Anda di halaman 1dari 3

MUHAMMAD RIFQI SETIAWAN

X TO 1

28

KOS KOSAN ‘MEREKA’

Cerita kesurupan memang sering kali kita dengar. Bahkan kita juga seringmenyaksikan dengan mata
kepala sendiri ketika ada seseorang yang tiba-tiba berteriak tidakkaruan, sambil menjerit-jerit serta
menangis tanpa sebab yang jelas. Banyak kejadian tentangkesurupan atau kerasukan yang mana
pelakunya adalah makhluk tak kasat mata atau jin.Percaya atau tidak, jin memang bisa mengendalikan
tubuh seseorang yang memiliki dayatahan tubuh lemah serta kurangnya perlindungan dari diri sendiri.
Entah kurangnya kitadalam mendekatkan diri kepada Tuhan, atau memang ‘makhluk’ itu yang senang
mengambilalih tubuh manusia.

Karena mereka tidak mengenal jenis kelamin, rupa, bahkan agama untukmenguasi tubuh kita.Ketika aku
berumur belasan tahun yang lalu, aku dan keluargaku mengunjungi kakakpertamaku yang sedang kuliah
di Ibukota. Saat itu, tepatnya kakakku sudah tidak kuliah lagikarena ia baru saja wisuda. Dia seorang
perempuan yang tinggal di sebuah kos-kosan khususuntuk perempuan. Tapi, karena aku seorang lelaki
dan juga adiknya maka Ibu pemilik kosmemperbolehkan kami untuk menginap.Ruangannya tidak terlalu
besar. Terbagi menjadi 3 bagian, untuk ruang tamu, kamardan dapur. Jujur, saat memasuki kosan kakak
perempuanku, aku tidak merasakan apa-apa.Biasa saja, seperti ruangan pada umumnya. Di sana, kami
berempat. Aku, kakaku, abangku,dan ibuku. Bayangkan, di ruangan yang tidak terlalu besar kami berbagi
tempat tidur selama beberapa malam. Di daerah belakang, tepatnya di dapur dan di dekat kamar mandi,
akumelihat tanaman sirih yang menjalar. Lebat sekali. Tapi aku sama sekali tidak merasakanapa-apa.
Hingga suatu ketika, saat kami pulang dengan mengangkut seluruh barang-barangkakakku yang sudah
selesai kuliah, dia bercerita. Saat itu kami sudah berada di rumahtercinta.Di kosan itu, ada beberapa
mahasiswi yang menghuninya. Kebanyakan kuliah dikampus yang sama. Dan ada juga beberapa yang
beragama non-muslim. Salah satunya Mira.Teman kakakku yang kuliah di jurusan yang berbeda
dengannya. Dia salah satu teman yanglumayan dekat dengan kakakku. Jadi, suatu malam, Mira sedang
menyikat gigi di kamarmandi. Sama seperti di tempat kakakku, kamar mandinya kecil sekali. Ketika itu,
ketika sikatgigi sudah masuk ke dalam mulut, tanpa ada hal yang aneh ia memandangi langit-langit
kamar mandi yang hanya ditutupi kayu-kayu.

Selama beberapa saat, ia terus melakukan halitu. Namun sebelum ia menyelesaikan menyikat giginya,
tiba-tiba ada yang menjambakrambutnya hingga kepalanya hampir jatuh ke belakang.Bayangkan, di
dalam kamar mandi yang kecil, dengan pencahayaan lampu seadanya,sendirian pula. Ada yang
menjambak rambut kita?

“Aduh siapa tuh?” Mira bertanya dengan nada yang cukup keras. Namun ia cukup merasa takut. Hanya
saja,kalimat pertanyaan itu spontan keluar dari mulutnya yang masih dipenuhi dengan busa pastagigi.
Karena tidak ada yang menjawab pertanyaannya, ia menyudahi kegiatan menyikat gigitersebut dan
bergegas menuju ke dalam kos. Ketika itu, kakakku tengah berada di kosannya.Entah aku pun lupa apa
yang sedang ia kerjaan saat Mira mengetuk pintu kosnya dengankeras. Terdengar seperti terburu-buru.
Sontak ia pun keluar dan membuka pintu.Ia mendapati Mira yang terlihat menggigil di depannya sambil
berkata,“Dah, minta bawang merah”. Kira-kira kalimat itu yang diutarakan Mira kepada Kakakku.

Menurut orang-orang, bawang merah dapat mengusir hantu. Entah benar atau tidak.Sebenarnya bacaan
doa lah yang paling manjur. Mungkin karena Mira bukan seorangmuslimah dan ia sedang ketakutan,
makanya ia meminta benda itu kepada kakakku. Namun,Mira tidak menceritakan hal itu. Ia hanya
terlihat ketakutan.Setelah mengiyakan, kakakku masuk ke dalam untuk mengambil bawang
merah.Tetapi, setelah ia keluar, ia tidak menjumpai Mira. Lalu ia bergegas menuju kos Mira
yangterhalang beberap kos saja. Jujur aku lupa bagaimana keadaan Mira saat kakakumenceritakannya.
Yang aku ingat, Mira sudah terlihat seperti bukan dirinya lagi. Tingkahnyamembuat orang-orang
menyimpulkan kalau ia memang tengah dirasuki setan. Kakakku lalumemanggil ibu kos.Akhirnya, satu
komplek kosan itu geger saat itu juga. Dan kalau tidak salah, Mira berada di dekat seperti tanaman sirih
yang aku juga lupa di mana letaknya.Yang jelas, ia berontak dan terus berteriak. Ibu kos yang berasal
dari suku Jawa pun menyerah danmemanggil seseorang yang sudah biasa untuk mengobati atau
menetralisir keadaan itu.Selang beberapa saat, jin yang merasuki tubuh Mira bisa dikeluarkan dengan
paksa.

Danyang membuat bulu kuduk merinding adalah, jin itulah yang menjambak rambut Mira saat dikamar
mandi. Entah karena alasan apa sampai ‘makhluk’ itu berbuat demikian. Mungkin iatidak suka dilihat
oleh Mira sekalipun Mira juga tidak bisa melihat dirinya.Dan tanaman sirih yang didatangi Mira itu
adalah tempat lalu-lalangnya ‘mereka’. Itudikatakan oleh orang yang mengeluarkan jin tadi atas seizin
Allah SWT. Dan ternyata,kakakku pernah melihat jin yang mungkin perempuan. Dan bisa jadi ‘dia’ lah
yang merasukitubuh Mira.

Waktu kejadiannya masih saat malam hari juga. Ketika itu kakakku hendak ke kamarmandi kalau tidak
salah. Nah, dapurnya dengan kamar mandi dipisahkan oleh sebuah pintu.Saat membuka pintu, ia
melihat dengan jelas sosok perempuan berambut panjang dan hanyaseparuh badan sedang melayang
keudara. Separuh badan! Dari kepala sampai pinggang.Untungnya sosok perempuan itu dalam posisi
membelakanginya. Namun, karena sakingterkejutnya, kakakku mundur perlahan dan saat akan berbalik
kepalanya terbentur tembok.Keesokan harinya, ia demam.

Mungkin karena shock.Kenapa aku menyebutkan ‘mereka’ juga menghuni di sana? karena yang
tinggal,selain para mahasiswi di situ memang bukan hanya manusia. Dan bukan hanya sosok jin
perempuan tadi, tapi ada selainnya.Cerita selanjutnya dialami lagi oleh kakakku.Suatu malam ia tidur
seperti biasa di kosannya. Memang kakakku kalau tidur tidak pandangtempat, kalau sudah ada bantal ia
bisa tertidur dalam hitungan kurang dari 20 detik. Nah, dia bercerita. Saat itu ia masih berada di dalam
kosan. Maksudku saat ia bermimpi, iamasih berada di dalam kosannya. Tidak ke mana-mana. Kemudian,
ia didatangi oleh duaorang laki-laki. Aku pun lupa bagaimana perawakan mereka, yang jelas aku
merinding saatmendengar itu.Kakakku pun bertanya,

“Kalian yang tinggal di sini?” Salah satu dari mereka menjawab.

“Iya. Kami tinggal di sini”.


“Cuma berdua saja kah?”

“Tidak, ada satu lagi teman perempuan kami…”

Yang menjawab pertanyaan kakakku itu menunjuk ke sosok perempuan yang akanmenghampiri
mereka. Namun sebelum kakakku benar-benar melihat wujudnya, ia sudahterbangun dari mimpinya.
Lantas ia mengucap istighfar. Siapa yang tidak kuat bisa mimipiseperti itu. Dengan lokasi yang sama,
sendirian, perempuan pula.Apa yang menjadikannya berani untuk tinggal sendirian adalah karena ia
yakin kalau Allahselalu bersama hamba-hamba yang taat kepada-Nya. Banyak hal yang terjadi di
kosantersebut, seperti suara perempuan tertawa di depan jendela kaca kosan ketika
beberapamahasiswi menonton tv malam-malam. Mungkin ia ikut menyaksikan acara yang lucusehingga
ia ikut tertawa. Dan ada juga yang kehilangan fried chicken padahal sudah ditutupdengan tudung saji.
Semua itu mereka yakini bukanlah ulah manusia, melainkan ‘makhluk’Tuhan yang lain.

Jangan takut! ‘mereka’ tidak akan berani mengganggu umat manusia, apalagi sampaimelukai. Jika
manusia itu berlindung kepada Allah SWT, karena ‘mereka’ juga takut kepadaTuhan yang menciptakan
alam semesta. Dan kita juga harus percaya kalau mereka ada.Mungkin saat ini ‘mereka’ tengah berada
di sekeliling kita. Di depan, di belakang, disamping, atau yang menjadi guling saat kita berbaring.

Anda mungkin juga menyukai