Anda di halaman 1dari 4

Penyihir Wanita

      “Apakah yang terjadi hari ini? Apakah ini hanya mimpi, ataukah ini
kenyataan?” ujar seorang pemuda yang saat ini dalam keadaan terancam. Pemuda
ini sedang diserang oleh sesosok makhluk tinggi dan besar, perwarakan dari
makhluk ini terlihat menyeramkan dengan satu mata dan gigi yang terlihat
berantakan menghiasi wajah mahluk ini.
       Dengan pandangan yang tajam makhluk ini berkata kepada si pemuda ini,
“Hei anak muda, dirimu kelihatan enak. Sebagai penghormatan aku akan
menjadikanmu sebagai makananku hari ini.” . Mendengar hal itu, sang pemuda
nampak ketakutan, tubuhnya pun gemetar hebat sangking takutnya ia akan
makhluk tersebut. Dalam doa pemuda ini pun berharap agar yang dialaminya ini
hanya sebatas mimpi, lalu ia perkata kepada makhluk itu “Si.... Siapa.. ka...u?”
dengan suara yang terbata karena ketakutan.
          “Kau tak perlu tahu siapa aku, dasar makhluk sial!” jawab makhluk tersebut
dengan suara berat dan teramat mengerikan.
     Pemuda itu pun pasrah atas apa yang terjadi kepada dirinya.
    Semakin dekatlah wajah mengerikan dari makhluk itu ke arah si pemuda. Mata
satu, gigi yang berantakan, hidung yang menyerupai babi dan perban yang
melingkari sebagian wajahnya menghiasi wajah makhluk mengerikan itu. Pemuda
itu pun ketakutan dan semakin ketakutan karena saat ini tangan makhluk
mengerikan itu bersiap untuk mengoyak tubuh pemuda ini.
        “TIDAAAAAK..... JANGAAAAANN!!!!” jerit sang pemuda karena
ketakutan yang ia alami.
    Tetapi sesosok manusia muncul saat ketika sang pemuda akan dimakan oleh
makhluk itu. Sosok itu terlihat oleh mata si pemuda, seorang wanita yang
memegang sebuah tongkat indah yang bercahaya putih dengan mata pedang yang
menghiasi tongkat wanita tersebut, sekilas tingkat itu mirip seperti tombak. Wanita
ini ditemani oleh sesosok mahluk yang menyerupai kelinci yang terbang berputar-
putar di sekitar si wanita ini.
    “Hentikan semua itu, makhluk rendah! Beraninya makhluk sepertimu
menyerang orang lemah, menyedihkan!” ucap wanita itu dengan suara yang tajam,
setajam matanya yang menatap makhluk yang mengerikan ini yang sedang
mendekap tubuh pemuda itu.
       Mata biru indah wanita ini memancarkan pandangan tajam dan menusuk ke
arah makhluk itu, rambutnya yang berwarna emas tergerai sampai pinggang ditiup
angin menambah kesan garang yang ada dibalik wajah anggun wanita tersebut.
        Makhluk mengerikan itu pun tak terima akan pandangan si wanita, dilepas
cengkramannya atas pemuda itu lalu makhluk itu menatap tajam kearah wanita itu.
     “PENYIHIR SIAL, BERANINYA KAU MENGGANGGU WAKTU
MAKANKU!” teriak makhluk mengerikan itu itu dengan murka sambil melepas
sebuah serangan langsung kerah si wanita yang ia panggil penyihir. Wanita itu pun
dengan sigap menangkis serangan mahluk tersebut dengan perisai cahaya yang
keluar dari tongkatnya itu. Ledakan besar pun terjadi, dan pertarungan sengit
antara mahluk mengerikan dan sang wanita penyihir pun dimulai.
       “Apaa yang terjadi?” ucap si pemuda tersebut yang melihat pertempuran
antara sang makhluk mengerikan dengan si wanita penyihir tersebut. Dan saat si
pemuda sedang memperhatikan pertarungan itu, muncul mahluk yang menyerupai
kelinci mendekat kearahnya.
     “Kau tidak apa-apa?” ucap si kelinci kearah si pemuda itu.
       “Siapa kalian? Apa yang sebenarnya sedang terjadi?” balas pemuda itu.
                “Kami adalah penyihir yang membasmi mahluk jahat yang bernama
‘Iblis’. Dan saat ini kami sedang membantumu dari cengkraman iblis yang hendak
memakanmu.” Jawab si makhluk yang menyerupai kelinci itu. “Dan kau tenang
saja, karena pertarungan dengan salah satu iblis sudah berakhir hari ini.” sambung
si kelinci sambil menatap ke arah pertempuran antara si wanita yang disebut
penyihir dengan makhluk mengerikan yang disebut iblis itu. Pemuda itu pun
mengikuti arah tatapan si kelinci itu dan sontak, ia terpengangah melihat si wanita
mengeluarkan petir dari mata pedang pada tongkatnya, dihunuskanlah tongkatnya
kearah mahluk yang bernama iblis itu. Si iblis pun ingin membalas serangan
penyihir itu, tetapi ia kalah cepat. Sehingga ia kalah, mata pedang dari tongkat
itupun mengarah kepada kepala iblis itu, sehingga si iblis itu pun mati seketika
akibat serangan mematikan dari si wanita penyihir.
        Setelah mengalahkan iblis tadi, penyihir wanita itu berjalan mendekat ke arah
pemuda tersebut. Dengan tegak dan pandangan yang lebih lembut dari
sebelumnya, ia mendekat dan saat ini penyihir wanita itu sudah berada tepat di
depan pemuda itu.
     “Siapa kalian?” ujar sang pemuda itu.
    “Seperti yang dikatakan kelinci itu, kami adalah penyihir yang membasmi iblis,
dan kau harus melupakan hal ini! Mengerti?” jawab si penyihir wanita itu kepada
pemuda dihadapannya.
   “Melupakan? Apa maksudmu?” Balas pemuda itu kepada si penyihir wanita.
   “Ya, melupakan. Karena hal ini adalah rahasia, mengerti?” ucap sang penyihir
wanita itu kearah pemuda itu dan ditatapnya lekat-lekat sang pemuda itu.
    Dengan kekuatan sihir yang dimiliki wanita itu, ia membuat sihir yang
menjadikan si pemuda melupakan apa yang dialaminya tadi, Pengalaman tentang
iblis dan penyihir. cahaya muncul dari arah tongkat wanita itu dan cahaya itu pun
menyelimuti si pemuda. Perlahan pemuda itu merasa kantuk, dan tergulai lemas
tak sadarkan diri. Wanita dan kelinci itu pun meninggalkan sang pemuda itu sambil
berkata “Kalau kita berjodoh, pasti kita akan bertemu lagi”.
     Pagi yang indah, sinar matahari mengarah lembut ke arah jendela kamar seperti
hendak ingin membangunkan seseorang yang berada di kamar itu, seseorang yang
berada di kamar itupun bangun dari tidurnya. Perlahan matanya terbuka, tetapi ada
yang aneh. Dia mengingat dengan jelas mimpi yang dialaminya, seakan-akan
mimpi itu adalah tragedi yang nyata dalam hidupnya. Mimpi tyentang dirinya yang
hampir dimakan iblis dan diselamatkan oleh penyihir wanita bertongkat dan 
mahluk yang menyerupai kelinci.   “Aneh, kenapa mimpiku terasa nyata ya dalam
ingatanku? Dan penyihir...” ucap sang pemuda tersebut dalam hati.
    Ya, pemuda ini bernama Rico julian. Pemuda berambut pirang dan bermata tua
yang sering disapa Rico. Pemuda ini bersekolah di sebuah sekolah di daerah
Tokyo, SMA Gracefull, kelas 2-A. Ia memiliki seorang adik yang bernama Lucy
Julian yang bersekolah juga ditempat Rico bersekolah.
    Hari ini, Rico Julian sedang berjalan kesekolah bersama adiknya, lucy. Melewati
lorong kelas di SMA Gracefull, Rico dan Lucy berpisah ke kelas mereka masing-
masing. Rico berjalan ke kelasnya sambil memikirkan kembali mimpi yang ia
alami.
    Sesampainya ia di kelasnya, ia dikejutkan dengan kehadiran seorang temannya
yang bernama Rui Mikage, salah satu temannya dengan style kacamata dan rambut
klimis yang ketinggalan zaman.
   “Hei Rico, apa kau tau tentang berita terbaru hari ini? Ada seorang murid baru
super cantik yang akan sekelas dengan kita, apa kau tau mengetahuinya?” ucap Rui
Mikage dengan wajah senang.
  “Tidak, tapi murid baru..” sebelum Rico menyelesaikan kata-katanya guru
pelajaran pertama pun datang, usai sudah percakakapan Rui Mikage dan Rico
Julian.
    “Anak-anak, hari ini kita akan kedatangan murid baru yang bernama Hikaru
Leon, dia akan menjadi bagian dari kelas 2-A di sekolah ini. Untuk Hikaru,
silahkan masuk” ucap guru tersebut.
Hikaru leon, anak baru itu memasuki kelas 2-A. Decak kagum akan pesona
Hikaru tersebar keseluruh kelas, Hikaru yang berwajah imut dengan mata besar
berwarna biru muda, bulu mata yang lentik, dan tak kalah menarik menarik dari
Hikaru adalah tubuh proposional dan rambut emas yang indah. Semua itu tampak
lebih indah lagi dengan kulit puth yang ia miliki, menjadikan ia sebagai pusat
perhatian dikelas 2-A. Tetapi, tidak semua anggota kelas terpana akan pesona
Hikaru, dan ia adalah Rico. Hanya Rico Jiulian yang tidak terpana, melainkan dia
terkejut. Sosok Hikaru Leon sangat mirip dengan penyihir wanita di dalam
mimpinya.
    Perlahan Hikaru mencari tempat duduk yang kosong, dan tempat duduk yang
kosong itu tepat disamping Rico Julian. Saat ia melintas, Rico berkata “Selamat
pagi nona penyihir, terima kasih telah menyelamatkanku dari serangan iblis.”.
“Ternyata sihir pembuat lupa dariku tak berhasil ya?” balas Hikaru
Bersambung......

Anda mungkin juga menyukai