KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA

Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:

07/SPO/0516/RSMS/X/16 – 1 dari 2

Ditetapkan:
Direktur,
Tanggal Terbit:

SPO 2022

Dr. Hany Setyo Utami, S. Ked

PENGERTIAN Kompresi bimanual ekterna merupakan Tindakan yang efektif

untuk mengendalikan perdarahan misalnya akibat atonia uteri.
TUJUAN Sebagai acuan petugas untuk menimbulkan kontraksi pada
Rahim sehingga dapat menghentikan perdarahan.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direkrtur 091/SK-PD/0516/RSMS/X/16
Kebijakan tentang Pelayanan di Ruang Bersalin.
PROSEDUR A. Indikasi
1. Dilakukan pada perdarahan yang disebabkan oleh
atonia uteri.
2. Gagal Tindakan kompresi bimanual interna
B. Alat dan Bahan
1. Handscoon pendek steril 1 pasang
2. Lampu sorot
3. Waslap 1 buah
4. Tempat sampah basah dan kering
5. Perlak / Alas Ibu
6. Minuman manis untuk rehidrasi
C. Tindakan KBE :
1. Penolong berdiri menghadap sisi kanan pasien.
2. Tekan ujung jari telunjuk, tengah dan manis satu
tangan diantara simpysis dan umbilicus pada korpus
depan bawah sehingga fundus uterus naik kearah
dinding abdomen.
3. Meletakkan sejauh mungkin telapak tangan lain di
korpus uterus bagian belakang dan dorong uterus
 KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA

Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:

07/SPO/0516/RSMS/X/16 – 2 dari 2

Ditetapkan:
Direktur,
Tanggal Terbit:

SPO 2022

Dr. Hany Setyo Utami, S. Ked

kearah korpus depan.

4. Menggeser perlahan-lahan ujung ketiga jari tangan
pertama kearah fundus sehingga telapak tangan tepat
menekan korpus bagian depan.
5. Melakukan kompresi korpus uterus dengan jalan
menekan dinding belakang dan dinding depan uterus
dengan telapak tangan kiri dan kanan (Mendekatkan
tangan belakang ke depan).
6. Perhatikan perdarahan, Bila perdarahan berhenti,
pertahankan posisi tersebut hingga uterus dapat
berkontraksi dengan baik. Bila perdarahan belum
berhenti, lanjutkan pertolongan berikutnya. (Kembali
ke Tindakan KBI). Jika KBI tidak berhasil :
 Memberikan Ergometrin 0,2 mg/IM atau
 Misoprostol 600-1000 mcg per rektal.
 Ergometrin tidak diberikan untuk pasien
hipertensi.
7. Cuci Tangan 6 Langkah
8. Dokumentasikan.
UNIT TERKAIT Ruang Kebidanan
 KOMPRESI BIMANUAL INTERNA

Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:

08/SPO/0516/RSMS/X/16 – 1 dari 4

Ditetapkan:
Direktur,
Tanggal Terbit:

SPO 2022

Dr. Hany Setyo Utami, S.Ked

PENGERTIAN Tindakan darurat yang dilakukan untuk menghentikan

perdarahan pasca bersalin dan setelah kelahiran plasenta
terjadi perdarahan aktif dan uterus tidak berkontraksi
walaupun sudah dilakukan manajemen aktif kala III.
TUJUAN Sebagai acuan petugas untuk menimbulkan kontraksi pada
Rahim sehingga dapat menghentikan perdarahan.
KEBIJAKAN Surat keputusan Direktur 091/SK-PD/0516/RSMS/X/16
Kebijakan tentang Pelayanan di Ruang Bersalin
PROSEDUR A. Indikasi
Dilakukan pada perdarahan yang disebabkan oleh atonia
uteri.
B. Alat dan Bahan
1. Handscoon Panjang steril 1 pasang
2. Handscoon pendek steril 2 pasang
3. Bak instrument 1 buah
4. Infus set 1 buah
5. Abocath 1 buah no.18 atau no.20
6. Spuit 5cc 1 buah dan 3cc 1 buah
7. Kateter 1 buah
8. Standar infuse
9. Tensimeter
10. Stetoskop
11. Lampu sorot
12. Nasal canul dewasa
 KOMPRESI BIMANUAL INTERNA

Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:

08/SPO/0516/RSMS/X/16 – 2 dari 4

Ditetapkan:
Direktur,
Tanggal Terbit:

SPO 2022

Dr. Hany Setyo Utami, S.Ked

13. Oksigen dab Regulator

14. Handuk bersih 1 buah
15. Waslap 1 buah
16. Pelindung pribadi (Kacamata, masker, celemek dan
spatu boot)
17. Bengkok 1 buah
18. Perlak / Alas Ibu
19. Minuman manis untuk rehidrasi
20. Uterotonika (oksitosin 20 IU (2ampul). Ergometrin 0,2
mg/ml, Misoprostol 600-1000 mcg).
21. Cairan infus RL 3 botol atau NaCl 0,9%
22. Larutan klorin 0,5%
C. Persiapan Pasien
1. Lakukan informed consent (Persetujuan Tindakan).
2. Posisikan ibu dalam posisi Litotomi.
3. Ibu sudah terpasang infus NaCl 0,9% atau RL dan
sudah diberikan analgesic.
4. Perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan dengan
air dan sabun.
5. Duk/kain penutup pada perut ibu dan alas bokong
sudah terpasang.
6. Ibu sudah dilakukan keteterisasi bila kandung kemih
penuh.
D. Persiapan pemeriksa / Bidan
1. Siapkan alat dan dekatkan ke pasien.
 KOMPRESI BIMANUAL INTERNA

Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:

08/SPO/0516/RSMS/X/16 – 3 dari 4

Ditetapkan:
Direktur,
Tanggal Terbit:

SPO 2022

Dr. Hany Setyo Utami, S.Ked

2. Pakai baju dan alas kaki ruang Tindakan, masker dan

kacamata pelindung.
3. Cuci Tangan hingga siku dengan sabun di bawah air
mengalir dan mengeringkannya dengan handuk DTT.
4. Pakai sarung tangan DTT/steril
5. Penolong : Siap melakukan kompresi bimanual
interna.
a. Mengosongkan kandung kemih pasien.
b. Melakukan pemeriksaan dengan benar sehingga
dapat dipastikan bahwa perdarahan ini disebabkan
oleh atonia uteri.
E. Tindakan :
1. Penolong berdiri di depan vulva.
2. Membasahin tangan kanan dengan larutan antiseptic.
3. Menyisihkan kedua tangan labia mayora kearah lateral
dengan ibu jari dan jari telunjuk.
4. Memasukkan tangan yang lain secara obstetric ke
dalam introitus vagina (bila perlu berikan analgesic).
5. Mengubah tangan obstetric menjadi kepalan dan
letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada forniks inferior dan dorong segmen
bawah Rahim ke karnio anterior.
6. Meletakkan telapak tangan luar pada dinding perut,
upayakan untuk mencakup bagian belakang korpus
uterus seluas atau sebanyak mungkin.
 KOMPRESI BIMANUAL INTERNA

Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:

08/SPO/0516/RSMS/X/16 – 4 dari 4

Ditetapkan:
Direktur,
Tanggal Terbit:

SPO 2022

Dr. Hany Setyo Utami, S.Ked

7. Melakukan kompresi uterus selama 5 menit dangan

cara mendekatkan telapak tangan luar dengan kepalan
tangan dalam forniks anterior.
8. Mempertahankan posisi demikian bila perdarahan
berhenti, hingga kontraksi uterus benar-benar
membaik kemudian lanjutkan berikutnya.
Amati apakah uterus berkontraksi, jika : YA, maka
lanjutkan KBI selama 2 menit, kemudian keluarkan
tangan perlahan-lahan secara obstetric lalu pantau kala
IV dengan ketat. Jika TIDAK, maka lanjutkan
Langkah berikutnya.
9. Dokumentasikan semua Tindakan yang telah
dilakukan.

UNIT TERKAIT Ruang Kebidanan