Patih : Permaisuri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada baginda
bahwa permaisuri telah hamba bunuh.
Permaisuri : Terimakasih patih kau sudah membantuku.
Patih : Sama-sama yang mulia. Oh yaa jika yang mulia tidak keberatan saya punya
sebuah gubuk tua di tengah hutan ini. Yang mulia boleh tinggal di sana
untuk sementara.
Permaisuri : Baik sekali hatimu patih semoga yang maha kuasa membalas
kebaikanmu kelak.
‘PATIH BERSAMA PENGAWAL PUN KEMBALI KE ISTANA DAN MENEMUI RAJA’
Raja : Patih. Apakah engkau telah melaksanakan apa yang aku perintahkan?
Patih : Iya baginda raja, saya telah menjalankan tugas dari baginda
Raja : Bagus..Bagus. saya suka
Selir : Padupa tenang saja masih ada aku di sini untuk menemanimu.
Raja : Ia selir, sepertinya saya lelah. Saya pergi ke kamar dulu ya….
Selir : Ia padupa. (SETELAH RAJA PERGI KEKAMAR) HAHHAH rasain kau permaisuri
sekarang hanya ada aku di sini padupa pasti hanya memilih aku dari pada
yang lain.
Permaisuri : Cindelaras makanan kita tinggal sudah menipis, kamu pergi berburu
ya.. (Sambil menapis beras)
Cindelaras : Oh iya ibu.
CINDELARAS PUN BERSIAP-SIAP UNTUK PERGI BERBURU (SAMBIL SALIMAN
KEPADA IBUNYA). CINDELARAS PUN AKHIRNYA PRGI BERBURU, TETAPI
SEPERTINYA DIA TIDAK BERUNTUNG HARI INI.
Cindelaras : Mengapa ya panah katapelku meleset terus dari tadi. Mana hari ini
sudah mau hujan. ( sambil kebingungan dan menengok kearah belakang, dan
betapa kagetnya cindelaras melihat telur yang sangat besar. Cindelaras pun
mendekat kepada telur tersebut). Ini telur apa ya? Sangat besar tidak seperti telur
ayam biasanya, ah sudahlah aku bawa pulang saja.
WAKTU BERLALU DENGAN SANGAT CEPAT, TELUR ITU SUDAH MULAI MENETAS
AYAM YANG MENETAS TERSEBUT ADALAH AYAM YANG BESAR DAN JUGA GAGAH.
CINDELARAS MERAWAT AYAM TERSEBUT DENGAN PENUH KASIH SAYANG.
Raja : Pengawal
Pengawal : Iya raja
Raja : Bawa ank itu ke kerajaan saya ingin menyabung ayam dengannya, akan ku
tunggu kalian di taman kerajaan
Pengawal : SIAP RAJA
Raja : Baiklah aku mengakui kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi siapakah kau
sebenarnya?
Cindelaras : Ayo ayam berkokok lah.
Ayam : Kukukkuruyuk.. Tuan ku cidelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya
daun kelapa, Ayahnya Raden Putra
Raja : Benarkah itu?
Cindelaras : Benar Baginda. Nama hamba cindelaras, ibu hamba adalah
permaisuri. Baginda
Raja : Maafkan aku permaisuri aku lebih mempercayai selirku yang jahat itu
Permaisuri : Iya tidak apa apa baginda masalalu biarlah berlalu lagi pula aku sudah
memaafkannya.
Akhirnya Raja Raden Putra, Permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali
dan hidup bahagia bersama rakyat untuk selamanya. Raja pun menyuruh
rakyatnya untuk membuat pesta atas kedatangan permaisuri
Selesai