Anda di halaman 1dari 30

TUGAS

BETON II

Oleh

HIZKIA DIEGO POLII


(17209063)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
2023
BAB I
ASUMSI
A. Perletakan
Dalam tugas Rekayasa bangunan tahan gempa ini digunakan perletakan jepit.
Perletakan jepit diasumsikan sebagai pondasi dalam banguan yang mampu menahan gaya-
gaya dari reaksi gedung seperti ; gaya horizontal, vertical dan reksi putaran momen.

B. PERATURAN ACUAN
Perencanaan struktur pada tugas ini mengacu pada peraturan SNI 2847 Tahun 2019,
mengenai “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung”, Dan SNI 1726 Tahun
2019, Mengenai “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan
nongedung”. Didalamnya meliputi Persyaratan dan perencanaan balok, kolom, peraturan
penulanan, Dll.

C. PERATURAN PEMBEBANAN
Peraturan pembebanan yang digunakan :
 Peraturan pembebanan Indonesia untuk Rumah Gedung 1987
 SNI 2847 Tahun 2019
 SNI 1726 Tahun 2019
BAB II
PEMODELAN DAN PEMBEBANAN PADA STRUKTUR
PEMODELAN

H1 = 5m
H2-H4 = 5 m

L1 =9m
L1-L2 = 6 m

L1

L1

L1

L1a
Kuat Tekan Beton fc = 25 Mpa
Teg. Leleh Baja fy = 420 Mpa
L2 L2 L2
 Denah Arah X, Y (Tampak Atas)

90
0
c
m

90
0
c
m

90
0
c
m

600 cm 600 cm 600 cm 600 cm

x
 Portal Melintang Arah z, y ( Tampak samping)

50
0
c
m

50
0
c
m

50
0
c
m

50
0
c
m

900 cm 900 cm 900 cm

 Portal Memanjang Arah X, Z ( Tampak Depan)


50
0
c
m

50
0
c
m

50
0
c
m

50
0
c
m

600 cm 600 cm 600 cm 600 cm


z

DATA STRUKTUR :
Fungsi gedung : Food Court

Jumlah lantai : 4 tingkat

Tinggi setiap lantai : 5 meter

Tinggi total : 20 meter

Total panjang bangunan : 24 meter

Total lebar bangunan : 27 meter

Mutu Beton : 25 Mpa

Mutu baja (fy) : 420 Mpa

PRADESAIN

1. Perencanaan Balok Arah Melintang

Rumus yang dipakai berdasarkan peraturan


(SNI 2847-2019 tabel 6.3.2.1)

L 900
 h= = =75 cm
12 12
maka di ambil ¿ 70cm
Jadi h yang di gunakan yaitu; 70 cm

 b =0,6 . h=0,6 .70=42 cm


Jadi b yang di gunakan yaitu; 40 cm

h = 70 cm
h=
70
h = 50 cm
cm

b = 40 cm b = 25 cm

-Jadi untuk ukuran desain balok lantai 1 dan 2 adalah 70 cm x 40 cm


Dan untuk ukuran desain balok anak lantai 1 dan 2 adalah 50 cm x 25 cm

h=
50
cm
h = 50 cm

b = 30 cm
-Jadi uuntuk ukuran desain balok lantai 3 dan4 adalah 50 cm x 30 cm

2. Perencanaan Balok Arah Memanjang

Rumus yang dipakai berdasarkan peraturan


(SNI 2847-2019 tabel 6.3.2.1)

L 600
 h= = =50 cm
12 12
maka di ambil ¿ 50cm
Jadi h yang di gunakan yaitu; 50 cm

 b =0,6 . h=0,6 .50=30 cm


Jadi b yang di gunakan yaitu; 30 cm

h = 50 cm
h=
50
h = 40 cm
cm

b = 30 cm b = 25 cm

-Jadi untuk ukuran desain balok lantai 1 dan 2 adalah 50 cm x 30 cm


Dan untuk ukuran desain balok anak lantai 1 dan 2 adalah 40 cm x 25 cm

h=
40
cm h = 40 cm

b = 30 cm
-Jadi uuntuk ukuran desain balok lantai 3 dan4 adalah 40 cm x 30 cm
Dan untuk ukuran desain balok anak lantai 3 dan 4 adalah 40 cm x 25 cm
Perencanaan Kolom

 desain kolom = Lebar Balok + ( 2 x 5 )


¿ 5 0 + 10 = 60 cm
Maka di ambil 60 cm

h=
50
cm

b = 60 cm

-Jadi untuk desain ukuran kolom lantai 1 dan 2 adalah 60 cm x 60 cm

h=
35
cm

b = 35 cm
-Jadi untuk desain ukuran kolom lantai 3 dan 4 adalah 35 cm x 35 cm

Portal melintang, Arah Y, Z


Balok Balok Balok
50/30 50/30 50/30

500 cm
Kolo
m Kolo
35/35 m
Balok Balok Balok 35/35
50/30 50/30 50/30

500 cm

Balok Balok Balok


70/40 70/40 70/40

500 cm
Kolo Kolo
m m
60/60 Balok Balok Balok 6060
70/40 70/40 70/40

500 cm

900 cm 900 cm 900 cm

Portal memanjang, Arah X,Z

Balok Balok Balok Balok


40/30 40/30 40/30 40/30

500 cm
Kolo
m Kolo
40/40 Balok Balok Balok Balok m
40/30 40/30 40/30 40/30 40/40
500 cm

Balok Balok Balok Balok


50/30 50/30 50/30 50/30

500 cm
Kolo Kolo
m Balok Balok Balok m
Balok
60/60 50/30 50/30 50/30 50/30 60/60

500 cm

600 cm 600 cm 600 cm 600 cm


Perhitungan Rasio Kekakuan

 Rasio kekakuan balok arah memanjang pada lantai 1 Dan 2 (kkb)

Ib 1
= x b x h3
Lb 12

1 3
¿ x 30 x 50
12

= 312.500 cm

Ib 312.500
= =520,833
Lb 600
 Rasio kekakuan balok arah melintang pada lantai 1 Dan 2 (kkb)

Ib 1
= x b x h3
Lb 12

1 3
¿ x 40 x 70
12

= 1.143.333 cm

Ib 1.143 .333
= =1270,37
Lb 900
 Rasio kekakuan balok arah memanjang pada lantai 3 Dan 4 (kkb)

Ib 1 3
= x b xh
Lb 12

1
¿ x 30 x 403
12

= 160.000 cm

Ib 160.000
= =266,66
Lb 600
 Rasio kekakuan balok arah melintang pada lantai 3 Dan 4 bentang L1 (kkb)
Ib 1 3
= x b xh
Lb 12

1 3
¿ x 30 x 50
12

= 312.500cm
Ib 312.500
= =347,22
Lb 900

 Rasio kekakuan kolom pada lantai 1 dan 2 (kkk)


Ik 1 3
= x b xh
Lk 12

1 3
¿ x 60 x 6 0
12

=1.080.000 cm4

Ik 520.833,33
= = 2.160 cm3
Lk 500

 Rasio kekakuan kolom pada lantai 3 dan 4 (kkk)

Ik 1 3
= x b xh
Lk 12

1
¿ x 35 x 353
12

= 125.052,0833

Ik 125.052,0833
= = 250.104,1667
Lk 500

Jadi, control kekakuan balok dan kolom ;


Bentang melintang
Lt1dan L2 : kkk > kkb
2.160 > 1 .270,37 ……ok!!!
Lt3 Dan Lt4: kkk > kkb
250.104,1667 > 347,22……ok!!!
Bentang memanjang
Lt1-2 : kkk > kkb
2.160 >520,833 ……ok!!!
Lt3-atap : kkk>kkb
250.104,1667 >266,66 ……ok!!!

PEMBEBANAN

Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung dan SNI 2847-2019,


Suatu struktur Gedung harus direncanakan kekuatannya dengan memperhitungkan beban-
beban berikut.

a. Beban Mati (DL)


Beban mati yang diperhitungan dalam struktur gedung bertingkan ini merupakan
berat sendiri elemen stuktur bangunan yang memiliki fungsi struktur menahan beban. Beban
dari berat sendiri elemen-elemen tersebut diantaranya sebagai berikut:

o Berat Jenis Beton = 2400 kg/m3


o Pasir tebal 1 cm = 16 kg/m2
o Spesi tebal 3 cm = 63 kg/m2
o Penutup lantai tebal 1 cm = 24 kg/m2
o Plafon + Penggantuan = 17 kg/m2
o Beban instansi (ME) = 25 kg/m2
o Lapisan kedap air tebal 2,5 = 61 kg/m2
o Dinding kaca tebal 3-5mm = 10 kg/m2
o Dinding 1/2 bata = 250 kg/m2
PEDOMAN PERENCANAAN PEMBEBANANUNTUK RUMAH DAN GEDUNG SKBI 1.3.53.1987

b. Beban Hidup (LL)


Beban hidup yang diperhitungkan adalah beban hidup selama masa layan. Beban
hidup selama masa konstruksi tidak diperhitungkan karena diperkirakan beban hidup masa
layan lebih besar dari beban hidup pada masa konstruksi. Beban hidup yang direncanakan
adalah sebagai berikut :

o Beban hidup pada lantai Gedung mengacu pada standar pedoman pembebanan yang ada,
yaitu sebesar 4,79KN/m2.
o Beban hidup pada atas Gedung Beban hidup yang digunakan mengacu pada standar
pedoaman pembebanan yang ada, yaitu sebesar 0.98KN/m2.
TABEL 4.3.1 (SNI 1727-2020)
c. Beban gempa (E)

Beban gempa adalah beban yang timbul akibat percepatan getaran tanah pada saat
gempa terjadi. Untuk merencanakan struktur bangunan tahan gempa perlu diikuti percepatan
yang terjadi pada batuan dasar. Dalam perencanaan struktur gempa, arah utama pengaruh
gempa rencana hasur ditrntukan sedemikian rupa, sehingga pengaruh terbesar terhadap
pengaruh unsur-unsur subsistem dan system struktur secara keseluruhan. Untuk
menstibulisasi arah pengarah gempa rencana yang sembarang terhadap struktur gedung,
pengaruh pembebanan gempa dalah arah tegak lurus pada arah utama pembebanan tadi, tetapi
dengan efektifitasnya hanya 30%.
3. Kombinasi Pembebanan

o 1,4 D;
o 1,2 D + 1,6L + 0,5 (Lr atau R);
o 1,2 D + 1,6(Lr atau R) + (1,0 atau 0,5 W
o 1,2 D + 1,0 W + 1,0 L + 0,5(Lr atau R
o 1,2 D + 1,0 E + 1,0 L
o 0,9 D + 1,0 W
o 0,9 D + 1,0 E
Keterangan :
D = beban mati (Dead load), kN, kN/m’ atau kNm. L = beban hidup (Life Load), kN, kN/m’
atau kNm.
Lr = beban hidup atap, kN, kN/m’ atau kNm.
R = beban air hujan, kN, kN/m’ atau kNm.
W = beban angin (Wind Load), kN, atau kNm.
E = beban gempa (Earthquake Load) kN atau kNm.

SNI 2847-2019
4. Perancangan Pembebanan

a. Pembebanan pada plat lantai : SNI 1727-2020


 Beban hidup = 4,79KN/m2
 Beban mati =

 Tebal plat : 12 cm
 Spesi 3 cm 0,03 x 22 = 0,66 KN/m2
 Ubin lantai 1 cm 0,01 x 22 = 0,22 KN/m2
 Plafond dan penggantung = 0,2 KN/m2
 Beban Instalasi (ME) = 0,25 KN/m2
Total = 1,33KN/m2

b. Pembebanan pada pelat atap

Beban hidup = 0,980KN/m2


Beban mati =
 Berat Lapisan kedap Air 0,02 x 14 = 0,28 KN/m2
 Plafond dan penggantung =0,2 KN/m2
 Mekanika Electrical =0,25 KN/m2
Total = 0,73 KN/m2

c. Pembebanan pada Balok

Beban Mati =
 Berat dinding ½ bata = 2,5KN/m
 Plesteran = 0,4 KN/m

Total = 2,9KN/m x 5m
=14.5 KN/m2
PENGINPUTAN PADA PROGRAM STRUKTUR SAP 2000
Tahapan Pengimputan Di Program Struktur

Grid Data
Penginputan data pada Grid yang ada dalam program struktur sesuai dengan data
struktur gedung yang di miliki :
- Jumlah Gird bangunan arah Z
- Jumlah Grid bangunan arah X
- Jumlah Grid bangunan arah Y
Kemudian pemasukkan data Grid Spasi atau jarak antara kolom/balok yang satu dengan yang
lainnya, meliputi :
- Tinggi bangunan/kolom arah Z
- Lebar bangunan/balok arah X
- Panjang bangunan/balok arah Y

Edit Grid Data


Pengeditan ini dilakukan jika suatu bangunan memiliki tinggi,lebar dan panjang yang berbeda
disetiap lantainya. Dalam kasus ini bangunan yang saya asumsikan/desain memiliki lebar,tinggi dan
panjang yang berbeda pada tiap lantainya itu sebabnya diharuskan mengedit Grid data yang telah di input
diawal sebagai berikut :

 Menambahkan tinggi bangunan/kolom lantai 1 dan lantai 2-3 arah Z dan lantai 2-3 ditambah lantai
4
 Menambahan lebar bangunan/kolom lantai 1 dan lantai 2-3 arah X dan lantai 2-3 ditambah dengan
lantai 4
 Menambahan panjang bangunan/kolom lantai 1 dan lantai 2-3 arah Y dan lantai 2-3 ditambah
dengan lantai 4
Mendefinisikan Material Dan Dimensi Penampang

 Define > Material


Penginputan material dengan nama beton sesuai dengan premilinari desain, memasukan data
modulus elasitas dan kuat beton ( fc).

 Define > section property>frame sections


Memasukkan data untuk setiap dimensi Kolom dan Balok yang ada mulai dari lantai 1
sampai lantai seterusnya.
 Mengubah section material menjadi data yang diisi dimaterial
 Memasukkan ukuran/dimensi balok/kolom yang dimiliki
 Mengubah tipe desainnya, jika itu adalah balok maka di ubah dengan "column" dan
jika itu adalah balok maka diubah dengan "beam".
 Tebal Plat Lantai dan Plat Atap
Define > Section Properties > Area Section

 Load patterns
Pengisian load patterns, diisi sesuai dengan beban apa yang ada pada gedung tersebut, dalam
kasus ini beban-beban yang ada, Dead, DL2, LL dan E. Untuk beban Dead (beban tersebut adalah
beban yang telah dihitung sendiri oleh program struktur itu sendiri senilai 1). Dan untuk beban DL2,
LL, dan E dimasukkan tanpa harus dibuat nilainya atau 0 karna jika di buat nilai beban nya maka
program akan secara otomatis menghitung beban tersebut dengan nilai Dead jadi akan terhitung dua
kali.
Load combinations
Penentuan kombinasi yang digunakan sesuai dengan peraturan SNI yang ada.
Dalam kasus ini kombinasi yang digunakan adalah
- 1,2DL + 1,6LL
- 1,2DL + 1,0E + 1,0LL
- 0,9DL + 1,0E
- DL + LL ( Untuk mencari gaya geser )
Sesuai dengan kombinasi tersebut juga dimasukkan nilai disetiap beban.

Area Loads > Uniform shell


Isi data-data yang telah di hitung untuk pembebanan pada plat, untuk perhitungan
plat ini memasukkan beban plat pada lanta terlebih dahulu.
Assign> joint loads > distributed
Pemasukan beban dinding yang sudah dihitung terlebih dahulu.

Define > Mass Source


Klik from element and additional Masess and load lalu isi data ( DL =
1 ) ( LL =1 ) Setelah pemasukan data diatas sudah lengkap langka
selanjutnya.
Gambar – gambar gaya dalam dari hasil perhitungan SAP 2000

1. Diagram gaya Axial akibat beban Gempa (KN.m)

a. Portal Memanjang (X-Z)

b. Portal Melintang (Y-Z)

c. 3Dimensi
2. Diagram gaya Geser akibat beban Gempa (KN.m)

a. Portal Memanjang (X-Z)


a. Portal Melintang (Y-Z)

d. 3Dimensi
3. Diagram gaya Momen akibat beban Gempa (KN.m)

a. Portal Memanjang (X-Z)

b. Portal Melintang (Y-Z)


e. 3Dimensi
D. Mendesain penulangan pada kolom dan balok

Gaya-gaya dalam yang diperoleh dari SAP 2000


Elemen P(Kn) V(Kn) T(Kn/m) M(Kn/m)
Kolom Lantai 1 -2205,699 295,001 17,7152 1360,229
Kolom Lantai 2 -1553,678 -326,177 34,7639 885,5329
Kolom Lantai 3 -920,789 224,273 -11,7308 467,9089
Kolom Lantai 4 -319,9 135,04 8,5432 -363,336

Balok Lantai 1 27,406 -158,786 26,2165 -394,188


Balok Lantai 2 -13,367 -133,302 24,7213 -287,239
Balok Lantai 3 -29,747 -117,696 24,6908 -261,764
Balok Lantai 4 -12,227 -36,855 14,0941 -86,9402

 Deseain penulanagan pada kolom didapat dari perhitungan excel sesui dengan SNI
2847-2019

Jadi Tulamgan yang diperlukan Pada kolom yaitu 40 D22

60 cm
500 cm

60 cm
12000 Interaction Diagram ( Pn-
emin
10000
Mn )
8000

6000

4000
e = eb

2000
P1
0,1Agfc'
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

-2000

-4000

-6000

-8000

 Deseain penulanagan pada balok didapat dari perhitungan excel sesui dengan SPRMK
SNI 2847-2019

60 cm

1100 mm 3600 mm 1100 mm

60 cm 5800 mm

6000 mm

Anda mungkin juga menyukai