"Kuat Sekali" Gumam Yasmin Dalam Hati

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

26.

Dalam sekejab Yasmin sudah berada didepan Yoda dan sebuah pukuklan dahsyat
menghantam Yoda.

Bomm

Ledakan terjadi.. Putri Yasmin terlempar kebelakang, dan tangannya yang digunakan
untuk memukul kearah Yoda terasa kebas.

“kuat sekali” gumam Yasmin dalam hati.

“aku tidak menyangka sekte Mei akan seberuntung ini” Yasmin menatap kearah tetu
ferdin.

“Tuan putri terlalu memuji” kata tetua ferdin.

“Aku dengar jaya akan ikut dalam kompetisi kali ini” kata Yasmin kemudian.

Hal itu sontak membuat Po dan yang lainnya terkejut kecuali master ferdin yang tampak
begitu tenang sedangkan Yoda tampak rumit karena sama sekali tidak pernah mendengar nama
Jaya itu sendiri.

“Memang siapa jaya itu kak?” tanya Yoda pada Po

“jenius nomor satu sekte bulan, dia sudah berada diranah master sekarang ini” jawab Po

“Kurasa sekte bulan mengincar kita karna keributan tempo hari, kalau tidak bagaimana
mereka mau menurunkan Jenius mereka untuk kompetisi umum seperti ini” tambah Tio

Yoda mengangkat alisnya, setelah mendengar tentang Jaya yang berada diranah master,
bagi Yoda orang itu bukan masalah sama sekali.

“Apa putri bermaksud memperingatkan kami?” kata master ferdin tiba-tiba.

“apa aku perlu melakukan hal seperti itu master?” tatapan Yasmin beralih tajam kearah
Yoda.

Kemudian Yasmin pergi dari sana…


“master, kurasa sudah tidak ada gunanya kita kesini” kata Bisma tiba-tiba.

“Tenanglah Jaya bukan masalah utama kita” jawab tetua ferdin kemudian pikirannya
seakan menjadi sangat tajam.

Beberapa waktu kemudian semua orang tiba diarena kompetisi dengan riuh kemeriahan
ang tersebar dimana-mana.

“seperti yang kuduga master ferdin tidak akan melewatkan kompetisi kali ini. Kudengar
master menggertak semua orang beberapa waktu lalu” kata tetua master Fati tetua utama sekte
bulan dengan nada sindiran.

Belum sempat tetua ferdin menjawab tetua fati kembali berkata “aku hanya ingin
mengatakan kalau, kali ini aku tidak akan memberikan kesempatan apapun, ingatlah itu”

Mendengar itu master ferdin masih mempertahankan ketenangannya, baginya yang sudah
melihat kekuatan Yoda tau betul kalau tingkat kekuatan Yoda saat ini bukan sesuatu yang bisa
dibayangkan lagi. Diseantero negara, mungkin diantara semua remaja tidak ada yang pantas
menjadi lawan Yoda.

Tetua ferdin kemudian mendekati, master Fati dan berkata pelan “Jaya? aku ingin melihat
kekuatan jenius itu” sebuah senyum tenang namun memiliki kesan mendalam terlihat dari master
ferdin.

Hal itu jelas membuat Master Fati marah, dan beranjak pergi dari sana.

Seperti biasa akhirnya pertandingan akan segera dimulai, pertandingan kali ini dipimpin
langsung oleh mentri negara Tirta. Semua peserta berkumpul diarena kompetisi, sedangkan para
tetua berada ditribun penonton.

“hari ini adalah kompetisi Umum, dan aturannya cukup sederhana setiap yang menang
akan menantang siapapun peserta lainnya yang masih belum kalah yang bertahan hingga akhir
adalah pemenangnya” kata master Tirta.

“baiklah pertandingan pertama Jaya, silahkan langsung kearena dan tantang siapapun”
Master tirta mengatakan itu dengan sebuah senyum licik.
Kejadian itu tidak lepas dari pandangan tetua ferdin yang juga mengerti tentang apa yang
akan terjadi “sesuai dugaanku” gumam tetua ferdin.

Kemudian pandangannya beralih pada sosok tetua sekte bulan yang duduk dengan
tenang, tapi senyum liciknyanya penuh dengan maksud jahat. Bagi tetua ferdin sendiri
menghadapi situasi yang akan terjadi tidak akan masalah jika semuanya hanya melibatkan para
peserta, tapi kalau pertandingan yang terjadi akan melibatkan semua orang termasuk para master
maka, yang terjadi tidak akan sederhana.

“hei, master fati bukankah terlalu berlebihan jika begini? Hanya untuk balas dendam Jaya
harus keluar” kata tetua sekte Matahari, master martin.

“apa kamu meremehkan kekuatan ferdin?” Tanya fati tiba-tiba sebagai jawaban. Matanya
tajam melihat kearah sosok yang duduk dengan tenang disana.

Dengan keterkejutan tetua martin mulai mengerti tentang apa yang direncanakan oleh
tetua fati “jangan-jangan maksudmu…..”

Melihat reaksi tetua martin sebuah senyum jahat berangsur-angsur melebar diwajah
master ferdin.

Diarena…

Perlahan jaya melangkah maju keatas arena dengan tatapan tajam mengerikan yang
membuat semua orang menatap takut kearahnya. Tepat ditengah arena Jaya berhenti dan mulai
memerhatikan semua orang yang ada diarena.

“sekte mei…” sebuah senyum jahat ditunjukkan Jaya setelah mengatakan itu. Yang pada
sisi Po dan yang lainnya kecuali Yoda mulai menunjukkan kepanikan.

“aku menantang Semuanya kecuali pemuda yang bernama Yoda” seru jaya tiba-tiba
membuat semua orang diheboh dan mulai menggosip.

Meskipun takut Po mengumpulkan semua keberanian yang dia miliki dan bertanya
dengan suara keras “bukankah aturan pertandingan ini hanya bisa menantang satu orang?”
Tatapan Po beralih pada pengadil lapangan, mentri Tirta. Menghadapi tanggapan Po yang
demikian Mentri Tirta tertawa dengan keras dan berkata dengan nada yang meremehkan “aku
yang membuat peraturan dan Jaya diizinkan, kalau kalian tidak naik, selamanya sekte mei akan
saya hapus dari daftar kompetisi”

Perkataan Mentri barusan menunjukkan sebuah keberpihakkan yang terang-terangan.

“keterlaluan” gumam Po dengan marah yang meluap-luap, jelas-jelas yang terjadi


sekarang ini adalah sebuah rencana untuk mempermalukan sekte Mei.

Dari tribun master Ferdin menyaksikan itu semua tetap mempertahankan ketenagannya,
meskipun pada dasarnya ada jejak kekhawatiran dari matanya. Po, Bisma dan Sherly dan Tio
perlahan berjalan menuju arena ditengah tatapan menghina semua orang dan tatapan kasihan
mereka yang meremehkan kekuatan mereka semua.

“BAIKLAH…DIMULAI” seru mentri Tirta dengan lantang.

Jaya mengeluarkan ranah petarung tingkat 4nya dalam sekejab, membuat semua orang
yang melihat berdecak ngeri dan membuat lawannya mengalami gemetar. Kemudian Jaya
mengeluarkan aura kuningnya yang sekali lagi membuat semua orang kaget dan menyerang Po
dan yang lainnya dengan serangan yang sangat cepat.

Tapi untungnya serangan cepat itu masih bisa dihentikan meskipun po dan yang lainnya
harus mundur kebelakang beberapa langkah.

“kalau seperti ini kita akan kalah” gumam tio dalam hati.

Dalam sekejab Jaya kembali menaikkan tingkat energinya dan dominasi kematian
bercampur disana, seketika dalam sekejab Po, Tio, Sherly dan Bisma tergeletak ditanah tidak
berdaya. Melihat kejadian itu membuat semua orang semakin menatap prihatin kearah ke tiga
orang dari sekte Mei itu.

“Sekte Mei? Yang benar saja” seru Jaya dengan lantang diikuti dengan suara tawa yang
menggema.
Perlahan Jaya berjalan kearah Po dan ditangan kirinya kemudian muncul sebuah pedang
yang diselimuti oleh elemen api.

“dia memiliki jenis roh ganda? Aku tidak tau ternyata sekte bulanmu memiliki monster
seperti itu” Kata master Dama, ketua dari sekte terbenam.

Master fati hanya tertawa dengan keras mendengar itu “nikmatilah… ini akan sangat
menarik”

Diarena Jaya mulai mengangkat tangannya dan hendak memotong leher Po, yang
membuat seisi arena menatap Po dengan cara yang sangat prihatin. Sedangkan disisi lain Po
melihat pedang itu mulai terangkat dan ketakutan luar biasa tercermin melalui matanya.

Saat ini sudah tidak mungkin untuk menyelamatkan diri, bahkan gurunya juga tidak akan
sempat untuk menyelamatkannya. Disisi tribun penonton master ferdin melihat semunya,
kekhawatirannya yang selalu membuat dia cemas sampai sekarang ini benar-benar menjadi
nyata.

Anda mungkin juga menyukai