Anda di halaman 1dari 4

SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen : 800/ /SOP/PKM-PCG/II/2022

SOP No. Revisi :


TanggalTerbit : 17 Februari 2022
Halaman : 1/2

UPT.
PUSKESMAS
DEPI DINATA
PICUNG

1. Pengertian Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler
(jantung dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh
tubuh dalam jumlah yang memadai; syok biasanya berhubungan dengan
tekanan darah rendah dan kematian sel maupun jaringan. Syok terjadi akibat
berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk
kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume
darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan
pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanaan syok
anafilaktik pasien di UPT. Puskesmas Picung.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Picung Nomor : 800/ /SK/PKM-
PCG/II/2022, tentang Pelayanan Klinik.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022
tentang Areditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Tranfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Prosedur/ A. Penanganan Utama dan segera :
Langkah- 1. Hentikan pemberian obat / antigen penyebab,
langkah 2. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala,
3. BerikanAdrenalin1 : 1000 ( 1 mg/ml ),
a. Segera secara IM pada otot deltoideus, dengan dosis 0,3 – 0,5 ml
(anak : 0,01 ml/kgbb), dapat diulang tiap lima menit,
b. pada tempat suntikan atau sengatan dapat diberikan 0,1 – 0,3 ml,
c. Pemberian adrenalin IV apabila terjadi tidak ada respon pada
pemberian secara IM, atau terjadi kegagalan sirkulasi dan syok,
dengan dosis ( dewasa) : 0,5 ml adrenalin 1 : 1000 ( 1 mg / ml )
diencerkan dalam 10 ml larutan garam faali dan diberikan selama 10
menit,
4. Bebaskanjalan napas dan awasi vital sign (Tensi, Nadi, Respirasi )
sampai syok teratasi,
5. Pasang infus dengan larutan Glukosa faali bila tekanan darah systole
kurang dari 100 mmHg,
6. Pemberianoksigen 3-5 L/menit,
7. Bila diperlukan rujuk pasien ke RSU terdekat dengan pengawasan tenaga
medis.
B. Penanganan Tambahan :
1. Pemberian Antihistamin :
Difenhidramin injeksi 10 mg, dapat diberikan bila timbul urtikaria,
2. Pemberian Kortikosteroid :
Hydrokortison inj 7 – 10 mg / kg BB, dilanjutkan 5 mg / kg BB setiap 6
jam atau deksametason 2-6 mg/kgbb. untuk mencegah reaksi berulang,
(Antihistamin dan Kortikosteroid tidak untuk mengatasi syok
anafilaktik).
3. Pemberian Aminofilin IV, 4-7 mg/kgbb selama 10-20 menit bila terjadi
tanda – tanda bronkospasme, dapat diikuti dengan infuse 0,6 mg
/kgbb/jam, atau brokodilatator aerosol (terbutalin, salbutamo ).
C. Penanganan penunjang :
1. Tenangkan penderita, istirahat dan hindarkan pemanasan,
2. Pantautanda-tanda vital secara ketat sedikitnya pada jam pertama.
6. Unit Semua Unit Pelayanan Klinis
Terkait
SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen : 800/ /SOP/PKM-PCG/II/2022


Daftar No. Revisi :
Tilik TanggalTerbit : 17 Februari 2022
Halaman : 1/1

UPT.
PUSKESMAS
DEPI DINATA
PICUNG

DAFTAR TILIK

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO PROSEDUR YA TIDAK
1. Apakah petugas menghentikan pemberian obat / antigen penyebab syok
anafilaktik?
2. Apakah petugas Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi
dari kepala?
3. Apakah petugas Berikan Adrenalin 1 : 1000 ( 1 mg/ml )?
4. Apakah petugas Bebaskan jalan napas dan awasi vital sign (Tensi, Nadi,
Respirasi ) sampai syok teratasi?
5. Apakah petugas Pasang infus dengan larutan Glukosa faali bila tekanan
darah systole kurang dari 100 mmHg?
6.1. Apakah petugas Pemberian oksigen 3-5 L/menit?
7. Apakah petugas Bila diperlukan rujuk pasien ke RSU terdekat dengan
pengawasan tenaga medis?
8. Apakah petugas Tenangkan penderita, istirahat dan hindarkan
pemanasan?
9. Apakah petugas Pantau tanda-tanda vital secara ketat sedikitnya pada jam
pertama?

Picung,……………
Pelaksana/ Ouditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai