Anda di halaman 1dari 17

Transformasi ERD ke Bentuk

Basis Data
Masrura Mailany, ST, MTI
Untuk Apa Transformasi ??
• Model Entity Relationship (ER) yang disajikan dengan Diagram
ER (biasa disebut dengan ERD) bukanlah sebuah basis data
relational
• Oleh karena itu, diperlukan proses transformasi dari sebuah
ERD menjadi suatu basis data relational lengkap dengan tabel-
tabel (atau relasi)
• Rancangan basis data hasil transformasi bergantung kepada
desain awal ERD yang telah dibuat
• Oleh karena itu, dibutuhkan keahlian dan ketelitian dalam
merancang ERD, agar basis data yang dihasilkan nantinya akan
baik dan maksimal
Cara Transformasi
1. Setiap entitas akan diimplementasikan dalam bentuk sebagai
sebuah tabel dan atribut sebagai kolomnya, contohnya seperti berikut
ini:
2. Relasi dengan derajat relasi 1-1 yang menghubungkan 2
buah himpunan entitas yang direpresentasikan dalam
bentuk penambahan/penyertaan atribut-atribut relasi ke
tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan
entitas.
3. Relasi dengan derajat relasi 1-N yang menghubungkan 2
buah himpunan entitas, juga akan direpresentasikan dalam
bentuk pemberian/pencantuman atribut key dari
himpunan entitas berderajat 1 ke tabel yang mewakili
himpunan entitas berderajat N
Atribut key dari himpunan entitas berderajat 1 menjadi
atribut tambahan bagi himpunan entitas berderajat N.
4. Relasi dengan derajat relasi N-N yang menghubungkan 2
buah himpunan entitas, diwujudkan dalam bentuk tabel
khusus yang memiliki field (tepatnya foreign key) yang
berasal dari key-key dari himpunan entitas yang
dihubungkannya
Implementasi Himpunan Entitas
Lemah (weak entity)
• Himpunan entitas lemah tidak dapat berdiri sendiri tanpa
entitas kuat. Dalam mentransformasikan dari ERD kedalam
bentuk basis data fisik keduanya sama akan membentuk
sebuah tabel. Namun yang membedakan adalah jika entitas
kuat di transformasikan ke dalam basis data fisik langsung
menjadi tabel memiliki atribut key yang bertindak sebagai
primary key dan atribut lain secara utuh, maka entitas lemah
hanya dapat di transformasikan dalam bentuk tabel dengan
menyertakan primary key dari entitas kuat dan atribut yang
dimiliki oleh entitas lemah itu sendiri.
• Sehingga tabel dalam basis datanya adalah seperti
dibawah ini
• Pada gambar sebelumnya terlihat jelas bahwa entitas kuat
dapat langsung di transformasikan membentuk tabel dengan
atribut yang dimiliki oleh dirinya sendiri. Sedangkan pada
entitas Orang tua yang merupakan entitas lemah setelah di
transformasikan ke dalam bentuk tabel basis data atributnya
harus mengambil primary key dari entitas Mahasiswa yang
merupakan entitas kuat karena memang entitas lemah tidak
dapat berdiri sendiri. Begitu juga dengan entitas Hobi
Spesialisasi dan Generalisasi
• Spesialisasi adalah proses mendesain subgrup didalam suatu
entitas (top-down).
• Suatu himpunan entitas bisa memiliki suatu subgrup yang
berbeda diantara entitas-entitas lain dalam himpunan
tersebut. Misalnya suatu sub himpunan entitas dalam suatu
himpunan entitas bisa memiliki atribut yang berbeda dari
entitas-entitas lain. Model E-R memiliki fasilitas untuk
perbedaan ini.
Spesialisasi
Spesialisasi
• Maksud dari gambar sebelumnya adalah terdapat suatu relasi
antara super entitas dengan sub-sub entitas dan diberi nama
ISA yang berarti “is a”, maksudnya hubungan ini hampir sama
seperti hubungan “inheritance” , yakni super entitas yang
mewarisi atribut yang dimilikinya untuk digunakan pada sub
entitasnya.
• Contoh seperti dosen memiliki atribut kode dos, apabila dia
seorang dosen tetap maka dia memiliki NIK. Disamping
memiliki NIK, dia juga memiliki kode dos karena dia termasuk
turunan dari dosen. Begitu juga untuk dosen tidak tetap, dia
memiliki atribut yang berbeda namun dia juga turunan dari
dosen karena dia memiliki kode dos
Generalisasi
• Generalisasi adalah proses pendefinisian subclass-subclass
yang disatukan menjadi entitas superclass tunggal
berdasarkan karakteristik umum.
• Disamping proses desain top-down (dari inisial entitas ke level
lebih rendah (subgrup)), desain juga dapat dilakukan dengan
proses bottom-up, yaitu banyak entitas disintesiskan menjadi
entity yang lebih tinggi berdasarkan kesamaan feature-nya.

Anda mungkin juga menyukai