Anda di halaman 1dari 10

PERACIKAN & PELAYANAN RESEP

DISPENSING
OBAT
Universitas Sebelas Maret
06 Mei 2023
Mahasiswa diharapkan:
Capaian Mampu menjelaskan konsep dasar dispensing obat
(SOP dispensing)
Pembelajaran
Dispensing Obat dalam Resep
Dispensing adalah salah satu Pelayanan Farmasi Klinik
berdasarkan pada Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek yang mengacu pada Permenkes no. 73 tahun
2016.
Dispensing merupakan proses penyiapan, penyerahan
dan pemberian informasi obat kepada pasien
berdasarkan resep yang ditulis oleh dokter.
Secara umum alur pelayanan resep:
Pasien membawa resep
SKRINING
dokter ke apotek

PENYERAHAN OBAT &


PEMBERIAN INFORMASI PENYIAPAN OBAT
OBAT
Skrining Resep
Skrining adminstratif:
Nama, SIP (surat izin praktik), dan alamat praktik dokter
Tanggal penulisan resep
Tanda tangan/paraf dokter pembuat resep
Identitas pasien (nama, jenis kelamin, alamat, umur, BB)
Nama obat, potensi, dosis, dan jumlah yang diminta

Skrining farmasetik:
Bentuk sediaan
Dosis (jumlah atau takaran tertentu dari suatu obat yang
memberikan efek tertentu terhadap suatu penyakit) dan potensi
(kekuatan sediaan)
Stabilitas dan inkompatibilitas, contoh apakah obat dapat digerus,
diracik, dan dicampurkan

Skrining klinis:
Adanya alergi, efek samping, dan interaksi dengan obat dan
makanan
Kesesuaian obat dengan kondisi pasien, seperti kesesuaian dosis,
durasi, jumlah obat
Penyiapan Obat
Menghitung kebutuhan obat sesuai resep
Pencarian atau mengambil obat dari tempat penyimpanan sesuai
resep (non-racikan).
Peracikan obat jika diperlukan.
Merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur,
mengemas, hingga memberikan etiket pada kemasan. Hati-hati,
tidak semua obat dapat diracik.
Perhatikan hal-hal berikut sebelum meracik obat :
Stabilitas obat-obat yang akan diracik
Desain pelepasan obat. Beberapa obat didesain untuk maksud
pelepasan tertentu seperti controlled release, delayed release,
extended release sehingga penggerusan akan merusak desain
obat.
Inkompatibilitas yaitu tidak tercampurnya komponen obat
secara fisika maupun kimia sehingga dapat berakibat hilangnya
potensi, meningkatnya toksisitas maupun efek samping obat.
Pengemasan & Pemberian etiket
Etiket berwarna putih. Digunakan untuk obat dalam seperti obat
yang diberikan melalui oral/mulut dan obat yang diinjeksikan
Etiket berwarna biru. Digunakan untuk obat luar seperti yang
digunakan di permukaan kulit/topikal
Penyerahan & Pemberian
Informasi Obat
Sebelum diserahkan kepada pasien, apoteker atau teknisi
farmasi jangan lupa memeriksa kembali obat yang telah
dikemas untuk memastikan kebenaran informasi obat dan
dosis yang tercantum dalam resep dokter.
Penyerahan obat disertai dengan pemberian informasi obat.
Apoteker dan teknisi farmasi harus memberikan informasi
yang benar, jelas, tidak bias, terkini, dan bijaksana. Informasi
obat setidaknya meliputi nama obat, indikasi, cara pakai obat,
efek samping yang mungkin muncul, perhatian/peringatan
(hal apa saja yang harus diperhatikan selama menggunakan
obat), cara penyimpanan obat, dan lama penggunaan obat.
Dispensing Obat Non-
Resep (Over The Counter)
Identifikasi kebutuhan pasien: Apoteker atau teknisi farmasi harus
bertanya pada pasien tentang gejala dan kondisi kesehatannya untuk
memastikan bahwa obat yang dijual sesuai dengan kebutuhan pasien.
Memberikan informasi tentang obat: Apoteker atau teknisi farmasi harus
memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang obat yang dijual,
termasuk dosis yang tepat, cara penggunaan, dan efek samping yang
mungkin terjadi.
Memberikan saran tentang penggunaan obat: Apoteker atau teknisi
farmasi harus memberikan saran tentang penggunaan obat yang tepat,
termasuk kapan dan bagaimana obat harus digunakan, dan berapa lama
pengobatan harus dilakukan.
Memberikan peringatan tentang efek samping: Apoteker atau teknisi
farmasi harus memberikan peringatan tentang efek samping yang
mungkin terjadi ketika menggunakan obat, dan bagaimana cara
mengatasinya.
Memberikan saran untuk pasien dengan kondisi medis tertentu:
Apoteker atau teknisi farmasi harus memberikan saran khusus untuk
pasien dengan kondisi medis tertentu, seperti ibu hamil, anak-anak, atau
orang yang sedang mengonsumsi obat lain.
Dispensing Obat E-Resep
proses dispensing obat di mana pasien tidak hadir di apotek
untuk menerima obat, tetapi obat diserahkan melalui pihak
ketiga seperti kurir.

Kurir datang ke apotek

Skrining E-Resep yang


di unduh dari portal

Penyiapan Obat

Penyerahan Obat ke kurir


Kesalahan dalam
Dispensing
Salah obat
Salah dosis
Salah jumlah obat
Salah petunjuk pemberian obat
Salah nama/detil obat pada label
Salah dosis pada label
Salah bentuk sediaan
Salah nama pasien pada label
Tugas

Membuat Standar Prosedur Operasional


Dispensing obat dalam resep
Dispensing obat non-resep
Dispensing obat E-Resep

Anda mungkin juga menyukai