Anda di halaman 1dari 4

" KOS KOSAN MEREKA "

By : Ramadhani Nurul

Cerita kesurupan memang sering kali kita dengar. Bahkan kita juga seringmenyaksikan dengan mata
kepala sendiri ketika ada seseorang yang tiba-tiba berteriak tidakkaruan, sambil menjerit-jerit serta
menangis tanpa sebab yang jelas. Banyak kejadian tentangkesurupan atau kerasukan yang mana
pelakunya adalah makhluk tak kasat mata atau jin.Percaya atau tidak, jin memang bisa mengendalikan
tubuh seseorang yang memiliki dayatahan tubuh lemah serta kurangnya perlindungan dari diri sendiri.
Entah kurangnya kita

dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, atau memang ‘makhluk’ itu yang senang mengambil

alih tubuh manusia. Karena mereka tidak mengenal jenis kelamin, rupa, bahkan agama untukmenguasi
tubuh kita.Ketika aku berumur belasan tahun yang lalu, aku dan keluargaku mengunjungi kakak
pertamaku yang sedang kuliah di Ibukota. Saat itu, tepatnya kakakku sudah tidak kuliah lagikarena ia
baru saja wisuda. Dia seorang perempuan yang tinggal di sebuah kos-kosan khususuntuk perempuan.
Tapi, karena aku seorang lelaki dan juga adiknya maka Ibu pemilik kosmemperbolehkan kami untuk
menginap.Ruangannya tidak terlalu besar. Terbagi menjadi 3 bagian, untuk ruang tamu, kamardan
dapur. Jujur, saat memasuki kosan kakak perempuanku, aku tidak merasakan apa-apa.Biasa saja, seperti
ruangan pada umumnya. Di sana, kami berempat. Aku, kakaku, abangku,dan ibuku. Bayangkan, di
ruangan yang tidak terlalu besar kami berbagi tempat tidur selama beberapa malam. Di daerah
belakang, tepatnya di dapur dan di dekat kamar mandi, akumelihat tanaman sirih yang menjalar. Lebat
sekali. Tapi aku sama sekali tidak merasakanapa-apa. Hingga suatu ketika, saat kami pulang dengan
mengangkut seluruh barang-barangkakakku yang sudah selesai kuliah, dia bercerita. Saat itu kami sudah
berada di rumahtercinta.Di kosan itu, ada beberapa mahasiswi yang menghuninya. Kebanyakan kuliah
dikampus yang sama. Dan ada juga beberapa yang beragama non-muslim. Salah satunya Mira.Teman
kakakku yang kuliah di jurusan yang berbeda dengannya. Dia salah satu teman yanglumayan dekat
dengan kakakku. Jadi, suatu malam, Mira sedang menyikat gigi di kamarmandi. Sama seperti di tempat
kakakku, kamar mandinya kecil sekali. Ketika itu, ketika sikatgigi sudah masuk ke dalam mulut, tanpa ada
hal yang aneh ia memandangi langit-langit.

kamar mandi yang hanya ditutupi kayu-kayu. Selama beberapa saat, ia terus melakukan halitu. Namun
sebelum ia menyelesaikan menyikat giginya, tiba-tiba ada yang menjambakrambutnya hingga kepalanya
hampir jatuh ke belakang.Bayangkan, di dalam kamar mandi yang kecil, dengan pencahayaan lampu
seadanya,sendirian pula. Ada yang menjambak rambut kita?

“Aduh siapa tuh?”

Mira bertanya dengan nada yang cukup keras. Namun ia cukup merasa takut. Hanya saja,kalimat
pertanyaan itu spontan keluar dari mulutnya yang masih dipenuhi dengan busa pastagigi. Karena tidak
ada yang menjawab pertanyaannya, ia menyudahi kegiatan menyikat gigitersebut dan bergegas menuju
ke dalam kos. Ketika itu, kakakku tengah berada di kosannya.Entah aku pun lupa apa yang sedang ia
kerjaan saat Mira mengetuk pintu kosnya dengankeras. Terdengar seperti terburu-buru. Sontak ia pun
keluar dan membuka pintu.Ia mendapati Mira yang terlihat menggigil di depannya sambil berkata,

“Dah, minta bawang merah”. Kira

-kira kalimat itu yang diutarakan Mira kepada Kakakku.Menurut orang-orang, bawang merah dapat
mengusir hantu. Entah benar atau tidak.Sebenarnya bacaan doa lah yang paling manjur. Mungkin
karena Mira bukan seorangmuslimah dan ia sedang ketakutan, makanya ia meminta benda itu kepada
kakakku. Namun,Mira tidak menceritakan hal itu. Ia hanya terlihat ketakutan.Setelah mengiyakan,
kakakku masuk ke dalam untuk mengambil bawang merah.Tetapi, setelah ia keluar, ia tidak menjumpai
Mira. Lalu ia bergegas menuju kos Mira yangterhalang beberap kos saja. Jujur aku lupa bagaimana
keadaan Mira saat kakakumenceritakannya. Yang aku ingat, Mira sudah terlihat seperti bukan dirinya
lagi. Tingkahnyamembuat orang-orang menyimpulkan kalau ia memang tengah dirasuki setan. Kakakku
lalumemanggil ibu kos.Akhirnya, satu komplek kosan itu geger saat itu juga. Dan kalau tidak salah, Mira
berada di dekat seperti tanaman sirih yang aku juga lupa di mana letaknya. Yang jelas, ia berontak dan
terus berteriak. Ibu kos yang berasal dari suku Jawa pun menyerah danmemanggil seseorang yang sudah
biasa untuk mengobati atau menetralisir keadaan itu.Selang beberapa saat, jin yang merasuki tubuh
Mira bisa dikeluarkan dengan paksa. Danyang membuat bulu kuduk merinding adalah, jin itulah yang
menjambak rambut Mira saat di

kamar mandi. Entah karena alasan apa sampai ‘makhluk’ itu berbuat demikian. Mungkin ia

tidak suka dilihat oleh Mira sekalipun Mira juga tidak bisa melihat dirinya.Dan tanaman sirih yang
didatangi Mira itu adalah tempat lalu-

lalangnya ‘mereka’. Itu

dikatakan oleh orang yang mengeluarkan jin tadi atas seizin Allah SWT. Dan ternyata,kakakku pernah
melihat jin yan

g mungkin perempuan. Dan bisa jadi ‘dia’ lah yang merasuki

tubuh Mira.

Waktu kejadiannya masih saat malam hari juga. Ketika itu kakakku hendak ke kamarmandi kalau tidak
salah. Nah, dapurnya dengan kamar mandi dipisahkan oleh sebuah pintu.Saat membuka pintu, ia
melihat dengan jelas sosok perempuan berambut panjang dan hanyaseparuh badan sedang melayang
keudara. Separuh badan! Dari kepala sampai pinggang.Untungnya sosok perempuan itu dalam posisi
membelakanginya. Namun, karena sakingterkejutnya, kakakku mundur perlahan dan saat akan berbalik
kepalanya terbentur tembok.Keesokan harinya, ia demam. Mungkin karena shock.

Kenapa aku menyebutkan ‘mereka’ juga menghuni di sana? karena yang tinggal,
selain para mahasiswi di situ memang bukan hanya manusia. Dan bukan hanya sosok jin perempuan
tadi, tapi ada selainnya.Cerita selanjutnya dialami lagi oleh kakakku.Suatu malam ia tidur seperti biasa di
kosannya. Memang kakakku kalau tidur tidak pandangtempat, kalau sudah ada bantal ia bisa tertidur
dalam hitungan kurang dari 20 detik. Nah, dia bercerita. Saat itu ia masih berada di dalam kosan.
Maksudku saat ia bermimpi, iamasih berada di dalam kosannya. Tidak ke mana-mana. Kemudian, ia
didatangi oleh duaorang laki-laki. Aku pun lupa bagaimana perawakan mereka, yang jelas aku merinding
saatmendengar itu.Kakakku pun bertanya,

“Kalian yang tinggal di sini?”

Salah satu dari mereka menjawa

b. “Iya. Kami tinggal di sini”.

“Cuma berdua saja kah?”

"Tidak, ada satu lagi teman perempuan kami…”

Yang menjawab pertanyaan kakakku itu menunjuk ke sosok perempuan yang akanmenghampiri
mereka. Namun sebelum kakakku benar-benar melihat wujudnya, ia sudahterbangun dari mimpinya.
Lantas ia mengucap istighfar. Siapa yang tidak kuat bisa mimipiseperti itu. Dengan lokasi yang sama,
sendirian, perempuan pula.Apa yang menjadikannya berani untuk tinggal sendirian adalah karena ia
yakin kalau Allahselalu bersama hamba-hamba yang taat kepada-Nya. Banyak hal yang terjadi di
kosantersebut, seperti suara perempuan tertawa di depan jendela kaca kosan ketika
beberapamahasiswi menonton tv malam-malam. Mungkin ia ikut menyaksikan acara yang lucusehingga
ia ikut tertawa. Dan ada juga yang kehilangan fried chicken padahal sudah ditutupdengan tudung saji.
Semua itu mereka yakini bukanlah ulah ma

nusia, melainkan ‘makhluk’

Tuhan yang lain.

Jangan takut! ‘mereka’ tidak akan berani mengganggu umat manusia, apalagi sampaimelukai. Jika
manusia itu berlindung kepada Allah SWT, karena ‘mereka’ juga takut kepada

Tuhan yang menciptakan alam semesta. Dan kita juga harus percaya kalau mereka ada.

Mungkin saat ini ‘mereka’ tengah berada di sekeliling kita. Di depan, di belakang, di

samping, atau yang menjadi guling saat kita berbaring.


" TERIMAKASIH "

Anda mungkin juga menyukai