Anda di halaman 1dari 6

CERITA RAKYAT CINDELARAS

Pemeran :
 Raja :
 Permaisuri :
 Cindelaras :
 Selir :
 Tabid & pengawal :
Adegan 1
Narator :“Pada zaman dahulu, di Kerajaan Jenggala, hiduplah seorang raja
yang mempunyai permaisuri dan juga selir. Selir sering merasa
iri terhadap permaisuri karena dia ingin menjadi satu-satunya yang disayangi raja.
(Raja, permaisuri dan selir )masuk ke panggung)
Selir :“Hih! Seharusnya aku yang menjadi permaisuri! Bukan dia!
Bagaimanapun caranya, aku harus menyingkirkan perempuan itu, agar aku dapat
menjadi permaisuri!” (Berjalan ke sana kemari sambil berpikir) (dukun mulai
bersiap-siap di di pojok panggung.)
Selir :“Nah! Sepertinya aku membutuhkan sesorang untuk
menyingkirkan dia (Berjalan ke arah dukun dan tersenyum sinis dan
berjalan menuju sorang tabit yang berada di di pinggir panggung)
Selir :“Aku membutuhkan bantuanmu.”
Tabid :“Haha....Yah, apapun akan kulakukan bagimu, asalkan ada
bayarannya. Bagaimana?”
Selir : Iya-iya!”(menyerahkan beberapa lembar uang sambil menggerutu)
Tabit :(tersenyum puas)“Baiklah, apa yang harus kulakukan?”
Selir :“Jadi,....” (sambil membisik ditelinga dukun)
Tabit :“hahah, Sungguh tugas yang mudah! Kapan saya bisa menjalankan
tugas ini?”
Selir :“Besok pagi.Baginda akan datang dan mengajakmu ke istana,
dan saat itulah kau harus menjalankan tugasmu itu. Mengerti?”
tabit :“Mengerti.” (Dukun dan istri dua meninggalkan panggung.)
Narator :“Keesokan harinya....” (Istri dua mulai memasuki panggung)
Selir :“Baginda....Baginda....”(sambil terbatuk-batuk)
Raja :(berjalan dengan cepat menghampiri selir. Wajahnya terlihat
sangat khawatir)“Iya? Ada apa, selirku? Kamu sakit??
Selir :“Sepertinya begitu, Baginda. Tolong, panggilkan tabit untukku .
Raja : tabit……………. (tabit memasuki panggung)

Adegan 2
Tabit : Ada apa tuanku?
Raja : Tolong lah priksa selirku..
(Tabit berpura-pura untuk memeriksa selir .)
Tabit :“Sesungguhnya sakit Tuan Putri ini disebabkan oleh perbuatan sang
permaisuri. Sang permaisuri merasa iri, sehingga ia memberikan racun
pada makanan Tuan Putri. Saya akan memberi beberapa ramuan untuk
menangkal racun yang ada di tubuh Tuan Putri ini, Paduka.”
Raja :“Apa?! Permaisuri?! Sungguh keterlaluan!!”(dengan nada membentak)
Pengawal! Segera panggilkan permaisuri
untuk menghadapku seat ini juga!
Pengawal : Baiklah. Tuanku
(Permaisuri menunggu di ujung panggung)
Narator :pengawal pun membawa permaisuri
Adegan 4
Permaisuri :Mohon maaf baginda raja, apa yang membuat tuanku memanggilku?
Raja :Apa benar kau tidak tahu ? Engkau telah keterlaluan . Benarkan kau
dengan sengaja membubuhkan racun pada minuman selir?
Permaisuri :Ampuni hamba baginda Dan hamba tidak melakukan apapun, ini fitnah.
(sambil membungkuk)
Raja :Sudahlah,Tabib yang mengatakan hal tersebut. Dan aku sangat
mempercayainya. Pergilah! Aku tidak mau melihat wajahmu lagi!
(memanggil pengawal) Pengawal!
Raja :Segera bawa permaisuri ke tengah hutan dan bunuhlah dia!
Pengawal : Baiklah tuanku Ayo cepatlah (menyuruh permaisuruh untuk ikut)
Narator :Akhirnya pengawal pun membawa permaisuri ke luar istana menuju
hutan. Namun diluar dugaan, pengawal tidak tega untuk membunuh
sang permaisuri yang ternyata sedang mengandung.
Adegan 5
Pengawal : Tenanglah. Hamba tau niat busuk yang dilakukan oleh
selir dan tabib istana. Hamba tidak akan membunuh permaisuri,
Permaisuri : Terimakasih banyak pengawalku.
Pengawal : Terima kasih kembali permaisuri (meninggalkan permaisuri)

Adegan 6
Narrator : Setelah beberapa bulan lamanya, permaisuri akhirnya melahirkan bayi
laki-laki dan diberi nama Cindelaras.
Cindelaras : Ibunda..! lihatlah kemari! Aku menemukan sesuatu yang menyerupai telur ayam.
Permaisuri :Wah. Cobalah kau rawat telur ayam hingga menetas.
(Cindelaras menganggguk)
Narator : akhirnya menetas dan tumbuh menjadi seekor anak ayam jantan yang
Gagah dan dibuat subang sehingga Nama Cindelaras pun akhirnya
menjadi terkenal karena ayam jagonya.
Adegan 7
Pengawal : Tuanku baginda raja. Hamba mendengar sebuah kabar bahwa ada seorang
anak laki-laki yang mempunyai ayam jago yang begitu luar biasa.
Raja :Apa ? Pemilik ayam jago yang hebat itu masih bocah? Dari mana dia?
Pengawal :katanya dari di hutan tuanku.
Raja :hmmm,(megerutkan dahi) antarkan bocah itu dihadapanku (tegas)
Pengawal : Baiklah tuanku baginda raja.(mengantarkan cindelaras kehadapan Raja)
Narrator : ahirnya pengawal pun membawa cindelaras
Raja : Hei bocah dimana ayammu jagomu? Keluarkan dan lawan ayam jagoku
Cindelaras : Baiklah .Asalkan baginda memenuhi syaratku .
Raja : Apa Syarat nya?
Cindelaras :Syarat yang aku ajukan ialah jika hamba bisa menang maka tuanku raja
harus rela mengikhlaskan setengah dari kerajaan untuk diberikan kepadaku.
Raja : syarat mu diterima . Lalu bagaimana jika ayam jagoku yang menang?
Cindelaras :jika ayam jago hamba yang kalah, leher hamba siap dipancung.
Raja :Baiklah, bagaimana kalau kita mulai saja pertandingan kita?
Narator :Lalu mulailah pertandingan sabung ayam yang begitu sengitnya.
Ayam jago milik sang raja melawan ayam jago miliki Cindelaras.
Tak butuh waktu yang lama, ayam jago milik
raja pun dikalahkan oleh ayam jago milik cindelaras dan Semua
penduduk kerajaan yang melihat pun ikut terkejut dan rajapun
memanggil cindelaras

Adegan 8
Raja : Hai anak kecil! kemarilah! Siapakah nama mu? Dan Di mana
engkau tinggal?
Cindelaras :Namaku Cindelaras, tuanku .Hamba tinggal bersama ibu di tengah hutan.
Raja : Siapakah nama ibumu?
Cindelaras : Ibu hamba dahulu adalah seorang permaisuri dari kerajaan ini, tuanku
Raja : Apa aku tak salah dengar ? (terkejut)
Raja : Mungkinkah benar ia anakku (bergumam)?
(datanglah pengawal)
Pengawal : Mohon maaf tuanku baginda raja. Dahulu ketika tuanku
memerintahkan saya untuk membunuh permaisuri yang sedang
mengandung. karena menurut saya dalang dari semua ini adalah selir dan tabit
Raja : Apa ? (Raja heran dan terkejut)!
Pengawal : benar tuanku.
Raja :Kemarilah anakku Cindelaras, ajaklah aku bersamamu dan tunjukkanlah
dimana tempat tinggalmu berada!
Narator :Beberapa saat kemudian, sampailah baginda raja, pengawal dan juga
Cindelaras di tengah hutan
Adegan 9
Raja :Permaisuriku,Maafkan atas semua salahku padamu.
Permaisuri :(terkejut) Engkau kah itu tuanku??
Raja :Aku datang ke sini berkat putra kita. begitu menyesali perbuatanku.
Marilah kita pulang kembali ke istana.
(Permaisuri terdiam dn menagis haru setelah mengetahui apa yang sedang terjadi.)
Permaisuri :Baiklah Tuanku ,Aku juga telah lama memaafkanmu.
Raja :Terimakasih banyak permaisuriku. Sungguh kau adalah wanita yang
sangat lembut dan baik hati.
Narator :Di akhir cerita sang Raja dan juga permaisuri bersama dengan
putranya C kembali menuju ke istana. Raja menjatuhkan hukuman kepada
selir dan tabit yang licik itu. Semenjak saat itu baginda raja, permaisuri dan
juga Cindelaras hidup bahagia di istana.

Selesai……………………………………………

Yang harus disiapkan oleh pemeran:


 Telur ayam
 2 buah tabungan berbentuk ayam
 Tombak yang dibuat dari kayu dibalut kertas
 Mahkota untuk permaisuri dan selir
 Pakayan sesuai peranannya
 Kain putih balutan kepala untuk tabit
 Kursi untuk raja

Anda mungkin juga menyukai