Anda di halaman 1dari 6

NASKAH DRAMA FABEL

“ KISAH KATAK MERAH “

Di tulis oleh : Syafira Semesta Faradiva

Kelas : VII G

No. Absen : 32

Kelompok :B

Disusun guna memenuhi tugas kelompok pertunjukkan drama fabel kelas


VII semester genap

 Rangga Aura R.  Eqina Ashlihatul A.


 Syafira Semesta F.  Muhammad Rizqi F.
 Nazula Noor S.  Mochamad Alfian .
 Muhammad Avif A.  Irsha Dyah P.
 Mutiara Ardhi F.  Salsa Dzul A.
 Irsha Dyah P.  Azalina Aurellia Z.
 Rayya Asha A.  Nabila Putri A. D.
 Aliffya Meylanessa P.  Fathahillah Ardi K.

SMP Negeri 3 Pati


2019 / 2020
KISAH KATAK MERAH
Narator :” Dahulu kala, di daerah kekuasaan Raja Javaria, hiduplah seekor katak merah. Ia
terus memandang ke dalam cerminan dirinya di danau yang tak jauh dari letak rumahnya. Ia
pun terus memandang dan menghela napas panjang, tanda ia sudah lelah dan tak menemukan
apapun. Ia pun putuskan tuk pulang sambil ditemani matahari sore, Ini adalah hari minggu
terpanjang yang ia gunakan untuk melamun. Jika bukan hari libur, ia pasti sudah menjadi
katak pekerja sebagai pengangkut bahan makanan ke kerajaan. Selain si katak merah, ada
pula si elang putih yang bekerja sebagai pengangkut, elang putih dan katak mempunyai nasib
yang jauh berbeda. Sejak dulu, elang sudah menjadi idola bagi setiap bos penyedia bahan
makanan. Selain itu, elang memiliki tubuh yang besar, sayap yang kuat, dan kecepatan
pengiriman barang, itu semua telah membuat elang putih dipercaya dan dipuji banyak orang.
Sedangkan katak merah, ia hanyalah pengangkut bahan makanan biasa. Bahkan, tidak
banyak orang yang akan memakai jasa pengirimannya jika bukan karena terpaksa atau
merasa kasihan dengan si katak merah. Sejak kecil ia hanya satu teman yaitu Siput emas.
Pagi itu , si Siput Emas mengunjungi teman kecilnya. Selain itu, ia bermaksud memberikan
ucapan “selamat ulang tahun pada si katak merah, “

Si Siput Emas :“ selamat pagi, teman!!”, sapa Siput Emas dengan riang.

Katak merah :“ pagi...” sahut katak yang tak bergairah.

Si Siput Emas :” hei, kau tak ingat ini hari apa?? Ini hari ulang tahunmu loh, dan kau tak
ingin menyambutnya denagn bahagia??”

Katak :” aku akan menyambutnya dengan bahagia, jika nasibku tak seperti ini buat apa
punya umur panjang kalau aku tetap menjadi katak merah, si pengangkut makanan yang
buruk ?!” kata si katak dengan nada kesal.

Siput Emas :” maksudmu apa? Kalau kau menolak umur panjang, berarti sama saja kau
menolak rejeki Tuhan!< “ jelas si Siput Emas.

Katak :” Bukan umur panjang yang ku tolak, tapi nasib pengangkut yang buruk ini yang
kusesali !, “ terang si Katak Merah

Narator :” Tiba-tiba katak merah melompat keluar halaman pohon. Ia mengajak serta si
Siput Emas untuk menjelaskannya kembali, “

Katak :” kau, lihat di atas sana! Kau lihat si elang putih itu?! Mereka sangat kuat, cepat, dan
menjadi idola pemilik barang karena kerjanya yang lebih dipercaya ! Aku ingin seperti
mereka !”

Si Siput Emas :” kau sudah gila kawan?!! Di dunia ini tidak ada yang namanya katak
bersayap sebaliknya kau ditakdirkan memiliki kaki panjang yang dapat melompat jauh, “

Katak :” kakiku memang bisa melompat jauh, tapi kau ingat si kanguru Hitam? Dia jauh
terkenal sebagai pengirim barang tercepat menggunakan lompatan kakinya. Aku hanya ingin
sayap seperti Elang Putih, “

Narator :” kata katak penuh percaya diri “


Si Siput Emas :” kalau begitu apa rencanamu untuk mendapatkan sayap seperti Elang
Putih? “

Katak merah :” aku akan berkelana, dan aku akan berhenti dari pekerjaanku ini unuk
sementara waktu, dan aku dengar dari mulut si peramal aku dapat mendapatkan sayap
seperti Elang Putih jika bertemu dengan penyihir di Lembah Moko,”

Si Siput Emas :” Kau yakin??!! Lembah Moko itu sangat gelap dengan hutan pinusnya!, tidak
ada yang berani ke sana selain para prajurit pemberani kerajaan , bahkan kau bisa tersesat
dan tak bisa kembali pulang ke rumahmu!!, “

Narator :”Sebelum katak menjawab pertanyaan Siput Emas, tiba-tiba dua ekor burung liar
terbang menukik seolah ingin mencengkram mereka berdua.”

Katak merah :” awas, burung liar itu akan memakan kita ! “

Narator :”Karena Siput Emas terlalu lama untuk menghindar, dengan cepat ia menggulung
badannya ke dalam cangkang. Sedangkan si Katak Merah, terus melompat berlari
menghindari kejaran burung liar itu. Ia pun melihat sebuah lubang kecil untuk berlindung.
Saat Katak Merah berada di dalam lubang, ia mencoba mengintip dengan hati-hati.
Terlihat burung liar tersebut, udah tidak mengejarnya dan mulai terbang menjauh darinya.
Disaat itu, Katak Merah pun langsung melihat keadaan Siput Emas yang sedang berlindung
di dalam cangkangnya dari lubang kecil. Melihat keadaan yang baru saja terjadi si Katak
Merah pun berbicara sendiri, ”

Katak Merah :” (si, lambat pun punya kelebihan cangkanag yang kuat untuk berlindung,
sedangkan akuharus berlari melompat sejauh mungkin untuk mendapatkan lubang kecil ini,
apa mungkin aku punya kelebihan pada diriku sendiri? )

Katak Merah :”hey, keluarlah dari cangkangmu, burung liar itu sudah pergi, “

Siput Emas :” kau tidak terluka kan?”

Narator :” tanya siput emas kepada katak karena khawatir, ”

Katak Merah :” sudahlah, aku tak apa-apa, aku sudah putuskan untuk berkelana hari ini dan
kau boleh menempati rumahku, “

Narator :”Katak Merah pun meninggalkan Siput Emas itu sendirian. Tak lama kemudian, ia
pun memasuki kawasan hutan pinus Lembah Moko. Hutan yang gelap dan sunyi. Hampir
semua mitos membenarkan, jika jika hutan pinus itu dihuni oleh hewan buas dan selebihnya
hanya deserian angin yang bisa membuat bulu kuduk merinding. Tekad yang kuat untuk
mencari penyihir Koala Hitam. Tetapi, tetap saja belum terlihat tanda-tanda keberadaanya.
Petualangan Katak Merah mencari Koala Hitam terhenti sejenak karena hujan deras satu
hari penuh. Ia pun berteduh diatas dahan pohon pinus yang tidak terlalu tinggi sehingga ia
dapat menjangkau dengan lompatan kakinya. Ketika sedang beristirahat, dan hujan mulai
reda, Katak Merah terbangun dengan suara tembakan peluru senapan yang sangat keras. Ia
merasakan kehadiran manusia sedang menuju ke arahnya. Ternyata benar, ia melihat ada
lima prajurit kerajaan yang sedang berburu hewan di hutan pinus. Di tengah perburuannya,
para prajurit beristirahat sambil menceritakan lelucon sambil bernyanyi dan berakting
cerita layaknya seorang aktor opera humor. Katak merah pun, tidak menyadari bahwa ia
ikut terhibur dan menyanyi sambil mengikuti irama lagu yang dibawa oleh salah satu
prajurit yang dapat bernyanyi tadi.
Prajurit jangkung :” lihatlah, aku menemukan sumber bunyi unik itu!, “

Prajurit gempal :” iya, benar itu adalah suara dari seekor katak merah, “

Prajurit berkumis :” bagaimana, kalau kita bawa Katak Merah ini sebagai penghibur teman-
teman kita di istana ?, “

Prajurit gempal :” usul yang bagus! Lagi pula tidak ada hiburan yang menarik seperti
nyanyian katak merah ini di istana semenjak kepergian Ratu, bahkan Raja Javar
memberikan larangan hiburan apapun di istana sebagai bentuk rasa berduka!!”

Prajurit :” jika mengingat keputusan Raja, aku pun harus menyembunyikan bakat menyanyi
dan melucuku hingga ke hutan pinus bersama kalian ketika di sela berburu, “

Kepala prajurit :” baiklah, kita bawa saja katak merah ini ke istana lalu memeliharanya
dengan diam-diam, kalian boleh mengadakan bernyanyi dan berpesta hanya saat waktu
tengah malam!! “

Narator :”Saat Katak Merah tiba di istana, ia tinggal di gudang milik prajurit dan pelayan
istana. Disana, ia bertemu dengan seekor tikus di dapur, “

Tikus dapur :” Hai, kawan ! sepertinya kau tak asing bagiku, apa kau yang sering mengantar
bahan makanan di istana ini ? “

Katak Merah :” iya, kau benar. Aku cukup sering untuk mengantar bahan makanan ke
istana, ”

Tikus Dapur :” lalu, kenapa kau bisa daang dengan para prajurit itu?”

Katak Merah :” aku tidak tau persis, awalnya aku tersesat di hutan pinus dekat lembah
Moko, tiba-tiba saja aku bertemu para prajurit yang sedang beristirahat sambil bernyanyi
dan berpesta kecil-kecilan. Karena aku mengeluarkan bunyi dari kerongkonganku, mereka
pun selalu tertawa ketika aku mengeluarkan bunyi itu. Sejak itu, mereka mengira aku bisa
bernyanyi dan menghibur mereka. Lalu, mereka membawaku kesini, “

Tikus Dapur :” tunggu, kau bilang tersesat di hutan pohon pinus? Memangnya kau sedang
mencari apa?

Katak Merah :” aku mencari penyihir koala hitam. Aku meminta agar bisa mendapatkan
sayap seperti elang putih, “

Tikus Dapur :” kau Konyol sekali!! Jelas- jelas kau tertipu. Keberadaan Koala Hitam
hanyalah Mitos !!, “

Katak Merah :” Tidak bisa !!, kau bohong !! aku harus kembali ke hutan pinus sekarang.
Bantu aku membuka pintu sangkar ini! “

Narator :” Disaat katak merah akan keluar dari gudang, tiba-tiba sang prajurit datang
untuk beristirahat. Salah satu dari mereka mengumumkan, “

Prajurit :” Hey, teman-teman kau lihat apa yang aku bawa ini? Aku punya katak merah yang
bisa bernyanyi !!”

Prajurit tinggi :” mana mungkin ada katak merah yang dapat bernyanyi?!!! “

Kumpulan prajurit :” iya, mana mungkin!! Mana buktinya??!! Kau, jangan sampai melebih-
lebihkannya dong!!”
Prajurit :” tunggu, apa yang dikatakan dia memang benar. Katak merah itu dapat menghibur
kita saat dihutan. Aku akan membuktikan untuk kalian, “

Prajurit lainnya :” Hey!! Kau lupa dengan peraturan kalau kita hanya boleh
menyelenggarakan hiburan saat tengah malam??!! Hal ini bisa menggangu Raja Javar!!, “

Prajurit :” ini waktu istirahat bagi kita. Aku hanya akan mengujinya sebentar saja. Lagipula
Raja Javar tidak akan datang ke gudang, tenanglah, “

Narator :”Saat itu, prajurit yang pandai bernyanyi bersiap-siap untuk membuktikan pada
prajurit lainnya, “

Tikus Dapur :” cepatlah bernyanyi, aku juga ingin mendengar suaramu yang unik itu ! “

Katak Merah :” tunggu, aku lupa cara megeluarkan bunyi itu, “

Tikus Dapur :” kau yakin tidak bisa mengeluarkannya lagi??!! Coba ingat-ingat lagi apa yang
membuatmu bisa bernyanyi !”

Katak Merah :”aku butuh hiburan !, saat sebelum aku mengeluarkan bunyi itu, aku melihat
prajurit itu melucu dan bernyanyi. Lalu aku menikmatinya dan bunyi itu keluar dengan
sendirinya, “

Tikus Dapur :” tapi, saat ini prajurit itu hanya menunggumu untuk bernyanyi, apalagi kita
tidak dapat berkomunikasi langsung dengan mereka, untuk mengatakan alasanmu waktu itu
bisa mengeluarkan bunyi unikmu itu, “

Salah satu prajurit :”Cepat lah!!! Kau bernyanyi atau tidak, kau sendiri yang tidak akan
selamat!!

Narator :”Saat itu pun katak merah berusaha untuk mencoba segala cara. Mulai dari minum
air yang banyak, lalu menepuk dadanya, berguling-guling di tanah, dan akhirnya pun para
prajurit tertawa sedangkan katak merah hanya bisa menahan malu. Disaat ia mengeluarkan
suaranya, semua prajurit terdiam hingga menjadi kagum. Akhirnya pun katak menjadi
pembicaraan semua orang, hingga Raja Javar yang sudah lama tidak merasa terhibur, Raja
minta ditontonkan aksi suara unik katak merah, “

Tikus Dapur :” kau mau pergi pentas lagi? “

Katak Merah :”Tidak, aku hanya ingin pergi sebentar untuk menemui teman lama, “

Tikus Dapur :” ngomong-ngomong kau belum jelaskan padaku tentang alas an kapan kau bisa
mengeluarkan bunyi unikmu kembali? “

Katak Merah :” kau ingin tahu? Baiklah, saat itu aku hamper mati karena malu tak bisa
mengeluarkan suara unikku yang diinginkan mereka, “

Tikus Dapur :” karena tawa mereka??”

Katak Merah :” Ya, karena tawa mereka yang mengejekku, sekaligus membuatku sadar akan
sesuatu. Sesuatu yang dapat membuatku mengeluarkan bunyi itu, “

Tikus Dapur :”Apa??”

Katak Merah :” tertawa sangat erat dengan hal yang lucu dan bahagia. Saat itu, suaraku
muncul karena aku melihat hal lucu dan aku merasa bahagia. Ketika aku memejamkan mata,
aku mencoba mengingat kebahagianku yang sudah lama terpendam, “
Tikus Dapur :” Lalu, apa saja kebahagianmu? “

Katak Merah :” mencoba mensyukuri segala hal yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada
kita. Dan seharusnya, aku tak perlu memaksakan keinginan untuk memiliki sayap seperti
Elang Putih. Apalagi berusaha menemui seorang penyihir. Itu adalah tindakan terkonyol dan
paling putus asa. Aku bahagia menjadi diriku sendiri. Suara ini juga anugerah buatku. Aku
bisa menghibur banyak orang, “

Tikus Dapur :” kau hebat katak merah. Lalu, apa teman lama yang akan kau temui ini juga
bagian kebahagiaanmu? “

Katak merah :” tentu saja, dia teman terbaikku, “

Tikus Dapur :” apa aku boleh menjadi teman terbaikmu juga? “

Katak merah :” tentu saja!! Kalian berdua adalah hal terbaik lainnya setelah diriku, yang
patut aku syukuri ! “

Narator :” tidak ada orang yang sempurna dibanding Tuhan Yang Masa Kuasa. Ingatlah, jika
iri tanda orang itu tak mampu. Kita harus selalu mensyukuri atas anugerah yang diberikan
Tuhan kepada kita selama ini. Kita masih diberi kesehatan saja, sudah sangat bersyukur.
Karena diluar sana ada orang yang keadaanya lebih parah dari kita. Maka dari itu,
bersyukurlah karena kita diberi kesehatan, pengelihatan, pendengaran, dan kelebihan
lainnya. Sekian dari Kelompok kami terima kasih : )

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Para Pemain

 Narator : Eqina Ashlihatul A.


 Katak merah : Rayya Asha A.
 Tikus Dapur : Aliffya Meylanessa P.
 Siput emas : Mochamad Alfian
 Prajurit jangkung :
 Prajurit Gempal :
 Prajurit Berkumis :
 Prajurit : Nabila Putri Arimbi D.
 Kepala Prajurit : Fathahillah Ardi K.
 Prajurit Tinggi : Muhammad Rizqi F.
 Prajurit Lainnya : Azalina Aurellia Z.

Anda mungkin juga menyukai