Disusun oleh:
BANDAR LAMPUNG
2023
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Pengembangan firmware:
Buka Arduino IDE dan buat program yang akan diunggah ke Arduino Mega.
Gunakan pustaka (library) DHT11 untuk memudahkan penggunaan sensor suhu dan
kelembaban.
Programkan Arduino untuk membaca data suhu dan kelembaban dari sensor DHT11
secara teratur.
Konfigurasikan koneksi Ethernet menggunakan pustaka Ethernet yang sesuai.
Buat kode untuk mengirimkan data suhu dan kelembaban yang terbaca ke platform
M2X menggunakan RESTful API.
Penting untuk mencatat bahwa ini adalah kerangka kerja umum, dan Anda dapat
mengadaptasinya sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Selain itu, perlu melakukan
pemeliharaan dan perbaikan jika diperlukan, serta mempertimbangkan aspek keamanan dalam
implementasi proyek IoT seperti ini.
231
3.5 Sensor
Sensor yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi pemantauan suhu dan kelembaban
berbasis Internet of Things (IoT) adalah sensor suhu dan sensor kelembaban. Sensor suhu
digunakan untuk mengukur suhu lingkungan, sementara sensor kelembaban digunakan untuk
mengukur tingkat kelembaban udara.
Berikut adalah beberapa jenis sensor yang umum digunakan dalam pengembangan aplikasi
pemantauan suhu dan kelembaban berbasis IoT:
1. Sensor Suhu:
Sensor Termistor: Mengukur suhu berdasarkan perubahan resistansi dengan
perubahan suhu.
Sensor Suhu Digital: Contohnya adalah sensor suhu digital berbasis protokol One-
Wire seperti DS18B20.
Sensor Suhu Inframerah: Mengukur suhu tanpa kontak menggunakan sinar
inframerah.
Sensor Suhu Thermocouple: Mengukur suhu berdasarkan perbedaan potensial
termoelektrik di antara dua ujung kawat logam yang berbeda.
2. Sensor Kelembaban:
Sensor Kelembaban Capacitive: Mengukur kelembaban berdasarkan perubahan
kapasitansi karena perubahan kelembaban.
Sensor Kelembaban Resistive: Mengukur kelembaban berdasarkan perubahan
resistansi dengan perubahan kelembaban.
Sensor Kelembaban Gravimetrik: Mengukur kelembaban dengan mengukur
perubahan berat bahan higroskopis.
Sensor Kelembaban Dew Point: Mengukur kelembaban berdasarkan titik embun atau
kondensasi.
Selain sensor, untuk pengembangan aplikasi pemantauan suhu dan kelembaban berbasis IoT,
Anda juga memerlukan perangkat lain, seperti:
Mikrokontroler atau SBC (Single Board Computer): Digunakan untuk menghubungkan
dan mengolah data dari sensor, serta berkomunikasi dengan jaringan IoT.
Modul komunikasi nirkabel: Diperlukan untuk mengirimkan data suhu dan kelembaban
yang terukur ke server atau platform IoT, seperti Wi-Fi, Bluetooth, atau protokol jaringan
seluler.
Perangkat Penyimpanan Data: Digunakan untuk menyimpan data suhu dan kelembaban
yang terkumpul, seperti kartu SD atau penyimpanan cloud.
Sumber Daya Listrik: Pastikan ada pasokan daya yang stabil untuk sensor dan perangkat
lainnya. Anda dapat menggunakan baterai, sumber daya AC, atau panel surya tergantung
pada kebutuhan dan kondisi penerapan.
Perangkat Lunak Pengembangan dan Platform IoT: Diperlukan untuk mengembangkan
aplikasi pemantauan suhu dan kelembaban berbasis IoT, termasuk pemrograman
mikrokontroler, manajemen data, dan antarmuka pengguna.
Penggunaan spesifik sensor dan perangkat dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan
keinginan Anda dalam pengembangan aplikasi pemantauan suhu dan kelembaban berbasis IoT.