Anda di halaman 1dari 45

Gaya

Eksogen
gaya yang bekerja di
permukaan bumi seperti
pelapukan, erosi dan gerakan
tanah (mass-wasting) serta
sedimentasi

Universitas Pakuan
Prodi Teknik Sipil
Helmi Setia Ritma Pamungkas, S.T., M.Si.
Kemampuan akhir tiap tahapan belajar

Sub CPMK:
Mampu menghubungkan keterkaitan antara gaya eksogen dengan bentuk permukaan
bumi dengan menginternalisasi nilai dan norma keprofesian Teknik Sipil
Indikator :
Ketepatan dalam menghubungkan keterkaitan antara gaya eksogen dengan bentuk
permukaan bumi yang mencakup materi:
1. Gaya-gaya yang berasal dari bagian luar kulit bumi, yaitu proses yang terjadi di
hidrosfir, atmosfir, litosfir, dan biosfir.
2. Gaya yang dijelaskan adalah pelapukan, erosi, dan sedimentasi serta bentang alam
yang dibetuk gaya eksogen seperti fluvial, coastal, dll
Interaksi antara litosfer, Hidrosfir, Biosfir, dan Atmosfir

Atmosfir Dalam skema ini memperlihatkan hubungan yang saling


berinteraksi dan saling mempengaruhi antara Litosfir yang
merupakan bagian paling luar dari Bumi yang bersifat
padat, dengan Atmosfir (udara) dan Hidrosfir (selaput
air), yang kemudian menciptakan Biosfir yang merupakan
Biosfir
bagian dari Bumi dimana terdapat interaksi antara
ketiganya dan kehidupan di Bumi. Interaksi ini
Hidrosfir Litosfir
menyebabkan sifat bumi yang dinamis
Siklus Air
Cermati Perbedaan siklus air natural dan urban!

Coba jelaskan dengan


baik apa yang
diakibatkan dari
sebuah pembangunan
terhadap siklus air?
Prosentase air di daratan
Proses Exogen

Pelapukan

Erosi/mass wasting

sedimentasi
Proses exogen
Proses proses yang bekerja di atas permukaan bumi.
Adapun yang temasuk dalam proses exogen adalah
pelapukan, erosi / mass wasting dan sedimentasi.

Pelapukan
Proses desintegrasi atau dekomposisi dari material
penyusun kulit bumi yang berupa batuan. Pelapukan
sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, temperatur dan
komposisi kimia dari mineral-mineral penyusun
batuan. Terdapat 3 (tiga) jenis pelapukan yang kita
kenal, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi,
dan pelapukan biologis.
Pelapukan Mekanis

Pelapukan yang bekerja secara mekanis sebagai akibat


perubahan temperatur yang ekstrim pada batuan,
seperti yang terjadi di daerah beriklim dingin dan
apabila air yang berada diantara rekahan batuan
membeku maka volumenya membesar yang
mengakibatkan batuan secara mekanik terbelah
(desintegrasi) menjadi ukuran yang lebih kecil dari
ukuran asalnya. Selain itu perubahan beban pada
batuan dapat mengakibatkan batuan mengalami
desintegrasi.
Pelapukan Kimiawi

Pelapukan yang diakibatkan oleh reaksi kimia yang


terjadi antara unsur-unsur kimia yang ada dalam
batuan dengan unsur-unsur O2, H2O, OH, CO, CO2
yang ada di udara dan permukaan bumi. Akibat dari
proses ini maka batuan dapat mengalami dekomposisi
menjadi bagian bagian yang lebih kecil
Pelapukan Biologis

Pelapukan yang diakibatkan oleh aktivitas biologis,


seperti aktivitas binatang dan tumbuhan yang pada
akhirnya batuan mengalami desintegrasi menjadi
bagian yang lebih kecil. Aktivitas manusia seperti
penggalian tanah dan batuan untuk keperluan
pembangunan jalan, pemukiman, jembatan, penggalian
bahan tambang termasuk kedalam pelapukan biologis.
Gambar Berbagai jenis pelapukan batuan

Pelapukan Mekanis

Pelapukan Kimiawi
Sphreriodal Weathering
Pelapukan Biologis
Erosi dan Mass Wasting.
proses pengikisan yang terjadi pada batuan maupun
hasil pelapukan batuan (tanah) oleh media air, angin,
maupun es/gletser. Berdasarkan bentuk dan ukurannya,
erosi dapat dibagi menjadi 5 (lima) yaitu:

1. Riil Erosion (Erosi Alur) Adalah erosi yang berbentuk alur-alur


dengan ukuran lebar lembahnya berkisar antara beberapa mm
hingga beberapa cm)
2. Sheet Erosion (Erosi Lembar) Adalah erosi yang berbentuk
lembaran dengan ukuran sesuai dengan bidang yang dierosi.
3. Ravine Erosion (Erosi drainase) Adalah erosi yang berbentuk
saluran dengan ukuran lebar lembahnya berkisar antara beberapa
centimeter hinggga satu meter.
4. Gully Erosion (Erosi Saluran) Adalah erosi yang berbentuk saluran
dengan ukuran lebar lembahnya lebih besar 1satu meter hingga
beberapa meter).
5. Valley Erosion (Erosi Lembah) Adalah erosi yang berbentuk lembah
dengan ukuran lebar lembahnya diatas sepuluh meter.
Sedimentasi
suatu proses pengendapan material yang ditranport
oleh media air, angin, es/gletser di suatu cekungan.
Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah
hasil dari proses pengendapan material-material yang
diangkut oleh air sungai, sedangkan Sand Dunes yang
terdapat di gurun-gurun dan di tepi pantai adalah
hasil dari pengendapan material-material yang
diangkut oleh angin.
Bentangalam Exogen

Bentuk - bentuk bentangalam yang proses


pembentukannya / genetikanya dikontrol oleh gaya
exogen. Bentangalam exogen dikenal juga sebagai
bentangalam destruksional (destructional landforms).
Berikut ini adalah proses proses eksogen yang merubah
bentuk bentang, yaitu:

1. Bentuk-bentuk bentangalam fluvial (Fluvial Processes)


2. Bentuk-bentuk bentangalam pantai (Coastal Processes)
3. Bentuk-bentuk bentangalam eolian dan bentangalam arid
Bentuk-bentuk bentang alam fluvial (Fluvial Processes)

Bentang alam sungai adalah bentuk bentuk


bentang alam yang terjadi sebagai akibat dari
proses fluviatil. Material material yang berukuran
pasir kasar hingga kerikil akan terakumulasi
disepanjang saluran sungai, yaitu disepanjang
aliran air yang terdalam atau disepanjang
aliran/arus yang terkuat karena pada kecepatan
arus yang tinggi butiran-butiran sedimen yang lebih
halus akan terbawa arus.
Endapan material tersebut dikenal sebagai Gosong Pasir
(Bar). Ke arah bagian tepi saluran sungai, kecepatan arus
melemah dan butiran-butiran material yang lebih halus akan
terakumulasi dan terendapkan sebagai Endapan Point
bar. Selama banjir, dataran banjir akan digenangi air yang
memungkinkan butiran-butiran sedimen yang lebih halus
diendapkan dan semakin jauh dari alur sungai butiran
sedimen yang diendapkan semakin halus lagi, daerah
dataran banjir dikenal sebagai bentangalam Flood plain.
Kebanyakan dari daerah dataran banjir tersusun dari
endapan pasir dan lumpur, sedangkan pasir yang kasar
diendapkan ditepi saluran sungai utama dan dikenal sebagai
Tanggul-alam (Levees), yaitu akumulasi endapan yang
sejajar dengan arah saluran sungai.
Bentangalam Kipas Aluvial Bentangalam Sungai Bersirat
(Braided stream)

Bentangalam Gosongpasir
Bentangalam Point Bar dan Meander (Bar deposits)

Gambar berbagai jenis bentuk bentangalam dari proses aktifitas fluviatil


Bentangalam Hasil Aktivitas Pesisir
(Landforms of Coastal Processes)

Wilayah Pesisir adalah suatu wilayah yang berada pada


batas antara daratan dan lautan dan merupakan tempat
pertemuan antara energi dinamis yang berasal dari
daratan dan lautan. Wilayah pantai merupakan wilayah
yang dipengaruhi oleh proses-proses erosi/abrasi,
sedimentasi, penurunan (submergence), dan
pengangkatan (emergence).
Morfologi pantai adalah bentuk–bentuk
bentang alam yang terjadi sebagai akibat dari
aktivitas air yang berada di wilayah pantai.
Berbagai macam bentuk bentang alam
dijumpai di wilayah pantai, kebanyakan bentuk
bentang alam pantai sebagai hasil perubahan
gelombang air laut.
Arah gelombang membentuk sudut
dengan garis pantai

Bentuk pantai yang diakibatkan oleh


arah gelombang yang menyudut
terhadap garis pantai
Arah gelombang membentuk sudut dan
mengarah ke arah muara sungai

Tertutupnya muara sungai yang


disebabkan oleh arah gelombang yang
menyudut terhadap garis pantai
Bentuk pantai ”Spit” oleh arah
gelombang yang sejajar dengan garis
pantai

Arah gelombang yang sejajar dengan


garis pantai
Delta
Delta berasal dari endapan
sedimen sungai, tetapi ke ke arah
bagian laut lebih banyak sediment
yang di endapkan. Delta terbentuk
ketika sungai mencapai ketinggian
dasar air (base level), yaitu suatu
ketinggian dimana air tidak lagi
meng-erosi. Ketinggian dasar air
menandai akhir dari suatu sistem
sungai dan biasanya terletak di
danau atau lautan.

Gambar Delta Nile di Mesir merupakan delta yang terbentuk oleh dominasi
sungai (kiri) dan Delta Benggal di Banglades sebagai delta yang terbentuk
oleh pengaruh pasang surut air laut (kanan).
• Tanjung adalah bentangalam yang daratannya menjorok ke arah
laut sedangkan bagian kiri dan kanannya relatif sejajar dengan
garis pantai.
• Teluk adalah bentangalam yang daratannya menjorok ke arah
daratan sedangkan bagian kiri dan kanan nya relatif sejajar
dengan garis pantai.
• Stack dan Arches adalah bentuk-bentuk bentangalam pantai yang
berada di sekitar garis pantai merupakan sisa-sisa daratan akibat
kikisan / abrasi gelombang air laut dan mengakibatkan garis
pantai mundur ke arah daratan. Arches adalah sisa-sisa daratan
akibat erosi (abrasi) dengan bentuk yang tidak teratur karena
batuannya resisten terhadap hantaman gelombang.
• Wave-cut platform adalah bentangalam pantai yang terbentuk
sebagai hasil erosi gelombang air laut yang tersusun dari lapisan
batuan horisontal serta terletak pada zona muka air laut, sedangkan
garis pantai mundur ke arah darat sebagai akibat erosi gelombang
dan wave-cut platform tertinggal di bagian depan garis pantai.

• Barrier (Tanggul) adalah bentangalam yang berbentuk memanjang


sejajar dengan garis pantai dan terbentuk sebagai hasil
pengendapan partikel partikel pasir dibagian muka pantai oleh
abrasi gelombang air laut. Topografi barrier island umumnya lebih
rendah dibandingkan dengan topografi pantai.
• Lagoon adalah bentuk bentangalam yang terletak diantara
barrier (tanggul) dan daratan, dengan kedalaman air yang
dangkal dan dipengaruhi oleh air laut dan air tawar yang berasal
dari darat.
• Pantai submergent adalah bentangalam yang terbentuk dari
pengaruh gabungan antara naiknya muka air laut (transgresi)
dan penurunan cekungan.
• Pantai emergent adalah bentangalam yang terbentuk sebagai
akibat dari penurunan muka air laut (regresi) atau naiknya
permukaan daratan. Umumnya bentuk pantai emergent ditandai
oleh teras-teras pantai.
Gambar Beberapa bentuk Bentangalam pantai: tombolo, lagoon, barrier
islands, dan Spits
Bentuk-bentuk bentangalam yang dikontrol oleh aktivitas
angin adalah Sand Dunes, Arroyos, Pediment, Inselbergs,
Plateau, Mesa, Butte.

Sand dunes adalah bentangalam yang berbentuk bukit bukit


pasir berpola parabolic atau ellipsoid dan merupakan hasil
pengendapan partikel-partikel pasir yang diangkut oleh angin.
Arroyos adalah bentangalam yang terbentuk sebagai akibat
dari aliran air hujan yang membawa partikel-pasir yang
mengisi bagian gullies dan valley dan umumnya terdapat di
daerah yang beriklim arid..
Pediment adalah bentangalam berbentuk dataran landai
merupakan endapan yang terletak dikaki-kaki bukit
merupakan hasil erosi perbukitan disekitarnya.
Inselberg adalah bentangalam berbentuk perbukitan memanjang
dan merupakan sisa hasil erosi angin.
Plateau adalah bentangalam yang berbentuk bukit dengan
permukaan yang relatif datar serta memiliki kemiringan lereng yang
kecil. Bentangalam plateau umumnya berada di daerah beriklim
arid yang di dominasi oleh iklim kering dan proses fluviatil.
Mesa adalah bentangalam berupa bukit terisolir berbentuk meja,
merupakan sisa denudasi dengan lapisan batuan datar yang keras
sebagai penutupnya.
Butte adalah bentuk bentangalam sisa hasil erosi morfologi Mesa.
Bentangalam Hasil Aktivitas Angin (Landforms Eolian Processes)

Gambar Berbagai bentuk ”Sand Dunes” yang dipengaruhi oleh arah angin
yang berbeda-beda
Gambar Bentuk bentangalam Plateau, Mesa dan Butte di daerah beriklim kering
Bentangalam Sisa Sisa 0rganisme

Morfologi karst adalah suatu bentuk bentangalam


hasil dari sisa-sisa organisme laut yang telah mati.
Genesa morfologi karst terjadi ketika organisme laut
(coral-reef) mati karena terganggunya lingkungan
hidupnya. Gangguan ini dapat terjadi karena
penurunan atau naiknnya dasar cekungan, pengaruh
salinitas air laut, cahaya matahari dan kekeruhan air
laut.
Pada umumnya morfologi karst dicirikan oleh bentuk
topografi yang tidak teratur dan umumnya terdapat
adanya aliran sungai bawah tanah serta lubang lubang
hasil pelarutan air berbentuk dolina atau ovala. Berbagai
tipe dan bentuk bentangalam karst adalah :
• Pepino Hill adalah bentangalam perbukitan yang tersusun dari
kerucut kerucut batugamping (terumbu karang).
• Polje adalah bentangalam yang berbentuk amphitheatre hasil
erosi pada perbukitan batugamping.
• Dolina adalah lubang-lubang berbentuk kerucut terbalik sebagai
hasil pelarutan air di daerah morfologi karst.
• Ovala adalah lubang-lubang berbentuk silinder hasil pelarutan
air di daerah morfologi karst.
• Stalaktit adalah bentuk kolom-kolom batugamping hasil
pelarutan yang menggantung sedangkan kolom-kolom yang
berada dibawahnya disebut dengan Stalakmit.
Bentang Alam Pepino Hill
STALATKTIT DAN STALAKMIT
Bentang Alam Dolina
Wave-cut platform

Wave-cut platforms from Lake


Bonneville (Pleistocene) preserved
on Antelope Island, Great Salt Lake,
Utah.

Wave-cut platforms from Lake


Bonneville (Pleistocene)
preserved on Antelope Island,
Great Salt Lake, Utah.
It is located on Flowerpot
Island which is located in
the Georgian bay of
Canada.

Other famous stacks can be found in,


North America, Great Britain,
Australia, France and Hong Kong.
This one (below) was made in
Orkney Islands of Scotland and is
called The Old Man of Hoy
Figure : Sea arches, Anse de l'Est, Ile aux Loups,
Canada. (Source: Natural Resources Canada).
Thank You!
someone@example.com

Anda mungkin juga menyukai