Kompetensi Profesional
Kompetensi Pedagogik
Penyusun : Drs. FX. Suyudi, M.M
Sebagai tenaga profesional guru dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi
minimal yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Untuk menjaga
profesionalitasnya guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensinya secara
berkelanjutan agar dapat memberi layanan terbaik kepada peserta didik.
Semoga Bermanfaat
A. Latar Belakang
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri
maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh
lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru.
Penyelenggaraan diklat PKB Grade 1 dilaksanakan oleh PPPPTK dan
LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat
tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta
diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari
secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan,
dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk
mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya.
Modul diklat PKB bagi guru dan tenaga kependidikan grade 1 ini merupakan
acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam memfasilitasi
pencapaian kompetensi dalam pelatihan yang diperlukan guru pada saat
melaksanakan kegiatan PKB.
Modul PKB Grade 1 ini bertujuan untuk memfasilitasi peserta dengan sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang dipersyaratkan pada kegiatan
pembelajaran mengaitkan informasi pengantar kepariwisataan,
mengembangkan dan memperbaharui informasi, merencanakan prosedur
tempat kerja dan melakukan umpan balik terhadap kesehatan, keselamatan
dan keamanan, mengelola bantuan untuk pelanggan internal dan eksternal
serta membangun tim kerja.
Mengembangkan dan
Memperbaharui Informasi
Ruang lingkup dari modul ini terdiri dari 5 kegiatan pembelajaran yang terdiri
dari:
Selamat bergabung pada kegiatan pembelajaran modul ini yang terdiri dari
materi pelatihan dikemas dalam suatu unit program pembelajaran yang
terencana agar anda dapat mempelajari secara mandiri. Saran penggunaan
modul adalah:
A. Tujuan
Kepariwisataan
A. Pengertian Pariwisata
Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan untuk bersenang senang
mengunjungi objek/atraksi wisata, menyaksikan secara langsung adat budaya
setempat (tidak untuk keperluan berbisnis, belajar, dan pekerjaan lain) yang
memakan waktu lebih dari 24 jam, hingga memerlukan kebutuhan utama yaitu
transportasi, akomodasi dan konsumsi ditambah dengan kebutuhan lain
tergantung dari paket wisata yang disajikan seperti wisata bahari, wisata alam
(tirta dan gunung) agro wisata dll.
B. Kepariwisataan
Dari sejarah diatas terlihat bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas pada
makan dan tidur saja tetapi juga memenuhi naluri untuk mendapatkan
sesuatu yang baru danlebih dari apa yang telah dimilikinya, umtuk itulah
mereka melakukan expansi ke tempat tempat diluar dan jauh dari tempat
mereka tinggal.
Hari libur dari kata Holy Day yaitu hari suci yang banyak kaitannya dengan
keagamaan dan adat istiadat. Pada hari hari suci tersebut, mereka tidak
mengerjakan hal – hal atau pekerjaan mencari nafkah secara rutin, mereka
pergi ke tempat suci yang dilanjutkan dengan rekreasi, menikmati hiburan
dengan kesenian dan lomba ketangkasan.
Tahun 1552, masa pemerintahan Raja Edward VI, umat Kristen di Eropa dapat
ditindak hari libur dengan dikeluarkannya peraturan holiday dan fasting days,
yang ditindak lanjuti oleh kantor kantor swasta dan semi pemerintahan di
Inggris, meliburkan karyawannya diikuti oleh pabrik pabrik.
Dengan berlakunya hari hari libur dan cuti serta kebutuhan individual untuk
memenuhi tingkat kehidupan yang lebih sehat, serta meningkatnya pendapatan
maka pertumbuhan usaha pengadaan acara tempat berlibur menjadi sangat
pesat. Hal ini terkait dengan pengadaan transportasi, akomodasi dan
penyediaan makanan dan minuman.
Keatsirian (Volatility)
Pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa dipengaruhi banyak
faktor, seperti pribadi, sosio – budaya, pengetahuan dan pengalaman.
Ada faktor yang secara eksternal mempengaruhi dan ada faktor yang
secara internal mempengaruhi akibat dari banyaknya hal yang
mempengaruhi, pelayanan terhadap wisatawan mudah menguap atau
berubah sehingga penyedia jasa harus secara rutin dan aktif berinovasi
mempengaruhi tawaran jasa wisata kepada wisatawan
Keragaman
Bentuk pelayanan di industri pariwisata cukup sulit untuk
distandarisasikan. Setiap wisatawan ingin selalu dipenuhi
kebatuhannya dan ia tidak ingin kebutuhannya digeneralisasikan atau
disamaratakan dengan kebutuhan orang lain. Setiap wisatawan ingin
diperlakukan sebagai pribadi-pribadi yang beragam. Setiap wisatawan
memiliki preferensi terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan. Ia
memiliki pengharapan yang beragam sehingga penyedia jasa perlu
memahami latar belakang kebutuhan dan keinginan setiap wisatawan
yang bersumber dari pengalaman masa lampau, pendapat orang lain,
lingkungan, standar dan nilai, serta faktor lain.
Musiman ( seasonality)
Musiman merupakan sifat yang paling unik dari kegiatan manusia yang
dinamis. Ada kalanya pariwisata mengalami musim ramai ketika jumlah
orang yang melakukan perjalanan mencapai titik puncak, adakalanya
pula tidak seorang pun melakukan perjalanan wisata.Kondisi ini
menyebabkan pengusaha pariwisata harus terus menerus melakukan
inovasi dan memunculkan ide kreatif agar pendapatan usaha tetap
meningkat.
Berdasarkan sifat sifat itu dapat dirinci ciri ciri perbedaan pariwisata dengan
produk lain sebagai berikut :
Perbedaan sifat dan ciri produk barang dan produk wisata
Produk Barang :
1. Berwujud
2. Konsumen tidak selalu terlibat dari produksi
3. Produksi dan konsumsi dilakukan secara terpisah
4. Hasil akhir homogen, mengacu kepada standar yang ditetapkan
5. Fokus dapat dilakukan pada produksi
6. Produk dapat di uji cobakan
7. Produk dapat diperlihatkan
Produk Wisata :
1. Berwujud dan fana
2. Konsumen harus terlibat aktif dalam produksi
3. Produksi dan konsumsi harus dilakukan bersamaan secara simultan
4. Hasil akhir beragam atau heterogen sehingga sulit distandartkan
5. Fokus pada proses dari awal hingga akhir, mulai produksi hingga
konsumsi
6. Produk tidak dapat diuji cobakan
7. Produk tidak dapat diperlihatkan secara gamblang
8. Tidak ada second hand market
9. Harus ada interaksi antara konsumen dan produsen
10. Tidak dapat disimpan
11. Sangatbergantung pada musim
12. Produk tidak dapat ditransfer atau bahkan dimiliki
13. Sulit dipatenkan, imitasi dapat dengan mudah dilakukan
14. Manusia adalah peran utama dalam industri
Adanya usaha pariwisata tentunya juga didukung oleh usaha usaha lain
karena industri pariwisata adalah industri yang multisektor. Usaha
pariwisata atau sering juga disebut sebagai fasilitas wisata atau sarana
wisata (superstructure) meliputi antara lain :
a. Daya tarik wisata adalah usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik
wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata
buatan/binaan manusia.
b. Kawasan pariwisata adalah usaha yang kegiatannya membangun dan
/atau mengelola kawasan dengan luas tertentu untuk memenuhi
kebutuhan pariwisata
c. Jasa transportasi wisata adalah usaha khusus yang menyediakan
angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata dan bukan
angkutan reguler/umum
d. Jasa perjalanan wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha
agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha
penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan /atau jasa pelayanan
dan penyelenggaran pariwisata, termasuk penyelenggaraan
perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa
pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan
akomodasi, serta pengurusan dokumen perjalanan.
e. Jasa makanan dan minuman adalah ajsa penyediaan makanan dan
minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk
proses pembuatan yang berupa restourant, kafe, jasa boga, dan bar
atau kedai minum.
1. Menjaga dan menghormati norma agama, adat istiadat, budaya dan nilai
nilai yang hidup dalam masyarakat
2. Memberikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab
3. Memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif
4. Memberikan kenyamanan keramahan, perlindungan keamanan dan
keselamatan wisatawan
5. Memberikan perlindungan asuransi pada usaha pariwisata yang berisiko
tinggi
6. Mengembangkan kemitraan dengan usaha mikro dan kecil serta koperasi
setempat yang saling memerlukan memperkuat dan menguntungkan
7. Mengutamakan kemitraan dengan usaha mikro dan kecil serta koperasi
setempat yang saling memerlukan, memperkuat dan menguntungkan
Setiap orang dalam masyarakat berperan untuk selalu menjaga dan melestarikan
daya tarik wisata dan membantu terciptanya suasana aman, tertib, bersih,
berperilaku santun dan menjaga kelestarian destinasi.
Usaha Jasa Perjalanan Wisata merupakan usaha biro perjalanan wisata dan
usaha agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha
penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan atau jasa pelayanan dan
penyelenggaraan pariwisata termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah.
Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti
pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen
perjalanan.
Tour Operator atau Biro Perjalanan Wisata (BPW) adalah usaha yang
menyelenggarakan kegiatan wisata dan jasa lain yang terkait dengan
penyelenggaraan perjalanan wisata baik dari dalam ke luar negeri maupun
sebaliknya.Tour Operator merupakan suatu perusahaan yang usaha kegiatannya
merencanakan dan menyelenggarakan perjalanan orang orang untuk tujuan
pariwisata atas inisiatif dan resiko sendiri dengan tujuan mengambil keuntungan
dari penyelenggaraan perjalanan tersebut. BPW boleh membuka cabang Biro
Perjalanan Wisata (CBPW) yakni unit dari BPW yang berkedudukan di wilayah
administratif lain di ibu kotapropinsi, yang melakukan kegiatan usaha kantor pusat.
Jasa biro perjalanan wisata merupakan kegiatan usaha yang bersifat komersial
yang mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang
atau sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama
berwisata. Bisnis utamanya membuat atau menyusun paket wisata, menjualnya
kepada wisatawan dan memeberikan pelayanan kepada wisatawan yang membeli
paket wisata. Paket wisata itu beberapa komponen pariwisata, seperti transpor,
hotel, makan minum, obyek wisata, pertunjukan yang dirangkai menjadi satu paket
perjalanan dan dijual dalam satu kesatuan harga. Biro Perjalanan Wisata
mengeluarkan produk berupa “Janji Jasa Perjalanan Wisata” yang dijual dalam
bentuk brosur “Paket Wisata” dan BPW harus bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan produk yang dikeluarkan.
Travel agen atau agen perjalanan wisata (APW) merupakan usaha jasa perantara
atau mengurus jasa untuk perjalanan wisata. APW merupakan usaha pariwisata
yang menjalankan fungsi “Keagenan” atau perantara. APW tidak memiliki produk,
tetapi menjual produk usaha lain, misalnya hotel, restoran, penerbangan, paket
wisata. Ia tidak bertanggung jawab penuh atas produk yang dijual, meskipun juga
mengupayakan jasa yang ditawarkan sesuai dengan realita. Untuk pekerjaannya,
APW memperoleh komisi dari pemilik produk dalam bentuk persen hasil penjualan.
Dalam biro perjalanan wisata dapat melampaui persyaratan golongan kelas biro
perjalanan wisata dengan tanda gambar Cakra (seperti kita kenal klasifikasi
bintang di hotel). Hal ini berdasarkan kemampuan dan kesiapan memberikan
pelayanan yang didukung oleh fasilitas dan peralatan yang dimiliki.
Usaha ini terdiri atas pengusahaan kegiatan pertemuan dan konferensi atau
konvensi yang diselenggarakan oleh profesional Conference Organiser (PCO) dan
pengusahaan kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh Penata Pameran atau
Profesional Exhibition Organiser (PEO)Para penyelenggara pertemuan,
perjalanan insentif, konferensi dan pameran memiliki ruang lingkup kerja yang
terdiri dari :
1. Perencanaan dan penawaran (Bidding)
2. Perencanaan dan pengelolaan anggaran
3. Perencanaan, penyusunan dan penyelenggaraan program pertemuan,
perjalanan insentif, konferensi dan pameran;
4. Perencanaan dan penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif,
konferensi dan pameran :
5. Penyusunan dan pengkoordinasian penyelenggaraan wisata pra dan
pasca pertemuan, konferensi dan pameran
6. Penyediaan pelayanan terjemahan simultan
7. Koordinasi penyelenggaraan transportasi
8. Penyediaan jasa kesekretariatan bagi penyelenggaraan kegiatan
9. Koordianasi keperluan akomodasi
10. Koordinasi kegiatan promosi dan hubungan massa dan
11. Pengurusan kemudahan prosedur beacukai, keimigrasian dan karantina
Badan usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran wajib (1)memenuhi
jenis dan kualitas jasa yang dikemas dan /atau dijanjikan dalam penawaran
penyelenggaraan konvensi, perjalanan insentif dan pameran ;dan (2) mengurus
perizinan yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan konvensi, perjalanan
insentif dan pameran sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku.
Jasa konsultan Pariwisata adalah jasa berupa saran atau nasihat yang diberikan
untuk penyelesaian masalah masalah yang timbul, mulai dari penciptaan gagasan,
pelaksanaan dan operasi disusun secara sistematis berdasarkan disiplin ilmu yang
diakui, disampaikan secara lisan, tertulis atau gambar oleh tenaga ahli profesional.
Kegiatan usaha jasa konsultan wisata meliputi kegiatan studi kelayakan, kegiatan
perencanaan dan pengembangan wisata, kegiatan pengawasan, kegiatan
manajemen, kegiatan penelitian.
Usaha jasa informasi pariwisata merupakan usaha yang menyediakan data berita,
feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan
dalam bentuk bahan cetak dan/atau elektronik. Informasi dapat berbentuk majalah,
program televisi, radio, CD, internet atau situs web (website), poster dan video.
Salah satu aspek penting dalam sistem dasar pariwisata berkaitan dengan fasilitas
atau sarana pariwisata. Usaha sarana pariwisata dari pihak yang menyediakan
sarana dan pelayanan wisata bermaksud agar perjalanan atau pengalaman
wisatawan menjadi bermanfaat. Bab ini membahas tentang berbagai sarana
pariwista diantaranya transportasi, akomodasi, fasilitas, makan minum, usaha
wisata tirta dan kawasan pariwisata
1. Usaha Transportasi
Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam
pembangunan bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan
tercermin pada kebutuhan mobilitas seluruh sektor dan wilayah.
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam
mempelancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan
serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara.
Pentingnya transportasi terlihat dari semakin meningkat kebutuhan jasa
angkutan bagi mobilitas orang dan barang dari daerah tertentu keseluruh
pelosok Tanah Air, bahkan dari tempat tertentu ke luar negeri.
b. Biaya Transportasi
Jenis angkutan dan kemampuan alat angkut yang beragam
menyebabkan biaya angkut menjadi beragam. Transportasi udara
merupakan tranportasi yang membutuhkan banyak uang untuk
memakainya. Selain memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi
udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat
transportasi lain.
Adapun jenis penerbangan dibagi menjadi dua (2) bagian yaitu penerbangan
terjadwal dan penerbangan charter (sewa). Penerbangan terjadwal menawarkan
penerbangan yang memberikan perhatian pada :
3. The right of a carrier to drop off passengers from its country of origin in
another country
Ketiga kebebasan
Hak dari sebuah maskapai penerbangan untuk menurunkan
penumpang maskapai dari negaranya dinegara lain. Contoh,
penumpang asal Jakarta dengan Garuda Indonesia mendarat di
Singapura sebagai negara tujuan.
Penerbangan sewa atau disebut juga air taxi adalah jenis penerbangan
yang pada umumnya melayani rute di luar rute penerbangan terjadwal.
Air taxi disewa oleh pelanggan tertentu. Harga yang ditawarkan adalah
harga yang disepakati oleh pihak penyewa. Pihak penyewa ini yang
akan menjual charter flight (seat only) adalah wisatawan yang berlibur
dengan paket wisata.
Transportasi darat
1. Fleksible
2. Kenyamanan pribadi, berkendaraan sambil menikmati pemandangan alam
3. Rute terkendali, penumpang dapat menentukan waktu dan titik
persinggahan kesukaannya
4. Kendaraan dapat mencapai daerah yang sulit dijangkau dengan alat
transportasi lain.
5. Termasuk alat angkutan termurah dibandingkan dengan dua alat angkutan
sebelumnya.
Fungsi transportasi darat tidak hanya sebagai alat angkut, tetapi juga dapat
menjadi sarana rekreasi dan akomodasi. Alat angkut darat mampu mengangkut
penumpang dan bagasi.
Akan tetapi, disisi lain, transportasi darat juga tergantung dari kepadatan lalu lintas
(rush hour), terutama untuk alat angkut jalan raya. Khusus kereta api menghadapi
kendala dengan terbatasnya akses operasional angkutan berjadwal
Hotel berasal dari kata hotel, konon hostel diambil dari bahasa Perancis
yang diambil dari bahasa latin, yaitu hostes. Bangunan publik ini
disebut sebut sejak akhir abad ke – 17. Maknanya sebagai tempat
penampungan buat pendatang atau bisa juga sebagai bangunan
penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Jadi pada mulanya
hotel diciptakan untuk melayani masyarakat. Definisi dari hotel adalah
jenis akomodasi yang mempergunakan seluruh atau sebagian
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum
serta jasa lain bagi umum yang dikelola secara komersial.
h. Pondok remaja atau Youth Hostel adalah usaha akomodasi yang tidak
bertujuan komersial, yang menggunakan seluruh atau sebagaian
bangunan khusus disediakan untuk remaja.
m. Bungalow adalah jenis rumah berlantai satu yang berasal dari Indoia.
Keunikan rumah tersebut sehingga sering disebut rumah gaya bengal.
Di India dan Malaysia, istilah Bungalow merujuk kepada satu unit
keluarga yang berada dalam kompleks pemukiman dan digunakan
sebagai rumah liburan. bungalow bisa terbuat dari kayu atau bisa pula
dari bata.
1. Single room (SGL atau SWB single room with bath) yaitu
kamar yang dilengkapi atau diisi dengan satu tempat tidur
ukuran single;
2. Twin room (TWB twin room with bath) adalah satu kamar
dilengkapi dengan dua tempat tidur ukuran single;
3. Double room adalah satu kamar yang dilengkapi satu
tempat tidur ukuran double (king atau queen size)
4. Triple room merupakan satu kamar dilengkapi dengan tiga
tempat tidur
5. Quadruple room adalah satu kamar dilengkapi dengan tiga
tempat tidur
6. Twin double room, yaitu satu kamar dilengkapi dengan dua
tempat tidur ukuran double ; dan
7. Extra bed ialah satu tempat tidur yang digunakan untuk
menambah tempat tidur pada kamar tersebut.
Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di
sebagian atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi dengan peralatan
dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyajian dan penjualan
makanan serta minm bagi umum di tempat usahanya. Jadi terdapat lima
aspek penting dalam definisi tersebut, yaitu bangunan atau tempat usaha,
usaha makanan, minuman dan peralatan atau perlengkapan.
Penggolongan usaha restoran dapat diklasifikan menjadi Talam Kencana,
Talam Salaka, Talam Gangsa.
b. Jasa boga
Usaha yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman
yang dikelola atas dasar pesanan dan dihidangkan tidak tempat
pengolahan. Jenis usaha jasa boga dapat dilakukan di kendaraan
dengan lokasi luar ruang (mobile catering).
Biasanya untuk acara konser, musik, usaha jasa boga yang memasok
makanan ke kantor kantor, jasa boga untuk acara khusus, seperti
pernikahan, jasa boga untuk pengeboran minyak lepas pantai (off
shore catering), jasa boga penerbangan(airline catering), dan usaha
jasa boga yang memiliki oleh sebuah hotel.
c. Kedai makan
Usaha yang menyediakan makanan dan minuman untuk umum dan
tidak termasuk usaha restoran serta rumah makan. Rumah makan
merupakan istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang
menjual hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk
menikmati hidangan. Rumah makan biasanya memiliki spesialisasi
dalam jenis makanan yang dijual, misalnya rumah makan Padang,
rumah makan cepat saji (fast food restaurant).
d. K a f e
Kafe bahasa Perancis cafe, secara harafiah kafe berarti tempat bagi
seorang bisa makan makanan ringan. Jadi kafe berbeda dengan
warung.
1) Jenis Pelayanan
a. French Service
Pelayanan elegan dan mewah, bergizi tinggi dan harga menu
yang mahal. Sebagian atau hampir seluruh makanan
dipersiapkan di samping meja tamu
b. Platter Service atau Rusian Service
Pelayanan atau penyajian untuk makanan dan minuman.
Hidangan disajikan setelah mengambil tempat duduk. Setelah
semua hidangan disediakan di meja (makanan dipersiapkan di
dapur). Pelayanan menyajikan secara langsung kepada tamu.
c. Plate Service atau American service
Pelayanan makanan dan minuman yang dihidangkan, setelah
tamu duduk di tempat masing masing, kemudian waiter
menyajikan makanan kepada tamu. Makanan telah diporsikan
di piring di dapur.
d. Buffet Service
Gaya pelayanan prasmanan
e. Banquet Service
Gaya pelayanan perjamuan
2) Jenis Menu
a. A la Carte
Susunan menu makanan yang dapat dipilih oleh tamu menurut
selera.
b. Table d’hotel atau set menu
Susunan menu makanan yang ditetapkan dan tidak dapat
diubah lagi, baik soal harga maupun menu.
Pariwisata terjadi karena adanya daya tarik wisata di destinasi tujuan wisata, baik
berupa daya tarik budaya. Kejelian melihat potensi wisata ini penting untuk tercipta
keragaman usaha dari daya tarik wisata.
a. Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud
keadaan alam serta flora dan fauna.
Daya tarik alam merupakan daya tarik alami yang telah ada dengan
sendirinya tanpa campur tangan manusia.
b. Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya dan tempat
hiburan. Daya tarik buatan manusia bisa juga merupakan perpaduan
buatan manusia dan keadaan alami, seperti wisata argo, wisata buru.
1. Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora
dan fauna, seperti pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba
dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang binatang langka.
2. Karya manusia yang berwujud museum,peninggalan purbakala,
peninggalan sejarah, seni budaya, wisata argo (pertanian) wisata tirta (air),
wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan.
3. Sasaran wisata minat khusus, seperti berburu, mendaki gunung, gua,
industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat
tempat ibadah dan tempat tempat ziarah.
Usaha daya tarik wisata usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik
wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik wisata buatan atau
binaan manusia. Kegiatannya meliputi membangun dan mengelola objek
dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana yang diperlukan atau
kegiatan mengelola objek dan daya tarik wisata yang telah ada.
Pengusahaan daya tarik wisata dapat dilakukan oleh badan usaha atau
perseorangan. Dalam hal ini, kegiatan usaha berdasarkan izin dan
memenuhi syarat syarat pengusahaan daya tarik wisata kecuali itu,
ketentuan lain mengenai pelaksanaan kegiatan pengusahaan daya tarik
wisata diatur lebih lanjut oleh Pemerintah.Pengusahaan objek dan daya
tarik wisata dikelompokan ke dalam
a. Pengusahaan daya tarik alam ;
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam merupakan usaha
pemanfaatan sumber daya alam dan tata lingkungan untuk
dijadikan sasaran wisata.
Lembaga ini merupakan pelaksana teknis dari Departemen Pariwisata dan Budaya
yang dipimpin oleh seorang Direktur Jenderalyang bertanggung jawab langsung
kepada Menteri Pariwisata dan Budaya. Fungsi utamanya adalah merumuskan
kebijaksanaan teknis, memberikan bimbingan, pembinaan, pemberian izin di
bidang kepariwisataan sesuai dengan Kebijakan Menteri dan Peraturan
perundang undangan yang berlaku.
Yang memiliki ruang lingkup secara keseluruhan antara lain adalah World
Tourism and Travel Council (WTTC) yang terutama bergerak dikalangan
cendikiawan, eksekutif dan usahawan di Eropa (Barat) dan Amerika (Utara),
dan Pasific Asia Travel Association (PATA) di kawasan Asia Pasific. Oleh
karena itu kegiatan WTTC terutama berupa kajian kajian ilmiah dan
profesional di bidang kepariwisataan. Sedangkan PATA lebih berfokus pada
upaya mempromosikan kawasan Asia dan Pasifik sebagai tujuan wisata
internasional.
Untuk ruang lingkup sektoral terdapat dua yang terkenal yaitu hotel dan
Restourant Association (IHRA) dan Universal Federation of Travel Agent
Associations (UFTAA).
Aktivitas 1
Anda tentu sudah mempelajari bagaimana mengaitkan informasi pengantar
kepariwisataan. Untuk menguji pemahaman anda, berikan kesimpulan secara
berkelompok (maksimal 4 orang) dari hasil pembelajaran tentang mengaitkan
informasi pengantar kepariwisataan dan dibuat dalam bentuk bagan kemudian
ditulis diatas karton putih. Bagan tersebut harus menggambarkan alur yang saling
terkait mengenai materi membangun tim kerja. Kemudian presentasikan hasilnya
didepan kelas.
E. Latihan/Kasus/Tugas
Esai
1. Apa yang dimaksud dengan pariwisata ?
2. Apa perbedaan pariwisata dan kepariwisataan ?
3. Jelaskan Sifat dan Ciri Pariwisata ?
4. Sebutkan usaha pendukung yang ada didalam industri pariwisata ?
5. Mengapa Perjalanan dapat dikatakan sebagai suatu kebutuhan ?
F. Rangkuman
Dari uraian materi pemelajaran diatas, maka dapat dibuat rangkumannya seperti
berikut ini.
Umpan Balik
6 Mengkatagorikan usaha-usaha
sarana usaha pariwisata
11 Mengembangkan pengetahuan
kepariwisataan yang terinteregasi
dalam usaha perjalanan wisata
Tindak Lanjut
sendiri
berkelompok – silahkan tulis nama anggota kelompok yang lain dalam
tabel di bawah.
Spesifik
Dapat diukur
Dapat dicapai
Relevan
Rentang/Ketepatan
Waktu
Esai
4. ?
A. Tujuan
Kebutuhan para konsumer yang datang ke kantor Biro Perjalanan Wisata BPW
maupun yang datang ke counter-counter informasi pariwisata, biasanya meliputi
informasi-informasi wisatawan tersebut mengenai objek dan daya tarik wisata,
akomodasi, transportasi lokal, tempat hiburan, money changer, dll.
Jasa pariwisata menjadi salah satu bisnis yang mendapat tempat di setiap sudut
usaha karena jasa ini sangat memudahkan perjalanan bisnis atau wisata dengan
efektif, kecepatan, dan minimalisasi keluhan ataupun kendali selama perjalanan.
Implementasi dari usaha pariwisata sangat luar biasa jika diolah dengan baik,
seperti yang sudah diterapkan di negara-negara yang berhasil di bidang
pariwisatanya, misalnya Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Jepang.
Tinggal bagaimana kita dapat mengelola dengan baik dan benar untuk
kesejahteraan seluruh rakyat negeri ini. Jenis usaha perjalanan wisata ini sangat
kompleks karena ada banyak unsur pendukung dari industri-industri pariwisata
yang terkait.
Usaha pariwisata adalah usaha padat karya, menuntut kualitas tinggi, dan saling
integral satu dengan lainnya, yang bertujuan memuaskan wisatawan dengan
segudang fasilitas yang mendukung, yang ditunjang dengan sumber daya
manusia yang andal dari setiap lini pelayanan wisatawan. Sebelum membahas
jenis usaha jasa perjalanan wisata secara seksama, kita harus lebih dahulu
memahami arti pariwisata. Untuk itu, ikutilah bahasan berikut yang disajikan
secara gamblang dan singkat.
Jenis jenis Usaha menurut Pasal 14 Undang Undang Pariwisata No. 10 Tahun
2009. Dimana adalam pasal tersebut mendefinisikan usaha jasa perjalanan wisata
adalah: usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan perjalanan wisata.
Sumber Informasi
Jika ditelusuri sumber informasi sangat banyak sekali apalagi di era teknologi
informasi ekarang ini. Banyaknya situs internet dan blog-blog individu yang
memuat informasi mengenai daerah tujuan wisata tertentu menjadi sumber
informasi yang layak, walaupun terkadang masih perlu dipertimbangkan
kebenarannya. Jika berhubungan dengan sumber-sumber informasi yang sudah
familiar maka sumber tersebut bisa di kategorikan sumber yang dapat dipercaya,
diantaranya :
Dari beberapa informasi diatas bisa diketahui mengenai informasi penting apa
sajakah yang harus tersedia dalam memberikan informasi kepada wisatawan
maupun calon wisatawan.Usaha jasa perjalanan wisata, merupakan usaha jasa
yang kurang dicermati secara mendalam.
Ini semua merupakan modal yang bisa dikembangkan dan dijual kepada
masyarakat internasional. Salah satu objek wisata di Indonesia yang menawarkan
pesona budaya dan seni adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Keunikan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang diminati oleh wisatawan baik
domestik maupun internasional adalah tersedianya contoh rumah adat beserta
keragaman dari ciri khas masing masing propinsi yang ada di Indonesia sehingga
wisatawan tidak perlu repot dan susah untuk berkeliling Indonesia. Di Taman Mini
Indonesia Indah (TMII)lah kita bisa beranjangsana ke setiap rumah adat masing
masing propinsi. Di samping itu kita bisa melihat theater Keong Emas yang
menyajikan pemutaran film dengan 3 dimensi.
Database Komputer
Filing cabinet
Almari
Kotak / Peti
Rak Penyimpan Brosur
Penting sekali mencatat dan menyimpan semua informasi dengan cara yang
efesien, karena itu berarti :
4. Adat-istiadat/Tradisi lokal
Pengucapan Salam
Tata cara makan
Perkawinan
Agama
Pakaian
Hiburan
Kuliner
Minuman
6. Perekonomian Lokal
Tempat-tempat utama untuk berbelanja/ makan / tinggal
Sesuatu (produk lokal) yang bisa dibeli
Industri (primer, sekunder, tertier)
Sesuatu yang terkenal di daerah
Formal
Informasi yang diberikan tidaklah berfokus kepada satu hal saja, akan tetapi
menyeluruh sehingga informasi yang diterima oleh wisatawan tidak setengah-
setengah yang bisa membuat wisatawan kebingungan. Pada dasarnya informasi
ini terbagi lagi menjadi 2 bagian besar.
1. Informasi Geografis
a. Tempat
Informasi yang berkaitan dengan lokasi tujuan wisata yaitu memenuhi
pertanyaan “dimana?’ kemampuan untuk menemukan dan
mengintrepetasikan peta/denah lokasi sangat diperlukan untuk
menjawab pertanyaan tersebut
Selain itu dibutuhkan peta wisata yang lengkap yang memuat lokasi,
jarak, alamat, dsb. Dimana harus dipastikan juga mampu membaca
peta dengan benar.
1. Objek Wisata
Objek wisata adalah alasan utama untuk memilih tujuan wisata.
Objek dapat berupa apa saja. Baik itu cuaca, bangunan,
daerah, kota, desa, venue, makanan, event, dan banyak lagi.
3. Akomodasi
Akomodasi sebaiknya di atur di dekat tujuan wisata, selain itu
harus disesuaikan dengan ODTW
5. Aksesibilitas
Aksesibilitas mencakup 2 besaran yaitu administrasi, baik itu
izin masuk, passport, visa, dll. Juga sarana dan prasarana
transportasi yang meliputi seperti:
a. Jalan/jalan raya
Menyangkut kondisi jalan yang tersedia, baik dari segi kelas
jalan, kemampuan jalan, kecepatan yang diperbolehkan,
sudah diaspal atau belum, jenis kendaraan yang boleh/bisa
memasuki jalan tersebut.
b. Jalan laut/udara
Faktor-faktor dibawah harus diperhatikan
1) Jarak
2) Rute yang tersedia
3) Waktu tempuh.
d. Tempat parkir
Tempat parkir menjadi perhatian penting juga karena
diberbagai ODTW, akomoadasi maupun restoran yang
dikunjungi saran ini harus tersedia dan harus diperhatikan
1. Daya tampung
2. Jarak dari tempat parkir ke lokasi yang dituju
3. Transportasi lain yang bisa digunakan
b. Politik
Orang yang berpergian dengan bebas dan tanpa larangan disuatu
negara, hal ini menginformasikan mengenai informasi terkini keadaan
isu dan politik disuatu negara baik dari segi peraturan-peraturan sanksi
dan larangan.
c. Keramahan/sarana
Ini adalah hal mutlak di industri jasa dan fasilitas penting bagi penunjang
untuk penunjung untuk memperoleh keamanan dan kenyamanan
tinggal. Fasilitas-fasilitas termasuk jasa-jasa perbankan, ambulans,
dokter, polisi, kantor pos terdekat, telepon,dsb.
Walaupun suatu BPW sudah mempunyain satu paket wisata yang khas
belum tentu wisatawan yang lain menyukai paket wisata tersebut. Oleh
karena itu diharapkan pengetahuan tentang produk-produk lain yang
disukai oleh pasar. Juga dibutuhkan keterampilan dalam mengolah atau
menggunakan sistem informasi yang ada untuk membantu mengetahui
mengenai semua informasi tentang kepariwisataan seluruh dunia.
f. Paspor
Semua warga negara indonesia membutuhkan paspor untuk melakukan
perjalanan ke luar negeri dan ketika melakukan perjalanan atau
berwisata di luar negeri. Ada empat jenis paspor yang di kenal di
indonesia
1. Paspor biasa (hijau)
2. Paspor pejabat (biru)
3. Paspor diplomat (merah)
i. Peraturan kesehatan
Beberapa negara mempersyaratkan wajib vaksinasi tetapi disarankan
memastikan pada pejabat yang tepatr atau menghubungi dokter.
Keterangan pada halaman sebelumnya juga termasuk peraturan dan
kesehatan dari negara asal.
Jika keluar dari area tersebut secara tidak resmi. Jika keluar dari area
transit maka harus melalui bea cukai dan keimigraisan negara tersebut.
Biasanya pajak airport tidak dipungut untuk penumpang tersebut.
Umur
Status perkawinan
Apakah pelanggan memang benar berminat atau hanya mencari tahu saja
Apakah pelanggan wisatawan yang berpengalaman atau tidak
Seberapa besar minat pelanggan
Apakah pelanggan memang ada dan berbobot
Seberapa banyak informasi yang tersedia dan apakah masih ada lagi.
Berapa biaya yang mau dihabiskan oleh pelanggan
Brosur
Jadwal perjalanan
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
Studi kasus
Pelanggan datang ke travel agent. Dia ingin mengatur wisata ke Bali dengan
keluarganya (ibu, ayah dan tiga anak belasan tahun) selama dua minggu dan
bermalam di hotel ber bintang tiga.
Tugas:
Informasi jenis apa yang cocok untuk kebutuhan pelanggan ini? Silahkan berikan
informasi terkini berkaitan dengan studi kasus di atas. (mengidentifikasi informasi
tour khusus yang terkini dan tepat termasuk: objek wisata, kegiatan – kegiatan,
akomodasi, keramahan, dan mendapatkan rinciannya.
Anda dapat memakai tabel untuk menyusun informasi anda seperti tabel di bawah
ini:
Tugas anda:
carilah sebuah video yang menunjukan tour guide sedang Memberikan Informasi
Mengenai Tujuan Wisata kepada pelanggan
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari suatu kegiatan tersebut
yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
objek dan daya tarik wisata, definisi Kepariwisataan menurut :
a. Undang-undang No. 9 tahun 1990
b. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.
PM85/HK.501/MKP/2010
c. Prof. Hunziker dan Kraft (1942)
d. Pasal 14 Undang Undang Pariwisata No. 10 Tahun 2009
F. Rangkuman
Dari uraian materi pemelajaran diatas, maka dapat dibuat rangkumannya seperti
berikut ini.
Umpan Balik
6 Mengkatagorikan usaha-usaha
sarana usaha pariwisata
11 Mengembangkan pengetahuan
kepariwisataan yang terinteregasi
dalam usaha perjalanan wisata
Tindak Lanjut
Spesifik
Dapat diukur
Dapat dicapai
Relevan
Rentang/Ketepatan
Waktu
1. -
2. D
3. -
4. -
5. D
6. B
7. C
8. A
A. Tujuan
Pengertian Grooming
Fungsi Grooming
Dalam kehidupan sehari-hari, apapun kegiatan kita selalu dihadapkan pada tata
aturan dalam melakukan sesuatu yang diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan atau
langkah-langkah pelaksanaan suatu kegiatan. Setiap kantor memiliki tata aturan
pelaksanaan kegiatan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis aktivitasnya, tetapi
secara umum sering pula dijumpai kesamaan dalam langkah-langkah mengenai
sesuatu kegiatan, inilah yang kita sebut denganStandar Operasional
Prosedur (SOP).
Kemudian ketampanan seorang pria lebih ditentukan oleh sifat kepribadian yang
penuh wibawa, tanggung jawab, percaya diri, siap sedia melindungi, kejantanan,
sikap sportif atau kesatria, kepekaan rasa, dan sikap rela berkorban. Mungkin kita
perlu mencamkan baik-baik prinsip pembentukan kepribadian berikut ini: “Hati
sombong adalah pangkal sifat-sifat yang tidak terpuji, sedangkan rendah hati
adalah pangkal sifat-sifat yang anggun dan menarik”.
Kecantikan seorang wanita tidak ditentukan oleh parasnya yang cantik dan bukan
pula karena tubuhnya yang molek. Kecantikan seorang wanita itu sangat
ditentukan oleh sifat-sifat kepribadiannya yang baik dan menarik, antara lain jujur,
setia, ramah, halus tutur bahasanya, sesual, feminim, percaya diri, mandiri, dan
keibuan. Itulah sebabnya muncul ungkapan “Wanita yang cantik adalah cantik
hatinya, bukan cantik parasnya”.
Pilih bahan dengan teliti, cari bahan yang nyaman dipakai, hindari bahan
yang mudah terbakar atau panas dipakai.
Pilih model pakaian, disesuaikan dengan keadaan jasmani, warna kulit,
keperluan, iklim, jenis pekerjaan, serasi, bersih, tidak terlalu sempit dan
tidak terlalu longgar, karena akan mengganggu gerakan dalam bekerja.
Selain pakaian, di bawah ini terdapat beberapa tips penampilan pribadi yang baik
dilakukan:
Di bawah ini terdapat beberapa cara mengangkat barang yang benar, sehingga
dapat terhindar dari kecelakaan, antara lain :
Mengangkat dengan punggung yang rata tidak boleh melengkung.
Mengangkat dengan posisi punggung miring dan kepala tetap tegak.
Mengangkat benda di lantai, mulailah dari bawah dengan posisi jongkok.
Sedapat mungkin mengangkat benda dekat dengan badan.
Posisi berdiri dalam keadaan aman.
Posisi memegang benda kerja cukup kuat.
Badan dalam posisi bebas bergerak.
Sepadan/Sesuai dengan:
a. Bentuk tubuh
b. Usia
Rapi, maksudnya:
a. Bersih dari noda-noda kotoran, make-up, makanan, keringat dan parfum
b. Tidak terlihat lusuh, lecek, atau kusam
c. Tidak robek/berlubang atau ada beberapa jahitan yang lepas
d. Tidak terdapat benang-benang yang lepas
e. Tidak ada kancing yang lepas atau hilang
f. Tidak terlalu longgar, ketat, pendek, panjang, atau lebar
g. Tidak berbau apek
h. Tidak dijumpai garis-garis atau bayangan pakaian dalam
Sikap, yaitu:
a. Pribadi si pemakai
b. Gaya penampilan pribadi
Dari hal-hal tersebut, agar Anda dapat berbusana sesuai dengan situasi dan
kondisi serta gendernya, perhatikan busana kerja yang lazim digunakan berikut
ini:
1) Busana kantor untuk wanita, sebaiknya;
a) Gaun terusan dengan blazer
b) Rok span dengan blus gaya kemeja
c) Rok span, celana panjang, blus dan blazer yang terkesan sportif
dan feminim
d) Pemakaian jilbab, rok panjang sebatas mata kaki, tidak menyentuh
lantai, dan jilbab sebaiknya yang berkesan modis
4. Cara berbicara
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berbicara;
5. Cara mendengarkan
Mendengarkan orang lain yang sedang berbicara merupakan bentuk
menghargai orang lain. Jika ingin dihargai orang lain, maka hargailah orang
lain terlebih dahulu.
6. Cara duduk
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam cara duduk, diantaranya:
a. Atur badan sedemikian rupa agar tidak merasa pegal, lelah, dan bosan
b. Hilangkan kebiasaan menggetar-getarkan kaki
c. Khusus untuk wanita, jaga agar lutut tetap berdekatan
d. Jangan duduk melorot ke bawah dengan kepala bersandar
e. Menyilangkan kaki karena lelah duduk, dapat dilakukan, namun tetap
memperhatikan kesopanan
7. Cara berjalan
a. Tunjukkan ekspresi tanda rasa percaya diri
b. Tidak menyeret-nyeret sepatu
c. Jaga keseimbangan badan, usahakan berjalan tidak dibuat-buat dan
tidak menunduk, atau menengadah
Banyak kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada tubuh, yang disebabkan
oleh kesalahan pada waktu bekerja, oleh karena itu perlu anda mengetahui sikap
terhadap keselamatan, di bawah ini ada dua tafsiran keselamatan, yakni:
Keamanan Kerja
Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam air, maupun diudara. Tempat-tempat demikian tersebar
pada segenap kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industri, pertambangan,
perhubungan, pekerjaan umum, jasa dan lain-lain. Salah satu aspek penting
sasaran keselamatan kerja mengingat resiko bahanya adalah penerapan
teknologi, terutama teknologi yang lebih maju dan mutakhir.
Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja
adalah dari, oleh, untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya dan juga
masyarakat pada umumnya. Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang
mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun
nonmateril.
Baju kerja
Helm
Kaca mata
Sarung tangan
Sepatu
Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani,
maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit
atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja
maupun penyakit umum.
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama
melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah satu
faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini
yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung
pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan (Suma’mur).Sasaran Segala tempat kerja (darat, di dalam
tanah, permukaan dan dalam air, udara) :
Industri
Pertanian
Pertambangan
Perhubungan
Pekerjaan umum
Jas
Masalah Makro
Di tingkat nasional (makro) ditemui banyak faktor yang merupakan kendala yang
menyebabkan kurang berhasilnya program keselamatan kerja antara lain :
Pemerintah
Masih dirasakan adanya kekurangan dalam masalah pembinaan (formal & non
formal), bimbingan (pelayanan informasi, standar, code of pratice), pengawasan
(peraturan, pemantauan/monitoring serta sangsi terhadap pelanggaran), serta
bidang-bidang pengendalian bahaya.
Teknologi
Perkembangan teknologi perlu diantisipasi agar bahaya yang ditimbulkannya
dapat diminimalisasi atau dihilangkan sama sekali dengan pemanfaatan
ketrampilan di bidang pengendalian bahaya.
Sosial Budaya
Adanya kesenjangan sosial budaya dalam bentuk rendahnya disiplin dan
kesadaran masyarakat terhadap masalah keselamatan kerja, kebijakan asuransi
yang tidak berorientasi pada pengendalian bahaya, perilaku masyarakat yang
belum sepenuhnya mengerti terhadap bahaya-bahaya yang terdapat pada industri
dengan teknologi canggih serta adanya budaya “santai” dan “tidak peduli” dari
masyarakat.
Faktor-faktor diatas ini akan ikut menentukan bentuk dan mutu penanganan usaha
keselamatan di perusahaan.
Masalah yang bersifat mikro yang terjadi di perusahaan antara lain terdiri dari :
Telahan Personal
faktor usia; apakah karyawan yang berusia lebih tua cenderung lebih lebih
aman dibanding yang lebih muda ataukah sebaliknya;
ciri-ciri fisik karyawan seperti potensi pendengaran dan penglihatan
cenderung berhubungan derajad kecelakaan karyawan yang kritis, dan
tingkat pengetahuan dan kesadaran karyawan tentang pentingnya
pencegahan dan penyelamatan dari kecelakaan kerja.
Insentif yang diberikan kepada karyawan dapat berupa uang dan bahkan karir.
Dalam bentuk uang dapat dilakukan melalui kompetisi antarunit tentang
keselamatan kerja paling rendah dalam kurun waktu tertentu, misalnya selama
enam bulan sekali. Siapa yang mampu menekan kecelakaan kerja sampai titik
terendah akan diberikan penghargaan.
Bentuk lain adalah berupa peluang karir bagi para karyawan yang mampu
menekan kecelakaan kerja bagi dirinya atau bagi kelompok karyawan di unitnya.
Perusahaan perlu memiliki semacam panduan yang berisi peraturan dan aturan
yang menyangkut apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh karyawan di
tempat kerja. Isinya harus spesifik yang memberi petunjuk bagaimana suatu
pekerjaan dilakukan dengan hati-hati untuk mencapai keselamatan kerja
maksimum. Sekaligus dijelaskan beberapa kelalaian kerja yang dapat
menimbulkan bahaya individu dan kelompok karyawan serta tempat kerja.
Untuk menerapkan strategi dan program di atas maka ada beberapa pendekatan
sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen program kesehatan
dan keselamatan kerja berjalan efektif berikut ini.
a. Pendekatan Keorganisasian
Merancang pekerjaan,
Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program,
b. Pendekatan Teknis
Merancang kerja dan peralatan kerja,
Memeriksa peralatan kerja,
Menerapkan prinsip-prinsip ergonomi.
c. Pendekatan Individu
Memperkuat sikap dan motivasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja,
Menyediakan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja,
Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program
insentif.
Untuk menentukan apakah suatu strategi efektif atau tidak, perusahaan dapat
membandingkan insiden, kegawatan, dan frekuensi penyakit – penyakit dan
kecelakaan sebelum dan sesudah strategi tersebut diberlakukan.
Tingkat Insiden
Indeks keamanan industri yang paling ekspilist adalah tingkat insiden yang
menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu tahun
Tingkat Frekuensi
Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan dan penyakit setiap satu juta
jam kerja bukan dalam tahunan seperti dalam tingkat insiden
Mengendalikan Kecelakaan
Ergonomis
Manfaat SOP, maupun bentuk dan cara pembuatan SOP. Berikut penjelasan dari
hal-hal yang di sebut di atas :
SOP yang dibuat harus menyertakan langkah kegiatan yang harus dijalankan oleh
semua karyawan dengan cara yang sama. Oleh sebab itu, SOP dibuat dengan
tujuan memberikan kemudahan dan menyamakan presepsi semua orang yang
berkepentingan sehingga dapat lebih dipahami dan dimengerti.
Standard Operating Procedure (SOP) dibuat dengan maksud dan tujun tertentu,
sehingga memberikan manfaat bagi pihak yang bersangkutan.
Simple Steps
Bentuk SOP ini dipakai untuk prosedur rutin yang singkat dan tidak terlalu
membutuhkan banyak keputusan.
Hierarchical Steps
Bentuk ini dipakai untuk prosedur yang cukup panjang (lebih dari 10 langkah)
tetapi tidak memerlukan banyak keputusan.
Bentuk ini memudahkan orang yang sudah berpengalaman karena bagian dari
masing-masing langkah dijelaskan secara terperinci. Sedangkan untuk orang
baru, dapat memudahkan untuk mempelajari prosedur tersebut.
Bentuk ini dipakai untuk prosedur yang cukup panjang (lebih dari 10 langkah)
tetapi ini tidak memerlukan banyak keputusan, sama seperti Hierarchical Steps.
Grafik dapat membantu menyederhanakan suatu proses dari bentuk yang panjang
menjadi bentuk yang singkat. Gambar ataupun diagram juga dapat digunakan
untuk mengilustrasikan apa yang menjadi tujuan dari suatu prosedur.
Flowchart
Ya Tidak Flowchart
Ya Ya Flowchart
Selain bentuk SOP, ada hal-hal yang juga penting untuk disertakan dalam
pembuatannya, yaitu judul harus jelas dan dapat menggambarkan apa yang
menjadi tujuan dari prosedur tersebut, nama orang atau unit yang bertanggung
jawab terhadap prosedur tersebut, tanggal berlakunya prosedur ataupun hasil
revisinya.
Standard Operating Procedure (SOP) dapat dikaitkan baik jika semua yang tertulis
didalamnya dapat dibaca dan dimengerti oleh setiap orang yang
menggunakannya.
Oleh sebab itu diperlukan suatu cara yang benar dalam pembuatan Standard
Operating Procedure. Berikut cara efektif dalam membuatStandard Operation
Procedure :
Ada tujuh tahapan atau langkah yang dapat digunakan untuk membuat suatu
prosedur yang baik dan memaksimalkan semua potensi yang ada, antara lain
sebagai berikut :
Langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai.
Suatu prosedur akan berjalan dengan baik apabila dirancang dengan tujuan yang
spesifik yang ingin dicapai. Selanjutnya menentukan tujuan akhir oleh perusahaan
melalui manajemen yang baik dengan SOP yang sudah dibuat.
Dalam membuat rancangan awal disarankan tidak membuat secara detail, sampai
didapatkan prosedur yang benar-benar sesuai dengan kenyataan.
Hal yang paling penting dalam melakukan evaluasi eksternal adalah keberadaan
tim penasehat yang berasal dari perusahaan.
Tim penasehat tersebut akan menilai dan mengevaluasi secara murni berdasarkan
ilmu yang dimiliki dan hasil perbandingan dengan perusahaan lain yang sejenis.
Satu-satunya cara untuk mengetahui prosedur yang dibuat sudah efektif yaitu
dengan mencoba menjalankan langsung prosedur tersebut. Setelah dijalankan
langsung, maka akan diketahui apakah ada langkah-langkah pada prosedur yang
tidak benar dan tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Setelah dilakukan uji coba, SOP diletakan pada bagian atau unit yang terkait.
Peletakan SOP sebaiknya pada tempat yang memungkinkan setiap orang yang
berkepentingan dapat melihat dengan mudah. Jika memungkinkan, prosedur
dicetak dalam ukuran yang besar sehingga para operator dapat dengan mudah
melihat dan membacanya.
Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah UUD 1945 pasal 27 (2) dan UU No. 14
tahun 1969. Pasal 27 (2) menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ini berarti setiap
warga negara berhak hidup layak dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan
tidak menimbulkan kecelakaan/ penyakit. UU No. 14 tahun 1969 menyebutkan
bahwa tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksana dari pembangunan.
Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh adanya 3 unsur yang harus
dipenuhi secara kumulatif terhadap tempat kerja.Tiga unsur yang harus dipenuhi
adalah:
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum? Ada tiga aspek utama hukum K3 yaitu
norma keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja nyata. Norma keselamatan kerja
merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang
tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja serta lingkungan kerja yang
tidak kondusif. Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja
sehingga mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja, kemudian
mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja. Konsep ini juga
mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat
kerja.Norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu
menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya.
Pada awal revolusi industri, K3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan.
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atau resiko
kerja (personal risk), bukan tanggung jawab perusahaan. Pandangan ini diperkuat
dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atas contributing
negligence (kontribusi kelalaian), fellow servant rule (ketentuan kepegawaian), dan
risk assumption (asumsi resiko) (Tono, Muhammad: 2002).
K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searah dengan semakin
ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industri nasional
(manufaktur). Perkembangan tersebut mendorong pemerintah melakukan regulasi
dalam bidang ketenagakerjaan, termasuk pengaturan masalah K3.
Hal ini tertuang dalam UU No. 1 Tahun 1070 tentang Keselamatan Kerja,
sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnya seperti
UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja, UU No. 14 Tahun 1969 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakan secara
eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja.Setiap tempat kerja
atau perusahaan harus melaksanakan program K3. Tempat kerja dimaksud
berdimensi sangat luas mencakup segala tempat kerja, baik di darat, di dalam
tanah, di permukaan tanah, dalam air, di udara maupun di ruang angkasa.
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan,
yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya”Risiko
adalah Risiko adalah Kemungkinan cidera/kerusakan yg dpt terjadi dari suatu
bahaya.
1. Penetuan konteks
2. Identifikasi risiko,
3. Analisa risiko,
4. Evaluasi risiko,
5. pengendalian risiko,
6. komunikasi dan
7. pemantauan dan tinjau ulang.
Identifikasi Bahaya
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat
kerja. Beberapa metode/tehnik tersebut antara lain :
Agar penilaian yang kita lakukan seobjective mungkin maka perlu mengumpulkan
informasi sebelum menilai resiko dari suatu akitivitas :
Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi, lokasi dan siapa yang
melakukan Tindakan pengendalian risiko yang telah ada Peralatan/mesin yang
digunakan untuk melakukan aktivitas Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya
(MSDS) Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal & eksterbal) Hasil
studi, survey/pemantauan, Literature Benchmark pada industri sejenis Penilaian
pihak spesiality/tenaga ahli, dll.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
Anda tentu sudah mempelajari tata cara grooming yang baik dan benar,
bagaimana cara anda berpenampilan yang baik. Untuk menguji pemahaman anda,
berikan kesimpulan secara kelompok (maksimal 4 orang) dari hasil pembelajaran
tentang grooming dan dibuat dalam bentuk sebuah bagan kemudian ditulis diatas
karton putih, dan kemudian presentasikan hasilnya didepan kelas.
Aktivitas 2
Anda tentu sudah mempelajari tentang prosedur kesehatran, keselamatan, dan
keamanan, Bagaimana anda menyikapi tempat anda bekerja, apakah K3 ditempat
kerja anda sudah sepenuhnya benar ? Sudah mengukiti panduan yang ada ? jika
belum, apa tindakan yang dapat anda lakukan ?
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada
huruf a, b, c, d, atau e di lembar jawab yang tersedia.
2. Beberapa jenis resiko yang bisa dimiliki oleh pekerja di tempat kerja, kecuali....
a. Agama
b. Fisik
c. Kimia
d. Psikologis
e. Lingkungan
3. Beberapa jenis ilmu yang dipelajari dan dipakai dalam penerapan K3,
kecuali...
a. Perilaku
b. Teknologi
c. Alam
d. Kesehatan
e. Agama
Dari uraian materi pemelajaran diatas, dapat dibuat rangkuman sebagai berikut.
Umpan Balik
sendiri
berkelompok – silahkan tulis nama anggota kelompok yang lain dalam
tabel di bawah.
Spesifik
Dapat diukur
Dapat dicapai
Relevan
Rentang/Ketepatan
Waktu
1. d. Moral
2. a. Agama
3. e. Agama
4. d. UU No.1 Thn 1970
5. d. Gaji
B. Soal Uraian
A. Tujuan
Pengertian pelanggan
Dilihat dari segi perbaikan kualitas, definisi pelanggan adalah setiap orang yang
menuntut pemberian jasa (perusahaan) untuk memenuhi suatu standar kualitas
pelayanan tertentu, sehingga dapat memberi pengaruh pada performansi
(performance) pemberi jasa (perusahaan) tersebut.
Secara garis besarnya terdapat dua jenis pelanggan, yaitu pelanggan internal, dan
pelanggan eksternal. Kedua jenis pelanggan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut.
Pelanggan internal
Pelanggan eksternal
Pada dasarnya salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan bisnis
adalah memberikan kepuasan kepada para kolega dan pelanggannya. Namun
dalam praktiknya tidak mudah untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu faktor
penyebabnya adalah masih rendahnya mutu tenaga pelayan atau penjual dalam
memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip pelayanan prima.
1. Menurut Wikie
Kepuasan pelanggan adalah suatu tanggapan emosional pelanggan
terhadap pengalamannya setelah mengkonsumsi suatu produk/jasa.
2. Menurut Engel
Kepuasan pelanggan adalah evaluasi purna-beli terhadap terhadap
alternatif produk yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidak-puasan timbul jika
hasil (out-come) tidak sesuai dengan harapan.
3. Menurut Kotler
Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan produk dan kinerja yang ia rasakan dengan
kebutuhan dan harapannya.
a. Asumsi
b. Spesifikasi
c. Kesenangan
Atribut layanan
Pendekatan untuk penyempurnaan kualitas jasa layanan
Umpan balik untuk peningkatan kualitas layanan, dan
Implementasi pelayanan
Salah satu cara dalam menciptakan dan mempertahankan hubungan yang baik
dan harmonis dengan para kolega dan pelanggan adalah dengan melakukan
konsep pelayanan prima berdasarkan A3 (attitude, attention, dan action).
Dewasa ini telah cukup banyak ahli manajemen yang mengkaji pentingnya
pelayanan prima terhadap pelanggan, seperti Deming, Stephen Usela, Collier,
Vincent Gaspersz, Fandy Tjiptono, dan lain-lain. Mereka telah mengembangkan
berbagai konsep tentang pelayanan prima, seperti konsep VINCENT, Siklus
Deming, TQS (Total Quality Service), TQM (Total Quality Management), dan lain-
lain.
Dr. W. Edwards Deming, seorang ahli manajemen yang dijuluki Bapak TQM,
mengembangkan konsep Siklus Deming, atau disebut juga Siklus PDSA (Plan,
Do, Study and Act). Konsep Siklus Deming tentang peningkatan mutu pelayanan
dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini.
2. Tahap Do (Pelaksanaan)
Rencana yang telah disusun dilaksanakan secara nyata, bertahap, dan
berkesinambungan.
Penampilan serasi merupakan suatu hal yang penting bagi setiap orang, baik
dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di tempat pekerjaan. Dengan
selalu berpenampilan serasi dan menarik maka kita akan dihormati, disegani,
dan dipercayai oleh orang lain. Sebaliknya kepada orang-orang dengan
penampilan seronok, tidak menarik, dan tidak serasi biasanya orang lain tidak
menyukainya.
Pada umumnya kepribadian seseorang dapat dinilai dari cara orang tersebut
berpakaian dan berpenampilan. Dan didalam kenyataannya orang yang
berkepribadian baik cenderung memperhatikan penampilannya.
Berpenampilan serasi ini tercermin dari cara berhias yang menarik, cara
berbusana yang rapi, dan ekspresi wajah yang menarik.Untuk lebih jelasnya
berikut ini diuraikan prinsip-prinsip berpenampilan serasi.
o Penampilan serasi dengan cara berhias
Penampilan serasi dapat terlihat dari cara seseorang dalam berhias.
Didalam berhias hendaknya tidak berlebihan, agar tidak terkesan
norak atau kampungan. Berpenampilan serasi dengan cara berhias
adalah menjadi keharusan bagi setiap orang, terlebih lagi bagi tenaga
pemasaran, atau pelayan yang berhubungan langsung dengan
pelanggan. Seorang pelayan atau sekretaris yang berpenampilan
serasi dengan cara berhias diharapkan dapat menarik simpatik dari
para kolega dan pelanggan.
o Penampilan serasi dengan cara berbusana yang baik
Berpenampilan serasi dapat pula dilihat dari cara berpakaian atau
berbusana. Agar dapat berbusana yang rapi maka seseorang harus
memperhatikan mode, warna, corak, jenis pakaian, dan perlengkapan
pakaian yang dikenakan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah
mengenakan perlengkapan busana, karena perlengkapan busana ini
berfungsi memperindah atau menambah keindahan. Perlengkapan
busana tersebut diantaranya adalah sepatu, kaos kaki, topi/kopiah,
tas, dasi, ikat pinggang, sarung tangan, dan lain-lain.
o Penampilan serasi dengan ekspresi wajah
Berpenampilan serasi akan bertambah indah dan menarik apabila
disertai dengan ekspresi wajah yang simpatik, sopan, ramah, murah
senyum, dan sebagainya. Oleh karena itu dalam berhubungan dengan
pelanggan seorang pelayan sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini.
Sikap apriori yang perlu dihindari dalam melayani kolega atau pelanggan
adalah sebagai berikut:
1) Sikap acuh tak acuh atau masa bodoh terhadap kolega dan
pelanggan.
Demikian pula pelanggan tentu saja ingin dihormati dan dihargai oleh pelayan
atau pedagang. Dengan demikian, antara pelayan dan pelanggan hendaknya
saling menghormati dan menghargai. Sikap saling menghargai dapat
ditunjukkan oleh tutur bahasa yang baik, ekspresi wajah yang sopan, ramah
dan simpatik, serta sikap yang bersahabat.
a. Menyapa kolega atau pelanggan yang baru datang dengan sikap dan
tutur bahasa yang baik, ramah, sopan, dan bersahabat.
b. Mendengarkan setiap permintaan kolega atau pelanggan dengan sikap
penuh perhatian dan penghargaan.
c. Menciptakan suasana yang menyenangkan dengan sikap simpatik,
sopan santun, dan ramah tamah.
d. Melayani kolega atau pelanggan dengan sikap yang bijaksana tanpa
memperhatikan latar belakang dan status sosial pelanggan.
e. Melayani pelanggan dengan tetap berpikiran positif dan tidak mudah
marah.
Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas, ketiga hal tersebut akan diuraikan
sebagai berikut.
a. Pelanggan pria
b. Pelanggan wanita
c. Pelanggan remaja
e. Pelanggan pendiam
i. Pelanggan pembantah
e. Mendekati pelanggan
f. Memberdayakan karyawan
b. Kebiasaan pelanggan
Kebiasaan pelanggan dalam membeli suatu barang/jasa perlu
diperhatikan dan dicatat. Oleh karena itu pelayan atau penjual
hendaknya mengetahui hal-hal berikut.
c. Cara pembayaran
a. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus
lebih baik dari hari ini.
b. Tidak boleh ada satu hari pun yang lewat tanpa peningkatan.
c. Masalah yang timbul merupakan suatu kesempatan untuk
melakukan perbaikan.
d. Menghargai perbaikan dan peningkatan walaupun kecil.
e. Perbaikan dan peningkatan tidak harus memerlukan investasi
yang besar.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menanggapi dan menangani keluhan
pelanggan merupakan salah satu prinsip pelayanan prima yang harus diperhatikan
oleh tenaga pelayan/penjual atau perusahaan.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
Anda tentu sudah mempelajari mengelola bantuan untuk pelanggan internal dan
eksternal yang baik dan benar, bagaimana cara anda mengelola bantuan untuk
pelanggan internal dan eksternal. Untuk menguji pemahaman anda, berikan
kesimpulan secara kelompok (maksimal 4 orang) dari hasil pembelajaran tentang
Aktivitas 2
Apabila anda diposisikan sebagai manajerfront officesebuah hotel, apa yang akan
anda lakukan untuk menangani Keluhan Pelanggan. Apa saja yang perlu
diperhatikan?
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada
huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawab yang tersedia!
4. “Saya berharap mendapatkan hadiah dari toko itu”. Ungkapan tersebut adalah
harapan pelanggan pada tahap ….
a. asumsi
b. spesifikasi
c. kesenangan
d. kenyamanan
e. kepuasan
8. Berikut ini adalah sikap terhadap rekan kerja yang harus dikembangkan dalam
lingkungan kerja, kecuali ….
a. bersikap baik dan bersahabat
b. menghindarkan ucapan/kata-kata yang tidak sopan
c. menghindarkan sikap yang bernada bermusuhan
d. menjauhi sikap berprasangka buruk
e. selalu mencari kelemahan/kekurangan teman sekerja
Dari uraian materi seperti tersebut diatas dapat dibuat rangkuman sebagai berikut.
Memberikan bantuan kepada pelanggan sangat berkaitan erat dengan
masalah pelayanan prima. Pelayanan prima (excellent service) adalah suatu
pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
Pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar
kualitas, dan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu
pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan
pelanggan/masyarakat.
Sejarah perkembangan pelayanan prima (konsep dan pendekatan kualitas)
mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
o Pendekatan inspeksi
o Pendekatan statistikal
o Pendekatan jaminan kualitas
o Pendekatan manajemen kualitas strategis
o Obsesi kualitas menyeluruh
Pelayanan prima dapat dilaksanakan berdasarkan konsep A3, yaitu Attitude
(sikap), Attention (perhatian), dan Action (tindakan).
Dalam bekerja kita tidak seorang diri, melainkan dalam bentuk tim. Oleh
karenanya kita perlu memperhatikan sikap terhadap orang lain, baik sikap
terhadap atasan, teman sekerja, maupun anak buah.
Penanganan keluhan pelanggan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pelayanan prima. Terdapat lima cara dalam menangani keluhan
pelanggan, yaitu:
o Bersikap empati terhadap pelanggan yang kecewa
o Kecepatan dalam menangani keluhan
o Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan keluhan
o Kemudahan bagi pelanggan untuk menghubungi perusahaan
o Menerapkan konsep Total Quality Service (TQC)
Umpan Balik
sendiri
berkelompok – silahkan tulis nama anggota kelompok yang lain dalam
tabel di bawah.
Spesifik
Dapat diukur
Dapat dicapai
Relevan
Rentang/Ketepatan
Waktu
A. Pilihan Ganda
1. a 6. d
2. b 7. a
3. c 8. e
4. a
5. a
B. Uraian
A. Tujuan
Ada bukti yang berkembang bahwa penggunaan tim telah membawa perbaikan
kinerja yang diinginkan bagi banyak organisasi di berbagai industri. Beberapa
contoh spesifik dari hasil tim meliputi.
Namun, tidak semua upaya tim telah menghasilkan kesuksesan. Dalam beberapa
kasus, penggunaan tim telah menghasilkan hasil negatif seperti biaya meningkat,
stres, dan kelompok rendah perhatian.
Bekerja dalam bentuk tim akan lebih efektif dari pada bekerja sendiri-sendiri. Untuk
memahami apa saja manfaat dan tujuan bekerja dalam tim dapat diikuti uraian
berikut ini.
Tim tidak hanya penting dan bermanfaat pada organisasi saja, tetapi
juga memberikan manfaat bagi individu para anggotanya. Tim dapat
menyediakan kepuasan sosial bagi para anggotanya. Manfaat lain dari
tim adalah meningkatkan komunikasi interpersonal diantara para
anggotanya.
Kesatuan tujuan
Suatu tim adalah efisien jika setiap anggota menyelesaikan tugas atau
pekerjaan secara cepat, efisien, dan efektif. Suatu tim yang efisien
adalah tim yang bekerja tanpa pemborosan dan kecerobohan,
sehingga memberi kepuasan kerja.
Efektivitas
1. Pemimpin harus fokus pada tugas dan mengabaikan perasaan pribadi dan
hubungan bila memungkinkan.
2. Pemimpin harus mencari pendapat dari tim untuk mendapatkan
kesepakatan tetapi tidak melepaskan hak untuk membuat pilihan akhir.
Di samping yang tersebut dalam 5 (lima) butir di atas, Pendekatan tim secara
terpusat menawarkan pemimpin tim untuk sukses, sebagai berikut.
Kemudian dalam mengontrol budaya dalam tim, terdapat prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan dalam membentuk suatu tim adalah sebagai berikut.
Sudah merupakan hal yang alami jika seseorang ingin tahu apakah mereka cocok
berada di dalam suatu tim atau tidak. Faktor saling percaya antar anggota tim
merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu setiap anggota tim harus
saling mengenal identitas dan karakter pribadi maisng-masing. Suatu tim tidak
akan dapat berjalan secara efektif jika para anggotanya tidak merasa cocok satu
sama lain.
Agar setiap anggota tim dapat bekerja sama, mereka tentu saja harus saling
mengenal, saling berhubungan, dan saling berkomunikasi. Untuk itu dibutuhkan
waktu bagi anggoata tim yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan,
politik, dan status sosial budaya yang berbeda-beda untuk saling mengenal dan
bekerja sama.
Secara umum tugas dan tanggung jawab anggota tim adalah sebagai berikut.
Mewujudkan tujuan dan misi tim
Memelihara kebersamaan dalam tim
Mematuhi dan melaksanakan ketentuan atau norma yang berlaku dalam
tim
Merealisasikan tugas dan pekerjaan dengan sebaik-baiknya
Menjaga nama baik dan kerahasiaan tim
Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan tim
MODUL DIKLAT PKB GURU SMK
PAKET KEAHLIAN USAHA PERJALANAN WISATA GRADE 1
189
Mmemberikan kontribusi yang nyata dalam memajukan kerja sama tim
Ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tim serta menerima dan
melaksanakan keputusan tim dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung
jawab.
Secara umum tugas dan tanggung jawab pimpinan tim adalah sebagai berikut.
Kreatif dan proaktif dalam memberikan dukungan terhadap kerja sama tim.
Membimbing dan mengarahkan seluruh anggota dalam pelaksanaan kerja
sama tim.
Menanggapi dan menangani setiap permasalahan yang timbul sebagai
dampak negatif dari kerja sama tim.
Memikul seluruh tanggung jawab terhadap maju mundurnya kerja sama
tim.
Memberikan komando terhadap pelaksanaan tugas dan kegiatan tim.
Dalam kerja tim, setiap anggota dituntut aktif dan kreatif dalam memberikan
kontribusinya bagi kemajuan tim. Dalam kerja tim tidak ada istilah keberhasilan
individu, melainkan keberhasilan tim. Setiap anggota tim diharapkan dapat
mengerahkan segenap kemampuannya untuk tim.
Jika dalam suatu tim terdapat aanggota yang pasif, maka hal ini harus segera
diatasi. Karena bagi sebuah teamwork, rekan kerja yang pasif akan memngganggu
kerja sama tim. Mengeluarkan si pasif dari kelompok tentu saja bukan tindakan
yang bijaksana.
Pembentukan suatu tim tentu saja tidak dengan sendirinya akan dapat berjalan
efektif sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu diperlukan strategi untuk
mengatasi berbagai kendala dan hambatan yang muncul.
Dalam hal ini King (seorang ahli manajemen) menganjurkan 10 strategi yang ia
sebut Sepuluh Perintah Tim (Ten Team Commandment) untuk meningkatkan
kineja suatu tim. Sepuluh perintah tim tersebut adalah sebagai berikut.
Saling ketergantungan
Perluasan tugas
Penjajaran (alignment)
Bahasa yang umum
Kepercayaan/respek
Kepemimpinan yang dibagi rata
Keterampilan pemecahan masalah
Keterampilan menangani konflik
Penilaian atau tindakan
Perayaan atas kesuksesan tim
Pengetian Konflik
Apa yang dimaksud dengan konflik? Konflik bisa berarti macam-macam. Menurut
Webster, konflik adalah fight, battle atau struggle.
1. Intrapersonalconflict, yaitu konflik yang terjadi dalam diri sendiri. Konflik dapat
berupa emosi maupun nilai-nilai dalam kehidupan. Misalnya ketika Anda
bimbang dalam memiih antara berkata jujur atau berbohong.
2. Interpersonal conflict, yaitu konflik yang terjadi dengan orang lain. Misalnya
dalam hubungan antara suami dan istri.
3. Intragroup conflict, yaitu konflik yang terjadi dalam suatu kelompok. Misalnya
perbedaan pendapat yang terjadi dalam suatu grup /organisasi
4. Intergroup conflict, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok. Misalnya antara
manajemen dan serikat pekerja.
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya
atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan
dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Jenis Konflik
Terdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada dasar yang digunakan
untuk membuat klasifikasi. Ada yang membagi konflik atas dasar fungsinya, ada
pembagian atas dasar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, dan sebagainya.
Menurut Robbins, batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional atau
disfungsional sering tidak tegas (kabur). Suatu konflik mungkin fungsional bagi
suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang lain.
Begitu pula, konflik dapat fungsional pada waktu tertentu, tetapi tidak fungsional di
waktu yang lain. Kriteria yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau
disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap kinerja kelompok, bukan
pada kinerja individu. Jika konflik tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok,
walaupun kurang memuaskan bagi individu, maka konflik tersebut dikatakan
fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya memuaskan individu
saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional.
a. Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik ini terjadi
jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena
tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya.
b. Konflik antar-individu (conflict among individuals). Terjadi karena
perbedaan kepribadian (personality differences) antara individu yang satu
dengan individu yang lain.
c. Konflik antara individu dan kelompok (conflict among individuals and
groups). Terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma-
norma kelompok tempat ia bekerja.
d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among
groups in the same organization). Konflik ini terjadi karena masing-masing
kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya
untuk mencapainya.
Winardi (1992:174) membagi konflik menjadi empat macam, dilihat dari posisi
seseorang dalam struktur organisasi. Keempat jenis konflik tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki
kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan
bawahan.
b. Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang memiliki
kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik
antar karyawan, atau antar departemen yang setingkat.
c. Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang
biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya
berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi.
d. Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban
lebih dari satu peran yang saling bertentangan. Di samping klasifikasi
tersebut di atas, ada juga klasifikasi lain, misalnya yang dikemukakan oleh
Schermerhorn, et al. (1982), yang membagi konflik atas: substantive
conflict, emotional conflict, constructive conflict, dan destructive conflict.
Struktur. Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam artian yang mencakup:
ukuran (kelompok), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok,
kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan
tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat
ketergantungan antara kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran
kelompok dan derajat spesialisasi merupakan variabel yang mendorong terjadinya
konflik. Makin besar kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka
semakin besar pula kemungkinan terjadinya konflik.
Penyebab konflik lainnya yang potensial adalah faktor pribadi, yang meliputi:
sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap individu, karakteristik kepribadian yang
menyebabkan individu memiliki keunikan (idiosyncrasies) dan berbeda dengan
individu yang lain. Kenyataan menunjukkan bahwa tipe kepribadian tertentu,
misalnya, individu yang sangat otoriter, dogmatik, dan menghargai rendah orang
lain, merupakan sumber konflik yang potensial.
Kemudian jika individu terlibat secara emosional, dan mereka merasa cemas,
tegang, frustrasi, atau muncul sikap bermusuhan, maka konflik berubah menjadi
konflik yang dirasakan (felt conflict).
Selanjutnya, konflik yang telah disadari dan dirasakan keberadaannya itu akan
berubah menjadi konflik yang nyata, jika pihak-pihak yang terlibat mewujudkannya
dalam bentuk perilaku. Misalnya, serangan secara verbal, ancaman terhadap
pihak lain, serangan fisik, huru-hara, pemogokan, dan sebagainya
Dalam proses interaksi antara suatu sub sistem dengan sub sistem lainnya tidak
ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu
pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu
maupun antar kelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang melatarbelakangi
munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, antara lain: sifat-sifat pribadi yang
berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang “buruk”, perbedaan nilai, dan
sebagainya.
Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli
apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut. Konflik tersebut
mungkin tidak membawa “kamatian” bagi organisasi, tetapi pasti dapat
menurunkan kinerja organisasi yang bersangkutan, jika konflik tersebut dibiarkan
berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik
sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi.
Konflik merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Secara personal kita
mengalami konflik dalam rumah tangga. Dalam hubungan yang luas, konflik terjadi
dalam hubungan sosial, ekonomi, dan politik, seperti tawuran pelajar, konflik
industri dan agraria, konflik etnis dan sektarian, hingga konflik antar negara.
Jika dikelola, konflik sebenarnya memiliki nilai positif bagi interaksi manusia.
Masalahnya pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk mengelola konflik
sering tidak dimiliki oleh mereka yang terlibat konflik ataupun yang menangani
konflik. Akibatnya konflik tidak hanya tidak berhasil dikelola, dalam banyak kasus
bahkan memperparah konflik yang terjadi.
Konflik di sini tidak selamanya harus dimaknai permusuhan atau pertikaian, karena
dalam kajian sosiologis, konflik itu juga bisa bermakna kompetisi, tegangan
(tension) atau sekadar ketidaksepahaman. Itu pula sebabnya, kehadiran konflik itu
tidak selamanya harus dimaknai sebagai sebuah kekuatan yang menghancurkan
– a necessarily destructif force, karena dalam banyak hal konflik itu juga bernilai
positif, bahkan konstruktif, dan karenanya fungsional.
Namun sebaliknya, mengelola konflik itu juga tidak berarti harus membiarkan
apalagi menumbuhsuburkan konflik. Mengelola konflik di sini berarti cerdas
memilih dan menentukan strategi pengelolaannya.
Dalam bukunya yang berjudul “Social Conflict” (1986), Rubin dan Pruitt
mengajukan beberapa strategi dasar yang bisa digunakan dalam pengelolaan
konflik sosial yang sifatnya sangat alami itu.
Pertama, adalah strategi yang disebut dengan contending atau bertanding. Intinya,
masing-masing pihak yang akan berebut kepentingan bisa melakukan segala
upaya untuk menjadi pemenang tanpa harus memperhatikan kepentingan pihak
lain yang menjadi lawan politiknya, bahkan berusaha agar pihak lain menyerah
atau mengalah.
Berbeda dengan yang pertama, maka strategi kedua dilakukan dengan cara
mencari alternatif cara yang seoptimal mungkin bisa memuaskan masing-masing
pihak yang akan berebut kepentingan. Itu sebabnya, strategi ini disebut dengan
cara problem solving (pemecahan masalah). Intinya, strategi dasar ini
menyarankan agar masing-masing pihak yang terlibat konflik berusaha
mempertahankan aspirasinya, tetapi sekaligus menghormati akan kepentingan
lawan politiknya. Upaya kompromi, rekonsiliasi, adalah dua bentuk cara yang
biasa digunakan dalam strategi kedua ini.
Memang tidak mudah untuk mencari cara pemecahan yang bisa memuaskan
sepenuhnya semua pihak yang saling berebut kepentingan, lebih-lebih dalam
perebutan kekuasaan. Itu sebabnya, ada beberapa strategi dasar lain yang lazim
muncul dalam proses mengatasi konflik. Yielding (sikap mengalah), withdrawing
(menarik diri), dan inaction (aksi diam), adalah tiga alternatif strategi lain yang
mesti dijadikan acuan dalam menyelesaikan konflik. Dalam konteks itu, satu atau
beberapa pihak yang terlibat dalam perebutan kepentingan bersedia menurunkan
aspirasinya, bahkan jika perlu mundur menarik diri, atau sekadar tidak berbuat apa
pun semata demi menghindari konflik yang membahayakan karena sudah
cenderung destruktif.
Menurut Kreitner dan Kinicki (1995) dalam mengelola konflik ada 5 gaya antara
lain:
a. Integrating (Problem Solving). Dalam gaya ini pihak-pihak yang
berkepentingan secara bersama-sama mengidentifikasikan masalah
yang dihadapi, kemudian mencari, mempertimbangkan dan memilih
solusi alternatif pemecahan masalah.
Setiap anggota team harus tugas dan tanggung jawab secara personal
Setiap anggota team harus mengetahui cara dan melakukan tugas teknis
mereka.
Setiap anggota team harus mengerti dan memahami peraturan dasar yang
dibangun berdasarkan tujuan team.
Untuk membantu rekan baru dalam team fokuskan pada hal dasar terlebih
dahulu. Jangan berasumsi bahwa rekan baru akan otomatis mengerti apa yang
sedang terjadi.
9. Paculah Kreatifitas
Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi kreatif, hanya saja dibutuhkan
latihan. Cara sederhana adalah dengan melakukan beberapa latihan kelompok
yang terdengar bodoh. Para anggota team diberi masalah kecil dan tugas yang
mengembangkan imajinasi dan tidak mempunyai konsekuensi nyata. Hal
tersebut dapat memacu pemikiran kreatif team ketika masalah harus
ditangani.Antisipasi perilaku team yang tidak produktif dengan menghindari
perilaku yang cenderung menjatuhkan gagasan sebelum gagasan dibangun.
Contoh : Pihak A percaya bahwa produk dapat diselesaikan dalam waktu dua
hari, sedangkan pihak B beranggapan bahwa waktu yang dibutuhkan adalah
setengah hari. Setelah diskusi yang panjang dan saling mengalahkan opini,
akhirnya team berkompromi dan memutuskan bahwa pekerjaan akan
diselesaikan satu setengah hari. Apa yang akan dirasakan oleh para anggota?
Para pihak akan merasa tidak puas dengan keputusan tersebut.
Dalam konsensus, sudut pandang yang beragam dari setiap anggota team
harus diperhatikan, dipertimbangkan, diselidiki, dibandingkan dan
didiskusikan, sampai semua anggota melihat dan memahami semua aspek
masalah atau keputusan. Hasil konsensus jauh lebih baik daripada kompromi,
tetapi harus diingat, konsensus memerlukan waktu dan tidak berlaku untuk
semua keputusan, konsensus akan menghasilakn keputusan yang tepay untuk
saat dan kondisi saat itu.
Mengusulkan;
Mengarahkan;
mengajukan pertanyaan;
merangkum sudut pandang;
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Anda tentu sudah mempelajari bagaimana cara bekerja dalam tim, sudah
mengetahui kelebihan serta kekurangan kerja tim. Untuk menguji
pemahaman anda, berikan kesimpulan secara berkelompok (maksimal 4
orang) dari hasil pembelajaran tentang membangun tim kerja dan dibuat
dalam bentuk bagan kemudian ditulis diatas karton putih. Bagan tersebut
harus menggambarkan alur yang saling terkait mengenai materi
membangun tim kerja. Kemudian presentasikan hasilnya didepan kelas.
2. Amati kelompok atau tim yang ada dikantor anda, apakah ada sesi atau
forum khusus yang membicarakan perbedaan-perbedaan atau masalah
yang ada didalam tim? Jika tidak ada, apa yang dapat anda lakukan untuk
mengadakan kegiatan tersebut?
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada
huruf a, b, c, d, atau e di lembar jawab yang tersedia.
8. Tim kerja sementara yang dibentuk untuk suatu misi dan tujuan tertentuadalah
….
a. Gugus tugas
b. Panitia
c. Tim perbaikan proses
d. Timpenyempurnaan departemen
e. Tim khusus
F. Rangkuman
Dari uraian materi pemelajaran diatas, maka dapat dibuat rangkumannya seperti
berikut ini.
Salah satu diantara cirri-ciri sebuah tim adalah bahwa tim terdiri dari
berbagai macam orang dengan latar belakang keahlian yang berbeda-
beda.
Tujuan utama bekerja dalam tim adalah agar terdapat kesatuan tujuan
diantara para anggota,untuk mewujudkan efisiensi, dan efektivitas
dalam bekerja.
Sebuah tim kerja yang berprestasi tidak dapat terbentuk secara instant,
melainkan melalui proses dan tahapan yang dimulai dari tahap
pembentukan rasa kekelompokan, tahap pancaroba, tahap
pembentukan norma, sampai pada tahap berprestasi.
Umpan Balik
1. menggambarkan kepercayaan,
dukungan, dan hormat kepada
anggota tim dalam aktifitas sehari-
hari
sendiri
berkelompok – silahkan tulis nama anggota kelompok yang lain
dalam tabel di bawah.
Spesifik
Dapat diukur
Dapat dicapai
Relevan
Rentang/Ketepatan
Waktu
1. d 5. d
2. e 6. c
3. b 7. a
4. b 8. A
B. Soal Uraian
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari suatu kegiatan tersebut
yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
objek dan daya tarik wisata, definisi Kepariwisataan menurut :
a. pelayanan prima
b. pelayanan produk
c. pelayanan jasa
d. pelayanan kualitas
e. pelayanan manajemen
a. Panitia
b. Kelompok
c. Departemen
d. Tim
e. perkumpulan
Pedoman Penyusunan Modul Diklat PKB bagi Guru dan Tenaga Kependidikan ini
disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan
penyusunan modul diklat PKB bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK). Melalui
pedoman ini selanjutnya semua pihak terkait dapat menemukan kemudahan
penyusunan modul dan memilih modul-modul terkait sesuai dengan bidang tugas
masing-masing.
Guest Rooming List Daftar nama dan nomor kamar tamu yang sangat
penting artinya bagi seorang tour leader dan
petugas hotel dalam melaksanakan tugasnya.
Late Check Out Tamu yang melakukan check out lebih lambat dari
waktu yang telah ditentukan hotel. Late Check Out
bisa diminta oleh tamu yang bersangkutan atas
persetujuan front office dengan atau tanpa biaya
tambahan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Modul ini disusun untuk digunakan sebagai acuan bagi guru dalam melakukan
pelatihan peningkatan profesionalisme guru sebagai tindak lanjut hasil uji
kompetensi guru.
Modul dengan judul Karakteristik Peserta Didik ini terdiri dari 4 kegiatan
belajar yakni: kegiatan pertama berjudul memahami karakteristik peserta
didik, kegiatan kedua berjudul mengidentifikasi potensi peserta didik, kegiatan
ketiga berjudul mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik, dan kegiatan
keempat berjudul mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik.
A. Tujuan
Pada bagian ini kita akan mengkaji tentang pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik serta alasan mengapa kita sebagai pendidik/guru perlu
mempelajarinya ?
b. Fase-Fase Perkembangan.
Setiap orang berkembangan dengan karakteristik tersendiri.Hampir
sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-
masing.Sebagai manusia, setiap orang melalui jalan-jalan yang umum.
Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada
usia dua tahun, tenggelam pada permainan fantasi pada masa kanak-
kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
d. Tugas-tugas perkembangan
Tugas perkembangan menurut Robert J. Havighurs adalah sebagian
tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu,
yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan
serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Kegagalan akan
menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh masyarakat dan
kesulitan untuk tugas perekembangan berikutnya.
Pada usia sekolah menengah, anak berada pada masa remaja atau pubertas
atau adolesen. Masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi antara
masa kanak-kanak dengan dewasa.Meskipun perkembangan aspek-aspek
kepribadian telah diawali pada masa-masa sebelumnya, tetapi puncaknya
boleh dikatakan terjadi pada masa ini, sebab setelah melewati masa ini remaja
telah berubah menjadi seorang dewasa yang boleh dikatakan telah terbentuk
suatu pribadi yang relatif tetap.Pada masa transisi ini terjadi perubahan-
perubahan yang sangat cepat.
Selain terjadi pertambahan tinggi badan yang sangat cepat, pada masa
remaja berlangsung perkembangan seksual yang cepat
pula.Perkembangan ini ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin
primer dan sekunder.Ciri-ciri kelamin primer berkenaan dengan
perkembangan alat-alat produksi, baik pada pria maupun wanita. Ciri-ciri
kelamin sekunder berkenaan dengan tumbuhnya bulu-bulu pada seluruh
badan, perubahan suara menjadi semakin rendah-besar(lebih-lebih pada
pria), membesarnya buah dada pada wanita, dan tumbuhnya jakun pada
pria. Dengan perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder ini, secara fisik
remaja mulai menampakkan ciri-ciri orang dewasa.
b. Perkembangan intelektual
Sejalan dengan perkembangan fisik yang cepat, berkembang pula
intelektual berpikirnya. Kalau pada sekolah dasar kemampuan berpikir
anak masih berkenaan dengan hal-hal yang kongkrit atau berpikir
kongkrit, pada masa SLTP mulai berkembang kemampuan berpikir
abstrak, remaja mampu membayangkan apa yang akan dialami bila
terjadi suatu peristiwa umpamanya perang nuklir, kiamat dan sebagainya.
Remaja telah mampu berpikir jauh melewati kehidupannya baik dalam
dimensi ruang maupun waktu.Berpikir abstrak adalah berpikir tentang ide-
ide, yang oleh Jean Piaget seorang psikologi dari Swis disebutnya
sebagai berpikir formal operasional.
Kebutuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi kebutuhan
dari dalam diri individu, atau tujuannya ada di dalam kegiatan itu
sendiri.Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi
kebutuhan individu dari luar, atau tujuan suatu kegiatan berada di luar
kegiatannya itu sendiri.
D. Aktivitas Pembelajaran
Soal Latihan:
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban
yang tersedia.
Ada beberapa hal yang penting yang terdapat pada kegiatan pembelajaran 1
ini, yaitu:
1. Perkembangan fisik pada siswa usia menengah ditandai dengan adanya
perubahan bentuk, berat, tinggi badan. Selain hal itu, perkembangan fisik
pada usia ini ditandai pula dengan munculnya ciri-ciri kelamin primer dan
sekunder. Hormon testosteron dan estrogen juga turut mempengaruhi
perkembangan fisik.
2. Perkembangan intelektual siswa SLTA ditandai dengan berkembangnya
kemampuan berpikir formal operasional. Selain itu kemempuan
mengingat dan memproses informasi cukup kuat berkembang pada usia
ini.
3. Perkembangan pemikiran sosial dan moralitas nampak pada sikap
berkurangnya egosentrisme. Siswa SLTP dan SLTA juga telah
mempunyai pemikiran politik dan keyakinan yang lebih rasional.
4. Terdapat berbagai aliran dalam pendidikan yang membahas faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan anak. Diantaranya adalah aliran
nativisme, empirisme, dan konvergensi.
5. Perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Ada tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa
yaitu: pembawaan, lingkungan, dan waktu.
Mohon untuk mengisi lembar umpan balik dan tindak lanjut di bawah ini
berdasarkan materi pelatihan yang Bapak/Ibu sudah pelajari.
1. Hal-hal apa saja yang sudah saya pahami terkait dengan materi
pelatihan ini ?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..........................
2. Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan
materi kegiatan ini tetapi belum ditulis pada materi pelatihan ini?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..........................
3. Manfaat apa saja yang saya peroleh dari materi pelatihan ini untuk
menunjang keberhasilan tugas pokok dan fungsi sebagai guru SMK?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..........................
4. Langkah-langkah apa saja yang perlu ditempuh untuk menerapkan
materi pelatihan ini dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran
pada mata pelajaran yang saya ampu?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..........................
H. Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. C
4. A
5. B
6. C
7. D
8. A
9. D
10. A
A. Tujuan
Semua peserta didik memiliki potensi yang luar biasa. Potensi peserta didik
yang satu akan berbeda potensi peserta didik yang lainnya.Karena peserta
didik itu berbeda-beda, maka potensi yang mereka miliki pun berbeda-beda.
Tak terkecuali peserta didik yang memiliki saudara kembar. Banyak pendidik
yang menyadari kenyataan ini, tetapi mungkin ada juga oknum pendidik yang
tidak menyadarinya sehingga menggeneralisasi anak didiknya dengan
potensi yang sama. Jelas, sikap tersebut hanya akan menutup atau bahkan
mematikan potensi anak didik. Kalau hal itu benar-benar terjadi, maka tujuan
pendidikan yakni memberdayakan setiap anak didik menurut potensi mereka
tak kan tercapai.
Kita tahu, potensi merupakan bagian tak terpisahkan dari kemampuan besar
manusia.Sejatinya, kemampuan besar manusia terdiri dari kemampuan
aktual, yaitu kemampuan yang ada saat ini, kemampuan yang sudah
teraktualisasikan.Contohnya skor IQ, dan skor TOEFL. Kemampuan besar
manusia yang lain adalah kemampuan potensial. Disebut potensial karena
merupakan kemampuan yang belum tergali, belum teraktualisasikan,
kemampuan yang berwujud kemungkinan-kemungkinan.Contohnya adalah
bakat.
2. Jenis-jenis Kecerdasan
Semua kecerdasan ini hendaknya diasah sejak usia dini agar potensi anak
dapat berkembang optimal. Dan cara yang efektif untuk mengembangkan
potensi anak ialah dengan menerapkan model pembelajaran, seperti: guru
menyajikan pelajaran dengan menghubungkan satu topik dengan topik lain,
satu konsep dengan konsep, satu keterampilan dengan keterampilan lain,
dalam satu mata pelajaran. Ini yang dikenal dengan model terkait
(connected model).
Oleh karena potensi peserta didik yang demikian berragam, saya kira,
diperlukan strategi manajemen pendidikan yang khusus memperhatikan
pengembangan peserta didik yaitu dengan penyelenggaraan program
pembelajaran yang mampu mengembangkan keunggulan/potensi tiap
peserta didik, baik potensi intelektual maupun bakat khusus yang bersifat
keterampilan (gifted and talented).
Secara praktis kita bisa tahu potensi peserta didik yang memang tanda-
tandanya sudah terlihat sejak dini, yaitu:
Kenali dan manfaatkan potensi diri peserta didik. Cara menemukan potensi
adalah berani untuk mencoba. Jika anda takut mencoba. Orang yang tidak
pernah mencoba tidak memiliki pengalaman. Dan belajar dari berbagai
pengalaman yang diperoleh, akan mengetahui suatu bakat atau potensi yang
terpendam pada seseorang. Kita perlu memahami lebih dahulu potensi yang
tersimpan dalam diri. Dari sanalah seseorang menentukan arah dan
mengawali tindakan untuk mewujudkan tujuan hidup. Keberhasilan seseorang
dalam melakukan suatu pekerjaan dipengaruhi oleh kesanggupan atau
kekuatan untuk melakukan suatu pekerjaan. Sebenarnya semua hal
tergantung pada kemauan pada diri sendiri. Begitu juga dengan potensi.
Potensi berkembang baik pada orang yag mengetahui kemampuannya dan
berkeinginan kuat untuk mengembangkannya. Sebaliknya, potensi akan
terkubur jika pemiliknya berdiam diri dan tidak perduli dengan bakat yang
dimilikinya. Sebenarnya di dunia ini tidak ada orang yang bodoh, tidak mampu,
tidak berbakat, dan tidak berpotensi. Setiap orang merupakan emas yang
mempunyai potensi besar yang terpendam pada diri sendiri. Hanya saja,
banyak orang belum menyadari potensi terrsebut. Potensi juga bisa
berkembang maksimal melebihi perkiraan kita. Semua tergantung pada cara
kita memandang potensi diri dan motivasi untuk mengembangkannya.
Sebagian orang menyadari potensi dan bakat uniknya setelah berusia lanjut,
atau telah mengalami berbagai krisis dalam kehidupan mereka. Pentingnya
mengenal bakat dan potensi unik tercermin dari opini dari para pakar bahwa
rata – rata seorang dewasa hanya akan menggunakan 10% potensi
kecerdasannya. Rata – rata orang dewasa menggunakan dengan sungguh –
sungguh 1/10000dari potensi kecerdasannya selama hidup. Jika kita hendak
memanfaatkan sepenuhnya dari tujuan hidup, maka ada 3 komitmen yang
perlu kita penuhi : Saya akan mencari jati diri yang lebih tinggi Saya akan
mencari bakat – bakat unik Saya akan bertanya pada diri sendiri tentang cara
tebaik untuk berbakti demi umat manusia Cara lain untuk mengenali potensi
dan bakat unik kita adalah dengan memperhatikan kegiatan yang kita pilih
untuk mengisi waktu luang. Umumnya kita melakukan hal – hal yang kita
senangi. Apapun pilihannya kegiatan tersebut didasari oleh kesenanganyang
mendalam. Hal ini berkaitan dengan potensi unik yang tersembunyi pada diri
kita.
Selama otak masih berfungsi, kreatifitas masih mengalir dalam diri seseorang,
dalam hal ini ada banyak hambatan untuk menjadi kreatif yaitu : Rasa takut
Rasa puas Rutinitas tinggi Kemalasan mental Terpaku pada masalah Ciri –
ciri orang kreatif : Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik Pribadi
kreatif cerdas dan cerdik Pribadi kreatif dapat berselang – seling antara
imajinasi dan fantasi Pribadi kreatif cenderung menunjukkan introversi dan
ekstroversi Pribadi kreatif cenderung menunjukkan androgini psikologis Cara
mengembangkan kreatifitas Seseorang yang mempunyai kreatifitas tinggi
akan menghasilkan pemikiran yang luar biasa, aneh, terkadang dianggap
tidak rasional.
Bakat dan minat manusia juga berbeda-beda, namun masih banyak orang tua
dan sekolah belum bisa secara maksimal mengembangkan potensi diri anak/
peserta didiknya. Bahkan banyak orang tua dapat dikatakan egois dalam
mengembangkan potensi anaknya karena memberikan kegiatan
ekstrakurikuler yang tidak sesuai dengan bakat dan minat anaknya. Pada usia
dini orang tua akan mulai mengetahui potensi anaknya. Disinilah peran
pendidik dan orangtua sangat penting karena merekalah yang paling dekat
dengan anak-anak tersebut.
Jika ingin menjadi yang terbaik di bidangnya maka tidak ada pilihan lain bagi
kita selain dengan memaksimalkan sumberdaya yang kita miliki. Hal itu bisa
dilakukan dengan cara berikut:
1. Menentukan prioritas hidup.
2. Memfokuskan diripada prioritas yang sudah ditentukan.
3. Menghindari keluh kesah.
4. Menikmati hal-hal yang perlu.
5. Menghindari hal-hal yang sia-sia.
6. Mencintai pekerjaan yang kita tekuni.
7. Menangani tugas-tugas menantang.
Teori ini sangat cocok bila diterapkan untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki seorang anak, karena dengan teori ini seorang anak bebas
mengekpresikan apa yang diinginkannya. Anak bebas mengembangkan
potensi diri. Peserta didik tidak terpaku pada guru, peserta didik dibiasakan
untuk belajar mandiri dalam mengembangkan potensi dirinya tentu dengan
pengawasan orang tua dan guru sebagai fasilitator dan mediatornya
(www.ameliafanny.blogspot.com., 2013).
Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada
pembentukan pemahaman diri dan konsep diri.Ini juga terkait erat dengan
prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya kelak. Kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki dalam konteks potensi diri adalah jika terolah dengan
baik akan memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental. Aspek diri
yang dimiliki seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain
(DimyatidanMudjiono: 1999) :
1. Diri fisik : meliputi tubuh dan anggotanya beserta prosesnya.
2. Proses diri : merupakan alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku
yang konstan.
3. Diri sosial : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat
merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang
utuh.
4. Konsep diri : adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan
seseorang tentang dirinya.
Setiap individu memiliki potensi diri, dan tentu berbeda setiap apa yang dimiliki
antara satu orang dengan orang lain. Potensi diri dibedakan menjadi dua
bentuk yaitu potensi fisik dan potensi mental atau psikis
Potensi diri psikis adalah bentuk kekuatan dir isecara kejiwaan yang dimiliki
seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dandikembangkan apabila
dipelajari dan dilatih dengan baik.
D. Aktivitas Pembelajaran
Soal latihan:
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban
yang tersedia. Pilihlah jawaban yang paling tepat, diantara jawaban yang
tersedia.
6. Salah satu cara untuk mengenali potensi diri dan bakat seseorang
adalah dengan melalui….Kecuali
a. memperhatikan kegiatan yang dipilih untuk mengisi waktu luang
b. memilih kegiatan yang disenangi
c. menganalisis potensi diri sejak dini
d. tidak mempedulikan dirinya pada hal-hal yang ekstrem.
Ada beberapa hal yang penting yang terdapat pada kegiatan pembelajaran
2 ini, yaitu: Pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai potensi, baik
fisik, intelektual, kepribadian, minat, moral, maupun religi. Potensi fisik tidak
hanya mengacu pada kondisi kesehatan fisik dan keberfungsian anggota
tubuh tetapi juga berhubungan dengan proporsi pertumbuhan dan
perkembangan fisik, perkembangan dan keterampilan psikomotorik .Potensi
kepribadian mengacu pada kemampuan mengelola emosi,
mengembangkan dan menjaga motivasi belajar, memimpin, beradaptasi,
berinteraksi, berkomunikasi, responsibilitas, orientasi nilai, moral dan religi,
sikap, dan kebiasaan.Sementara potensi intelektual sudah pasti
berhubungan dengan kecerdasan yaitu prestasi akademik, kecerdasan
umum, kemampuan khusus (bakat), dan kreativitas.
Sekolah dan orang tua berperan penting dalam pengembangan potensi diri
peserta didik. Ekstrakurikuler yang disediakan di sekolah dapat menjadi
salah satu jalan yang tepat dalam menyalurkan potensi diri anak. Orang tua
juga tidak kalah penting, keluarga merupakan dasar kepribadian anak.
Mohon untuk mengisi lembar umpan balik dan tindak lanjut di bawah ini
berdasarkan materi pelatihan yang Bapak/Ibu sudah pelajari.
1. Hal-hal apa saja yang sudah saya pahami terkait dengan materi
pelatihan ini ?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..........................
2. Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan
materi kegiatan ini tetapi belum ditulis pada materi pelatihan ini?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
1. A
2. B
3. D
4. C
5. A
6. D
A. Tujuan
Esensinya tidak ada peserta didik di muka bumi ini benar-benar sama. Hal ini
bermakna bahwa masing-masing peserta didik memiliki karakteristik
tersendiri.Karakteristik peserta didik adalah totalitas kemampuan dan perilaku
yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari interaksi antara pembawaan
dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitasnya dalam
mewujudkan harapan dan meraih cita-cita.Karena itu, upaya memahami
perkembangan peserta didik harus dikaitkan atau disesuaikan dengan
karakteristik siswa itu sendiri.Utamanya, pemahaman peserta didik bersifat
individual, meski pemahaman atas karakteristik dominan mereka ketika
berada di dalam kelompok juga menjadi penting. Pandangan Sudarwan dalam
bukunya: ”Perkembangan Peserta Didik”, hal 4 Ada empat hal dominan dari
karakteristik siswa yakni:.
Karakter seseorang baik disengaja atau tidak, didapatkan dari orang lain yang
sering berada di dekatnya atau yang sering mempengaruhinya, kemudian ia
mulai meniru untuk melakukannya. Oleh karena itu, seorang anak yang masih
polos sering kali akan mengikuti tingkah laku orang tuanya atau teman
mainnya, bahkan pengasuhnya. Erat kaitan dengan masalah ini, seorang
psikolog berpendapat bahwa karakter berbeda dengan kepribadian, karena
kepribadian merupakan sifat yang dibawa sejak lahir dengan kata lain
kepribadian bersifat genetis.
Untuk mengatasi hal ini, ada dua pendekatan yang dapat dipilih.Pertama,
siswa menyesuaikan dengan materi pelajaran dan kedua, sebaiknya materi
pelajaran disesuaikan dengan siswa.
Kedua pendekatan di atas bila dilakukan secara ekstrem, tidak ada yang
sesuai untuk mengatasi masalah heterogennya siswa dalam sistem
pendidikan biasa.Karena itu, marilah kita lihat pendekatan ketiga yang
mengkombinasikan kedua pendekatan di atas. Pendekatan ketiga ini
mempunyai ciri sebagai berikut:
Identifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik adalah salah satu
upaya para guru yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang;
tuntutan, bakat, minat, kebutuhan dan kepentingan peserta didik, berkaitan
dengan suatu program pembelajaran tertentu. Tahapan ini dipandang begitu
perlu mengingat banyak pertimbangan seperti; peserta didik, perkembangan
sosial, budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kepentingan
program pendidikan/ pembelajaran tertentu yang akan diikuti peserta didik.
Teori Gardner, sebuah pendekatan yang relatif baru yaitu teori Kecerdasan
ganda (Multiple Intelligences), yang menyatakan bahwa sejak lahir manusia
memiliki jendela kecerdasan yang banyak. Ada delapan jendela kecerdasan
menurut Gardner pada setiap individu yang lahir, dan kesemuanya itu
berpotensi untuk dikembangkan.Namun dalam perkembangan dan
pertumbuhannya individu hanya mampu paling banyak empat macam saja
dari ke delapan jenis kecerdasan yang dimilikinya. Kecerdasan tersebut yaitu :
a. Kecerdasan Verbal/bahasa (Verbal/linguistic intelligence)
b. Kecerdasan Logika/Matematika (logical/mathematical intelligence)
c. Kecerdasan visual/ruang (visual/ spatial intelligence)
d. d.Kecerdasan tubuh/gerak tubuh (body/kinestetic intelligence)
a. Faktor akademis
Faktor-faktor yang perlu menjadi kajian guru adalah jumlah siswa yang
dihadapi di dalam kelas, rasio guru dan siswa menentukan kesuksesan
belajar.Di samping itu, indeks prestasi, tingkat inteligensi siswa juga tidak
kalah penting.
b. Faktor sosial
Usia kematangan (maturity) menentukan kesanggupan untuk mengikuti
sebuah pembelajaran. Demikian juga hubungan kedekatan sesama siswa
dan keadaan ekonomi siswa itu sendiri mempengaruhi pribadi siswa
tersebut.
Teknik yang paling tepat untuk mengetahui kemampuan awal siswa yaitu
teknik tes.Teknik tes ini menggunakan tes prasyarat dan tes awal (pre-
requisite dan pretes).Sebelum memasuki pelajaran sebaiknya guru membuat
tes prasyarat dan tes awal, Tes prasyarat adalah tes untuk mengetahui
apakah siswa telah memiliki pengetahuan keterampilan yang diperlukan atau
disyaratkan untuk mengikuti suatu pelajaran.Sedangkan tes awal (pre test)
adalah tes untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki pengetahuan
atau keterampilan mengenai pelajaran yang hendak diikuti. Benjamin S.
Bloom melalui beberapa eksperimen membuktikan bahwa “ untuk belajar yang
bersifat kognitif apabila pengetahuan atau kecakapan pra syarat ini tidak
dipenuhi, maka betapa pun kualitas pembelajaran tinggi, maka tidak akan
menolong untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi ”.. Hasil pre tes juga
sangat berguna untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan yang telah
dimiliki dan sebagai perbandingan dengan hasil yang dicapai setelah
mengikuti pelajaran.Jadi kemampuan awal sangat diperlukan untuk
menunjang pemahaman siswa sebelum diberi pengetahuan baru karena
kedua hal tersebut saling berhubungan.
Kenapa model pengelompokkan seperti itu yang dipilih dan bukan yang lain?
Apakah memang pengelompokkan model tersebut memang baik untuk
siswa?Kalau iya, untuk siswa yang mana? Apakah efek model
pengelompokan tersebut untuk siswa yang memiliki kemampuan akademik
yang baik memiliki keuntungan yang sama dengan siswa yang kemampuan
akademiknya kurang?
D. Aktivitas Pembelajaran
Soal latihan:
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban
yang tersedia
Ada beberapa hal yang penting yang terdapat pada kegiatan pembelajaran
3 ini, yaitu:
Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel dari kondisi
pengajaran.Variabel ini didefinisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas
individu siswa. Aspek-aspek berkaitan dapat berupa bakat, minat, sikap,
motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal
(hasil belajar) yang telah dimilikinya.
Mohon untuk mengisi lembar umpan balik dan tindak lanjut di bawah ini
berdasarkan materi pelatihan yang Bapak/Ibu sudah pelajari.
1. Hal-hal apa saja yang sudah saya pahami terkait dengan materi
pelatihan ini ?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..........................
2. Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan
materi kegiatan ini tetapi belum ditulis pada materi pelatihan ini?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..........................
3. Manfaat apa saja yang saya peroleh dari materi pelatihan ini untuk
menunjang keberhasilan tugas pokok dan fungsi sebagai guru SMK?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..........................
4. Langkah-langkah apa saja yang perlu ditempuh untuk menerapkan
materi pelatihan ini dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran
pada mata pelajaran yang saya ampu?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..........................
H. Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. C
4. A
5. B
6. C
7. D
8. A
9. D
10. D
A. Tujuan
Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana anak
didik tidak dapat menyerap pelajaran dengan sebagaimana mestinya. Dengan
kata lain ia mengalami kesulitan untuk menyerap pelajaran tersebut. Baik
kesulitan itu datang dari dirinya sendiri, dari sekitarnya ataupun karena faktor-
faktor lain yang menjadi pemicunya. Dalam hal ini, kesulitan belajar ini akan
membawa pengaruh negatif terhadap hasil belajarnya.
Selain faktor di atas, faktor lain yang berpengaruh adalah faktor kesehatan
mental dan tipe-tipe belajar pada anak didik, yaitu ada anak didik yang tipe
belajarnya visual, motoris dan campuran. Tipe-tipe khusus ini kebanyakan
pada anak ini relatif sedikit, karena kenyataannya banyak yang bertipe
campuran.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri,
meliputi:
a) Faktor Keluarga, beberapa faktor dalam keluarga yang menjadi
penyebab kesulitan belajar anak didik sebagai berikut:
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, adapula faktor lain yang
juga menimbulkan kesulitan belajar pada anak didik. Faktor-faktor ini
dipandang sebagai faktor khusus.Misalnya sindrom psikologis berupa
learning disability (ketidakmampuan belajar).Sindrom (syndrome) berarti
satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis
yang menimbulkan kesulitan belajar anak didik.Sindrom itu misalnya
disleksia (dyslexia), yaitu ketidakmampuan belajar membaca, disgrafia
(dysgraphia), yaitu ketidakmampuan belajar menulis, diskalkulia
(dyscalculia), yaitu ketidakmampuan belajar matematika.
Hasil belajar yang dicapai oleh seorang murid akan nampak dalam
tingkah lakunya. Setiap proses belajar mengajar akan
menghasilkan perubahan dalam aspek-aspek tingkah lakunya.
Murid yang tidak berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola
tingkah laku yang menyimpang. Selanjutnya gejala kesulitan
belajar dimanifestasikan dalam berbagai jenis kesulitan dalam
keseluruhan proses belajar. Jenis-jenis kesulitan belajar tersebut
saling interaksi satu dengan lainnya.
Menandai murid dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang
diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik yang sifatnya umum
maupun khusus dalam mata pelajaran. Cara yang dilakukan adalah
membandingkan posisi atau kedudukan murid dalam kelompoknya
atau dengan kriteria tingkat penguasaan yang telah ditetapkan
sebelumnya (Penilaian Acuan Patokan) untuk suatu mata pelajaran
tertentu
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban
yang tersedia.
1. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa Yang berasal dari diri
sendiri adalah: ...
a. Tidak mempunyai tujuan yang jelas
b. Perhatian keluarga yang tidak memadai
c. Kesehatan keluarga yang kurang baik
d. Anak tidak mempunyai ruang dan tempat belajar.
2. Faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari
keluarga adalah:...
a. Kurangnya minat terhadap bahan pelajaran
b. Ekonomi keluarga yang terlalu lemah atau tinggi
c. Kesehatan yang sering terganggu
d. Kurangnya penguasaan bahasa
Pengertian kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana anak didik tidak
dapat menyerap pelajaran dengan sebagaimana mestinya. Faktor – faktor
yang menyebabkan kesulitan belajar dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Faktor internal ini dapat diartikan faktor yang berasal dari dalam atau yang
berasal dari dalam individu itu sendiri, dan faktor eksternal. Faktor eksternal
ialah faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri, meliputi: faktor keluarga
dan masyarakat sekitar.
Mohon untuk mengisi lembar umpan balik dan tindak lanjut di bawah ini
berdasarkan materi pelatihan yang Bapak/Ibu sudah pelajari.
1. Hal-hal apa saja yang sudah saya pahami terkait dengan materi pelatihan
ini ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis pada materi pelatihan ini?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Manfaat apa saja yang saya peroleh dari materi pelatihan ini untuk
menunjang keberhasilan tugas pokok dan fungsi sebagai guru SMK?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Langkah-langkah apa saja yang perlu ditempuh untuk menerapkan materi
pelatihan ini dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran pada mata
pelajaran yang saya ampu?
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.....................................................................................................................
H. Kunci Jawaban
1. A
2. A
3. B
4. A
5. B
6. A
7. B
8. B
Santrok, J.W. and Yussen, S,R. 1992 Wm, C Brown Pub. Dubuque.
George Boeree, Metode Pembelajaran dan Pengajaran, terjemah oleh Abdul Qadir
Shaleh, (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2010)
Moh Zaen Fuadi, “Identifikasi Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa”, diakses dari
http://moh-zaen-fuadi.blogspot.com/2011/11/identifikasi-prilaku-dan-karakter-
awal.html, pada tanggal 4 Oktober 2013, pukul 19:30 WIB