PAKET A
Roderick, berdiri di atas geladak kapal. Di bawahnya laut tiada berhenti bergejolak.
"Apa kau yakin kita bisa melintasi laut ini dengan selamat, Merlin?" tanya Roderick
pada penyihir legendaris yang berdiri di sampingnya. Dengan jubahnya yang berkibar-kibar
oleh angin laut, Merlin tersenyum dengan tenang.
"Kita harus percaya pada keberanian kita dan pada kekuatan kapal ini. Lautan ini hanya
salah satu ujian dari banyak ujian yang harus kita hadapi untuk mencapai tujuan," kata Merlin
dengan suara tenang. Roderick menatap jauh ke cakrawala, memikirkan perjalanan panjang
yang telah mereka lalui.
"Saya hanya berharap Dragonas benar-benar ada dan memiliki kekuatan yang
diceritakan oleh para tua-tua," ucap Roderick sambil menahan nafasnya.
"Jangan ragu, Roderick, karena kekuatan iman akan membawa kita melalui saat-saat
yang paling gelap," kata Merlin dengan penuh keyakinan. Kapal mereka mendekati badai
yang mengerikan, dan ombak mulai menerjang kapal dengan ganas.
"Kita harus bertahan! Jangan biarkan badai ini menghalangi kita!" seru Roderick
sambil memanggil para ksatria untuk membantu mengendalikan kapal. Merlin mengangkat
tangannya dan memanggil angin ajaib untuk membantu mengarahkan kapal melalui badai itu.
"Bersama-sama kita akan melewati ini! Kita akan menemukan Dragonas!" kata
Merlin sambil menyapu tongkatnya ke langit, menciptakan kilatan cahaya yang menembus
awan gelap. Sesaat kemudian langit terlingat terang. Sesosok makhluk bekelebat di angkasa.
Mereka bersiaga.
Aiden, berdiri di tengah hutan yang penuh dengan keajaiban, bersama dengan
malaikat yang terjatuh, Seraphiel.
"Apa yang sebenarnya mereka cari di dunia ini?" tanya Aiden pada Seraphiel.
Seraphiel menatap jauh ke cakrawala, mata birunya berkilauan di bawah sinar rembulan.
"Mereka ingin menyerap kekuatan bintang jatuh untuk menciptakan senjata yang
dapat menghancurkan semua makhluk di dunia ini," jawabnya dengan suara serak.
"Aku tidak akan membiarkan mereka melakukannya. Kita harus mempersatukan
kekuatan kita untuk melawan mereka," kata Aiden sambil menarik panah dari busurnya.
Seraphiel tersenyum. Sayapnya yang lembut berkilauan di bawah sinar bulan.
"Kekuatanmu adalah anugerah. Kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin,"
ujarnya. Mereka berdua bersiap untuk pertempuran, menunggu bayangan gelap yang terus
mendekat dari balik pepohonan.
"Mereka tidak akan mengalahkan kita. Bersama-sama, kita memiliki kekuatan
untuk melindungi dunia ini dari kehancuran," kata Aiden sambil menatap Seraphiel.
Seraphiel mengangguk seraya mengangkat pedangnya yang berkilauan.
"Kita harus menyatukan kekuatan kita. Cahaya akan selalu mengalahkan
kegelapan," ujarnya dengan suara lantang, memancarkan aura yang memenuhi sekitarnya.
Mereka berdua berlari ke arah bayangan gelap yang semakin mendekat, siap untuk
melindungi dunia baru yang tercipta oleh bintang jatuh itu dari ancaman kekuatan gelap.
1 dan 2
1 dan 3
2 dan 3
3 dan 4
6. Bacalah cerita fantasi berikut!
"Kau bukan penduduk asli Kota Quantum?" tanya penyihir itu dengan suara serak.
Alex terkejut, tapi dia segera menyadari bahwa penyihir itu mungkin adalah satu-satunya
harapan baginya untuk kembali ke dunia asalnya.
"Tidak, aku tersesat di sini. Tolong bantu aku," jawab Alex dengan cemas.
" Aku dapat membantumu, tetapi kau harus berjanji akan membantu kami melawan
makhluk jahat yang mengancam kota ini," kata Aria dengan suara tegas. Alex mengangguk.
"Aku akan melakukan apa pun. Bagaimana kita bisa mengalahkan mereka?".
"Kita harus pergi ke Markas Terlarang. Di sana, kita bisa menemukan buku ajaib yang
memberikan petunjuk tentang bagaimana menghentikan kekuatan jahat ini," kata Aria sambil
menggerakkan tongkatnya untuk menciptakan portal. Keduanya melangkah ke dalam portal
yang menyala terang, dan mereka tiba di sebuah gua gelap yang dipenuhi dengan ramalan
kuno. "Aku akan mencari buku itu. Kau harus mengawasi jalan ke luar," kata Aria seraya
memutar halaman-halaman buku tua dengan hati-hati. Sementara itu, Alex memeriksa
sekeliling gua dengan waspada, memastikan bahwa tidak ada ancaman yang
mendekat. "Aku merasakan kehadiran mereka," kata Alex dengan suara
bergetar.
"Ayo pergi sekarang!" seru Aria sambil menyimpan buku ajaib itu di dalam jubahnya.
Mereka berdua melarikan diri dari gua itu sambil dikejar oleh bayangan-bayangan gelap yang
terus memburu mereka.
Alasan tokoh Alex tetap menjawab suara Aria yang mengagetkan dirinya adalah …
Pernyataan
1 Untuk menaiki kereta cepat Whoosh harus melakukan regristasi di ayonaik.kcic.co.id.
2 Penumpang dapat juga memesan dengan memilih di link jadwal keberangkatan.
3 Setiap pemesan hanya dapat melakukan regristasi untuk 2 penumpang.
4 Penumpang sampai ke stasiun maksimal 60 menit setelah keberangkatan.
Informasi yang sesuai dengan infografik tersebut adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
9. Perhatikan infografik berikut!
Pernyataan
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
11. Bacalah ilustrasi berikut ini!
A. Kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi buah dan sayuran sesuai
selera kita. Contoh makanan yang dapat kita konsumsi antara lain buah papaya, tumis
iakn sayuran, dan sup
B. Kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan pokok serta buah
sesuai selera kita. Contoh makanan yang dapat kita konsumsi antara lain nasi, serta buah-
buahan seperti papaya.
C. Kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan empat sehat lima
sempurna sesuai selera kita. Contoh makanan yang dapat kita konsumsi antara lain nasi,
buah papaya, tumis ikan buncis dan lain-lain.
D. Kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan pokok, lauk, buah
dan sayuran. Contoh makanan yang dapat kita konsumsi antara lain nasi, lauk tumis ikan
buncis, buah papaya, dan sup bayam bakso.
1. Administrasi (wanita)
2. FBM (pria dan wanita)
3. CA-Chief accounting (pria dan wanita)
4. EDP (pria)
5. BAR (pria)
6. PR-Public Relation (wanita)
7. General Affair (wanita)
8. FO (pria dan wanita)
9. Cashier (pria dan wanita)
A. kota tujuan
B. nomor HP pelamar
C. batas akhir melamar
D. nama dan alamat tujuan
Jika kita mendengar istilah dari anak jalanan maka apa yang akan muncul dalam
pikiran
Teks yaitu anak
eksplanasi yangdapat
tersebut hidup di lampu
diringkas merah …
menjadi serta suka meminta-minta uang di lampu
merah dengan pakaian yang menyerupai anak punk. Tak hanya itu saja, pada umumnya,
A. Anak
anak jalananjalanan yang
ini juga meminta-minta
bekerja dengan caradi jalanan
menjualmenjadi penyebab
makanan, masalah kendaraan
membersihkan sosial yang
susahlampu
pada saat diubah.merah, atau kegiatan lainnya agar bisa memperoleh uang.
B. Fenomena anak jalanan yang berjualan atau meminta-minta di lampu merah
Sebetulnya sudah
populasinya banyak usaha yang dikerjakan oleh pemerintah guna mencoba
sudah menurun.
mengatasi masalah satu ini. Sebagai contoh mulai untuk pembubaran sampai rehabilitasi
C. Fenomena anak jalanan yang meminta-minta dan berjualan di lampu merah sudah
dan pembinaan. Populasi dari anak jalanan memang sedikit menurun, tetapi jumlah
berusaha diatasi oleh pemerintah.
tersebut akan mudah dijumpai pada kota-kota besar seperti Jakarta.
D. Meminta-minta atau berjualan di lampu merah dilakukan anak jalanan sulit
dikendalikan oleh pemerintah dan menjadi masalah sosial.
No. Interpretasi
1 Masa pakai ecobrick menjadi barang bermanfaat menjadi lebih lama.
2 Volume isian ecobrick harus melebihi 0,7dari volume botol yang digunakan.
3 Ecobrick menjadi alternatif pengolahan sampah plastik menjadi barang
bermanfaat.
4 Terdapat beberapa langkah dalam pembuatan ecobrick agar dapat
menghasilkan benda yang bermanfaat.
Bapak dan Ibu guru yang saya hormati serta teman - teman yang saya banggakan. Puji
syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan kita kesempatan
untuk bertemu dalam satu kebersamaan ini.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato dengan tema tertib pengelolaan
sampah
Masyarakat Indonesia dari dulu sampai sekarang masih dalam kategori buta pemilahan
sampah. Hal ini mengakibatkan kurang efektifnya pengelolaan sampah. Sampah
tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan penumpukan yang menimbulkan
masalah bau dan kesehatan.
Tak sedikit kita jumpai bahwa tempat pembuangan akhir sampah di Indonesia sering
bermasalah, baik meledak atau mengalami kebakaran. Ini adalah pertanda bahwa sistem
pengelolaan sampah tanpa dipilah dengan tertib adalah hal yang kurang efektif dan
cenderung membahayakan untuk ekosistem dan masyarakat itu sendiri.
Hadirin yang saya banggakan,
Kita dapat menerapkan tertib sampah dalam masing-masing kelas, untuk memudahkan
No. Pernyataan
pengelolaan sampah di sekolah ini. Sampah organik akan dikelola dengan dikubur dan
A Dengan kesadaran tersebut, kita berharap tidak ada lagi kasus tempat
sampah plastik disatukan dengan plastik lain untuk didaur ulang. Sampah medis juga
pembuangan akhir sampah yang bermasalah dan merugikan kita semua.
harus dipisah untuk menghindari kecelakaan yang tidak terduga seperti tertusuk. Begitu
Mudah-mudahan kita semua dapat tertib mengelola kategori sampah
pun kategori pecahan kaca atau keramik. Masing-masing dari kita perlu menyadari
dengan bijak untuk kebaikan kita semua
pemilahan sampah secara tertib agar terciptanya tata kelola sampah yang baik pula.
B Selain tertib, kita harus segera memulai gerakan nyata peduli sampah
[…] dalam bentuk pemilahan sampah. Kader-kader adiwiyata bisa
memberikan sosialisasi dan memberikan teladan kepada seluruh warga
sekolah terkait pemilahan sampah.
C Pemilahan sampah yang perlu dilakukan di sekolah terbatas pada sampah
persekolah yaitu kertas dan plastik. Limbah berbahaya lainnya hampir
tidak bisa kita temukan, kecuali dari limbah pewarna batik pada mapel
prakarya yang berupa bahan kimia
D Usulan pengelolaan sampah di sekolah bukanlah isapan jempol. Siswa
yang berjumlah ratusan sebagai produsen sampah di sekolah perlu
bertanggung jawab pada sampahnya masing-masing dengan cara dibawa
pulang untuk mengurasi sampah sekolah.
Pernyataan yang sesuai untuk mengisi bagian rumpang teks pidato tersebut adalah …
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 1
22. Perhatikan tabel berikut ini!
No Kalimat
1
Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan penumpukan yang
menimbulkan masalah bau dan kesehatan.
2 Tak sedikit kita jumpai bahwa tempat pembuangan akhir sampah di Indonesia
sering bermasalah, baik meledak atau mengalami kebakaran.
3 Kita dapat menerapkan tertib sampah di masing-masing kelas, untuk
memudahkan pengelolaan sampah di sekolah.
4
Kita perlu menyadari pemilahan sampah secara tertib agar tercipta tata kelola
sampah yang baik pula.
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 1
Egra
ng
Sore itu ketika sedang asyik mengambil foto mereka sedang bermain, tiba–tiba
saja terdengar suara teriakan.
“Zuuu, Zuuu, Zukhruf,”
Aku berbalik sambil memandangi seorang pemuda yang sedang menghela napas
dengan terengah–engah. Dia memandangiku seraya tersenyum.
Dia kembali tersenyum dan mengatakan, “Aku Adnan, teman kecilmu dulu,”
Betapa terkejutnya aku melihat dia yang sekarang sangat jauh berbeda dengan
Adnan yang ku kenal dulu. Dulu Adnan sangat tengil, suka iseng dan jahil.
Sekarang dia tumbuh menjadi sosok lelaki dewasa dan sepertinya sangat
menyenangkan. Setelah bernostalgia kembali beberapa saat, dia mengajakku untuk
melihat permainan egrang lebih dekat lagi. Ternyata kelompok permainan
tradisional itu milik Ayah Adnan yang sekarang ini dikelolanya.
Coba pikir, apa yang tidak dimiliki oleh Indonesia. Mulai dari wisata kuliner, pantai
yang indah, masyarakat adat, dan masih banyak lagi kekayaan yang dimiliki oleh
negara kita. Karena kita terlena akan modernisasi yang semakin “menina bobokan”,
menjadikan kita manja dengan kehidupan praktis yang serba cepat. Aku tercengang
mendengarkan pembahasan Adnan tentang arti penting kebudayaan. Ternyata dia
sangat mencintai kebudayaan, khususnya permainan tradisional. Dia seakan
mengingatkan aku akan pentingnya memiliki rasa cinta terhadap kebudayaan.
Ketika kita merasa memiliki, maka kita akan selalu menjaganya, tidak akan
membiarkannya hilang apalagi dirampas oleh orang lain. Awalnya kegiatan
komunitas ini juga ditentang dan dicibir oleh masyarakat. Lama-lama justru kami
mendapat dukungan oleh kelurahan.
Aku seperti mendapatkan pencerahan dari teman lamaku. Hingga saat aku pamit
pulang ke rumah nenek, di jalan aku masih terngiang penjelasan Adnan
No. Pernyataan
1 Adnan mewarisi pengelolaan permainan tradisional dari ayahnya.
2 Keprihatinan Adnan terhadap kelestarian permainan tradisional.
3 Agar tidak terlena pada modernisasi dan globalisasi.yang merusak.
4 Adnan mencintai kebudayaan dari semua negara.
Tokoh Adnan melakukan perjuangan melestarikan permainan tradisional. Alasan logis
tindakan Adnan pada teks tersebut terdapat pada nomor ….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 1
Egrang
Sore itu ketika sedang asyik mengambil foto mereka sedang bermain, tiba–tiba saja
terdengar suara teriakan.
Aku berbalik sambil memandangi seorang pemuda yang sedang menghela napas
dengan terengah–engah. Dia memandangiku seraya tersenyum.
Dia kembali tersenyum dan mengatakan, “Aku Adnan, teman kecilmu dulu,”
Betapa terkejutnya aku melihat dia yang sekarang sangat jauh berbeda dengan
Adnan yang ku kenal dulu. Dulu Adnan sangat tengil, suka iseng dan jahil.
Sekarang dia tumbuh menjadi sosok lelaki dewasa dan sepertinya sangat
menyenangkan. Setelah bernostalgia kembali beberapa saat, dia mengajakku untuk
melihat permainan egrang lebih dekat lagi. Ternyata kelompok permainan
tradisional itu milik Ayah Adnan yang sekarang ini dikelolanya.
Coba pikir, apa yang tidak dimiliki oleh Indonesia. Mulai dari wisata kuliner, pantai
yang indah, masyarakat adat, dan masih banyak lagi kekayaan yang dimiliki oleh
negara kita. Karena kita terlena akan modernisasi yang semakin “menina bobokan”,
menjadikan kita manja dengan kehidupan praktis yang serba cepat. Aku
tercengang mendengarkan pembahasan Adnan tentang arti penting kebudayaan.
Ternyata dia sangat mencintai kebudayaan, khususnya permainan tradisional. Dia
seakan mengingatkan aku akan pentingnya memiliki rasa cinta terhadap
kebudayaan.
Ketika kita merasa memiliki, maka kita akan selalu menjaganya, tidak akan
membiarkannya hilang apalagi dirampas oleh orang lain. Awalnya kegiatan
komunitas ini juga ditentang dan dicibir oleh masyarakat. Lama-lama justru
kami mendapat dukungan oleh kelurahan.
Aku seperti mendapatkan pencerahan dari teman lamaku. Hingga saat aku pamit
pulang ke rumah nenek, di jalan aku masih terngiang penjelasan Adnan
Konjungsi pertentangan dan sebab akibat dalam teks cerpen tersebut tertuang dalam
kalimat …
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 1
Egra
ng
Sore itu ketika sedang asyik mengambil foto mereka sedang bermain, tiba–tiba
saja terdengar suara teriakan.
Aku berbalik sambil memandangi seorang pemuda yang sedang menghela napas
dengan terengah–engah. Dia memandangiku seraya tersenyum.
“Masih ingat aku?”
Dia kembali tersenyum dan mengatakan, “Aku Adnan, teman kecilmu dulu,”
Betapa terkejutnya aku melihat dia yang sekarang sangat jauh berbeda dengan
Adnan yang ku kenal dulu. Dulu Adnan sangat tengil, suka iseng dan jahil.
Sekarang dia tumbuh menjadi sosok lelaki dewasa dan sepertinya sangat
menyenangkan. Setelah bernostalgia kembali beberapa saat, dia mengajakku untuk
melihat permainan egrang lebih dekat lagi. Ternyata kelompok permainan
tradisional itu milik Ayah Adnan yang sekarang ini dikelolanya.
Coba pikir, apa yang tidak dimiliki oleh Indonesia. Mulai dari wisata kuliner, pantai
yang indah, masyarakat adat, dan masih banyak lagi kekayaan yang dimiliki oleh
negara kita. Karena kita terlena akan modernisasi yang semakin “menina bobokan”,
menjadikan kita manja dengan kehidupan praktis yang serba cepat. Aku tercengang
mendengarkan pembahasan Adnan tentang arti penting kebudayaan. Ternyata dia
sangat mencintai kebudayaan, khususnya permainan tradisional. Dia seakan
mengingatkan aku akan pentingnya memiliki rasa cinta terhadap kebudayaan.
Ketika kita merasa memiliki, maka kita akan selalu menjaganya, tidak akan
membiarkannya hilang apalagi dirampas oleh orang lain. Awalnya kegiatan
komunitas ini juga ditentang dan dicibir oleh masyarakat. Lama-lama justru kami
mendapat dukungan oleh kelurahan.
Aku seperti mendapatkan pencerahan dari teman lamaku. Hingga saat aku pamit
pulang ke rumah nenek, di jalan aku masih terngiang penjelasan Adnan
Ting!
Bunyi dering ponsel Jalu bersahut-sahutan dengan bel pulang sekolah, begitu ponsel
Jalu
menyala. Langkah Jalu terhenti. Niat untuk segera pulang ke kantin sekolah urung.
Langkahnya berbelok ke pohon kersen di pojokan sekolah.
Pukul setengah sebelas siang. Seharusnya, pukul 12.30 di Jepang. Waktu istirahat.
Apakah Abah bisa dihubungi?
Hmm…. Notifikasi surel, bukan pesan singkat, apalagi sambungan video. Melihat itu,
Jalu memilih meletakkan pahanya di bangku yang ada di bawah pohon kersen lebih
dulu, dibanding membuka kunci layar ponselnya. Paling surel iklan, batinnya.
Jalu bangga karena rumah yang ditinggalinya sangat dihargai. Abah selalu bercerita
pada Jalu bahwa konsep rumah tinggal mereka menyatu dengan alam. Pondasi rumah
terbuat dari batu umpak. Penopang bangunan rumah terbuat dari bambu betung. Belum
lagi bagian-bagian lainnya. Wah, ternyata bentuk rumah yang
sederhana itu menarik bagi orang lain.
Ting!
Bunyi dering ponsel Jalu bersahut-sahutan dengan bel pulang sekolah, begitu ponsel
Jalu
menyala. Langkah Jalu terhenti. Niat untuk segera pulang ke kantin sekolah
urung. Langkahnya berbelok ke pohon kersen di pojokan sekolah.
Pukul setengah sebelas siang. Seharusnya, pukul 12.30 di Jepang. Waktu istirahat.
Apakah Abah bisa dihubungi?
Hmm… Notifikasi surel, bukan pesan singkat, apalagi sambungan video. Melihat itu,
Jalu memilih meletakkan pahanya di bangku yang ada di bawah pohon kersen lebih
dulu, dibanding membuka kunci layar ponselnya. Paling surel iklan, batinnya.
Jalu bangga karena rumah yang ditinggalinya sangat dihargai. Abah selalu
bercerita pada Jalu bahwa konsep rumah tinggal mereka menyatu dengan alam.
Pondasi rumah terbuat dari batu umpak. Penopang bangunan rumah terbuat dari
bambu betung. Belum lagi bagian-bagian lainnya.Wah, ternyata bentuk rumah
yang sederhana itu
No. Kalimat
1 Jalu ingat bahwa abahnya akan tinggal lama di Jepang.
2 Jalu bangga karena rumah yang ditinggalinya sangat dihargai.
3 Jalu puas karena profesor arsitektur tak melewatkan setiap bagian bangunan.
4 Jalu memilih mojok di bawah pohon sekolah berniat menelpon ayahnya di
Jepang
Bukti watak tokoh Jalu yang bangga pada kampung halamannya terdapat dalam kalimat
….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 1
30. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ting!
Bunyi dering ponsel Jalu bersahut-sahutan dengan bel pulang sekolah, begitu ponsel
Jalu
menyala. Langkah Jalu terhenti. Niat untuk segera pulang ke kantin sekolah urung.
Langkahnya berbelok ke pohon kersen di pojokan sekolah.
Pukul setengah sebelas siang. Seharusnya, pukul 12.30 di Jepang. Waktu
istirahat. Apakah Abah bisa dihubungi?
Hmm…. Notifikasi surel, bukan pesan singkat, apalagi sambungan video. Melihat
itu, Jalu memilih meletakkan pahanya di bangku yang ada di bawah pohon kersen
lebih dulu, dibanding membuka kunci layar ponselnya. Paling surel iklan, batinnya.
Jalu bangga karena rumah yang ditinggalinya sangat dihargai. Abah selalu bercerita
pada Jalu bahwa konsep rumah tinggal mereka menyatu dengan alam. Pondasi rumah
terbuat dari batu umpak. Penopang bangunan rumah terbuat dari bambu betung.
Belum lagi bagian-bagian lainnya.Wah, ternyata bentuk rumah yang sederhana itu
menarik bagi orang lain.
No. Kalimat
1 Langkah Jalu ke kantin sekolah urung. Langkahnya berbelok ke pohon kersen
di pojokan sekolah.
2 Saat itu, Abah bertugas sebagai pendamping Kazu selama di Kampung Naga,
karena Uwak Tatang sedang mendampingi tamu lain.
3 Jalu bangga karena profesor arsitektur mengamati dan tidak melewati setiap
momen kunjungannya.
4 Wah, ternyata banyak orang berkunjung dan tertarik dengan program yang
Abah buat.
Bukti latar cerita dalam teks cerpen tersebut terdapat dalam kalimat …
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 1