan diagram lingkaran, terlebih dahulu akan ditentukan


berapa persentase yang ikan yang diekspor setiap tahu sebagai berikut:

Tahun 2010 : 1008 𝑥100% = 24,09% = 24%


4183

Tahun 2011 : 642 𝑥100% = 15,35% = 15%
4183

Tahun 2012 : 889 𝑥100% = 21,25% = 21%
4183

Tahun 2013 : 420 𝑥100% = 10,04% = 10%
4183

Tahun 2014 : 528 𝑥100% = 12,62% = 13%
4183

Tahun 2015 : 696 𝑥100% = 16,64% = 17%
4183

Metode Statistika 10

Diagram Lingkaran

2010
17%
24% 2011

13% 2012
2013
15%
10% 2014
21% 2015

Gambar 2.2 Diagram Lingkaran Berat Ikan yang Diekspor dari Indonesia

Diagram Garis
1200
1000
800
Berat Kotor

600
400
200

Tahun Ke-

Berat Kotor

Gambar 2.3 Diagram Garis Berat Ikan yang Diekspor dari Indonesia

Metode Statistika 11
Diagram Pencar
1200

1000 1008
889
800
Berat Kotor

696
600 642
528
400 420

200

0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tahun

Gambar 2.4 Diagram Pencar Berat Ikan yang Diekspor dari Indonesia

Histogram
4,5
4
4
3,5
Frekuensi Tahun

3
2,5
2
2
1,5
1
0,5
0
[420, 840] (840, 1260]
Berat Kotor

Gambar 2.5 Histogram Berat Ikan yang Diekspor dari Indonesia

B. Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah data yang disusun dalam bentuk kelompok baris
berdasarkan kelas-kelas interval dan menurut kategori tertentu. Kegunaan data yang
masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian
dan supaya lebih sederhana.

Metode Statistika 12
Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi :

1. Urutkan data dari yang terkecil sampai terbesar


2. Hitung jarak atau rentangan (R)
R = data tertinggi − data terendah
3. Hitung jumlah kelas (K) dengan aturan Sturges :
K = 1 + 3,3 log 𝑛 ; n = jumlah data
4. Hitung panjang kelas interval (P)
Rentang (R)
P =
Jumlah Kelas (K)
5. Tentukan batas kelas interval
6. Membuat tabel distribusi frekuensi

Contoh :
Diketahui nilai ujian akhir semester mata kuliah Operasional Riset di UNIPA Surabaya
tahun 2015 yang diikuti 70 mahasiswa, diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2.2 Data Mentah Nilai UAS Operasional Riset
70 70 71 60 63 80 81 81 74 74
66 66 67 77 77 68 67 67 77 77
77 80 80 80 80 73 73 74 74 74
71 72 72 72 72 83 84 84 84 84
75 75 75 75 75 75 75 75 78 78
78 78 78 79 79 81 82 82 83 89
85 85 87 90 93 94 94 87 87 89

Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data tersebut !

Jawab :
1. Urutkan data terkecil sampai terbesar
Tabel 2.3 Data Nilai UAS Operasional Riset Setelah Diurut
60 63 66 66 67 67 67 67 70 70
71 71 72 72 72 72 73 73 74 74
74 74 74 75 75 75 75 75 75 75
75 77 77 77 77 77 78 78 78 78
78 79 79 80 80 80 80 80 81 81
81 82 82 83 83 84 84 84 84 85
85 87 87 87 89 89 90 93 94 94

Metode Statistika 13
2. Hitung jarak atau rentangan (R)
R = data tertinggi − data terendah
R = 94 − 60 = 34
3. Hitung jumlah kelas (K) dengan Sturges :
K = 1 + 3,3 log 𝑛
K = 1 + 3,3 log 70
K = 1 + 3,3(1,845)
K = 7,0887 ≈ 7
4. Hitung panjang kelas interval (P)
Rentang (R)
P =
Jumlah Kelas (K)
34
P =
7

P = 4,857 ≈ 5
5. Tentukan batas kelas interval
Tabel 2.4 Penentuan Batas Bawah dan Batas Atas
Batas Bawah Batas Atas
60 + 5 – 1 = 65 – 1 = 64
65 + 5 – 1 = 70 – 1 = 69
70 + 5 – 1 = 75 – 1 = 74
75 + 5 – 1 = 80 – 1 = 79
80 + 5 – 1 = 85 – 1 = 84
85 + 5 – 1 = 90 – 1 = 89
90 + 5 – 1 = 95 – 1 = 94

6. Membuat tabel distribusi frekuensi


Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi
Nilai Interval Frekuensi (𝒇𝒊)
60 - 64 2
65 – 69 6
70 – 74 15
75 – 79 20
80 – 84 16
85 – 89 7
90 – 94 4
Jumlah 70

Metode Statistika 14
Berdasarkan bentuknya, distribusi frekuensi terbagi menjadi beberapa bentuk,
yaitu:
a) Distribusi Frekuensi Relatif
𝑓𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒−𝑖
𝑓𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒−𝑖 = 𝑥 100%
𝑛
Maka,
2
𝑓𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒−1 = 70 𝑥 100% = 2,85 %
6
𝑓𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒−2 = 𝑥 100% = 2,57 %
70
15
𝑓𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒−3 = 𝑥 100% = 21,42 %
70
20
𝑓𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒−4 = 𝑥 100% = 28,57 %
70
16
𝑓𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒−5 = 𝑥 100% = 22,85 %
70
7
𝑓𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒−6 = 70 𝑥 100% = 10,00 %
4
𝑓𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒−7 = 70 𝑥 100% = 5,71 %

Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Relatif
Nilai Interval Frekuensi (𝒇𝒓𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇)
60 - 64 2,85 %
65 – 69 2,57 %
70 – 74 21,42 %
75 – 79 28,57 %
80 – 84 22,85 %
85 – 89 10,00 %
90 – 94 5,71%
Jumlah 100 %

b) Distribusi Frekuensi Kumulatif


• Distribusi Frekuensi Kumulatif (Kurang Dari)

Metode Statistika 15
Tabel 2.7 Distribusi Frekuensi Kumulatif (Kurang Dari)
Nilai Interval 𝒇𝒌𝒖𝒎 <
Kurang dari 60 0
Kurang dari 65 2
Kurang dari 70 8
Kurang dari 75 23
Kurang dari 80 43
Kurang dari 85 59
Kurang dari 90 66
Kurang dari 95 70

• Distribusi Frekuensi Kumulatif (Atau Lebih)


Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi Kumulatif (Atau Lebih)
Nilai Interval 𝒇𝒌𝒖𝒎 >
60 atau lebih 70
65 atau lebih 68
70 atau lebih 62
75 atau lebih 47
80 atau lebih 27
85 atau lebih 11
90 atau lebih 4
95 atau lebih 0

C. Evaluasi
1. Jelaskan macam-macam bentuk penyajian data dan penggunaannya!
2. Apa perbedaan diagram batang dengan histogram?
3. Hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru UNIPA Surabaya diperoleh data skor
passing grade dari sampel 80 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.9 Data Mentah Penerimaan Mahasiswa Baru UNIPA Surabaya


340 425 499 540 590 652 671 695 727 774
343 437 505 545 593 657 675 699 734 784
350 441 512 547 601 660 679 700 742 805
350 445 515 556 627 663 680 701 744 737

Metode Statistika 16
350 449 520 560 630 665 683 705 746 888
378 469 521 565 635 667 685 705 754 915
401 473 525 573 640 669 688 705 765 915
422 482 537 588 642 670 689 715 768 920

Dari data pada tabel di atas, buatlah tabel distribusi frekuensi!

Metode Statistika 17

Anda mungkin juga menyukai