Anda di halaman 1dari 2

Antisipasi El Nino, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman

Luncurkan Bantuan Alsintan

Sleman - Tanda-tanda akan datangnya musim kemarau sudah semakin terasa.


Menurut BMKG pada dasarian 1 bulan Mei ini Kabupaten Sleman sudah masuk
pada musim kemarau. Diprediksi pada tahun ini kemarau disertai el Nino dimana
diperkirakan akan lebih kering dari tahun sebelumnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, terus melakukan berbagai strategi guna


mengantisipasi risiko maupun dampak yang dapat diakibatkan fenomena el Nino
pada musim kemarau 2023 ini.

Melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman terus melakukan
upaya-upaya dalam rangka menjaga produksi pertanian dan ketahanan pangan di
daerahnya.

Kepala Dinas Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ir.
Suparmono, MM. mengungkapkan, kondisi ini tentu akan berpengaruh pada
pertanian berpengaruh pada pertanian.

“Himbauan kepada petani dan gerakan percepatan tanam setelah panen padi
dilakukan agar petani bisa optimal memanfaatkan sisa-sisa curah hujan yang masih
turun. Diharapkan tanaman sudah bisa tumbuh dengan baik dan bisa panen optimal
pada musim tanam ke 2 ini,” terang Suparmono.

Lebih lanjut Suparmono menjelaskan, untuk antisipasi kekurangan air pada musim
kemarau, DP3 telah mempersiapkan bantuan berupa pompa air dan sumur. Proses
pengadaan sudah selesai dan siap bantukan 53 unit pompa air kepada petani.

“Selain itu melalui anggaran DAK Fisik Pertanian juga akan dipersiapkan bantuan
pembangunan Irigasi Air Tanah Dangkal (IATD) yaitu sumur bor dengan kedalaman
30 meter dan sumur ladang/pantek dengan kedalaman 15 meter,” jelasnya.
Bantuan untuk komoditas tanaman pangan sebanyak 2 unit IATD dan 25 unit sumur
ladang. Pada komoditas hortikultura disiapkan bantuan 10 unit sumur ladang.
Sementara pada peternakan disiapkan 3 unit IATD. Kami berharap bantuan-
bantuan ini akan meringankan petani dalam upaya mempertahankan tanaman bisa
tumbuh dan mendapatkan panen yang optimal.

Untuk wilayah pertanian tadah hujan seperti Prambanan pada akhir musim hujan ini
harus melakukan upaya penyimpanan atau panen air. Para petani punya kearifan
lokal dengan membuat bangunan untuk menampung air atau biasa disebut embung
cluweg.

“Dinas Pertanian, pangan dan Perikanan telah menfasilitasi pembuatan embung


cluweg beberapa tahun terakhir dan pada tahun ini juga ada fasilitas embung cluweg
sebanyak 4 unit untuk kelompok tani di Wukirsari, Sambisari dan Gayamharjo,
harapannya dapat membantu kesejahteraan petani,” harap Kadin.

“Menghadapi musim kemarau ini petani juga dihimbau untuk melakukan pengecekan
kondisi sumur dan pompa-pompa air yang dimiliki baik berupa bantuan pemerintah
maupun swadaya,” pungkas Suparmono.

Anda mungkin juga menyukai