Anda di halaman 1dari 9

Dongeng Anak Pangeran Katak

Pada suatu waktu, hidup seorang raja yang mempunyai beberapa anak gadis yang cantik,
tetapi anak gadisnya yang paling bungsulah yang paling cantik. Ia memiliki wajah yang
sangat cantik dan selalu terlihat bercahaya. Ia bernama Mary. Di dekat istana raja terdapat
hutan yang luas serta lebat dan di bawah satu pohon limau yang sudah tua ada sebuah sumur.
Suatu hari yang panas, Putri Mary pergi bermain menuju hutan dan duduk di tepi pancuran
yang airnya sangat dingin. Ketika sudah bosan sang Putri mengambil sebuah bola emas
kemudian melemparkannya tinggi-tinggi lalu ia tangkap kembali. Bermain lempar bola
adalah mainan kegemarannya.
Namun, suatu ketika bola emas sang putri tidak bisa ditangkapnya. Bola itu kemudian jatuh
ke tanah dan menggelinding ke arah telaga, mata sang putri terus melihat arah bola emasnya,
bola terus bergulir hingga akhirnya lenyap di telaga yang dalam, sampai dasar telaga itu pun
tak terlihat. Sang Putri pun mulai menangis. Semakin lama tangisannya makin keras. Ketika
ia masih menangis, terdengar suara seseorang berbicara padanya,Apa yang membuatmu
bersedih tuan putri? Tangisan tuan Putri sangat membuat saya terharu Sang Putri melihat
ke sekeliling mencari darimana arah suara tersebut, ia hanya melihat seekor katak besar
dengan muka yang jelek di permukaan air. Oh apakah engkau yang tadi berbicara katak?
Aku menangis karena bola emasku jatuh ke dalam telaga. Berhentilah menangis, kata sang
katak. Aku bisa membantumu mengambil bola emasmu, tapi apakah yang akan kau berikan
padaku nanti?, lanjut sang katak.
Apapun yang kau minta akan ku berikan, perhiasan dan mutiaraku, bahkan aku akan berikan
mahkota emas yang aku pakai ini, kata sang putri. Sang katak menjawab, aku tidak mau
perhiasan, mutiara bahkan mahkota emasmu, tapi aku ingin kau mau menjadi teman
pasanganku dan mendampingimu makan, minum dan menemanimu tidur. Jika kau berjanji
memenuhi semua keinginanku, aku akan mengambilkan bola emasmu kembali, kata sang
katak. Baik, aku janji akan memenuhi semua keinginanmu jika kau berhasil membawa bola
emasku kembali. Sang putri berpikir, bagaimana mungkin seekor katak yang bisa berbicara
dapat hidup di darat dalam waktu yang lama. Ia hanya bisa bermain di air bersama katak
lainnya sambil bernyanyi. Setelah sang putri berjanji, sang katak segera menyelam ke dalam
telaga dan dalam waktu singkat ia kembali ke permukaan sambil membawa bola emas di
mulutnya kemudian melemparkannya ke tanah.
Sang Putri merasa sangat senang karena bola emasnya ia dapatkan kembali. Sang Putri
menangkap bola emasnya dan kemudian berlari pulang. Tunggu tunggu, kata sang katak.
Bawa aku bersamamu, aku tidak dapat berlari secepat dirimu. Tapi percuma saja sang katak
berteriak memanggil sang putri, ia tetap berlari meninggalkan sang katak. Sang katak merasa
sangat sedih dan kembal ke telaga kembali. Keesokan harinya, ketika sang Putri sedang
duduk bersama ayahnya sambil makan siang, terdengar suara lompatan ditangga marmer.
Sesampainya di tangga paling atas, terdengar ketukan pintu dan tangisan,Putri, putri
bukakan pintu untukku. Sang putri bergegas menuju pintu. Tapi ketika ia membuka pintu,
ternyata di hadapannya sudah ada sang katak. Karena kaget ia segera menutup pintu keraskeras. Ia kembali duduk di meja makan dan kelihatan ketakutan. Sang Raja yang melihat
anaknya ketakutan bertanya pada putrinya,Apa yang engkau takutkan putriku? Apakah ada
raksasa yang akan membawamu pergi? Bukan ayah, bukan seorang raksasa tapi seekor katak
yang menjijikkan, kata sang putri. Apa yang ia inginkan dari? tanya sang raja pada
putrinya.
Kemudian sang putri bercerita kembali kejadian yang menimpanya kemarin. Aku tidak
pernah berpikir ia akan datang ke istana ini.., kata sang Putri. Tidak berapa lama, terdengar
ketukan di pintu lagi. Putri, putri, bukakan pintu untukku. Apakah kau lupa dengan
ucapan mu di telaga kemarin? Akhirnya sang Raja berkata pada putrinya,apa saja yang
telah engkau janjikan haruslah ditepati. Ayo, bukakan pintu untuknya. Dengan langkah yang
berat, sang putri bungsu membuka pintu, lalu sang katak segera masuk dang mengikuti sang
putri sampai ke meja makan. Angkat aku dan biarkan duduk di sebelahmu, kata sang katak.

Atas perintah Raja, pengawal menyiapkan piring untuk katak di samping Putri Mary. Sang
katak segera menyantap makanan di piring itu dengan menjulurkan lidahnya yang panjang.
Wah, benar-benar tidak punya aturan. Melihatnya saja membuat perasaanku tidak enak,
kata Putri Mary.
Sang Putri bergegas lari ke kamarnya. Kini ia merasa lega bisa melepaskan diri dari sang
katak. Namun, tiba-tiba, ketika hendakmembaringkan diri di tempat tidur. Kwoook!
ternyata sang katak sudah berada di atas tempat tidurnya. Cukup katak! Meskipun aku sudah
mengucapkan janji, tapi ini sudah keterlaluan! Putri Mary sangat marah, lalu ia
melemparkan katak itu ke lantai. Bruuk! Ajaib, tiba-tiba asap keluar dari tubuh katak. Dari
dalam asap muncul seorang pangeran yang gagah. Terima kasih Putri Mary kau telah
menyelamatkanku dari sihir seorang penyihir yang jahat. Karena kau telah melemparku,
sihirnya lenyap dan aku kembali ke wujud semula. Kata sang pangeran. Maafkan aku
karena telah mengingkari janji, kata sang putri dengan penuh sesal. Aku juga minta maaf.
Aku sengaja membuatmu marah agar kau melemparkanku, sahut sang Pangeran. Waktu
berlalu begitu cepat. Akhirnya sang Pangeran dan Putri Mary mengikat janji setia dengan
menikah dan merekapun hidup bahagia.
Pesan moral Dongeng Anak Pangeran Katak : Jangan pernah mempermainkan sebuah
janji dan pikirkanlah dahulu janji-janji yang akan kita buat.
Demikianlah Dongeng Anak Pangeran Katak ... Selesai
Dongeng Asal Mula Kota Surabaya

Dahulu kala disebuah lautan hiduplah seekor Ikan Hiu Sura dengan Buaya kedua binatang ini
tak pernah akur mereka selalu berkelahi saat berebut mangsa. kedua binatang ini sama kuat,
tangkas, cerdik, ganas dan rakus. Walaupun sudah sering berkelahi tetapi tidak ada yang
menang atau yang kalah di antra mereka. Akhirnya merekapun bosan bermusuhan dan
mereka mengadakan kesepakatan.
Sepertinya aku sudah bosan nih berantem terus badan pada pegel, gimana kalau kita
membuat perjanjian kata Sura
Iya aku juga bosen, ya udah perjanjian apa nih
Kita bagi daerah kekuasaan
Setelah berdiskusi akhirnya mereka membagi daerah kekuasaan yaitu Sura berkuasa di dalam
air yaitu lautan dan Buaya berkuasa di daratan sebagai batas antara daratan dan air yaitu
tempat yang di capai air laut pada waktu pasang dan surut dan merekapun sama-sama
menyetujui kesepakatan itu. Dengan adanya kesepakatan itu maka tidak ada lagi perkelahian
antara sura dan baya keduanya sepakat untuk menghormati wilayah masing masing.
Pada suatu hari karena bosan makan ikan asin Sura mencari mangsa di sungai.
Wah ikan asin lagi ikan asin lagi samapi darah tingi aku naik nih gara-gara makan yang asinasin melulu, ah coba aku mo cari makan di sungai aja ikanya gurih slekethep moga-moga aja
buaya lagi ga ada
Agar tidak ketahuan Buaya secara diam-diam Sura memasuki sungai yang merupaka wilayah
kekuasaan Buaya. Beberapa kali Sura tidak ketahuan tetapi pada suatu hari Buaya
memergokinya tentu saja buaya sangat marah melihat Sura melanggar perjajianya.
Hai Sura, mengapa engkau melanggar perjanjian yang telah kita sepakati? mengapa kamu
berani memasuki sungai yang merupakan wilayah kekuasaanku? tanya Buaya.
Tetapi Sura tidak merasa beralah dan tenang tenang saja.

Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini berair. Bukankah aku sudah bilang
bahwa aku adalah penguasa air. Nah bukankah sungai ini ada airnya jadi ini juga termasuk
wilayah kekuasaanku, kata Sura
What eh salah Apaaaaa? Sungai itukan tempatnya di darat, sedang daerah kekuasaan kamu
adalah di laut, berarti sungai adalah daerah kekuasaanku Buaya sewot.
Ora iso. Akukan tidak bilang kalau di air adalah hanya air laut, tetapi juga di sungai, jawab
Sura.
Sontoloyo, Sleketep kau mencari gara-gara, Sura?
Tidak! kukira alasan aku cukup kuat dan aku berada di pihak yang benar.
Kau sengaja mengakaliku. Aku tidak sebaodao yang kamu kira! Buaya semakin marah.
Aku tidak berduli kamu bodoh atau pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah
kekuasaanku! Sura tetap tak mau ngalah.
Akhirnya perkelahian antara Ikan hiu Sura dan buayapun terjadi lagi. Pertarungan ini
berlangsung sangat hebat dan dasyat mereka saling menerkam dan menerjang dan dalam
sekejap air disekitarnya menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka luka kedua
binatang itu.
Dalam pertarungan itu buaya mendapat luka gigitan di pangkal ekornya sebelah kanan.
Selanjutnya, ekornya itupun terpaksa selalu membelok kekiri. Sementara Sura juga tergigit
ekornya hingga hampir putus lalu Sura kembali kelautan. Buaya puas telah dapat
mempertahankan daerahnya.
Pertarungan antara Ikan Hiu yang bernama sura dan Buaya ini sangat berkesan di hati
masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu di kait- kaitkan dengan
peristiwa ini. Dari peristiwa inilah kemudian dibuat lambang kota Kota Madya Surabaya
yaitu gambar Ikan Hiu Sura dan Buaya.
Namun adapula yang berpendapat Surabaya berasal dari kata Sura dan Baya. Sura berarti jaya
atau selamat sedang Baya berarti bahaya, jadi Surabaya berarti selamat menghadapi bahaya.
Demikianlah Dongeng Asal Mula Kota Surabaya ... Selesai

Asal Mula Rumah Siput


Dahulu kala, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana Pertama kali
siput tinggal di sarang burung yang sudah ditinggalkan induk burung di atas pohon .
Malam terasa hangat dan siang terasa sejuk karena daun-daun pohon
merintangi sinar matahari yang jatuh tepat ke sarang tempat siput tinggal. Tetapi
ketika musim Hujan datang, daun-daun itu tidak bisa lagi menghalangi air hujan yang
jatuh,.. siput menjadi basah dan kedinginan terkena air hujan.
Kemudian siput pindah ke dalam lubang yang ada di batang pohon, Jika
hari panas, siput terlindung dengan baik, bahkan jika hujan turun, siput tidak akan
basah dan kedinginan. Sepertinya aku menemukan rumah yang cocok untukku,
gumam siput dalam hati.
Tetapi di suatu hari yang cerah, datanglah burung pelatuk ,, tok..toktok
burung pelatuk terus mematuk batang pohon tempat rumah siput, siput menjadi
terganggu dan tidak bisa tidur,
Dengan hati jengkel, siput turun dari lubang batang pohon dan mencari
tempat tinggal selanjutnya. Siput menemukan sebuah lubang di tanah, kelihatannya
hangat jika malam datang, pikir siput. Siput membersihkan lubang tersebut dan
memutuskan untuk tinggal di dalamnya, tetapi ketika malam datang, tikus-tikus
datang menggali dari segala arah merusak rumah siput. Apa mau dikata, siput pergi
meninggalkan lubang itu untuk mencari rumah baru.
Siput berjalan terus sampai di tepi pantai penuh dengan batu karang. Selasela batu karang dapat menjadi rumahku !!! siput bersorak senang, aku bisa
berlindung dari panas matahari dan hujan, tidak aka nada burung pelatuk yang akan
mematuk batu karang ini, dan tikus-tikus tidak akan mampu menggali lubang
menembus ke batu ini.
Siput pun dapat beristirahat dengan tenang, tetapi ketika air laut pasang
dan naik sampai ke atas batu karang, siput ikut tersapu bersama dengan ombak.
Sekali lagi siput harus pergi mencari rumah baru. Ketika berjalan meninggalkan
pantai, siput menemukan sebuah cangkang kosong, bentuknya cantik dan sangat
ringan.
Karena lelah dan kedinginan, Siput masuk ke dalam cangkang itu , merasa
hangat dan nyaman lalu tidur bergelung di dalamnya.
Ketika pagi datang, Siput menyadari telah menemukan rumah yang terbaik
baginya. Cangkang ini sangat cocok untuknya. Aku tidak perlu lagi cepat-cepat

pulang jika hujan turun, aku tidak akan kepanasan lagi, tidak ada yang akan
menggangguku, . aku akan membawa rumah ini bersamaku ke manapun aku pergi.

Betty Veve [mami_veve10 @yahoo.com]


Keledai yang Bodoh
Oleh : Aesop

Dongeng Anak Indonesia kali ini mengisahkan tentang Keledai yang bodoh. Pada suatu
hari ada seekor keledai menemukan sebuah kulit singa yang tertinggal dari sang pemburu di
dalam hutan. Dia kemudian memakai kulit singa itu dan menghibur dirinya dengan cara
bersembuyi di semak-semak dan tiba-tiba meloncat keluar untuk menakut-nakuti binatang
yang lewat di tempat itu. Semua binatang yang kebetulan lewat, menjadi takut dan lari dari
tempat itu ketika melihat keledai yang mereka kira si Raja Hutan.
Keledai tersebut begitu senang dan kegirangan melihat semua binatang lari ketakutan, seolaholah dirinya adalah raja hutan, sehingga karena terlalu bangga dan senangnya, dia mulai
mengaum dengan keras, tetapi bukannya auman singa yang keluar dari mulutnya, melainkan
cuma ringkikan keledai yang parau. Seekor rubah yang tadinya ikut lari bersama dengan
binatang lainnya, menjadi terhenti ketika mendengar suara itu. Perlahan-lahan dia mendekati
keledai itu dan menyadari bahwa yang menakut-nakuti seluruh binatang yang lewat di tempat
itu hanyalah seekor keledai yang memakai kulit singa. Rubah itu kemudian berkata sambil
tertawa:
Jika kamu menutup mulutmu, mungkin saya akan berlari ketakutan juga. Tetapi kamu malah
mengaum dan mengeluarkan suara ringkikanmu yang parau, membuatku jadi tertawa.
Demikian Dongeng Anak Indonesia yang berkisahkan Keledai Yang Bodoh, hikmah yang
didapat : Orang bodoh mungkin bisa menipu dengan pakaian dan penampilannya, tetapi dari
perkataanya, orang lain akan segera tahu siapa dirinya yang sebenarnya.
Rabu, 18 April 2012

Baju Baru Untuk Sang Raja


Di sebuah Negeri hiduplah seorang Raja yang gemar menghambur - hamburkan
harta kerajaan untuk kepentingan pribadinya dari pada rakyatnya, Raja Gan Gan
begitulah rayatnya memanggilnya.
mungkin yang di maksud adalah juragan Salah satu kegemaran sang Raja adalah

membeli baju - baju mahal dan mewah.


Pada suatu hari datanglah dua orang penipu yang mengaku sebagai penjahat eh
penjahit yang mampu membuatkan sang Raja sebuah baju ajaib tidak hanya
terlihat mewah tetapi juga unik dan langka dan belum ada seorangpun di dunia
ini yang memilikinya bahkan bahkan baju ini tidak akan di temukan di planet
manapun.
" Ealaaaaaaah baju opo to kuwi ko keto'e apik men?" tanya sang Raja

" Begini tuanku baju buatan saya ini memiliki kelebihan hanya bisa di lihat oleh
orang pinter saja yang ga pinter ga bisa liat"

buat orang yang ga pinter

kasiaaaaaan deh loe ga bisa liat

" maksud loh cuma dukun alias para normal yang bisa liat baju buatan kamu
ini?" jawab sang Raja
:" Lho ...... begitu ah tuanku becandanya jelek, maksud saya yang bisa liat baju
ini hanya orang yang pandai dan bijak, dengan baju ini tuanku bisa melihat siapa
- siapa pejabat di kerajaan ini yang kurang pantas menduduki jabatanya karena
pejabat tuanku yang tidak pandai dan bijak tidak bisa melihat baju ini.
" weee ladalah opo iyo, yowis nek ngono aku gaweke" jawab sang Raja dengan
semangat.
" Oke lah kalo begitu " jawab penipu itu"

rasakno tak apusi

Ke dua penipu itupun segera keluar dari istana dengan membawa uang yang
banyak di kedua tangan mereka sebagai ongkos jahit pembuatan baju baru
untuk sang Raja dan merekapun segera menyiapkan alat - alat dan mesin jahit.
Sepanjang hari, kedua penipu itu berpura - pura bekerja keras padahal tidak
terlihat sehelai benangpun di mesin jahitnya. Mereka terus menerus meminta
emas dan benang jahit terbaik dari Raja Gan Gan dengan alasan untuk keperluan
pembuatan baju baru sang Raja.
Setelah beberpa hri lamanya Raja Gan Gan memerintahkan seorang mentri
kepercayaanya untuk melihatnya, sang mentripun segera menemui tukang jahit
gadungan itu, di tempat ini sang mentri hanya melihat dua orang penipu itu
sedang duduk di depan mesin jahit yang kosong.
"Eh ada pak mentri, gimana nih pak mentri menurut sampeyan bagus to baju
bikinan saya ini?" tanya salah seorang penipu sambil menunjuk kearah mesin
yang kosong.
Betapa terkejutnya pak mentri karena sama sekali tidak melihat baju itu. Dalam
hatinya dia berkata " Waduh mana bajunya ko aku ra weruh apa jangan - jangan
aku ini wong bodo longalongo koyo kebo dadi aku tidak bisa melihat ora weruh
baju baru sang Raja, waduh isin aku kalo sampai orang - orang tahu kalo aku ini
mentri yang bahlol, kalo begitu aku mau pura - pura lihat aja deh dari pada
bengep".
"Wih wih wih apek tenan iki bajune, warnaya juga keren dan elegan" puji sang
mentri berpura - pura kagum.

padahal ga ada apa - apaan.

Kemudian sang mentripun kembali menemui sang Raja untuk melaporkan


keindahan baju barunya itu. Raja Gan Gan yang memang sudah tidak sabar ingin
melihat baju baruny itupun memutuskan utuk pergi melihatnya sendiri. Dengan
beberapa pengawal dan mentri pilihan, Raja Gan Gan datang menemui kedua
penjahit yang terlihat bekerja sangat giat.
" Kepriben kiye paduka raja? Indah sekali bukan?" tanya sang mentri.
Bukan main kagetnya sang Raja. Dia tidak melihat sehelai benangpun di mesin
jahit itu. " Apakah ini berarti aku bodoh dan tak pantas menjadi seorang Raja?!"
Tanya Raja Gan Gan dalam hati. " Baa....Bagus sekali! ini baju yang bagus sekali.
Kalian berdua memang hueebuaaat baru pertama kali aku lihat baju seperti ini,"
jawab sang Raja berusaha agar terlihat puas dan antusias.

dasar raja bahlol

Serentak semua orang yang ada di ruangan tersebut, yaitu para mentri dan
pendamping pilihan Raja, memuji keindahan baju tersebut. " Raja harus
memakainya dalam acara kerajaan besok," jawab salah satu mentrinya.
Pada malam harinya kedua penipu itu berpura - pura bekerja keras semalaman
untuk menyelesaikan baju ajaib sang Raja. Menjelang pagi harinya mereka
mengabarkan pada sang raja bahwa baju ajaibnya telah selesai dibuat. Kedua
penjahit gadungan itupun datang menemui sang Raja sambil berpura - pura
membawa baju ajaib yang luar biasa itu.
" Salah satu keistimewaan dari baju ini adalah beratnya ringan seperti sarang
laba - laba, paduka,"a ucap salah seorng penipu itu.
" Ya, jadi paduka tak perlu merasa berat atau kepanasan, karena hampir seperti
tak memakai baju sama sekali," tamabh penipu yang lain.

" Baiklah, bila tuanku tidak keberatan, silahkan berdiri didepan cermin agar kami
dapat memakaikan baju hebat ajaib ini," ucap salah satu penipu itu.

Maka mulailah Raja Gan Gan melepaskan bajunya satu per satu hingga celana
pendek untuk dalaman saja. kedua penipu itupun berpura - pura sibuk
memakaikan baju kebadan sang Raja. Begitu juga, celana dan jubah. Raja Gan
Gan sebenarny kebingungan dan merasa kikuk, hanya menurut saja.
"Sepertinya ada yang ga beres nih" kata sang Raja dalam hatinya
Setelah selesai memakai baju barunya tibalah saatnya Raja Gan Gan untuk
keluar memamerkan baju yang luar biasa kepada rakyatya. Raja pemimpin
parade dan berjalan di depan.
Para mentri dan pendampingnya mengikuti dari belakang sambil berkata,
"Lihatlah betapa bagusnya baju Raja, "Baju yang luarbiasa, Paduka," Anggun dan
keren sekali."
Begitu Raja Gan Gan melangkahkan kakinya keluar istana, para rakyat yang
melihatnya sungguh merasa terkejut. Raja mereka saat ini sedang berjalan
dengan bangga walau hanya menggunakan celana pendek, sementara para
mentri dan pendampingnya terus menerus memuji pakaian yang di pakai sang
Raja.
" waduh la mana bajunya wong Rajanya aja wudo alias ga pake baju kok katanya
pake klambi anyar" kata salah seorang yang sedang menyaksikan parade itu
sambil sesekali mengucek - ngucek matanya untuk menyakinkan dirinya kalo
yang dilihatnmya adalah benar " wah Raja dan mentrinya setres ini " ucapnya
lagi
Rakyat pun mulai berbisik - bisik dan gelak tawa di antara para rakyat yang
menyaksikan. Lalu tiba - tiba seorang anak kecil berkata kepada ibunya sambil
teriak," Mak ma'e kenapa Raja ora nganggo klambi mak sexi sekali?" " hus saru
anak kecil ga boleh liat biar emak aja yang liat " kata ibu itu sambil menutup

mata anaknya.
Mendengar bisik - bisik dan gelak tawa semakin meluas di antara para rakyatnya
yang menyaksikan. Mau tak mau, Raja Gan Gan pun pun mulai menyadari
kekisruhan yang terjadi di antara para rakyat yang menontonya. Kekisruhan
yang berisi nada - nada mencemooh dan tawa mengejek. Tak terdengar pujian
atau decak kagum.
" Nah kan tenan ada yang ga beres" Ucapnya dalam hati
Akhirnya Raja Gan Gan pun mulai curiga. Sangat curiga. Apalagi saat ini, kulit
dada. perut dan kakinya merasakan sentuhan semilir angin yang dingin. Raja
Gan Gan sekilas menengok ke belakang. Para pendampingnya sedang berjalan
menunduk dengan wajah merah padam.
Raja Gan Gan pun menyadari apa yang terjadi bahwa saat ini dirinya sedang
berjalan hanya dengan memakai sehelai celana pendek saja. Tapi Raja Gan Gan
tak mungkin berputar arah begitu saja kearah istana. Akhirnya, Raja Gan Gan
tetap berjalan sambil menyimpan rasa marah dan malu.
untuk sang raja masih pake celana pendek coba kalo sang raja ga punya celana
pendek wah bisa gondang - gondung itu

The End

Jumat, 08 Juni 2012

Legenda Telaga Warna


Dahulu kala Prabu Swartalaya dan Sang Permaisuri Ratu Purbamanah dari
kerajaan Kutatanggeuhan begitu di cintai oleh seluruh rakyatnya. Tetapi sayang,
Raja dan Ratu belum di karuniai keturunan penerus tahta kerajaan.
Keadaan ini membuat hati Sang Raja gelisah " Aku galaaaaaauu " kata hati Sang
Raja. Sang Rajapun berniat untuk bertapa memohon petunjuk kepada yang
kuasa agar cepat diberi keturunan untuk meneruskan tahtanya, hingga pada
suatu hari Sang Raja menemui Sang Permaisuri " Permaisuriku, sepertinya aku
harus bertapa agar keinginanku memiliki anak dapapt terkabul!", ucap sang
Prabu dengan lembut.
Prabu Suwartalaya pun bertapa, memohon pada yang kuasa selama beberapa
bulan. Tidak lama kemudian Sang permaisuripun mengandung

( waduh cepet

sekali ya padahal sang raja kan baru bertapa perbuatan siapa ini )
bukan perbuatan si penulis cerita ini ya ) lanjuuuuuuut.

( yang jelas itu

Seluruh rakyat kerajaan gembira, hingga lahir seorang Putri yang di judul Gilang
Rumini, Sang Putri tumbuh dalam gelimang kasih sayang dari kedua orang
tuanya

( maklum anak semata wayang pasti ujung-ujungnya jadi anak manja deh )

hal inilah yang menjadiakan Sang Putri tumbuh menjadi seorang anak yang
manja dan pemarah.
( nah rak tenan to )
ketika Sang Putri akan berulang tahun yang ke - 17, seluruh rakyat membawakan
hadiah yang istimewa untuk sang Putri. Oleh Sang Prabu semua hadiah di terima
dengan baik, lalu di simpan untuk kepentingan rakyatnya. Tibalah hari perayaan
ulang tahun Sang Putri, seluruh rakayat merayakanya dengan perasaan bahagia.
" Putriku Gilang Rukmini sing ayu dewe sak dunia wal palnet mupluk mumpluk kimplah - kimplah, terimalah hadiah dari papih buat dirimu. Sang Raja
memberikan sebuah kalung mutiara yang indah " Kalung mutiara ini di ambil
oleh salah seorang nelayan terbaik di kerajaan ini, permatanya diasah oleh
pengrajin terbaik di kerajaan ini dan untaian indah ini di rancang oleh ahli
perhiasan terbaik di kerajaan ini langganan mamih mu
ini semua sebagai
tanda cinta kasih sayang kami kepadamu Putriku" kata Sang Raja.

Tetapi apa yang terjadi .............. ? Sang Putri berkata " papiiiiiiiih, ini adalah
kalung terburuk yang pernah ada!" Aku tak mau emoooooh !", Sang Putripun
langsung melepar kalung mutiara pemberian ayahnya hingga hancur berkeping keping.
Ratu Purbamanah dan seluruh rakyat Kutatanggeuhan menangis pilu melihat
sikap Sang Putri
( dasar anak kurang ajar ). Tiba - tiba keluarlah air bah dari
perut bumi. Gialng Rukmini ketakutan memeluk kaki ayahnya, " Ampun papih,
maafkan kelancanganku !", Putri Gilang Rukmini menangis menghiba.
Perlahan kerajaan itu tenggelam dan menjelma menjadi sebuah telaga yang
tampak memancarkan warna. Konon, bias warna dari telaga itu adalah bias yang
terpancar dari kalung mutiara milik putri Gilang Rukmini.
Demikian tadi cerita mengenai legenda telaga warna sepermohon maaf jika
cerita di atas di selipkan kata - kata yang mungkin agak konyol tidak bermaksud
melecehkan siapapun karena semua itu hanya bertujuan untuk menghibur.

Anda mungkin juga menyukai