Anda di halaman 1dari 5

27.

“lakukanlah” gumam master ferdin dalam hati.

Sebelum pedang Jaya benar-benar menebas kearah Po, sebuah pedang tiba-tiba datang
dari arah samping dengan kecepatan tinggi yang bahkan tidak akan bisa dilihat oleh pandangan
biasa.

Tingg…

Detik berikutnya tombak itu bertabrakan dengan pedang Jaya, tekanan Tombak itu begitu
kuat hingga membuat Jaya tidak dapat menggenggam pedangnya dengan baik, alhasil pedang itu
terlempar dan tidak jauh dari tombak itu tergeletak, tombak dengan ukiran aneh itu menancap.

Jaya mengalihkan pandangannya kearah peserta kompetisi hingga matanya berhenti pada
Yoda yang saat ini menatapnya dengan amarah yang meluap-luap.

“apakah sekte mei selalu melakukan kecurangan seperti ini” kata Jaya dengan suara yang
lantang dan bisa didengar semua orang yang kemudian diikuti suara tawa mengejek darinya,
seakan-akan menjadikan sekte Mei bulan-bulanan.

Tidak berdiam diri saja, dalam sekejab Yoda sudah berada didepan Jaya dan sudah
mencekik lehernya. Perlahan cekikan Yoda menguat dan mengangkat Jaya lebih tinggi hingga
kaki Jaya saat ini sama sekali tidak menyentuh tanah. Suara tawa Jaya yang tadinya menggema
kini tersisa nada kesakitan yang bahkan sulit untuk keluar dari mulutnya.

Orang-orang menatap aksi itu dengan terkejut, bagaiman bisa dalam sekejab Pemuda itu
menyerang Jaya dalam sekejab. Bukankah itu terlalu mustahil untuk dilakukan.

Yoda kemudian melihat wajah Jaya yang memerah, dan kesulitannya untuk melepaskan
diri “Jenius? Yang benar saja, aku bukan malaikat yang akan bersabar dengan tindakanmu dan
bukan orang bodoh yang tidak tau apa-apa”

Kemudian sambil tangan kanannya masih mencekik Jaya pandangan Yoda beralih
ketribun melihat kearah tetua Fati dan bersuara dengan lantang “aku ingin pertarungan maut
dengan jenius sekte bulan”
Perkataan itu jelas membuat kegemparan diantara semua orang yang mengikut kompetisi,
dan dari sana juga jelas terlihat raut wajah kesal dari master fati dan komplotannya. Yoda
kemudian melemparkan jaya kearah sudut arena dengan keras membuat Jaya mengeluarkan
darah dari sudut mulutnya.

Po dan yang lainnya memilih untuk meninggalkan arena karena kondisi mereka saat ini
hanya akan menjadi penghalang untuk Yoda mengeluarkan kekuatannya. Bagi mereka setelah
melihat kekuatan Yoda sebelumnya mereka Yakin kalau Kekuatan Yoda saat ini tidak berada
dibawah mereka bahkan jauh diatas mereka.

“kurang ajar” kata Jaya dengan kesal sambil berusaha untuk berdiri.

Yoda mengangkat tangannya dan tombak kembali ketangannya dalam sekejap.


Pandangan Yoda menyapu keadaan berantakan Jaya yang berantakan. Jaya kemudian
menggunakan dominasi kematiannya pedangnya kembali ketangannya. Aura kuning yang
mengerikan dibalut dengan api yang mulai menjalar mengelilingi tubuhnya.

Penonton dari atas sana berdecak tidak percaya dengan apa yang mereka lihat sekarang
ini, dimata mereka jarang sekali melihat orang dengan roh ganda. Disisi lain Yoda tersenyum
dengan tenang. Melihat sikap Yoda yang masih tenang semakin membuat Jaya terprovokasi, dan
akhirnya memutuskan untuk menyerang.

“Pedang dewa api” gumam Jaya.

Kemudian sebuah pedang berukuran raksasa terbuat dari api terbentuk diatas Jaya.
pedang itu menunjukkan kekuatan yang mengerikan, yang pada detik berikutnya pedang itu
meluncur kearah Yoda dengan kecepatan yang tinggi. Dengan kekuatan seperti ini normalnya
tidak akan bisa dihindari. Namun Yoda bukanlah seseorang yang lemah.

“apa kamu bermaksud menerima serangan ini secara langsung dan menjadikannya
latihan?” suara master flow terdengar dipikiran Yoda

“bagaimana menurut master” kata melalui pikirannya.

“lakukanlah, tapi ingat sekarang ini kamu sedang mempertaruhkan hidupmu, sedikit
kesalahan akan membunuhmu” kata master Flow dalam pikiran Yoda.
Yoda hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan masternya saat itu. Hingga dalam
waktu singkat setelahnya serangan itu benar-benar menghantam Yoda.

Boommmm..

Ledakan besar terjadi, terlihat cekungan besar ditempat serangan itu menghantam. Semua
orang melihat kearah serangan itu menghantam, melihat lebih jelas keadaan pemuda yang baru
saja dihantam dengan serangan itu.

Perlahan debu berkurang dan terlihat sosok Yoda yang terbaring ditanah berantakan,
mulutnya mengeluarkan darah dan tampak tidak sadarkan diri. Po yang melihat itu mengepalkan
tangannya dengan keras melihat kondisi Yoda yang mengenaskan.

Sementara itu didalam dimensi Yoda…

“Mengerikan” gumam master Flow dalam hati.

Yoda saat ini menunjukkan kekuatan fisik yang mengerikan serangan yang begitu
kuatnya diserap begitu saja.

“sudah?” tanya master flow.

Yoda menunjukkan senyumnya

Diarena….

Jaya melihat keadaan Yoda sekarang ini tampak sangat puas.

“apakah semua sekte mei suka membuat lelucon seperti ini?” kemudian Jaya tertawa
dengan keras.

Semua orang masih melihat kearah Yoda dengan prihatin, kecuali tetua ferdin yang
masih tampak tenang dengan semua yang dia lihat.

Setelah mengatakan itu Tiba-tiba Yoda mulai berdiri, dan Jaya melihat itu perlahan
kehilangan tawanya.
“hehehehehh” Yoda tertawa sembari berdiri kembali, sudut mulutnya mengeluarkan
darah.

Jaya kemudian kembali berkata dengan menghina Yoda “kau bahkan tidak bisa menahan
satu seranganku, tapi mulutmu tampak begitu besar”

Yoda kemudian berteriak dengan keras “lakukan lagi” diikuti dengan senyum
meremehkan Yoda

Sikap Yoda barusan benar-benar membakar amarah Jaya, ketitik yang tidak lebih tinggi.

“Api dan pedang menebas samudra” kemudian Siluet pedang raksasa kembali muncul
dilangit, namun kali ini kekuatannya jauh lebih kuat berkali-kali lipat.

Melihat serangan kuat itu Yoda hanya tersenyum tidak sabar, baginya setelah serangan
ini kekuatan fisiknya akan berada pada tingkat yang mengerikan.

“lakukan saja bodoh” seru Yoda.

Serangan itu kemudian benar-benar menerjang kearah Yoda dengan sangat kuat, panas
yang dihasilkan menyebar kemana-mana dan membakar tempat dimana serangan itu tertuju,
dampak panasnya api juga menyebar hingga ketribun penonton dan semua peserta menjauh dari
arena.

Ledakan kembali terjadi…booommmm….

Tempat dimana Yoda tadinya berdiri kali ini benar-benar hancur total. Jaya melihat
semua itu kemudian menunjukkan senyum meremehkannya. Diatas tribun 3 ketua sekte besar
memberikan senyum menghina. Po dan yang lainnya menatap khawatir kepada Yoda. Namun
master Ferdin masih mempertahankan sikap tenangnya disana.

Namun disisi lain setelah serangan itu, kembali terlihat sosok Yoda yang membuat semua
orang kaget, Yoda tidak lagi tergeletak seperti sebelumnya, melainkan sekarang ini berdiri
dengan kokoh sambil tersenyum mengejek.

Semua orang kaget melihat itu. Detik berikutnya Yoda sudah berada dibelakang Jaya
dengan tombak ditangannya yang sontak hal itu membuat Jaya semakin merinding ketakutan,
terutama dia baru saja menyadari satu hal, bahwa Yoda sama sekali tidak menggunakan
energinya untuk menghalang serangan dahsyatnya. Dan sekarang Yoda sudah berada dibelakang
Jaya.

“aku tidak pernah menganggapmu sebagai lawan yang pantas untukku” kata Yoda
dengan pelan ditelinga Jaya.

Detik berikutnya Yoda mengayunkan tombaknya.

Argggg….

Terdengar raungan terakhir Jaya, yang kemudian diikuti dengan kepalanya yang
menggelinding diatas arena, yang saat itu juga membuat semua orang disana berdiri tidak
percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

“dia mengalahkan Jaya dengan satu serangan”

“tidak mungkin, Jaya adalah jenius tapi dikalahkan begitu saja”

“mengerikan”

Diskusi terjadi diantara penonton yang begitu heboh dengan kejadian yang baru saja
terjadi. Jenius yang mereka bangga-banggakan sekarang kalah dalam satu serangan.

Sosok tetua fati bergetar karena amarah yang meluap-luap, Jaya merupakan jenius
kebanggan sekte bulan dan sekarang dikalahkan begitu saja penghinaan seperti ini tidak bisa
diterima begitu saja olehnya.

Namun, tiba-tiba sebuah serangan muncul dari arah belakang Yoda…

Anda mungkin juga menyukai